Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2003/6 |
|
e-JEMMi edisi No. 06 Vol. 6/2003 (12-2-2003)
|
|
*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=* Jurnal Elektronik Mingguan Misi (JEMMi) Februari 2003, Vol.6 No.06 *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=* SEKILAS ISI: o [Editorial] o [Artikel Misi] : Gereja Tesalonika Setelah PI Paulus (Bag.II) o [Profil/Sumber Misi] : OC International, Mission Training International, Gereja yang Misioner o [Doa Bagi Misi Dunia]: Ethiopia, Korea, Mauritania o [Doa Bagi Indonesia] : Pemerintah di Indonesia dan Situasi Sekarang o [Surat Anda] : e-MISI ... Apakah Terjamin Kerahasiaannya? o [URLs Edisi Ini] *********************************************************************** Anda diijinkan mengutip/mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi (sebagai penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia). Thanks. *********************************************************************** ~~ EDITORIAL ~~ Salam Sejahtera. Artikel Misi berikut ini menampilkan lanjutan dari artikel tentang "Gereja Tesalonika Setelah PI Paulus". Lanjutan ini secara khusus mengulas "Signifikansi Pertobatan dalam Perjanjian Baru" dan juga pentingnya "Hasil dari Penyebaran Injil" yang disampaikan melalui gereja lokal. Sungguh menarik tulisan artikel ini karena mendorong kita untuk melihat bahwa pelayanan orang Kristen tidak hanya sampai pada membawa orang untuk bertobat saja tetapi bagaimana orang yang bersangkutan dapat ditolong untuk dapat hidup menjadi murid Kristus yang menghasilkan buah-buah roh. Bagaimana pelayanan Anda di gereja Anda selama ini? Siapkah Anda untuk menjadi alat Tuhan yang dapat dipakai untuk membawa jiwa-jiwa yang terhilang dan menjadi teladan untuk kemuliaan nama-Nya? Redaksi e-JEMMi ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ KESAKSIAN MISI ~~ GEREJA TESALONIKA SETELAH PI PAULUS (Bagian II) =============================================== Eksposisi dari 1Tesalonika 1:5-10 (Oleh: Dr. John R.W. Stott) Signifikansi Pertobatan dalam Perjanjian Baru ============================================= Kemudian, berita apa yang tersebar dari Tesalonika? Menurut ayat 8 yaitu iman mereka kepada Tuhan. Dalam ayat 9-10, Paulus melanjutkan uraiannya mengenai hal itu, yang dimaksudkan agar dapat memberikan gambaran lengkap mengenai pertobatan dalam Perjanjian Baru. 1. Memutuskan hubungan dengan berhala. -------------------------------------- "Bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan benar" (ayat 9). Sulit untuk menjelaskan dengan kata-kata bagaimana radikalnya perubahan dalam kesetiaan yang terkandung dalam kata-kata ini karena berhala-berhala adalah mati, sedangkan Allah adalah hidup; berhala salah, Allahlah yang benar; berhala banyak, Allah hanya satu. Berhala dapat dilihat dan nyata, Allah tidak. Berhala adalah ciptaan, hasil pekerjaan tangan manusia, sementara Allah adalah Pencipta alam semesta dan seluruh umat manusia. Misionari Kristen dalam lingkungan animisme atau agama tradisional mengenal tentang semua kuasa berhala dan roh-roh yang bersembunyi di belakang mereka. Praktek penyembahan berhala secara tradisional dari satu suku tampaknya sebagai suatu hal yang tidak dapat dikalahkan yang menguasai pikiran, hati, dan hidup penduduk. Berabad-abad mereka hidup dalam kepercayaan terhadap takhyul yang menakutkan dan kepatuhan yang menjilat. Ide untuk melepaskan diri tertahan karena mereka takut akan pembalasan roh-roh. Berhala-berhala yang lebih canggih (pengganti Allah) dalam dunia sekuler Barat dapat disamakan dengan tirani. Manusia dikonsumsikan dengan ambisi terhadap kuasa, kekayaan atau kemasyuran. Lainnya dihantui oleh pekerjaan mereka atau kecanduan pada makanan, obat- obatan, alkohol atau seks. Inilah masalah penyembahan berhala, yang menuntut kesetiaan yang sejajar seperti kepada Allah sendiri. Lantas dalam banyak kasus, yang mendadak dan komplit, perhatian mereka berbalik kepada Allah dari berhala-berhala yang lebih dahulu mendominasi hidup mereka, ikatan terputus dan mereka dibebaskan. Pada ahli menyebut hal itu peraduan kuasa, di mana kuasa yang lebih superior dari Allah yang hidup dan yang benar didemonstrasikan atau dinyatakan. Saksi mata menjadi takjub dan tersebarlah berita. 2. Sebuah pelayanan aktif kepada Allah. --------------------------------------- Pernyataan manusia untuk berpaling dari berhala-berhala kepada Allah adalah suatu kepalsuan kecuali mereka melanjutkan dengan melayani Allah yang hidup dan benar, yang kepada-Nya mereka berpaling. Pertobatan tidak hanya melihat secara negatif (berpaling dari berhala atau dari dosa atau bahkan pelarian dari murka yang akan datang, ayat 10), tapi juga positif (awal dari suatu hidup pelayanan yang baru). Biarkan saja seseorang mengatakan itu sebagai perubahan dari satu perbudakan ke perbudakan lainnya, sejauh kita cepat menambahkan bahwa perbudakan baru itu adalah sebuah pembebasan yang benar. 3. Penantian yang sabar untuk Kristus. -------------------------------------- "Mereka yang melayani Allah juga menantikan Anak-Nya dari surga, yaitu Yesus" (ayat 10). Satu hal yang layak diperhatikan bahwa melayani dan menantikan berjalan bersama dalam pemuridan Kristen. Melayani adalah aktif, sibuk bagi Kristus di dunia, sementara menanti adalah pasif, memandang kepada Kristus yang akan datang dari surga. Sebenarnya pengekspresian pasangan ini penting sekali. Satu pihak bagaimanapun sibuknya kita melayani dan bekerja, jangkauan kita terbatas. Kita tidak akan pernah berhasil mendirikan sebuah masyarakat utopia yang sempurna. Oleh sebab itu kita menanti Kristus kembali. Pada saat itulah Ia menjamin kemenangan puncak dari keadilan dan kedamaian Allah. Lagipula kita dapat diyakinkan mengenai kedatangan-Nya karena Allah telah membangkitkan-Nya dari kematian (ayat 10). Di lain pihak meskipun kita harus menanti dengan sabar, kita tidak memiliki kebebasan untuk menanti dengan malas, dengan menutup mata dan berpangku tangan. Tidak, sementara menanti, kita harus bekerja, melayani Allah yang hidup dan yang benar. Berarti bekerja dan menanti saling berkait. Dalam variasinya, mereka akan membebaskan kita dari anggapan bahwa segala sesuatu dapat kita kerjakan dan juga dari rasa pesimis bahwa kita tidak dapat melakukan apa-apa. Kesimpulan Laporan Mengenai Jemaat Tesalonika ============================================= Menoleh ke belakang, kita sekarang menyimpulkan laporan mengenai jemaat Tesalonika yang menyebarkan berita di seluruh dan ke luar dari Yunani, juga 3 hal penting dari pertobatan Kristen -- berbalik dari berhala-berhala, melayani Allah dan menantikan Kristus. Jelas berbeda dengan berhala-berhala dari orang yang berbalik, juga bentuk dalam pelayanan mereka kepada Tuhan. Tapi selalu pemutusan dengan yang masa lalu secara tegas ("kamu berpaling dari berhala-berhala kepada Allah"), dan pengalaman sekarang akan membebaskan (untuk melayani Allah yang hidup dan benar"), dan memandang ke masa depan yang dinantikan ("untuk menanti Anak-Nya dari surga"). Tanpa perpalingan ini, melayani dan menanti, tidak ada klaim pertobatan yang diakui. Hasil dari Penyebaran Injil =========================== Dua pelajaran mengenai pengabaran Injil melalui gereja lokal dari pasal ini: 1. Gereja yang menerima Injil harus meneruskan berita itu. ---------------------------------------------------------- Tidak ada yang lebih ditekankan dalam 1Tesalonika pasal 1 daripada urutan peristiwa: "Injil kami datang kepadamu ... dan engkau menerimanya, dan bergema melalui engkau." Setiap gereja lokal diharuskan Allah menjadi transmiter, penerima pertama berita, dan melanjutkannya. Inilah rencana Allah yang sederhana untuk dunia penginjilan. Jika setiap generasi menerimanya dengan tanggung jawab, dunia sejak dulu telah di-Injili. 2. Gereja yang melanjutkan Injil harus mewujudkannya. ----------------------------------------------------- Kita telah melihat tidak hanya berita ditransmisikan dari Tesalonika, tidak hanya orang Tesalonika yang menggemakan Injil (penginjilan secara verbal), tapi berita pertobatan mereka sampai ke mana-mana (Penginjilan desas-desus). Mungkin banyak yang mendengar mengenai pemutusan orang Tesalonika terhadap penyembahan berhala dan hidup baru nampak jelas dalam mereka. Maka mereka diyakinkan tidak hanya melalui pendengaran tapi juga melalui penglihatan. Tidak ada gereja yang dapat menginjil dengan memakai tingkatan masyarakat, kecuali mereka dapat dipercaya dalam pewujudan nyata dari Injil yang diberitakan. Manusia perlu melihat mengenai yang kita katakan. Tanpa suatu penyajian secara audio-visual berita kita kehilangan keasliannya. Kiranya Allah memampukan gereja kita untuk menerima Injil dengan sungguh-sungguh, menggemakan dengan keras dan jelas dan mewujudkannya dalam hidup kita sehari-hari dalam iman dan kasih, sukacita dan damai, kebenaran, pelayanan dan kebebasan! [Penulis adalah Ketua dari The London Institute for Contemporary Christianity. Judul asli artikel ini "Evangelization Through The Local Church" dalam majalah World Evangelization March-April 1989.] Sumber: Judul Buletin: Momentum 6, September 1989 Judul Artikel: Gereja Tesalonika Setelah PI Paulus (Bag. II) Penulis : Dr. John R.W. Stott Penerbit : Lembaga Reformed Injili Indonesia Halaman : 31 - 32 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ PROFIL/SUMBER MISI ~~ OC INTERNATIONAL: Menjangkau Dunia dengan Kasih Kristus ==> http://www.oci.org/ OC International merupakan lembaga pelayanan misi yang membantu pelatihan kepemimpinan gereja nasional di 22 negara. Situs OC International menampilkan profil-profil negara dan cerita-cerita misi yang di-update secara rutin tiap bulan sekali, juga kesempatan- kesempatan untuk terlibat dalam pelayanan misi jangka panjang atau jangka pendek. Anda dapat mengetahui lebih banyak informasi tentang pelayanan OC International saat berkunjung ke alamat situs di atas. MISSION TRAINING INTERNATIONAL (MTI) ==> http://www.mti.org/ Mission Training International (MTI) merupakan nama baru untuk Missionary Internship. Sejak tahun 1954, MTI telah menjalin kerja sama dengan gereja-gereja dan organisasi-organisasi misi dalam mempersiapkan dan membimbing orang Kristen agar dapat terlibat dalam pelayanan lintas budaya secara efektif. Program yang ditawarkan MTI antara lain: - SPLICE (Revised and Expanded Pre-Field Orientation). - PILAT (Program in Language Acquisition Techniques). - DAR (Debriefing and Renewal). - Keahlian Interpersonal bagi para misionaris. Sementara itu bagian-bagian seperti 'About Us', '2003 Schedule', 'Training Programs', dan 'Workshops' dalam situs ini dapat menolong Anda untuk mengenal Mission Training International. GEREJA YANG MISIONER Edisi-edisi e-JEMMi yang pernah mengulas tentang gereja yang misioner (berkomitmen untuk melakukan pelayanan misi secara aktif): e-JEMMi Edisi 05-22#2002 ==> http://www.sabda.org/publikasi/jemmi/2002/22/ e-JEMMi Edisi 04-03#2001 ==> http://www.sabda.org/publikasi/jemmi/2001/03/ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ DOA BAGI MISI DUNIA ~~ E T H I O P I A Krisis bahan pangan melanda lagi di Ethiopia, Afrika Timur. Perwakilan dari World Concern mengatakan, mereka sedang mengembangkan program-programnya di tengah-tengah bangsa yang mengalami kekeringan ini. Dia mengatakan bahwa kekurangan bahan pangan kali ini telah memaksa 15 juta penduduknya mengalami kelaparan. "Apa yang Anda lihat adalah situasi yang melebihi dari situasi yang pernah dialami sepanjang sejarah negeri ini. Apa yang Anda lihat bukanlah suatu dinamika baru tetapi jauh melebihi dari yang pernah terjadi." Perwakilan dari World Concern ini mengunjungi Ethiopia pada bulan Januari untuk melihat perkembangan dari program- program mereka yaitu memperlengkapi gereja-gereja agar lebih memiliki pemikiran misi. Dia mengatakan bahwa gereja-gereja di wilayah ini mengucapkan terima kasih, "Terima kasih karena tim Anda ada di sini. Terima kasih atas perhatiannya. Terima kasih karena telah menunjukkan kasih. Kami ingin dapat melakukan lebih dari hal itu." Berawal dari hal tersebut, ada keinginan mereka untuk merintis berdirinya dua gereja lagi. Sungguh merupakan kenyataan untuk mengatakan bahwa, "Kami ada di sini, kami rindu memperhatikan keadaan Anda dan kami mengerjakan pelayanan ini hanya demi satu nama -- Yesus Kristus." Sumber: Mission Network News, January 24th, 2003. * Doakan pelayanan World Concern yang saat ini sedang mengembangkan program-programnya untuk membantu mencari jalan keluar bagi penduduk yang sedang kelaparan di Ethiopia. * Berdoa supaya setiap penduduk Ethiopia yang turut bergabung dalam program-program ini dapat mengenal kasih Allah bagi mereka. K O R E A Kawat berduri dan kontroversi ideologi yang ada di antara Korea Utara dan Korea Selatan bukanlah satu-satunya tembok pembatas yang perlu didoakan oleh orang-orang Kristen di Korea Selatan. "Meskipun gereja Korea tampaknya hidup bila dilihat dari luar, namun perbedaan denominasi tampaknya masih memegang peranan kuat dalam masyarakat Kristen di sana." kata Richard Briggs, inisiator dari inisiatif doa 'No More Walls' (Tidak Ada Lagi Tembok-tembok Pembatas). Setiap Senin orang-orang Kristen beribadah di "lapangan netral" pada jam 06.30 pagi untuk berdoa agar "tembok-tembok isolasi pembatas yang memisahkan antara pendeta dan jemaatnya di gereja-gereja Korea diruntuhkan." Di sisi lain, ketakutan karena adanya "pencurian domba" sangatlah besar sehingga beberapa pendeta melarang jemaatnya menghadiri konser rohani yang diselenggarakan oleh gereja lain. Gerakan doa dalam bentuk baru memiliki tiga tujuan: - Korea Utara dan Selatan akan bergabung secara damai; - Tembok-tembok pembatas antar denominasi akan diruntuhkan; - Revival (kebangkitan rohani) sejati akan melanda bangsa ini. Sumber: FridayFax, February 7, 2003 * Bersyukur atas adanya gerakan doa baru yang terbentuk untuk berdoa bagi negara Korea Utara dan Selatan, dan persatuannya. * Berdoa agar tiga tujuan utama dari gerakan doa ini bisa terealisasi secara nyata dalam waktu dekat ini. M A U R I T A N I A Banyak penduduk suku Moors, suku terbesar di Mauritania (Afrika Barat), telah memutuskan untuk menjadi pengikut Kristus dalam beberapa tahun terakhir. Sebenarnya mereka dapat menghadapi hukuman mati jika ketahuan membuat komitmen untuk menjadi pengikut Kristus. Negara ini, salah satu bagian dari Afrika Barat, telah mengalami wabah kekeringan, pemberontakan militer, dan konflik antar suku sejak mereka mendapatkan kemerdekaannya dari Perancis pada tahun 1960. Meskipun hukum melarang pemberitaan Injil di Mauritania, suku Moors yang bermukim di negara-negara terdekat juga telah dijangkau Injil. Situasi ekonomi di Mauritania telah menciptakan peluang- peluang bagi orang Kristen untuk melayani di negara ini sebagai tentmakers. Kasih Allah sungguh-sungguh telah dinyatakan melalui cara-cara yang praktis. Sumber: Advance: Feb. 5, 2003 * Doakan agar penduduk suku Moors yang telah percaya dapat menjadi saksi-saksi Kristus di wilayah tempat tinggal mereka. * Bersyukur untuk kesempatan bagi para tentmakers untuk melayani di Mauritania. * Doakan juga untuk proses pemulihan bagi negara mereka yang menghadapi keadaan sulit saat ini. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ DOA BAGI INDONESIA ~~ Pemerintah di Indonesia dan Situasi Sekarang -------------------------------------------- * Berdoa untuk pemerintah Indonesia khususnya Presiden dan Wapres agar Allah mencurahkan hikmat bagi mereka untuk memimpin bangsa Indonesia dengan adil dan bijaksana. Juga jangan lupa untuk mendoakan para menteri dan pejabat pemerintah dalam membantu Presiden menjalankan pemerintahan. * Berdoa bagi anak-anak Tuhan yang saat ini mempunyai kedudukan dalam pemerintahan. Doakan supaya Allah memberikan hikmat dan bijaksana sehingga mereka bisa menjadi saksi-saksi Kristus dalam setiap tindakan dan keputusan yang mereka ambil. * Doakan agar keadaan ekonomi dan politik yang kurang sehat saat ini bisa segera dicari penyebabnya secara tuntas sampai ke akar- akarnya -- berdoa agar pertobatan terjadi! Doakan supaya kepentingan bangsa/Tuhan menjadi motivasi utama, dan bukannya kepentingan pribadi/kelompok, bagi para pejabat pemerintahan dalam bertindak. * Kiranya terjadi kesadaran yang kuat di antara masyarakat untuk menjaga kerukunan dan kedamaian bersama dalam menjalankan kehidupan bernegara supaya kesejahteraan bersama dapat segera terwujud. * Doakan agar kuasa-kuasa setan yang ingin menghancurkan kesatuan bangsa Indonesia dapat dipatahkan. Doakan juga agar kuasa Allah akan meremukkan setiap kebencian, ketamakan, keirihatian, dan kemalasan yang dikobarkan oleh setan untuk merusak setiap usaha dari orang-orang yang mengasihi bangsa ini. * Doakan agar ada pemimpin-pemimpin masyarakat yang dapat menjadi motor bagi terjadinya gerakan menjunjung tinggi moral dan akhlak bangsa supaya bangsa Indonesia kembali dikenal menjadi bangsa yang berbudaya halus dan bersahabat -- serta takut kepada Tuhan!! ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ SURAT ANDA ~~ Dari: "pari" <@worldmail.org> >Shallom ... >Kami ingin menyampaikan beberapa pertanyaan: >,1. Apakah situs e-MISI dapat dijamin kerahasiaannya? >,2. Siapa sajakah yang dapat akses mendapatkan informasi pokok-pokok > doa serta informasi misi melalui situs ini? >,3. Bagaimana agar beberapa informasi yang ingin kami bagikan > melalui situs ini dapat 'terkunci' dari pihak-pihak lain? > Demikian pertanyaan saya. Tuhan memberkati. Amin >Salam, Jo Redaksi: Berikut ini adalah penjelasan kami: 1. Dalam dunia web/elektronik, kerahasiaan informasi tidak bisa dijamin. Sama halnya dengan informasi yang dicetak dalam versi kertas. Namun, kami berusaha secara bijaksana untuk menyamarkan (membuat anonim) identitas dan fakta-fakta sensitif jika diperlukan -- kerahasiaan dari informasi yang ditampilkan dalam situs e-MISI dan e-JEMMi sudah kami jaga semampu kami. 2. Siapapun yang tertarik dengan pelayanan misi dan mengetahui bagaimana caranya bisa mengakses situs e-MISI (biasanya mereka yang menerima e-JEMMi). Untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap, mereka harus mengirim permohonan langsung melalui email kepada redaksi e-JEMMi/staf e-MISI. Meskipun demikian, mereka yang bisa mengakses e-MISI kemungkinan juga akan me-forwardnya ke teman-teman mereka. Karena itu untuk menjaga kerahasiaan, Anda bisa memilih poin ketiga berikut ini. 3. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar informasi yang ingin Anda bagikan melalui situs ini dapat 'terkunci' dari pihak-pihak lain: * Information Selectivity: Anda bisa menentukan informasi mana yang bisa ditampilkan (bisa dibaca/terima untuk umum) atau informasi apa yang harus dirahasiakan (Anda/kami bisa mengedit, mengubah, membuat anonim, atau menghapusnya). * Audience Screening: Anda bisa memberikan penjelasan secara garis besar tentang informasi yang ingin disampaikan dalam situs. Berikan alamat kontak/email yang bisa dihubungi untuk memperoleh informasi dan detail lebih lanjut, dan Anda bisa cek keperluan/identitas mereka. Demikian penjelasan kami. Selamat melayani. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ URLS Edisi Ini ~~ * Advance subscriber <Advance-newsletter@xc.org> * Friday Fax http://www.cmd.org.nz/fridayfax * Mission Network News http://www.missionnetworknews.org/ _____________________________ DISCLAIMER ____________________________ Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari macam-macam pihak. Copyright(c) 2003 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN ______________________________________________________________________ Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat Anda kirimkan: Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi-JEMMi@xc.org>, atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org> Staf Redaksi: Natalia Endah S., Meilina, Heru, Yanto, dkk. ______________________________________________________________________ Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk berhenti, kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk Situs e-MISI dan e-JEMMi http://www.sabda.org/misi/ Untuk Arsip e-JEMMi http://www.sabda.org/publikasi/misi/ ______________________________________________________________________ "Setia dalam tugas yang kecil, menyiapkan kita untuk menyongsong tugas yang lebih besar."
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |