Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2006/7 |
|
e-JEMMi edisi No. 07 Vol. 9/2006 (15-2-2006)
|
|
Pebruari 2006, Vol.9 No.07 ****************************** e-JEMMi ***************************** (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ********************************************************************** ** SEKILAS ISI ** <*> EDITORIAL <*> ARTIKEL MISI : Suku-suku Terabaikan, Siapa yang akan Peduli? <*> SUMBER MISI : Mission to Unreached Peoples (MUP), Global Mapping International (GMI) <*> DOA BAGI MISI DUNIA: Rumania, Brazil, dan Sudan <*> DOA BAGI INDONESIA : Pusat Jaringan Riset Nasional (PJRN) <*> STOP PRESS : Pembukaan Kursus Kelas Virtual PESTA Periode April - Mei 2006 <*> SURAT ANDA : Alamat Email JDN ______________________________________________________________________ "JIKA TUHAN MEMILIH ANDA JADI HAMBA TUHAN MAKA PERSIAPKANLAH DIRI ANDA. JIKA TUHAN MEMINTA ANDA UNTUK MEMPERSIAPKAN PEKERJA-NYA MAKA LAKUKANLAH ITU DENGAN TULUS HATI." - Santapan Harian - _____________________________________________________________________ ** EDITORIAL ** Salam kasih dalam Yesus Kristus. Dalam edisi ini, kami akan kembali mengulas topik tentang Suku-suku Terabaikan. Saat ini di dunia ada sekitar 4992 suku yang dianggap terabaikan (jumlah ini relatif, tergantung dari definisi yang dipakai oleh berbagai lembaga-lembaga misionaris tentang suku-suku terabaikan). Dari 4992 suku tersebut, ada sekitar 1317 suku yang telah dijangkau Injil meskipun belum maksimal. Kemudian sisanya sebanyak 3675 suku sama sekali belum pernah mendengar tentang berita Injil, termasuk 127 suku yang ada di Indonesia. Suku-suku yang dianggap terabaikan adalah apabila kurang dari 1% jumlah penduduknya belum mengenal Kristus. Suku-suku terabaikan di Indonesia terdiri dari 23 rumpun yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia (Michael Shipman, D.Min. -- Suku-suku Terabai, Siapa yang Akan Peduli?) Dari data tersebut kita ketahui bahwa masih banyak tugas yang perlu diselesaikan untuk menjangkau suku-suku terabaikan, khususnya yang ada di Indonesia. Memang ada banyak faktor yang menjadi penghalang masuknya Injil ke wilayah-wilayah yang dihuni oleh suku-suku tersebut. Namun di sisi lain, Amanat Agung tetap harus dilakukan agar semua orang bisa mendengar berita Keselamatan sejati. Kegiatan untuk mendoakan suku-suku terabaikan, para misionaris dan organisasi-organisasi misi yang melayani suku-suku terabaikan sebagai fokus pelayanannya merupakan salah satu bentuk kepedulian umat Tuhan. Selain itu, masih ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menjangkau suku-suku terabaikan. Simak ulasan tentang hal ini dalam Kolom Artikel Misi. Kiranya edisi ini semakin membakar semangat kita untuk peduli terhadap gerakan penginjilan kepada suku- suku terabaikan. [Catatan Redaksi: Informasi dan pokok doa mengenai suku-suku terabaikan di Indonesia bisa Anda baca di Situs e-MISI di bagian Doa Bagi Suku ==> http:http://www.sabda.org/misi/suku.php ] Staf Redaksi e-JEMMi, (Endah) ______________________________________________________________________ ** ARTIKEL MISI ** SUKU-SUKU TERABAIKAN, SIAPA YANG AKAN PEDULI? ============================================= Salah satu tugas gereja dan setiap orang percaya adalah pekerjaan misi. Namun apa pekerjaan itu? Misi adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk mengabarkan kematian dan kebangkitan Yesus Kristus sebagai pengorbanan untuk dosa manusia serta jaminan hidup yang kekal dalam nama-Nya. Yesus adalah satu-satunya pengharapan yang dapat mengangkat orang-orang dari kematian untuk hidup yang sebenarnya. Jadi pekerjaan misi adalah Pengabaran Injil. Memang ada banyak perbuatan baik yang dilaksanakan oleh gereja-gereja dan individu-individu. Namun hanya kegiatan yang bertujuan untuk mengabarkan Injil dan menjadikan manusia sebagai murid-murid Yesuslah yang dapat sebenarnya dikatakan sebagai usaha "misi". Pekerjaan misi adalah tugas paling penting bagi umat Kristus. Sesudah bangkit dari antara orang mati, Yesus menampakkan diri berulang-ulang kepada murid-murid-Nya. Setidaknya dalam lima kali pertemuan, Yesus menyuruh murid-murid-Nya untuk memberitakan Injil kepada semua suku bangsa (Matius 28:18-20; Markus 16:14-16; Lukas 24:46-49; Yohanes 20:21-23). Maka Amanat Agung disampaikan kepada murid-murid Yesus setidak-tidaknya lima kali sesudah kebangkitan- Nya. Dalam Markus 16:15 dikatakan, "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk." Murid-murid Yesus yang mula-mula menganggap serius tugas tersebut. Jadi, sejak permulaan abad yang pertama, Injil dengan cepat dan secara terus-menerus tersebar. Gambaran akan kemajuan Injil dapat dilihat hasilnya pada masa kini, yaitu sudah 1/3 jumlah warga dunia yang menjadi percaya kepada nama Yesus. Belum semua makhluk telah mendengarkan Injil, namun banyak individu yang sudah sempat mendengarkan dan meresponi Injil. Bagaimanapun juga, Amanat Agung lebih luas daripada hanya sekadar pengabaran Injil kepada individu-individu saja secara kebetulan. Dalam Matius 28, Yesus menekankan pentingnya untuk menjangkau suku- suku bangsa dengan Injil. Pemberian Amanat Agung yang terkenal adalah Matius 28:18-20. Teks tersebut berbunyi, "Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Sebagaimana terjemahannya, tampaknya ada banyak perintah yang terkandung dalam Amanat Agung. Namun sebenarnya hanya ada satu perintah saja, yaitu "Jadikanlah semua bangsa murid-Ku!" Frasa, semua bangsa (Yunani: panta ta ethne) berarti "semua suku bangsa" dari sebuah bangsa atau negara secara menyeluruh. Oleh sebab itu, Yesus memerintahkan agar Injil akan diutamakan dalam pemberitaannya sehubungan dengan pemuridan pada setiap suku bangsa. Yang jelas ialah bahwa fokus perhatian PI seharusnya terfokus pada menjadikan suku-suku bangsa manapun sebagai murid-murid Yesus. Kalau demikian, bagaimana hasilnya sampai sekarang? Menurut salah satu lembaga misi yang paling dipercayai, sekitar 2/3 warga dunia yang belum percaya kepada Yesus, kira-kira setengah tinggal dalam suku- suku yang dianggap terjangkau dan setengah tinggal di dalam suku- suku yang dianggap terabaikan. Di dunia ada ribuan suku bangsa. Pada masa kini, ada 4992 suku di dunia yang dianggap terabaikan (walaupun perkiraan dari lembaga-lembaga misionaris bervariasi tergantung definisi yang dipakai untuk suku-suku terabaikan). Di antaran suku- suku terabaikan tersebut, ada 1317 yang sudah dilayani, walaupun sukses penginjilan belum maksimal. Itu berarti bahwa masih 3675 suku terabaikan yang belum dilayani oleh misionaris. Suku terabaikan adalah suku di mana jumlah orang percaya atau jemaat-jemaat belum mampu untuk menjangkau sukunya sendiri. Walaupun tidak ada kesatuan antara lembaga-lembaga misionaris mengenai persentase dari jumlah penduduk dari sebuah suku yang harus dianggap "Kristen" agar tidak lagi dianggap terabaikan, biasanya "Suku terabaikan adalah suku dimana kurang dari 1-2% jumlah warganya dianggap Kristen. Di Indonesia sendiri ada 127 suku terabaikan. Suku-suku tersebut dianggap terabaikan apabila suku tersebut melebihi populasi 10.000 jiwa dengan kurang dari 1% jumlah warganya yang mengenal Kristus. Suku-suku terabaikan di Indonesia terletak dalam 23 rumpun yang tersebar di hampir seluruh Indonesia. Mengapa suku-suku tersebut masih "terabaikan"? Sebagian orang Kristen sering berpikir bahwa kebanyakan suku tersebut masih terabaikan disebabkan oleh tidak terbukanya mereka untuk mendengarkan Injil bahkan sudah menolak Injil. Bagaimanapun juga, realitanya sering tidak demikian. Mereka masih terabaikan oleh karena faktor-faktor yang menghalangi kemajuan Injil dalam suku tersebut. Ada banyak suku yang terabaikan oleh sebab Injil belum diperbolehkan masuk ke dalam suku tersebut. Orang-orang yang percaya kepada Kristus sudah tahu bahwa Injil itu baik dan indah sebagai kunci untuk kemerdekaan dan keselamatan. Namun sering Injil dihalangi oleh faktor-faktor sosial ataupun politik sehingga belum boleh terdengar oleh orang-orang dalam suku-suku "terabaikan". Ternyata ada banyak orang yang akan rela menjadi percaya kepada Kristus andaikata mereka memiliki kesempatan untuk mendengarkan Injil melalui sarana yang sesuai konteksnya. Faktor-faktor yang lain termasuk faktor dari jemaat-jemaat sendiri. Sering perhatian orang- orang Kristen tersita oleh sikap duniawi atau tekanan hidup sehingga mereka mengabaikan tugas misi yang begitu penting. Amanat Agung Tuhan Yesus mendesak setiap orang percaya untuk mengambil bagian aktif dalam menjadikan murid-murid Yesus pada setiap suku bangsa. Semoga gereja-gereja menganggap serius Amanat tersebut dengan setia mengabarkan Injil. Namun amanat ini tidaklah harus selalu tergantung keterlibatan gereja setempatnya. Setiap orang Kristen disuruh untuk menjadi terlibat. Namun Amanat Agung tidak dikatakan secara langsung kepada gereja-gereja. Bahkan Amanat Agung disampaikan kepada setiap orang Kristen secara individu, karena pada waktu itu, menurut Matius 28:18-20, belum ada jemaat- jemaat. Jemaat baru muncul pada hari Pentakosta dengan kedatangan Roh Kudus. Demikian setiap orang percaya harus melaksanakan Amanat Agung, dan setiap kumpulan orang percaya, yaitu jemaat, juga harus bekerja sama untuk melaksanakan Amanat Agung. Mengapa Yesus belum menampakkan diri pada kedatangan Yesus yang kedua kalinya? Jawabannya ialah bahwa Yesus masih menangguhkan penghukuman terhadap segala kefasikan di dunia agar makin banyak orang bertobat dari dosa-dosanya dan berbalik kepada Allah dengan menjadi percaya kepada Yesus (2Petrus 3:9). Yesus mengatakan bahwa, "Injil kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya (Matius 24:14)." Jadi, pemberitaan Injil ke semua bangsa adalah persyaratan untuk kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Akhirnya akan ada wakil-wakil dari setiap suku bangsa di sekeliling takhta Allah di sorga. Wahyu 7:9 berbunyi, "Kemudian pada itu aku melihat sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka." Akhir-akhir ini Tuhan sedang menarik orang-orang kepada Yesus secara luar biasa. Suku-suku yang dulu sangat tertutup, bahkan melawan Injil, sekarang ada keterbukaan untuk mendengarkan Injil. Benih- benih Injil yang ditabur pada jaman yang lalu sedang menjadi matang. Apalagi, Allah sendiri sedang menarik orang-orang kepada Yesus secara langsung. Tsunami yang telah menyebabkan banyak penderitaan dan tangisan di Indonesia juga menyentuh banyak bangsa yang lainnya di Asia Tenggara, sampai ke tanah Afrika. Perjalanan tsunami itu menjangkau di mana ada banyak suku terabaikan dengan pelbagai latar belakang Agama. Yang jelas ialah bahwa Allah sedang menginsafkan bangsa-bangsa akan kebenaran, agar mereka berpaling kepada Yesus untuk diselamatkan (Yesaya 45:22). Apalagi, ada ribuan orang di seluruh dunia yang sedang bermimpi dan mendapat penglihatan-penglihatan mengenai Yesus (Isa Almasih). Dalam pengalaman tersebut, Yesus seringkali berjubah putih dan berkilau. Yesus itu menyuruh orang-orang tersebut untuk mencari kebenaran lanjut mengenai siapakah Dia. Lalu banyak orang tersebut menjadi percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Maka kita pada masa kini juga ada kesempatan untuk bekerja-sama dengan Yesus untuk menjadikan semua suku bangsa murid-Nya. Kalau demikian, apa yang harus kita perbuat? YANG PERTAMA, mari kita belajar mengenal suku-suku yang masih terabaikan. Ada banyak informasi di internet dan di lembaga-lembaga Kristen yang dapat memperlengkapi pengertian kita mengenai suku-suku yang terabaikan. Hampir semua lembaga misionaris bisa menyediakan banyak data yang menolong. Pengabdian dalam pekerjaan misi dimulai dengan pengetahuan yang benar. YANG KEDUA, mari kita bertekad untuk mendoakan suku-suku terabaikan. Sebaiknya setiap kita memilih salah satu suku tersebut sebagai pokok doa hari demi hari sehingga demikian saudara akan menjadi seorang wakil di hadapan Allah untuk suku tersebut. Berdoalah agar Tuhan akan menginsafkan warganya terhadap kebenaran dan anugerah Allah melalui Tuhan Yesus. Berdoalah agar Tuhan akan mengutus pekerja- pekerja untuk menjangkau suku tersebut. Dengan mengenal kebutuhan dari suku-suku terabaikan lebih dalam, maka kita lebih tahu akan bagaimana mendoakannya secara spesifik. YANG KETIGA, mari kita meningkatkan sumbangan bagi pekerjaan misionaris. Uang yang dipersembahkan untuk memperluas kerajaan Allah adalah uang yang menambah bunga sampai selama-lamanya. Memang banyak uang dari umat Kristen yang dibuang untuk kegiatan dan perlengkapan pribadi yang tidak begitu berarti. Jadi, setiap orang Kristen seharusnya menyelidiki bagaimana uangnya digunakan agar menetapkan prioritas finansial yang seharusnya. Dengan demikian uang yang diberikan untuk usaha misionaris pasti meningkat, sebab pekerjaan misi adalah pekerjaan utama bagi Allah (Yohanes 3:16). YANG KEEMPAT, pergilah! Seandainya ada kesempatan untuk melibatkan diri secara langsung dalam mengabarkan Injil, lakukanlah. Allah paling berkenan ketika umat-Nya melibatkan diri dalam menyebarkan Injil, baik secara lokal maupun sampai ke ujung bumi. Ada pertimbangan yang akan menonjolkan keutamaan pekerjaan misionaris bagi kita, yaitu "Allah mempunyai satu-satunya Anak, dan Allah mengutus Anak-Nya sebagai seorang misionaris." Itulah yang mendesak setiap orang Kristen untuk menjadi terlibat dan untuk mendorong anak-anak kita untuk juga menjadi terlibat secara langsung dengan menjadikan semua suku bangsa sebagai murid-murid Yesus. Bahan diedit dari sumber: Judul Majalah : Crescendo 321/2005 Judul Artikel : Suku-suku Terabai, Siapa yang Akan Peduli? Penulis : Michael Shipman, D.Min. Penerbit : Yayasan Gema Kasih, Semarang Halaman : 40 - 43 ______________________________________________________________________ ** SUMBER MISI ** MISSION TO UNREACHED PEOPLES (MUP) ==> http://www.mup.org/ "Mission to Unreached Peoples" benar-benar merupakan pelayanan perintisan gereja dan pelatihan bagi para misionaris dalam skala internasional dan interdenominasi. MUP menantang orang-orang awam yang memiliki potensi di bidang pelayanan misi. MUP melatih, mendukung dan menempatkan orang-orang awam tersebut, khususnya di negara-negara yang tertutup bagi misionaris tradisional. Dengan 225 misionaris yang melayani 22 negara di Asia dan Eropa bagian Timur, MUP bertujuan untuk menaati Amanat Agung Yesus Kristus dengan cara menginvestasikan hidup, talenta, sumber-sumber, dan keahlian yang kita miliki dalam pekerjaan Allah. Selain itu, halaman-halaman Ministries, How to Apply, Short-Term Opportunities, dan juga Long- Term Opportunities pasti membantu Anda untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai MUP. GLOBAL MAPPING INTERNATIONAL (GMI) ==> http://www.gmi.org/ ==> http://www.gmi.org/research/research.htm ==> http://www.gmi.org/research/websites.htm Apakah Anda menginginkan akses ke sumber informasi yang lengkap tentang misi di seluruh dunia? Situs "Web Global Mapping International" (GMI) adalah jawaban yang tepat. Situs ini menyediakan banyak sumber misi yang sangat bagus antara lain: buku, OHP slides, peta, buklet, CD-Rom disks, newsletter GMI World, sumber-sumber misi (Situs-situs misi, perpustakaan online, gereja teraniaya, suku-suku terabaikan, dsb), sumber dan bahan untuk pelatihan, serta software yang didistribusikan oleh GMI. Nah, tunggu apa lagi, cepatlah kunjungi Situs ini. ______________________________________________________________________ ** DOA BAGI MISI DUNIA ** * R U M A N I A Telepon terus berdering di stasiun radio Little Samaritan di Moldova dan sekarang juga di Rumania, ketika Injil menjangkau jutaan orang lewat 12 stasiun radio di Moldova dan 23 lainnya di Rumania. Antena mereka yang terbaru sekarang dipasang di atas sebuah gedung yang dulunya mengumandangkan propaganda pemerintah komunis Rumania. Anggota Little Samaritan, Florin Pindicblaj mengatakan bahwa komentar seorang pendeta di Moldova berikut ini telah membuktikan bahwa pelayanan Little Samaritan Radio (LSR) memang efektif. "Sekitar 90% dari mereka yang datang kepada Kristus untuk dibaptis adalah orang-orang yang menerima Kristus melalui pelayanan radio Little Samaritan. Dan kemudian, kami mendorong mereka untuk mencari gereja dimana mereka dapat terlibat dan bertumbuh." LSR mempunyai 3 izin tambahan untuk menjangkau ratusan ribu orang lagi, namun dana mereka belum mencukupi untuk menutup kebutuhan tiap-tiap stasiun. Ada kemungkinan izin tersebut bisa dicabut jika mereka tidak segera mendapatkan tambahan dana." [Sumber: Mission Network News February 6th 2006] Pokok Doa: ---------- * Bersyukur atas pelayanan Radio Little Samaritan. Berdoa untuk petobat-petobat baru yang mengenal kebenaran sejati lewat pelayanan radio ini agar mendapatkan bimbingan dari gereja lokal di mana mereka berada. * Berdoa untuk sumber dana yang dibutuhkan oleh LSR saat ini untuk mengembangkan pelayanan mereka. Berdoa agar ada orang-orang yang tergerak untuk membantu mencukupi kebutuhan dana yang diperlukan. * B R A Z I L Ketika orang percaya di Guanano mempelajari kitab Kisah Rasul, mereka segera terdorong untuk memulai menjangkau teman-teman mereka. Namun usaha mereka terhalang oleh penolakan. Mario mengatakan bahwa hal ini secara khusus tidaklah mudah. Ketika dia mencoba untuk mengajak temannya agar memikirkan Injil yang mereka berikan, temannya itu akan menjawab, "Aku tahu tentang Tuhan. Kau tidak sedang memberitakan sesuatu yang kami tak tahu." Begitulah rata-rata jawaban masyarakat di sana yang telah dibanjiri dengan berbagai pengetahuan keagamaan yang masing-masing memberikan jalan yang berbeda-beda untuk bisa masuk ke surga. Ketika para misionaris mengatakan kepada orang-orang percaya mengenai bagaimana mereka harus menaruh kepercayaan dan keselamatan mereka pada Kristus saja, Christina dan Herman teringat akan beberapa halangan dalam memahami kebenaran. Christina mengatakan bahwa dia kemana-mana membawa sebuah kebusukan dalam dirinya sampai ia mendengar tentang kisah Adam dan Hawa dan belajar bahwa ia memiliki tabiat dosa alamiah yang tak dapat diperbaiki oleh dirinya sendiri. Saat ia mendengarkan pengajaran penginjilan yang alkitabiah, ia sadar bahwa Yesuslah satu- satunya yang dapat menyelamatkan dirinya. Herman berbicara tentang kebingungan dalam pemahaman rohaninya. Tidak ada jaminan akan keselamatan. Ia telah diberitahu untuk mencoba melakukan yang terbaik dan pada akhirnya ia akan menemukan jika memang hasilnya cukup baik; bahwa Tuhan mengetahui siapa-siapa saja yang akan pergi ke surga, namun Anda tidak akan menemukannya sebelum Anda mati. Ia berkata bahwa Injil telah menjawab segala kebingungannya, tulis misionaris Lindy Drake. Ia harus mengakui bahwa kerohaniannya ternyata jauh lebih buruk dari yang ia perkirakan. Namun pertolongan datang tepat ketika kita disuruh meletakkan saja segala beban itu ke tangan Sang Penebus yang penuh kuasa. Ketika para misionaris mengajarkan kitab Roma, orang Guananos belajar tentang siapakah mereka setelah mereka berada dalam Kristus. [Sumber: Mission Network News February 7th 2006] Pokok Doa: ---------- * Berdoa agar saat orang-orang Guanano belajar bagaimana Tuhan memampukan mereka untuk berjalan dengan-Nya, Ia akan menganugerahi mereka dengan hikmat agar dapat menjangkau teman-teman mereka secara efektif. * Doakan pelayanan tim NTM di antara orang-orang Guanano. Berdoa untuk hikmat dalam memberitakan Firman Allah dan hikmat dalam mengajar. * S U D A N Perayaan satu tahun damai di Sudan membawa perkembangan baru dalam misi pada Januari 2005, perjanjian damai Sudan yang legendaris langsung membawa dampak. Kemerdekaan wilayah Selatan tercapai lewat pembentukan pemerintahan mandiri. Wakil organisasi SIM, Steve Strauss mengatakan bahwa terbuka kemungkinan adanya kesempatan sampai Pemilu berikut pada tahun 2011. "Kami mengirimkan tim-tim yang akan melibatkan kelompok misionaris dari Ethiopia dan Nigeria. Mereka inilah yang akan masuk, terutama untuk membantu membangun kembali infrastruktur pendidikan, sebagai guru SD namun kemudian juga melayani sebagai penginjil-pengajar untuk membantu merawat dan membangun gereja-gereja di Sudan." Strauss berkata kepada mereka yang terlibat pelayanan bahwa ada banyak hal yang perlu didoakan mengingat Sudan baru saja mengalami pemulihan setelah 21 tahun perang saudara. "Adalah penting bahwa situasi di Darfur tidak mempengaruhi keterbukaan terhadap Injil yang telah terjadi di wilayah selatan." [Sumber: Mission Network News February 7th 2006] Pokok Doa: ---------- * Doakan pemulihan negara Sudan; pemulihan ekonomi, politik, sarana dan prasarana untuk rakyat. Di atas segalanya mari kita bersama- sama menaikkan doa agar hati mereka dipulihkan dengan Kabar Keselamatan. * Berdoalah agar misionaris-misionaris Ethiopia dan Nigeria bisa mendapatkan semua visa, perijinan kerja, dan dana yang mereka butuhkan. Doakan agar mereka diperlengkapi secara rohani untuk menghadapi situasi-situasi yang sulit. ______________________________________________________________________ ** DOA BAGI INDONESIA ** PUSAT JARINGAN RISET NASIONAL (PJRN) ------------------------------------ Pokok Doa: ---------- * Doakan persekutuan-persekutuan yang diadakan oleh PJRN di beberapa wilayah Indonesia. * Doakan kegiatan-kegiatannya, baik seminar maupun acara-acara lain yang diselenggarakan oleh PJRN. * Berdoa supaya bahan-bahan yang diterbitkan/dipublikasikan dapat digunakan secara luas baik oleh gereja, organisasi maupun persekutuan dan menjadi berkat bagi setiap orang yang menggunakan. * Doakan sumber dana yang diperlukan untuk mendukung kegiatan pelayanan mereka. * Doakan para staf PJRN. Berdoa untuk hikmat dalam melakukan pelayanan. Doakan juga untuk kesehatan serta motivasi dalam melayani. ______________________________________________________________________ ** STOP PRESS ** PEMBUKAAN KURSUS KELAS VIRTUAL PESTA PERIODE APRIL - MEI 2006 ============================================================= PESTA (Pendidikan elektronik Studi Teologia Awam) kembali membuka Kelas Virtual (Kelas Diskusi). Kursus yang dibuka kali ini adalah Kelas "DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK). Bahan DIK ini terdiri dari 10 Pelajaran yang akan mempelajari tentang pokok-pokok pengajaran penting dalam iman Kristen, khususnya tentang penciptaan manusia, kejatuhan manusia dalam dosa, rencana keselamatan Allah melalui Yesus Kristus dan hidup baru. Pelajaran-pelajaran ini akan sangat berguna untuk menolong, baik orang Kristen lama maupun baru, untuk memiliki dasar-dasar iman kepercayaan yang teguh sesuai dengan kebenaran Alkitab. Waktu Pelaksanaan: Tgl. 1 Maret - 31 Maret 2006 : Waktu pendaftaran kursus. Tgl. 1 April - 25 April 2006 : Waktu bagi peserta untuk mempelajari materi kursus serta mengumpulkan Tugas menjawab pertanyaan dari 10 Pelajaran. Tgl. 1 Mei - 31 Mei 2006 : Waktu berdiskusi (via milis) tentang bahan DIK bagi peserta yang telah mengumpulkan semua Tugas. Biaya: GRATIS! Jika Anda tertarik, segeralah mengisi Formulir Pendaftaran yang tersedia di Situs PESTA Online di alamat: ==> http://www.pesta.org/formulir.php?jenis=kelas atau menulis ke: ==> < staf-PESTA(at)sabda.org > Untuk mendownload bahan kursus: ==> http://www.pesta.org/kursus.php?modul=dik ______________________________________________________________________ ** SURAT ANDA ** >From: ina <hananto(at)> >Syalom, Nama saya Ina. Saya ingin mengetahui alamat website atau >email dari JARINGAN DOA. Mohon bantuannya. Terimakasih atas >perhatiannya. Tuhan Berkati Redaksi: Syalom juga Ina, Jaringan Doa Nasional (JDN) tidak memiliki alamat website, tapi mereka memiliki alamat email. Alamat email JDN yang Anda minta sudah kami kirimkan kepada Anda lewat jalur pribadi. Tuhan memberkati. ______________________________________________________________________ ** URLS Edisi Ini ** * Mission Network News http://www.missionnetworknews.org/ * New Mission Tribes http://www.ntm.org/ ______________________________________________________________________ Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi (sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Lisbet, Ary, Endah Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) 2006 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Staf e-MISI dan Staf Redaksi : < staf-misi(at)xc.org > Untuk berlangganan : < subscribe-i-kan-misi(at)xc.org > Untuk berhenti : < unsubscribe-i-kan-misi(at)xc.org > Untuk pertanyaan/saran/bahan : < owner-i-kan-misi-JEMMi(at)xc.org > ______________________________________________________________________ Situs e-MISI dan e-JEMMi : http://www.sabda.org/misi/ Arsip e-JEMMi : http://www.sabda.org/publikasi/misi/ Situs YLSA : http://www.sabda.org/ylsa/ Situs SABDA Katalog : http://katalog.sabda.org/ **********************************************************************
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |