Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2005/51 |
|
e-JEMMi edisi No. 51 Vol. 8/2005 (21-12-2005)
|
|
~//~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ / Jurnal Elektronik Mingguan Misi (e-JEMMi) Des 2005, Vol.8 No.51 ~*/*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ SEKILAS ISI: [Editorial] [Kesaksian Misi] : Hai Dunia, Gembiralah! [Sumber Misi] : The Spiritual Aspects of Advent; Faith, Family, Fun and Fudge [Doa Bagi Misi Dunia]: Rusia, Timur Tengah, dan Papua Nugini [Doa Bagi Indonesia] : Bencana Kelaparan di Yahukimo [Dari Meja Redaksi] : Terima Kasih untuk Para Pelanggan e-JEMMi 2005 [Surat Anda] : Bagaimana Mengirim Kesaksian? [URLs Edisi Ini] *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~* EDITORIAL *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ Salam sejahtera dalam kasih Yesus, Waktu cepat berlalu dan tanpa terasa kita akan bersama-sama meninggalkan tahun 2005 dan memasuki tahun yang baru. Kami sungguh bersyukur atas kebersamaan dan kesetiaan Anda sebagai pelanggan e-JEMMi. Kami percaya, Anda telah menjadi saluran-saluran berkat bagi banyak orang melalui setiap berkat yang Anda peroleh dari e-JEMMi. Di penghujung tahun ini, yang juga bertepatan dengan perayaan Natal, kita akan bersama-sama melihat bagaimana dunia bersukacita saat kelahiran Juruselamat dirayakan bersama-sama. Kasih dari Allah -- yang telah merelakan putera-Nya untuk lahir ke dunia -- inilah yang memampukan kita untuk mengasihi sesama. Kita diutus untuk menjadi terang ke tempat-tempat yang gelap di dunia. Simak kisah menarik di kolom Kesaksian Misi. Di tengah-tengah sukacita perayaan Natal, jangan lupakan bahwa ada banyak pekerja misi yang bergumul dengan pelayanan mereka masing- masing khususnya di Rusia, Timur Tengah, dan Papua Nugini. Sisipan doa bagi pelayanan mereka akan menjadi kado terindah dan membuat seluruh umat di pelosok dunia bersukacita. Selamat berdoa dan bersukacita! Sampai bersua lagi tahun depan. Tuhan memberkati. Staf Redaksi e-JEMMi (Endah) *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ "JANGAN MERAYAKAN NATAL TANPA MENGUNDANG SANG TAMU KEHORMATAN" *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* KESAKSIAN MISI *~ HAI DUNIA, GEMBIRALAH! ====================== Aku menyesal karena telah berjanji kepada Ny. Saunders, koordinator bazar Natal tahunan. "Bersediakah kamu menyumbang sebuah door prize tahunan, sayang? Mungkin salah satu dari pohon Natalmu yang terkenal," ia membujuk dengan mata bersinar. "Kami berharap dapat menghasilkan banyak uang untuk pementasan Santa Klaus bagi keluarga- keluarga yang berkekurangan. Kamu tahu, tak ada yang lebih menarik daripada sebuah door prize yang luar biasa untuk menarik para pembelanja datang ke sebuah bazar," katanya. Tiga bulan sebelumnya, permintaan Ny. Saunders yang sederhana mungkin tidaklah terlalu merepotkan. Karena kini waktunya hanya tinggal tiga minggu, tugas yang belum terlaksana itu sekarang menggantung di atas kepalaku seperti dahan beku yang rapuh dan memberatkan. Sebetulnya, aku bukan orang yang suka menunda-nunda pekerjaan. Namun saat itu aku sedang menanti datangnya ilham. Aku ingin membuat sebuah karya yang benar-benar istimewa dan bermakna. Aku tidak ingin membuat dekorasi dengan aksentuasi yang biasa-biasa saja dan hanya akan berakhir di tempat penjualan barang bekas pada musim panas di tempat seseorang. Jadi, pada sore hari menjelang bazar malam itu, aku duduk di meja dapurku dengan perasaan yang berat di dadaku. Aku memandang kosong ke beberapa objek, antara lain pohon Natal artifisial setinggi empat kaki, tiga dus lampu kelap-kelip, sebuah dus bekas sepatu berisi hiasan-hiasan yang gemerlapan, satu gelondong pita, dan lem. Ilham tetap belum muncul di benakku. Kemudian, aku merangkak di loteng kami yang berdebu. Aku sedang mencari sesuatu di antara tumpukan dus sambil berdoa untuk secepatnya memperoleh ilham. Kutarik dua dus berisi barang-barang yang mungkin dapat menjadi sesuatu yang berharga nantinya. Kemudian, aku kembali ke dapur dengan susah payah. Saat aku memutar kaset Natal, aku berharap musik Natal bisa menciptakan kemeriahan dalam hatiku. Tak lama kemudian, aku menyanyikan kata-kata yang terkenal, "Joy to the world, the Lord is come; let Earth receive her King," (Hai dunia gembiralah, dan sambut Rajamu, di hatimu terimalah ...), ketika aku membongkar isi dus dengan label BONEKA-BONEKA TUA - JANGAN DIBUANG. Kulihat tumpukan boneka kecil beraneka warna. Boneka-boneka itu kubeli di pasar loak di pinggir jalan beberapa tahun lalu ketika aku sedang berlibur. Apa yang membuatku tertarik untuk membeli boneka-boneka itu? Boneka- boneka itu dibungkus untuk disimpan, kemudian dilupakan sama sekali. Pakaiannya tergeletak secara acak di hadapanku. Kemudian, kuambil sebuah boneka Jepang berpakaian kimono yang berwarna biru cerah; sebuah keluarga pribumi Amerika lengkap dengan tenda orang Indian yang terbuat dari kulit binatang berwarna coklat; sebuah boneka "Miss Liberty" yang dihiasi bendera merah, putih, dan biru; boneka empat sekawan yang mengenakan pakaian Skandinavia. Tiba-tiba, sesuatu yang jauh di dalam diriku meneriakkan sebuah jalan keluar, yakni: buatlah sebuah pohon "Joy to the World" ("Hai Dunia Gembiralah")! Dengan penuh kegembiraan, kuikatkan boneka- boneka itu ke dahan-dahan pohon cemara satu per satu. Dahan-dahan itu melengkung keberatan karena banyaknya beban boneka. Beberapa dari bagian tubuh boneka-boneka malah putus. Dengan seksama, aku menggunakan penjepit dan karet gelang untuk menyambung kembali lengan dan kaki boneka-boneka itu. Ketika aku sedang mengikat kembali anggota badan boneka-boneka itu, tiba-tiba aku merasakan suatu hubungan persaudaraan dengan semua wanita dari segala bangsa. Apa yang sedang kukerjakan membuatku sadar bahwa ada banyak wanita di dunia yang seperti aku. Mereka membutuhkan cinta sang Juruselamat Natal untuk menyatukan diri mereka. Saat itu, temanku, Betty, datang untuk melihat hasil karyaku. Tanpa kami sadari, kami berdua sibuk menghias pohon itu dengan penuh kegembiraan. "Bagaimana kalau kita memakai bunga-bunga yang dikeringkan ini?" Betty mengusulkan sambil menunjuk pada ikatan bunga-bunga yang telah dikeringkan dan bunga mawar berwarna merah jambu yang menggantung dari balok langit-langit dapur. Kemudian, kami menambahkan pita dan renda yang digunting kecil-kecil. Selain itu, kami menggantungkan hiasan-hiasan permata kuno pada setiap dahan. "Apa yang akan kamu lakukan dengan tempat kosong di tengah-tengah itu?" Betty bertanya. "Kita sudah kehabisan boneka". Kami menelusuri seluruh rumah sampai kami menemukan sesuatu yang cocok untuk dipasang. Akhirnya, kami memakai sebuah bola dunia yang ada di meja kerjaku. Bola dunia itu ditutup dengan lengkungan beludru yang diambil dari kalungan bunga yang menggantung di atas perapian. Kami mundur dan mengamati hasil karya kami dengan tersenyum. "Itu adalah pohon yang paling cantik yang pernah kulihat," Betty menyimpulkan. Aku harus menyetujuinya. Tetapi, aku mempunyai perasaan kuat bahwa yang menghias seluruh pohon itu bukan hanya kami. Keesokan harinya, kumasukkan pohon "Joy to the World" ke dalam mobilku dengan hati-hati. Secara spontan, aku segera kembali ke dalam rumah dan menyambar segulung kabel tambahan, sebuah tape recorder yang bisa di bawa, dan kaset "Joy to the World". Ketika aku tiba di bazar, semua orang larut dalam suasana kegembiraan hari raya. Seorang wanita berjalan santai dari biliknya. Ia menjual kaos kaki panjang dengan seni tambalan. Wanita itu menyentuh boneka- boneka dari semua negara secara lembut. "Saya mau memesan satu dari pohon-pohon ini untuk cucuku di Jerman," dia memberi tahu. Lalu, wanita yang menjual roti jahe bergabung dalam pembicaraan kami. "Saya membeli tiga karcis untuk bazar," ia bergurau. "Saya akan pulang dan membawa pohon ini." "Pohon ini akan mencuri perhatian," Ny. Saunders mulai bicara. "Jika tersebar berita tentang karcis berhadiah yang kita sediakan, kita tidak akan bisa membayangkan berapa banyak uang yang akan kita peroleh. Kita pasti akan melampaui rekor orang yang hadir dan mencapai ribuan." Tak lama kemudian, ruangan dipenuhi oleh para pembeli yang terus mengalir. Sepanjang hari, pohon yang kami buat menjadi pusat perhatian para pengunjung yang menginginkannya. Beberapa menit sebelum jadwal penarikan undian, seorang wanita bertubuh kecil menukarkan 50 sen untuk sebuah karcis. Wanita itu kelihatan lelah dan memakai mantel kelabu yang kumal. Rambutnya dikepang dengan rapi. Rambut itu dikonde kuat-kuat sehingga membentuk sebuah konde kuno. Konde itu membatasi wajah yang bersih dari apa pun, kecuali rona suatu kemantapan. "Kami datang ke kota untuk membeli makanan ternak dan aku membujuk suamiku agar berhenti di sini," katanya. "Aku mempunyai sedikit sisa uang untuk berbelanja. Tetapi, ia meyakinkanku bahwa tak banyak yang bisa kubeli di tempat mahal seperti ini." Wanita itu mengagumi beberapa barang, di antaranya boneka malaikat yang terbuat dari kain sutera yang mengkilap, agar-agar buatan sendiri, dan kue yang terbuat dari buah dan dipanggang. Kue itu menyerupai rangkaian bunga berbentuk lingkaran untuk hari Natal. Tangannya yang kasar dan berlekuk-lekuk mengambil kue kepingan salju yang dirajut rumit seperti jaringan laba-laba. "Coba lihat ini," katanya. "Suatu hari nanti, aku akan mempunyai pohon Natal dan akan memenuhinya dengan ini semua." Ketika ia mendekati bilikku, ia berseru, "Pohon itu ... boneka- bonekanya! Sepanjang hidupku, aku menginginkan sebuah boneka yang cantik. Apakah seseorang akan memenangkan semua boneka itu?" Ia bertanya dengan pandangan mata seperti orang bermimpi. Aku memperdengarkan lagu "Joy to the World" dan suaranya memenuhi ruangan. "Paduan suara ini menyanyikan lagu itu sampai ke gereja," katanya. "Ini selalu mengingatkanku tentang orang-orang di seberang laut seperti yang diceritakan oleh wanita misionaris itu." Semua mata sekarang tertuju pada orang yang akan segera memenangkan nomor untuk undian karcis berhadiah. Dari mana-mana, kudengar bisikan: "Jangan lupa, pohon itu milikku ... Tidak, itu milikku .... Itu untuk cucu-cucuku yang akan datang pada Natal ...." Tetapi, wanita yang sangat kecil itu tidak pernah melepaskan pandangannya dari pohon itu. "Cucuku laki-laki, Jake, ia tinggal hanya satu teriakan jauhnya dari tempat kami," ia bercerita kepadaku. Ia sangat pandai dalam mempelajari buku. Bayangkan, ia dapat menyebut semua negara yang ada di bola dunia itu." Lalu, terdengarlah pengumuman yang sudah lama dinanti-nantikan: "Hadiah untuk undian karcis berhadiah jatuh pada nomor 1153!" Aku memandang tangan kasar yang berlekuk-lekuk. Ia memegang karcis yang memenangkan hadiah dan kuremas pundaknya yang kurus. "Ibu memenangkan pohon itu! Ibu memenangkan pohon itu!" aku berteriak. "Maksud kamu karcisku? Aku belum pernah mendapat sesuatu yang indah seperti ini." Air mata mengalir di pipinya yang keriput. Aku mematikan lampu-lampu dan tape recorder. Lalu, aku menggulung kabel tambahannya. "Apakah aku juga mendapat kotak musik dan kabel yang panjang itu?" tanyanya. "Aku akan meletakkan pohon itu di alat pemutar dan kami hanya mempunyai satu stop kontak di ruangan. Aku pasti memerlukan kabel tambahan itu." "Tentu saja ... ini adalah Natal," jawabku ketika kubawa pohon itu ke luar dan kuberikan kepadanya. Setelah itu, sebuah truk pick up kuning yang karatan maju ke depan. Kemudian, seorang pria yang memakai pakaian kerja, kemeja flanel kotak-kotak, dan sebuah topi bertuliskan "I love Kentucky" melompat ke luar. "Sadie, apa yang kau peroleh?" ia berteriak dengan senyuman dan memperlihatkan sebuah gigi yang ompong. "Pa, aku memenangkan hadiah! Aku memenangkan pohon ini!" Pria itu segera mengatur barang-barang yang ada di mobilnya, antara lain cangkul, rantai roda, dan berkantung-kantung pakan ternak. Ia berusaha menyediakan tempat untuk pohon itu di lantai truknya. Ia menarik pisau sakunya dan memotong dua kantung pakan ternak yang kosong untuk menutupi pohon itu. Kemudian, ia mengikatnya dengan tali timba. "Percayakah Anda?" seorang penonton terperangah. "Mereka membawa pergi pohon yang indah itu dengan truk tua yang usang. Untuk apa mereka memerlukan pohon semacam itu?" Aku melambaikan selamat berpisah ketika truk yang bersuara bising itu menghilang ke langit malam yang berwarna ungu. Di mata hatiku, aku dapat melihat pohon itu diberi tempat terhormat di jendela sebuah pondok yang sederhana, dengan cahaya yang temaram, dan di tengah-tengah pegunungan Appalachian. Menurutku, rakyat yang tinggal di daerah itu termasuk orang-orang yang bahagia. Mereka bukan penjelajah dunia tetapi pekerja keras. Pada Desember yang dingin, asap hitam sepertinya akan bergulung-gulung keluar dari cerobong asap mereka ke udara bila mereka sekeluarga berkumpul di sekeliling pohon. "Lihat Nek, Jepang ada di sini," Jake kemungkinan akan berkata sambil menunjuk ke bola dunia yang pernah terletak di meja kerjaku. Sadie masih terpukau pada kabel tambahan itu. Ia akan memasang stop kontak lampu-lampu yang berkelap-kelip dan kotak musiknya. Meskipun demikian, aku tetap yakin bahwa akulah pemenang yang sesungguhnya pada bazar Natal itu. Bazar ini merupakan suatu tradisi yang sudah berlangsung lama di Amerika. Aku menemukan kembali panggilan hati bagi orang-orang percaya di setiap tempat. Aku tak pernah melihat Sadie lagi. Tetapi, aku tak akan pernah melupakan pelajaran yang diberikannya kepadaku. Intinya, tidak peduli adanya perbedaan geografis atau status sosial, kita semua adalah kabel tambahan dari Tuhan. Kita membawa cahaya dan lagu-Nya ke tempat- tempat yang gelap dan kosong di dunia. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : The Magic of Christmas Miracles Judul Artikel: Hai Dunia, Gembiralah! Penulis : Nancy Anderson Penerbit : Bhuana Ilmu Populer, Jakarta, 2002 Hal : 164 - 171 *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* SUMBER MISI *~ THE SPIRITUAL ASPECTS OF ADVENT ==> http://www.cresourcei.org/cyadvent.html [1] ==> http://www.spirithome.com/advent.html [2] ==> http://www.worldvillage.com/sitereviews/believers.html [3] Believer`s Weekly telah meluncurkan The Season of Advent[1], sebuah situs dimana pembaca dapat merenungi makna dan asal mula tradisi Advent. Kita dapat mengetahui hal-hal seputar warna Advent, karangan bunga Advent dan ide-ide baru dalam merayakan Advent. Kunjungi juga spirithome.com[2], sebuah situs yang juga mengulas tentang Advent. Situs ini berisikan gagasan-gagasan tradisional dan kreatif dalam merayakan masa Advent. Anda juga dapat mem-bookmark Situs Believer`s Weekly[3], sehingga tiap minggu Anda dapat melihat review situs- situs Kristen terbaik yang ada di internet. FAITH, FAMILY, FUN AND FUDGE ==> http://techdirect.com/christmas/lit.html [1] ==> http://www.purposedrivenlife.com [2] ==> http://www.purposedrivenlife.com/articles/christmas.aspx [3] ==> http://www.reverendfun.com/artchives/results.php?request= [4] Christmas&downloadable=1 Kunjungilah "A Search for the Meaning of Christmas" (Sebuah Pencarian Makna Natal), situs untuk keluarga yang menampilkan menu Christmas classics[1] (berisi karya-karya sastra, puisi, dan kumpulan surat); temukan juga bacaan mengenai tradisi-tradisi Natal, link-link ke situs untuk anak serta aneka hidangan Natal. Disertai pula sumber-sumber mengenai hari raya Hanukah bagi rekan kita yang Yahudi. Sementara di Situs PurposeDrivenLife.com[2] (Rick Warren), Anda juga dapat menikmati Purpose Back in Christmas[3] yang dibawakan oleh John Fischer; setelah itu meluncurlah ke Situs Reverend Fun[4] untuk mendapatkan kumpulan kartun Natal. *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* DOA BAGI MISI DUNIA *~ R U S I A Revolusi yang terjadi di Ukraina dan Republik Georgia adalah alasan yang melatarbelakangi sebuah Rancangan Undang-Undang (RUU) di Rusia yang akan mengatur mengenai gerakan politis organisasi-organisasi asing. Namun, hal itu juga akan mempengaruhi misionaris asing, kata wakil Russian Ministries, Sergey Rakhuba. "Banyak misionaris yang sekarang tinggal di Rusia memiliki hubungan dengan negara asing. (Ketika) mereka akan memperbarui visa, mereka juga harus membuktikan bahwa dana yang mereka peroleh dari luar negeri tersebut memang benar-benar murni dipakai untuk keperluan-keperluan religius." Pembahasan kedua mengenai RUU tersebut telah ditunda sampai tanggal 16 Desember. Meski hal ini bukanlah serangan terhadap pekerjaan misi, namun Rukhuba mengatakan, "Kami sendiri membayangkan bahwa aliran Orthodoks yang selama ini memiliki hubungan dekat dengan pemerintah akan memanfaatkan adanya Undang-Undang ini untuk secara serius membatasi gerak penginjilan di Rusia." [Sumber: Mission Network News, December 8th 2005] Pokok Doa: ---------- * Berdoa agar apapun hasil keputusan RUU tersebut tidak menghambat pekerjaan-pekerjaan anak-anak Tuhan yang ingin membagikan kebenaran Injil di Rusia. * Doakan agar Roh Kudus dapat bekerja di hati pemerintah Rusia dalam membuat kebijakan RUU yang baru tersebut. T I M U R T E N G A H Tindakan keras yang diambil dalam mengatasi kekacauan telah mulai mempengaruhi stabilitas di Gaza. Tom Doyle yang bekerja pada E3 Partners (dulunya bernama Evangecube) mengatakan bahwa kelompok pejuang yang berperang melawan pemerintah Palestina dan kelompok sayap kanan garis keras -- telah membuat situasi menjadi terbuka. Kelompok E3 Partners sendiri pernah terjebak dalam sebuah situasi baku tembak dalam kunjungannya yang terakhir ke daerah tersebut. "Ketika kami sedang meninjau gereja yang baru, tiba-tiba pecah sebuah baku tembak antara kelompok pejuang dan tentara Palestina. Suara desingan peluru pun segera memenuhi bangunan tempat kami berada, situasi yang sulit itu berlangsung selama sekitar 30 menit. Bagi rakyat Palestina, hal itu sudah merupakan hal yang biasa terjadi sehari-harinya." Doyle kemudian melanjutkan bahwa di luar masalah pertempuran tersebut, gereja yang mereka bantu telah melakukan penjangkauan aktif sejak 2001. Mereka sekarang sudah mulai melihat buahnya. "Gereja telah melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik di seluruh daerah yang telah hancur ini sehingga kami sendiri merasa diberkati saat bekerja bersama mereka -- dengan bersama mendatangi dan menyediakan makanan bagi para pengungsi di kamp pengungsian dan mesharingkan Injil. Kami juga telah melihat beberapa terobosan di kamp tersebut ketika beberapa orang yang sebelumnya menganut agama lain juga mulai datang pada Kristus. [Sumber: Mission Network News, December 8th 2005] Pokok Doa: ---------- * Naikkan pujian pada Allah untuk kemurahan hati-Nya memberikan kesempatan bagi pekerja-pekerja-Nya untuk terus melayani di jalur Gaza dan sekitarnya. Terus berdoa untuk keselamatan dan hikmat bagi mereka. * Doakan pelayanan di antara kaum pengungsi di kamp-kamp yang ada di sana, khusus doakan mereka yang baru percaya agar makin teguh dalam iman percaya kepada Kristus Sang Penebus. P A P U A N U G I N I Masyarakat Mibu sekarang sedang menentukan pilihannya saat Firman Tuhan menantang pemahaman yang telah mengakar dalam pikiran mereka. Seorang penganut animisme seringkali tidak memiliki masalah dalam menerima kepercayaan yang berbeda karena mereka menganggap semuanya adalah sama-sama benar. Akan tetapi, beberapa orang Mibu sekarang sedang mengalami pergumulan sejak para misionaris mengajarkan tentang penciptaan serta penekanan pada pengajaran Alkitab dan bahwa kepercayaan yang dianut orang Mibu selama ini tidaklah tepat. Orang Mibu sendiri mempercayai bahwa tiap-tiap suku mereka berasal dari berbagai macam tumbuhan dan binatang. Pengajaran yang memperkenalkan cara pandang yang berbeda tersebut telah mengakibatkan beberapa orang Mibu berhenti mendengarkan pengajaran Alkitab yang dibawakan misionaris Chris Walker dan Joey Tartaglia tersebut. Namun beberapa dari mereka, ada juga yang tetap kembali untuk menyimak lebih lanjut. Para misionaris itu tidak hanya mensharingkan Firman Tuhan di desa orang Mibu, mereka juga melakukannya di desa Beng. Mereka mengajar selama seminggu di tiap desa dan banyak orang rela pergi bolak-balik untuk mendengarkan pengajaran itu di dua tempat. Orang-orang tersebut menanyakan banyak pertanyaan selama pertemuan berlangsung, namun para wanita merasa lebih nyaman menyampaikan pertanyaan-pertanyaan mereka pada Brooke Tartaglia dan Angie Walker seusai pertemuan tersebut ketimbang harus berbicara langsung di depan forum. Selain mengajar, Chris juga menerjemahkan Alkitab dalam bahasa orang Mibu, sementara Joey dan Brooke juga terlibat dalam melatih masyarakat Mibu agar bisa membaca dan menulis dalam bahasa mereka sendiri. Mereka telah melatih pria-pria Mibu untuk menjadi guru baca tulis dan membagi orang Mibu tersebut dalam dua kelas -- satu kelas untuk mereka yang telah sempat mengenyam pendidikan, sementara kelas lainnya untuk mereka yang bahkan belum tahu cara menggunakan alat tulis. [Sumber: Get Info -- New Tribes Mission, Desember 9th, 2005] Pokok Doa: ---------- * Doakan masyarakat Mibu agar dapat terbuka hati dan pikirannya untuk percaya pada Firman Tuhan. * Doakan pelayanan penerjemahan Alkitab dan pelajaran baca tulis yang diberikan oleh para misionaris kepada masyarakat Mibu. Berdoa agar mereka juga diberi hikmat dalam menerjemahkan Alkitab dalam bahasa Mibu dan mengajarkannya kepada masyarakat setempat. *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* DOA BAGI INDONESIA *~ Bencana Kelaparan di Yahukimo (Papua) ===================================== Sampai saat ini, diberitakan 55 orang meninggal dan 112 orang sakit parah di Kabupaten Yahukimo, Papua. Hal ini terjadi diduga karena kelaparan dan menderita sakit. Curah hujan yang cukup tinggi telah menyebabkan gagalnya panen umbi-umbian di kabupaten ini. Pemerintah melalui Menkes telah menurunkan tim kesehatan ke Yahukimo. Penduduk yang sakit saat ini dirawat di Rumah Sakit Wamena. Selain obat- obatan, Depkes juga memberikan bantuan makanan dan minuman untuk pasien di RS Wamena yang berasal dari Yahukimo. [Sumber: Surat Kabar Harian dan Siaran Televisi, 13 Des 2005] Pokok Doa: ---------- * Doakan penduduk Yahukimo yang saat ini sedang menderita kekurangan pangan dan gizi agar mereka dapat segera pulih kembali. Doakan tersedianya obat-obatan yang memadai untuk proses kesembuhan dan pemulihan kesehatan mereka. * Berdoa supaya pemerintah melalui Menkes dan dinas kesehatan setempat bisa menanggulangi bencana kelaparan dan busung lapar yang saat ini melanda Yahukimo. Supaya mereka bisa secara bijaksana dalam memberikan bantuan pangan dan obat-obatan kepada semua orang yang membutuhkan di Yahukimo. * Berdoa bagi tim medis yang melayani di daerah Yahukimo. Doakan kesehatan dan kekuatan tubuh mereka saat mengobati masyarakat Yahukimo. * Doakan gereja, jemaat, dan para hamba Tuhan yang melayani di antara masyarakat Yahukimo supaya mereka dapat memberikan bantuan baik secara jasmani maupun rohani bagi masyarakat di sana. *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* DARI MEJA REDAKSI *~ Shallom, Tinggal beberapa hari lagi kita bersama-sama akan memasuki tahun 2006. Kami sangat berterimakasih bahwa selama tahun 2005 Anda telah mendoakan kesaksian dan pelayanan misi yang disajikan dalam setiap edisi e-JEMMi -- baik lewat persekutuan doa gereja maupun di kelompok doa Anda. Terimakasih juga karena Anda telah menggunakan bahan-bahan yang kami sediakan dalam pelayanan Anda dan membagikannya kepada yang lain. Pada tahun 2006 e-JEMMi berencana untuk menambah satu kolom, yaitu Profil Bangsa. Kolom yang akan muncul setiap bulan sekali ini mengulas sekilas tentang profil suatu bangsa dan pokok-pokok doa yang dibutuhkan. Selain itu, kami juga membuka kesempatan bagi Anda untuk terlibat di dalam pelayanan e-JEMMi dengan cara mengirimkan artikel-artikel dan kesaksian yang bisa dimuat di e-JEMMi. Setelah Anda secara rutin menerima edisi-edisi e-JEMMi yang terbit selama tahun 2005, maka lewat surat ini kami ingin mengetahui sharing Anda tentang: 1. Edisi berapa saja yang telah memotivasi Anda atau gereja Anda untuk terlibat dalam misi? 2. Saran dan kritik bagi pengembangan e-JEMMi di tahun 2006. Kirimkan komentar Anda kepada kami di: < staf-misi(at)sabda.org > Jawaban Anda akan menjadi kesaksian tentang apa yang Allah kerjakan melalui e-JEMMi dan menambah dorongan semangat yang luar biasa bagi kami untuk memberikan yang terbaik. Kasih dan Doa, Redaksi e-JEMMi (Lisbet, Ary, Endah, Rudy) *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* SURAT ANDA *~ From: Hendra Rey <eterey(at)> >Satu website yang bagus, bisakah kami juga berbagi cerita? Saya >melayani di negara Tirai Bambu. Saya ingin tanya bagaimana mengirim >kesaksian-kesaksian pekerjaanNya yang terjadi di tempat kami, >apakah dengan cara menulis email ke e-jemmi atau? Bagi yang ingin >mendapatkan berita-berita pel misi di tempat kami bisa email ke >kami ==cut== Redaksi: Kami dengan senang hati menerima cerita tentang pelayanan-pelayanan misi yang Anda lakukan di negara Tirai Bambu. Kami menerima tawaran Anda, silakan mengirimkan kesaksian-kesaksian tersebut ke Redaksi e-JEMMi di alamat: < staf-misi(at)sabda.org > Kami akan menampilkan kesaksian itu dalam edisi e-JEMMi dan juga di Situs e-MISI. Kami tunggu kiriman kesaksiannya dan selamat melayani. *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* URLS Edisi Ini *~ * CMDNet http://www.cmd.org.nz/cmdnet/ * Mission Network News http://www.missionnetworknews.org/ *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi (sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) 2005 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Lisbet, Ary, Natalia, Rudi Kurniadi Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi(at)xc.org> ______________________________________________________________________ Untuk berlangganan : subscribe-i-kan-misi(at)xc.org Untuk berhenti : unsubscribe-i-kan-misi(at)xc.org Untuk pertanyaan/saran/bahan : owner-i-kan-misi-JEMMi(at)xc.org Situs e-MISI dan e-JEMMi : http://www.sabda.org/misi/ Arsip e-JEMMi : http://www.sabda.org/publikasi/misi/ Situs YLSA : http://www.sabda.org/ylsa/ Situs SABDA Katalog : http://katalog.sabda.org/ *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |