Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2010/8 |
|
e-JEMMi edisi No. 8 Vol. 13/2010 (23-2-2010)
|
|
______________________________ e-JEMMi _____________________________ (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ______________________________________________________________________ SEKILAS ISI EDITORIAL PROFIL BANGSA: Orang Jepang SUMBER MISI: Mission: JAPAN KESAKSIAN MISI: Selamat dari Perbudakan DOA BAGI MISI DUNIA: Haiti, Aljazair DOA BAGI INDONESIA: Bencana Tanah Longsor ______________________________________________________________________ CHRISTIAN ARE THE LORD`S PROPERTY DEARLY BOUGHT LAWFULLY REQUIRED, AND CAREFULLY PRESERVED ______________________________________________________________________ EDITORIAL Shalom, Jepang merupakan salah satu negara yang paling maju di Asia. Negara ini juga dikenal memiliki sikap hidup yang dibentuk oleh tingkat persaingan yang sangat tinggi, baik dalam hal pendidikan maupun pekerjaan. Satu hal yang lebih penting untuk kita ketahui adalah sebagian besar masyarakat Jepang belum menerima anugerah keselamatan. Ini merupakan tantangan sekaligus kesempatan bagi setiap orang percaya untuk melakukan sesuatu supaya masyarakat Jepang juga bisa memperoleh anugerah keselamatan. Untuk mengenal bangsa ini lebih dekat, kami mengajak Anda untuk menyimak artikel yang telah kami persiapkan. Tuhan Yesus memberkati. Pimpinan Redaksi e-JEMMi, Novita Yuniarti http://misi.sabda.org/ http://fb.sabda.org/misi ______________________________________________________________________ PROFIL BANGSA ORANG JEPANG Jepang terdiri dari kumpulan besar pulau-pulau yang terletak di antara Samudera Pasifik dan Laut Jepang. Jepang terdiri dari lima pulau utama yaitu Honshu, Hokkaido, Kyushu, Shikoku, dan Okinawa. Ibu kota negara ini, Tokyo, serta sebagian besar daerah perindustriannya berada di pulau Honshu. Pegunungan bebatuan terbentang memenuhi lebih dari 71% dataran Jepang; sebagian di antaranya adalah gunung api yang masih aktif. Daerah pedalamannya diselimuti hutan lebat yang meninggalkan sedikit sisa tanah untuk bercocok tanam. Jepang kerap kali dilanda gempa bumi, angin puyuh, dan angin musim. Masyarakat Jepang merupakan salah satu grup masyarakat yang paling homogen baik secara ras, kultur, dan etnisnya. Mereka mengidentifikasi diri mereka berdasarkan warisan biologis, tanah kelahiran, budaya bersama, dan bahasa sehari-hari (bahasa Jepang). Satu kelompok, Burakumin (kelompok minoritas di Jepang), memunyai dialek bahasa Jepang yang unik. Masyarakat Jepang menganggap mereka orang-orang terbuang -- "tak terjamah". SEPERTI APA KEHIDUPAN MEREKA? Sebanyak 60% keluarga Jepang hidup membentuk keluarga inti, sedangkan lebih dari 20% warganya terdiri dari keluarga besar, yang disebut juga dengan Ie. Ie terdiri dari tiga generasi keluarga yaitu kakek nenek, orang tua, dan anak-anak. Walaupun muda-mudi Jepang bebas memilih pasangan mereka, namun masih banyak pernikahan yang dijodohkan. Angka perceraian di Jepang juga cukup tinggi. Ekonomi Jepang bergantung pada sistem pasar-kompetensi/usaha-swasta. Akan tetapi, banyak keluarga yang berkebun sebagai pekerjaan tambahan. Biasanya, para istri bercocok tanam dan para suami bekerja dalam usaha bisnis maupun industri. Walaupun produksinya dijaga ketat, beras tetaplah hasil panen utama mereka. Mata pencaharian lainnya adalah peternak, nelayan, pembuat kapal, pedagang luar negeri, peneliti ilmiah, dan peneliti perkembangan teknologi. Biasanya, bangunan-bangunan di Jepang terbuat dari kayu dengan atap menjulang untuk melindungi rumah dari angin musim. Sedangkan rumah-rumah di pedalaman didirikan dengan kerangka konstruksi "tiang pancang". Lantainya dirancang lebih tinggi dari tanah dan fondasinya adalah bebatuan agar rumah itu dapat bergerak sesuai arah gempa. Di perkotaan, sebagian besar penduduk hidup di apartemen atau perumahan. Banyak pria, wanita, maupun anak-anak suka mengenakan pakaian à la Barat untuk aktivitas sehari-hari, sedangkan pakaian tradisional dikenakan saat upacara agama dan festival. Wanita Jepang sering memakai pakaian tradisional mereka -- kimono sutra. Keunikan budaya Jepang tampak dari jenis-jenis seni mereka, termasuk seni merangkai bunga (ikebana), upacara minum teh (cha-no-yu), kaligrafi, dan seni pertunjukan boneka. Drama Noh dan Kabuki juga tetap dilestarikan. Jepang mengenal berbagai macam bentuk rekreasi termasuk bisbol, sumo, gulat, judo, karate, ping-pong, memancing, bola voli, "shogi" (sejenis catur) dan "igo" (permainan strategi papan). Menanam adalah hobi yang paling populer di antara pria dan wanita Jepang. APA KEPERCAYAAN MEREKA? Shinto adalah agama asli Jepang yang berakar dari animisme (kepercayaan bahwa benda mati memunyai roh). Dalam kepercayaan mereka, dewa-dewa dan roh-roh dikenal dengan sebutan "kami". Buddha masuk ke Jepang pada abad ke-6. Saat ini, sebagian besar penduduk Jepang memeluk agama Shinto dan Buddha. Tradisi Shintoisme, Buddhisme, Konfusianisme, dan Taoisme turut memunyai andil dalam prinsip-prinsip agama Jepang: penyembahan kepada nenek moyang, kepercayaan akan adanya warisan agama dalam keluarga, kedekatan antara negara dan agama, serta tukar pikiran antara sistem-sistem keagamaan dan praktik keagamaan yang dititikberatkan pada meditasi, jimat, dan pemurnian diri. APA KEBUTUHAN MEREKA? Sebagian besar orang Jepang tidak peduli atau skeptis dengan agama lain. Mereka tampaknya sudah hidup berkecukupan dan tidak banyak memerlukan bantuan. Namun, banyak dari mereka yang terobsesi dengan kesenangan materi, karir, dan kepemilikan. Sebenarnya, kebutuhan terbesar mereka adalah pengenalan dengan Bapa melalui Anak-Nya, Yesus. POKOK-POKOK DOA 1. Mintalah kepada Tuhan agar Dia mengutus para pelayan-Nya ke Jepang untuk mengenalkan Kristus kepada mereka. 2. Berdoalah agar para pebisnis Kristen membuka hati mereka untuk mengabarkan Injil kepada pebisnis Jepang lainnya. 3. Mintalah kepada Roh Kudus untuk melembutkan hati mereka agar mereka mau menerima orang-orang Kristen sehingga Injil dapat didengar. 4. Doakanlah agar orang Kristen Jepang mendapat kesempatan mengabarkan kasih Yesus dengan keluarga dan sahabat mereka. 5. Doakanlah agar siaran radio dan televisi Kristen menjadi sarana yang efektif untuk menjangkau orang-orang Jepang. 6. Doakanlah agar ada pergantian otoritas atas bentuk pemerintahan dan kekuasaan yang mengikat Jepang. 7. Berdoalah agar Allah membangkitkan kelompok doa untuk menjangkau mereka. 8. Mintalah kepada Tuhan untuk membangun gereja lokal yang teguh di antara mereka. (t/Uly) Diterjemahkan dari: Nama situs: Joshua Project Penulis: Tidak dicantumkan Alamat URL: http://www.joshuaproject.net/peopctry.php?rop3=104189&rog3=JA ______________________________________________________________________ SUMBER MISI MISSION: JAPAN ==> http://www.missionjapan.com Mission: Japan merupakan sebuah situs misi yang bertujuan untuk menjangkau seluruh orang Jepang, bukan hanya yang berada di Jepang saja, namun juga di seluruh dunia. Misi yang sudah dibentuk sejak 1998 ini memiliki pendoa-pendoa yang mendoakan dan juga penginjil-penginjil yang melayani orang-orang Jepang. Anda juga dapat ikut mendoakan pokok-pokok doa yang tersedia di situs tersebut. Selain itu di situs tersebut tersedia forum untuk berdiskusi dan halaman untuk menghubungi pengelola misi tersebut. Mungkin yang paling menarik dari situs ini adalah pranala-pranala dikumpulkan oleh situs tersebut yang berhubungan dengan kekristenan di Jepang. ______________________________________________________________________ KESAKSIAN MISI SELAMAT DARI PERBUDAKAN Pertama mereka mendengar suara mesin motor di dekat rumah mereka. Sementara S dan ibunya, MR, melihat orang yang bersepeda motor tersebut memacu motornya menyeberangi lapangan. Itu adalah M. M mendekati mereka dan turun dari sepeda motor. M menembakkan senjata pistolnya ke udara dan mendorong MR hingga jatuh ke tanah. Ia memukul S dan menyeretnya ke sepeda motor, memaksanya duduk di depannya. "Jika kamu bersuara, aku akan menembakmu," katanya, sambil mendorong ujung pistolnya di punggung S. MR berusaha mencegahnya, tetapi tidak mampu karena M mencekiknya. M melepaskan cekikannya dan memacu motornya. Ia membawa S ke rumahnya. Di dalam rumah ini, ia menjebloskan gadis ini ke dalam sebuah kamar yang hanya dilengkapi dengan sebuah tikar di lantai. Kamar ini akan menjadi penjaranya dan ruang penyiksaan selama empat bulan setelah hari itu. Sejarah Penganiayaan Orang-orang Kristen Pakistan seperti S diperlakukan lebih buruk daripada warga negara kelas dua. Mereka disebut "chora," yang artinya "tukang sapu kasta terendah." Mereka adalah orang-orang yang menjalani pekerjaan yang tidak dikehendaki. Pengadilan, polisi, dan pihak yang berwenang seringkali berprasangka buruk terhadap orang-orang Kristen, yang berjumlah hanya 2 persen dari populasi Pakistan. Hukum agama sedang diterapkan makin mendalam. Hukum ini mengizinkan kekerasan terhadap orang-orang Kristen atau mereka yang berkeyakinan lain. Hukum itu juga mengizinkan membunuh orang-orang "agama lain" yang meninggalkan agamanya. Oleh karena itu, penculikan dan penyerangan S pada bulan September 2007 bukanlah suatu hal yang luar biasa. Sekarang S berusia 20 tahun. Ia tumbuh di dalam keluarga Kristen dan dibaptis pada tahun 2002. Ayahnya meninggal pada tahun 1990 dan keluarganya -- ibu, saudari, dan kedua saudaranya berjuang untuk hidup. Kakak laki-lakinya, R, bekerja di sebuah pabrik kapas untuk menyokong pendidikan S. R memimpin saudara kembar dan ibunya berdoa setiap malam. R membela orang-orang Kristen di komunitas mereka. Ia terang-terangan menentang orang-orang "agama lain" yang menyiksa gadis-gadis Kristen. Mereka mengancam untuk membunuhnya. Suatu kali beberapa remaja dengan sebuah pistol menghentikan perjalanannya saat ia melalui ladang tebu tetapi ia berhasil meloloskan diri. Pada tanggal 3 Juli 2004, tiga orang pria "agama lain" yang merupakan teman R datang untuk berbicara dengannya. Ia keluar dan duduk bersama mereka di bawah pohon mangga. Mereka memberinya minuman yang sudah dicampur dengan pil tidur, dan R tertidur. Salah seorang dari mereka menembak kepala R, membunuhnya saat itu juga. Ketiga pria lain membuang mayatnya di alang-alang di samping jalan besar. Seseorang yang lewat menemukan mayatnya keesokan paginya. Berseru Kepada Tuhan Keluarga R saat itu hancur. Mereka telah kehilangan pemimpin spiritual mereka dan yang menafkahi mereka. S marah. "Aku ingin melihat para pembunuh itu di balik jeruji besi," katanya. Untuk mencari keadilan S sudah pasti akan membayar harga yang mahal. Orang-orang di Pakistan mendanai kejahatan penganiayaan terhadap orang-orang Kristen. Pejabat yang korup meminta uang untuk melakukan segala hal. Keluarga menjual rumah, ternak, dan tanah mereka demi uang untuk membayar proses kasus peradilan pembunuhan R oleh tiga orang pria tersebut. Setelah dua tahun, keluarga kehabisan uang. Pihak pengadilan mengatakan kepada mereka bahwa kasus mereka akan dihentikan jika mereka tidak dapat membayar. Lalu datanglah si M. Pada awal perkenalan, M layaknya seorang pahlawan. Walaupun ia "beragama lain", ia berjanji untuk menolong keluarga ini melalui kasus ini. Ia mengatakan bahwa ia mengenal pejabat negara yang akan menolong mereka. M memberikan S beberapa dokumen seraya mengatakan kepadanya bahwa berkas dokumen tersebut adalah untuk kasus pembunuhan kakaknya. Beberapa bulan kemudian, S dan keluarganya mendengar rumor yang beredar di desanya bahwa ia dan M telah menikah. Ternyata M menggunakan tanda tangan S untuk memalsukan sertifikat nikah. Para pemimpin desa menekan M hingga ia akhirnya menandatangani persetujuan perceraian. Tiga hari kemudian, pada tanggal 25 September 2007, M mengendarai sepeda motornya dan menculik S di bawah ancaman pistolnya. "Pindah Agama atau Mati" M menyekap S di lantai paling atas dari rumah bertingkat dua di balik dua pintu yang terkunci. Setiap malam ia berkali-kali melecehkan S. Terkadang ia juga datang pada siang hari untuk melecehkannya. Setelah itu, ia memukuli S. Ia meninju S, menamparnya, dan menghantamkan kepalanya ke tembok. Sementara M menyiksanya, S terus berdoa, berseru kepada Tuhan untuk menyelamatkannya. "Aku terus mengucapkan Mazmur 23, 120, dan 121 di dalam hatiku. Ayat-ayat itu menguatkanku bahwa Tuhan adalah benar-benar gembalaku, dan Ia akan membebaskanku segera. Oleh karena itu akan mendapatkan kekuatan," katanya. M berkata kepadanya, "Jika kamu berpindah agama, aku akan berhenti memukulimu." Tetapi S tetap teguh, dengan berkata kepadanya, "Kristen adalah agamaku, bukan `agama lain`. Aku adalah seorang Kristen, dan jika kamu mau membunuhku maka bunuhlah aku, tetapi aku tidak akan masuk `agama lain`." "Setiap hari, aku memerhatikan pintu," kata S. Setelah empat bulan dalam penyekapan, pada 11 Januari 2008, M lupa mengunci pintu. S menyelinap keluar dan melarikan diri ke rumah keluarganya yang meneteskan air mata sukacita atas kepulangannya. Memercayai Keadilan Tuhan Walaupun mereka kembali berkumpul, keluarga dalam keadaan yang sulit. Mereka meminjam uang dalam jumlah besar, sekitar 2 juta rupiah dari pemilik usaha pembuatan batu bata untuk mengajukan kasus penyekapan oleh M kepada pihak yang berwajib. Untuk membayar hutang itu, semua anggota keluarga bekerja sebagai budak (berdasarkan perjanjian dengan majikan) di tempat pembuatan batu bata. Di tempat-tempat inilah, banyak orang-orang Kristen Pakistan, seperti S, diperbudak oleh hutang mereka kepada pengutang yang kaya. Mereka bekerja membanting tulang di tempat ini, membuat batu bata dengan tangan mereka. Semua 11 orang anggota keluarga S tinggal di kompleks tempat pembuatan batu bata di sebuah rumah kecil tanah liat tanpa ada dapur dan kamar mandi. Mereka bekerja 12 jam per hari. Untuk setiap 1000 batu bata yang mereka buat, mereka mendapat upah Rp 30.000. Bahkan keponakan S yang masih kecil terpaksa ikut bekerja. Iman dalam Tuhan menguatkan keluarga ini. "Setiap hari di waktu malam kami mengadakan persekutuan doa di rumah dengan keluargaku. Aku merasa kuat di dalam imanku ketika kami membaca firman Tuhan," kata S. Setiap Kamis mereka menghadiri persekutuan doa di Gereja Apostolik Baru. Alkitab membantu memulihkan pikiran S juga. Ia berkata pada perwakilan kami, "Sebelumnya, ketika aku berusaha membawa para pembunuh kakak saya dan orang yang memperkosa aku ke meja hijau, aku sulit mengampuni mereka. Aku ingin membalas dendam. Lalu aku membaca dan mendengar di dalam firman Allah bahwa kita harus mengampuni mereka yang menganiaya kita. Itu adalah hal yang sulit bagiku -- untuk mengampuni mereka. Aku memerlukan waktu sekitar setahun untuk melupakan dan memaafkan mereka. Sekarang, aku telah mengampuni mereka yang menganiaya aku. Tuhan dapat melakukan apa pun. Ia akan menegakkan keadilan bagiku." Dibebaskan dari Perbudakan Perwakilan kami di Pakistan mendengar kisah S dan mewawancarainya pada bulan Juli 2008. Satu bulan kemudian perwakilan kami membayar hutang keluarga tersebut sekitar Rp 2 juta kepada pemilik usaha pembuatan batu bata. Perwakilan kami juga membelikan sebuah becak, yang akan digunakan keluarga ini untuk memulai bisnis transportasi. Adik laki-laki S, ML, akan mengantar penumpang dari desa ke halte bis. Ia mengharapkan mendapat pemasukan sekitar Rp 500.000 per bulan, yang akan cukup untuk membayar biaya makan dan kebutuhan hidup keluarga. "Doa adalah segalanya bagi kami," kata S kepada perwakilan kami. "Kakakku R selalu mendorong aku untuk berdoa. Ia berkata kita harus berdoa kepada Allah di dalam setiap keadaan. Keluargaku dan aku telah mengalami pengalaman yang luar biasa melalui semua ini bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan umat-Nya. Sungguh ini adalah jawaban dari doa." Perwakilan kami dan keluarga S bersama-sama berdoa mengucap syukur. S ingin melanjutkan pendidikannya dan ingin menjadi seorang dokter suatu hari nanti. Perwakilan kami akan membayar biaya sekolahnya di Sekolah Pemerintah Khusus Perempuan. "Kami merasa ini adalah suatu kehormatan yang besar dan berkat dari Tuhan bahwa Ia memakai kami untuk kemuliaan-Nya," tulis perwakilan kami di Pakistan setelah ia bertemu dengan S. Ia juga baru saja menolong 11 keluarga Kristen lainnya dari perbudakan pembuatan batu bata. Keluarga S sudah mulai mengadakan persekutuan doa untuk teman-teman dan tetangga di rumah mereka, dan S ingin memulai pelayanan sekolah minggu. "Adalah keinginanku bahwa aku bisa berkhotbah dan mengajar tentang Yesus Kristus di antara orang-orang dan anak-anak desa kami, sehingga mereka juga dapat mengabarkan firman Tuhan dan hidup dengan iman yang kuat seperti aku." Perwakilan kami di Pakistan menerima sebuah surat terima kasih dari S atas pertolongan yang diberikan. Ia menulis, "Aku bersyukur kepada Tuhan yang memberikanku hidup baru. Ia menyelamatkan aku dari semua masalah. Keluargaku dan aku sangat mengasihi Allah, dan kami rindu semua orang di desaku berkumpul dan berdoa bersama. Kami akan mengabarkan firman Tuhan di mana pun di bagian dunia ini." Mari ingatlah S dan orang-orang yang hidup seperti mereka -- menderita karena iman mereka di Pakistan. Marilah kita semua berseru memohon pertolongan Tuhan untuk menjaga dan memberi kekuatan kepada mereka. Diambil dari: Judul buletin: Kasih Dalam Perbuatan, edisi Mei -- Juni 2009 Penulis: tidak dicantumkan Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya Halaman: 3 -- 5 ______________________________________________________________________ DOA BAGI MISI DUNIA H A I T I Hampir dua juta anak Haiti menjadi yatim piatu yang dihantui rasa takut setelah kejadian bencana alam yang lalu. Banyak juga yang mencemaskan keamanan mereka karena para penjarah yang mulai berkeliaran. Penjara runtuh, dan para napi membanjiri jalanan. Anak-anak kecil menerima pelecehan dan serangan dari kekacauan yang melanda Port-au-Prince. AL bersama Kids Alive mengatakan "Kids Alive berharap dapat bekerja sama dengan organisasi lain dan menyelamatkan anak-anak ini kemudian merawat mereka dalam waktu dekat ini dengan memberikan mereka bimbingan konseling dan perhatian yang mereka butuhkan setelah melalui kejadian yang mengerikan ini." Mereka memastikan bahwa anak-anak yang mereka tolong tetap aman. Kemudian mereka berusaha membantu lebih lagi. Anak-anak mendengarkan pesan ini: "Kami akan merawat kalian sampai kalian beranjak remaja. Kami akan mendidik kalian, dan kami akan mengasihi kalian, dan kami akan mengajarkan kalian tentang Yesus Kristus. Kami ingin kalian menjadi agen perubahan yang saleh untuk masa depan Haiti." Kids Alive mengirimkan dana untuk memulai pertolongan tapi masih banyak pertolongan yang dibutuhkan.(t/Uly) Diterjemahkan dari: Mission News, January 2010 Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13762 Pokok doa: * Doakan tim Kids Alive yang saat ini sedang melayani anak-anak korban gempa di Haiti agar mereka dimampukan mendidik dan mengajarkan tentang Yesus Krisrus kepada anak-anak itu. * Berdoa juga agar Tuhan memulihkan trauma yang diderita anak-anak di Haiti akibat gempa, serta melindungi mereka dari tindakan-tindakan yang tidak senonoh oleh orang-orang tertentu yang memanfaatkan kondisi dan situasi di Haiti saat ini. A L J A Z A I R Walaupun ada larangan bagi orang lokal untuk masuk agama Kristen, banyak dari mereka yang berpaling kepada Kristus saat Roh Kudus melawat mereka dengan dahsyat di Aljazair Utara. Pendeta YJ bersama Operation Mobilization melaporkan bahwa mereka mengalami pertumbuhan secara fenomenal. "Kita memunyai gereja-gereja yang bertumbuh sebanyak 820% dalam setahun. Banyak orang lokal yang bertobat, walaupun mereka bukan berasal dari keluarga Kristen, atau berlatar belakang Kristen; mereka juga tidak memunyai bahan rohani serta pelatihan apa pun, namun mereka percaya pada Allah." YJ mengatakan bahwa di wilayah K terdapat gereja di setiap desa dan kota. Satu desa memunyai gereja yang lebih banyak dari tempat ibadah lain. Dengan banyaknya orang yang bertobat menjadi Kristen, banyak pelatihan dibutuhkan. YJ mengatakan bahwa mereka sangat membutuhkan dana. "Jika kita gagal melatih, memuridkan, dan menguatkan gereja di Aljazair sekarang, saya rasa ini akan menjadi satu kesalahan besar dalam sejarah pelayanan Kristen di dunia." Doakanlah agar tersedia dana untuk pelatihan dan agar Injil dapat didengar di seluruh Afrika Utara dan Eropa. (t/Uly) Diterjemahkan dari: Mission News, January 2010 Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13606 Pokok doa: * Berdoa bagi para petobat baru di Aljazair. Doakan agar Tuhan memampukan mereka untuk dapat tetap setia mengikut-Nya, serta mengenal Dia secara pribadi dan bertumbuh. * Berdoa juga untuk program pemuridan para petobat baru di Aljazair, agar Tuhan mencukupkan setiap keperluan yang mereka butuhkan. ______________________________________________________________________ DOA BAGI INDONESIA BENCANA TANAH LONGSOR Bencana tanah longsor yang terjadi di kawasan perkebunan dan pabrik teh Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, hari Selasa (23/2) pukul 08.00 WIB. Musibah tersebut mengakibatkan kerugian materi dan korban jiwa. Upaya evakuasi telah dilakukan, namun sedikit terhambat karena medan yang cukup berat dan kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Sampai hari Rabu (24/2), diperkirakan ada warga yang masih tertimbun tanah longsor. Pokok Doa: 1. Doakan agar proses evakuasi korban longsor dapat terus dilakukan, sehingga para korban dapat segera mendapatkan pertolongan dan pengobatan yang mereka perlukan. 2. Doakan juga agar Tuhan memberi ketabahan dan kekuatan kepada keluarga para korban. 3. Berdoa agar Tuhan melindungi, memberi kekuatan, dan kesehatan bagi mereka yang membantu proses evakuasi, sehingga mereka dapat melaksanakan tugas evakuasi dengan optimal. 4. Doakan agar Tuhan menjaga hati orang-orang yang bertanggung jawab dalam menyalurkan bantuan kepada para korban longsor sehingga terhindar dari tindakan yang tidak terpuji. 5. Berdoa agar bantuan yang diberikan oleh pemerintah maupun para donatur dapat segera sampai ke tangan mereka yang membutuhkan. 6. Doakan juga supaya Tuhan menjaga kesehatan para korban di tempat pengungsian agar mereka terhindar dari sakit penyakit. 7. Berdoa agar Tuhan melindungi mereka yang bermukim di wilayah rawan longsor, mengingat hujan lebat masih akan terjadi di Indonesia. 8. Doakan agar Tuhan memampukan orang percaya yang menjadi korban tanah longsor ini untuk menyampaikan Kabar Baik kepada mereka yang belum percaya, dan semoga Tuhan menjamah hati mereka, sehingga mau terbuka terhadap kebenaran. 9. Berdoa agar umat percaya dan gereja-gereja di Indonesia dapat menggunakan peristiwa ini untuk berbagi Kabar Baik melalui bantuan apa saja yang dapat mereka berikan. 10. Demikian juga untuk kondisi psikis para korban tanah longsor, doakan agar Tuhan memulihkan, sehingga mereka tidak dibayang-bayangi rasa takut yang berkepanjangan. ______________________________________________________________________ Anda diizinkan menyalin/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya. ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Novita Yuniarti dan Yulia Oeniyati Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org > Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org > ______________________________________________________________________ Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/ Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/ Facebook MISI: http://fb.sabda.org/misi ______________________________________________________________________ Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) e-JEMMi/e-MISI 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |