Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2004/7 |
|
e-JEMMi edisi No. 07 Vol. 7/2004 (18-2-2004)
|
|
====================================================================== ><> ><> Buletin e-JEMMi <>< <>< Edisi Februari 2004, Vol.7 No.07 ====================================================================== SEKILAS ISI: o [Editorial] o [Tokoh Misi] : Nate Saint -- Montir Pesawat Bagi Allah o [Profil/Sumber Misi] : Mission Aviation Fellowship, Flying Mission, Mission Aviation Network, Sumber Lain Seputar Pelayanan Dirgantara o [Doa Bagi Misi Dunia]: Indonesia, Papua Nugini, Norwegia o [Doa Bagi Indonesia] : Para Pekerja di Wilayah-wilayah Terpencil o [Surat Anda] : Informasi tentang Suku Mandar o [URLs Edisi Ini] ********************************************************************** Anda diijinkan mengutip/meng-copy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari Buletin e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan mencantumkan SUMBER ASLI dari setiap bahan dan Buletin e-JEMMi sebagai penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia. Thanks. ********************************************************************** ~~ EDITORIAL ~~ Salam dalam kasih Kristus. Pelayanan Dirgantara menjadi topik utama edisi e-JEMMi minggu ini. Secara khusus, kami mengajak Anda untuk mengenal Nate Saint yang telah berjasa besar bagi pelayanan di MAF (Mission Aviation Fellowship). Apakah yang telah dilakukan oleh Nate sehingga kesaksian hidupnya menjadi berkat yang besar bagi orang-orang yang terlibat dalam pelayanan dirgantara? Simaklah riwayat tokok misi kita minggu ini di kolom Tokoh Misi. Pelayanan dirgantara bisa dibilang sebagai pelayanan yang unik dan penuh tantangan, khususnya dalam hubungannya dengan pelayanan untuk menjangkau suku-suku terpencil yang tinggal di wilayah hutan dan pegunungan yang sulit dijangkau lewat darat. Selain untuk menghemat waktu, pelayanan melalui pesawat tersebut juga sangat membantu dalam melancarkan transportasi perbekalan bagi para misionaris dan bahan- bahan pendukung pelayanan penginjilan yang diperlukan. Untuk tahu lebih banyak tentang organisasi-organisasi yang terlibat dalam pelayanan dirgantara ini, silakan simak sajian kami di Sumber Misi. Sehubungan dengan pelayanan dirgantara ini maka Anda juga kami ajak untuk mendoakan pelayanan para pekerja Kristen di wilayah-wilayah terpencil di Indonesia dan juga di Sudan, Papua Nugini, dan Norwegia. Mari kembangkan "sayap-sayap" doa kita agar dapat menjadi alat untuk menjangkau mereka yang haus mengenal kasih Allah. Redaksi Buletin e-JEMMi *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= "SPREADING THE GOSPEL WITH WINGS." (Mission Aviation Network) *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ TOKOH MISI ~~ NATE SAINT -- MONTIR PESAWAT BAGI ALLAH ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Pentingnya kebutuhan akan pilot mekanik yang ahli telah menjadi kerinduan bagi para pekerja MAF di bulan-bulan pertama mereka merintis pelayanan misinya. Pesawat pertamanya yang jatuh mengakibatkan MAF untuk sementara menghentikan pelayanannya karena tidak ada seorang pun dari pilotnya yang mempunyai keahlian untuk memperbaiki kerusakan pesawat tersebut. Dia adalah Nate Saint yang diutus ke Meksiko untuk melakukan perbaikan yang diperlukan, dan akhirnya Nate Saint menjadi salah satu pilot mekanik yang paling ahli dan inovatif sepanjang sejarah pelayanan misi penerbangan. Meskipun pernah suatu saat muncul perasaan bahwa "menjadi montir pesawat bagi Allah merupakan suatu panggilan yang kurang bermutu", Nate dan para misionaris yang bergantung pada dia mulai menyadari pentingnya pelayanan mekanik yang mereka lakukan itu. Meskipun Nate Saint telah dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang berpikiran misionaris, dan penerbangan juga telah menjadi hobinya sejak masa kanak-kanak, pelayanan penerbangan sama sekali tidak pernah terlintas dalam pemikirannya. Kakaknya yang tertua menjadi seorang pilot penerbangan komersial dan Nate memimpikan masa depan yang sama seperti kakaknya. Untuk meraih cita-citanya, Nate mendaftarkan diri dalam Army Air Corps. Namun belum sempat memulai pelatihan khusus dalam Air Cadet Training Program, bekas luka di kakinya meradang. Luka ini diderita akibat serangan penyakit osteomyelitis pada masa remajanya. Hal ini jelas mengubah jalan hidupnya. "Kemarin aku baru merayakan ulang tahun yang ke-20, penyakit ini menjadi hadiah ulang tahun yang menyedihkan. Seharusnya hari ini aku dalam perjalanan menuju bandara untuk mengikuti hari penerbangan pertama, tetapi aku malah menuju markas untuk melakukan X-Ray." Karena dinyatakan kurang sehat dengan luka di kakinya itu, Nate tidak bisa mengikuti pelatihan penerbangan. Meskipun tetap bergabung dalam Air Corps selama 2,5 tahun, dia mulai memikirkan secara serius tentang memfokuskan dirinya dan hidupnya dalam pelayanan Kristen. Segera setelah membaca artikel yang ditulis oleh Jim Truxton tentang formasi yang diperlukan MAF, Nate menghubungi organisasi MAF tentang kemungkinan untuk melibatkan diri dalam pelayanan MAF. Jim segera meresponnya. Setahun kemudian, setelah menyelesaikan dinas militernya, Nate menjawab panggilan dari MAF yang mengutusnya ke Meksiko untuk merekonstruksi satu-satunya pesawat yang dimiliki oleh pelayanan misi MAF. Saat menuju Meksiko, Nate sangat bersemangat dengan pelayanan misi ini, tetapi sesampainya di Meksiko dan melihat sayap pesawat yang tersisa dan puing-puingnya, Nate nyaris patah semangat. Meskipun susah, Nate terus bekerja keras untuk memperbaiki pesawat tersebut. Setelah 6 bulan berjuang sembari melawan rasa frustasi yang menyerangnya, Nate akhirnya berhasil membuat pesawat itu kembali mengudara. Melihat kerusakan yang dialami pesawat tersebut dan kondisi-kondisi yang memaksa Nate untuk memperbaikinya, maka perbaikan itu tidak bisa dikatakan sederhana. Penulis biografi Nate mengatakan bahwa apa yang dilakukan Nate di Meksiko menunjukkan kemampuan uniknya dalam melakukan perbaikan-perbaikan pada sebuah pesawat yang pasti juga cukup sulit dilakukan meskipun dalam hangar berperalatan lengkap di Amerika Serikat. Setelah 6 bulan di Meksiko, Nate kembali ke Amerika dan mengikuti kuliah di Wheaton College selama setahun. Kemudian bertepatan dengan Hari Valentine tahun 1948, Nate menikah dengan Marj Ferris, lulusan dari University of Southern California. Bulan September 1948, pasangan ini menuju ke Ekuador. Nate pergi ke Shell Mera untuk mendirikan markas besar MAF dan membangun sebuah rumah. Marj pergi ke Quito untuk menunggu kelahiran anak pertamanya. Pada bulan Desember, ketika melakukan penerbangan dari Quito, Nate terjebak dalam cuaca buruk dan pesawatnya jatuh. Pesawat itu tidak mungkin diperbaiki lagi dan Nate mengalami luka belakang yang cukup parah. Dia terpaksa dirawat di rumah sakit dalam jangka waktu lama. Pada tanggal 10 Januari 1949, saat Nate masih dirawat di rumah sakit di Panama, Kathy Joan, putri pertamanya, lahir. Jatuhnya Nate yang kedua kalinya seperti gelombang yang menghantam sepanjang sejarah pelayanan MAF. Di markas besar MAF kerinduan untuk menyelenggarakan pelatihan mekanik yang lebih baik semakin meningkat. Orientasi penerbangan diwajibkan bagi semua pilot misionaris yang baru dan pengaman-pengaman baru ditambahkan dalam setiap pesawat. Mulai saat itu, target baru yang mulai serius diperhatikan oleh MAF adalah penerbangan hutan (jungle aviation) yang membutuhkan pilot- pilot pemberani yang berkomitmen untuk melayani Allah sekaligus juga berpengalaman dalam petualangan. Pelayanan penerbangan ini bukan merupakan olahraga udara yang menyenangkan, namun merupakan pelayanan yang penuh dengan tantangan dan bahaya. Bahkan Nate sendiri pun mengalami perubahan setelah dia mengalami kecelakaan pesawat. Dia belajar banyak dari pengalamannya yang menyakitkan itu dan dari kecelakaan berikutnya yang juga dialami oleh pilot Gospel Missionary Union dan penumpangnya. Penerbangan hutan menjadi bagian pelayanan yang sangat membutuhkan keahlian khusus. Oleh karena itu, baik pesawat maupun teknik penerbangan perlu dikembangkan untuk mengakomodasi berbagai situasi dan kondisi. Nate mulai menciptakan inovasi-inovasi baru, antara lain sistem bahan bakar alternatif dan pengiriman paket lewat udara (paket-paket diangkut dengan pesawat dan dijatuhkan di tempat-tempat yang telah ditentukan). Teknik pengiriman paket ini menjadi terkenal setelah terjadi kegagalan fatal dalam menjangkau Suku Aucas. Sistem ini memungkinkan untuk mengirimkan maupun mengangkut barang-barang yang dibutuhkan oleh suku-suku Indian yang sangat susah dijangkau. Meskipun pada awalnya sempat menganggap rendah ide untuk "menjadi montir pesawat bagi Allah", Nate ternyata sangat menyukai pekerjaannya sebagai pilot misionaris. Setiap hari semakin dia melihat pentingnya pelayanan unik yang dilakukannya untuk "menghemat waktu" bagi para misionaris yang melakukan pelayanan di darat khususnya yang melayani wilayah-wilayah yang sulit dijangkau melalui jalan darat. Juga bagaimana dia bisa mengangkut barang-barang persediaan yang diperlukan dalam pelayanan dengan melintasi hutan. Terjadi kombinasi dorongan hati dan kerinduan yang mendalam dalam hati Nate untuk lebih mempercepat pelayanan penginjilan bagi jiwa- jiwa yang terhilang. Kerinduan itu tiba-tiba telah merenggut nyawa Nate, seorang pilot muda yang berdedikasi dan berotak cemerlang, pada bulan Januari 1956, ketika dia dan kawannya dibunuh oleh Suku Aucas. Hal itu bermula dengan pengiriman paket yang dilakukannya bagi Suku Aucas yang dipikirnya sebagai suku yang ramah. Dengan keahliannya sebagai pilot, Nate dan temannya berhasil mendarat di wilayah Suku Aucas. Namun keahlian dan teknik tersebut tidaklah cukup bagi Suku Aucas sehingga pelayanan penerbangan itu kehilangan salah satu dari pilot-penemu-montir terbaiknya. Kontribusi Nate Saint bagi pelayanan penerbangan tidaklah berakhir dengan kematiannya. Kesaksiannya terus hidup dan banyak orang yang berkomitmen untuk menyerahkan hidup mereka kepada Allah dengan menjadi pilot-pilot misionaris setelah membaca artikel tentang kesaksiannya itu. Diterjemahkan dan diringkas dari salah satu artikel di: Judul Buku: From Jerusalem to Irian Jaya -- A Biographical History of Christian Missions Penulis : Ruth A. Tucker Halaman : 398 - 401 *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ PROFIL/SUMBER MISI ~~ MISSION AVIATION FELLOWSHIP ==> http://www.maf.org/ Mission Aviation Fellowship secara khusus bertujuan untuk menyediakan pelayanan penerbangan dan pelayanan-pelayanan teknologi bagi lebih dari 300 organisasi Kristen dan kemanusiaan di seluruh dunia. MAF setiap harinya memberikan dukungan bagi setiap pelayanan yang dilakukan organisasi-organisasi tersebut untuk menjangkau banyak jiwa terhilang yang tak terhitung banyaknya dan mengenalkan mereka kepada Kristus. Masih ada jutaan orang yang belum mendengar Injil. Lebih dari 588 juta orang yang terbagi dalam ratusan suku terabaikan tinggal di 15 negara yang sekarang ini menjadi ladang pelayanan MAF. Terisolasi di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau menjadi penghalang bagi masuknya Injil. Bersyukur karena ada banyak pendukung yang tersebar di berbagai tempat yang mempunyai kerinduan untuk terus mendukung dan mendoakan para pekerja yang saat ini melayani di tempat-tempat terpencil. Melalui pelayanan MAF, banyak jiwa yang tinggal di Afrika, Asia, Eurasia, dan Amerika Latin menjadi fokus pelayanan MAF dengan 5 aktivitas yang dilakukan: 1. Melakukan pelayanan penginjilan dan menjadi pendukung gereja 2. Mengembangkan komunitas 3. Memberikan bantuan medis 4. Memberikan bantuan pada saat terjadi krisis 5. Mengadakan pelatihan nasional. Anda juga bisa terlibat dalam pelayanan MAF. Ada kesaksian-kesaksian yang menyatakan bagaimana merasakan sukacita saat mempunyai kesempatan untuk menyalurkan berkat-berkat Allah yang melimpah dalam kehidupan mereka dengan membantu pelayanan penginjilan bagi suku- suku terabaikan di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau. Dengan dukungan dari anak-anak Tuhan, MAF mempunyai visi bahwa semua orang bisa mengakses dan mendengar Injil dimana pun mereka berada. FLYING MISSION ==> http://www.botsnet.co.bw/flyingmission/ Pelayanan penerbangan merupakan fokus utama dari pelayanan Flying Mission. Pelayanan ini menyediakan bantuan darurat yang diperlukan dengan segera dan sekaligus menjadi sarana transportasi untuk mengangkut penduduk yang tinggal di lokasi-lokasi terpencil ketika ada penduduk yang sakit atau mengalami luka. Flying Mission juga bekerja sama dengan organisasi-organisasi lain yang bertujuan sama agar mereka dapat memberitahukan dan menyediakan persiapan-persiapan dalam melakukan pelayanan bagi para penderita HIV/AIDS. Problema tentang kesulitan dalam perjalanan merupakan penghalang utama bagi orang-orang yang mempunyai kerinduan untuk memberitakan Injil ke wilayah-wilayah terpencil. Jarak yang jauh dan wilayah yang sulit dilalui dapat memperlambat dan mempersulit pelayanan. Pesawat udara menyediakan "sayap" untuk mempercepat pelayanan penginjilan di wilayah-wilayah terpencil tersebut. MISSION AVIATION NETWORK ==> http://www.missionaviation.net/ Situs ini merupakan sumber bagi para mahasiswa dan orang-orang yang tertarik dengan pelayanan sebagai pilot Kristen, ahli mesin Kristen, atau staf pendukung dalam pelayanan penerbangan dan organisasi-organisasi yang berkecimpung dalam pelayanan dirgantara di seluruh dunia. SUMBER-SUMBER LAIN SEPUTAR PELAYANAN DIRGANTARA Pacific Missionary Aviation ==> http://www.pmafms.org/ Wings of Hope ==> http://www.wings-of-hope.org/ Moody Bible Institute - Aviation ==> http://www.moodyav.org/ Pilots for Christ ==> http://www.pilotsforchrist.com/links.htm Mission Aviation Fellowship ==> http://www.maf.org/ Missionary Maintenance Services Aviation - MMS ==> http://www.mmsaviation.org/ Air Serv International ==> http://www.airserv.org/ Nazarene Mission Aviation Africa ==> http://www.nma-africa.org/ Volunteer Pilots Association ==> http://www.volunteerpilots.org/ Angel Flight Central ==> http://www.wingsovermidamerica.org/ *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ DOA BAGI MISI DUNIA ~~ I N D O N E S I A Pada tanggal 9 Februari 2004, gempa mengguncang bagian Timur propinsi Papua. Di Nabire, dekat dengan pusat gempa bumi, banyak jalan lokal dan jembatan-jembatan rusak, termasuk sebuah rumah sakit lokal. Ditutupnya bandara udara dan rusaknya landasan pesawat terbang telah merintangi usaha-usaha penyelamatan yang dilakukan selama akhir minggu ini. Perwakilan dari Mission Aviation Fellowship mengatakan bahwa empat keluarga misionaris yang melayani di wilayah ini bisa diselamatkan. MAF mempunyai sebuah pusat pelayanan di wilayah ini. "Bangunan-bangunan tempat pelayanan kami tidak banyak mengalami kerusakan permanen, meskipun ada beberapa dinding yang retak. Hanya perlu pembersihan besar-besaran karena tempatnya menjadi kotor sekali. Kerusakan landasan pesawat terbang cukup parah dan mempengaruhi pelayanan kami karena pesawat mengalami kesulitan untuk mendarat maupun untuk mengudara. Bandara ini cukup besar dan pesawat-pesawat kami berukuran kecil. Jadi kami berasumsi jika kami bisa menggunakan landasan yang masih tersisa maka kami masih bisa meneruskan pelayanan di wilayah ini." Laporan tentang kerusakan- kerusakan yang terjadi masih terus mengalir. Tim MAF akan memberikan bantuan bagi beberapa komunitas gereja setempat yang telah kehilangan bangunannya akibat gempa bumi ini. MAF akan terlibat secara aktif dalam setiap usaha untuk memberikan bantuan bagi yang membutuhkan sekaligus sebagai upaya untuk menunjukkan kasih Kristus. [Sumber: Mission Network News, February 9th, 2004] * Doakan untuk warga Papua yang saat ini masih mengalami kesulitan akibat gempa bumi, supaya hati mereka tetap kuat dan terus berpengharapan dalam melanjutkan hidup. * Berdoa supaya keterlibatan tim MAF dan keluarga misionaris yang tinggal di wilayah ini bisa menjadi sarana untuk menunjukkan dan mengenalkan kasih Kristus kepada penduduk yang belum mengenal-Nya. P A P U A N U G I N I Sebuah gereja baru dan penerjemahan Alkitab saat ini sedang dibangun dengan diam-diam di Papua Nugini. Jim Sheffield bersama dengan New Tribes Mission mengatakan bahwa pelayanan mereka di antara Suku Landuma masih merupakan tahap permulaan penginjilan karena baru ada sedikit orang Kristen di daerah ini. Tujuan pelayanan mereka adalah merintis sebuah gereja Perjanjian Baru, memuridkan para petobat baru, mentahbiskan pemimpin-pemimpin gereja, dan menerjemahkan Alkitab. Dengan demikian Suku Landuma bisa membaca firman Allah dalam bahasanya sendiri sehingga mereka bisa mengerti maksudnya. Halangan yang mereka hadapi adalah agama mayoritas di daerah itu yang tidak terlalu terbuka terhadap Injil dan meningkatnya tekanan sosial dari para pemimpin agama. Sheffield meminta kita agar mengingat timnya saat mereka mengenalkan Kristus kepada banyak suku. Dia meminta kita untuk mendoakan mereka khususnya untuk orang-orang Landuma agar Tuhan mau membukakan hati mereka pada kebenaran Alkitab dan agar mereka mau mendengarkan ajaran Tuhan. Saat ini ada dua keluarga Kristen di desa dimana tim Sheffield sedang berusaha untuk menjangkaunya. Di sisi lain para misionaris masih harus berjuang untuk menyesuaikan diri ketika tinggal di negara dunia ketiga. [Sumber: Mission Network News, February 2nd, 2004] Pokok Doa: * Bersyukur atas dua keluarga yang telah berkomitmen untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Berdoa agar mereka bisa menjadi saksi-saksi yang efektif bagi Suku Landuma. * Doakan pelayanan New Tribes Mission dalam menjangkau suku-suku di negara dunia ketiga, khususnya Suku Landuma. Berdoa agar Allah memberi hikmat kepada organisasi ini dalam melakukan pelayanannya. N O R W E G I A Suatu gerakan pemuda dinamis bernama Jesus Revolution, yang didirikan beberapa tahun yang lalu oleh Stefan dan Anne Christiansen, telah berhasil membentuk sebuah kelompok pelajar Kristen di setiap sekolah lanjutan di Norwegia. Selama konferensi perintisan gereja, Stefan menyadari bahwa tidak cukup hanya memulai dengan kelompok-kelompok, mereka harus mulai memikirkan untuk merintis gereja. Dengan motto 'Europe needs 500,000 new churches? Let's go!'('Eropa membutuhkan 500.000 gereja baru? Ayo, wujudkan!') sejauh ini mereka telah merintis tiga gereja di Norwegia dan beberapa kota di Eropa dengan mengirimkan tim perintis gereja yang terdiri dari para pemuda. Sekarang gerakan ini telah memiliki sebuah sekolah perintisan gereja, akademi kepemimpinan, dan beberapa media pelayanan. [Sumber: JOEL-NEWS-INTERNATIONAL-466 * 22 JANUARY 2004] Pokok Doa: * Bersyukur atas inisiatif dari kelompok Jesus Revolution yang telah merintis berdirinya gereja-gereja baru di Norwegia. * Doakan pengembangan pelayanan Jesus Revolution dengan setiap fasilitas yang telah dimiliki agar dapat merintis berdirinya gereja-gereja baru di Norwegia dan memelihara gereja-gereja tersebut. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ DOA BAGI INDONESIA ~~ Para Pekerja di Wilayah-wilayah Terpencil ----------------------------------------- * Bersyukur untuk semua pekerja yang saat ini telah terlibat dalam pelayanan di wilayah-wilayah terpencil. Berdoa agar Allah terus menjaga hati mereka dan senantiasa memberikan kekuatan dalam melakukan setiap pelayanan yang diperlukan untuk menjangkau para penduduk di wilayah terpencil ini. * Tidak dipungkiri bahwa ada banyak penghalang yang menghambat proses pelayanan mereka -- baik dari alam, lingkungan masyarakat, maupun perasaan dalam diri setiap pekerja. Doakan supaya Allah memberikan hikmat sehingga mereka bisa mengatasi setiap penghalang pelayanan. * Berdoa agar tercukupi sumber daya manusia dan sarana-sarana yang dibutuhkan untuk kelancaran pelayanan. Berdoa juga supaya masyarakat Kristen Indonesia semakin tergugah untuk terlibat secara aktif bagi pelayanan ke wilayah-wilayah terpencil. * Doakan terjalinnya kerjasama antara para misionaris, ahli bahasa, penerjemah Alkitab, gereja-gereja lokal terdekat, organisasi- organisasi misi, dsb. untuk semakin mengembangkan pelayanan di wilayah-wilayah terpencil tersebut. * Doakan agar para pekerja memperoleh hikmat untuk melihat celah- celah dan tradisi-tradisi yang bisa dipakai sebagai jembatan untuk mensharingkan tentang Injil kepada para penduduk. * Berdoa supaya Allah menyiapkan hati para penduduk yang dilayani sehingga mereka bisa menerima Injil yang disampaikan. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ SURAT ANDA ~~ Dari: mayemi <mayemi_agan@> >Saya membutuhkan data tentang Suku Mandar di Sulawesi Selatan, baik >itu sosial, budaya, ekonomi, maupun politik. Adakah yang bisa >memberikannya kepada saya? Redaksi: Informasi tentang Suku Mandar bisa Anda peroleh saat berkunjung ke Situs e-MISI. Silakan mengakses menu "Doa Bagi Suku-suku" di bagian Doa: ==> http://www.sabda.org/misi/suku.php/ Selain dari bagian tersebut, Anda juga bisa mengaksesnya melalui menu "Profil Suku di Indonesia" di bagian Info: ==> http://www.sabda.org/misi/profil.php/ Melalui kedua bagian itu, Anda bisa mendapatkan sekilas informasi tentang Suku Mandar. Kiranya hal ini bisa membantu. Apakah ada pembaca e-JEMMi yang juga memiliki informasi tentang Suku Mandar? Silakan jangan ragu untuk mengirimkannya ke Saudari Mayemi melalui alamat Redaksi di: <staf-misi@sabda.org>. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ URLS Edisi Ini ~~ * Jesus Revolution http://www.jesusrevolution.org/ * JOEL-NEWS-INTERNATIONAL http://www.joelnews.org/ * Mission Network News http://www.missionnetworknews.org/ * New Tribes Mission http://www.ntm.org/ _____________________________ DISCLAIMER ____________________________ Bahan-bahan dlm Buletin e-JEMMi disadur dengan izin dari banyak pihak Copyright(c) 2004 oleh Buletin e-JEMMi --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN ______________________________________________________________________ Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat Anda kirimkan: Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi@xc.org>, atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org> Staf Redaksi: Natalia Endah S., Ratri, Yanto, dkk. ______________________________________________________________________ Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk berhenti, kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk Situs e-MISI http://www.sabda.org/misi/ Untuk Arsip Buletin e-JEMMi http://www.sabda.org/publikasi/misi/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |