Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2007/7

e-JEMMi edisi No. 07 Vol. 10/2007 (13-2-2007)

Doa: Melawan Status Quo

                                     
                                           Februari 2007, Vol.10 No.07
______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
ARTIKEL MISI       : Doa: Melawan Satus Quo
SUMBER MISI        : Book of Hope International, Global Advance
DOA BAGI MISI DUNIA: Cina, Spanyol, Venezuela
DOA BAGI INDONESIA : Pemimpin Bangsa
SURAT ANDA         : Tidak Bisa Akses Doa bagi Suku

______________________________________________________________________

    "GOD MAY DENY OUR REQUEST BUT WILL NEVER DISAPPOINT OUR TRUST"
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Salam dalam kasih Kristus,

  Pernahkah Anda menyelidiki seperti apa hubungan Anda dengan Bapa
  dalam hal berdoa? Apakah termasuk kategori orang yang takut datang
  kepada Bapa? Takut karena bila tidak berdoa ada perasaan tidak
  nyaman? Atau karena Ia sudah mati bagi kita sehingga kita merasa
  sungkan bila tidak berdoa kepada-Nya? Ataukah Anda termasuk golongan
  orang yang egosentris, yang berkutat pada permintaan untuk memenuhi
  hasrat hati dan tubuh?

  Kalau hal-hal di atas adalah bagian dari diri kita saat ini, hal
  tersebut mestinya diubah. Karena yang terpenting dalam berdoa adalah
  kebersamaan bersama Allah, menikmati sukacita di dalam-Nya. Bukannya
  menjadi orang yang egosentris, melainkan melalui doa kita mencoba
  menyeruak, menggapai jiwa-jiwa dengan doa kita.

  Soli Deo Gloria!

  Redaksi e-JEMMi,
  Lisbet

______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI

                         DOA: MELAWAN SATUS QUO
                         ======================

  Jika Anda memiliki kesadaran sosial, Anda akan terkejut mendengar
  cerita yang akan saya kemukakan.

  Seorang wanita berkulit hitam, tinggal di kawasan Chicago Selatan,
  mendesak agar apartemennya dipasangi pemanas karena musim dingin
  yang menusuk. Terlepas dari hukum di kota tersebut, pemilik tanahnya
  yang kejam menolak. Wanita itu seorang janda yang buta akan sistem
  hukum, namun ia membawa kasus itu ke pengadilan. Keadilan harus
  ditegakkan, katanya. Sayangnya, hakim yang menangani kasusnya adalah
  seorang ateis yang fanatik. Prinsip yang dipegangnya adalah "orang
  kulit hitam hanya boleh diam". Bagi janda tersebut, peluang untuk
  mendapatkan keadilan sangat sedikit. Dan peluang itu semakin sedikit
  ketika ia menyadari betapa kurangnya hal yang ia perlukan untuk
  mendapat keputusan yang diinginkan -- misalnya, uang suap yang
  memadai. Bagaimanapun juga, dia tetap bertahan.

  Pada mulanya, hakim tidak mengacuhkannya sama sekali. Namun, ia
  mulai memerhatikan janda itu. Orang kulit hitam lagi, pikirnya,
  yang cukup bodoh karena berpikir bisa mendapatkan keadilan. Lalu
  keteguhan janda itu membuatnya sadar dan menimbulkan rasa bersalah
  serta marah di dalam dirinya. Dengan gusar dan malu, akhirnya hakim
  itu mengabulkan permohonan janda tersebut dan menegakkan hukum.
  Inilah kemenangan besar terhadap "sistem" -- setidaknya, menjalankan
  hukum di pengadilannya yang telah bobrok.

  Tentu saja saya tidak sepenuhnya jujur. Cerita ini tidak pernah
  terjadi di Chicago (sejauh yang saya ketahui) ataupun dalam "cerita"
  saya sendiri. Ini merupakan perumpamaan yang dikatakan Yesus (Lukas
  18:1-8) untuk menggambarkan sifat doa yang berupa permohonan.

  Perumpamaan yang digambarkan Yesus bukanlah antara Allah dan hakim
  yang jahat, namun antara janda dan pemohon. Perumpamaan ini memiliki
  dua aspek. Pertama, janda itu menolak untuk menerima ketidakadilan,
  seperti juga orang Kristen seharusnya menolak untuk menerima
  kejatuhan dunia ini. Kedua, bukannya merasa patah semangat, janda
  itu bertahan dengan kasusnya, seperti orang Kristen yang seharusnya
  juga bertahan.

  Saya ingin menegaskan bahwa doa kita yang lemah dan tidak rutin,
  terutama doa berupa permohonan, sering kali ditujukan dengan cara
  yang salah. Ketika menghadapi kegagalan ini, kita cenderung
  menyalahkan diri sendiri karena tekad kita yang lemah, hasrat yang
  tawar, cara yang tidak efektif, dan pikiran yang tidak terfokus.
  Kita terus berpikir bahwa tindakan kita salah dan berpikir keras
  untuk mencari letak kesalahannya. Menurut saya, masalahnya terletak
  pada kesalahpahaman tentang sifat doa dan kita tidak akan pernah
  memiliki keteguhan janda tersebut sebelum pandangan kita sejelas
  pandangannya.

  Lalu, apakah doa yang bersifat permohonan itu? Pada intinya, doa
  permohonan adalah perlawanan terhadap kejatuhan dunia, penolakan
  yang mutlak dan tanpa henti untuk menganggap normal apa yang tidak
  normal. Dari segi negatifnya, ini berarti penolakan akan semua
  rencana, maksud, dan pemikiran yang berbeda dengan yang ditetapkan
  Tuhan. Itulah ungkapan mengenai suatu jurang yang tak bisa
  dijembatani yang memisahkan kebaikan dan kejahatan, pernyataan bahwa
  kejahatan bukanlah variasi dari kebaikan, melainkan lawan dari
  kebaikan.

  Atau dengan kata lain, menerima hidup "apa adanya" -- yang berarti
  mengakui bahwa hidup berjalan tanpa bisa dihindari -- berarti juga
  menyerahkan cara Kristen memandang Tuhan. Dalam kepasrahan pada
  sesuatu yang tidak wajar ini ada anggapan yang tersembunyi dan tak
  dikenal, yaitu anggapan bahwa kuasa Tuhan untuk mengubah dunia dan
  untuk mengalahkan kejahatan dengan kebaikan, tidak akan menjadi
  kenyataan.

  Tidak ada yang bisa mengganggu doa permohonan (dan juga pandangan
  Kristen akan Tuhan) secepat penyerahan. "Sepanjang waktu", Yesus
  menyatakan, "kita harus berdoa" dan tidak "jemu-jemu," dan menerima
  seperti apa adanya (Lukas 18:1).

  Keabsenan doa permohonan bila penyerahan muncul sudah lama memiliki
  sejarah yang menarik. Agama-agama yang menekankan pentingnya
  ketenangan selalu menentang doa permohonan. Aliran Stoa menegaskan
  bahwa doa semacam itu menunjukkan bahwa seseorang tidak mau menerima
  keberadaan dunia ini sebagai ungkapan kehendak Tuhan. Satunya lagi
  berusaha melepaskan diri dari dunia dengan mengubahnya. Hal itu,
  sebagaimana dikatakan oleh aliran Stoa ini, adalah buruk. Pendapat
  yang sama juga ditemukan dalam agama Budha. Hal serupa umumnya juga
  ditemukan dalam budaya sekuler kita meskipun melalui proses
  penalaran yang berbeda.

  Sekularisme adalah sikap yang memandang dunia sebagai suatu akhir,
  bahwa hidup terpisah dari hubungan dengan Tuhan. Akibatnya,
  satu-satunya norma yang ada dalam hidup, baik makna maupun moral,
  adalah dunia seperti apa adanya. Kita harus setuju untuk mencari
  beberapa sumber lain yang bisa digunakan untuk mengatur hidup kita
  yang sia-sia dan penuh khayalan. Bukan hanya Tuhan, objek dari doa
  permohonan, yang menjadi kabur, melainkan hubungan-Nya dengan dunia
  pun dipandang dengan cara baru. Dan cara itu adalah cara yang tidak
  bertentangan dengan pandangan sekuler. Tuhan mungkin "hadir" dan
  "berkarya" dalam dunia, namun hal itu tidak mengubah apa pun.

  Bertentangan dengan semua ini, doa permohonan hanya akan berhasil
  bila ada keyakinan akan dua hal. Pertama, adanya keyakinan bahwa
  nama Tuhan jarang sekali diagungkan, kerajaan-Nya hampir tidak nyata
  di bumi, dan perintah-Nya hampir tidak dijalankan. Kedua, Tuhan
  sendiri dapat mengubah keadaan ini. Karena itulah, doa permohonan
  merupakan ungkapan harapan agar hidup bisa menjadi berbeda dan
  seharusnya memang berbeda. Hampir mustahil untuk hidup dalam Tuhan
  dan melakukan pekerjaan-Nya sesuai pribadi-Nya, tanpa berdoa dengan
  rutin.

  Itulah arti penting dari doa permohonan dalam kehidupan Yesus.
  Penulis Injil tidak banyak menceritakan doa-doa Yesus (misalnya,
  Markus 1:35; Lukas 5:16, 9:18, 11:1). Namun, suatu pola dari keadaan
  yang dibangkitkan lewat doa akan dapat dikenali.

  Pertama, doa permohonan diawali dengan keputusan yang besar dalam
  hidup, misalnya ketika memilih murid-murid (Lukas 6:12); yang
  menjadi penjelasan mengapa Yesus memilih sekumpulan orang yang
  terlupakan, sombong, bodoh, dan bebal adalah karena Ia sudah berdoa
  sebelum memilih mereka. Yang kedua, Ia berdoa ketika dihadapkan pada
  tekanan, saat disibukkan dengan tuntutan banyak orang yang menyita
  tenaga dan perhatiannya (Matius 14:23). Yang ketiga, Ia berdoa
  ketika dihadapkan pada kejadian penting yang mengubahkan
  kehidupan-Nya, seperti pembaptisan-Nya, perubahan-Nya, dan salib-Nya
  (Lukas 3:21, 9:28-29). Dan yang terakhir, Ia berdoa sebelum dan
  selama pencobaan, yang paling jelas adalah ketika di Getsemani
  (Matius 9:36-45). Ketika masa pencobaan tiba dan melingkupi,
  perbedaan antara Yesus dan murid-murid-Nya dalam menghadapi
  pencobaan itu hanyalah karena Ia bertekun dalam doa, sementara
  murid-murid-Nya tertidur dalam kelemahan hati. Setiap kejadian ini
  menghadirkan pilihan kepada Tuhan kita, yaitu memakai cara, menerima
  pandangan, dan mengikuti pengajaran yang bukan berasal dari Tuhan.
  Namun, penolakan-Nya akan semua pilihan itu selalu ditandai dengan
  doa permohonan-Nya. Inilah cara-Nya untuk menolak hidup di dunia
  atau untuk menjalankan urusan Bapa-Nya dengan menggunakan cara yang
  tidak sesuai dengan cara Bapa-Nya. Seperti itulah perlawanan
  terhadap kejahatan dan kejatuhan dunia.

  Doa menunjukkan bahwa Tuhan dan dunia saling berlawanan; mereka
  berpura-pura tidak "tidur", tidak "putus asa", dan tidak "jemu".
  Lantas mengapa kita jarang berdoa untuk gereja lokal kita? Benarkah
  karena cara kita buruk, tekad kita lemah, atau daya imajinasi kita
  lesu? Saya tidak percaya. Ada banyak pembahasan yang bertekad kuat
  dan hidup -- yang secara sebagian atau keseluruhan bisa
  dibenarkan -- mengenai situasi khotbah, kekosongan penyembahan,
  kedangkalan persekutuan, dan ketidakefektifan penginjilan. Lantas.
  mengapa kita tidak bertekun dalam doa? Jawabannya cukup sederhana,
  yaitu karena kita tidak yakin doa akan membawa perubahan. Kita
  cenderung menerima, walaupun dengan terpaksa, bahwa situasi tersebut
  memang tidak akan bisa diubah. Ini bukanlah masalah tentang praktik
  doa, tapi sifat doa. Lebih tepatnya, tentang sifat Tuhan dan
  hubungan-Nya dengan dunia.

  Tidak seperti janda dalam perumpamaan di atas, kita lebih mudah
  berkompromi degan dunia yang tidak adil di sekitar kita -- bahkan
  ketika dunia itu menyusup masuk ke dalam lembaga-lembaga Kristen.
  Penyebabnya tidak selalu karena kita mengabaikan apa yang terjadi,
  namun karena kita merasa tidak mampu untuk mengubah apa pun. Mau
  tidak mau, ketidakmampuan itu menyebabkan kita mengadakan gencatan
  senjata dengan hal-hal yang salah.

  Dengan kata lain, kita tidak lagi marah, baik pada tingkat kesaksian
  sosial ataupun mendahului Tuhan dalam doa. Namun, Tuhan masih merasa
  marah dan kemarahan-Nya adalah kemarahan yang melawan hal-hal yang
  salah, dengan cara yang menempatkan kebenaran di tempat utama
  selamanya dan selamanya pula kesalahan di tempat kedua. Tanpa
  kemarahan-Nya, tidak ada alasan untuk hidup sesuai moral dunia.
  Jadi dalam hal ini, kemarahan Tuhan berkaitan erat dengan doa
  permohonan yang mencari wewenang kebenaran dalam segala hal dan
  pembinasaan kejahatan.

  Kerangka pikiran yang diberikan Yesus kepada kita adalah Kerajaan
  Tuhan. Sebuah kerajaan adalah suatu tempat di mana kekuasaan raja
  diakui. Dan karena sifat dari Raja kita, kekuasaan itu bukan
  kekuasaan jasmani. Dalam Yesus, masa depan yang telah lama ditunggu
  itu telah tiba. Dalam Dia dan melalui Dia, unsur Mesianis telah
  masuk ke dalam dunia. Menjadi orang Kristen bukan berarti memiliki
  pengalaman religius yang benar, namun memulai hidup yang benar-benar
  rohani. Kegagalan penginjilan bukan dikarenakan oleh cara yang
  salah, melainkan karena "masa" sekarang ini dipenuhi oleh kehidupan
  orang-orang berdosa. Dan "masa yang akan datang", yang sudah
  menjelang, tidak dimiliki oleh suatu budaya atau orang tertentu.
  "Masa" Tuhan, "masa" Anak-Nya yang disalibkan, mulai datang di dunia
  ini. Oleh karena itu, doa-doa kita bukan lagi mengenai kehidupan
  pribadi kita, melainkan harus melihat pada masa depan kehidupan
  manusia, yang juga menjadi perhatian Tuhan. Jika Injil bersifat
  universal, doa pun harus bersifat universal.

  Cukup relevan bila kita memandang dunia seperti satu ruang
  pengadilan, di mana suatu "kasus" mengenai yang hal yang benar dan
  yang salah masih dapat terjadi. Kelemahan kita dalam berdoa terjadi
  karena kita kehilangan cara pandang dan jika kita tidak
  memperolehnya kembali, kita tidak akan bisa bertahan sebagai pihak
  penggugat. Namun, selalu ada alasan mengapa kita harus memperoleh
  visi kita kembali dan mendayagunakan kesempatan kita. Hakim kita
  bukanlah hakim yang jahat atau ateis, namun Allah yang mulia dan
  Bapa dari Tuhan Yesus Kristus. Pernahkah Anda berpikir Dia akan
  gagal "memberikan keadilan untuk umat-Nya yang terpilih yang memohon
  sambil menangis kepada-Nya siang dan malam? Akankah Dia menolak
  mereka?" "Aku berkata kepadamu," Tuhan kita berkata, "Ia akan
  memberi mereka keadilan dengan segera" (Lukas 18:7-8).(t/Lanny)


  Bahan diterjemahkan dari sumber:
  Judul buku        : Perspective on the World Christian Movement
  Judul artikel asli: Prayer: Rebelling Against the Status Quo
  Penulis           : David F. Wells
  Penerbit          : William Carey Library, Pasadena, Amerika 1981
  Halaman           : A 144 -- A 147

______________________________________________________________________
SUMBER MISI

BOOK OF HOPE INTERNATIONAL
==>     http://www.bookofhope.net
  Memengaruhi dengan menyediakan firman Allah yang kekal kepada
  anak-anak dan anak muda di dunia. Itulah sasaran dari Book of Hope
  International. Baru-baru ini, Book of Hope International
  mengeluarkan film tiga dimensi (3D) berjudul "Godman", film animasi
  tentang kehidupan Kristus. Selama tahun 2006, sebanyak 984.000 siswa
  di 22 negara telah menyaksikan film ini. Book of Hope International
  juga menerjemahkan ke bahasa lain (selain Inggris) dan dalam
  beberapa versi yang akan selesai pada tahun 2007 ini. Tayangan
  singkatnya dapat Anda lihat di situs ini. Silakan menikmati.

GLOBAL ADVANCE
==>     http://www.globaladvance.org
  Global Advance merupakan organisasi yang bervisi menyediakan
  pelatihan dan sumber daya bagi sejuta hamba Tuhan dan pemimpin
  gereja pada wilayah-wilayah yang membutuhkan di seluruh dunia.
  Organisasi ini yakin bahwa strategi yang paling efektif dan efisien
  untuk memberitakan Injil ialah dengan memperlengkapi para pemimpin
  gereja. Oleh karena itu, Global Advance mengusung misi memenuhi
  Amanat Agung Yesus Kristus dengan memperkuat pemimpin-pemimpin
  gereja nasional untuk menginjili dan memuridkan diri mereka sendiri
  dan seluruh bangsa.

  Organisasi ini memiliki sebuah tim berhati hamba yang bernama Global
  Advance Ambassadors Network. Mereka ini terdiri dari para pemimpin
  pelayanan dan para pemimpin bisnis. Bekerja sama dengan Global
  Advance, mereka memperlengkapi para pemimpin gereja dan pemimpin
  bisnis internasional melalui konferensi Global Advance Frontline
  Shepherds.

  Global Advance juga memobilisasi para pebisnis Kristen untuk tugas
  Amanat Agung. Salah satu kerinduan Global Advance adalah
  menghubungkan ribuan pendoa untuk berdoa bagi bangsa-bangsa di
  dunia. Tersedia juga undangan bagi Anda untuk menjadi bagian dalam
  Daily Prayer Force. Jika berminat dengan visi, misi Global Advance
  dan ingin menjadi bagian dalam Daily Prayer Force, silakan kunjungi
  situs ini.

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

C I N A
  Dengan keberhasilan Cina dalam uji coba rudal anti-satelitnya,
  kecemasan akan perlombaan senjata pun muncul. Akan tetapi,
  orang-orang Kristen telah diperlengkapi untuk jenis perlombaan lain,
  yaitu perlombaan untuk mengabarkan firman Tuhan di Cina.

  The Book of Hope telah mendistribusikan lebih dari 419 juta kopi
  buku mereka, "Harmony of the Gospels", ke seluruh penjuru dunia.
  Meskipun demikian, jumlah ini hanyalah sebagian dari populasi
  penduduk Cina. Menurut Bob, pendiri Book of Hope, perlombaan itu
  adalah mengabarkan firman Tuhan kepada orang-orang Cina.

  Bob menceritakan hal ini kepada kami. "Kira-kira setahun yang lalu,
  saya bertemu dengan seorang pria dari Cina. Dia merogoh sakunya dan
  mengeluarkan sebuah buku berwarna hitam. Kemudian pria ini berkata,
  `Saya menerima buku ini ketika menjadi tamu di acara Presidential
  Prayer Breakfast di Washington tahun lalu dan saat ini saya sedang
  mencari tahu siapa yang menerbitkannya.`"

  Ternyata buku itu adalah buku dari Book of Hope, Leader`s Edition.
  Buku itu merupakan edisi khusus dari Book of Hope untuk para anggota
  Kongres AS ketika Presidential Prayer Breakfast diselenggarakan.

  Bob mengatakan bahwa membutuhkan satu tahun (untuk mengetahui dampak
  dari buku yang mereka bagikan -- red), namun Tuhan melakukan mujizat
  yang lain. "Cetakan pertama selesai dicetak dan buku yang kami sebut
  sebagai edisi untuk para pemimpin yang diterbitkan oleh Book of Hope
  ini sekarang dicetak secara resmi dan didistribusikan di Cina."

  Menurut Bob, "Kami membagikan buku ini kepada para pemimpin di
  bidang politik, pendidikan, dan bisnis. Sementara itu, kami juga
  memiliki suatu tim yang sedang mempersiapkan versi (bahasa Cina)
  tradisional untuk anak-anak dan para pemuda. Kami berharap dapat
  mulai mendistribusikannya tahun ini."

  Bob sangat terkesan pada bagaimana pintu-pintu penghalang itu
  dibukakan. Dengan demikian, the Book of Hope dapat masuk ke berbagai
  negara dengan cara yang demikian kreatif.

  Buku-buku ini sebenarnya dicetak di Cina. Sejumlah 30.000 buku
  telah selesai dicetak. Bob mengatakan bahwa gereja akan
  mendistribusikannya. "Strategi dan rencana kami adalah bekerja sama
  dengan seluruh gereja," tambahnya.

  Proyek ini sangat membutuhkan dana, begitu pula dengan film "Godman"
  yang juga dibuat oleh Book of Hope. Film ini tengah diproduksi dan
  diharapkan dapat selesai pada bulan Mei.
  [Sumber: Mission Network News, Januari 2007]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Mari naikkan syukur kepada Bapa di surga untuk buku-buku yang
    telah dicetak. Berdoalah agar semakin banyak jiwa yang kembali
    kepada Bapa melalui pelayanan Book of Hope.
  * Saat ini pihak Book of Hope membutuhkan dana untuk mencetak lebih
    banyak lagi buku, termasuk untuk proyek film "Godman". Mari
    berdoa, kiranya Tuhan memberi kecukupan dana untuk dua hal ini.

S P A N Y O L
  Dalam beberapa tahun terakhir ini, Spanyol telah menjadi salah satu
  negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Uni Eropa. Meski
  demikian, seperlima populasi negara ini masih tergolong miskin.
  Misionaris Chris dan Anita yang bersama-sama Greater Europe Mission
  saat ini sedang menjangkau mereka melalui Mission Urbana di
  Valencia. Anita mengatakan bahwa penjangkauan mereka bermacam-macam.
  "(Ada) banyak orang non-Kristen yang datang dari Afrika Utara.
  Mereka adalah orang-orang dari Eropa Timur, Eropa Barat, dan Amerika
  Utara yang datang ke mari untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
  Namun, mengingat kami tidak dapat berbicara dengan beberapa orang
  dari mereka, kami memberi mereka traktat tentang Injil sehingga
  mereka dapat membawanya dan membaca pesan kasih Allah." Mereka
  membutuhkan dana untuk makanan, pakaian, dan bangunan baru. Anita
  mengatakan bahwa pelayanan ini dengan cepat menjadi tempat untuk
  merekrut anggota gereja. "Ketika mereka datang untuk mengenal
  Kristus, kami membawa mereka ke salah satu dari sepuluh gereja yang
  mendukung pelayanan Mission Urbana. Dengan demikian, mereka dapat
  dimuridkan dan iman mereka pun dapat bertumbuh."
  [Sumber: Mission Network News, Februari 2007]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Adalah anugerah dari Allah kalau kita bisa memberitakan
    kebenaran-Nya. Oleh karena itu, mari naikkan syukur atas
    traktat-traktat yang dapat dibagikan kepada orang-orang yang belum
    percaya. Berdoalah agar Roh Kudus membuka hati dan pikiran mereka.
  * Doakan juga agar ada tindak lanjut dari rekan-rekan di Greater
    Europe Mission kepada mereka yang sudah membuka hati kepada Yesus,
    Juru Selamat hidup.

V E N E Z U E L A
  Beberapa hari lalu, Kongres Venezuela memberikan persetujuan awal
  terhadap rancangan undang-undang yang mengakui kekuasaan Presiden
  Hugo Chavez untuk mengeluarkan dekrit. Kondisi ini memprihatinkan
  bagi orang-orang Kristen. Todd dari Voice of the Martyrs mengatakan,
  "President Hugo Chavez mendapatkan hampir seluruh kekuatan sebagai
  seorang diktator di seluruh negeri itu. Dia akan diizinkan tinggal
  di kantor sekehendaknya dan memerintah negara itu berdasarkan
  surat-surat keputusan yang dibuatnya." Tahun lalu Chavez memaksa
  keluar organisasi misi asal AS yang berada di pedalaman. Saat ini,
  belum jelas apa arti pengusiran tersebut bagi pekerja Kristen
  nasional di Venezuela. Namun, Todd mengatakan Chavez tidak mempunyai
  masa lalu yang baik. "Chavez sangat mencintai Fidel Castro. Kita
  tahu dia tidak bersahabat dengan gereja di negerinya. Jadi, Anda
  lihat saja fakta-faktanya dan lihat masa lalu. Maka Anda akan lihat
  siapa saja yang menjadi teman-teman Chavez, Anda akan menjadi ngeri
  jika Anda mempunyai pekerja Kristen di Venezuela."
  [Sumber: Mission Network News, Februari 2007]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Berdoalah bagi saudara-saudara kita yang berada di Venezuela agar
    mereka tidak henti-hentinya berdoa untuk tercapainya perdamaian
    dan keadilan di negara mereka.
  * Doakan Presiden Hugo Chaves; mintalah Roh Kudus agar memberinya
    hati yang takut akan Tuhan. Doakan juga agar ia diberikan hikmat
    untuk membuat keputusan-keputusan dan dapat bersikap bijak
    layaknya seorang pemimpin.

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                            PEMIMPIN BANGSA
                            ===============

  Pokok Doa:
  ----------
  * Berdoalah bagi para pemimpin kita dari jajaran yang terendah
    sampai yang tertinggi agar mereka mampu menjalankan tugas-tugas
    yang mereka emban dengan penuh tanggung jawab.

  * Pemimpin yang tidak korup yang sungguh memerhatikan rakyat
    merupakan pemimpin idaman setiap warga negara kita. Berdoalah agar
    muncul pemimpin-pemimpin yang mau meletakkan kepentingan rakyat di
    atas kepentingan pribadi atau golongan.

  * Ada banyak anak Tuhan yang duduk di pemerintahan. Berdoalah agar
    mereka memiliki keberanian untuk menyampaikan aspirasi rakyat
    yang berkenan kepada Tuhan. Berserulah kepada Tuhan agar mereka
    juga dikaruniakan hikmat dan kebijaksanaan sehingga tidak menjadi
    batu sandungan bagi orang lain.

  * Mintalah kepada Tuhan agar Ia membangkitkan lebih banyak
    anak-anak-Nya yang akan memimpin dan duduk dalam pemerintahan.

  * Berdoalah agar kesatuan dan kerja sama yang solid dalam
    pemerintahan dapat tercipta. Doakan pula para pemimpin kita agar
    bisa bersikap dewasa dan menjadi teladan bagi generasi mendatang.

______________________________________________________________________
SURAT ANDA

  >From: "Deasy Natalia" <deasy.natalia(at)xxxx>
  >Dear Bapak/Ibu Admin e-Misi,
  >Saya lihat berapa bulan terakhir ini doa untuk kota tidak bisa
  >diakses, lalu hari ini ternyata doa untuk suku juga tidak bisa
  >diakses. Apakah saya bisa mendapat datanya by email (terutama kota
  >Aceh, Papua, Kalimantan Barat, Mataram)? karena saya memerlukannya
  >sebagai bahan pokok doa untuk persekutuan.
  >Sebelumnya terima kasih banyak.
  >Best Regards
  >Deasy

  Redaksi:
  Dear Deasy,
  Pokok doa bagi suku dan kota memang sengaja tidak lagi kami
  tampilkan berhubung data yang ada di dalamnya sudah tidak berlaku.
  Tapi, jika Anda ingin mendapat informasi lengkap mengenal suku-suku
  yang ada di Indonesia, silakan berkunjung ke:

  ==> http://www.joshuaproject.net
  ==> http://www.ethne.net

______________________________________________________________________
URLS Edisi Ini

Mission Network News                http://www.missionnetworknews.org/
New Tribes Mission                                 http://www.ntm.org/
______________________________________________________________________

Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
   (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus
    mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi
(sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks
______________________________________________________________________
                       Pimpinan Redaksi: Lisbet
  Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2007 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
  Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Staf e-MISI dan Staf Redaksi:               < staf-misi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan          :   < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti              : < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan:       < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi        :               http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi                   : http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA                      :           http://www.sabda.org/ylsa/
Situs SABDA Katalog             :            http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org