Ketika Parao mengizinkan bangsa (Israel) pergi, Allah tidak membimbing mereka didjalan ketanah orang Pilisti, meskipun itu djalan jang paling dekat; sebab pertimbangan Allah: "Djanganlah kiranja bangsa ini nanti sampai menjesal, apabila mereka harus menghadapi peperangan, dan mau kembali lagi ke Mesir".