Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2006/6 |
|
e-JEMMi edisi No. 06 Vol. 9/2006 (7-2-2006)
|
|
Pebruari 2006, Vol.9 No.06 ****************************** e-JEMMi ***************************** (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ********************************************************************** ** SEKILAS ISI ** <*> EDITORIAL <*> ARTIKEL MISI : Gereja dan Misi <*> SUMBER MISI : OC International, Church Planting Movements <*> DOA BAGI MISI DUNIA: Venezuela, Internasional, Senegal <*> DOA BAGI INDONESIA : Gereja dan Misi <*> SURAT ANDA : Mobilisator Misi I ______________________________________________________________________ "BAGAIMANA MEREKA MENDENGAR TENTANG DIA, JIKA TIDAK ADA YANG MEMBERITAKANNYA?" _____________________________________________________________________ ** EDITORIAL ** Hampir setiap gereja memiliki warta jemaat sebagai salah satu wadah komunikasi bagi para jemaatnya. Warta jemaat itu sendiri biasanya berisi renungan singkat, kegiatan gereja selama satu minggu, laporan keuangan, dan informasi-informasi lain. Jika Anda memperhatikan bagian laporan keuangannya, sepertinya masih jarang kita dapati anggaran yang disediakan secara khusus oleh gereja untuk kegiatan misi. Menurut data (Buletin OM), dari sekian banyak jumlah dana yang dipakai gereja di seluruh dunia, hanya 1,0% saja yang digunakan untuk mendukung usaha penginjilan ke daerah yang belum mendengar berita Injil. Sementara itu, 87,0% dari keuangan gereja digunakan untuk membiayai kegiatan pelayanan internal gereja sendiri. Yang menjadi pertanyaan, apakah gereja sudah kehilangan panggilannya sebagai pengemban Amanat Agung? Gereja adalah alat dimana Kristus dapat melanjutkan pemenuhan misi- Nya! Amanat Agung adalah tanggung jawab utama gereja. Oleh karena itu, teruslah mendoakan gereja-gereja lokal agar dapat ambil bagian dalam tugas Amanat Agung. Soli Deo Gloria! Redaksi e-JEMMi, (Lisbet) ______________________________________________________________________ ** ARTIKEL MISI ** GEREJA DAN MISI =============== Ketika Yesus mengutus murid-murid-Nya dengan mengatakan "Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu" (Yohanes 20:21). Dia menegaskan agar para murid dan pengikut-Nya melanjutkan pekerjaan yang telah Ia mulai. Sebagaimana Kristus telah diutus ke dunia oleh Bapa untuk "mencari dan menyelamatkan" mereka yang terhilang, secara tak langsung Ia juga mengutus gereja yang telah Ia dirikan untuk melakukan hal yang sama. Tuhan telah membuat gereja untuk menjadi saksi lewat perkataan dan perbuatan mereka kepada dunia. Gereja adalah `yang terutus` untuk melanjutkan pekerjaan Yesus dalam mencari mereka yang terhilang sehingga mereka dapat diselamatkan dan turut serta dalam Kerajaan Surga. Ini, dalam kata lain, disebut sebagai pekerjaan misi. Misi adalah segalanya tentang gereja, orang- orang yang telah ditebus, yang dikirim atau diutus ke dunia untuk melaksanakannya. Gereja tidak dibuat untuk melakukan pekerjaan misi karena gereja itu sendiri adalah misi. Dengan kuasa Roh Kudus, gereja adalah alat dimana Kristus dapat melanjutkan pemenuhan misi- Nya. "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kisah Para Rasul 1:8) AMANAT AGUNG Selain dalam ayat-ayat yang disebutkan di atas, Amanat Agung tersebut juga tertulis di kitab Matius 28:18-20, Markus 16:15, dan Lukas 24:47. Tidaklah penting untuk mempersoalkan keyakinan bahwa ayat-ayat tersebut adalah 5 versi berbeda dari sebuah perintah yang diberikan satu kali. Karena keempat penulis Injil itu telah mengutip Amanat Agung, wajar jika kita menganggap bahwa Amanat Agung tersebut adalah sebuah bagian penting dari perintah yang diberikan Kristus yang telah bangkit kepada para murid sebelum Dia terangkat ke surga. Mari kita membaca kembali Matius 28:18-20, versi Amanat Agung terpanjang dan yang paling sering dikutip: "Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Perlu dicatat bahwa perintah itu dimulai dengan pendeklarasian kebesaran kuasa Kristus dan kemudian diikuti kata "karena itu" yang berarti bahwa kuasa itulah yang menjadi dasar dari perintah untuk pergi, memuridkan, membaptis dan mengajar. Selanjutnya perintah itu pun ditutup dengan sebuah janji. Dengan memberikan Amanat Agung, Yesus memberikan pada para murid-Nya perintah berkelanjutan untuk sepanjang masa dan segala tempat. Dalam Perjanjian Baru, kita membaca bahwa gereja dengan penuh iman dan kuasa bersaksi pada orang-orang di seluruh daerah kekaisaran Romawi. Mereka terlibat dalam pekerjaan misi -- yakni mengirimkan orang-orang yang memenuhi syarat ke berbagai masyarakat di daerah dan budaya yang berbeda untuk mengabarkan dan menunjukkan kasih Kristus. Dengan melakukannya, Kerajaan Allah pun berkembang ke dalam jumlah yang mencengangkan. GEREJA DAN ORGANISASI MISI SEBAGAI MITRA Misi adalah tanggung jawab utama gereja. Meski demikian, akhir-akhir ini, sepertinya gereja telah memberikan tanggung jawab tersebut pada organisasi-organisasi misi yang mengambil peran besar dalam pengiriman misionaris. Meski gereja harus memikul tanggung jawab utama dalam pengiriman misionaris, masih ada ruang untuk membina kerjasama yang baik dengan organisasi-organisasi misi dan organisasi pelayanan lainnya. Tidak ada gereja lokal yang benar-benar mengerti tentang kemungkinan situasi di suatu daerah misi yang terletak jauh dan begitu luas itu, dan organisasi misi di sini dapat membantu dengan segala pengetahuan dan pengalamannya. Bermodal fokus pada bidang dan pengalaman mereka, organisasi-organisasi misi telah mengembangkan pemahaman tersendiri mengenai suatu daerah misi tertentu, serta dapat memberikan bantuan dan fasilitas administratif untuk para pekerja. Dalam banyak kasus, organisasi misi telah lebih mempunyai pengalaman dengan "kebudayaan daerah sasaran", dan dapat membantu para misionaris pemula dalam hal pengurusan visa, pengetahuan bahasa, pemahaman budaya dan lainnya. MENGAPA GEREJA PERLU MENGUTUS MISIONARIS? 1. Karena misi adalah hakikat alami dari Tuhan. Misi adalah hati, sifat dan perbuatan Tuhan. Suatu dorongan untuk menyemaikan sifat alamiah Tuhan, dan yang melambangkan segala pekerjaan-Nya. Bapa adalah Tuhan yang diutus (Yohanes 20:21). Dan Ia adalah Bapa yang karena kasih, mengutus Yesus untuk menjangkau dunia 2. Karena misi sebagai sifat alamiah gereja. Tujuan dari gereja untuk menyebarkan Injil Kristus dan melebarkan Kerajaan Tuhan. Kegagalan dalam melakukan tugas ini sama dengan kegagalan tujuan utama yang semula dicanangkan Kristus ketika mendirikan gereja. Kita diperintahkan untuk "mengabarkan" Kabar Baik atau seperti dikatakan penulis lagu "beritakan kabar baik". (1Petrus 2:9; Yesaya 43:10,21) 3. Karena perintah Tuhan. Amanat Agung adalah perintah yang harus dituruti, bukan sekedar satu permintaan atau nasihat yang bisa tidak dituruti. John Stott menulis: "Gereja telah ada di bawah perintah. Tuhan yang telah bangkit telah menyuruh kita untuk pergi, berkhotbah, memuridkan dan itu telah cukup bagi kita." Meski demikian, motivasi kita hendaknya bukan bersumber dari kepatuhan atas perintah yang kaku namun lebih dari kasih kita pada Yesus yang telah mengasihi para pendosa yang merindukan keselamatan. Harus bersumber dari hasrat kita yang menyala-nyala untuk melihat jiwa-jiwa datang pada Tuhan. SIAPA YANG HARUS DIUTUS GEREJA? 1. Mereka yang telah diselamatkan. Sikap alami yang harus dimiliki mereka yang telah diselamatkan seharusnya adalah keinginan untuk membagikan sukacita yang telah mereka rasakan dalam Yesus. Gereja, oleh karenanya, harus mengatur, melatih, memperlengkapi dan menggerakkan anggotanya untuk ambil bagian dalam setiap aspek di dunia misi. Setiap orang Kristen memiliki bagian dalam tugas besar misi dan kita harus bertanya pada Tuhan dan diri sendiri tentang hal ini. 2. Mereka yang memenuhi syarat. Setiap tugas tertentu memerlukan orang tertentu pula. Kita perlu mempertimbangkan talenta rohani tiap orang, selain juga latihan, kemampuan, dan apakah ia mampu bekerja baik dalam kelompok, dengan partner, atau sendirian. Normalnya, persyaratan bagi misionaris meliputi pelatihan Alkitab resmi selain juga pengalaman dalam melayani di gereja. Fisik yang prima, kondisi kejiwaan dan emosi yang sehat juga penting. (Catatan: dalam artian lain, calon misionaris yang terbaik adalah yang dengan rendah hati menyadari bahwa ketaatan adalah yang lebih penting dari segala `persyaratan` yang ia miliki.) Persyaratan lain tergantung pada jenis tujuan pelayanan dari tiap misionaris, terutama di negara yang aturan visanya membatasi jumlah pengunjung yang tak terlatih atau tak memenuhi syarat. Status perkawinan juga harus dipertimbangkan bagi misionaris untuk disesuaikan dengan jenis masyarakat dan bidang pelayanan yang akan ia lakukan di ladang misi. Pergi sebagai lajang atau pasangan menikah masing-masing memiliki keuntungan dan kerugian sendiri. Di daerah dengan budaya non-Kristen, misalnya, seorang misionaris wanita lajang mungkin hanya akan memiliki sedikit kesempatan untuk berbicara dengan pria, dan di banyak kasus, misionaris wanita juga harus lebih mempersiapkan diri untuk lebih banyak melayani wanita dan anak-anak. Di hampir kebanyakan situasi, pasangan misionaris yang menikah mungkin akan mendapati bahwa anak mereka pun dapat membantu dalam hal menjalin hubungan atau persahabatan. Di lain pihak, misionaris yang menikah juga harus meluangkan waktu untuk pasangan atau anaknya, yang karenanya akan membuatnya tak selalu siap sedia atau fleksibel. Status lajang juga dapat disalahpahami di beberapa budaya dimana pria dan wanita menikah di usia muda. Bahkan ada juga budaya yang menganggap jika ada seseorang yang masih belum menikah di usia tertentu, pasti ada sesuatu yang salah dengan dirinya. Hal-hal seperti ini dan lainnya harus dipahami terlebih dulu. 3. Mereka yang terpanggil. Tuhan memanggil para misionaris. Tuhan pulalah yang menyatukan Paulus dan Barnabas dan bukannya pasangan lain yang mungkin memiliki kemampuan yang sama. Gereja di Antiokhia mengutus mereka karena menaati perintah Roh Kudus (Kisah Para Rasul 13). Saat ini, Tuhan terus memanggil orang-orang tertentu untuk menjadi misionaris. Sebagai umat Tuhan, kita hendaknya tidak menahan namun bersedia melepaskan dan mendukung para hamba yang telah Ia utus untuk pelayanan tertentu. GEREJA BERTANGGUNG JAWAB ATAS MEREKA YANG DIUTUS 1. Dukungan rohani. Gereja harus mengutus para misionaris dengan diiringi banyak doa dan puasa (Kisah Para Rasul 13). Beberapa gereja mengadakan "Ibadah Pengutusan" untuk para misionaris mereka di tengah ibadah raya sehingga seluruh jemaat dapat terlibat dalam mendoakan dan mengirimkan orang tersebut. Berdoa secara teratur dan sungguh- sungguh bagi misionaris kita harus menjadi prioritas utama. Kita tidak boleh, setelah mengirim misionaris, kemudian tak peduli lagi dengan keadaannya, dengan tidak banyak mendoakannya. "... jauhlah dari padaku untuk berdosa kepada TUHAN dengan berhenti mendoakan kamu ...." (1Samuel 12:23) 2. Dukungan praktis. Gereja harus mengutus misionaris dengan dukungan praktis. Hal ini meliputi dukungan keuangan, perhatian pribadi dan gembala lewat jalinan komunikasi yang teratur via surat atau telepon; dan menjenguk jika ada kesempatan. Gereja hendaknya juga melihat apakah kebutuhan mendasar dan kebutuhan jasmani misionaris telah tercukupi. Hal ini meliputi makanan, pakaian, kebutuhan rumah tangga, transportasi, pendidikan anak-anak dan sebagainya. Seorang misionaris pernah bercerita betapa leganya ia ketika seseorang memberikan koper sebelum ia pergi. Hal itulah yang ia butuhkan pada saat itu karena ia mengalami kesulitan membawa barang-barangnya dalam tas kecil yang ia miliki. Biaya yang dibutuhkan untuk mengirim misionaris memang tinggi, karenanya banyak gereja terhalang masalah dana ini. Namun, beberapa gereja masih dapat melakukannya dengan cara mengumpulkan sumber-sumber yang dimiliki untuk mendukung kebutuhan pekerjanya. Dana yang kurang tidak boleh menghalangi kita untuk menjadi gereja misi. KAPAN GEREJA MELAKUKAN PENGUTUSAN? 1. Pada masa kemakmuran. Bagi mereka yang telah diberkati lebihlah, harapan ini digantungkan. Gereja-gereja yang memiliki banyak sumber dana dan sumber daya hendaknya mau melakukan pengutusan dan dukungan bagi kegiatan misi. 2. Pada masa kesukaran. Penderitaan bukanlah alasan untuk tidak terlibat dalam kegiatan misi. Seringkali saat gereja sedang sangat membutuhkan baik sumber daya manusia atau materi, mereka cenderung hanya akan memikirkan kebutuhannya sendiri. Namun Alkitab mengatakan bahwa seharusnya bukan ini yang dilakukan. Kitab Wahyu mungkin ditulis pada masa penganiayaan gereja di bawah kekaisaran Romawi pada abad pertama. Walau demikian kita dapat melihat bahwa meski gereja sedang menderita, orang Kristen tetap mengemban tanggung jawabnya untuk menjadi kesaksian hidup untuk melaksanakan Firman Tuhan dan karya-karya-Nya di bumi. Gereja di Makedonia sedang dalam ancaman hukuman dan kemiskinan ketika mereka dengan tulus mengirimkan bantuan keuangan pada Paulus. Bahkan mereka berkorban dengan "sukacita meluap". Mereka menganggap bahwa adalah kesempatan istimewa untuk ikut ambil bagian dalam pelayanan Paulus dan rekan. (2Korintus 8:1-4) (t/ary) Bahan diterjemahkan dari sumber: Judul Buku : Mission is for Every Church Judul Artikel asli: The Church and Mission Penulis : Jojo Manzano Penerbit : OMF Literature Inc, Philippines, 1994 Halaman : 37 - 45 ______________________________________________________________________ ** SUMBER MISI ** OC INTERNATIONAL: Menjangkau Dunia dengan Kasih Kristus ==> http://www.gospelcom.net/oci/ [1] OC International adalah lembaga misi yang membantu pelatihan kepemimpinan gereja nasional (lokal) di 22 negara. Alamat situs di atas[1] akan menolong Anda mengetahui lebih banyak lagi tentang pelayanan OC International. Di dalamnya, Anda akan menemui tampilan profil negara dan cerita-cerita misi yang diupdate setiap bulan sekali. Selain itu, Anda juga akan mendapatkan informasi tentang bagaimana bisa bergabung dalam pelayanan misi, baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek. Bagi Anda yang tertarik dalam pelayanan olah raga, bergabunglah dengan "Gospel of Christ" dimana Anda dapat berpartisipasi sebagai duta-duta olah raga. CHURCH PLANTING MOVEMENTS ==> http://www.imb.org/cpm/ [1] ==> http://www.sabda.org/misi/book_isi.php?id=26 [2] Banyak dari Anda mungkin sudah akrab dengan isi booklet Church Planting Movements yang dibuat oleh David Garrison yang bekerja dengan lembaga Southern Baptists. Dalam booklet tersebut, ia menyertakan pula hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Church Planting Movements di seluruh dunia. Kita dapat mempelajari apa saja yang dapat membuat Church Planting Movements[1] ini bekerja dan berhasil baik, dan apa saja yang dapat menghalangi gerakan ini. Booklet ini merupakan fenomena global yang mendapat sambutan hangat dan bersemangat dari para pemimpin gereja dan misi di seluruh dunia. Keseluruhan isi booklet tersedia dalam format Adobe PDF maupun format Microsoft Word dan dapat juga didownload dari situs web di atas[1]. Anda bebas untuk mendownloadnya dan membagikan informasinya kepada yang lain, karena memang itulah yang diinginkan David dan Southern Baptists. Juga tersedia satu versi dalam bahasa Indonesia di Situs e-MISI[2]. ______________________________________________________________________ ** DOA BAGI MISI DUNIA ** * V E N E Z U E L A Balai desa itu penuh dijejali orang-orang sampai melebihi kapasitas. Suasana desak-desakan tersebut membuat hawa di hutan yang panas itu menjadi semakin panas. Saya duduk di sebuah bangku kecil yang tentu tidak dapat memenuhi gambaran saya akan tempat duduk yang nyaman. Kaki harus ditekuk sehingga lutut menyentuh dagu dan posisi tubuh harus saya atur sedemikian rupa agar punggung tidak sampai terkena kotoran-kotoran yang melekat di dinding belakang saya. Ditambah serbuan gigitan serangga-serangga kecil penghisap darah yang sepertinya sangat menikmati kulit dan daging saya. Namun hari itu tetap akan menjadi hari yang paling tak dapat saya lupakan di atas segala hari yang pernah saya lalui. Semua berawal dari desa Marueta di negara Venezuela beberapa tahun lalu. Setelah hampir setahun mengajarkan Injil kepada suku Maco, giliran kami untuk mendengarkan mereka. Dan kami, para misionaris menangis saat mendengar orang-orang itu mengungkapkan iman mereka yang sederhana namun mendalam pada Tuhan serta penerimaan mereka atas berkat keselamatan yang Ia berikan. Namun itu masih permulaan. Setahun kemudian, ketika gereja orang Maco di Marueta mendengar bahwa desa tetangga di Porvenir juga ingin mendengarkan "perkataan Tuhan" mereka langsung bersemangat ingin pergi. Selama sekitar 1 tahun, sebuah delegasi orang percaya dari Marueta menempuh perjalanan 1 jam dengan perahu tiap minggunya untuk mengajar sesama saudara bangsa Maco selama dua hari dengan cara yang sama seperti saat mereka dulu diajar. Dan kini, penduduk desa Porvenir berkumpul bersama kami untuk mendengarkan orang-orang percaya di Marueta menceritakan tentang kehidupan, kematian, penguburan dan kebangkitan Yesus Kristus -- sebagai bentuk anugerah kasih Tuhan bagi keselamatan dunia termasuk bagi penduduk Porvenir. Selanjutnya, adalah acara dimana orang-orang tersebut diundang untuk maju ke depan membagikan apa yang mereka pikirkan sementara delegasi Marueta duduk. Keheningan di ruangan itu terasa lebih menyesakkan daripada hawa yang panas. Suasana sunyi itu sangat membuat jantung berdebar-debar. Hal ini membuat kami risau terhadap para pengajar dari Marueta itu. Lalu, satu demi satu, penduduk Porvenir itu mulai berdiri dan menyatakan bahwa mereka menerima Kristus sebagai bagian dari hidupnya. Di seluruh balai pertemuan itu, mereka berdiri dan menyatakan dalam bahasa mereka, kepercayaannya akan Dia yang telah menyelamatkan. Sekelompok kecil orang di bagian belakang ruangan yang tak sependapat mulai menertawakan dan mencemooh beberapa orang yang sedang berbicara. Namun, di luar dugaan, justru semakin banyak orang Maco dari Porvenir yang dengan berani menyatakan keputusan mereka untuk memberikan jiwanya kepada Tuhan. Saya melirik teman-teman dari Marueta dan melihat air mata mulai membasahi mata mereka. Itu adalah air mata generasi kedua. Mereka sekarang mengalami apa yang kami rasakan dulu -- sukacita luar biasa ketika mendengar saudara-saudari baru dalam Tuhan menyatakan dirinya kepada dunia. Dan dari bangku kecil saya, dengan lutut yang menyentuh dagu, saya menangis bahagia bersama mereka. [Sumber: Dave Zelenak, NTM, January 31, 2006] Pokok Doa: ---------- * Mengucap syukur untuk orang Maco di Marueta dan penduduk Porvenir yang telah menerima Kristus sebagai Juruselamat hidup mereka. Mengucap syukur juga untuk gereja orang Maco yang dengan murah hati membagi Kabar Baik yang mereka terima kepada penduduk Porvenir. * Doakan petobat-petobat baru di antara penduduk Porvenir supaya iman mereka tidak segera menjadi layu tapi makin kuat bertumbuh dengan pendalaman firman Allah yang disampaikan kepada mereka. * I N T E R N A S I O N A L Sekitar 4 juta orang yang lahir setelah perang dunia (baby boomers) di Amerika akan siap untuk menyerahkan kepemimpinannya pada dekade mendatang. Secara keseluruhan, golongan itu masih tidak akan pensiun dan belum menarik diri untuk beberapa tahun ke depan. Kenyataannya, presiden Southern Baptist International Mission Board, Jerry Rankin mengatakan bahwa ada sebuah perkembangan menarik dalam sosiologi generasi baby boomers itu. "Kami menemukan suatu tren yang berkebalikan. Kami mempunyai sebuah pemasukan sumber daya manusia besar dalam dunia misionari selama 20 tahun setelah perang dunia II, yang sekarang telah mencapai usia pensiun. Jumlah angka pensiun sebenarnya telah banyak menurun sejak 10-15 tahun ini." Namun Rankin juga mengatakan bahwa golongan yang termasuk dalam kelompok misionaris berikutnya benar-benar ingin mempersembahkan hidupnya untuk hal yang penting. "Ini adalah gairah yang dibutuhkan oleh dunia saat ini yang sekaligus merupakan perwujudan sikap `pantang mundur.` Saya melihat bahwa Tuhan sedang membangkitkan sebuah generasi baru untuk mereka yang ingin menyelesaikan Amanat-Nya." [Sumber: Mission Network News, January 31, 2006] Pokok Doa: ---------- * Saat ini IMB sudah mengirimkan banyak misionaris ke seluruh dunia untuk membagikan Kabar Keselamatan kepada bangsa-bangsa. Doakan keamanan mereka di tiap negara dan bangsa yang mereka layani. * Berdoa agar golongan misionaris dari generasi baru benar-benar ingin mempersembahkan hidup mereka untuk hal yang penting. * S E N E G A L Guru-guru bahasa Bainouk dari daerah Casamance dan Dakar berkumpul bersama untuk mengadakan diskusi mengenai alfabet Bainouk dan untuk mempelajari prinsip-prinsip berbahasa. Ini adalah workshop bahasa Bainouk pertama. Workshop ini sangat penting bagi misionaris Dave Lanham, yang sedang menerjemahkan Alkitab dalam bahasa Bainouk. Jika ada perubahan mendasar dalam sistem alfabetnya, Dave juga harus membuat banyak revisi terhadap naskah terjemahan Alkitab yang telah ada. Workshop tersebut melibatkan para ahli lingustik, misionaris dan guru-guru bahasa Bainouk berpengalaman. "Tidak ada hal tak penting yang dibahas di pertemuan ini saat orang-orang saling membahas berbagai pro dan kontra mengenai perubahan alfabet tersebut," kata ketua Senegal Field, Dave McKee. [Sumber: New Tribes Missions, Pebruari 1st, 2006] Pokok Doa: ---------- * Mengucap syukur untuk Workshop Bahasa Bainouk pertama yang bisa diselenggarakan di Dakkar. Berdoa agar workshop ini menghasilkan kepastian tentang aturan alfabet yang akan diberlakukan. * Doakan agar aturan alfabet tersebut dapat segera dibakukan sehingga tak akan ada lagi perubahan-perubahan mendasar terhadap terjemahan Alkitab Bainouk yang diperlukan. ______________________________________________________________________ ** DOA BAGI INDONESIA ** GEREJA DAN MISI =============== * Naikkan syukur untuk gereja-gereja lokal yang tahun ini akan mengirimkan jemaat-jemaatnya sebagai utusan misi. Berdoa agar gereja-gereja tersebut tidak henti-hentinya mendukung utusannya dalam doa, dukungan moral, dan dana. * Masih banyak gereja yang punya potensi besar dalam dana namun belum/sama sekali tidak terlibat dalam misi. Berdoa agar Roh Allah menggerakkan hati gereja-gereja tersebut untuk melibatkan diri dalam Amanat Agung. * Berdoa agar gereja lokal tidak hanya aktif melakukan pelayanan ke dalam saja tapi juga punya kerinduan yang untuk menjangkau orang-orang yang belum percaya. * Doakan kerjasama yang baik antara gereja lokal dan organisasi misi agar dapat bersama-sama membagikan Firman Allah. * Pada 11 Pebruari di Surabaya diadakan acara KKYP ke-2. Doakan para pembicara agar diberikan hikmat, doakan juga peserta yang akan menghadiri konferensi ini. ______________________________________________________________________ ** SURAT ANDA ** From: I. M. Mastra <imade(at)> >Shalom! Dalam artikel kali ini Anda meulis ttg Mobilisator Misi >Bagian ke-II. Bagian yang I ada di edisi keberapa, ya? Kalau masih >ada, bisakah saya dikirimi via E-mail ini? Saya mendoakan dan >ambil bagian dalam pekerjan misi, bahkan merasa sudah tak >terpisahkan dengan pekerjaan misi. Thanks untuk artkel-artikel misi >yang Anda kirimkan selama ini dan juga untuk yang akan datang. >GBU. Salam saya, I. M. Mastra Redaksi: Syalom Pak Mastra, Senang sekali artikel yang kami sajikan dapat menjadi pokok doa bagi pelayanan Anda. Mobilisator Misi bagian I sudah kami kirimkan lewat e-mail. Kami percaya doa Anda bagi pelayanan misi akan menjadi berkat bagi pelebaran Kerajaan Tuhan. To God be the glory! ______________________________________________________________________ ** URLS Edisi Ini ** * Mission Network News http://www.missionnetworknews.org/ * New Mission Tribes http://www.ntm.org/ ______________________________________________________________________ Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi (sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Lisbet, Ary, Endah Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) 2006 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Staf e-MISI dan Staf Redaksi : < staf-misi(at)xc.org > Untuk berlangganan : < subscribe-i-kan-misi(at)xc.org > Untuk berhenti : < unsubscribe-i-kan-misi(at)xc.org > Untuk pertanyaan/saran/bahan : < owner-i-kan-misi-JEMMi(at)xc.org > ______________________________________________________________________ Situs e-MISI dan e-JEMMi : http://www.sabda.org/misi/ Arsip e-JEMMi : http://www.sabda.org/publikasi/misi/ Situs YLSA : http://www.sabda.org/ylsa/ Situs SABDA Katalog : http://katalog.sabda.org/ **********************************************************************
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |