Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2006/46

e-JEMMi edisi No. 46 Vol. 9/2006 (27-11-2006)

Hakikat Gereja

                                            November 2006, Vol.9 No.46
_____________________________  e-JEMMi  ______________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
ARTIKEL MISI       : Hakikat Gereja: Gereja Ada dari Misi
                     dan untuk Misi
SUMBER MISI        : Create International, Streams7
DOA BAGI MISI DUNIA: Nepal, Meksiko, Thailand
DOA BAGI INDONESIA : Pekerja Kristen di Dunia Sekuler
STOP PRESS         : Pembukaan Kelas Baru Pesta -
                     Periode Jan -- Feb 2007
______________________________________________________________________

               "MATAHARI YANG TENGGELAM DI SUATU TEMPAT
         ADALAH MATAHARI YANG TERBIT DI SISI DUNIA YANG LAIN"
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Selamat berjumpa kembali,

  Dalam bahasa Yunani, kata "gereja" adalah "ekklesia", artinya umat
  Tuhan yang telah dipanggil keluar dari dunia. Gereja pada hakikatnya
  tidak berpusat pada diri sendiri, tapi kepada misi Tuhan untuk
  membawa berita Injil kepada dunia yang masih terhilang. Gereja
  dipanggil untuk menjalankan kehendak Allah, apa pun risikonya.
  Dengan kata lain, gereja harus bergerak aktif dalam bermisi.

  Sajian e-JEMMi minggu ini kiranya dapat menolong kita untuk mengerti
  pentingnya hakikat gereja. Sekaligus, kami berharap para pembaca,
  sebagai anggota gereja, terdorong untuk bersaksi dan menjalankan
  misi pekabaran Injil. Dengan demikian, sebagai kesatuan umat Tuhan
  kita dapat berseru, "Tuhan, utuslah kami, gereja-Mu, pergi kepada
  bangsa-bangsa, agar nama-Mu dimuliakan sampai ke ujung bumi!"

  Redaksi e-JEMMi,
  Lisbet
______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI

          HAKIKAT GEREJA: GEREJA ADA DARI MISI DAN UNTUK MISI
          ===================================================

    "... supaya segala bangsa di bumi mengenal nama-Mu, sehingga
    mereka takut akan Engkau sama seperti umat-Mu Israel, dan sehingga
    mereka tahu, bahwa nama-Mu telah diserukan atas rumah yang telah
    kudirikan ini." (2Tawarikh 6:33)

  DEFINISI MISI

  Pengertian dan paradigma yang keliru tentang misi dan pekerja misi
  banyak terdapat di gereja-gereja. Misi seakan menjadi satu kata yang
  asing atau menakutkan dan harus dijauhi. Bahkan, mungkin masih
  banyak yang menganggap misi adalah kategori pelayanan yang
  dikerjakan oleh orang-orang Barat. Sementara itu, yang lain berpikir
  bahwa misi itu pekerjaan yang hanya bisa dikerjakan oleh gereja yang
  besar dan kaya. Mustahil gereja kecil dan miskin bisa terlibat dalam
  pekerjaan misi. Lebih banyak lagi yang beranggapan bahwa mereka yang
  terlibat dalam pekerjaan misi adalah orang-orang tertentu saja,
  bukan bagianku. Bahkan ada gereja-gereja yang sama sekali tidak
  menaruh peduli dengan misi. Tidak ada waktu bagi mereka untuk
  memikirkan pekerjaan misi apalagi terlibat di dalamnya karena
  terlalu banyak yang harus dipikirkan oleh gereja. Singkatnya, banyak
  alasan bisa diangkat untuk menghindar dari misi. Padahal, bukankah
  misi adalah tugas dan tanggung jawab gereja yang paling utama?

  Dari sekian banyak definisi misi yang ada, saya mengutip dua
  definisi yang sering saya pakai, yaitu definisi dari Advancing
  Church Mission Commitment (ACMC). Definisi ini dibuat dan disepakati
  oleh kira-kira 170 orang pimpinan gereja dan badan-badan misi. Yang
  pertama, misi adalah:

    "Setiap usaha yang ditujukan dengan sasaran untuk menjangkau
    melampaui kebutuhan gereja Anda dengan tujuan untuk melaksanakan
    Amanat Agung dengan menyatakan Kabar Baik dari Yesus Kristus,
    menjadikan murid dan dikaitkan dengan kebutuhan yang utuh dari
    manusia baik jasmani maupun rohani."

  Yang kedua, mengenai gereja misioner yang aktif dan sehat,
  digambarkan sebagai:

    "Gereja yang mengambil sikap agresif dalam penginjilan sedunia.
    Setiap anggota jemaat melihat dirinya sebagai komponen kunci dalam
    menggenapi Amanat Agung dan memobilisasi sumber-sumber dayanya
    semaksimal mungkin untuk tugas ini."

  Bishop Stephen Neil mengatakan, "Mission is the intentional crossing
  of barriers from church to non-church in word and deed for the sake
  of the proclamation of the Gospel." (Misi adalah setiap usaha
  sengaja untuk melintasi atau menerobos rintangan-rintangan dari
  gereja kepada non-gereja demi memproklamirkan Injil dalam kata dan
  karya.) Jadi, yang dikategorikan sebagai misi adalah pekerjaan yang
  memikirkan kebutuhan di luar tembok gereja. Berangkat dari definisi
  tersebut, setiap orang percaya mendapat hak istimewa untuk ambil
  bagian dalam pekerjaan misi, siapa pun dan apa pun kondisi kita, di
  mana pun dan kapan pun, masing-masing dengan cara dan ukuran yang
  sesuai dengan talenta yang Tuhan percayakan.

  "WE ARE IN THE WORLD, BUT NOT OF THE WORLD"

  Ungkapan ini berarti bahwa kita berada di dalam dunia, tapi bukan
  berasal dari dunia. Hal ini menegaskan bahwa gereja diciptakan oleh
  Allah sendiri, tidak seperti lembaga-lembaga lain di dunia ini.
  Gereja adalah kumpulan orang-orang percaya yang ditebus oleh darah
  Yesus Kristus dan menjadi milik Allah demi kemuliaan-Nya. Gereja
  bukanlah gedungnya sekalipun gedung adalah sarana fisik yang
  diperlukan sebagai wadah bagi jemaat bersekutu dan tumbuh bersama
  sebagai murid-murid Kristus.

  Walaupun demikian, cerita dalam Perjanjian Lama tentang tempat
  ibadah umat Allah yang berkaitan dengan bangunan fisik patut
  disimak. Kitab 1Tawarikh 29 menyaksikan Bait Allah dibangun dengan
  biaya (menurut perhitungan mata uang Indonesia waktu berada dalam
  puncak krisis ekonomi) lebih dari 20 trilyun rupiah. Dari sekian
  besarnya biaya itu, Raja Daud menyumbang kira-kira 100 ton emas dan
  kira-kira 200 ton perak murni ditambah dengan persembahan kasih dari
  jemaat yang menyumbang ratusan ton emas, ratusan ton perak murni,
  tembaga, dan barang-barang berharga yang lain. Ketika Bait Allah
  telah selesai dibangun dan ditahbiskan dalam 2 Tawarikh 6, Salomo
  berdoa, isinya antara lain penyataan dan permohonan kepada Tuhan
  untuk mendedikasikan tujuan dari pembangunan Bait Allah itu. Tujuan
  itu tercakup dalam 2Tawarikh 6:33, yaitu supaya melalui Bait Allah
  ini segala bangsa di bumi mengenal nama Allah yang disembah bangsa
  Israel. Kemegahan Bait Allah kemudian menjadi kesaksian bagi nama
  Tuhan Allah dengan luar biasa. Berikutnya, sejarah mencatat bahwa
  Bait Allah ini dihancurkan oleh musuh-musuh bangsa Israel. Allah
  tidak malu Bait Allah dihancurkan. Dia mengizinkannya. Daniel 1:2
  menyaksikan bahwa Tuhan menyerahkan Yoyakim, Raja Yehuda dan
  sebagian perkakas rumah Allah ke dalam tangan Nebukadnezar. Salah
  satu sebabnya ialah karena Bait Allah tidak lagi menjadi kesaksian
  bagi segala bangsa di bumi seperti doa Raja Salomo dan tujuan semula
  Bait Allah ini didirikan.

  Bait Allah Perjanjian Baru adalah tubuh kita (2Korintus 6:16). Bait
  Allah adalah juga gereja, dalam arti persekutuan orang-orang
  percaya. Bait Allah, baik tubuh kita secara pribadi maupun gereja
  dimaksudkan Allah agar menjadi kesaksian yang hidup tentang Allah
  yang hidup di dunia ini. Gereja dimaksudkan untuk menjadi "rumah doa
  bagi segala bangsa" dan membangun jembatan untuk memberkati dunia
  ini dan bukannya tembok pemisah yang membuat diri sendiri terkurung
  serta membuat kasih Allah tidak tampak bagi dunia ini.

  Trilogi gereja harus dilakukan dengan seimbang dan penuh kejujuran
  di hadapan Allah, Sang Kepala Gereja. Ibadah (koinonia) yang
  menyangkut persekutuan jemaat, segala fasilitas dan kebutuhan di
  dalamnya seperti gedung gereja, kursi, alat musik, alat-alat kantor
  dan sebagainya harus dipenuhi dan dijalankan dengan sehat tanpa
  mengabaikan pelayanan sosial (diakonia) yang dilandasi kasih
  terhadap sesama dan tetap menaruh perhatian serius agar pelayanan
  misi dan penginjilan (marturia) berjalan juga. Jika salah satu dari
  tiang gereja ini tertinggal, kehidupan gereja akan pincang tanpa
  kita sadari. Perlahan-lahan hakikat gereja akan luntur, tidak lagi
  menjadi garam yang menggarami, tidak lagi menjadi kumpulan
  orang-orang kudus yang memuliakan Tuhan, tapi akan mati dan hancur
  serta menjadi semacam perkumpulan sosial yang bertemu setiap hari
  Minggu. Gereja tidak lagi menjadi refleksi keluarga Allah, tapi
  menjadi klub sosial. Dalam keluarga, yang paling kecil dan paling
  lemah akan mendapat banyak perhatian, tapi dalam klub sosial yang
  terkuat dan terkaya akan mendapat perhatian paling banyak.

  Ketika menyucikan Bait Allah kembali kepada fungsinya yang
  seharusnya, Yesus mengutip Yesaya 56:7 dan Yeremia 7:11 dengan
  menegaskan, "Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa"
  (Markus 11:17). Penyataan ini sekaligus bisikan untuk gereja masa
  kini. Mendirikan gereja bukanlah untuk mendirikan gedung yang
  dibatasi tembok pemisah dari dunia luar, tapi agar orang percaya
  membangun rumah doa bagi segala bangsa di mana di dalamnya ada
  mezbah bagi Tuhan dan para imam Perjanjian Baru, yaitu orang-orang
  percaya, umat tebusan-Nya, yang menaikkan syafaat bagi segala suku
  dan bangsa.

  Dari keempat Injil, hanya Injil Yohanes yang diakhiri dengan
  perintah penggembalaan. Sementara itu, Injil Matius, Markus, dan
  Lukas diakhiri dengan perintah misi dan penginjilan (PI). Bukan
  berarti penggembalaan mendapat tempat yang lebih kecil daripada misi
  dan PI, namun tugas penggembalaan tidak boleh menjadi status quo,
  menjadi tugas akhir tanpa tujuan. Kedewasaan jemaat harus tercermin
  dari keterlibatan dan perhatian mereka terhadap misi dan PI sehingga
  gereja tetap menjadi alat Tuhan yang membawa kasih-Nya bagi dunia
  ini dalam bentuk nyata, baik berkat rohani maupun jasmani untuk
  kemuliaan nama-Nya.

  Gereja harus bisa menyuarakan firman Allah agar nama-Nya disembah di
  seluruh bumi. Kebenaran-Nya harus diberitakan di antara segala
  bangsa dan suku-suku bangsa. Gereja harus mewujudnyatakan
  kesaksiannya itu kepada dunia. Allah terlalu kecil jika hanya
  disembah di dalam gereja kita saja. Allah terlalu kecil jika hanya
  disembah oleh bangsa Indonesia saja. Allah kita adalah Allah yang
  Mahabesar yang harus diwartakan ke seluruh penjuru bumi hingga
  segala bangsa, suku bangsa, kaum, dan bahasa mengenal Dia dan sujud
  menyembah-Nya. Demikianlah seruan pemazmur:

    "Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan
    perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di antara segala suku bangsa.
    Sebab TUHAN Maha Besar dan terpuji sangat, ia lebih dahsyat
    daripada segala Allah.

    Sebab segala Allah bangsa-bangsa adalah hampa, tetapi Tuhanlah
    yang menjadikan langit.

    Keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan kehormatan
    ada di tempat kudus-Nya.

    Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan
    dan kekuatan!

    Berilah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan
    masuklah ke pelataran-Nya.

    Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan,
    gemetarlah di hadapan-Nya, hai segenap bumi.

    Katakanlah di antara bangsa-bangsa: "Tuhan itu Raja! Sungguh tegak
    dunia, tidak goyang. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam
    kebenaran ...." (Mazmur 96:3-10)

  Bahan diambil dari sumber:
  Judul buku   : Misi dari dalam Krisis
  Judul artikel: Hakekat Gereja
  Penulis      : Bagus Surjantoro
  Penerbit     : Obor Mitra Indonesia, Jakarta 2003
  Halaman      : 27 - 33
______________________________________________________________________
SUMBER MISI

CREATE INTERNATIONAL
==>     http://www.createinternational.com
  Create International telah memproduksi sebuah DVD terbaru. DVD
  berjudul "New Contextual Gathering Showreel" ini menampilkan lima
  contoh bagaimana persekutuan rumah juga dapat dipakai untuk
  menjangkau banyak orang. Dengan teks berbahasa Inggris, DVD ini juga
  dilengkapi dengan video klip berdurasi tiga hingga lima menit yang
  diproduksi oleh rekan-rekan dari Kurdi, Turki, Urdu, Indonesia, dan
  India.

STREAMS7
==>     http://www.streams7.multiply.com
  Streams in the Desert menyediakan pertolongan dan pembangunan kepada
  mereka yang belum diinjili melalui dunia maya, dengan memanfaatkan
  jaringan internet untuk melakukan pengutusan. Pengutusan mencakup
  pribadi, kelompok, keluarga, anggota YWAM, atau organisasi pelayanan
  di berbagai belahan dunia yang membutuhkan pertolongan dan
  pengembangan. Pengutusan dari Stream ini terutama berfokus pada
  pembangunan masyarakat, khususnya untuk anak-anak cacat, yang juga
  melibatkan keluarga, tetangga, dan masyarakat di sekitar mereka.
  Pengutusan utamanya terhubung melalui kelompok e-mail Streams, yang
  memfasilitasi pentransferan sumber-sumber eksternal yang diperlukan
  di lokasi pengutusan. Pada bulan April 2006, ada 24 negara yang
  menjadi tujuan pengutusan. Streams berkontribusi dalam pertolongan
  dan pembangunan tersebut lewat penyelenggaraan pelatihan. Streams in
  the Desert adalah suatu pelayanan yang terus berkembang, demikian
  juga dengan kebutuhannya akan staf-staf yang bersedia diutus,
  terutama di bidang personalia, administrasi, mobilisasi, pembukuan,
  dan komunikasi. Pintu terbuka lebar bagi para staf (YWAM atau
  non-YWAM) dan bagi tim penjangkauan (outreach) untuk bergabung dalam
  pelayanan pertolongan dan pembangunan yang strategis ini. Informasi
  lebih lanjut dapat diperoleh dengan masuk ke alamat situs di atas.

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

N E P A L
  Nepal -- Meski aksi pemberontak masih berlanjut, gereja-gereja di
  Nepal terus bertumbuh. IN Network di Nepal percaya bahwa tugas
  pendirian gereja berada di tangan penduduk lokal. Terlepas dari
  pelatihan penginjilan yang sukses, Rody Rodeheaver dari IN Network
  menambahkan bahwa Pelatihan Kerja Lydia membekali wanita-wanita
  Kristen dengan keterampilan kerja. "Kami juga membekali mereka
  dengan keterampilan seperti pertolongan pertama, kebidanan, dan
  macam-macam sanitasi supaya mereka dapat meningkatkan kehidupan
  desanya sekaligus juga gereja, dan menjadi pelayan bagi masyarakat
  yang sangat terisolasi itu," terangnya. "Mengajarkan penduduk asli
  yang Kristen untuk memiliki iman artinya seperti sebuah gereja baru
  telah berdiri lewat sebuah hubungan pengasuhan," lanjut Rodeheaver.
  "Setiap wanita itu kemudian berkomitmen untuk mewartakan Kabar
  Keselamatan dengan banyak wanita lain selama setahun masa pelatihan.
  Sungguh menakjubkan melihat apa yang Allah telah dan sedang lakukan
  untuk memenangkan jiwa baru bagi Kristus.
  [Sumber: Mission Network News, November 2006]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Mari bersyukur untuk pertumbuhan gereja di Nepal, meski di tengah
    situasi pemberontakan yang berkelanjutan di negara ini. Doakan
    agar Pelatihan Kerja Lydia tidak hanya dapat membekali pesertanya
    dengan keterampilan kerja, tapi juga membekali mereka dengan dasar
    iman yang kokoh.
  * Berdoalah agar gereja di Nepal memiliki hubungan yang baik dengan
    penduduk di sekitar gereja, agar mereka menjadi terang dan garam.

M E K S I K O
  Ribuan pengunjuk rasa terus memenuhi Oaxaca. Mereka memaksa gubernur
  untuk mundur. Demonstrasi antipemerintah yang kini sudah memasuki
  bulan kelima telah berkembang menjadi aksi kekerasan yang melibatkan
  polisi federal. Juru bicara Audio Scriptures Ministry (ASM), Chad
  VandenBosch mengatakan bahwa pelanggaran hukum kian meningkat dan
  perlu menjadi perhatian. "Kota telah (hampir) terkepung. Studio kami
  terletak di luar kota, sekitar empat puluh menit perjalanan. Jadi,
  kerja kami di studio tidak terganggu. Hanya saja kami kesulitan
  membawa orang ke studio untuk rekaman karena blokade, pasukan
  bersenjata, dan semacamnya." VandenBosch mengatakan bahwa situasi di
  Oaxaca sebenarnya telah membantu tugas distribusi tim ASM. "Karena
  aksi protes ini, mereka semua ada di satu tempat yang mudah kami
  jangkau. Ini menjadi satu pengalaman tersendiri bagi kami saat
  mengantarkan bahan-bahan tersebut ke tempat yang belum pernah
  mendapatkannya, saat mengantarkan Alkitab ke tempat yang belum
  pernah memilikinya karena banyak dari tempat-tempat itu tertutup
  untuk kesaksian Kristen," tuturnya.
  [Sumber: Mission Network News, November 2006]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Dalam keadaan apa pun kita berharap proyek Alkitab audio dapat
    terus berjalan. Berdoalah agar kerusuhan tidak menghambat
    pekerjaan ini.
  * Roh Kudus akan memberikan hikmat bagi mereka yang memintanya. Oleh
    karena itu, mintalah agar hikmat dan kebijaksanaan menyertai para
    pekerja-Nya di Meksiko.

T H A I L A N D
  Saat misionaris Mike sedang melihat keluar dari jendela kamar
  hotelnya, ia melihat balon-balon yang berkilauan di kegelapan malam.
  Dia pun berpikir tentang kegelapan yang menutupi penduduk Thailand.

  Dia dan istrinya, Sandy, adalah konsultan bahasa dan baca-tulis dari
  Papua Nugini. Pasangan ini sering bepergian untuk membantu para
  misionaris agar mahir memakai bahasa yang akan mereka gunakan dalam
  penyebaran Injil. Baru-baru ini mereka singgah ke Indonesia dan
  sekarang Thailand.

  Selama di Chiang Mai, Mike dapat mengamati segala macam aktivitas
  libur nasional Loy Kranthong. Ini merupakan festival besar tiga hari
  yang diadakan setiap November pada saat bulan purnama. Penduduk di
  sana percaya bahwa pada saat itu mereka dapat membuang dosa mereka
  dengan melepaskan balon-balon raksasa yang mereka sebut
  "lentera-lentera langit". Mereka juga menghanyutkan kapal-kapal
  kecil (Karthongs) di sungai, lengkap dengan bunga-bunga,
  lilin-lilin, dan koin-koin untuk menenteramkan hati dewi sungai.

  Suara kembang api terdengar berulang-ulang dan kota dipadati
  penduduk yang meramaikan hari libur ini. Banyak orang Thailand yang
  percaya bahwa mereka pergi ke surga berkali-kali. Tiap kali mereka
  kembali ke bumi, mereka hidup dalam wujud yang baru.
  [Sumber: New Tribes Mission, November 2006]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Berdoalah bagi penduduk Thailand yang masih percaya akan berhala
    dan upacara-upacaranya. Berdoalah terus agar mereka memiliki
    kerinduan untuk mencari kehidupan yang kekal setelah kematian.
  * Doakan juga para misionaris yang menyebarkan Injil di sana.
    Doakanlah mereka agar beroleh hikmat untuk menyampaikan Pesan
    Keselamatan.

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                    PEKERJA KRISTEN DI DUNIA SEKULER
                    ================================

  Di mana pun kita berada, apa pun jenis pekerjaan kita, itu merupakan
  ladang pelayanan yang Tuhan berikan untuk kita. Tidak terkecuali
  pekerjaan di dunia sekuler. Pada kesempatan ini, kami ingin mengajak
  Anda untuk berdoa bagi rekan-rekan kita, mungkin juga termasuk
  pembaca e-JEMMi sendiri, yang bekerja di dunia sekuler.

  Pokok Doa:
  ----------
  * Mari bersyukur kepada-Nya untuk kesempatan yang diberikan bagi
    anak-anak Tuhan untuk melayani-Nya lewat pekerjaan sekuler.
    Biarlah Tuhan memberikan visi yang jelas sehingga pelayanan mereka
    menjadi lebih efektif.

  * Allah sungguh ingin agar murid-murid-Nya menjadi garam dan terang
    di mana pun mereka berada, khususnya di tempat pekerjaan.
    Berdoalah agar melalui mereka nama Tuhan dikenal dan dimuliakan.

  * Sikap kita dapat menjadi kesaksian yang hidup bagi orang-orang di
    sekitar kita. Berdoalah agar setiap orang Kristen dapat
    mencerminkan pribadi Kristus di lingkungan tempat mereka bekerja.

  * Tidak mudah berada di lingkungan di mana kita dituntut untuk
    secara konsisten menerapkan sikap jujur, berani, dan berhikmat.
    Berdoalah agar anak-anak Tuhan di tempat kerja dapat terus
    bersandar pada Tuhan agar dapat menjadi teladan dalam sikap hidup
    iman Kristen mereka.

  * Orang-orang Kristen yang menggebu-gebu untuk melayani Tuhan tidak
    selalu harus meninggalkan pekerjaan sekulernya. Naikkan doa agar
    semakin banyak orang Kristen yang sadar bahwa pekerjaan sekuler
    pun merupakan tempat di mana mereka bisa melakukan pelayanan
    sepenuh waktu yang memuliakan nama Tuhan.

______________________________________________________________________
STOP PRESS

          PEMBUKAAN KELAS BARU PESTA -  PERIODE JAN -- FEB 2007
          =====================================================

  Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam (PESTA) kembali membuka
  Kelas Virtual DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK). Bahan DIK ini terdiri
  dari sepuluh pelajaran yang menyajikan pokok-pokok pengajaran
  penting dalam iman Kristen, khususnya tentang penciptaan manusia,
  kejatuhan manusia dalam dosa, rencana keselamatan Allah melalui
  Yesus Kristus, dan hidup baru. Pelajaran-pelajaran ini akan
  disajikan melalui mailing list (email). Selain peserta mendapat
  tugas tertulis yang harus dikerjakan, ada juga tugas diskusi yang
  akan memperkaya pemahaman dan wawasan iman Kristen masing-masing
  peserta.

  Waktu Pelaksanaan:

  Tgl. 2 Jan — 20 Jan 2007 : Waktu bagi peserta untuk mempelajari
                             materi kursus serta mengerjakan tugas
                             menjawab pertanyaan dari 10 Pelajaran.
  Tgl. 1 Feb — 28 Feb 2007 : Waktu berdiskusi (via e-mail) tentang
                             bahan DIK bagi peserta yang telah
                             selesai mengerjakan semua Tugas.
  Biaya: GRATIS!
  Untuk dapat mengikuti kursus teologia tersambung (online) ini Anda
  harus terlebih dahulu mengisi formulir pendaftaran yang tersedia di
  situs PESTA Online di alamat:
  ==>     http://www.pesta.org/formulir.php?jenis=kelas

  atau menulis surat ke: "Admin PESTA" < kusuma(at)in-christ.net >

  Untuk mengunduh (download) bahan kursus DIK, silakan klik:
  ==>     http://www.pesta.org/kursus.php?modul=dik

______________________________________________________________________
URLS Edisi Ini

Mission Network News                http://www.missionnetworknews.org/
New Mission Tribes                                 http://www.ntm.org/
______________________________________________________________________

Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
   (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus
    mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi
(sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks
______________________________________________________________________
                   Staf Redaksi: Lisbet, Ary, Lanny
  Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2006 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
  Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Staf e-MISI dan Staf Redaksi    :           < staf-misi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan              :   < subscribe-i-kan-misi(at)xc.org >
Untuk berhenti                  : < unsubscribe-i-kan-misi(at)xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan    :       < owner-i-kan-misi(at)xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi        :               http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi                   : http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA                      :           http://www.sabda.org/ylsa/
Situs SABDA Katalog             :            http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org