Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2001/51 |
|
e-JEMMi edisi No. 51 Vol. 4/2001 (24-12-2001) |
|
-------------------------------------------------------------------- Jurnal Elektronik Mingguan Misi (JEMMi) Desember 2001, Vol.4 No.51 -------------------------------------------------------------------- SEKILAS ISI: o [Editorial] o [Kesaksian Misi] : Natal di China -- Sebuah Kisah Nyata o [Doa Bagi Misi Dunia] : Afrika, Himalaya o [Doa Bagi Indonesia] : Hari Natal o [Doa Bagi Suku] : Suku Berau (Kalimantan) o [Surat Anda] : Pelayanan Misi dan Pelayanan Sosial o [URLs Edisi Ini] *********************************************************************** Anda diijinkan mengutip/mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi (sebagai penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia). Thanks. *********************************************************************** ** EDITORIAL ** Salam dalam Kasih Kristus Hari Natal kini telah tiba. Semua orang di berbagai negara bergembira dan bersukacita menyambut perayaan kelahiran Yesus Kristus bersama keluarga dan Saudara-saudara seiman lainnya. Sebagai edisi penutup di tahun 2001 ini, Redaksi menyajikan sebuah kisah nyata tentang Natal di China. Pada malam Natal yang dingin di tahun 1970, seorang anak laki-laki di China menemukan makna Natal yang sesungguhnya. Juga ada dua kesaksian lain seputar Natal yang dapat anda simak dalam edisi ini. Sudahkah anda mengenalkan seseorang/teman/keluarga kepada Yesus Kristus yang diutus Bapa-Nya untuk melepaskan belenggu dosa manusia? Perayaan Natal tahun 2001 ini, kiranya menjadikan kita semakin giat memberitakan Kabar Sukacita itu. e-JEMMi Edisi 51 ini adalah edisi terakhir di tahun 2001, maka sekali lagi kami mengucapkan: Selamat Merayakan Natal 2001!, sekaligus juga kami mengucapkan: Selamat Menyambut Tahun Baru 2002! Sampai jumpa di tahun 2002, Staf Redaksi ---------------------------------------------------------------------- ** KESAKSIAN MISI ** NATAL DI CHINA -- SEBUAH KISAH NYATA ==================================== Sekitar 26 tahun yang lalu, ada bencana besar yang terjadi di China dan berlangsung selama 10 tahun. Selama jangka waktu tersebut, banyak orang percaya di China dianiaya dan dibunuh. Orangtuaku termasuk diantaranya. Oleh karena latar belakang kepercayaan orangtua, aku dianggap "black child" dari keluarga revolusioner. Tidak ada seorang pun yang berani memeliharaku. Aku tidak punya tempat tinggal dan mulai menjalani hidup mandiri pada saat berusia 9 tahun. Sejak itu, untuk mendapatkan uang, aku menolong orang untuk mendorong kereta-kereta mereka. Malam harinya, aku tidur di jalanan. Saat itu sedang musim hujan dan salju, tidak seorang pun bekerja di luar dan aku tidak punya mata pencaharian. Lapar dan dingin menjadi bagian dari hidupku sehari-hari. Satu setengah tahun kemudian, aku bertemu dengan seseorang yang berusia lebih dari 50 tahun. Aku memanggil dia paman Shen. Dia seorang Kristen yang taat. Ketika tahu bahwa aku tuna wisma, dia memutuskan untuk merawat aku. Sebenarnya, paman Shen telah melarikan diri dari penjara dan dia tidak memiliki keluarga. Dia bertanya apakah aku mau tinggal dengannya. Aku setuju karena aku tahu dia seorang yang baik. Paman Shen memutuskan untuk pergi ke bagian barat laut China karena dia berpikir keadaan di sana jauh lebih aman. Kebanyakan tempat di bagian tersebut sangatlah miskin. Sebagian besar penduduk di wilayah pedesaan tidak berpendidikan. Mereka tidak dapat membaca ataupun memperbaiki mesin-mesin yang mereka miliki, Paman Shen adalah seorang ahli mekanik, jadi dia pergi ke banyak wilayah untuk memperbaiki mesin-mesin para petani. Dia mendapatkan makanan dan penginapan sebagai gantinya. Karena tidak ada banyak mesin di satu wilayah, maka kami sering berpindah-pindah tempat agar dapat terus bekerja. Jika tidak demikian, kami tidak dapat bertahan hidup. Suatu hari, di penghujung bulan Desember 1970, kita sama sekali tidak punya pekerjaan. Paman Shen memutuskan untuk mencari kerja di tempat lain. Kami berada di wilayah yang termiskin di China dan bermalam di gubuk yang biasa disebut "Grand Horsecart Inn." Suara- suara binatang membuat aku terjaga dan secara tidak sadar terlintas di pikiran tentang orangtuaku. Peristiwa saat mereka ditangkap terbayang lagi; ayahku diikat dan dipukuli berkali-kali sampai dia tidak dapat berdiri lagi ... sedangkan ibu dipaksa untuk berlutut, rambutnya dicukur habis dan wajahnya dilumuri dengan tinta hitam. Saat memikirkan mereka, aku bertanya pada diri sendiri, "Dimanakah mereka saat ini? Apakah mereka sudah meninggal? Apakah aku dapat melihat mereka lagi?" Aku tidak dapat menahan kepedihan dan airmata yang membanjiri wajahku. Aku tidak sadar kalau paman Shen juga terjaga, dan dia mendengar isakan tangisku. Dengan lembut dia meraih tanganku dan mencoba menghiburku. Kami duduk di tumpukan jerami kering tanpa bicara sepatah katapun. Beberapa saat kemudian, ketika melihat airmata yang mulai mengering, dengan suara lembut paman Shen bertanya, "Apakah kamu masih mengantuk?" Aku dengan tegas menjawab, "Tidak, aku tidak mengantuk sama sekali." "Tahukah kamu, hari apakah ini?" tanya paman Shen. "Tidak secara pasti. Setahu aku, ini adalah minggu terakhir di tahun ini." Paman Shen lalu berkata, "Hari ini adalah tanggal 25 Desember, hari Natal. Hari ini kita merayakan kelahiran Yesus. Tetapi, tahukah kamu bagaimana penderitaan yang dialami Yesus sebelum Dia disalibkan?" Paman Shen berbicara seakan-akan tahu bahwa aku sedang memikirkan tentang bagaimana penderitaan yang dialami orangtuaku sebelum mereka ditangkap dan dibawa pergi entah ke mana. Paman Shen mengutip ayat- ayat dalam Injil Matius 27:28-30, 'Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya. Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: "Salam, hai Raja orang Yahudi!" Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya.' Saat paman Shen mengucapkan ayat-ayat tersebut, hatiku tersentak. Melalui penderitaan yang dialami orangtuaku, aku mencoba membayangkan bagaimana penderitaan yang dialami Yesus, Allahku, sebelum Dia disalib dan bagaimana kematian-Nya. Paman Shen melanjutkan kutipan ayatnya, " ...tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air." (Yohanes 19:34) Saat itu juga, seolah-olah hati aku merasakan kepedihan itu dan aku berkata dalam hati, "Yesus, ALLAH yang disembah orangtuaku dan paman Shen, adalah Allahku juga." Hari masih subuh saat itu, keadaan masih sepi dan dingin. Terhanyut oleh suasana saat itu, aku tidak tahu secara pasti kapan paman Shen mulai menyanyikan sebuah lagu, "Malam Kudus, sunyi senyap. Bintang- Mu gemerlap. Juruselamat manusia, telah datang ke dunia ..." Sejak saat itu, 20 tahun telah berlalu. Namun, aku masih merasa seperti hari kemarin. Aku masih dapat merasakan kehadiran paman Shen di sampingku dan mendengar nyanyiannya. Aku masih ingat dan mendengar paman Shen menceritakan tentang kelahiran Yesus: Yusuf dan Maria pergi ke Betlehem dari Nazareth untuk mendaftarkan diri. Mereka melakukan perjalanan sejauh 100 mil, yang sangat sulit bagi mereka karena Maria sedang mengandung. Malam itu, Yesus lahir di sebuah kandang, sama seperti "Grand Horsecart Inn" tempat dimana aku dan paman Shen bermalam saat itu. Di kandang yang dingin itu, palungan adalah satu-satunya tempat bagi bayi Yesus. Pada malam yang dingin itulah Tuhan Yesus datang ke dunia ini dan memulai kehidupan- Nya sebagai Anak Allah. Pada malam itu, di sebuah tempat yang bersahaja, Tuhan Yesus telah lahir. Tempat yang tidak terlalu jauh dari Golgota, dimana 33 tahun kemudian Dia dipakukan di atas kayu salib. Di malam yang dingin, beribu tahun yang lalu, tidak ada Santa Claus, tidak ada lampu-lampu gemerlap, tidak ada pohon Natal, tidak ada pertemuan keluarga ... malam yang dingin ... malam yang kudus! [[Catatan: Selama hidupnya Penulis telah dipenjarakan dua kali di China karena imannya kepada Yesus.]] Sumber: Kesaksian ini diterjemahkan dan diedit dari salah satu posting kesaksian dalam milis "e-Forum WPC." Judul Asli: "A True Story of Christmas in China" ---------------------------------------------------------------------- ** DOA BAGI MISI DUNIA ** A F R I K A Christian Reformed World Relief Committee (CRWRC) menaruh peduli pada permasalahan HIV/AIDS di Afrika. Karena itu, CRWRC mengajak anak-anak, sekolah-sekolah, dan gereja-gereja untuk berpartisipasi dalam African Orphans Christmas Project. Proyek ini membuka kesempatan bagi setiap individu maupun kelompok untuk memberikan sebuah hadiah kepada seorang anak yatim piatu pengidap AIDS yang tinggal di Afrika. Di wilayah Sub-Saharan Afrika, lebih dari 25 juta orang telah terinfeksi HIV/AIDS -- sebagian besar diantaranya adalah anak-anak. Betul anak-anak ini adalah korban dari dampak AIDS. Ada beberapa pendapat yang memperkirakan bahwa 40 juta anak menjadi yatim piatu karena penyakit tersebut. Salah seorang pekerja CRWRC menjelaskan, "Kebutuhan mereka sangatlah besar. Di Kenya, setiap harinya aku bertemu dengan anak-anak yang tidak sekolah lagi karena orangtua mereka telah meninggal. Keluarga terdekat mereka tidak sanggup menanggung biaya pendidikan baik untuk anak-anaknya sendiri maupun anak-anak yang sudah yatim piatu itu. Sebagai tambahan, program-program respon HIV/AIDS lainnya, CRWRC menawarkan African Orphans Christmas Project sebagai suatu kesempatan bagi individu, keluarga, sekolah, dan gereja untuk bersama-sama memberikan hadiah (seukuran kotak sepatu) bagi anak- anak yatim piatu pengidap AIDS. Mereka yang ikut berpartisipasi dalam proyek tersebut dapat mengisi kotak-kotak sepatu yang mereka bawa dengan barang-barang tertentu sesuai dengan kebutuhan anak-anak tersebut. Sumber: ReligionToday, August 14, 2001 * Doakan CRWRC yang melayani anak-anak yatim piatu di Afrika. Berdoa agar Allah senantiasa melimpahkan berkat dan mencukupi semua kebutuhan CRWRC untuk melayani anak-anak tersebut. * Berdoa agar perbuatan baik yang disebarkan oleh CRWRC tersebut dapat tertanam di dalam hati anak-anak dan mereka bisa mengenal Yesus melalui pelayanan yang dilakukan CRWRC. H I M A L A Y A Beberapa tahun yang lalu pada saat Natal di musim salju, Caleb (nama disamarkan) ingin pergi berbelanja. Caleb adalah orang baru di Himalaya dan ingin berhenti sejenak di sebuah kota sebelum melanjutkan perjalanannya. Di kota tersebut, Caleb memperhatikan sekelompok pejalan kaki yang tengah mengerumuni seorang gadis yang sedang kerasukan setan. Gadis itu berteriak-teriak dan berusaha mematahkan rantai yang dipasang oleh orang-orang untuk mengendalikannya. Seorang dukun tampak sedang berusaha mengusir roh yang merasuki gadis itu, tapi sepertinya usahanya tidak terlihat berhasil. Karena tidak yakin dapat menolong gadis itu, Caleb hanya berjalan melewati kerumunan tersebut sambil menenteng belanjaannya. "Tetapi di dalam hati, aku yakin bahwa Yesus dapat membantu gadis yang kerasukan tersebut. Maka aku putuskan untuk kembali dan menawarkan diri untuk mendoakan dia," kata Caleb. Sambil tersenyum sinis, dukun itu menunjukkan pada aku daftar panjang tentang sesajian yang dia minta pada keluarga gadis itu untuk menenangkan para dewa. Ia juga mengatakan bahwa aku sesungguhnya tidak menyadari kuasa dari roh-roh yang ada di tempat tersebut. Namun aku tetap bersikeras untuk mendoakan gadis itu, dan akhirnya aku diijinkan untuk berdoa dalam nama Yesus. Dengan hati yang tidak menentu, aku berdoa dalam hati untuk gadis ini, dan dalam waktu singkat, gadis itu bisa tenang kembali dan terbebas sepenuhnya dari roh yang merasukinya. Peristiwa ini menyebabkan terjadinya kehebohan, dan orang-orang yang berdiri di sekitar aku dan menyaksikan peristiwa itu mulai bertanya tentang dimana aku tinggal dan siapakah aku sesungguhnya. Sumber: FridayFax, August 17, 2001 * Doakan agar melalui peristiwa tersebut, banyak orang punya kerinduan untuk mengenal Sang Juruselamat. * Berdoa agar Caleb dapat menolong setiap orang yang datang kepadanya dan men-sharingkan tentang kehidupannya bersama Yesus. ---------------------------------------------------------------------- ** DOA BAGI INDONESIA ** Hari Natal ---------- Di tengah peringatan Natal Yesus, hari ini, * Doakan, agar seluruh umat manusia bisa menemukan "pusat berita Injil", yaitu Kristus, Tuhan yang lahir sebagai Juruselamat manusia. * Doakan agar kesukaan besar Natal bisa dibagikan oleh gereja-Nya (kata & perbuatan) kepada mereka yang telah kehilangan harapan, papa, bahkan mereka yang menolak kehadiran-Nya. * Doakan untuk pekerja-pekerja misi, khususnya yang melayani di wilayah-wilayah sulit ketika mereka menceritakan tentang cerita Natal dengan orang-orang di sekitar mereka. * Berdoa agar setiap orang yang belum mengenal Yesus mengetahui tentang apakah dosa dan mereka membutuhkan Juruselamat dalam hidup mereka. * Doakan untuk keamanan dan kedamaian menjelang dan selama perayaan Natal, khususnya di daerah-daerah yang sensitif dengan kerusuhan. ---------------------------------------------------------------------- ** DOA BAGI SUKU ** SUKU BERAU Rumpun : Dayak Wilayah : Kalimantan Jumlah Penduduk : 20.000 Persentase Kristen : 0,1% Kristen yang diketahui : 20 Alkitab : Belum Film Yesus : Belum Berdiam di wilayah Kecamatan Tanjunggredeb, Gunung Tabur, Sembaliung dan Bebanir. Kabupaten Berau, Propinsi Kalimantan Timur. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Berau dengan dialek khas. Daerah ini mempunyai sumber daya alam yang melimpah, emas, batu bara dan minyak bumi, gas alam serta hasil laut dan tambak. Suku ini disebut sebagai `pundi-pundi' Kalimantan Timur. Walaupun sumber alam yang menggiurkan dan pertumbuhan ekonomi berskala internasional, belum tentu hasil pendapat seperti itu dapat dinikmati oleh suku ini. Jika tidak, maka mereka hanya numpang hidup tetap miskin di tengah-tengah daerah yang kaya raya. Mereka masih tetap hidup sederhana. Tapi dalam kesederhanaan itu, mereka sangat memerlukan Injil, berita pengharapan dan pembebasan dosa. POKOK DOA 1. Mohon kepada Tuhan supaya ada orang Berau mendengar Injil. Supaya ada kebebasan dalam Yesus. Supaya benih Injil dapat ditabur dan bertumbuh di antara suku ini. 2. Doakan agar kuasa gelap dan praktik kepercayaan dukun dijauhkan dari suku ini. 3. Doakan gereja Kalimantan Timur, para pelayan dan keluarganya yang melayani di pulau ini, khususnya di Kabupaten Berau dan sekitarnya, supaya Tuhan memelihara dan mencukupi kebutuhan hidup mereka. 4. Doakan Pemda dan aparat negara dalam pekerjaan dan pelayanan mereka di suku ini. Agar semakin memberi perhatian yang berguna dalam hal ekonomi dan semakin maju. Hasil industri dapat dinikmati oleh rakyat banyak. 5. Berdoa bagi mereka yang telah dimenangkan agar terpelihara imannya dan mempunyai keberanian untuk bersaksi sehingga banyak orang Berau yang percaya kepada Tuhan Yesus. Sumber: CD-ROM SABDA ---------------------------------------------------------------------- ** SURAT ANDA ** Dari: "Budi" <budi_id2000@> >Syalom, >Komisi dari dewasa muda di gereja kami telah merencanakan membentuk >sie Misi dan Pelayanan Sosial, dgn visi-nya adalah untuk menjadi >gereja yg misioner dan secara nyata menyatakan kasih Kristus bagi >mereka yang membutuhkan. > >Karena ditempat kami masih awam dalam bidang misi dan pelayanan, >kami mengharapkan dari redaksi JEMMI dapat membantu kami memberikan >saran, resources, lembaga misi dan hal-hal lain yang mungkin sangat >membantu kami dalam melakukan pelayanan tersebut. Selain itu >kegiatan-kegiatan yg praktis dan feasible sangat kami harapkan. > >Sebagai masukkan bagi redaksi, tujuan kami untuk tahun 2002 dalam >bidang misi dan pelayanan sosial adalah sbb: >Dlm hal misi: >~~~~~~~~~~~~~ >,1. Membangun jaringan dgn lembaga2x misi yang sudah ada <kami sama > sekali buta dgn lembaga misi yg ada> >,2. Mencari tahu bantuan2x yg dapat diberikan kepada lembaga misi > tsb dgn memperhatikan sumber daya yg ada. >,3. Membangkitkan minat dan kesadaran jemaat dalam pekerjaan misi. >,4. Mempersiapkan pengiriman utusan dlm "short mission trip" di > tahun 2003 > >Untuk Pelayanan Sosial >~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ >,1. Melakukan pelayanan ke tempat2x sosial <RS, penjara, panti > asuhan dsb> {kami juga mengharapkan redaksi dapat memberikan > input untuk prosedur pelayanan seperti diatas} >,2. Mengorganisir pemberian bantuan bagi orang2x miskin. > >Demikian apa yang dapat kami sampaikan dan kami sangat berharap >sekali e-JEMMI dapat membantu kami dalam hal ini. Terima kasih >atas bantuan dari e-JEMMI dan kiranya TUHAN memberkati. >Salam, Budi Redaksi: Bagi para pembaca e-JEMMi yang kebetulan bergerak dalam pelayanan misi dan pelayanan sosial seperti yang disebutkan di atas dan anda rindu untuk dapat membantu sdr. Budi, silakan menghubungi Staf Redaksi di alamat < staf-Misi@sabda.org > atau < endah@sabda.org > Untuk Sdr. Budi, kami bersyukur dengan semangat komisi dewasa muda di gereja anda, khususnya dalam pelayanan misi dan pelayanan sosial. Informasi dari para pembaca e-JEMMi akan kami salurkan kepada anda. ---------------------------------------------------------------------- ** URLS Edisi Ini ** * Christian Reformed World Relief Committee http://www.crwrc.org/ * FridayFax http://www.egroups.com/groups/FridayFax/ * NEWSBRIEF < subscribe-brigada-orgs-missionmobilizers@XC.Org > _____________________________ DISCLAIMER _____________________________ Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari macam-macam pihak. Copyright(c) 2001 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN ______________________________________________________________________ Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat anda kirimkan: Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi-JEMMi@xc.org>, atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org> Staf Redaksi: Rudy Kurniadi, Natalia Endah S., Tabita Rini Utami, dkk. ______________________________________________________________________ Situs Web e-MISI/e-JEMMi (Arsip/Link/dll): http://www.sabda.org/misi/ Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk berhenti, kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk Situs e-MISI dan e-JEMMi http://www.sabda.org/misi/ Untuk Arsip e-JEMMi http://www.sabda.org/publikasi/misi/ ______________________________________________________________________ 'THE REAL "REASON FOR THE SEASON" -- JESUS CHRIST!' _I-KAN_________________________________________________________e-MISI_ 'Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"' (Yesaya 6:8)
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |