Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2010/51 |
|
e-JEMMi edisi No. 51 Vol. 13/2010 (21-12-2010)
|
|
______________________________ e-JEMMi _____________________________ (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ______________________________________________________________________ SEKILAS ISI EDITORIAL ARTIKEL MISI: Bukti Ilmiah: Apakah Arkeologi Mendukung atau Menolak Biografi Yesus? (Bagian II) SUMBER MISI: Christian Mission for the United Nations (CM-UN) DOA BAGI MISI DUNIA: Internasional, India DOA BAGI INDONESIA: Tahun Baru 2011 ______________________________________________________________________ THE CHRISTIAN`S GREATEST JOY AND USEFULNESS IS FOUND IN LETTING GOD FULLY POSSES HIS OWN PROPERTY ______________________________________________________________________ EDITORIAL Shalom, Sebagai kelanjutan artikel (bagian I) yang e-JEMMi sajikan minggu lalu, maka kami sajikan: "Apakah Arkeologi Mendukung atau Menolak Biografi Yesus?" Secara khusus bagian II ini menyinggung tentang kebenaran tempat-tempat bersejarah dalam Alkitab dan letak geografis yang dapat dibuktikan secara ilmiah. Selamat menemukan jawaban pertanyaan di atas dalam tulisan berikut ini! Kami juga mengajak Anda untuk bersama-sama mendoakan pelayanan Christian Mission for the United Nations (CM-UN), Gospel for Asia, dan juga untuk Indonesia. Simak liputannya dan pokok-pokok doa yang telah kami sediakan. Selamat menyimak dan selamat berdoa! Tuhan memberkati. Redaksi tamu e-JEMMi, Samuel Njurumbatu http://www.sabda.org/publikasi/misi/ http://misi.sabda.org/ ______________________________________________________________________ ARTIKEL MISI BUKTI ILMIAH: APAKAH ARKEOLOGI MENDUKUNG ATAU MENOLAK BIOGRAFI YESUS? Konsistensi dari serangkaian alat ukur untuk Yohanes Arkeologi mendukung kredibilitas Lukas, tetapi Lukas bukanlah satu-satunya penulis Perjanjian Baru. Saya heran tentang apa yang dikatakan para ilmuwan mengenai Yohanes, yang memulai injilnya dengan fasih menegaskan inkarnasi -- bahwa, "Firman," atau Yesus, telah menjadi Manusia dan tinggal di antara kita dalam Natal pertama. Injil Yohanes terkadang dicurigai karena dia berbicara tentang tempat-tempat yang tidak dapat dibuktikan. Beberapa pelajar menyalahkannya karena dia tidak bisa meluruskan dan menjelaskan secara detail, Yohanes dapat dipastikan tidak akrab dengan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Yesus. Akan tetapi, kesimpulannya telah diputar-balikkan akhir-akhir ini. "Ada beberapa penemuan yang menyatakan bahwa Yohanes sangat akurat," McRay menunjukkan, "Contohnya, Yohanes 5:1-15 menuliskan bagaimana Yesus menyembuhkan orang sakit di serambi Kolam Bethesda. Yohanes menyatakan secara detail bahwa kolam tersebut memunyai lima serambi. Untuk waktu yang lama, orang-orang mengutip hal ini sebagai contoh ketidaktepatan Yohanes, karena tidak ada tempat yang ditemukan. "Akhir-akhir ini Kolam Bethesda telah digali -- kolam itu mungkin terkubur di bawah tanah -- dan tentunya, ada lima beranda, yang berarti bilik atau lorong, persis seperti yang digambarkan Yohanes. Anda juga mengetahui penemuan-penemuan lainnya -- Kolam Siloam dalam Yohanes 9:7, Sumur Yakub dalam Yohanes 4:12, lokasi yang mungkin merupakan tempat yang bernama Litostrotos di dekat gerbang Jafa dalam Yohanes 19:13, bahkah identitas Pilatus sendiri, semuanya memberikan kredibilitas historis dalam injil Yohanes." "Jadi hal ini menantang pernyataan tanpa bukti bahwa injil Yohanes telah ditulis jauh setelah Yesus sehingga injil ini tidak mungkin tepat," ujarku. "Tepat sekali," balasnya. Saya memutuskan untuk menanyakan McRay pertanyaan yang lebih luas: apakah dia pernah mendapatkan penemuan arkeologis yang nyata-nyata bertentangan dengan acuan Perjanjian Baru? Dia menggelengkan kepalanya. "Arkeologi tidak menemukan apa pun, yang secara tegas menentang Alkitab," jawabnya dengan meyakinkan. "Sebaliknya, seperti yang telah kita bahas, banyak sekali pendapat ilmuwan yang telah disusun sebagai suatu fakta selama bertahun-tahun, tetapi arkeologi tersebut dinyatakan salah." Walaupun demikian, ada beberapa hal yang saya ingin ketahui, terutama tentang permasalahan seputar kelahiran Yesus. Saya melihat catatan saya dan siap menantang McRay dengan tiga teka-teki panjang -- persoalan yang masih ada kaitannya, yang saya kira masih sulit dijelaskan oleh arkeologi. Teka-teki ke-1: Sensus Pernyataan naratif yang ditulis Lukas menyatakan bahwa Maria dan Yusuf diharuskan pulang ke kota asal Yusuf, Bethlehem, berdasarkan sensus. "Saya akan menyatakannya secara blak-blakan: ini tampak konyol," ujarku. "Bagaimana mungkin pemerintah menyuruh seluruh warganya untuk kembali ke kota kelahiran mereka? Apakah ada bukti arkeologis apa pun bahwa sensus seperti ini pernah terjadi?" McRay dengan perlahan mengambil salinan bukunya. "Sebenarnya, penemuan bentuk sensus kuno telah menerangkan sedikit tentang praktik ini," ujarnya seraya membuka lembaran buku. Ketika menemukan referensi yang dia cari, dia mengutip peraturan pemerintahan resmi pada tahun 104 SM. Gaius Vibius Maximus, Perfect of Egypt [mengatakan]: Karena waktu untuk sensus rumah ke rumah telah tiba, maka mereka semua, yang atas alasan apa pun tinggal di luar provinsi mereka diwajibkan pulang ke rumah mereka masing-masing, agar mereka dapat melaksanakan peraturan rutin sensus serta mereka dapat berpartisipasi dengan rajin untuk menggarap tanah mereka. "Seperti yang dapat Anda lihat," ujarnya sambil menutup buku, "bahwa praktik tersebut dikuatkan oleh dokumen ini, walaupun cara menghitung warga ini tampak aneh bagi Anda. Dan naskah lain menjelaskan bahwa tulisan dibuat pada tahun 48 SM, menunjukkan bahwa semua anggota keluarga terlibat dalam sensus." Akan tetapi, naskah ini tidak menghapus seluruh permasalahan. Lukas mengatakan bahwa sensus yang menyebabkan Yusuf dan Maria kembali ke Betlehem dilaksanakan ketika Kirenius memimpin Siria dan selama kekuasaan Herodes Agung. "Hal ini memicu permasalahan mendasar," ujarku, "karena Herodes meninggal pada tahun 4 SM, dan Kirenius tidak memerintah sampai 6 SM, ketika sensus dilakukan setelah itu. Ada jarak yang jauh di sana; bagaimana Anda menanggapi ketidakcocokan yang besar dalam penanggalan ini?" McRay mengetahui bahwa saya mengangkat permasalahan yang telah digeluti para arkeolog selama bertahun-tahun. Dia menanggapinya dengan mengatakan, "Seorang arkeolog yang terkenal bernama Jerry Vardaman telah melakukan kerja yang bagus berkaitan dengan hal ini. Dia menemukan koin dengan nama Kirenius. Di koin itu terdapat tulisan yang sangat kecil, atau yang kita kenal dengan huruf-huruf "mikrografik". Hal ini menempatkannya sebagai prokonsul dari Siria dan Kilikia dari tahun 11 Sebelum Masehi sampai kematian Herodes." Saya bingung. "Apa maksudnya?" tanyaku. "Yang jelas, ada dua orang yang bernama Kirenius," ujarnya. "Banyak orang yang memunyai nama Roma yang sama adalah hal yang lumrah, jadi tidak ada alasan untuk meragukan bahwa ada dua orang dengan nama Kirenius. Sensus dapat terjadi di bawah kekuasaan Kirenius yang pertama. Karena sensus diadakan selama empat belas tahun sekali, sensus akan berjalan dengan cukup lancar." Teka-teki ke-2: Kehadiran Nazaret Banyak orang Kristen tidak sadar bahwa skeptis telah menegaskan untuk waktu yang cukup lama bahwa orang Nazaret tidak pernah ada selama waktu Perjanjian Baru menyebutkan bahwa Yesus menghabiskan masa kecilnya di sana setelah kelahirannya di Bethlehem. Atheis Frank Zindler menunjukkan bahwa Nazaret tidak disebutkan dalam Perjanjian Lama, oleh rasul Paulus, oleh Talmud, atau oleh sejarawan abad pertama, Yosefus. Kenyataannya, tidak ada sejarawan-sejarawan atau ahli geografi yang menyebutkan Nazaret sebelum awal mula abad ke-4." Hilangnya bukti ini memberikan gambaran yang mencurigakan. Jadi aku menanyakan hal ini langsung ke McRay: "Apakah ada konfirmasi arkeologis bahwa Nazaret ada selama abad pertama?" Permasalahan ini bukanlah permasalahan yang baru buat McRay. "Dr. James Strage dari University of South Florida adalah seorang ahli dalam bidang ini. Dia menggambarkan Nazaret adalah kota yang sangat kecil, sekitar enam hektar, dengan populasi maksimum sekitar 480 pada awal abad pertama," ujar McRay. "Bagaimana dia bisa mengetahuinya?" tanyaku. "Strange mencatat bahwa Yerusalem runtuh pada tahun 70 SM. Para imam tidak lagi diperlukan di tempat ibadah karena tempat ibadah tersebut telah dirusak. Jadi, mereka dikirim ke berbagai tempat lain, bahkan sampai ke Galilea. Para arkeolog menemukan daftar dalam bahasa Aram yang menggambarkan dua puluh empat `bagian`, atau keluarga, dari para imam yang dipindahkan, dan salah satu dari mereka di dalam "daftar` telah pindah ke Nazaret. Hal ini menunjukkan bahwa perkampungan kecil ini pasti terletak di sana pada waktu itu." Sebagai tambahan, dia mengatakan bahwa ada penggalian arkeologis yang telah menemukan kuburan abad pertama di daerah sekitar Nazaret, yang menandakan batas-batas desa, karena menurut peraturan Yahudi, penguburan hanya boleh dilakukan di kota itu. McRay mengambil salinan buku arkeolog terkemuka, Jack Finegan, yang dipublikasikan oleh Princeton University Press. Dia membukanya, kemudian membaca analisis Finegan: "Dari kuburan...dapat disimpulkan bahwa Nazaret adalah kota Yahudi dalam masa Romawi." McRay melihatku. "Ada diskusi tentang beberapa wilayah dari abad pertama, seperti di mana letak kubur Yesus, tetapi di antara para arkeolog ada keraguan besar tentang lokasi Nazaret. Mereka yang menyangsikan lokasi Nazaretlah yang harus membuktikannya." Nah, itu terdengar masuk akal. Bahkan ilmuwan Wilson yang biasanya skeptikal, mengutip sisa-sisa kekristenan yang ditemukan pada tahun 1955 di bawah gereja di bawah Church of the Annunciation pada masa Nazaret telah diakui, "Penemuan seperti itu menunjukkan bahwa Nazaret mungkin ada pada masa Yesus, walaupun tidak diragukan lagi tempat tersebut sangat kecil dan tidak berpengaruh. Karena sangat tidak berpengaruh perenungan Natanael dalam injil Yohanes saat ini masuk akal: "Nazaret!" ujarnya. "Adakah sesuatu yang baik muncul dari sana?" Bintang ... Apakah bintang itu sebuah komet? Asteroid? Kumpulan planet-planet? Semua menunjukkan bintang Natal yang memimpin orang-orang majus dari timur untuk mengunjungi bayi Kristus. Bagi astronom Hugh Ross, salah satu kemungkinan, itu adalah "kembali munculnya bintang baru". "Sebuah nova yang kasat mata (bintang yang langsung bertambah sinarnya, dan dalam beberapa bulan atau tahun baru meredup) terjadi sekitar sekali setiap dekade," ujarnya. "Nova yang unik menarik perhatian pengamat-pengamat yang jeli dan terlatih seperti orang majus. Akan tetapi, banyak nova yang juga biasa saja, dan lepas dari perhatian peneliti lainnya." Sebagian besar nova meledak satu kali, namun beberapa meledak berkali-kali dalam hitungan bulan maupun tahun. Hal ini, ujarnya, dapat menjelaskan perkataan Matius bahwa bintang muncul, hilang, dan kemudian muncul lagi dan kemudian menghilang lagi. Teka-teki 3: Pembunuhan Massal di Betlehem Injil Matius menggambarkan kejadian mengerikan: Herodes Agung, raja Yudea, terancam oleh lahirnya seorang bayi yang dia takuti akan mengambil alih takhtanya, mengutus pasukannya membunuh semua anak di bawah umur dua tahun di Betlehem. Akan tetapi, diperingatkan oleh malaikat, Yusuf melarikan diri ke Mesir bersama Maria dan Yesus. Beberapa saat sesudah Herodes mati, maka kembalilah mereka ke Nazaret Hanya setelah Herodes meninggal mereka kembali menetap di Nazaret, demikianlah keseluruhan episode menggenapi ketiga nubuatan kuno tentang Mesias. Masalah: tidak ada penegasan langsung bahwa pembunuhan masal ini terjadi. Tidak ada yang menulis mengenai hal ini dalam tulisan-tulisan Yosefus dan sejarawan lain. Tidak ada bukti-bukti arkeologis. Tidak ada catatan sejarah atau dokumen tentang itu. "Tentu saja kejadian sebesar ini kemudian disaksikan orang lain pada waktu itu selain Matius," tegasku. "Dengan kehampaan dokumentasi historis atau arkeologis, bukankah masuk akal kejadian ini tidak pernah terjadi?" "Saya tahu mengapa Anda mengatakan hal itu," ujar McRay, "Jika peristiwa tersebut mungkin terjadi masa kini, maka hal itu akan disiarkan di seluruh CNN dan seluruh stasiun di dunia. Akan tetapi, Anda harus menempatkan diri anda pada abad pertama dan mengingat sedikit hal. Pertama, Betlehem mungkin tidak lebih besar daripada Nazaret, jadi berapa banyak bayi berumur kurang dari dua tahun di desa yang terdiri dari lima atau enam ratus orang? Bukan ribuan, bukan ratusan, tetapi pastinya sedikit. "Kedua, Herodes Agung adalah raja yang haus darah; dia membunuh anggota-anggota keluarganya sendiri; dia membunuh orang banyak yang dia kira dapat menentangnya. Jadi fakta bahwa dia membunuh beberapa bayi di Betlehem tidak akan menarik perhatian orang-orang di dunia Romawi. "Dan ketiga, tidak ada televisi, tidak ada radio, tidak ada koran. Butuh waktu yang lama untuk berita ini menyebar, terutama dari desa kecil di balik perbukitan di suatu tempat yang tak dikenal, dan para sejarawan memiliki cerita-cerita yang lebih besar untuk dituliskan." Sebagai seorang jurnalis, hal ini masih sedikit sulit dipahami. "Kejadian ini tidak cukup besar untuk dituliskan?" tanyaku, sedikit ragu. "Saya kira tidak, paling tidak di hari-hari itu," ujarnya, "Orang gila yang membunuh setiap orang yang tampaknya dapat menjadi ancaman baginya adalah pekerjaan yang biasa bagi Herodes. Tentunya, kemudian, setelah kekristenan berkembang, peristiwa mengenaskan ini menjadi lebih penting, tetapi saya akan lebih terkejut jika peristiwa ini menjadi berita besar pada masa itu." Saya perlu akui bahwa dari apa yang saya ketahui tentang peristiwa berdarah Palestina kuno, penjelasan McRays tampaknya masuk akal. Tentu saja, ketika wawancara saya dengan McRay telah usai, saya lebih yakin tentang ketepatan keseluruhan Perjanjian Baru. Clifford Wilson, seorang arkeolog dari Australia, mengatakan, "Mereka yang mengetahui fakta-fakta saat ini menyadari bahwa Perjanjian Baru perlu diterima sebagai buku sumber yang sangat akurat." Yang lebih penting adalah Perjanjian Baru kemudian didokumentasikan oleh sumber-sumber historis kuno dari luar Alkitab. "Kita memunyai dokumentasi historis yang lebih baik tentang Yesus daripada pendiri agama kuno lainnya," ujar Dr. Edwin Yamauchi saat kunjungan saya ke Miami University of Ohio. Yamauchi, yang memunyai gelar doktor studi Mediterranean dari Brandeis University, adalah penulis `The Scriptures and Archaeology and The World of the First Christian`. Ketika saya menanyakannya apa yang dapat disimpulkannya tentang Yesus yang bergantung sepenuhnya pada sumber-sumber kuno non-Christian, dia menjawab: "Kita tahu, pertama, Yesus adalah guru Yahudi; kedua, banyak orang percaya bahwa Dia dapat menyembuhkan dan mengusir setan; ketiga, beberapa orang percaya bahwa Dia Seorang Mesias; keempat, Dia ditolak oleh pemimpin-pemimpin Yahudi; kelima, Dia disalibkan di bawah pemerintahan Pontius Pilatus pada zaman kekuasaan Tiberius; keenam, di balik kematiannya yang memalukan, pengikutnya, yang percaya kepada-Nya masih hidup, menyebar keluar palestina sehingga banyak sekali dari mereka yang berada di Roma pada tahun 64 Sesudah Masehi; dan ketujuh, semua orang dari kota dan desa -- pria dan wanita, budak dan orang merdeka, menyembahnya sebagai Allah." Seorang ahli mendokumentasikan 39 sumber historis kuno yang mencatat ada lebih dari seratus fakta tentang kehidupan, pengajaran, penyaliban dan kebangkitan Yesus. Tujuh sumber sekuler dan beberapa kepercayaan mula-mula menekankan pada ketuhanan Yesus, sebuah doktrin "tentunya terdapat pada gereja mula-mula," menurut Dr. Gary Habermas, penulis The Historical Jesus. Akhirnya, pertanyaan saya tentang apakah perjanjian baru telah diceritakan dan dipercaya selama berabad-abad sampai sekarang ini telah dijawab oleh Dr. Bruce Metzger, profesor emiritus dari Princeton Theology Seminary. Dia mengatakan kepada saya bahwa sejumlah tulisan-tulisan Perjanjian Baru yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mereka ... dekat dengan tulisan-tulisan asli. Perjanjian Baru yang modern 99,55 bebas dari ketidaksesuaian teks, dan tanpa diragukan lagi, tidak terdapat doktrin-doktrin kristen besar. Selain itu, kriteria yang digunakan oleh gereja mula-mula menentukan buku-buku apa yang dianggap memiliki otoritas, telah memastikan bahwa kita memunyai tulisan-tulisan terbaik tentang Yesus. Tulisan-tulisan itu tidak ambigu menyatakan bahwa bayi di kandang adalah Anak Allah. Akan tetapi, dapatkah dia mendukung pernyataannya? Saya tahu ada intelek Kristen bernama D.A. Carson yang dapat menolong saya menemukan apakah Yesus memenuhi atribut-atribut Allah. Diterjemahkan dari: Judul buku: The Case for Christmas Judul asli artikel: The Scientific Evidence: Does Archaeology Confirm or Contradict Jesus` Biographies? Penulis: Lee Strobel Penerbit: Zondervan, Grand Rapids, Michigan 2005 Halaman: 45 -- 54 ______________________________________________________________________ SUMBER MISI CHRISTIAN MISSION FOR THE UNITED NATIONS (CM-UN) ==> www.christianmission-un.org Christian Mission for the United Nations (CM-UN) merupakan organisasi misi nondenominasi dan independen yang berbasis di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Organisasi ini berfungsi sebagai sumber daya rohani dan pendorong untuk pemerintah dan orang lain yang mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi dunia. CM-UN percaya bahwa dimensi spiritual penting secara pribadi bagi mereka yang melayani bangsa-bangsa. Ide yang diprakarsai oleh Dr. Gary Allen dan istrinya, Elaine, mulai diwujudnyatakan pada tahun 1978. Mereka mulai melayani komunitas bangsa-bangsa, dan berkeliling untuk melayani mereka di aras kepemimpinan di seluruh dunia. (DIY) ______________________________________________________________________ DOA BAGI MISI DUNIA I N D I A SC, seorang utusan Injil yang didukung oleh Gospel for Asia, telah menyaksikan keajaiban-keajaiban yang dapat Allah lakukan lewat pelayanan yang dilakukan dengan sarana sebuah film sederhana. SC, yang melayani di bidang pelayanan Film GPA, telah menayangkan film "Jesus, Man Of Mercy" (Yesus, Manusia yang Berbelas Kasih) di 33 desa dan kota. Dia menyaksikan banyak orang belajar tentang Yesus dan mengenal-Nya sebagai Juru Selamat. Salah satu dari mereka bernama M. Pada umurnya yang baru 18 tahun, M mengidap penyakit perut yang kronis. Walaupun dia telah mengunjungi banyak dokter, mereka tidak dapat menyembuhkan penyakitnya. Suatu hari setelah menonton film itu, M meminta SC untuk mendoakannya. Pada saat dan di tempat itu juga, Allah melakukan mujizat yang luar biasa dalam kehidupan M: Tuhan menyembuhkannya. M memilih untuk mengikut Yesus dan bergabung dengan jemaat yang didukung lembaga Gospel for Asia. SC juga meminta agar Anda berdoa untuk kedua matanya. Selama lima tahun terakhir ini, dia tidak bisa melihat dengan jelas. Dokter-dokter mengatakan bahwa dia perlu dioperasi dengan banyak biaya. Walaupun menghadapi pergumulan tersebut, SC tetap melayani di bidang pelayanan film. Selain itu, dia memimpin jemaat kecil dan aktif dalam menjangkau komunitas yang dilayaninya. (t/uly) Sumber: Mission News, Desember 2010 [Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/15048] Pokok doa: * Mengucap syukur untuk pelayanan Gospel for Asia yang telah menjangkau masyarakat di India dengan proyek film "Jesus". Doakan agar masyarakat India yang telah dimenangkan bagi Kristus, dapat bertumbuh dan mengalami Kristus secara pribadi. * Berdoa juga bagi SC, agar Tuhan menyembuhkan matanya dan semakin memperlengkapi dan memakainya lebih lagi untuk melayani masyarakat di India. I N T E R N A T I O N A L Natal merupakan momen terbaik untuk merefleksikan Injil, karena tema-tema ini ada dalam pikiran setiap orang. Itulah alasannya Bright Hope International meluncurkan kampanye "Musim Pengharapan" (Season of Hope). Kampanye ini merupakan sebuah proyek yang mana hadiah-hadiah natal akan membantu mengubah kehidupan dari mereka yang sangat miskin. Terkadang solusi-solusi yang paling sederhana adalah perubahan hidup di negara-negara dunia ketiga di Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Suatu hidangan hangat, kelambu, selimut atau sebuah keluarga yang membuat suatu dunia berbeda bagi seorang anak, khususnya bagi mereka yang sering menjadi korban kemiskinan yang sangat rentan. Sebuah hadiah "Musim Pengharapan" dapat membantu menyediakan pinjaman keuangan skala kecil dan pelatihan kerja bagi banyak keluarga. Melalui proyek ini, kaum pria dewasa akan mendapatkan sesuatu yang cukup untuk menopang keluarga mereka, atau kaum wanita dewasa dapat membuat kerajinan tangan, roti panggang, proyek-proyek menjahit, menjual, melayani dengan memberikan teladan kepada anak-anak mereka dan seluruh desa. Bagaimanapun, ada kata-kata kiasan yang mengatakan, "Berilah seseorang seekor ikan sebelum Anda mengajarkannya bagaimana memancing". Cara inilah yang dipraktikkan oleh gereja-gereja suku di 10 negara di mana lembaga Bright Hope International melayani. Pengajaran disampaikan melalui distribusi Alkitab dalam bahasa suku, dukungan para pendeta, dan aksi pemuridan. Orang yang sangat miskin akan menerima bantuan melalui gereja lokal mereka, yang mana merupakan basis dari pelayanan lembaga Bright Hope International untuk menyampaikan harapan secara fisik, ekonomi, dan spiritual kepada semua orang yang mereka layani. Katalog "Musim Pengharapan" menawarkan 12 hadiah yang dapat diberikan atas nama seorang teman atau seseorang yang disayangi yang benar-benar akan memberikan suatu perbedaan di bagian-bagian dunia yang sangat miskin. Inilah hadiah-hadiah yang akan mengubah kehidupan dengan menyediakan bantuan kesehatan, makanan, lowongan kerja, dan pengharapan bagi banyak orang dan masyarakat yang terabaikan akibat kemiskinan, yaitu mereka yang hidup kurang dari satu dolar per hari. (t/Samuel) Sumber: Mission News, Desember 2010 [Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/15064] Pokok doa: * Doakan proyek "Musim Pengharapan" yang sedang dilakukan oleh Bright Hope International, agar melalui proyek ini, kasih Kristus bisa dirasakan oleh setiap orang yang mereka layani. * Berdoa juga agar Tuhan menggerakkan setiap orang percaya untuk mendukung pelayanan mereka, sehingga semakin banyak lagi orang yang bisa mereka jangkau dan layani. ______________________________________________________________________ DOA BAGI INDONESIA TAHUN BARU 2011 Tuhan telah memberikan begitu banyak kesempatan dalam kehidupan kita. Dan rahmat kasih-Nya semakin bertambah dari hari lepas hari. Sudah semestinya kita bersyukur kepada Tuhan, apabila kesempatan itu boleh kita nikmati dan terima sampai saat ini. Kini kita tiba di penghujung tahun 2010. Beberapa hari lagi kita akan menikmati tahun yang baru. Mari kita menata hidup yang lebih baik lagi menyambut hari yang akan datang, supaya kita lebih maksimal dalam melayani Tuhan. Dan yakini bahwa di tahun baru nanti membawa kita untuk lebih menyaksikan dan menerima keajaiban-keajaiban tangan Tuhan yang lebih luar biasa. Sumber: Publikasi KADOS Edisi 43 Tahun 2010 [Selengkapnya: http://www.sabda.org/publikasi/kados/043/] Pokok Doa: 1. Mengucap syukur untuk penyertaan Tuhan sepanjang tahun 2010 dan apa yang sudah Tuhan lakukan dalam hidup kita. Doakan agar di tahun 2011, setiap umat percaya bisa lebih sungguh-sungguh mengasihi Dia. 2. Doakan para pemimpin yang ada di aras atas, supaya mereka boleh semakin memberikan teladan yang baik bagi rakyatnya di tahun 2011. Doakan setiap program yang masih tertunda di tahun 2010, supaya segera dapat dilaksanakan di tahun 2011. 3. Di tahun 2011, doakan agar rakyat Indonesia semakin terdidik dalam hidup sebagai warga negara yang bertanggung jawab dan cinta tanah air Indonesia. Berdoa untuk persatuan dan kesatuan antar umat beragama, supaya di tahun 2011 dapat terjalin lebih baik lagi. 4. Doakan untuk persatuan antar suku di Indonesia, supaya Tuhan menolong para pemimpin untuk memiliki keberanian menjaga perdamaian dengan gigih. 5. Doakan agar di tahun 2011, setiap gereja Tuhan semakin giat melayani mereka yang belum terlayani, dan semakin mencerminkan kasih Kristus di lingkungan mereka. 6. Doakan agar terjadi pemulihan atas Indonesia di tahun 2011, sehingga bisa mengembalikan nama baik Indonesia dan meningkatkan kepercayaan di mata Internasional. 7. Doakan juga agar konflik yang terjadi antara Indonesia dan negara tetangga di tahun 2010 bisa segera terselesaikan dengan baik, sehingga terjalin hubungan yang baik antar negara-negara tetangga. ______________________________________________________________________ Anda diizinkan menyalin/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya. ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) 2010 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org > Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org > ______________________________________________________________________ Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/ Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/ Situs YLSA: http://www.ylsa.org/ Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |