Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2006/9

e-JEMMi edisi No. 09 Vol. 9/2006 (1-3-2006)

Panggilan Melayani Suku-suku

                                            Pebruari 2006, Vol.9 No.09
******************************  e-JEMMi  *****************************
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
**********************************************************************
** SEKILAS ISI **

 <*> EDITORIAL
 <*> KESAKSIAN MISI     : Melayani di antara Suku-suku
 <*> SUMBER MISI        : MisLink, Worldwide Christian Schools
 <*> DOA BAGI MISI DUNIA: Timur Tengah, Haiti, India
 <*> DOA BAGI INDONESIA : Yayasan PIPKA
 <*> SURAT ANDA         : Kesaksian Misi
______________________________________________________________________

             "NOT EVERYTHING THAT IS FACED CAN BE CHANGED,
             BUT NOTHING CAN BE CHANGED UNTIL IT IS FACED"
                            (James Baldwin)
______________________________________________________________________
** EDITORIAL **

  Saat ini mari kita bersyukur untuk setiap misionaris dan pekerja
  misi yang telah mendedikasikan hidupnya dalam melayani suku-suku
  terabaikan di Indonesia. Mereka mempunyai kerinduan yang besar dan
  menyala-nyala agar suku-suku tersebut bisa mendengar Injil dan
  mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Tantangan dalam
  pelayanan itu pun tidak tanggung-tanggung -- sering suku-suku yang
  dilayani belum mempunyai bahasa tulis, budayanya pun jauh berbeda
  sehingga para misionaris tentu harus banyak melakukan adaptasi.
  Ancaman berbagai penyakit yang mungkin bisa merenggut nyawa,
  serta perlawanan dari pihak-pihak yang tidak menerima Injil
  merupakan bagian dari tantangan yang harus dihadapi oleh para
  misionari. Puji Tuhan karena, mereka-mereka yang diutus untuk
  menjadi pemberita Injil ini dikuatkan dengan keyakinan bahwa Sang
  Pemberi Amanat Agung akan memberi kemampuan, kekuatan, dan hikmat
  untuk mengatasinya.

  Kesaksian menarik dari seseorang yang terpanggil untuk melayani
  sebuah suku di Indonesia bisa Anda simak dalam kolom Kesaksian Misi.
  Penyakit yang diderita saat melayani tidak menghalangi niat dan
  panggilannya untuk tetap melakukan pelayanan di tengah-tengah suku
  yang rindu mendengar Injil. Hatinya terus bergolak saat melihat
  jiwa-jiwa yang haus akan kasih Tuhan dan mencari-cari keselamatan.
  Kiranya kesaksian ini menambah kerinduan hati kita untuk semakin
  terlibat dalam pelayanan misi. Tuhan memberkati.

  Staf Redaksi e-JEMMi,
  (Endah)
______________________________________________________________________
** KESAKSIAN MISI **

                      MELAYANI DI ANTARA SUKU-SUKU
                      ============================

  Setelah melewati pergumulan yang sangat panjang dan doa yang tak ada
  putusnya, khususnya dalam menentukan suku atau tempat alokasi saya
  melayani. Akhirnya saya mengucap syukur karena mendapatkan tempat di
  tengah suku yang pernah saya kunjungi pada bulan Juli dan Agustus
  yang lalu. Setelah memilih wilayah suku ini sebagai tempat bekerja
  dan melayani untuk jangka waktu yang panjang, saya kembali pergi ke
  desa tersebut selama 2-3 minggu. Dengan ditemani seorang teman, saya
  berangkat ke wilayah suku tersebut pada 26 Oktober 2005.

  Masyarakat di sana sangat senang melihat saya kembali, mereka
  bertanya apakah saya akan kembali untuk menetap di sini. Dan saya
  langsung menjawab `Ya` dan entah dari mana datangnya jawaban itu
  tapi sepertinya saya memang yakin bahwa inilah jawaban Tuhan untuk
  saya. Ibu-ibu datang dengan bahasa daerah mereka yang masih sangat
  kental sekali, memeluk saya, sedangkan saya hanya terheran-heran dan
  bingung karena saya tidak mengerti semua apa yang mereka bicarakan.
  Kami bercakap-cakap dalam bahasa yang masih saya ingat dan itu
  membuat mereka tertawa karena mereka senang saya masih ingat apa
  yang saya pelajari dahulu, dan mereka juga membetulkan ucapan saya
  ketika saya menyebutnya dengan tidak benar.

  Hari-hari saya diwarnai dengan mengunjungi rumah-rumah di kampung.
  Dan dengan beberapa orang teman saya, kami membuat peta kampung.
  Kami mencatat semua rumah, sekolah, hutan, kali, atau apa saja yang
  dilihat di sana. Juga mencatat nama-nama dari setiap orang yang
  tinggal di sana. Jumlah rumah yang ada tercatat sekitar 64 rumah
  dengan jumlah penghuni sekitar 7-12 orang di setiap rumah. Jadi
  kira-kira yang tinggal kurang lebih 500 orang. Tapi tidak semua
  orang-orang di sana selalu berada di desa karena mereka biasanya
  pergi juga ke kampung-kampung lainnya. Kepala suku mengatakan
  keseluruhan suku yang tersebar di 11 kampung, hampir mencapai 1000
  jiwa. Waktu saya mengunjungi rumah demi rumah sekaligus menjalin
  relasi dengan mereka, hati saya sangat sedih karena rumah mereka
  yang kecil itu tidak mempunyai dinding dan banyak sekali menampung
  orang.

  Karena sudah memutuskan untuk melayani di suku ini, saya juga harus
  mengunjungi kampung-kampung suku lainnya. Mengingat mereka juga
  tinggal di 10 kampung lainnya, saya pun berkesempatan untuk
  mengunjungi kampung lain tersebut. Jarak antar kampung adalah
  sekitar 4-5 jam jalan kaki atau naik perahu. Perjalanan sangat
  melelahkan karena harus berjalan kaki melewati hutan kemudian
  melewati sungai dan mendayung perahu di bawah terik matahari yang
  membuat kulit saya gosong. Pengalaman saya ikut perahu kali ini
  tidak terlalu membuat saya takut seperti dalam kunjungan pertama.
  Sebelum kami naik perahu, baju saya sudah basah duluan karena kami
  harus menyeberangi 2 sungai kecil sebelum menuju ke pelabuhan
  (mereka menamakan pelabuhan untuk tempat menyimpan perahu atau
  sebagai tempat keberangkatan dan persinggahan terakhir).

  Saya sudah terbiasa dengan perahu, dengan air yang kabur bahkan
  untuk bermain-main dengan lumpur di tepi sungai, dengan kondisi
  perahu yang hampir tenggelam dan juga dengan sengatan matahari yang
  sangat panas. Semuanya itu menjadi suatu kenikmatan yang tidak bisa
  dibeli dengan uang. Hanya sesekali saya terlihat cemas ketika naik
  perahu, kalau-kalau buaya tiba-tiba muncul dari dasar sungai, tapi
  saya menyerahkan semua ketakutan saya kepada-Nya dan saya percaya
  Dia yang akan memelihara saya.

  Orang yang tinggal di kampung-kampung ini hanya sekitar 10-12
  keluarga dan mereka sangat senang ketika kami mengunjungi mereka.
  Kami tinggal di rumah salah satu penduduk. Kami disuguhi papeda dan
  ayam yang sengaja mereka potong untuk kami. Mereka bilang, mereka
  berburu babi tapi tidak dapat, jadi kami makan ayam saja. Sungguh
  kebanggaan kalau mereka dapat menyuguhkan daging babi hutan kepada
  setiap tamu yang datang. Kami mandi di air yang cukup jernih di
  kolam yang kecil berukuran 1x2 meter dan kalau buang air harus di
  tengah-tengah hutan dan semak-semak. Ketika kami mau pulang,
  masyarakat mengantarkan sampai ke tepi sungai tempat menyimpan
  perahu dan berpesan supaya saya bisa kembali ke sana lain waktu
  untuk mengunjungi mereka. Dengan hati-hati saya menaiki perahu dan
  kami bernyanyi-nyanyi, sesekali terdengar teriakan karena perahu
  hampir tenggelam atau kalau perahu kami menabrak benda-benda yang
  keras seperti batu besar atau kayu besar. Saya merasakan semua badan
  saya capek sekali karena perjalanan yang cukup melelahkan.

  Pelayanan lain yang saya lakukan selama berada di suku ini adalah
  menceritakan Kabar Baik, juga mengajar di Sekolah yang ada di Xxx.
  Jumlah siswanya sekitar 13 orang. Gedung sekolahnya sangat
  sederhana, berlantai tanah, dinding dan atapnya terbuat dari kulit-
  kulit kayu. Walaupun mereka sudah tergolong orang-orang yang cukup
  mampu, tapi waktu saya mengajar, beberapa di antara mereka tidak
  lancar membaca, begitu juga dengan kemampuan matematikanya. Ketika
  teman saya bertanya 1+2, ada yang menjawab 100-an. Ini sangat
  menyedihkan dan ini terjadi karena kurangnya kesempatan bagi mereka
  untuk lebih banyak belajar, selain juga pengaruh bahasa daerah
  mereka yang memang hanya mengenal angka 1 dan 2. Kalau menyebutkan
  angka 3, itu gabungan dari 1 dan 2.

  Pada 11 Nopember, saya kembali lagi ke kota, tapi kepulangan ini
  bukan untuk selamanya. Saya akan datang lagi. Sebelum berpisah kami
  rapat dengan tokoh-tokoh masyarakat seperti kepala suku, kepala
  desa, dan yang lainnya bersama dengan konsultan Yyy yang sengaja
  datang untuk berbicara dengan masyarakat. Mereka menerima saya untuk
  melayani di desa. Mereka memberikan tanah untuk saya membangun
  rumah.

  Setibanya di kota, saya merasa badan saya demam dan infeksi telinga
  masih terasa mengganggu. Besoknya saya ke klinik untuk memeriksakan
  telinga, ternyata telinga saya sudah iritasi dan merah semuanya.
  Saya diberi obat tetes dan juga antibiotik untuk diminum.

  Minggu sorenya, saya merasa badan semakin panas dan kepala mau
  pecah, ternyata panasnya 39`C. Akhirnya saya ke dokter untuk periksa
  darah dan hasilnya sakit malaria tropika. Saya hanya minta supaya
  Tuhan memberikan kekuatan untuk menikmati sakit malaria ini. Ini
  pengalaman kedua dimana saya terjangkit sakit malaria. Yang pertama
  berjenis malaria tersiana dan yang kedua ini malaria tropika yang
  hampir membuat kepala saya pecah. Obat Kina dan Fansidar yang saya
  minum membuat saya terus berkeringat dingin dan tidak bisa tidur
  pada malam harinya. Saya belajar untuk senantiasa mengucap syukur
  dalam keadaan sakit sekalipun. Tapi sekarang, saya sudah sembuh dari
  sakit malaria sehingga saya bisa menuliskan kesaksian ini. Terima
  kasih untuk saudara/saudari yang membaca pengalaman saya ini.
  Biarlah mendapat berkat dari tulisan ini. Tolong berdoa terus untuk
  pelayanan saya: "Terima kasih dan Tuhan memberkati pelayanan kita
  bersama."

  Kiriman dari: Kartidaya
______________________________________________________________________
** SUMBER MISI **

 MISLINKS -- A DIRECTORY OF MISSIONS RESOURCES FOR MINISTRY PERSONNEL
==>     http://www.mislinks.org/
  Apakah Anda seorang pendeta, misionaris, peneliti, guru, murid, atau
  bagian dari organisasi yang menitikberatkan pada pekerjaan misi?
  MisLinks adalah untuk Anda -- sebuah sumber informasi online
  berharga yang akan hadir hanya dengan mengklik mouse Anda! Temukan
  informasi-informasi tentang misi praktis (penggalangan dana, bantuan
  dan pengembangan, misi jangka pendek); sumber-sumber pelayanan/
  gereja (pertumbuhan gereja, penginjilan, alat-alat pelayanan);
  topik-topik misi (pengajaran/pelajaran lintas budaya, konflik
  spiritual, teologi penginjilan); penelitian akademis (pertemuan-
  pertemuan, jurnal-jurnal, penerbit-penerbit, sekolah-sekolah); dan
  info umum (mesin pencari, perpustakaan, buku telepon, berita, info
  internet, sumber-sumber video). Scott Moreau dari Wheaton College
  dan Mike O`Rear dari Global Mapping Internasional mengembangkan
  situs yang berguna untuk pelayanan misi ini agar bisa Anda nikmati.

 WORLDWIDE CHRISTIAN SCHOOLS: MISSION OPPORTUNITIES AVAILABLE
==>     http://www.gospelcom.net/wcs/
  Worldwide Christian Schools (WCS) adalah sebuah organisasi pelayanan
  internasional yang bekerja untuk mendorong pengembangan sekolah-
  sekolah Kristen di seluruh dunia. Organisasi ini mengumumkan tentang
  tim misinya tahun ini dan membuka lowongan bagi para sukarelawan
  yang bersedia melakukan perjalanan ke negara lain guna membantu
  proyek pembangunan sekolah. Kebanyakan tim-tim misi WCS membutuhkan
  tenaga sukarela yang memiliki kemampuan di bidang konstruksi
  bangunan atau kepemimpinan; sedangkan kesempatan untuk melayani di
  bidang konstruksi ringan juga tersedia. Tahun ini, WCS berharap
  dapat mengirim tim misi ke Republik Dominika, Haiti, Nikaragua,
  Honduras, dan negara-negara lain. Kunjungilah Situs WCS untuk
  membaca lebih banyak lagi mengenai misi WCS, sejarah WCS, dan
  informasi bagaimana Anda dapat berpartisipasi dalam pekerjaan misi
  dunia.
______________________________________________________________________
** DOA BAGI MISI DUNIA **

* T I M U R   T E N G A H
  Kelompok Misi memberi tanggapan atas ancaman terhadap orang Kristen
  di Gaza. Seperti diberitakan, militan bersenjata telah mengancam
  akan meledakkan bangunan kantor milik Palestine Bible Society jika
  mereka tidak menutupnya. Organisasi Bible Society menerima sebuah
  surat dari kelompok militan yang memuat ancaman itu 8 hari yang
  lalu. Mitra mereka dari E3, Tom Doyle, mengatakan bahwa Palestine
  Bible Society menanggapi ancaman tersebut secara serius. "Tanggal 28
  Pebruari adalah tanggal yang disebutkan oleh kelompok teroris
  tersebut dimana mereka akan meledakkan gedung Bible Society.
  Ancaman-ancaman tersebut sangat nyata mengingat mereka telah mulai
  melakukannya dengan meledakkan satu bom. Kami hanya ingin
  menyelamatkan saudara-saudari sepelayanan kami yang ada di jalur
  Gaza." Sebagai tindakan dalam menanggapi surat ancaman itu, pemilik
  tanah meminta agar kantor itu ditutup, paling tidak untuk sementara
  waktu. Meskipun demikian Doyle tetap percaya bahwa hal itu tidak
  akan menghentikan pelayanan Palestine Bible Society. "Mungkin Anda
  berpikir bahwa hal itu akan menghentikan pekerjaan penginjilan,
  namun sebenarnya peristiwa itu malah membantu penginjilan. Hal
  tersebut akan memberikan pemahaman baru kepada orang-orang percaya
  di Palestina mengenai apa yang sedang mereka hadapi. Mereka berdoa,
  dan juga meminta dukungan dari orang-orang percaya di seluruh
  penjuru tempat untuk mendoakan orang-orang percaya di Gaza."
  [Sumber: Mission Network News, February 20th, 2006]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Mari berdoa untuk pelayanan Palestine Bible Society di jalur Gaza.
    Berdoa agar Tuhan senantiasa melindungi para pekerja-Nya dan
    memberikan keteguhan hati bagi mereka dalam melayani.
  * Doakan orang-orang percaya di jalur Gaza supaya dalam situasi
    apa pun mereka tetap makin diteguhkan dan dapat bersaksi tentang
    Kristus melalui kehidupan mereka.

* H A I T I
  Haiti menjadi fokus dalam pelayanan penerbangan setelah pemilihan
  presiden berlangsung. Negara ini kemarin mengumumkan Rene Preval
  sebagai presiden Haiti selanjutnya setelah tercapainya kesepakatan
  yang menghindarkan terjadinya kekuatiran meletusnya kerusuhan. Para
  pemrotes telah turun ke jalan berkenaan dengan pengumuman itu.
  Anggota Mission Aviation Fellowship, Kevin Swanson, mengatakan bahwa
  aksi protes tersebut memang memberi pengaruh pada pekerjaan mereka.
  "Staf kami sendiri memang baik-baik saja dan kami tidak melihat
  adanya kebutuhan untuk mengevakuasi mereka. Sempat ada beberapa hari
  dimana pilot kami tidak dapat pergi ke bandara, sehingga membuat
  kami harus membatalkan penerbangan, namun itu hanya sementara saja."
  Terakhir ini, MAF sedang melayani 46 organisasi yang berbeda dan
  membutuhkan lebih banyak lagi pesawat. Sementara mereka telah
  menyediakan perbekalan, guru-guru dan barang-barang lain, Swanson
  mengatakan bahwa hal itu telah membuat pelayanan mereka semakin
  efektif. "Saat pesawat menerbangkan sebuah tim yang membawa Film
  YESUS dan berencana mensharingkan tentang Kristus di negara
  tersebut, masyarakat telah memberikan respon penerimaan yang baik
  dan mereka mau mendengarkan tanpa curiga karena MAF telah terlebih
  dulu membuktikan pelayanan kasih mereka dengan membawakan barang-
  barang kebutuhan dan hal-hal penting untuk desa-desa di negara itu."
  [Sumber: Mission Network News, February 17th, 2006]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Naikkan doa untuk presiden yang baru terpilih agar diberikan
    hikmat dan kebijaksanaan dalam memimpin dan membawa Haiti ke arah
    yang lebih baik.
  * Mengucap syukur untuk pemerimaan masyarakat Haiti yang baik untuk
    pelayanan yang dilakukan oleh MAF. Berdoa agar lebih banyak orang
    lagi yang mengenal Kristus lewat pelayanan mereka.

* I N D I A
  Di India, siaran-siaran radio menyediakan materi-materi pemuridan
  untuk membantu gereja. Sammy Tippit, penginjil dari Amerika, baru-
  baru ini melakukan perjalanan ke India untuk melakukan khotbah
  marathon. Dalam tiga hari, Sammy Tippit berkhotbah dan disiarkan
  dalam bahasa Hindi. Kemudian secara simultan, khotbah tersebut akan
  diterjemahkan dalam bahasa Tamil dan Telegu. Kerinduan Tippit adalah
  memproduksi materi-materi pemuridan dan kepemimpinan untuk komunitas
  Kristen yang sedang bertumbuh di India. Siaran-siaran khotbah
  tersebut akan membantu penjangkauan kepada banyak penduduk India dan
  mengenalkan mereka dengan Injil.
  [Sumber: Mission Network News, February 23rd, 2006]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Doakan siaran-siaran khotbah Sammy Tippit agar dapat segera
    diterjemahkan dalam bahasa Tamil dan Telegu sehingga bisa
    menjangkau lebih banyak lagi orang-orang India yang belum mengenal
    Injil.
  * Berdoa untuk Tippit dan kerinduannya untuk melakukan khotbah
    marathon dalam berbagai bahasa utama di Asia. Dengan demikian,
    Injil bisa didengar oleh orang-orang yang tinggal di seluruh
    penjuru Asia.
______________________________________________________________________
** DOA BAGI INDONESIA **

         YAYASAN PENGUTUSAN INJIL DAN PELAYANAN KASIH (PIPKA)
         ----------------------------------------------------

  Yayasan PIPKA adalah salah satu yayasan Kristen yang terpanggil
  untuk memperhatikan suku-suku terabaikan di tanah air -- di
  antaranya 127 suku yang belum atau sebagian saja yang memperoleh
  pelayanan dari lembaga kristiani mana pun. Yayasan PIPKA terus
  melibatkan diri di dalam usaha pengembangan masyarakat di mana Injil
  diberitakan melalui berbagai bentuk pelayanan kasih, misalnya
  program pertanian, pelayanan kesehatan, pertanian, beasiswa, program
  pengadaan air bersih, dll.. (Brosur PIPKA)

  Pokok Doa:
  ----------
  * Mengucap syukur atas berkat Tuhan bagi yayasan PIPKA sehingga
    pelayanannya bisa berkembang dengan baik. PIPKA sekarang melayani
    sebanyak 63 cabang, yaitu 23 yang mandiri dan 43 cabang yang masih
    membutuhkan subsidi dari PIPKA. Doakan sumber dana untuk memenuhi
    kebutuhan subsidi di cabang-cabang PIPKA.

  * Mengucap syukur juga karena perwakilan PIPKA sekarang sudah ada di
    lebih dari 10 propinsi di Indonesia dan juga sampai ke luar
    negeri.

  * Mengucap syukur untuk beberapa jemaat yang telah dirintis oleh
    yayasan PIPKA dan oleh anugerah Allah, jemaat-jemaat rintisan
    tersebut telah menjadi gereja-gereja yang dewasa dan mandiri.

  * Doakan keterlibatan PIPKA dalam usaha pengembangan masyarakat
    di mana Injil diberitakan melalui pelayanan kasih. Berdoa supaya
    PIPKA semakin peka untuk melihat potensi-potensi daerah yang dapat
    dikembangkan dan mempunyai hikmat dalam cara penyampaiannya.

  * Doakan juga agar ada dampak dari pelayanan kasih yang mereka
    lakukan sehingga melalui pelayanan tersebut banyak orang bisa
    mengenal Injil dan sumber kasih sejati, Yesus.

  * Doakan agar lebih banyak orang rindu untuk terlibat dalam
    pelayanan PIPKA baik melalui doa, daya, dan dana. Berdoa juga agar
    Allah menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas untuk
    menjalankan dan mengembangkan pelayanan ini.
______________________________________________________________________
** SURAT ANDA **

  >From: Lusi Kristani <lusi(at)>
  >Dengan hormat,
  >Saya, Lusi, telah berkunjung ke website Anda. Saya ingin mendengar
  >kabar kesaksian tentang misi. Saya sekarang ini tinggal di Jerman,
  >untuk studi. Saya bergereja di Jerman, Lakeside Church di kota
  >Konstanz (bagian selatan Jerman, berbatasan dengan Swiss). Jika
  >Anda membutuhkan informasi yang lain, saya dengan senang hati akan
  >menjawab pertanyaan Anda.
  >salam, Lusi

  Redaksi:
  Terima kasih untuk kunjungan Anda ke situs kami. Untuk mendapatkan
  kumpulan kesaksian Anda bisa mengakses situs e-MISI dan klik alamat
  di bawah ini:
  ==> http://www.sabda.org/misi/

  Anda juga akan kami daftarkan sebagai pelanggan Publikasi e-JEMMi
  (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) untuk mendapatkan informasi-
  informasi seputar pelayanan misi yang bisa mendorong Anda untuk
  semakin rindu mendoakan dan bahkan terlibat dalam pekerjaan misi.
  Kami berharap bahan-bahan yang kami sajikan dapat menjadi berkat
  bagi Anda dan bisa Anda bagikan kepada yang lain.
______________________________________________________________________
** URLS Edisi Ini **

* Mission Network News              http://www.missionnetworknews.org/
______________________________________________________________________

Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
   (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus
    mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi
(sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks
______________________________________________________________________
                   Staf Redaksi: Lisbet, Ary, Endah
  Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2006 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
  Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Staf e-MISI dan Staf Redaksi    :              < staf-misi(at)xc.org >
Untuk berlangganan              :   < subscribe-i-kan-misi(at)xc.org >
Untuk berhenti                  : < unsubscribe-i-kan-misi(at)xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan    : < owner-i-kan-misi-JEMMi(at)xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi        :           http://www.sabda.org/misi/
Arsip e-JEMMi                   : http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA                      :           http://www.sabda.org/ylsa/
Situs SABDA Katalog             :            http://katalog.sabda.org/
**********************************************************************

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org