Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2004/47 |
|
e-JEMMi edisi No. 47 Vol. 7/2004 (25-11-2004)
|
|
====================================================================== ><> ><> Buletin e-JEMMi <>< <>< Edisi November 2004, Vol.7 No.47 ====================================================================== SEKILAS ISI: o [Editorial] o [Artikel Misi] : Tumbuh di Tengah Tekanan -- Laporan dari RRC o [Profil/Sumber Misi] : Missions Catalyst E-magazine, Serving In Mission o [Doa Bagi Misi Dunia]: Zimbabwe, Filipina, dan Nepal o [Doa Bagi Indonesia] : Pembebasan Pendeta Rinaldy Damanik o [Surat Anda] : Rindu Menginjil o [URLs Edisi Ini] ********************************************************************** Anda diizinkan mengutip/meng-copy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari Buletin e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan mencantumkan SUMBER ASLI dari setiap bahan dan Buletin e-JEMMi sebagai penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia. Thanks. ********************************************************************** ~~ EDITORIAL ~~ Salam dalam kasih Kristus, Artikel Misi dalam edisi ini menampilkan laporan dari RRC tentang kemajuan kekristenan di RRC, yang pernah dimuat di Majalah Get LIFE! Kami harap melalui artikel ini, kita bisa belajar tentang bagaimana kita dapat terus bertahan di tengah tekanan yang kita hadapi. Dalam sepanjang sejarah kekristenan di RRC, tekanan dan penganiayaan sudah bukan hal yang asing lagi, tapi justru melalui hal itu, umat Kristen di negara Tirai Bambu ini bertumbuh dengan luar biasa -- tetap melesat walau dihambat. Bagaimana keadaan RRC sekarang? Apakah hanya bahaya tekanan dan penganiayaan saja yang dihadapi orang-orang Kristen RRC? Ada bahaya lain yang siap menghadang kemajuan kekristenan di sana, yaitu kapitalisme dan materialisme. Saat hidup mulai nyaman dan diberkati secara melimpah, akankah mereka dapat terus bertahan dalam menghadapi "serangan berkat" tersebut? Apa yang dialami umat Kristen di RRC juga menjadi pergumulan umat Kristen di Indonesia. Ada tekanan, penderitaan, dan berkat melimpah yang silih berganti menghadang laju pertumbuhan iman kita. Bagaimana kita menghadapi tantangan-tantangan ini? Satu-satunya jalan adalah dengan meminta kekuatan dan hikmat dari Tuhan. Mari kita bersama- sama saling mendoakan supaya iman kita terus terbangun dan kita bisa saling menguatkan untuk terus memberitakan Injil. Terus maju dalam Tuhan! Redaksi Buletin e-JEMMi *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= "Pengorbanan kita tidak pernah cukup bagi DIA yang mengorbankan segala milik-Nya untuk kita." (e-RH -- 11 November 2004) *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ ARTIKEL MISI ~~ TUMBUH DI TENGAH TEKANAN - LAPORAN DARI RRC =========================================== Aku pertama kali ke RRC tahun 1986 untuk mengunjungi tanah leluhur ayahku di desa Putien di Propinsi Fujian. Aku menangis waktu melihat kondisi desa yang sangat memprihatinkan itu. Ada seorang bapak yang hidupnya sangat miskin. Ia hidup sebatang kara di gubugnya yang berukuran 2x3 m dan seperti penduduk desa lainnya, ia sekedar hidup untuk menyambung hari saja. Tak heran jika wajah-wajah mereka tampak kecut, muram, dan tanpa pengharapan. Pada saat itu, aku cuma bisa berdoa agar Tuhan memakai orang-orang Kristen untuk menjangkau negeri dengan 1;3 milyar jiwa itu (suatu sumber tak resmi, bahkan mengatakan jumlah penduduk di RRC sudah mencapai 1,6 milyar karena banyak keluarga yang memiliki lebih dari satu anak, tetapi tak berani mendaftarkannya pada pemerintah). Sementara itu, menurut data yang dikeluarkan pada tahun 1940-an, jumlah orang Kristen di RRC mencapai 800 ribu jiwa. Jumlah ini sangat sedikit dibanding dengan 1;3 milyar orang yang mendiami negeri tirai bambu ini. Paham komunis yang menjadi ideologi RRC memang menjadikan orang takut untuk menyatakan kepercayaan mereka secara terang-terangan; walaupun sebetulnya sudah cukup banyak orang yang mengenal Kristus akibat buah pelayanan para misionaris seperti Hudson Taylor dan rekan-rekannya. Tetapi Roh Kudus dapat menggunakan hal yang buruk untuk menyampaikan kebenaran-Nya. God Changes A Mess Into A Message --------------------------------- Pengaruh pemimpin Mao Tse Tung di RRC besar sekali. Dengan revolusi kebudayaannya, ia menyatukan Cina dalam satu bahasa, yaitu bahasa Mandarin yang disederhanakan. Tujuannya supaya seluruh Cina bisa bersatu dalam satu bahasa dan ideologi. Tapi justru lewat hal ini, Injil dapat disebarluaskan dengan lebih mudah. Selain itu, ia pun memenjarakan ribuan orang percaya dan para hamba Tuhan di berbagai penjara yang terletak jauh dari tempat asal mereka. Tujuan Mao adalah supaya mereka tidak punya hubungan satu dengan yang lainnya. Tapi Tuhan justru memakai penjara sebagai tempat untuk memberitakan Injil. Selain itu, orang-orang yang kemudian dilepaskan dari penjara pun berkarya di kota tempat mereka pernah dipenjarakan, sehingga Injil tersebar di berbagai tempat. Sementara itu, tragedi Tiananmen pada bulan Juni 1989 menyebabkan semua mata tertuju ke Beijing. Semangat kebebasan yang diserukan oleh para mahasiswa di Tiananmen memicu banyak orang di seluruh daratan Cina untuk menyebarkan Berita Sukacita secara lebih terang- terangan. Aku mengenal dua orang pemuda di kota XN yang terletak di Propinsi Shanxi. Mereka adalah aktivis gereja bawah tanah yang divonis penjara selama 3 tahun akibat pelayanan mereka. Tapi kondisi tubuh mereka yang sangat lemah akhirnya menyebabkan mereka dibebaskan sebelum masa hukuman tiga tahun berakhir. Aku terharu sekali waktu bertemu mereka. Secara fisik, kondisi tubuh mereka sangat lemah. Secara materi, mereka tidak memiliki apa-apa. Walaupun begitu, mereka mau mempersembahkan seluruh hidup mereka untuk kemuliaan Tuhan. Salah satu dari mereka akhirnya memutuskan untuk melayani Dia di daerah pedalaman Mongolia dengan hanya berbekal uang sebesar 200 RMB (sekitar Rp 220.000,00) untuk hidup selama tiga bulan. Aku sempat bertanya, apakah uang sebesar itu cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dengan penuh keyakinan, mereka berkata, "Tuhan selalu mencukupi kebutuhan kami. Lagipula, kami selalu diterima dan diberi makan oleh anak-anak Tuhan di setiap kota yang kami kunjungi." Kerinduan masyarakat RRC untuk mengenal Allah yang mereka sembah memang sangat dalam. Aku melihat sendiri, walaupun di musim dingin, orang-orang sudah bangun sejak pukul 6 pagi untuk berdoa dan berlutut di lantai yang dingin tanpa alas. Setelah berdoa selama 1 jam, mereka belajar Alkitab secara intensif dalam suatu acara pembinaan selama 10-12 jam nonstop dengan tubuh yang menggigil karena minimnya fasilitas pemanas ruangan. Dari orang-orang inilah, aku belajar bahwa hati dan penyerahan diri kepada Allah di dalam pelayanan, jauh lebih penting dari kemampuan dan sarana yang dimiliki. Mereka juga membuktikan bahwa penganiayaan dan tekanan kepada orang-orang Kristen justru menyebabkan kuasa Tuhan bekerja dengan sangat luar biasa. Dalam kurun waktu 50 tahun saja, terjadi multiplikasi jumlah orang percaya yang sangat tinggi. Dari 800 jiwa pada tahun 1940-an, kini mencapai sekitar 80 juta jiwa. Beberapa sumber mengatakan, jumlahnya saat ini, bahkan telah mencapai 100 juta jiwa. ´God does change a mess into a message!´ Dibutuhkan Pengajaran Teologia yang Utuh ---------------------------------------- Aku melihat, hal utama yang mereka butuhkan saat ini adalah pengajaran dan pengetahuan teologia yang lebih dalam; mengingat banyaknya aliran bidat yang ikut masuk pada waktu multiplikasi besar-besaran terjadi. Pemerintah RRC saat ini memang membatasi kebebasan masuknya buku-buku teologi yang bermutu. Kebanyakan dari orang Kristen yang terdaftar, secara resmi beribadah di gereja-gereja yang diakui pemerintah, yang biasa disebut ´Threeselves Patriotic Movement (TSM)´. Padahal, ada banyak sekali gereja ´bawah tanah´ yang berusaha untuk mempertahankan kemurnian iman Kristen yang berkembang di RRC. Saat ini, beberapa lembaga misi dari Amerika, Singapura, Hongkong, bahkan Indonesia sebetulnya telah mulai menggumuli kebutuhan yang satu ini. Mereka berusaha agar orang-orang RRC bisa diperlengkapi dengan pengetahuan teologi yang utuh, baik melalui korespondensi maupun pembinaan yang intensif. Bahaya yang Menghadang ---------------------- Salah satu bahaya utama yang menghadang kemajuan kekristenan di RRC adalah kapitalisme dan materialisme, bukan komunisme. Kapitalisme yang kini masuk ke RRC dengan luar biasa berpotensi untuk menyebabkan orang terbuai dan terninabobok. Justru ketika fasilitas minim dan tekanan penguasa terjadi secara kuat, iman orang-orang Kristen di RRC dimurnikan dan bertumbuh dengan luar biasa. Karena itu, kita tidak perlu takut pada tekanan dan penderitaan. Yang perlu kita takutkan adalah ketika kita hidup nyaman dan diberkati dengan sangat berlimpah, sehingga kita lupa pada Dia yang menitipkan semua-Nya itu. Karena itulah, Allah sekarang sedang mencari anak-anak-Nya yang dapat bertahan menghadapi "serangan berkat". Bahan diedit dari sumber: Judul Majalah: Get LIFE! Edisi 06/2004 Judul Artikel: Tumbuh di Tengah Tekanan -- Laporan dari RRC Penulis : Peter Hidayat Penerbit : Yayasan Pelita Indonesia Halaman : 49-51 *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ PROFIL/SUMBER MISI ~~ MISSIONS CATALYST E-MAGAZINE ==> http://www.missionscatalyst.org Missions Catalyst E-magazine adalah salah satu bentuk pelayanan dari Caleb Project. Namanya, Missions Catalyst, merefleksikan perannya bahwa penggerak pelayanan misi hanya merupakan agen pembawa perubahan. Sama seperti fungsi katalis dalam reaksi kimia yang bisa mempercepat proses perubahan, maka para penggerak misi juga digunakan Allah untuk mengubah hati dari umat Tuhan sehingga mereka bisa memuliakan nama-Nya di antara segala bangsa. SERVING IN MISSION (SIM) NEW ZEALAND ==> http://www.sim.org/ Energi dan kerinduan SIM terfokus pada empat wilayah strategis dalam pelayanan -- penginjilan, komunitas yang berbasis pada pengembangan, pemuridan, dan memperlengkapi gereja-gereja supaya mempunyai fokus pada misi. SIM baru-baru ini telah melayani di 46 negara di Asia, Amerika Selatan, dan Afrika. Dalam situsnya, terdapat daftar kesempatan prioritas untuk melayani sebagai misionaris. Juga kesempatan untuk mengikuti pelayanan misi jangka pendek ataupun jangka panjang yang diatur sedemikian rupa sesuai dengan kategori- kategori negara. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ DOA BAGI MISI DUNIA ~~ Z I M B A B W E Pelayanan kemanusiaan di Zimbabwe menerima ancaman dari pihak pemerintah. Ada pajak untuk organisasi nonpemerintah dan pajak Pekerja Religius yang mulai diterapkan dalam parlemen. Pajak ini akan memberikan kuasa kepada pemerintah untuk mengatur semua bantuan dari luar negeri dan juga pelayanan kemanusiaan. Jika pajak baru diberlakukan, maka hal ini akan mempengaruhi pelayanan Operation Mobilization di Zimbabwe. OM telah merintis berdirinya gereja-gereja dan memberikan pelayanan di tengah-tengah suku terabaikan. Kepastian dari pajak baru tersebut belum jelas. [Sumber: Mission Network News, November 4th, 2004] Pokok Doa: ---------- * Doakan pelayanan tim OM Zimbabwe dan pelayanan-pelayanan masa depan, khususnya dalam menghadapi masalah peraturan pemerintah. * Berdoa agar parlemen bisa bersikap bijaksana untuk menetapkan keputusan terhadap pemberlakuan pajak baru tersebut. F I L I P I N A Penculikan, pemboman, dan bentuk kekerasan lain telah mewabah di wilayah bagian Selatan Filipina yang paling banyak dihuni oleh populasi Muslim. Filipina juga menjadi fokus dari 40 Hari Doa bagi Bangsa-bangsa, panduan doa untuk membantu umat Kristen dalam mendoakan suku-suku terabaikan dan umat non-Kristen di seluruh dunia. Ada sekitar 30 kelompok masyarakat Muslim, atau kira-kira 6 juta jiwa, merupakan penduduk asli wilayah Selatan Filipina. Masing- masing mempunyai bahasa sendiri, wilayah suku sendiri, tradisi sendiri dan mereka sangat butuh mengenal Berita Keselamatan. [Sumber: Mission Network News, November 4th, 2004] Pokok Doa: ---------- * Doakan agar Allah mempersiapkan para pekerja Kristen yang akan dipanggil untuk melayani orang-orang Muslim di wilayah bagian Selatan Filipina. * Berdoa supaya Allah memberikan hikmat, kekuatan hati, dan perlindungan kepada para pekerja Kristen untuk melihat pintu-pintu yang terbuka bagi Injil. N E P A L Pemberontak Maoist menjadi semakin aktif di Nepal. Aktivitas yang mereka lakukan telah memaksa sepasang misionaris dievakuasi. Demikian laporan dari perwakilan Association of Baptists for World Evangelism. "Kami telah memutuskan alasan-alasan keselamatan agar bisa mengeluarkan pasangan misionaris tersebut dari Nepal, setidaknya untuk 6 bulan sampai huru-hara di Nepal mereda. Akivitas Maoist semakin memanas. Yang menjadi target mereka adalah wilayah- wilayah di lembah Katmandu." Kami sebenarnya merasa kecewa karena harus merelokasikan misionaris tersebut karena keberhasilan pelayanan mereka dalam menjangkau penduduk Nepal yang belum mengenal Kristus. "Kedua misionaris itu terlibat dalam sebuah pelayanan perintisan gereja. Kami bisa melihat pertumbuhan gereja tersebut mulai dari sejumlah kecil jemaat hingga sekarang telah berkembang menjadi jemaat yang sangat besar. Bahkan, gereja ini sudah mulai merintis sebuah gereja baru. Misionaris ini juga ikut memulai pelayanan yatim piatu di Nepal." [Sumber: Mission Network News, November 10, 2004] Pokok Doa: ---------- * Doakan agar aktivitas Maoist yang menyebabkan berbagai huru hara di lembah Katmandu dapat diatasi oleh pemerintah Nepal. * Berdoa agar pasangan misionaris yang dievakuasi bisa kembali lagi melayani di Nepal. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ DOA BAGI INDONESIA ~~ Pembebasan Pendeta Rinaldy Damanik ---------------------------------- Pemerintah Indonesia membebaskan Pendeta Rinaldy Damanik setahun lebih cepat dari masa penahanannya. Banyak orang percaya kalau dia dipenjara karena kesalahan yang tidak dilakukannya. Pemenjaraan tersebut telah menjadikan Pendeta Rinaldy Damanik sebagai figur menonjol dalam negosiasi perdamaian antara komunitas Muslim dan Kristen di Sulawesi. Yang sangat berpengaruh dalam pembebasan Pendeta Damanik adalah seorang pemimpin Muslim yang bernama Idrus R. al Habsy. Setelah mendengar kampanye Pendeta Damanik tentang perdamaian, Idrus mendukung pembebasan Damanik. Idrus menulis permohonan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk membela Pendeta Damanik dan menyatakan bahwa Damanik adalah "seseorang yang berkarakter baik" sehingga dia seharusnya "dibebaskan dari hukuman". Tiga hari setelah menuliskan surat permohonan tersebut, Idrus menghembuskan nafas terakhirnya karena penyakit serius yang dideritanya. Namun, tindakan yang telah dilakukannya itu membuka jalan untuk membebaskan Pendeta Damanik lebih awal dari masa hukumannya. Menurut perwakilan dari Open Doors, pembebasan Pendeta Damanik merupakan jawaban luar biasa dari doa ribuan umat Kristen di seluruh dunia. Pembebasan tersebut terjadi sehari sebelum diadakannya Hari Doa Internasional bagi Gereja Teraniaya (International Day of prayer for the Persecuted Church) pada tanggal 14 November 2004. Pendeta Damanik dan keluarganya sungguh bersyukur dan berterima kasih atas semua orang yang mendoakan pembebasannya. Ketika Pendeta Damanik dipenjarakan, Open Doors USA membuka korespondensi untuk mendukung dia. Pendeta Damanik menerima sekitar 26.866 surat dan kartu dari umat Kristen di seluruh dunia yang meresponi acara korespondensi tersebut. Pendeta Damanik mengatakan bahwa dukungan dan semangat yang diterimanya saat di penjara sungguh menyentuh hatinya. Dia bersyukur kepada semua orang yang telah mendukungnya. Saat ini, Pendeta Damanik merencanakan untuk meneruskan pelayanan yang telah dilakukannya -- mengusahakan terwujudnya kedamaian dan keadilan di Indonesia. Beberapa orang kuatir bahwa dia akan menjadi target berikutnya dari serangkaian pembunuhan misterius yang terjadi sejak April 2004 yang lalu. Sejak bulan dimana terjadi pembunuhan tersebut, ada 6 orang Kristen yang meninggal dunia dan 11 orang terluka. [Sumber: Mission Network News, November 12th, 2004] Pokok Doa: ---------- * Bersyukur untuk Pendeta Damanik yang telah dibebaskan lebih awal dari masa hukuman seharusnya. Doakan untuk perjuangannya dalam mewujudkan perdamaian di wilayah Sulawesi. * Berdoa supaya Allah memberi perlindungan, hikmat, dan kekuatan bagi Pendeta Damanik dan orang-orang kunci di Sulawesi agar dapat menjadi jalan dimana kuasa Allah dapat dinyatakan di wilayah yang berkonflik ini. * Doakan agar Roh Kudus bekerja melembutkan hati orang-orang yang memiliki kebencian, yang mengobarkan permusuhan antara orang Muslim dan Kristen di Sulawesi. Doakan agar ada rekonsiliasi di antara mereka. * Doakan untuk pemerintah agar ikut campur dalam penyelesaian konflik di Sulawesi dan dapat mencari jalan tengah untuk solusi perdamaian, yang akan menguntungkan kedua belah pihak. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ SURAT ANDA ~~ Dari: "ruth s." <ruth_srg@> >Saya terbeban terhadap bangsa Indonesia dan saya rindu suatu >hari kelak, saya dapat menyampaikan injil ke daerah-daerah lain di >Indonesia, bahkan daerah-daerah terpencil. > >Begitu juga dengan gereja saya yang saat ini memiliki misi untuk >ikut mengambil bagian dalam penginjilan untuk suku-suku bangsa di >Indonesia. > >Mohon bantuannya untuk mendapat informasi-informasi tentang suku- >suku bangsa di Indonesia juga pergerakan-pergerakan penginjilan >yang ada. Mohon untuk mendapatkan kabar bila saya tidak berhak >untuk mendapatkan informasi tersebut. Terima kasih. >Tuhan memberkati >Ruth S. Redaksi: Kami mendukung kerinduan Anda dan gereja Anda untuk dipakai Tuhan menginjili daerah-daerah lain di Indonesia. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan dari penerbitan Buletin e-JEMMi dan pembuatan Situs e-MISI, yaitu mendorong para pembaca/pengunjung untuk berpartisipasi secara aktif dalam pelayanan misi. Untuk itu, kami telah menyediakan informasi tentang pelayanan misi dari berbagai negeri dan juga pokok doa misi dalam setiap penerbitan Buletin e-JEMMi. Sedangkan informasi tentang suku-suku bangsa di Indonesia bisa Anda dapatkan melalui Situs e-MISI. Selain informasi tentang suku, Anda juga bisa membaca kumpulan artikel misi dan kesaksian misi serta buku-buku seputar misi yang tentunya akan menambah wawasan Anda tentang pelayanan misi. Selamat berkunjung ke Situs e-MISI di alamat: ==> http://www.sabda.org/misi/ ==> http://www.sabda.org/publikasi/misi/arsip/ [Arsip e-JEMMi] *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ URLS Edisi Ini ~~ * Mission Network News http://www.missionnetworknews.org/ _____________________________ DISCLAIMER ____________________________ Bahan-bahan dlm Buletin e-JEMMi disadur dengan izin dari banyak pihak Copyright(c) 2004 oleh Buletin e-JEMMi --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Situs YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ______________________________________________________________________ Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat Anda kirimkan: Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi@xc.org>, atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org> Staf Redaksi: Natalia Endah S., Ratri, dan Tesalonika ______________________________________________________________________ Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk berhenti, kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk Situs e-MISI http://www.sabda.org/misi/ Untuk Arsip Buletin e-JEMMi http://www.sabda.org/publikasi/misi/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |