Nahum 1:15-15 |
1:15 | Lihatlah, para utusan datang berlari-lari menuruni gunung membawa kabar gembira ini: "Para penyerbu telah disikat habis dan kita selamat!" Hai Yehuda, adakanlah hari pengucapan syukur dan sembahlah hanya TUHAN saja, seperti yang telah kaujanjikan. Karena musuh dari Niniwe itu tidak akan pernah datang lagi. Ia telah dilenyapkan sama sekali.
|
Nahum 2:1-11 |
2:1 | NINIWE, ajalmu sudah sampai! Engkau telah dikepung oleh bala tentara musuh! Bunyikan tanda bahaya! Tingkatkan penjagaan benteng-bentengmu! Kerahkan pertahananmu dengan kekuatan penuh, dan berjaga-jagalah menantikan musuh datang menyerang!
|
2:2 | Karena negeri Yakub (umat Allah) kosong dan rusak akibat serangan-seranganmu, tetapi TUHAN akan memulihkan kehormatan dan kekuatannya!
|
2:3 | Perisai-perisai berwarna merah gemerlapan terkena sinar matahari! Serangan mulai dilancarkan! Lihatlah seragam mereka yang berwarna merah tua! Lihatlah kereta-kereta mereka yang berkilauan bergerak maju ditarik oleh kuda-kuda yang gagah!
|
2:4 | Kereta-keretamu sendiri hilir mudik di jalan-jalan dan melintasi lapangan, melaju seperti kilat -- bercahaya seperti obor.
|
2:5 | Raja berseru kepada panglima-panglimanya. Mereka tersandung dan jatuh karena berlari dengan terburu-buru ke tembok-tembok untuk membuat pertahanan.
|
2:6 | Tetapi sudah terlambat! Pintu-pintu sungai sudah terbuka! Musuh sudah masuk! Istana menjadi gempar!
|
2:7 | Ratu Niniwe dibawa ke luar ke jalan-jalan dalam keadaan telanjang dan digiring sebagai budak. Dayang-dayangnya mengikuti dia sambil meratap. Dengarlah mereka mengerang seperti burung merpati sambil memukul-mukul dada!
|
2:8 | Niniwe seperti tong air yang bocor! Prajurit-prajuritnya menyelinap pergi meninggalkan dia dan ia tidak dapat menahan mereka. "Berhenti! Berhenti!" teriaknya, tetapi mereka terus saja lari.
|
2:9 | Jarahlah perak! Jarahlah emas! Harta benda yang ada seakan-akan tidak habis-habisnya. Kekayaannya yang banyak dan tidak terhitung itu dikuras habis.
|
2:10 | Dalam sekejap mata saja kota menjadi berantakan; hati meleleh karena takut; lutut gemetar; rakyat berdiri terlongong-longong, pucat pasi, dan tak berdaya.
|
2:11 | Di manakah gerangan Niniwe yang besar itu, singa segala bangsa, yang penuh dengan semangat tempur dan keberanian, tempat orang-orang yang tua dan lemah maupun orang-orang yang masih muda dan lembut dapat hidup dengan tidak gentar karena tidak ada yang berani mengganggu?
|