Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/1998/5

e-JEMMi edisi No. 5 Vol. 1/1998 (4-12-1998)

----------------------------------------------------------------------
Jurnal Elektronik Mingguan Misi (JEMMi)       Vol.1 No.5 Nopember 1998
----------------------------------------------------------------------
SEKILAS ISI:
o [SEPUTAR MISI]      - TIONGKOK
o [MENGENAL 1 DEMI 1] - EKUADOR
o [BADAN/SUMBER MISI] - Mission Training Service
----------------------------------------------------------------------

Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk berhenti,   kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org

____________________
=== SEPUTAR MISI ===

T I O N G K O K

Selama zaman kolonial, ada pepatah yang berbunyi "Bertambah satu
orang Kristen berarti berkurangnya satu orang Tionghoa". Pandangan ini
sudah hampir sama sekali berubah, menurut seorang pengamat dari
Gerakan Kristen Tiongkok (China's Christian Movement). Berikut ini adalah
laporannya:

**Satu orang Kristen berarti bertambah satu orang Tionghoa yang baik**
"Situasi di Tiongkok berubah sama sekali di bawah pemerintahan Mao dan
komunismenya. Saat ini, banyak orang-orang merindukan dan haus akan
Injil, dan untuk berjumpa dan menikmati Allah yang hidup. Tuhan telah
bekerja dengan luar biasa, mengkonfirmasi FirmanNya melalui
tanda-tanda dan keajaiban, kesembuhan, kebangkitan orang mati, dan
kuasa supernatural. Saat ini, orang sering mengatakan "Satu orang
Kristen, berarti bertambah satu orang Cima yang baik".

The simple leaders
"A leading brother from a house church movement told me that God has
called above all simple people, who are not intellectually
particularly gifted or even educated. In many cases, it is 60, 70 or
even 80 percent women who have been called by God. Very often, God has
called despised, uneducated, weak or ignoble, and frequently
illiterate, people to demonstrate his Word is power and spiritual
authority. All or most inhabitants of a village regularly turn to
Christ. Today, there are probably at least 100 million, perhaps even
120-130 million Christians in China. Many of them, particularly the
older generation, are illiterate. The middle aged are often called
'the lost generation' because they suffered so much during the
Cultural Revolution, including not receiving any education.

**Pemimpin-pemimpin yang sederhana**
"Seorang pemimpin dari gerakan gereja perumahan bercerita kepada saya
bahwa Tuhan terutama telah memanggil orang-orang yang sederhana, yang
tidak berkepandaian tinggi atau bahkan tidak terpelajar. Di beberapa
tempat, 60-80% yang terpanggil adalah kaum wanita. Seringkali Tuhan
memanggil mereka yang terbuang, tidak terpelajar, yang lemah tidak,
terhormat, dan juga yang buta huruf, untuk menunjukkan kuasa Firman
yang bekerja dalam realitas rohani. Biasanya semua atau sebagian
besar dari suatu desa datang mencari Kristus. Saat ini, kemungkinan,
paling sedikit ada 100 juta, atau bahkan 120-130 juta orang Kristen
di Tiongkok. Banyak dari mereka, terutama dari generasi tua, yang buta
huruf. Generasi menengah seringkali disebut 'generasi hilang' karena
mereka telah sangat menderita selama masa revolusi budaya, termasuk
tidak mendapat pendidikan.

**Salah satu kunci: pengkotbah keliling**
"Pengkotbah keliling merupakan salah satu kunci timbulnya kebangunan
di Kerajaan Tengah. Seperti di zaman rasul-rasul, mereka seringkali
bepergian tanpa membawa baju ganti, makanan atau uang. Dengan
berserah sepenuhnya kepada pemeliharaan Tuhan mereka menempuh
perjalanan mencari domba-domba yang hilang di antara aneka kelompok
masyarakat di Tiongkok. Kepada kelompok2 tersebut, mereka memberitakan
Injil dengan sederhana namun dengan penuh kuasa. Dalam tahun-tahun
belakangan ini, gereja-gereja perumahan di Tiongkok telah mulai membawa
berita kehidupan kekal kepada kalangan minoritas. Mereka nampaknya
sukses: beribu-ribu, bahkan puluhan ribu orang dari kalangan
minoritas datang kepada Kristus. Suatu kebangunan telah terjadi.

**Martir**
"Tidak ada kebangunan rohani tanpa pertobatan, demikian juga tidak
ada kemuliaan di Tiongkok tanpa salib. Menderita sebagai martir adalah
hal yang hampir pasti terjadi di pos-pos gereja perumahan. Setiap
pemimpin pos gereja perumahan sudah mendekam di penjara selama paling
sedikit tiga tahun. Akhir-akhir ini, anggota keluarga dari pemimpin2
ini juga ditahan oleh Pihak Keamanan, diduga sebagai pelampiasan
dendam karena mereka tidak bisa menemukan pemimpin2nya sendiri yang
mereka cari. Jadi bisa dibilang bahwa yang terjadi ini adalah tahanan
keluarga. Karena itu, banyak sanak keluarga dari pemimpin2 pos gereja
perumahan yang juga harus hidup bersembunyi.

**Jangan berdoa untuk kebebasan kami**
"Suatu contoh yang sangat menyentuh saya. Dalam bulan-bulan terakhir
ini, lima pemimpin pos gereja perumahan ditahan dan disiksa dengan
kejamnya selama menjalani interogasi. Mereka semuanya dijatuhi
hukuman kerja paksa selama beberapa tahun. Itu berarti mereka harus
bekerja dalam tambang selama 12 jam per hari, 7 hari setiap
minggunya. Mereka ingin agar orang-orang bukannya berdoa untuk
kebebasan mereka, tetapi agar Roh kemuliaan Allah memenuhi mereka (1
Petrus 4:12-14), sehingga mereka bisa menjadi saksi bagi Allah yang
hidup kepada lingkungan di mana mereka berada, dan sehingga mereka
bisa menjalani hidup yang berkemenangan. Orang-orang Kristen ini
dipaksa makan batu bara oleh penyiksa mereka; sewaktu mereka menolak,
gigi depan mereka dihancurkan.

** Beritakan mengenai Tuhan, bukan kami**
"Komitmen dan kesediaan untuk berkorban sangat mengagumkan. Kerelaan
untuk menderita bagi Yesus, dipenjarakan, bahkan mati sebagai martir
mungkin begitu mengejutkan bagi orang barat, termasuk bagi
orang-orang Kristen lainnya. Namun ini dipandang sebagai kehormatan
dikalangan pos-pos gereja perumahan. Orang-orang Kristen di sana sama
seklai tidak tergolong fanatik, ekstrim atau tidak dewasa;
sebaliknya, mereka bisa dibilang sederhana, rendah hati, lembut, dan
matang rohani. Seperti telah disebutkan, mereka bercerita sesedikit
mungkin mengenai diri mereka sendiri - supaya mereka tidak mengambil
kemuliaan Allah - dan bercerita sebanyak-banyaknya mengenai
pekerjaan-pekerjaan Tuhan, memuliakan nama-Nya atas apa yang telah
dilakukan Nya."

[[ Bahan-bahan disadur dengan izin dari: FRIDAYFax - produksi DAWN
Europe, dan CMDNet Update, sebagaimana didistribusikan oleh Center
for Mission Direction Selandia Baru < http://www.cmd.org.nz/ > .]]

_________________________
=== MENGENAL 1 DEMI 1 ===

E K U A D O R

LUAS: 283.600 km2
BENTANGAN TANAH: Hutan Amazon yang lebat, gunung-gunung yang indah,
dataran tanah tepi pantai yang subur. Negara Ekuador yang dilalui
oleh katulistiwa terletak dipinggir pantai lautan Pasifik di ujung
Utara bagian Barat dari benua Amerika Selatan. Ekuador dibatasi oleh
Kolumbia di Utara dan Peru di Barat dan Selatan.
IBU KOTA: Quito (1;2 juta orang)
JUMLAH PENDUDUK: 13 juta
AGAMA: 94% Roma Katolik, 3,5% Injili, 2% Kristen lain, 
0,5% agama & kepercayaan lain.
BEBAS BUTA HURUF: 85% laki-laki, 80% wanita
BAHASA RESMI: Spanyol
JUMLAH BAHASA: 22 (15 memiliki Kitab Suci seluruhnya atau sebagian)
SITUASI GEREJA & NEGARA: Pada mulanya merupakan bagian Utara dari
kerajaan Inca, tanah Ekuador pernah dikibari oleh bendera Spanyol dan
Kolumbia, sebelum mendapat kemerdekaan pada tahun 1830. Perhatian
kepada Ekuador mencuat ke dalam kancah dunia kekristenan di tahun
1956, ketika lima orang misionaris muda dibunuh oleh orang Indian
Auca di hutan Amazon. Kebanyakan suku-suku terpencil ini telah
dijangkau oleh Injil, dan gereja bertumbuh dengan pesat di antara
orang-orang Quechua dan kota-kota yang berbahasa Spanyol. Namun
demikian, jumlah orang Ekuador yang masih tinggal dalam kegelapan
rohani masih sangat besar. SIM memasuki Ekuador tahun 1989, bekerja
di dan sekitar selatan dari kota Loja dan Quayaquil. Daerah ini sama
sekali belum tersentuh oleh Injil. Namun ada beberapa orang yang
sudah menjadi Kristen melalui pelayanan HCJB, suatu pelayanan dari
World Radio Missonary Fellowship. Pemerintah demokratis yang berasal
dari rakyat mengambil alih pimpinan negara pada tahun 1979 dan
sekarang berada dalam pimpinan Presiden Fabian Alarcon.

Sumber: Majalah SIMNOW Edisi 83 - dari Society for International
Ministries (SIM)

_________________________
=== BADAN/SUMBER MISI ===

M E N G I N J I L I   O R A N G   I S L A M
Sebuah organisasi bernama Missonary Training Service di Inggris telah
mengeluarkan buku (65 halaman) berjudul "Evangelising (M)usl*ims -
Helps for beginning house churches". Buku ini merupakan salah satu
dari sepuluh buku yang telah dikeluarkan oleh MTS. Buku-buku lainnya
antara lain: The Missionary Training Guide; Resources for Missionary
Work; Unreached Peoples of the World; The Missionary Team; How to
Make Disciples in Other Cultures; How to Learn Another Language; The
Effective Sending Church; Tentmaking Missionaries; Evangelising
Hindus and Buddhists. Untuk memesan buku-buku tersebut atau
mendapatkan keterangan lainnya, silahkan hubungi <coordmts@xc.org>

___________________________
=== URL/LINK Edisi ini: ===

    mailto: Mission Training Service <coordmts@xc.org>
    http://www.sim.org/
    http://www.cmd.org.nz/
    http://www.sabda.org/Sumber/Sumber.htm Misi

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Masalah, pertanyaan, tanggapan dan kontribusi bahan dapat dikirimkan 
ke: Rudy Kurniadi <kurry@iname.com>, atau 
Staf e-MISI <owner-i-kan-misi@xc.org>

_I-KAN__________________________________________________________e-MISI_
Administrator e-MISI mengundang anda untuk memberikan sumbangan pikiran
bagi kemajuan dan keefektifan pelayanan jurnal ini,  dengan mengirimkan
email ke: Staf e-MISI <owner-i-kan-misi@xc.org>
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
 'Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata:  
 "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" 
  Maka sahutku:      "Ini aku, utuslah aku !!"'          (Yesaya 6:8)



_I-KAN__________________________________________________________e-MISI_
 'Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata:
 "Siapakah yang akan Kuutus,  dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" 
  Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"'                 (Yesaya 6:8)


 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org