|
1:1 | |
PENGARANG: Salomo putra Daud, "Pengkhotbah", raja di Yerusalem.
|
1:2 | |
Menurut pendapatku, tidak ada yang berfaedah; segala-galanya sia-sia.
|
1:3 | |
Karena apakah yang diperoleh orang untuk segala jerih payahnya? Generasi terus-menerus berganti, tetapi keadaan begitu-begitu juga. Matahari terbit dan terbenam, lalu cepat-cepat berputar untuk terbit lagi. Angin bertiup ke selatan dan ke utara, ke sana ke mari, bolak-balik tanpa tujuan. Sungai-sungai mengalir ke laut, tetapi laut tidak pernah penuh, dan air kembali lagi ke sungai-sungai dan mengalir lagi ke laut . . .
|
1:4 | |
(1-3)
|
1:5 | |
(1-3)
|
1:6 | |
(1-3)
|
1:7 | |
(1-3)
|
1:8 | |
Segala sesuatu benar-benar melelahkan dan menjemukan. Betapapun banyaknya yang kita lihat dan dengar, kita tidak pernah merasa puas. Di dalam dunia ini tidak ada apa pun yang benar-benar baru; semua sudah pernah dilakukan atau dikatakan sebelumnya. Adakah sesuatu yang dapat kita katakan baru? Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa apa yang kita sebut baru itu tidak pernah ada dahulu kala? Kita tidak ingat apa yang telah terjadi pada waktu-waktu dahulu, dan dalam generasi-generasi yang akan datang tidak ada seorang pun yang akan ingat apa yang sekarang kita lakukan.
|
1:9 | |
(1-8)
|
1:10 | |
(1-8)
|
1:11 | |
(1-8)
|
1:12 | |
Aku, Pengkhotbah, adalah raja Israel di Yerusalem. Aku berusaha keras untuk memahami segala sesuatu di alam semesta ini. Aku mendapati bahwa beban yang telah diberikan Allah kepada manusia sungguh berat. Aku telah melihat segala sesuatu yang dilakukan orang di bawah matahari. Semua itu sia-sia, hanya mengejar-ngejar angin. Apa yang salah tidak dapat dibetulkan, seperti nasi yang sudah menjadi bubur; tidak ada gunanya berangan-angan tentang kesempatan yang telah lalu.
|
1:13 | |
(1-12)
|
1:14 | |
(1-12)
|
1:15 | |
(1-12)
|
1:16 | |
Aku berkata kepada diriku sendiri, "Lihat, aku lebih terpelajar daripada raja mana pun di Yerusalem sebelum aku. Hikmat dan pengetahuanku jauh lebih banyak." Aku telah berusaha keras untuk memahami kebijaksanaan dan kebodohan, tetapi sekarang aku sadar bahwa ini pun sama seperti mengejar-ngejar angin. Karena makin banyak hikmatku, makin banyak pula kesedihanku. Menambah pengetahuan hanya menambah kesusahan.
|
1:17 | |
(1-16)
|
1:18 | |
(1-16)
|
Firman Allah Yang Hidup: Alkitab dalam Bahasa Sehari-hari (c) Yayasan Kalam Hidup 1989 diterbitkan atas kerja sama dengan Living Bibles International (c) 1989
|
|
Baca Pengkhotbah pasal 1 di Alkitab versi Terjemahan BaruRead Ecclesiastes chapter 1 in Authorised Version (King James Version) BibleBaca Pengkhotbah pasal 1 di Alkitab SABDA, pusat studi Alkitab dengan ratusan bahan yang saling terintegrasiBaca Pengkhotbah pasal 1 di Alkitab.mobi, situs Alkitab SABDA versi HP
|