Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2016/01

e-JEMMi edisi No. 01 Vol. 19/2016 (26-1-2016)

Misi dan Teknologi

Januari 2016, Vol. 19, No. 01
______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________

e-JEMMi -- Misi dan Teknologi
No. 01, Vol. 19, Januari 2016


              DARI REDAKSI: TEKNOLOGI UNTUK PENGINJILAN

Shalom,

Selamat tahun baru, Pembaca. Kiranya kita terus setia melayani Tuhan. 
Pada tahun 2016 ini, kita harus tetap bergantung sepenuhnya kepada 
Gembala Agung kita, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Cara pandang kita 
terhadap Tuhan dan kebenaran-Nya kiranya tidak tergoyahkan oleh 
permasalahan-permasalahan hidup kita. Mari kita terus berpegang teguh 
bahwa kita menerima anugerah keselamatan, dan Tuhan senantiasa menjadi 
Gembala di dalam kehidupan kita.

Karena kita telah menerima anugerah keselamatan dari Tuhan, mari kita 
turut ambil bagian dalam memberitakan kebenaran-Nya kepada banyak 
orang. Pemberitaan firman Tuhan bisa didukung oleh teknologi, yang 
saat ini sangat memengaruhi kehidupan manusia. Oleh karena itu, dalam 
bidang misi pun kita juga harus berkembang mengenai strategi dan 
sasaran untuk bermisi, termasuk dalam menggunakan teknologi yang ada 
saat ini. Pada edisi ini, e-JEMMi menyajikan satu artikel yaitu 
"Teknologi Tidak Netral" dan profil bangsa dari "Suku Bade di 
Nigeria". Mari terus berjalan bersama Tuhan dan kabarkan Injil-Nya ke 
segala bangsa!

Pemimpin Redaksi e-JEMMi,
Mei
< mei(at)in-christ.net >
< http://misi.sabda.org/ >


                    RENUNGAN: GEMBALA YANG AGUNG

Hidup adalah waktu yang dipinjamkan oleh Tuhan dan sewaktu-waktu bisa 
habis masanya, dan kita harus mempertanggungjawabkannya, siap maupun 
tidak siap.

Namun, syukur kepada Tuhan melalui firman-Nya yang senantiasa 
mengingatkan kita: "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku 
tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku" (Mazmur 23:4). Rasa takut 
adalah perasaan alamiah manusia, takut masa depan, takut kematian, 
ketinggian, kegelapan, kesakitan, penderitaan, dan lain-lain. Pada 
dasarnya, rasa takut hampir setiap saat bisa merasuki perasaan kita. 
Seorang pemberani bukanlah orang yang tidak mempunyai rasa takut, 
tetapi seseorang yang bisa mengalahkan rasa takutnya. Kita merasa 
takut karena sering kali merasa tidak yakin bisa menghadapi masalah 
itu. Di sinilah, peran iman dan pengenalan akan Tuhan diuji. Lembah 
kekelaman akan membuktikan kepada siapa kita meletakkan harapan.

Tuhan bukan hanya memberikan jaminan kehidupan kekal kepada kita, 
tetapi Dia juga menjadi Gembala yang baik. Dia tidak pernah berjanji 
bahwa kita lepas dari lembah kekelaman, tetapi Dia berjanji tetap 
beserta kita, menjadi Gembala atas seluruh perjalanan hidup kita jika 
kita mengizinkannya. Tuhan Yesus sudah membuktikan lembah kekelaman 
yang terburuk dalam kehidupan manusia, yaitu kematian, telah 
dikalahkan-Nya. Lembah kekelaman apa lagi yang menakutkan kita jika 
Tuhan beserta kita? Jangan melihat pekatnya kegelapan dan besarnya 
masalah, tetapi percayailah siapa pribadi yang ada di depan kita. Jika 
tahu kekuatan kita terbatas, letakkan di tangan Gembala Agung, 
Pencipta langit, bumi, dan alam semesta.

Tuhan tidak pernah menjanjikan kita lepas dari semua masalah. Dalam 2 
Timotius 3:1 tertulis, "Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan 
datang masa yang sukar." Semakin dekat kedatangan-Nya, semakin besar 
tentangan yang harus kita hadapi. Jika tidak berakar secara benar, 
kita mungkin akan kecewa dan meninggalkan iman. Saat ini, beberapa 
kelompok ekstrem keagamaan makin kuat dan menunjukkan secara terbuka 
kebenciannya kepada kekristenan, kelompok IS di Irak dan Suriah, Boko 
Haram di Nigeria, Al Shabaab di Somalia dan Kenya, pengikut ideologi 
Hidutva di India, dan lain-lain. Mereka menculik, menganiaya, 
memerkosa, merampok, mengusir, bahkan membunuh orang-orang Kristen. Di 
dalam negeri sendiri, ada beberapa orang di Sulawesi Tengah yang 
diculik, disandera, dan dibunuh teroris. Walaupun pemerintah Indonesia 
sudah secara konsisten menangkapnya, tetapi di akar bawah ideologi 
ekstrem masih ada pengikutnya.

Jika kita memiliki pandangan mata pada kekekalan, berkat atau 
penderitaan hanyalah bagian dari proses supaya hidup kita menjadi alat 
kemuliaan-Nya yang makin indah, sehingga nama-Nya dipermuliakan 
melalui hidup kita. Karena itu, kuatkan hatimu dan tetaplah percaya; 
semuanya itu mampu kita jalani jika Tuhan senantiasa menjadi Gembala 
Agung kita. Tuhan memberkati.

Diambil dari:
Judul buletin: Buletin Kasih Dalam Perbuatan (Januari-Februari 2015)
Penulis artikel: Pdt. Natanael Tjien, S.Th.
Halaman: 2


                    ARTIKEL: TEKNOLOGI TIDAK NETRAL

Sebuah jam tangan berubah-ubah membagi waktu menjadi unit-unit, yang 
menentukan panjang sesi ini atau durasi sebuah program televisi. 
Sebuah kuesioner survei sederhana menentukan apa yang relevan dan 
menyingkirkan segala sesuatu yang lain. Kita dibentuk oleh alat yang 
kita gunakan. Penelitian tentang pengaruh radikal belajar menulis atau 
kontras antara masyarakat yang berbahasa lisan dan melek huruf, 
menunjukkan seberapa mendalam kompetensi teknis dan alat yang kita 
gunakan memengaruhi cara kita melihat hal-hal, cara kita berpikir, dan 
hubungan kita satu sama lain.

Dalam dunia media, kata-kata seperti "tele-pon" atau "tele-visi" 
menunjuk pada suatu sebab. Kata depan "tele" adalah bahasa Yunani 
untuk jarak. Media ini memperpanjang mata manusia atau telinga, 
meruntuhkan ruang dan waktu, memisahkan informasi dari sumbernya, dan 
memberikan nilai independen konteks sosial dan politik. Distorsi 
sensorium manusia ini memiliki konsekuensi yang mendalam. Sebagian 
besar hidup kita dijalani dalam interaksi langsung dengan orang lain. 
Lama-kelamaan informasi yang olehnya kita hidup berasal dari luar 
lingkungan terdekat kita. Sebagaimana telah dikatakan oleh Marshall 
McLuhan pada tahun 1960, "Konsekuensi dari media teknologi baru dalam 
dirinya sendiri lebih penting daripada isi program-programnya."

Hal ini memiliki konsekuensi sosial dan budaya yang penting.

1. Efek Sosial dari Media

Sarana komunikasi membentuk kehidupan sosial. Masyarakat berbahasa 
oral menikmati kehidupan bersama, cenderung eksklusif, dan mendorong 
keintiman dan loyalitas. Masyarakat melek huruf menikmati teks bersama 
atau norma dan pusat hubungan mereka di sekitar mereka yang telah 
menguasai isinya. Masyarakat media memusatkan pengalaman mereka di 
sekitar gambar terbaru, klip atau kepribadian, dan kurang memiliki 
fokus atau identitas yang jelas. Sulit untuk menyebut mereka 
"komunitas".

Produser program diharapkan memfokuskan produksinya pada audiens 
tunggal meskipun dia berada di bawah tekanan komersial untuk membuat 
ini sebesar mungkin. Tidak dapat dimungkiri bahwa individualitas 
ditekan. Perbedaan (keragaman) yang dilindas menjadi kategori 
terhomogenisasi. Masalah media dan solusi pasti universal, tidak 
khusus. McLuhan menyebutnya "desa global", tetapi itu adalah sebuah 
desa tanpa nama atau tempat. Penduduknya terputus dari individualitas 
dan ritme kehidupan adat. Perhatian mereka teralihkan dari sini dan 
sekarang, tergoda, dimanipulasi, dan diatur.

Ini adalah tantangan untuk pemahaman kita tentang gereja. Praktik 
media injili belum ahli dalam hubungan ini. Konferensi Media Kristen 
Internasional Pertama pada tahun 1986 menyimpulkan dengan pengakuan:

Kita menyadari bahwa terlalu sering kita telah:

a. Gagal melibatkan gereja dalam pelayanan kita melalui dialog dan 
   akuntabilitas, mengadopsi sikap kritis, dan menghakimi terhadap 
   gereja, menyimpan kecurigaan dan ketidakpercayaan.

b. Menggunakan keunggulan ekonomi kita untuk bertindak secara 
   independen dari gereja dan mengesampingkan/menolak kekhasan budaya.

c. Merebut peran gereja sebagai manifestasi dari tubuh Kristus yang 
   ditetapkan Tuhan.

d. Gagal memainkan peran kita dalam kehidupan gereja dengan 
   partisipasi dan dukungan pribadi dan bersama.

Kita tidak membuat banyak kemajuan dalam 10 tahun terakhir. Gereja 
radio terus dirintis di Amerika Latin dan India. Pelayanan siaran 
memilih pembicara berkualitas yang terbaik dari konteks, menciptakan 
otoritas mengajar independen dari gereja lokal, dan mengubah 
keseimbangan karunia dalam komunitas Kristen (Efesus 4).

Media Kristen perlu mendengarkan lebih cermat apa yang Roh katakan 
kepada gereja-gereja dan menyelaraskan pelayanan mereka untuk 
panggilan itu. Anda, sebagai pemimpin gereja, harus membantu kami 
membentuk agenda media dengan berpikir bersama kami tentang bagaimana 
media dapat mendukung pekerjaan Anda di antara orang miskin, kaum 
muda, dan perempuan, dan bagaimana komitmen Anda untuk keadilan dan 
perdamaian dapat diterjemahkan ke dalam kebijakan media.

Teknologi baru memiliki konsekuensi sosial yang tak terelakkan. 
Pertanyaan pentingnya bukanlah bagaimana kita dapat menyesuaikan 
teknologi baru untuk bentuk-bentuk tradisional dari kehidupan jemaat 
kita, tetapi bagaimana, dalam terang media, Injil dapat dikabarkan dan 
diterima sehingga habitat otentik iman terbentuk.

2. Efek Budaya

Setiap teknologi membawa caranya sendiri yang unik dalam berekspresi, 
sumber daya simboliknya sendiri. Era media adalah era klip dan gambar 
sekilas. Satelit penyiaran sekarang membuat program untuk "penonton 
tujuh menit" -- rentang perhatian rata-rata pemirsa. Kritikus 
berpendapat bahwa dengan membuat seni diakses, media telah menurunkan 
harganya. Aura transendensi hilang. Alih-alih menjadi instrumen 
pencerahan, mereka mencemari -- menyebarkan kegelapan dalam kecepatan 
cahaya.

Budaya itu dibuat dan rapuh. Kekuatan sim-bolik dan dia-bolik bersaing 
untuk memberikan pengaruh. Perhatikan akar etimologis dari dua kata 
ini -- menyatukan dan memisahkan. Sim-bolik memelihara kehidupan, 
mendorong masyarakat, dan membawa kesehatan dan keutuhan. Dia-bolik 
berjalan di bawah hukum kematian, mendorong individualisme dan 
penggunaan baku kekuasaan. Di mana pun budaya kehilangan kemampuannya 
untuk kebersamaan dan keutuhan, antibudaya yang dia-bolik akan 
terjadi.

Ini merupakan tantangan besar bagi komunikator Kristen. Media 
cenderung memiliki kecenderungan dia-bolik yang kuat. Injil Kristus 
adalah satu-satunya pesan sim-bolik yang mampu mengatasi dia-bolik. 
Kita perlu imajinasi dan keberanian untuk berkontribusi di media 
dengan ekspresi budaya dari Injil yang menghasilkan kehidupan dan 
keutuhan. (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dan disunting dari:
Judul asli buku: Global Crossroads (Focusing the strength of local churhes)
Judul bab: Technology and Ministry
Judul asli artikel: Technology is Not Neutral
Penulis: David Adams
Penerbit: OMF Literature Inc (Philippines, 1998)
Halaman: 268 -- 271


                 PROFIL BANGSA: SUKU BADE DI NIGERIA

Suku Bade tinggal di negara bagian Yobe dan negara bagian Jigawa, 
Nigeria. Sebagian besar penduduknya adalah petani. Namun, mereka 
biasanya mengerjakan pekerjaan lain selama musim kemarau. Mereka 
menanam padi-padian sebagai tanaman pokok mereka dan melengkapinya 
dengan sorgum, jagung, dan kacang tanah. Mereka memelihara domba, 
kambing, dan beberapa kuda.

Ukuran pemukiman mereka bervariasi, tetapi kebanyakan materi berupa 
dinding dikelilingi dengan lumpur atau rumah-rumah yang terbuat dari 
rumput jerami dengan atap berbentuk kerucut. Rumah-rumah ini sangat 
dingin selama bulan-bulan panas. Lahan pertanian mengelilingi setiap 
pemukiman.

Kota-kota menjadi tempat pasar lokal yang berada di pusat 
pemerintahan. Di sana terdapat sekolah lokal dan masjid. Di sebelah 
masjid terdapat sekolah yang sangat kecil untuk pembelajaran agama.

Rumah tangga (bukan keluarga sendiri) adalah unit ekonomi yang 
penting. Semakin besar jumlah anggota keluarga, semakin tinggi status 
sosial yang diberikan kepada kepala keluarga.

Bahasa Bade (yang biasa diucapkan Bede atau Bedde) adalah bahasa West 
Chadic yang digunakan oleh suku Bade. Terdapat tiga dialek utama orang 
Bade: Bade Barat, Gashua Bade, dan Bade Selatan. Para penutur sekarang 
berpindah ke Hausa.

Apakah kepercayaan mereka?

Perpaduan antara animisme dan M. Beberapa takhayul masih dipercayai 
terkait dengan M. Jimat dan pengasih digunakan di sekitar leher atau 
di dalam saku untuk berbagai alasan. Ada sebuah jimat yang digunakan 
untuk menjamin kehamilan yang baik untuk seorang ibu. Alasan yang lain 
adalah untuk menjaga roh orang mati agar tidak menghantui 
keturunannya.

Meskipun ada sekian ratus orang percaya di Bade, gereja-gereja di 
daerah mereka tinggal beribadah dengan menggunakan bahasa Hausa. Tidak 
ada pengetahuan mengenai organisasi penginjilan secara khusus yang 
berfokus pada suku Bade dengan strategi perintisan jemaat.

Pokok Doa

1. Berdoalah kepada Allah untuk memanggil orang-orang yang memiliki 
   keinginan untuk pergi ke Afrika dan mewartakan kasih Yesus kepada 
   suku Bade.

2. Berdoalah bahwa Allah akan menggunakan sejumlah kecil orang-orang 
   percaya di Bade untuk mewartakan Injil dengan teman-teman dan 
   keluarga mereka.

3. Mintalah Roh Kudus untuk melembutkan hati orang-orang suku Bade 
   terhadap orang-orang Kristen sehingga mereka dapat menerima Injil.

4. Mintalah Allah untuk membangkitkan tim pendoa yang akan memulai 
   usaha-usaha perintisan melalui doa syafaat. (t/Hossiana)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: Joshua Project
Alamat URL: https://joshuaproject.net/people_groups/10548/NI
Penulis artikel: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 25 Juni 2015


STOP PRESS: APLIKASI DARI SABDA ANDROID: RENUNGAN OSWALD CHAMBERS (ROC)

Berita gembira untuk Anda! Nikmatilah Renungan Oswald Chambers (ROC) 
setiap hari dengan aplikasi Android SABDA. Bukalah hati Anda untuk 
dibentuk melalui uraian Firman Tuhan yang Anda renungkan bersama 
Oswald Chambers.

Renungan harian "My Utmost For His Highest" adalah karya besar yang 
ditulis oleh Oswald Chamber. Terbit pertama kali tahun 1935 dan sangat 
disukai oleh banyak orang Kristen dari seluruh dunia dan masuk menjadi 
sepuluh besar buku Kristen yang terlaris.

Download: https://play.google.com/store/apps/details?id=org.sabda.renunganchambers
Informasi lebih lengkap: http://android.sabda.org


Kontak: jemmi(at)sabda.org
Redaksi: Mei, Ayub.T, S. Setyawati, dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/misi/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2016 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org