Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2005/50 |
|
e-JEMMi edisi No. 50 Vol. 8/2005 (13-12-2005)
|
|
~//~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ / Jurnal Elektronik Mingguan Misi (e-JEMMi) Des 2005, Vol.8 No.50 ~*/*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ SEKILAS ISI: [Editorial] [Artikel Misi] : Lagu "Malam Kudus" [Sumber Misi] : Observing Advent, Top Ten Time In Toronto and Around The World [Doa Bagi Misi Dunia]: Iran, Meksiko, dan Haiti [Doa Bagi Indonesia] : Reshuffle Kabinet [Surat Anda] : Berdoa Bagi Pelayanan Penginjilan [URLs Edisi Ini] *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~* EDITORIAL *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ Salam dalam kasih Kristus, "Malam Kudus, Sunyi Senyap, Bintang-Mu Gemerlap Juruselamat manusia telah datang di dunia ...." Siapa yang belum pernah mendengar lagu yang tak pernah alpa dipujikan dalam setiap perayaan Natal ini? Malam Kudus memang layak disebut sebagai lagu Natal sepanjang masa! Tapi tahukah Anda siapa pencipta syairnya? Ternyata pencipta syair lagu Malam Kudus adalah seorang pendeta muda dari sebuah desa kecil yang bernama Josef Mohr. Terinspirasi oleh indahnya pemandangan di satu malam Natal, ia menciptakan lagu ini. Tapi Mohr tidak sendirian, ia dibantu oleh seorang rekannya menggubah syair tersebut ke dalam sebuah lagu. Banyak orang dengan berbagai kisah unik yang kemudian juga terlibat dalam penyebaran lagu ini hingga akhirnya sampai ke kita saat ini. Untuk mengetahui lebih banyak, silakan simak kisah perjalanan lagu Malam Kudus ini di kolom Artikel Misi. Syair Malam Kudus hanya sebuah syair tanpa arti kalau hanya tersimpan rapi di rumah sahabat Josef Mohr. Namun syair itu telah menjadi berkat bagi bangsa-bangsa karena telah digubah dalam sebuah lagu yang dapat dibagikan kepada banyak orang. Demikian juga harapan kami ketika kami menghadirkan e-JEMMi ke hadapan Anda setiap minggu. Bahan-bahan e-JEMMi kami sebarkan agar menjadi berkat bagi banyak orang. Kami berharap melalui edisi kali ini Anda mendapat berkat yang berbeda untuk pertumbuhan iman Anda. Apakah Anda juga mau menjadi saluran berkat bagi orang-orang di sekitar Anda? Redaksi e-JEMMi (Lisbet) "Ya, Engkau membuat dia menjadi berkat untuk seterusnya; Engkau memenuhi dia dengan sukacita di hadapan-Mu." (Mazmur 21:6) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Mazmur+21:6 > *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ "MALAM KUDUS -- MALAM KETIKA YESUS LAHIR KE DUNIA" *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* Artikel Misi *~ LAGU "MALAM KUDUS" ================== Kita tentu akan merasa ada sesuatu yang kurang kalau ada perayaan Natal tanpa menyanyikan "Malam Kudus," bukan? Terjemahan-terjemahan lagu Natal kesayangan itu sedikit berbeda satu dari yang lainnya, namun secara umum semuanya hampir serupa. Hal itu berlaku juga dalam bahasa-bahasa asing. Lagu itu begitu sederhana, sehingga tidak perlu ada banyak selisih pendapat atau perbedaan kata dalam menerjemahkannya. "Malam Kudus" sungguh merupakan lagu pilihan, karena dinyanyikan dan dikasihi di seluruh dunia. Bahkan para musikus ternama rela memasukkannya pada acara konser dan piringan hitam mereka. Anehnya, nyanyian yang terkenal di seluruh dunia itu sesungguhnya berasal dari sebuah desa kecil di daerah pegunungan negeri Austria. Inilah ceritanya .... Orgel yang Rusak ---------------- Orgel di gereja desa Oberndorf sedang rusak. Tikus-tikus sudah mengunyah banyak bagian dalam dari orgel itu. Seorang tukang orgel telah dipanggil dari tempat lain. Tetapi menjelang Hari Natal tahun 1818, orgel itu masih belum selesai diperbaiki. Sandiwara Natal terpaksa dipindahkan dari gedung gereja, karena bagian-bagian orgel yang sedang dibetulkan itu masih berserakan di lantai ruang kebaktian. Tentu tidak ada seorang pun yang mau kehilangan kesempatan melihat sandiwara Natal. Pertunjukan itu akan dipentaskan oleh beberapa pemain kenamaan yang biasa mengadakan tour keliling. Drama Natal sudah menjadi tradisi di desa itu, sama seperti di desa-desa lainnya di negeri Austria. Untunglah, seorang pemilik kapal yang kaya raya mempunyai rumah besar di desa itu. Jadi ia mengundang para anggota gereja untuk menyaksikan sandiwara Natal itu di rumahnya. Tentu saja Josef Mohr, pendeta pembantu dari gereja itu, diundang pula. Pada malam tanggal 23 Desember, ia turut menyaksikan pertunjukan di rumah orang kaya itu. Sesudah drama Natal itu selesai, Pendeta Mohr tidak terus pulang. Ia mendaki sebuah bukit kecil yang berdekatan. Dari puncaknya ia memandang jauh ke bawah, dan melihat desa di lembah yang disinari cahaya bintang yang gemerlapan. Sungguh malam itu indah sekali ... malam yang kudus ... malam yang sunyi .... Hadiah Natal yang Istimewa -------------------------- Pendeta Mohr baru sampai ke rumah tengah malam. Tetapi ia belum juga siap tidur. Ia menyalakan lilin, lalu mulai menulis sebuah syair tentang apa yang telah dilihatnya dan dirasakannya pada malam itu. Keesokan harinya pendeta muda itu pergi ke rumah temannya. Franz Gruber, yang juga masih muda, seorang kepala sekolah di desa Arnsdorf yang letaknya tiga kilometer jauhnya dari Oberndorf. Franz sendiri juga seorang pemimpin musik di gereja yang dilayani oleh Josef Mohr. Pendeta Mohr lalu memberikan sehelai kertas lipatan kepada kawannya. "Inilah hadiah Natal untukmu," katanya, "sebuah syair yang baru saja saya karang tadi malam." "Terima kasih, pendeta!" balas Franz Gruber. Setelah mereka berdua diam sejenak, lalu pendeta muda itu bertanya: "Mungkin engkau dapat membuat lagunya, ya?" Franz Gruber senang atas saran itu. Segera ia mulai bekerja dengan syair hasil karya Josef Mohr. Pada sore harinya, tukang orgel itu sudah cukup membersihkan ruang kebaktian sehingga gedung gereja dapat dipakai lagi. Tetapi orgel itu sendiri masih belum dapat digunakan. Penduduk desa berkumpul untuk merayakan Malam Natal. Dengan keheranan mereka menerima pengumuman, bahwa termasuk pada acara malam itu ada sebuah lagu Natal yang baru. Franz Gruber sudah membuat aransemen khusus dari lagu ciptaannya Mohr -- untuk dua suara, diiringi oleh gitar dan koor. Mulailah dia memetik senar pada gitar yang tergantung di pundaknya dengan tali hijau. Lalu ia membawakan suara bas, sedangkan Josef Mohr menyanyikan suara tenor. Paduan suara gereja bergabung dengan duet itu pada saat-saat yang telah ditentukan. Dan untuk pertama kalinya lagu "Malam Kudus" diperdengarkan. Bagaimana Tersebar? ------------------- Tukang orgel turut hadir dalam kebaktian Malam Natal itu. Ia senang sekali mendengarkan lagu Natal yang baru. Mulailah dia bersenandung, mengingat not-not melodi itu dan mengulang-ulangi kata-katanya. "Malam Kudus" masih tetap bergema dalam ingatannya pada saat ia selesai memperbaiki orgel di Oberndorf, lalu pulang. Sekarang masuklah beberapa tokoh baru dalam ceritanya, yaitu: Strasser bersaudara. Keempat gadis Strasser itu adalah anak-anak seorang pembuat sarung tangan. Mereka berbakat luar biasa di bidang musik. Sewaktu masih kecil, keempat gadis cilik itu suka menyanyi di pasar, sedangkan ayah mereka menjual sarung tangan buatannya. Banyak orang mulai memperhatikan mereka, dan bahkan memberi mereka uang atas nyanyiannya. Demikian kecilnya permulaan karier keempat gadis Strasser itu, hanya sekedar menyanyi di pasar. Tetapi mereka cepat menjadi tenar. Mereka sempat berkeliling ke banyak kota. Yang terutama mereka tonjolkan ialah lagu-lagu rakyat dari tanah air mereka, yakni dari daerah pegunungan negeri Austria. Tukang orgel tadi mampir ke rumah keempat Strasser bersaudara. Di hadapan mereka, ia pun menyanyikan lagu Natal yang baru saja ia pelajari dari kedua penciptanya di gereja desa itu. Salah seorang dari keempat wanita itu menuliskan kata-kata dan not- not yang mereka dengarkan dari tukang orgel teman mereka. Dengan berbuat demikian mereka pun dapat menghafalkannya. Keempat wanita itu senang menambahkan "Malam Kudus" pada acara mereka. Makin lama makin banyak orang yang mendengarnya, sehingga lagu Natal itu mulai dibawa ke negeri-negeri lain pula. Pernah seorang pemimpin konser terkenal mengundang keempat kakak- beradik dari keluarga Strasser itu untuk menghadiri konsernya. Sebagai atraksi penutup acara yang tak diumumkan sebelumnya, ia pun memanggil keempat wanita itu untuk maju ke depan dan menyanyi. Antara lain, mereka menyanyikan "Malam Kudus," yang oleh mereka diberi judul "Lagu dari Surga." Raja dan ratu daerah Saksen menghadiri konser itu. Mereka mengundang rombongan penyanyi Strasser itu untuk datang ke istana pada Malam Natal. Tentu saja di sana pun mereka membawakan lagu "Malam Kudus." Rahasia Asal Usulnya -------------------- Lagu Natal yang indah itu umumnya dikenal hanya sebagai "lagu rakyat" saja. Tetapi sang raja ingin tahu siapakah pengarangnya. Pemimpin musik di istana, yaitu komponis besar Felix Mendelssohn (lihatlah pasal 14 dari JILID 3 dalam seri buku ini), juga tidak tahu tentang asal usul lagu Natal itu. Sang raja mengirim seorang utusan khusus untuk menyelidiki rahasia itu. Utusannya hampir saja pulang dengan tangan kosong. Lalu secara kebetulan ia mendengar seekor burung piaraan yang sedang bersiul. Lagu siulannya tak lain ialah "Malam Kudus"! Setelah utusan raja tahu bahwa burung itu dulu dibawa oleh seseorang dalam perjalanannya dari daerah pegunungan Austria, maka pergilah dia ke sana serta menyelidiki lebih jauh. Mula-mula ia menyangka bahwa barangkali ia akan menemukan lagu itu dalam naskah-naskah karangan Johann Michael Hayden, seorang komponis bangsa Austria yang terkenal. (Lihatlah pasal 6 dari JILID 3 dalam seri buku ini.) Tetapi semua penelitiannya itu ternyata sia-sia. Walau demikian, usaha utusan raja itu telah menimbulkan rasa ingin tahu pada penduduk setempat. Seorang pemimpin koor anak-anak merasa bahwa salah seorang muridnya mungkin pernah melatih burung yang pandai menyanyikan "Malam Kudus" itu. Maka ia pun menyembunyikan diri sambil bersiul meniru suara burung tersebut. Tak lama muncullah seorang anak laki-laki, mencari burung piaraannya yang sudah lama lolos. Ternyata anak itu bernama Felix Gruber. Dan lagu yang sudah termasyhur itu, yang dulu diajarkan kepada burung piaraannya, ditulis asli oleh ayahnya sendiri! Demikianlah seorang bocah dan seekor burung turut mengambil peranan dalam menyatakan kepada dunia luar, siapakah sebenarnya yang mengarang "Lagu Natal dari Desa di Gunung" itu. Tanda Pengenal Orang Kristen ---------------------------- Setelah satu abad lebih, "Malam Kudus" sesungguhnya menjadi milik bersama seluruh umat manusia. Bahkan lagu Natal itu pernah dipakai secara luar biasa, untuk menciptakan hubungan persahabatan antara orang-orang Kristen dari dua bangsa yang sangat berbeda bahasa dan latar belakangnya. Pada waktu Natal tahun 1943, seluruh daerah Lautan Pasifika diliputi oleh Perang Dunia Kedua. Beberapa minggu setelah Hari Natal itu, sebuah pesawat terbang Amerika Serikat mengalami kerusakan yang hebat dalam peperangan, sehingga jatuh ke dalam samudra di dekat salah satu pulau Indonesia. Kelima orang awak kapal itu, yang tubuhnya penuh luka, terapung- apung pada pecahan-pecahan kapalnya yang sudah tenggelam. Lalu nampak pada mereka beberapa perahu yang makin mendekat. Orang-orang yang asing bagi mereka itu mendayung dengan cepatnya dan segera mengangkat mereka masuk ke dalam perahu-perahunya. Penerbang-penerbang bangsa Amerika itu ragu-ragu dan curiga: Apakah orang-orang ini masih di bawah kuasa Jepang, musuh mereka? Apakah orang-orang ini belum beradab, dan hanya menarik mereka dari laut untuk memperlakukan mereka secara kejam? Segala macam kekuatiran terkilas pada pikiran mereka, karena mereka sama sekali tak dapat berbicara dalam bahasa para pendayung berkulit coklat itu. Sebaliknya, orang-orang tersebut sama sekali tak dapat berbicara dalam bahasa Inggris. Rupa-rupanya tiada jalan untuk mengetahui dengan pasti, apakah tentara angkatan udara itu telah jatuh ke dalam tangan kawan atau lawan. Akhirnya, sesudah semua perahu itu mendarat di pantai, salah seorang penduduk pulau itu mulai menyanyikan "Malam Kudus." Kata-kata dalam bahasa Indonesia itu masih asing bagi para penerbang yang capai dan curiga. Tetapi lagunya segera mereka kenali. Dengan tersenyum tanda perasaan lega, turutlah mereka menyanyi dalam bahasa mereka sendiri. Insaflah mereka sekarang bahwa mereka sudah jatuh ke dalam tangan orang-orang Kristen sesamanya, yang akan melindungi dan merawat mereka. Lagu Duniawi dan Surgawi ------------------------ Bagaimana dengan sisa hidup kedua orang yang mula-mula menciptakan lagu "Malam Kudus"? Josef Mohr hidup dari tahun 1792 sampai tahun 1848. Franz Gruber hidup dari tahun 1787 sampai tahun 1863. Kedua orang itu terus melayani Tuhan bertahun-tahun lamanya dengan berbagai-bagai cara. Namun sejauh pengetahuan orang, mereka tidak pernah menulis apa-apa lagi yang luar biasa. Nama-nama mereka pasti sudah dilupakan oleh dunia sekarang ... kecuali satu kejadian, yaitu: Pada masa muda mereka pernah bekerja sama untuk menghasilkan sebuah lagu pilihan. Gereja kecil di desa Oberndorf itu dilanda banjir pegunungan pada tahun 1899, sehingga hancur luluh. Sebuah gedung gereja yang baru sudah dibangun di sana. Di sebelah dalamnya ada pahatan dari marmer dan perunggu sebagai peringatan lagu "Malam Kudus." Pahatan itu menggambarkan Pendeta Mohr, seakan-akan ia sedang bersandar di jendela, melihat keluar dari rumah Tuhan di surga. Tangannya ditaruh di telinga. Ia tersenyum sambil mendengar suara anak-anak di bumi yang sedang menyanyikan lagu Natal karangannya. Di belakangnya berdiri Franz Gruber, yang juga tersenyum sambil memetik gitarnya. Sungguh tepat sekali kiasan dalam pahatan itu! Seolah-olah seisi dunia, juga seisi surga, turut menyanyikan "Lagu Natal dari Desa di Gunung" itu. Sumber diambil dari: Situs GEMA (Gudang Elektronik Media Audio) ==> http://www.sabda.org/gema/index.php?n=artikel&id=28 *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* SUMBER MISI *~ OBSERVING ADVENT ==> http://www.domestic-church.com/CONTENT.DCC/19991201/ARTICLES/advent.htm [1] ==> http://www.adventbook.com/celebration.asp [2] ==> http://www.cummingfirst.com/adventdev.html [3] ==> http://advent.lifewithchrist.org/permalink/8064 [4] ==> http://www.family.org/fofmag/pf/a0026154.cfm [5] Segeralah berkunjung ke Situs Celebrating Advent[1] dan Celebration of Christmas[2] untuk membaca artikel-artikel bagus dalam mempersiapkan masa Advent di keluarga Anda. Juga kunjungi Situs Advent Family Devotions[3] yang menyediakan renungan-renungan online untuk setiap Minggu Advent. Tersedia pula bahan penghayatan Advent untuk orang dewasa[4] (yang juga dapat dengan mudah disesuaikan untuk anak-anak). Bacalah Celebrate Advent[5], sebuah artikel dari Focus on the Family yang ditulis oleh Letitia Suk, dengan bacaan Alkitab Advent, bagaimana merangkai bunga dengan kreatif dan gagasan-gagasan acara yang dapat dilakukan dalam menanti masa Advent bersama keluarga Anda. TOP TEN TIME IN TORONTO AND AROUND THE WORLD ==> http://graceland.gentle.org/toplist.html [1] ==> http://graceland.gentle.org/xmascel.html [2] ==> http://graceland.gentle.org/bag/ [3] ==> http://graceland.gentle.org/links.html [4] ==> http://graceland.gentle.org/b2/index.php?blog=1 [5] Situs Grant`s Graceland, yang dikenal karena daftar 10 besar hal-hal (Top Ten Lists) yang berhubungan dengan kekristenan, sekali lagi menghadirkan sebuah daftar unik. Bacalah daftar Christmas Tradition that Didn`t Last[1] (Tradisi Natal yang Tidak Lagi Dilakukan), yang menampilkan berbagai tradisi unik yang mungkin belum pernah Anda tahu! Kunjungi juga bagian Graceland`s Christmas Celebration[2] untuk menemukan lebih banyak lagi daftar 10 besar hal-hal yang berkaitan dengan Natal lainnya. Anda juga bisa mengakses lebih dari 70 artikel Natal dan kumpulan links Natal. Telusuri halaman-halaman lain: a Bag o` Laughs[3]; "Divine Expressions" yang menampilkan ilustrasi-ilustrasi yang inspiratif, cerita-cerita Natal, dan puisi- puisi Natal; sejumlah pilihan link yang disusun berdasarkan topik; dan juga Cold Feet - Longing Heart blog[5]. Grant MacDonald, seorang pendeta yang menggemari teknologi dari gereja Kristen Keele Street Toronto, Ontario, Kanada, adalah pembuat dan perancang situs ini. *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* DOA BAGI MISI DUNIA *~ I R A N Pemerintah garis keras Iran kemungkinan akan melakukan ancaman terhadap kegerakan pelayanan satelit Kristen di Iran. Saat ini kelompok non-Kristen garis keras yang baru berkuasa sedang membersihkan pemerintahan negara Iran dari segala sesuatu yang mereka anggap sebagai pengaruh yang "merusak". Pada awal bulan ini, pemerintah melakukan pergantian 40 duta besar dan diplomat senior. Mereka juga menyingkirkan pihak yang mempromosikan hubungan dengan bangsa Eropa. Sejalan dengan ini, sebuah pertanyaan besar mengenai nasib orang-orang Kristen di Iran pun muncul. Wakil SAT7, Terry Ascott mengatakan, "Yang mengkhawatirkan mungkin adalah jika pemerintahan yang baru ini memasukkan para pendukung aliran garis keras tersebut ke dalam berbagai posisi berpengaruh di pemerintahan. Ini akan menjadi isyarat bahaya di masa depan. Bisa jadi kita akan melihat situasi yang lebih buruk bagi gereja terutama bagi gereja bawah tanah dan para petobat baru." Ascott menerangkan bahwa pelayanan SAT7 di Iran kemungkinan akan berubah. "Ketika segala sesuatu menjadi semakin sulit, maka para pemimpin gereja tidak mungkin terlibat dalam sistem televisi satelit. Nampaknya kondisi pelayanan SAT7 akan menjadi lebih sulit di hari-hari ke depannya untuk memproduksi bahan-bahan bermuatan lokal yang sesuai dengan negara ini." [Sumber: Mission Network News, December 2nd 2005] Pokok Doa: ---------- * Doakan kelompok non-Kristen garis keras yang baru berkuasa supaya Roh Kudus melembutkan hati mereka. Berdoa juga agar mereka pun dapat mempunyai kesempatan mengetahui kebenaran sejati dalam Kristus. * Doakan orang-orang percaya di Iran agar tetap teguh dalam iman percaya mereka di tengah situasi yang penuh ancaman. Berdoa di dalam nama Yesus agar pelayanan televisi satelit SAT7 tetap diizinkan mengudara oleh pemerintah baru di Iran. M E X I C O Misionaris Andrew Ferguson dan Barry Wingo tiba di Lajas pada Jumat malam untuk menghadiri pertemuan di kota pada hari Minggunya, namun pada Sabtu pagi mereka mendapat kabar bahwa jadwal pertemuan itu telah dipindahkan untuk Minggu berikutnya. Penundaan itu menambah kekecewaan kedua orang itu. Mereka ingin hadir dalam pertemuan itu dengan tujuan melakukan dengar pendapat mengenai kekuatiran dan kecurigaan masyarakat perihal alasan di balik rencana para misionaris itu untuk hidup di antara masyarakat Tepehua. Kedua orang tersebut sebenarnya telah memperoleh kepercayaan setelah mereka dapat melakukan pembicaraan dengan para kepala desa. Para kepala desa itu sendiri telah mengisyaratkan bahwa mereka tidak merasa keberatan dengan rencana Andrew dan Barry untuk melanjutkan pembangunan rumah mereka di Lajas. "Itulah alasan kami mempunyai harapan besar bahwa masyarakat Tepehua itu akan terus mengizinkan kami hidup di wilayahnya, sehingga satu hari mereka semua dapat mendengar Injil," tulis Andrew. "Kami akan segera menyiapkan rumah kami dan mulai tinggal di sana sekitar bulan Juni atau Juli 2006." Penundaan jadwal pertemuan itu telah menunda pula perkiraan rencana yang telah mereka buat sebelumnya. Namun Andrew dan Barry tetap bersyukur bahwa mereka dapat memantapkan tekad mereka untuk menjangkau masyarakat Tepehua bagi Kristus. [Sumber: Get Info -- New Tribes Mission, Desember 5th, 2005] Pokok Doa: ---------- * Doakan kedua misionaris itu agar memperoleh izin tinggal di wilayah Tepehua dan membuka kesempatan untuk memberitakan Injil- Nya kepada masyarakat setempat. * Berdoa supaya mereka bisa menjelaskan dengan baik tentang maksud mereka untuk tingal di Tepehua kepada masyarakat yang merasa kuatir tentang kedatangan mereka. H A I T I Sangat dibutuhkan, dana untuk mendukung radio Kristen di Haiti. Ketika aksi kekerasan masih terus berlanjut di Haiti, orang-orang Kristen mulai menyadari bahwa satu-satunya jawaban atas masalah ini adalah perubahan hati. Menurut Men for Missions, organisasi yang melayani masyarakat umum milik OMS International, radio Kristen dapat membantu. Perwakilan dari Men for Missions, Wayne King, mengatakan bahwa stasiun radio Kristen 4VEH tidak hanya mengabarkan Injil kepada mereka yang belum mendengarnya, namun juga memberikan pengajaran bagi mereka yang telah percaya. "Haiti terkenal dengan daerah pegunungan dan karangnya. Sangat sulit bagi orang-orang untuk pergi ke gereja. Jadi mendengarkan radio adalah satu cara yang dapat mereka lakukan. Karenanya bisa dikatakan bahwa 4VEH menyediakan alat pengajaran.", 4VEH juga membantu para pendeta yang membutuhkan bahan- bahan pelatihan yang sesuai, namun demikian, pendanaan tetap menjadi permasalahan utama kami sekarang. "Dengan berbagai kejadian seperti topan Katrina dan bencana lain yang melanda Haiti, ada sebuah perubahan drastis yang kami hadapi yaitu dalam hal dana." [Sumber: Mission Network News, December 5th 2005] Pokok Doa: --------- * Naikkan syukur kepada Allah untuk pelayanan radio yang dapat menjangkau orang-orang yang belum mendengar Injil dan memperlengkapi orang-orang yang sudah percaya untuk terus bertumbuh dalam iman. * Doakan sumber dana yang diperlukan untuk meningkatkan dan memperluas pelayanan radio 4VEH. Berdoa agar banyak hati yang terbuka untuk membantu pelayanan ini dalam hal dana. *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* DOA BAGI INDONESIA *~ Reshuffle Kabinet ----------------- Pada 7 Desember 2005, Presiden melantik enam menteri hasil reshuffle terbatas. Keenam menteri yang dilantik adalah Menko Perekonomian Boediono, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Mennakertrans Erman Suparno, Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Paskah Suzetta. Dengan reshuffle kabinet ini, Presiden mencanangkan enam agenda di bidang ekonomi yang diharapkan bisa meningkatkan stabilitas makro ekonomi, di samping peningkatan sektor lainnya. [Sumber: Surat Kabar Harian dan Siaran Televisi, 7 Desember 2005] Pokok Doa: ---------- * Doakan enam agenda yang direncanakan khususnya di bidang ekonomi: 1. Mempertahankan dan memperbaiki kondisi makro ekonomi yang ada sekarang menuju makro ekonomi yang sehat. 2. Upaya pengurangan kemiskinan dan perlindungan terhadap masyarakat ekonomi lemah dalam menghadapi inflasi. 3. Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi antara pemerintah sebagai pengambil kebijakan fiskal dengan Bank Indonesia sebagai otoritas moneter. 4. Pemerintah daerah diminta untuk benar-benar mengarahkan anggarannya kepada peningkatan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan. 5. Segera menuntaskan reformasi dan tatanan di bidang anggaran dan pajak, termasuk sektor keuangan secara menyeluruh. 6. Langkah-langkah mewujudkan pemerintahan yang bersih dapat terus dilanjutkan dan diintensifkan. * Selain di bidang ekonomi, Presiden juga memberi pengarahan untuk bidang kesejahteraan rakyat (kesra). Berdoa supaya di tahun-tahun mendatang departemen yang menangani bidang itu dapat lebih gigih lagi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat Indonesia saat ini. * Doakan juga bidang ketenagakerjaan. Doakan upaya Mennakertrans dalam mewujudkan janjinya untuk memprioritaskan penanganan masalah pengangguran, upah, perburuhan, TKI, dan transmigrasi. * Berdoa untuk anak-anak Tuhan yang dipercaya untuk terlibat di bidang ekonomi, ketenagakerjaan, dan kesejahteraan rakyat serta bidang-bidang lainnya. Supaya mereka bisa menjadi garam dan terang dalam memberikan inspirasi yang bermanfaat bagi kemajuan Indonesia sesuai dengan rencana-Nya. *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* SURAT ANDA *~ From: "Timotius" <timotius(at)> >Saya senang mendoakan perkabaran injil yang ada didunia secara >khusus di Indonesia. Sekarang saya rindu mendoakan supaya >perkembangan injil diindonesia semakin diberkati oleh Tuhan. Saya >juga rindu mendengar/melihat seberapah jawuh perkembangan >penginjilan di Indonesia. Demikian saya sampaikan atas bantuannya >kiranya Tuhan yesus selalu memberkati. Redaksi: Kami mendukung kerinduan Anda untuk mendoakan pekabaran Injil di dunia khususnya di Indonesia. Kiranya semangat untuk berdoa bagi pelayanan penginjilan di berbagai negeri juga terus berkobar dalam setiap hati pelanggan e-JEMMi. Selamat berdoa. *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* URLS Edisi Ini *~ * Mission Network News http://www.missionnetworknews.org/ * NTM http://www.ntm.org/ *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi (sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) 2005 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Lisbet, Ary, Natalia, Rudi Kurniadi Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi(at)xc.org> ______________________________________________________________________ Untuk berlangganan : subscribe-i-kan-misi(at)xc.org Untuk berhenti : unsubscribe-i-kan-misi(at)xc.org Untuk pertanyaan/saran/bahan : owner-i-kan-misi-JEMMi(at)xc.org Situs e-MISI dan e-JEMMi : http://www.sabda.org/misi/ Arsip e-JEMMi : http://www.sabda.org/publikasi/misi/ Situs YLSA : http://www.sabda.org/ylsa/ Situs SABDA Katalog : http://katalog.sabda.org/ *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |