Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2006/2

e-JEMMi edisi No. 02 Vol. 9/2006 (11-1-2006)

Menjadi Mobilisator Misi (I)


                                             Januari 2006, Vol.9 No.02
******************************  e-JEMMi  *****************************
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
**********************************************************************
** SEKILAS ISI **

 <*> EDITORIAL
 <*> ARTIKEL MISI       : Menjadi Mobilisator Misi (I)
 <*> SUMBER MISI        : Community and Creativity: Future Of The
                          Postmodern Church, Navigators UK: Making
                          Christ Known In The UK and Beyond
 <*> DOA BAGI MISI DUNIA: India, Haiti, dan Paraguay
 <*> DOA BAGI INDONESIA : Bencana Alam
 <*> SURAT ANDA         : Minta Dikirim Info Misi

______________________________________________________________________

            "UNTUK MENDAPATKAN HASIL KEHIDUPAN YANG MAKSIMAL
              JADIKAN SETIAP SAAT BERARTI BAGI KRISTUS"
______________________________________________________________________
** EDITORIAL **

  Salam Kasih dalam Kristus Yesus,

  Menjadikan semua bangsa murid-Nya bukan hanya kerinduan Tuhan,
  tapi seharusnya juga menjadi kerinduan kita semua, hamba-hamba-Nya.
  Siapapun yang dipanggil-Nya dapat dipakai menjadi alat-Nya untuk
  memberitakan kabar sukacita bagi semua suku bangsa di dunia.

  Usaha mewujudkan perintah Tuhan ini tidak hanya berkisar pada usaha
  membuat orang lain menerima Kristus saja, tetapi juga upaya
  menggerakkan orang yang sudah percaya kepada Kristus dan ikut ambil
  bagian di dalam pekerjaan-Nya. Pekerjaan ini disebut sebagai
  mobilisator misi. Menggerakkan orang lain untuk terlibat dalam
  pelayanan misi adalah tujuan dari para mobilisator misi. Organisasi
  Operation Mobilization adalah salah satu contoh dari mobilisator
  misi yang telah membawa banyak jiwa tergerak untuk ikut ambil bagian
  dalam pekerjaan misi.

  Untuk lebih mengetahui apa yang dimaksud dengan pelayanan
  mobilisator misi, kami akan menyajikan dua edisi e-JEMMi yang akan
  membahas tentang "mobilisator misi". Uraian tentang prinsip-
  prinsip dasar serta penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan
  dalam pelayanan mobilisasi misi dapat Anda baca dalam artikel
  tersebut dan akan bersambung ke edisi minggu depan. Selain itu
  kami juga terus mengajak Anda terlibat dalam pekerjaan misi
  sebagai pendoa. Mari kita doakan pekerjaan misi di India, Haiti,
  dan Paraguay. Kami juga mengundang Anda untuk bersatu hati
  menaikkan doa bagi Saudara kita yang mengalami musibah bencana
  alam di Jember dan Banjarnegara. Jangan pernah lelah berharap di
  dalam doa. Selamat berdoa!

  Staf Redaksi e-JEMMi,
  (Puji)

       Maka kata Yesus sekali lagi:
         "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku,
         demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." (Yohanes 20:21)
           < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Yohanes+20:21 >

______________________________________________________________________
** ARTIKEL MISI **

                     MENJADI MOBILISATOR MISI (I)
                     ============================

  Seorang mobilisator misi adalah seorang Kristen yang tidak hanya
  ingin sekedar terlibat dalam dunia misi, namun ia juga ingin untuk
  dapat membuat orang lain ikut terlibat seperti dirinya. Hal ini
  sejalan dengan Amanat Agung dan firman Tuhan dalam 2Tim 2:2 yang
  berbunyi: "Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak
  saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai,
  yang juga cakap mengajar orang lain." (2Tim 2:2)

  Tuhan dapat memakai siapa pun dia yang percaya pada-Nya. Tuhan
  sendiri mulai memakai saya sebagai alatnya dalam tugas misi dan
  penggerak misi ketika saya masih berumur 16 tahun. Ketika masih
  berusia 19 tahun, Tuhan mengirim saya ke Meksiko (saya terlibat
  dalam hal pengumpulan dana bagi misi, terutama peredaran Alkitab,
  sebelum saya diubahkan). Hal itu pula yang menjadi cikal bakal
  pelayanan misi jangka pendek yang sekarang telah diterima oleh
  banyak organisasi misi.

  Selama 4 dekade terakhir kita dapat melihat yang terjadi di
  organisasi Operation Mobilization (OM), yang sejak awal berdirinya
  telah membawa sekitar 100.000 orang pria dan wanita, yang
  kebanyakan, meski juga tidak mengharuskan, masih berusia muda --
  untuk digerakkan ke dalam pekerjaan misi. Dalam banyak kasus,
  keterlibatan mereka dengan pelayanan OM hanya berlangsung selama
  musim panas atau selama setahun, namun, prosentase mereka yang kini
  terlibat dalam misi atau mobilisasi misi dengan berbagai macam
  caranya, sangatlah menakjubkan. Banyak dari mereka yang kembali ke
  pekerjaan biasa -- yang saya senang menyebutnya sebagai "pelayanan
  pasar" -- namun dalam tingkatan berbeda, banyak yang berusaha
  membantu sumber-sumber misi dunia.

  Jika kita lihat sendiri ayat-ayat dimana Amanat Agung disebutkan:
  Mat 28:18-20, Mar 16:15, Luk 24:47,48, Yoh 20:21-23, dan Kis 1:8,
  kita bisa mendapati bagaimana perintah Yesus sebelum naik ke surga.
  Bagaimana Ia menyuruh kita untuk mengabarkan Injil hingga ke ujung
  bumi. Kata-kata "hingga ke ujung bumi" inilah yang selalu
  menginspirasi saya. Dan atas dasar itulah saya ingin menjelaskan
  prinsip-prinsip dasar yang diperlukan jika kita ingin menjadi
  mobilisator misi yang efektif, sebagai bagian dari ketaatan kita
  akan perintah Kristus.

  BERJALAN DENGAN TUHAN

  Dalam pembukaan di bukunya yang berjudul "Let the Nations be Glad"
  yang membahas tentang kekuasaan Tuhan dalam dunia misi, John Piper
  mengatakan:
     "Jika kerinduan akan kemuliaan Tuhan tidak diletakkan di atas
     segala kerinduan akan kebaikan manusia dalam hati yang penuh
     belas kasihan dan prioritas pada gereja, maka orang-orang tak
     akan dapat dilayani dengan baik dan Tuhan juga tidak akan
     disembah dengan benar. Saya tidak sedang berusaha untuk
     mengurangi aktivitas misi demi supaya kita mempunyai waktu
     mempermuliakan Tuhan. Ketika semangat kita untuk menyembah
     terbakar oleh api kebenaran dari Tuhan, dengan sendirinya jalan
     terang bagi kerinduan menginjil sampai ke ujung dunia akan
     terbuka."

  Sebagaimana pelayanan Kristen lainnya, mobilisasi misi juga menuntut
  supaya kita terlebih dulu mengenal Tuhan, berjalan dengan-Nya dan
  mendapatkan pengalaman kehidupan yang berkelanjutan dengan Roh Kudus
  dalam hidup kita. Roh Kudus adalah CEO dalam dunia misi. Seperti
  dengan jelas terlihat dalam Kisah Rasul 13 dimana gereja menunggu
  Tuhan dalam doa dan Tuhan lewat gereja, mengirimkan kelompok misi
  pertama, termasuk Paulus dan Barnabas, ke ladang misi.

  Setelah melihat betapa pentingnya untuk kita berjalan dengan Tuhan,
  sebagai mobilisator misi kita juga harus mengerti pentingnya doa.
  Doa harus ada dalam inti setiap perbuatan dan gerakan doa sedunia
  harus dilakukan sejalan dengan semua jenis gerakan misi dunia. Tiap
  orang mempunyai cara doa yang berbeda-beda, namun kita tetap harus
  menyadari bahwa mobilisasi misi tak akan pernah dapat berjalan tanpa
  adanya doa secara terus menerus. Seperti yang tertulis di Matius
  9:37-38, menurut kata Yesus sendiri "Tuaian memang banyak, tetapi
  pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya
  tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."
  Mintalah pada Tuhan untuk tuaian itu dan kirimkan para pekerja untuk
  ladang tuaian itu.

  MEMPUNYAI RASA MEMILIKI PENGINJILAN DUNIA

  Orang Kristen harus mempunyai rasa memiliki dalam tugas penginjilan
  dunia. Selama ini banyak orang cenderung berpikir bahwa orang lain
  atau kelompok lain telah melakukannya. Berdasarkan berbagai
  pengalaman saya di berbagai pertemuan di seluruh dunia, sepertinya
  hanya sedikit orang yang benar-benar mempunyai rasa memiliki tugas
  tersebut. Untuk mempunyai perhatian dalam bidang misi sendiri,
  diperlukan adanya rasa keterlibatan dan tanggung jawab secara
  pribadi. Ketika kita menjalankan tugas penginjilan misi kita, kita
  juga perlu untuk turut merasa bertanggung jawab dalam setiap
  tindakan. Bahkan sangat mungkin jika ada seorang yang telah menjadi
  misionaris namun masih belum benar-benar mempunyai rasa memiliki
  dalam visi dan tugas yang lebih besar. Mempunyai rasa memiliki
  berarti juga terus berdoa untuk pengembangan sasaran dan tujuan.
  Namun, memang adakalanya target tujuan sebuah organisasi misi dapat
  menjadi terlalu tinggi, meski begitu, saya rasa sebagai seorang
  Kristen, sering juga kita punya target yang terlalu rendah. Yang
  kita perlukan adalah untuk dapat menggabungkan antara yang "mungkin"
  dan "tak mungkin". Kita ingin untuk dipenuhi oleh iman, namun kita
  juga harus tetap realistis. Ketika kita sedang berpikir dan berdoa
  tentang perencanaan target tersebut, kita perlu melihat satu hal
  penting dalam Lukas 14 yang dengan jelas mengatakan bahwa kita harus
  menghitung harga dari apa yang akan kita lakukan.

  Dalam menentukan target dan sasaran, seringkali kita juga dihadapkan
  pada keruwetan dan berbagai kesulitan lainnya. Pada waktu itulah
  kita perlu menerapkan pengajaran Alkitab tentang kesabaran, kasih,
  dan pengampunan seperti terdapat dalam 1Korintus 13. Dasar Alkitab
  adalah penting jika kita ingin melihat tujuan dan target kita
  dipenuhi, dan pada waktu yang sama juga akan tidak akan membuat
  target itu menjadi tidak realistik, hanya membuang uang dan waktu
  atau tidak relevan dengan situasi yang ada sekarang.

  Hikmat dan kebijaksanaan adalah dua hal penting yang diperlukan
  dalam mengambil tindakan dalam misi. Kita tahu bahwa seringkali pada
  beberapa waktu, iman seseorang dapat mengarah dalam bentuk ekstrim.
  Dalam dunia misi, menjadi ekstrim tentunya dapat menimbulkan bahaya
  tersendiri, terutama dalam hal penetapan jumlah, waktu dan metode.
  Saya selalu menyadari akan bahaya tersebut, namun masalah yang lebih
  utama saat ini juga terletak pada reaksi orang-orang yang terlalu
  keras pada ekstrimisme, dan menyerah pada kekakuan tradisi,
  penghakiman, legalisme, hukum-hukum yang kaku, dan tidak berbuat
  apa-apa. Oleh karena itulah saya menyarankan supaya kita memiliki
  target dan tujuan pribadi dalam melakukan tugas misi dan mobilisasi
  misi. Mobilisasi misi sendiri juga lebih membutuhkan kerja tim
  ketimbang kerja individu, yang kadang memang mempunyai talenta
  khusus dalam menggerakkan orang lain. Kita membutuhkan kesatuan dari
  kelompok-kelompok kecil, gereja-gereja dan komite-komite misi di
  seluruh dunia dalam dukungan doa serta diskusi untuk mengembangkan
  tujuan dan target bagi penginjilan dunia sebagai tanda ketaatan kita
  pada Tuhan Yesus. (Bersambung) (t/Ary)

  Bahan diterjemahkan dan diringkas dari sumber:
  Judul Buku        : Out of The Comfort Zone and Into Missions
  Judul Artikel Asli: Being a Missions Mobiliser
  Penulis           : George Verwer
  Penerbit          : OMF Literature Inc., Philippines, 2000
  Halaman           : 64 - 72
______________________________________________________________________
** SUMBER MISI **

 COMMUNITY AND CREATIVITY: FUTURE OF THE POSTMODERN CHURCH
==>     http://www.futurechurch.net/archives_view.asp?articleid=17 [1]
==>     http://www.worldvillage.com/sitereviews/believers.         [2]
        html?id=399&amp;year=2004
  Dr. Thomas Hohstadt, dosen, pemimpin orkestra dan pembuat situs
  FutureChurch.net, menawarkan sebuah cara pandang yang menyegarkan
  mengenai gereja dan hubungannya dengan dunia. Hohstadt melihat
  adanya kesamaan antara gereja di zaman postmodern ini dengan gereja
  mula-mula -- dimana di dalam keduanya, nampak tanda-tanda bahwa
  Tuhan sedang memperbarui konsep kita mengenai komunitas, hubungan
  antar sesama dan kreativitas yang berhubungan dengan janji agung-Nya
  tentang pemberitaan Injil. Bacalah buku karangan Dr. Hohstadt yang
  berjudul Promises Much More Abound[1]. Kunjungi pula Situs
  Believer`s Weekly[2] untuk mengetahui lebih lanjut mengenai situs
  Kristen postmodern ini.

 NAVIGATORS UK: MAKING CHRIST KNOWN IN THE UK AND BEYOND
==>     http://navigators.co.uk/
  The Navigators, sebuah organisasi internasional yang sudah berdiri
  sejak lama, telah bekerja dengan giat selama bertahun-tahun untuk
  memperkenalkan Kristus kepada banyak orang dan kelompok. Saat ini,
  organisasi ini telah memiliki cabang lebih dari 100 negara di dunia.
  Navigators cabang Inggris mengkhususkan bidang pelayanannya di
  seluruh Inggris untuk membantu agar orang-orang di sana dapat
  memaknai Injil dalam segala konteks dan situasi dalam hidup mereka -
  - dari kampus ke dunia bisnis sampai ke gereja dan wilayah-wilayah
  dalam kota. Sebagai tambahan, Navigators di Inggris juga mengirimkan
  pekerja-pekerja yang terlatih ke luar negeri untuk membantu dalam
  pekerjaan misi internasional mereka.
______________________________________________________________________
** DOA BAGI MISI DUNIA **

* I N D I A
  Ketika usaha pemulihan pasca tsunami saat ini berfokus pada harapan
  baru, masa depan kelabu masih membayangi mereka yang menjadi yatim
  piatu akibat bencana itu. Wakil organisasi Hopegivers, Bill Bray
  mengatakan bahwa pemerintah India menganggarkan pemberian tunjangan
  bagi mereka yang menampung anak-anak yatim piatu tersebut. Apa yang
  dapat terjadi selanjutnya bisa jadi akan lebih rumit. "Ketika dana
  tersebut telah dicairkan ke desa-desa tersebut, kami kuatir banyak
  anak itu masih akan terabaikan. Keluarga-keluarga yang menampung
  anak-anak ini akan merasa mendapat bayaran karena telah menjadi
  semacam "orang tua asuh" tapi jika kemudian uang itu habis. Perlahan-
  lahan, akan lebih banyak anak yang akan kembali hidup di jalanan
  lagi." Bray mengatakan bahwa hal ini memberikan peluang besar bagi
  ladang penginjilan. Tim mereka saat ini sedang bekerja membangun
  panti-panti asuhan untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah anak
  jalanan tersebut. "Bagi Hopegivers, hal itu memberikan kami
  kesempatan lain untuk menuai jiwa anak-anak yang belum memiliki masa
  depan yang jelas ini. Karena panti-panti itu telah dan sedang
  dibangun di tengah-tengah masyarakat, maka diharapkan orang akan
  dapat mengetahui bahwa mereka dapat menempatkan anak-anak tersebut
  di sana."
  [Sumber: Mission Network News, January 3rd 2006]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Doakan agar dana yang diberikan kepada para orang tua asuh dapat
    dimanfaatkan dengan bijaksana untuk mencukupi kebutuhan anak-anak
    yatim piatu yang menjadi korban bencana di India.
  * Doakan pembangunan panti asuhan untuk para anak yatim agar
    berjalan lancar. Berdoa agar panti asuhan ini nantinya dapat
    menjadi saluran kasih untuk mengenalkan Kristus kepada anak-anak
    itu.

* H A I T I
  Berita terbaru, pemilihan presiden Haiti yang dijadwalkan pada
  tanggal 8 Januari 2006 kembali mengalami penundaan. Kemiskinan dan
  berbagai kesimpangsiuran yang terjadi telah menjadi hambatan
  terbesar di negara itu. Anggota organisasi For Haiti With Love, Eva
  DeHart, mengatakan bahwa pekerjaan mereka adalah sebuah langkah
  kecil untuk menuju pembangunan stabilitas di negara itu.
  "Pembangunan adalah kunci ke pemulihan ekonomi. Oleh karenanya
  negara ini membutuhkan proyek-proyek pembangunan yang selain untuk
  mengembangkan infrastruktur itu sendiri, juga mampu menciptakan
  lapangan pekerjaan sehingga orang-orang dapat mulai mendapat
  penghasilan dan roda ekonomi pun dapat mulai berjalan." DeHart
  mengatakan bahwa pelayanan penginjilan mereka saat ini telah mulai
  dilakukan lewat kegiatan yang berhubungan langsung dengan kebutuhan
  masyarakat. "Untuk melengkapi program di bidang pangan dan klinik
  kesehatan, mengingat dana yang telah tersedia, kami akan selalu
  melakukan pembangunan rumah-rumah bagi para tunawisma. Kegiatan itu
  tidak hanya menciptakan lapangan kerja, hal itu juga memberikan
  contoh nyata dari terang kasih Tuhan yang ada di sana untuk
  disaksikan orang-orang.
  [Sumber: Mission Network News, January 4th 2006]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Doakan pemilihan presiden yang akan berlangsung di Haiti. Berdoa
    agar presiden yang terpilih nanti dapat memberi perhatian besar
    untuk mengangkat kemiskinan dan memperbaiki roda ekonomi negeri.
  * Mengucap syukur untuk dana yang telah tersedia bagi organisasi
    For Haiti With Love. Berdoa supaya organisasi ini diberi hikmat
    dalam pengelolaannya serta doakan rencana pembangunan berbagai
    fasilitas agar dapat menjadi berkat bagi masyarakat setempat.

* P A R A G U A Y
  Secercah cahaya muncul di tengah situasi sulit di gereja Chamacoco.
  Kepemimpinan telah mulai mengubah keadaan di antara orang Chamacoco,
  yang selama beberapa bulan mengalami masalah dengan persatuan
  di antara mereka.

  "Tanpa persatuan, mereka tak akan dapat melayani dengan baik di
  komunitas mereka dan antara satu dengan yang lainnya," tulis Steve
  dan Monica Gutzmer. Keluarga Gutzmer itu melakukan pelayanan di
  antara masyarakat Chamacoco, tapi kini mereka lebih banyak melayani
  dan mendukung pelayanan pertumbuhan gereja di Paraguay.

  "Doakan agar orang percaya di Chamacoco dapat bersama-sama bertumbuh
  dalam kerohaniannya," tulis Randy Steel, yang juga bekerja bersama
  mereka dan sekarang juga membantu pelayanan lain di Paraguay.

  "Chrispolo dan Pablo adalah dua pemimpin yang handal di antara para
  pemimpin gereja yang ada," demikian tulis pasangan Gutzmer itu. Di
  bawah kepemimpinan kedua orang itu, pelayanan remaja bisa dibilang
  sangat berkembang pesat.

  "Mereka juga terlibat dalam membantu menyelesaikan perselisihan yang
  dihadapi beberapa anggota gereja," demikian tulis Gutzmer lagi.
  "Kami sangat yakin bahwa Tuhan sedang bekerja di hati dan hidup para
  orang percaya itu."
  [Sumber: New Tribes Mission, Januari 2006]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Doakan kesatuan hati di antara orang Chamacoco dan orang percaya
    di Chamacoco supaya dapat bersama-sama bertumbuh dalam
    kerohaniannya. Naikkan permohonan agar Tuhan bekerja di hati dan
    hidup para orang percaya.
  * Doakan keluarga misionaris yang melayani di Suku Chamacoco agar
    diberi kekuatan dan keteguhan dalam melakukan pelayanan mereka.
    Mengucap syukur untuk pelayanan remaja di sana agar dapat semakin
    berkembang pesat lagi.
______________________________________________________________________
** DOA BAGI INDONESIA **

                              BENCANA ALAM
                              ============

  Awal tahun 2006 ini, beragam kejadian bencana telah mulai mewarnai
  berbagai tempat di Indonesia. Musibah banjir bandang yang melanda
  Jember sampai hari Senin (9/1) telah mengakibatkan ditemukannya 77
  warga tewas dan banyak lagi yang hilang. Di Banjarnegara, sampai
  dengan berita Minggu (8/1) 75 orang telah ditemukan tewas akibat
  tanah longsor dan puluhan lagi diyakini masih tertimbun dalam
  longsoran. Pemerintah setempat dibantu dengan pasukan TNI telah
  melakukan evakuasi dan memberikan bantuan obat-obatan dan makanan
  dengan membuka Posko dan dapur umum untuk membantu para korban yang
  selamat.
  (Sumber: website Liputan6.com dan koran Solopos)

  Pokok Doa:
  ----------
  * Berdoa untuk kesehatan dan kekuatan bagi para korban yang selamat
    dari bencana di Jember dan Banjarnegara.

  * Doakan untuk cuaca di kedua tempat ini membaik supaya bantuan
    dapat dengan lancar disalurkan ke tempat-tempat yang membutuhkan.

  * Berdoa untuk pemerintah daerah yang sedang berusaha melakukan yang
    terbaik untuk keselamatan warganya.

  * Berdoa agar bantuan-bantuan yang diterima dari pemerintah dapat
    digunakan dengan hikmat dan kebijaksanaan sehingga dapat
    dimanfaatkan oleh para korban.

  * Doakan anak-anak Tuhan yang bekerja di sana supaya dapat membantu
    para korban dengan kasih dan sukacita Yesus.

  * Berdoa agar melalui kejadian ini setiap penduduk menyadari arti
    penting menjaga kestabilan lingkungan alam dan mau menjaga
    keseimbangan lingkungan.
______________________________________________________________________
** SURAT ANDA **

  From: adi <biscuit-bomber(at)>
  >kalo boleh saya mau donk dikirim info2 tentang misi (dimana aja).
  >terima kasih, Tuhan memberkati.

  Redaksi:
  Kami telah memasukkan email Anda dalam daftar pelanggan e-JEMMi
  (Jurnal Elektronik Mingguan Misi). Dengan demikian, Anda akan
  menerima kiriman edisi-edisi e-JEMMi setiap minggu sekali. Publikasi
  e-JEMMi berisi artikel, kesaksian, dan informasi seputar misi dari
  berbagai negeri termasuk pokok-pokok doanya. Silakan menikmati
  sajian dari e-JEMMi dan mendukung pelayanan misi di berbagai penjuru
  bumi.
______________________________________________________________________
** URLS Edisi Ini **

* Mission Network News              http://www.missionnetworknews.org/
* New Mission Tribes                               http://www.ntm.org/
______________________________________________________________________

Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
   (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus
    mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi
(sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks
______________________________________________________________________
                   Staf Redaksi: Lisbet, Ary, Endah
  Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2006 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
  Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Staf e-MISI dan Staf Redaksi    :              < staf-misi(at)xc.org >
Untuk berlangganan              :   < subscribe-i-kan-misi(at)xc.org >
Untuk berhenti                  : < unsubscribe-i-kan-misi(at)xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan    : < owner-i-kan-misi-JEMMi(at)xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi        :           http://www.sabda.org/misi/
Arsip e-JEMMi                   : http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA                      :           http://www.sabda.org/ylsa/
Situs SABDA Katalog             :            http://katalog.sabda.org/
**********************************************************************

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org