Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2004/50 |
|
e-JEMMi edisi No. 50 Vol. 7/2004 (14-12-2004)
|
|
====================================================================== ><> ><> Buletin e-JEMMi <>< <>< Edisi Desember 2004, Vol.7 No.50 ====================================================================== SEKILAS ISI: o [Editorial] o [Kesaksian Natal] : Proyek Pohon Natal o [Profil/Sumber Misi] : Advent, Christmas & Epiphany Resources, Christmas -- Gospelcom.Net, Natal -- ICW Edisi 1037/2004 o [Doa Bagi Misi Dunia]: CIS, Brazil, dan Bangladesh o [Doa Bagi Indonesia] : Persiapan Natal di Gereja o [Surat Anda] : Terima Kasih untuk Kiriman e-JEMMi o [URLs Edisi Ini] ********************************************************************** Anda diizinkan mengutip/meng-copy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari Buletin e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan mencantumkan SUMBER ASLI dari setiap bahan dan Buletin e-JEMMi sebagai penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia. Thanks. ********************************************************************** ~~ EDITORIAL ~~ Salam sejarah, Tentu Anda masih ingat dengan peribahasa "Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya". Yang artinya, ada beragam budaya dan adat istiadat di berbagai tempat. Demikian pula halnya dalam merayakan Natal. Setiap orang, gereja, atau negara tentu mempunyai beragam cara unik dan kebiasaan untuk menyambut dan merayakan Natal. Gereja Baptis di Stockton, California termasuk salah satu gereja yang mempunyai kebiasaan yang patut dicontoh dalam merayakan Natal. "Program Pohon Natal" yang dilakukan oleh Gereja Baptis tersebut (simak kesaksian lengkapnya di kolom Kesaksian Natal), kiranya dapat mendorong kita untuk memahami makna saling memberi. Mengapa kita harus memberi? Sering muncul alasan, "Kita sendiri hidup dalam kekurangan. Bagaimana kita bisa memberi." Apakah untuk dapat memberi kita harus terlebih dulu memiliki segala kelimpahan? Mari, pada kesempatan Natal kali ini, kita membuka mata untuk melihat bagaimana kita bisa memberi. Wujud pemberian ini tidak harus berupa barang. Perhatian, kasih, waktu, ucapan, juga merupakan hal- hal yang bisa kita berikan kepada orang lain. Sajian-sajian e-JEMMi minggu ini dipenuhi dengan contoh semangat untuk saling memberi, seperti yang telah diteladankan Allah bagi kita -- yaitu memberikan Anak-Nya sebagai Penebus dosa dan Juruselamat manusia. Maukah Anda memikirkan seseorang pada hari Natal tahun ini dan memberikan sesuatu yang dapat menolongnya untuk dekat dengan Tuhan? Selamat memberi. Redaksi Buletin e-JEMMi "Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu." (2Korintus 8:12) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=2Korintus+8:12 > *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= "Allah memakai orang-orang biasa untuk melaksanakan rencana-nya yang luar biasa." *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ KESAKSIAN NATAL ~~ PROYEK POHON NATAL ================== Susan Devore Williams Rencana itu pada dasarnya cukup sederhana. Gereja Baptis di Stockton, California, akan menaruh pohon Natal setinggi 2 meter di dekat mimbar. Hiasan untuk pohon itu dibuat oleh anak-anak Sekolah Minggu. Di bagian belakang, setiap hiasan tercantum nama keluarga atau nama orang yang memerlukan bantuan. Jemaat dari Gereja Baptis dengan sukarela akan "mengadopsi" salah satu keluarga yang kurang mampu ini selama masa Natal. Proyek yang disebut Proyek Pohon Natal ini telah dicoba setahun yang lalu oleh salah satu kelas Sekolah Minggu. Selama masa Natal 1984, William D. Webber, pendeta senior, mengharapkan peran serta dari 700 jemaat gerejanya. Panitia Pelayanan Masyarakat telah menetapkan sasaran 110 keluarga asuh yang perlu "diadopsi" oleh 110 keluarga jemaat Gereja Baptis. Tetapi, waktu proyek ini dimulai, timbul masalah aneh. Jemaat Gereja Baptis adalah jemaat yang mapan -- terdiri atas masyarakat kelas menengah atas. Kebutuhan apakah yang diperlukan oleh keluarga- keluarga itu? Dan, di mana menemukan 110 keluarga yang kurang mampu? Mark dan Valerie Turner, ketua proyek itu, berkata, "Kita bahkan tidak tahu, ada berapa banyak keluarga di luar gereja yang kebutuhannya tidak terpenuhi. Kita buta terhadap apa yang terjadi di Stockton." Kota metropolitan Stockton berpenduduk hampir 350.000 orang. Kota itu terletak di Pegunungan California Tengah, salah satu daerah pertanian yang paling subur di dunia, yang terkenal akan sayuran dan buah anggurnya. Jalur pelayanannya menghubungkan Pelabuhan Stockton dengan Teluk San Fransisco sehingga Stockton menjadi pusat pelayanan utama. Selama musim panen, ladang-ladang dan dermaga-dermaga ramai dengan aktivitas. Tetapi, di antara musim-musim panen terdapat kisah yang menyedihkan. Pada masa ini, ribuan pekerja ladang tidak mempunyai pekerjaan; persentasinya mencapai 25%. Orang-orang yang tidak bekerja ini, umumnya, tinggal di daerah terpencil di Stockton, jauh dari lingkungan keluarga Gereja Baptis. Waktu anggota gereja menghubungi wakil anggota masyarakat, mereka mulai melihat sisi yang menyedihkan dari kota mereka. Mereka segera menyadari bahwa tidak sulit menemukan 110 keluarga yang kurang mampu. Telepon dan kartu mulai melimpah. Kata Mark Turner, "Sering kami menjumpai lima sampai sepuluh orang anak tinggal bersama orangtua, kakek dan nenek, anjing dan kucing -- semuanya dalam satu pondok yang terdiri atas dua atau tiga kamar sempit. Meskipun begitu, permintaan mereka sangat sederhana. Orangtua jarang menginginkan sesuatu untuk mereka sendiri. Salah seorang janda tua hanya meminta sepasang sandal untuk dipakai di rumah. Seorang pria menulis, dia hanya berharap diberi air destilasi -- yang tidak bisa dibelinya -- untuk mesin dialisis ginjalnya." Setelah mengetahui keadaan tersebut, anggota-anggota gereja mulai bekerja. Mula-mula, anak-anak membuat 110 hiasan yang merupakan daftar keluarga-keluarga yang kurang mampu, lalu menggantung hiasan itu pada pohon Natal. Hiasan-hiasan itu akan diambil oleh keluarga- keluarga gereja, yang akan mencatat kebutuhan keluarga "asuh" mereka, lalu mereka akan memenuhinya. Ada beberapa keluarga Gereja Baptis yang sudah pensiun atau sedang mengalami masalah keuangan. Jadi, keluarga-keluarga ini memilih keluarga-keluarga yang memerlukan pelayanan, bukan barang yang harus dibeli, atau mereka bergabung dengan anggota gereja yang lain. Persahabatan terjalin selama proyek itu berjalan. Satu minggu sebelum Natal, seluruh anggota gereja berkumpul untuk Kebaktian Pengabdian. Hadiah-hadiah dibawa ke depan dan diletakkan di bawah pohon Natal. Mark Turner berkata, "Tidak ada seorang pun yang membayangkan, ada begitu banyak hadiah -- semuanya terbungkus dengan indahnya. Di dekat mimbar ini penuh dengan ratusan hadiah." Tujuh hari sebelum Natal merupakan waktu pengiriman. Satu kelompok yang terdiri atas para relawan bertugas membagikan hadiah-hadiah ke seluruh daerah Stockton. Tetapi sekarang, sisi lain dari Proyek Pohon Natal ini menjadi jelas. Proyek ini juga membantu keluarga- keluarga di dalam gereja dengan cara yang tidak terduga. Misalnya keluarga Regina Williams. Regina dan anak-anaknya, Michael yang berumur empat belas tahun, dan Jennifer, empat tahun, sudah lama hidup dalam kemiskinan. Cek dari suaminya yang cacat merupakan satu-satunya sumber penghasilan mereka. Pada waktu Natal 1984 semakin dekat, Regina merasa tertekan. Sekali lagi, ia tidak akan dapat memenuhi keinginan anak-anaknya. Waktu Proyek Pohon Natal diumumkan di gerejanya, Regina mula-mula merasa semakin tertekan. Gereja Baptis merupakan salah satu tempat yang menyenangkan baginya, dan ia ingin sekali menjadi anggota yang ikut berperan aktif dalam Proyek Pohon Natal. Tetapi karena ia sendiri kurang mampu, bagaimana ia dapat membantu orang lain? Akhirnya, dengan gembira Regina memutuskan untuk ikut menjadi anggota bagian pengiriman. Pada suatu hari, waktu ia bekerja dengan John dan Leah Lewis, mereka berhenti pada alamat yang salah. Tetapi dengan demikian, mereka menemukan keluarga yang sangat kekurangan. "Saya tahu dari dalam hati saya bahwa Tuhan telah memimpin kami ke sana karena satu alasan," kata Regina. "Di tempat itu ada 12 anak yang tinggal dengan orangtuanya hanya dalam dua kamar. Mereka tidak mempunyai apa-apa. Tidak ada pohon Natal, tidak ada mainan, bahkan hampir tidak ada makanan. Keadaan mereka menyentuh hati saya. Malam itu saya pulang ke rumah dan berkata kepada keluarga saya, "Saya rasa, Tuhan ingin supaya kita dapat membantu mereka. Marilah kita pikirkan apa yang dapat kita lakukan." Banyak yang mereka lakukan. Mereka mencari perabotan rumah tangga dan mainan yang mungkin diperlukan keluarga "asuh" itu. Mereka mengajak orang lain di lingkungan mereka dan bersama-sama mereka mengunjungi toko-toko murah dan tempat-tempat yang menjual barang- barang bekas. Anak-anak Regina membujuk seorang guru supaya keluarga asuh itu juga menjadi proyek kelasnya. Bahkan, ibu Regina yang juga tidak mampu, ikut ambil bagian. Waktu semua hadiah sudah dikirim, tumpukan hadiah itu membentuk sebuah gundukan kecil. "Hal itu membuka mata kita untuk menyadari bahwa banyak kebutuhan orang lain yang dapat dipenuhi dari keadaan kita meskipun kita kurang mampu," kata Regina. "Keluarga yang kurang mampu itu tentu sangat senang menerima semua hadiah, tetapi saya rasa keluarga saya sama senangnya karena dapat memberi." Regina tidak lagi merasa takut karena tidak dapat membahagiakan anak-anaknya pada hari Natal. Dan anak-anaknya tidak lagi merasa Natal hanya merupakan masa dimana kerinduan tidak terpenuhi. Dengan menggapai ke luar, dengan menawarkan kasih kepada orang lain, mereka membawa kasih yang baru ke dalam keluarga mereka. Keluarga Williams bukan satu-satunya anggota Gereja Baptis yang mengalami mata air kasih yang melimpah. Banyak keluarga lain yang mengalami pembaruan yang serupa. Semuanya membuktikan, pesan utama dari Proyek Pohon Natal, yaitu bahwa proyek penjangkauan ke luar gereja dapat sekaligus menolong keluarga di dalam gereja. Sebenarnya, proyek itu menimbulkan pengaruh yang menguntungkan bagi Gereja Baptis seutuhnya. "Pada bulan November 1984," kata Pendeta Webber, "gereja telah terbiasa untuk tidak mau tahu masalah orang lain. Sukar sekali mendorong orang supaya bersemangat dalam segala hal. Anggaran keuangan kami terbatas dan setiap minggu uang kolekte terus menurun. Tetapi Proyek Pohon Natal merupakan titik balik yang besar bagi kita. Gereja kita telah memperlihatkan kemurahan yang menakjubkan, yang melimpah, dan meluap. Dan kemurahan hati tidak dimulai dan berakhir dengan proyek itu. Defisit kita dalam waktu singkat sudah sirna. Sebaiknya pelayanan tetap dijalankan. Pujian kepada Allah terus dinaikkan." Sekali lagi, pesannya jelas: Keluarga -- termasuk keluarga dalam gereja -- dikuatkan dengan menjangkau ke luar. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Kisah Nyata Seputar Natal Judul Artikel: Proyek Pohon Natal Penulis : Susan Devore Williams Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung 1989 Halaman : 178-181 *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ PROFIL/SUMBER MISI ~~ ADVENT, CHRISTMAS & EPIPHANY RESOURCES ==> http://www.worship.ca/christmas.html Halaman ini menyajikan sumber-sumber Advent, Natal, dan Epifani. Puluhan links yang tersedia sebagian besar menekankan bagaimana caranya mengenalkan anak-anak pada kehidupan penyembahan dan ibadah di gereja. Juga ada sebagian situs yang menyediakan panduan doa bagi keluarga, kalender Advent, materi-materi renungan, dan masih banyak lagi sajian lainnya. Koleksi sumber-sumber online yang disediakan tersebut selalu diperbarui tiap tahun. Silakan berkunjung untuk menjelajahi sumber-sumber Natal yang berlimpah tersebut. CHRISTMAS -- GOSPELCOM.NET ==> http://www.gospelcom.net/content/christmas/ Natal akan dirayakan dua minggu lagi, dan sekali lagi, kita akan merefleksikan kembali makna Natal tahun ini dalam kehidupan kita. Apakah ada hal yang baru dalam Natal ini selain hadiah warna-warni, pernak-pernik hiasan pohon Natal, dan perayaan-perayaan Natal? Tentu saja ada. Pasti ada sesuatu yang bermakna setiap kali kita merayakan Natal. Untuk menemukan jawabannya, silakan berkunjung ke Situs Gospelcom bagian Natal. Bagian ini menyajikan sumber-sumber Natal yang dapat membantu Anda untuk lebih memahami dan menghayati makna Natal yang sejati. NATAL -- ICW EDISI 1037/2004 ==> http://www.sabda.org/publikasi/icw/1037/ ==> <subscribe-i-kan-icw@xc.org> [Berlangganan] Masih ingin mengetahui lebih banyak lagi sumber-sumber Natal yang ada di belantara internet? Klik ICW Edisi 1037/2004 yang mengulas beragam sumber bahan seputar Natal. Alamat URL sekaligus review singkat tentang beberapa situs Natal yang ada di dunia cyber akan sangat membantu kita untuk untuk menemukan dan merenungkan arti Natal dalam hidup kita. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ DOA BAGI MISI DUNIA ~~ COMMONWEALTH OF INDEPENDENT STATES (CIS) Umat Kristen sedang menjangkau dan melayani anak-anak yatim piatu yang ada di CIS (Commonwealth of Independent States -- Persemakmuran Negara-Negara Merdeka). Program yang diberi nama "Christmas for Orphans" memberi kesempatan juga kepada umat Kristen di CIS untuk memberitakan Injil. Menurut perwakilan dari Slavic Gospel Association, "Diperkirakan ada 700.000 anak yatim piatu yang ada di negara-negara yang dulunya tergabung dalam Uni Soviet. Kebanyakan dari anak-anak itu belum pernah mendengar Injil. Karena itu, kami mencoba untuk menempatkan anak-anak itu pada beberapa panti asuhan Kemudian kami bersama-sama mengadakan program-program penginjilan dengan nuansa Natal untuk anak-anak itu." Yang disediakan bagi anak- anak itu antara lain beragam hadiah, literatur- literatur Kristen dalam bahasa Rusia atau Alkitab untuk anak jika mereka belum memilikinya, dan juga baju-baju hangat. "Kami telah memulai program ini tahun lalu. Dan tahun ini, kami akan memperluas jangkauan kami yaitu menjangkau 10.000 anak yang tinggal di 50 panti asuhan." [Sumber: Mission Network News, December 2nd, 2004] Pokok Doa: ---------- * Doakan Slavic Gospel Association dan programnya "Christmas for Orphans" yang akan menjangkau 10.000 anak yatim piatu di CIS. * Berdoa untuk anak-anak yatim piatu di CIS supaya mereka bisa melihat Allah yang sungguh-sungguh mengasihi mereka dan menjadikan Allah sebagai sumber kekuatan dalam kehidupan mereka. B R A Z I L Firman Allah akan menjangkau lebih banyak orang melalui pelayanan misi via radio. Karena itu, sungguh bersyukur untuk keberadaan Trans World Radio (TWR). Pelayanan TWR minggu lalu mendedikasikan transmitter gelombang pendek 50.000 watt untuk Santa Maria, Brazil. Menurut perwakilan TWR, transmiter tersebut berpotensi untuk menjangkau lebih dari 175 juta orang. Perwakilan ini mengharapkan lebih banyak hal terjadi selain adanya sinyal gelombang pendek. "Ada banyak pendengar di Brazil yang memanfaatkan sinyal gelombang pendek tersebut. Kami telah memiliki dua gelombang pendek berukuran 10 kilowatt dalam dua tahun terakhir ini. Kami sudah sangat puas dengan respon yang masuk. Ada banyak area di Brazil yang tidak bisa dijangkau dengan mudah oleh sarana lain selain radio." Ada beberapa program yang akan dirilis dalam bahasa Portugis. Setelah itu, segera menyusul program-program dalam bahasa suku seperti Amazon. Kami juga akan menyiarkan program tersebut dalam bahasa Makuxi, Baniua, dan Ticuna yang sama sekali belum pernah didengar orang luar. Kami percaya bahwa Allah juga akan memampukan kami untuk menyiarkan program itu dalam bahasa Spanyol karena transmiter yang baru bisa memancarkan gelombang ke beberapa negara di luar Brazil. [Sumber: Mission Network News, December 2nd, 2004] Pokok Doa: ---------- * Bersyukur untuk TWR yang telah mendedikasikan transmitter baru untuk wilayah Santa Maria. Doakan supaya melalui transmiter tersebut semakin banyak pendengar dapat mengenal Injil dan menerima-Nya. * Doakan proses penerjemahan program-program radio dalam bahasa suku Amazon, Makuxi, Baniua, dan Ticuna. Dengan demikian bisa menjangkau wilayah-wilayah terpencil yang susah dijangkau dengan sarana penginjilan lainnya. B A N G L A D E S H Pelayanan outreach menjadi dasar bagi berdirinya gereja. OMS International baru saja menyelesaikan pelatihan di Bangladesh yang bertajuk ´Every Community for Christ´ (Semua Komunitas untuk Kristus) yang juga merupakan program penginjilan. Pemimpin tim dapat melakukan perjalanan dengan selamat ke seluruh bagian Bangladesh di bagian Selatan. Setelah mengikuti program baptisan, pemimpin kelompok memilih beberapa orang awam untuk menjadi pemimpin dan pendeta yang akan melanjutkan pelatihan kepemimpinan tersebut. Sebagai dampak dari beragam pelatihan yang diadakan, semakin banyak orang di Bangladesh yang akan mengenal dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. [Sumber: Mission Network News, December 2nd, 2004] Pokok Doa: ---------- * Doakan OMS International dalam melakukan pelayanan di Bangladesh supaya terus diberi hikmat oleh Allah sehingga pelayanan mereka bisa terus berkembang. * Berdoa untuk usaha perintisan gereja baru sekaligus latihan kepemimpinan yang diadakan bagi orang awam di Bangladesh. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ DOA BAGI INDONESIA ~~ Persiapan Natal di Gereja ------------------------- Memasuki minggu kedua bulan Desember, gaung Natal semakin terasa. Gereja-gereja mulai berbenah-benah untuk mempersiapkan perayaan Natal, bahkan kemungkinan sudah ada yang telah merayakannya. Pada kesempatan ini, kami mengajak Anda untuk mendoakan persiapan- persiapan perayaan Natal yang dilakukan oleh gereja-gereja tersebut. Pokok Doa: ---------- * Berdoa untuk setiap jemaat gereja agar mempersiapkan hati dalam menyambut Natal tahun ini. Kiranya mereka dapat semakin bersyukur untuk kasih Allah yang begitu besar melalui kehadiran Yesus Kristus di dunia. * Berdoa supaya semangat memberi menjadi pendorong utama dalam penyelenggaraan kegiatan Natal tahun ini. * Doakan agar sukacita Natal bisa dirasakan tidak hanya oleh jemaat gereja tetapi juga oleh orang-orang yang berada di sekitar jemaat tersebut. Kiranya damai dan sukacita Natal dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan jemaat Tuhan dan memperbarui semangat penginjilan mereka untuk menjangkau orang-orang di sekitar mereka. * Doakan agar setiap umat Kristen yang merayakan Natal tahun ini tidak memfokuskan diri pada hal-hal yang fana, tapi biarlah mereka memiliki hati untuk lebih banyak memberi terutama pada orang-orang yang saat ini sedang membutuhkan uluran tangan (antara lain para korban bencana alam dan mereka yang sedang menganggur). * Berdoa supaya Natal tahun ini lebih mempersatukan gereja dan jemaatnya dalam bekerjasama dengan gereja-gereja dari denominasi lain, khususnya dalam memberi perhatian pada kebutuhan masyarakat setempat yang sedang kekurangan. * Natal juga merupakan saat untuk menyatakan kasih kepada keluarga. Berdoa supaya kita masing-masing bisa saling memberikan kasih dan perhatian kepada keluarga kita. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ SURAT ANDA ~~ Dari: ruth ma <rtma_98@ >Halo saudara/i dlm BAPA, >terima kasih utk kirimannya kami sungguh senang dpt banyak berita >dan makalah sangat menguatkan kami di ladang nun jauh di sana lho, >okey kami masih tetap setia menunggu berita yg lain >daaaaaaaaaaaaaaaaa salam kasih BAPA dan doa dr sini Redaksi: Terima kasih banyak untuk suratnya yang sangat memberi semangat kepada kami. Semoga Anda terus dikuatkan dengan sajian-sajian e-JEMMi. Kalau boleh tahu, Anda melakukan pelayanan di daerah mana? Apabila ada kesaksian atau cerita pelayanan yang bisa disharingkan kepada pembaca e-JEMMi, jangan ragu untuk segera mengirimkannya ke Redaksi e-JEMMi di alamat <staf-misi@sabda.org>. Kami juga menunggu kiriman berita dari Anda dan selamat melayani. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ URLS Edisi Ini ~~ * Mission Network News http://www.missionnetworknews.org/ _____________________________ DISCLAIMER ____________________________ Bahan-bahan dlm Buletin e-JEMMi disadur dengan izin dari banyak pihak Copyright(c) 2004 oleh Buletin e-JEMMi --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Situs YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ______________________________________________________________________ Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat Anda kirimkan: Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi@xc.org>, atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org> Staf Redaksi: Natalia Endah S., Ratri, Tesalonika, dkk. ______________________________________________________________________ Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk berhenti, kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk Situs e-MISI http://www.sabda.org/misi/ Untuk Arsip Buletin e-JEMMi http://www.sabda.org/publikasi/misi/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |