Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2002/47

e-JEMMi edisi No. 47 Vol. 5/2002 (20-11-2002)

Redemptive Analogies

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Jurnal Elektronik Mingguan Misi (JEMMi)    November 2002, Vol.5 No.47
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
SEKILAS ISI:

 o [Editorial]
 o [Tokoh Misi]         : Don Richardson dan Suku Sawi di Irian Jaya
 o [Profil/Sumber Misi] : Pioneers International Missions,
                          Sacred Tribes Journal,
                          Pray For Arabian Peninsula,
                          Prayer Calendar For the Unreached Morocco
 o [Doa Bagi Misi Dunia]: Cambodia, India, Irak
 o [Doa Bagi Indonesia] : Bagi Bangsa dan Negara,
                          Bagi Umat Kristen Khususnya,
                          Bagi Pendoa Syafaat 40-Hari
 o [40 Hari Doa]        : Respon dari "40 Hari Doa Bangsa-bangsa"
 o [Doa Bagi Suku]      : Suku Bungku (Sulawesi)
 o [Surat Anda]         : Doa Bagi Indonesia
 o [URLs Edisi Ini]

***********************************************************************
Anda diijinkan mengutip/mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari
 e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus
 mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi (sebagai
penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia). Thanks.
***********************************************************************

~~ EDITORIAL ~~

  Salam Sejahtera dalam Yesus Kristus.

  Tokoh Misi yang akan kami ulas pada edisi ini adalah Don Richardson
  -- beliau banyak dikenal melalui bukunya "Peace Child" (Anak
  Perdamaian) yang menyajikan konsep "Redemptive Analogies" (Analogi
  Penebusan) untuk melayani suku-suku di wilayah pedalaman Irian Jaya,
  khususnya suku Sawi. Konsep Analogi Penebusan ini merupakan salah
  satu pendekatan dalam penginjilan yang menunjukkan bagaimana
  pemahaman budaya setempat dapat dipakai Allah untuk menjadi analogi
  rencana keselamatan-Nya.

    "Don Richardson termasuk dalam kategori misionaris yang
    menggunakan metode dan strategi baru untuk menjangkau suku-suku
    terpencil dan terabaikan seperti yang tertulis dalam artikel 'The
    New Missionary' (Misionaris Baru) -- berita utama yang dimuat
    dalam majalah 'Time' tahun 1982. Artikel ini menceritakan tentang
    pria dan wanita yang mempersembahkan hidupnya untuk memberitakan
    Injil kepada beberapa wilayah yang paling terpencil dan terabaikan
    di dunia. Siapakah 'Misionaris Baru' ini? Dari perspektif majalah
    'Time' misionaris baru ini tidak jauh berbeda dengan misionaris
    dari generasi sebelumnya. Namun ada perbedaan tertentu di antara
    keduanya. Misionaris baru lebih canggih dan profesional dalam
    pandangan mereka bila dibandingkan dengan misionaris dari generasi
    sebelumnya. Para misionaris baru ini lebih memperhatikan tentang
    metodologi dan prinsip-prinsip dalam strategi misi, lebih
    menyadari tentang pertumbuhan populasi dan statistik lainnya yang
    relevan, lebih bersemangat untuk menggunakan teknologi terbaru,
    dan mereka lebih berusaha untuk mempertahankan tradisi budaya
    lama." [Sumber: Buku "From Jerusalem to Irian Jaya", Academie
    Books, 1983, hal. 461]

  Untuk mengetahui cerita Don Richardson lebih dekat silakan menyimak
  kolom Tokoh Misi. Sedangkan kolom Sumber Misi menyajikan tentang
  sumber-sumber misi yang mengulas tentang pelayanan Injil dan pokok-
  pokok doa bagi suku-suku terabaikan. Kiranya sajian dalam edisi ini
  mendorong kita untuk belajar melihat metode atau strategi apa yang
  dapat digunakan untuk menjangkau mereka di sekitar kita yang belum
  mengenal Yesus.


  Selamat membaca

  Staf Redaksi

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ TOKOH MISI ~~

              DON RICHARDSON DAN SUKU SAWI DI IRIAN JAYA
              ==========================================

  Salah satu dari ahli teori misi praktis yang telah menarik banyak
  minat di dunia Barat adalah Don Richardson. Bukunya "Peace Child"
  (Anak Perdamaian) dan "Lords of the Earth" (Para Penguasa Bumi) yang
  ditujukan bagi orang-orang Kristen awam ini menyajikan tentang
  kerumitan dalam mengkomunikasikan Injil secara lintas budaya kepada
  orang-orang non- Kristen, khususnya suku- suku yang jauh dari
  peradaban barat. Mungkin lebih dari misionaris lainnya di Amerika,
  dia bisa menarik baik orang awam maupun para ahli misiologi.

  Prinsipnya tentang "Redemptive Analogy" (Analogi Penebusan) --
  penerapan tentang prinsip keselamatan ke dalam budaya lokal -- telah
  menyebabkan antusiasme dan debat dalam siklus misiologi semenjak dia
  menjelaskan prinsip tersebut di sebuah seminar di Dallas Theological
  Seminary tahun 1973. Sejak saat itu pengaruhnya telah berkembang
  melalui buku-buku dan artikel-artikel yang ditulisnya, konferensi
  yang diadakannya, pembuatan film "Peace Child", dan asosiasinya
  dengan U.S. Center for World Mission di Pasadena.

  Dalam sebuah kebaktian di Prairie Bible Institute tahun 1955, Don
  Richardson, seorang pemuda yang saat itu masih berusia 20 tahun,
  menjawab panggilan untuk terlibat dalam pelayanan misi ke luar
  negeri. Panggilan yang dijawabnya ini bukanlah panggilan yang masih
  samar-samar -- untuk pergi ke "suatu tempat" yang belum jelas --
  tetapi merupakan panggilan yang penuh kepastian untuk melayani suku-
  suku pengayauan (pemburu kepala manusia) di Netherlands New Guinea
  (sekarang Irian Jaya), dimana kekejaman merupakan cara hidup suku-
  suku tersebut. Banyak orang menghadiri kebaktian di Prairie Bible
  Institute tsb. dan mendengar khotbah dari Ebenezer Vine yang berusia
  71 tahun dari "Regions Beyond Missionary Union" (RBMU). Prairie
  Bible Institute telah cukup terbiasa melihat sebagian besar
  lulusannya terpanggil untuk melayani di luar negeri. Di antara
  lulusan yang memiliki keputusan yang sama dengan Don pada saat itu
  adalah Carol Soderstrom, seorang gadis cantik dari Cincinnati, Ohio,
  yang lima tahun kemudian menjadi istri Don.

  Tahun 1962, sesudah menyelesaikan kursus di Summer Institute of
  Linguistics dan menunggu kelahiran anak pertama mereka, Don dan
  Carol berlayar menuju New Guinea, dimana mereka bergabung dengan
  pelayanan misionaris RBMU sampai mereka ditugaskan untuk melayani
  suku yang ditunjuk -- suku Sawi, salah satu suku yang memiliki
  budaya yang merupakan gabungan antara kanibalisme dan pengayauan.
  Sangat berbahaya! Tidak hanya penduduknya yang menakutkan, wilayah
  yang didiami suku Sawi juga merupakan tempat yang menakutkan sebagai
  tempat tinggal bagi istri dan anaknya yang masih berusia tujuh
  bulan. Namun Don tidak pernah meragukan panggilannya.

  Sudah cukup beban bagi Don dan Carol untuk memikirkan ketakutan akan
  tempat dan penyakit berbahaya yang ada di sini. Namun mereka akan
  bertambah takut jika mereka tidak segera menguasai bahasa suku Sawi.
  Hal itu merupakan pergumulan terberat bagi mereka. Meskipun merasa
  "otaknya serasa mengecil" dalam proses pembelajaran bahasa itu, Don
  mengatur jadwalnya untuk belajar bahasa Sawi selama 8 - 10 jam
  sehari supaya akhirnya ia dapat menjadi komunikator yang fasih dalam
  bahasa Sawi.

  Saat Don mempelajari bahasa Sawi dan semakin mengenal penduduk Sawi,
  dia mulai menyadari adanya rintangan-rintangan yang dihadapinya
  untuk mengenalkan kekristenan kepada mereka. Jurang yang memisahkan
  antara kekristenannya yang alkitabiah dengan keganasan suku Sawi
  tampaknya terlalu sulit untuk dijembatani. Bagaimana mereka dapat
  menceritakan tentang Juruselamat yang maha kasih, dan yang bersedia
  mati bagi mereka? Penghalang-penghalang komunikasi tampaknya susah
  diatasi sampai Don menemukan  "Redemptive Analogy" (Analogi
  Penebusan)-- konsep dari suku Sawi mengenai "Peace Child" (Anak
  Perdamaian).

  Dalam budaya mereka, suku Sawi telah menemukan cara untuk
  membuktikan ketulusan niat dan membangun perdamaian. Sebelumnya,
  suku Sawi selalu mencurigai segala pernyataan yang dilakukan untuk
  menjalin persahabatan, kecuali untuk satu pernyataan: Jika seorang
  pria bersedia menyerahkan anak laki-lakinya kepada para musuhnya,
  maka pria itu dapat dipercaya. Analogi Anak Perdamaian inilah yang
  dipakai Don untuk menunjukkan kepada suku Sawi bahwa Allah adalah
  seorang Bapa yang bersedia mengorbankan putra-Nya sendiri.

  Anak Perdamaian ini sendiri tidak dapat menyelesaikan semua
  rintangan komunikasi untuk memahami Kekristenan. Oleh karena itu Don
  dan Carol mencari analogi-analogi lain yang dapat dipakai untuk
  bersaksi. Juga sebagai seorang perawat, Carol menolong hampir
  sebanyak 2.500 pasien setiap bulannya. Melalui kesabaran mereka
  berdua, lambat laun suku Sawi mulai mengenal Kekristenan. Don,
  dengan bantuan Carol, mulai menerjemahkan Perjanjian Baru dan
  mengajar suku Sawi untuk membaca.

  Tahun 1972, setelah satu dekade melayani suku Sawi, banyak terjadi
  perubahan. Rumah pertemuan yang biasa dipakai untuk beribadah
  diperluas. Don menyarankan untuk membuat "Sawidome" -- sebuah rumah
  yang dapat menampung sedikitnya 1000 orang. Rumah ini menjadi "rumah
  perdamaian bagi mereka yang dulu saling bermusuhan."

  Setelah menyelesaikan penerjemahan Perjanjian Baru, Don Richardson
  dan keluarganya meninggalkan suku Sawi dan menyerahkannya di bawah
  pengawasan para penatua gereja mereka dan John serta Esther Mills,
  pasangan misionaris lainnya yang melayani suku Sawi.

  Diterjemahkan dan diringkas dari sumber:
  Judul Buku: From Jerusalem to Irian Jaya -- A Biographical History
              of Christian Missions
  Judul Bab : New Methods and Strategy: Reaching Tomorrow's World
  Penulis   : Ruth A. Tucker
  Penerbit  : Academie Books, 1983
  Halaman   : 481 - 485

  Cat. Red.:
  Informasi mengenai konsep "Redemptive Analogies" (Analogi Penebusan)
  dari Don Richardson yang menjelaskan tentang beberapa cara pemahaman
  budaya yang sering kali bisa dipakai untuk mengabarkan Injil pernah
  ditampilkan dalam arsip e-JEMMi edisi 040/2000 di alamat:
  ==>   http://www.sabda.org/publikasi/e-jemmi/2000/40/

  Anak "Anak Perdamaian" dari Don Richardson sekarang terlibat aktif
  dalam organisasi "Pioneers International Missions". Simak informasi
  tentang organisasi tersebut dalam kolom Sumber Misi berikut ini.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ PROFIL/SUMBER MISI ~~

 PIONEERS INTERNATIONAL MISSIONS
==>     http://www.pioneers.org
  Meskipun musim panas 2003 masih beberapa bulan lagi, "Pioneers
  International Missions" yang fokus pelayanannya adalah menjangkau
  suku-suku terabaikan di dunia telah mempersiapkan diri. Salah
  seorang tim dari "Pioneers International Missions" mengatakan bahwa
  mereka sedang mencari sukarelawan.
     "Musim panas mendatang kami akan berdoa agar Allah memberikan
     sebanyak 100 orang yang bersedia melayani di wilayah yang sangat
     sensitif tingkat keamanannya di Asia Timur dan meluangkan waktu
     untuk menjalin persekutuan, berdoa, mengenal para penduduk,
     mempunyai visi masa depan untuk kemungkinan-kemungkinan jangka
     panjang dan membuat dampak di salah satu wilayah yang paling
     membutuhkan dalam segi rohani."

  "Pioneers International Missions" mengulas tentang segala sesuatu
  seputar pelayanan ke wilayah-wilayah di dunia yang paling sulit
  dijangkau. "Kerinduan kami adalah melihat bagaimana wilayah-wilayah
  yang mengalami kegelapan rohani dapat menyinarkan cahaya Injil."
  Bagi Anda yang rindu untuk melayani suku-suku terabaikan dan ingin
  mengetahui program "Pioneers International Missions" secara lebih
  lengkap, silakan langsung berkunjung ke situsnya.

 SACRED TRIBES JOURNAL
==>     http://www.sacredtribes.com
  "Sacred Tribes Journal" adalah publikasi online internasional baru
  yang merefleksikan pendekatan-pendekatan terbaru dari para ahli dan
  pemikir Kristen kepada sekelompok orang yang biasa disebut "bidat"
  (cults). Seperti yang tertulis dalam Brigada Today, "Sacred Tribes"
  akan menjelajahi pelayanan outreach dari beragam gerakan keagamaan
  baru.

 PRAY FOR ARABIAN PENINSULA
==>     http://www.pray-ap.info
  Menjangkau wilayah Arabian Peninsula dan mengenalkan penduduknya
  kepada Kristus akan menjadi fokus doa di tahun 2003. Apabila Anda
  berminat untuk bergabung, telah tersedia sumber-sumber yang
  menyediakan pokok doa selama 12 bulan dan update pokok doa mingguan
  yang dikirim melalui email.

 PRAYER CALENDAR FOR THE UNREACHED MOROCCO
==>     http://www.interum.org/ASM
==>     e-mail: <ASM@interum.org>
  Kalender doa selama 52 minggu bagi wilayah terabaikan di Morocco
  telah tersedia dalam bahasa Inggris, Perancis, Jerman, Belanda,
  Korea, Spanyol, Afrika, Cina dan Portugis. Informasi lengkap dapat
  Anda dapatkan di situsnya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ DOA BAGI MISI DUNIA ~~

 C A M B O D I A
  "New Tribes Missionaries" di Cambodia memulai perjalanannya pada
  tanggal 18 November yang lalu. Perjalanan yang dilakukan dengan
  mengendarai sepeda motor ini bertujuan untuk menentukan suku-suku
  mana yang akan mereka ajak bekerja sama. Organisasi "New Tribes
  Missionaries" terutama akan mencari suku-suku yang sama sekali belum
  mendengar Injil dan bersedia menerima kedatangan para misionaris
  yang akan mengajarkan Firman Allah.
  Sumber: Mission Network News, November 1st, 2002
  * Doakan agar cuaca di Cambodia cukup bersahabat saat tim dari "New
    Tribes Missionaries" mengadakan perjalanan dengan sepeda motor
    mereka dan berdoa juga bagi keselamatan tim tersebut.
  * Berdoa agar perjalanan ini membuahkan hasil dimana ada suku-suku
    di Cambodia yang mau membuka hati untuk mendengar berita Injil.

 I N D I A
  Kolkata (dulunya bernama Calcutta) adalah sebuah kota yang dihuni
  sekitar =17= juta orang di bagian timur India. Kota ini didirikan
  tahun 1696 dan menjadi Ibukota British India selama bertahun-tahun.
  Sebagai salah satu kota yang paling padat populasinya di dunia,
  Kolkata memiliki reputasi dalam hal kemiskinan dan keburukan, tetapi
  kota ini juga kaya dalam hal warisan budaya dan menjadi pusat bisnis
  utama di bagian timur India. [[Cat.Red: kota ini terkenal/diberkati
  oleh pelayanan Mother Theresa (Ibu Teresia), dan buku/film "City of
  Hope" (Kota Harapan) -- Allah telah mengerjakan banyak hal yang luar
  biasa di kota ini dan akan terus melakukannya.]] Populasinya terdiri
  dari banyak kelompok suku, dan Alkitab telah tersedia dalam bahasa-
  bahasa utama seperti Bengali dan Hindi. Sekitar 80% penduduk Kolkata
  beragama Hindu dan 14% beragama Muslim. Sebanyak 2,4% populasi
  penduduk menyatakan dirinya sebagai orang-orang Kristen termasuk
  orang Kristen tradisi (keturunan) yang tidak menjalin hubungan
  pribadi dengan Kristus.
  Sumber: Advance, October 21, 2002
  * Berdoa agar nama Allah dimuliakan melalui kesaksian-kesaksian
    dari orang-orang Kristen sejati di Kolkata.
  * Bersyukur atas Alkitab yang sudah diterjemahkan dalam bahasa
    Bengali dan Hindi, serta doakan agar Alkitab tersebut dapat
    dipakai semaksimal mungkin untuk menjangkau penduduk Kolkata
    yang belum percaya.

 I R A K
  Dengan adanya kemungkinan militer Amerika akan menyerang Irak,
  sebuah pelayanan evangelical meminta orang-orang Kristen untuk
  berdoa. Johan Companjen, presiden dari Open Doors International,
  mengatakan bahwa umat percaya di Irak mungkin akan menghadapi tindak
  kekerasan yang lebih besar lagi jika perang itu terjadi. "Akan sulit
  bagi umat Kristen karena mereka dianggap identik dengan negara
  Barat. Kesalahan konsepsi ini dihadapi umat Kristen di Irak setiap
  harinya." Namun, menurut Companjen, hal ini juga menjadi waktu yang
  strategis bagi gereja di Irak, "Kami telah belajar bahwa sesudah
  melayani selama 50 tahun orang-orang Kristen teraniaya, maka waktu
  krisis ini juga menjadi waktu yang penuh peluang." Umat Kristen
  teraniaya tidak meminta doa agar penganiayaan itu berakhir, tetapi
  doa agar mereka menjadi semakin kuat dan mempercayai Allah karena
  ini merupakan penyataan bahwa Allah telah mengerjakan perkara-
  perkara besar yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya.
  Sumber: What In the World, October 30, 2002
  * Doakan gereja-gereja di Irak dalam menggembalakan jemaatnya dan
    menghilangkan konsepsi yang salah dari lingkungan mereka.
  * Berdoa agar umat Kristen di Irak dapat terus mempertahankan iman
    mereka.
  * Karena ada kemungkinan terjadinya aksi militer, doakan agar Allah
    memberikan hikmat dan bijaksana bagi para pemimpin dunia supaya
    mereka dapat membuat keputusan-keputusan yang benar sehingga
    kehendak/rencana-rencana Allah bisa dinyatakan melalui mereka.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ DOA BAGI INDONESIA ~~

  Bagi Bangsa dan Negara
  ----------------------
  * Mintalah agar Tuhan tidak mengijinkan bangsa Indonesia "dikuasai"
    oleh kelompok-kelompok tertentu yang radikal; atau mengalami
    kekacauan yang disebabkan oleh kelompok-kelompok yang melakukan
    aksi kekerasan, kelompok-kelompok milisi atau pemberontakan
    kelompok bersenjata.

  * Doakan agar aspirasi rakyat didengar dan dihormati sehingga
    tercipta demokrasi dan hidup rukun antar sesama warga.

  Bagi Umat Kristen Khususnya
  ---------------------------
  * Kiranya umat Kristen tetap tegar menghadapi berbagai upaya
    provokasi, dan agar mereka mendapat kemurahan dan kasih karunia
    Tuhan untuk mampu mengampuni pihak-pihak yang mencelakakan mereka
    dan hidup damai dan rukun dengan sesama warga.

  * Mohonkan hikmat ilahi dan ketabahan iman bagi masyarakat Kristen
    dan para pemimpin gereja, sementara para pemimpin menggembalakan
    jemaat-jemaat mereka dalam masa-masa yang sangat bergejolak ini.

  * Kiranya respon, sikap perilaku, kesaksian dan keimanan umat
    Kristen membawa banyak jiwa kepada pertobatan untuk mengenal dan
    percaya kepada Kristus.

  Sumber: Buletin Doa Pintu-pintu Terbuka, edisi November 2002

  Bagi Pendoa Syafaat 40-Hari
  ---------------------------
  * Bersyukur dan doakan juga untuk para pendoa syafaat yang tergabung
    dalam e-DOA dan menerima "40 Hari Doa Bangsa-bangsa" -- mereka
    secara rutin selama 40 hari ini akan berdoa bagi bangsa/suku/orang
    di seluruh dunia yang sedang menjalankan ibadah puasa, termasuk
    di Indonesia, selama bulan Ramadhan. [Lihat Kolom di bawah ini.]

----------------------------------------------------------------------
** 40 HARI DOA **

   Minggu Ketiga "40 Hari Doa Bangsa-bangsa"
   -----------------------------------------
   Minggu ini merupakan minggu ketiga pelaksanaan "40 Hari Doa Bangsa-
   bangsa". Kita sungguh mengucap syukur karena proses pengirimannya
   berjalan lancar dan terlebih lagi sampai saat ini telah ada ribuan
   umat Kristen Indonesia yang berdoa bersama dengan jutaan umat
   Kristen di seluruh dunia. Harapan kami kiranya gerakan doa ini
   semakin menggiatkan persekutuan-persekutuan doa di berbagai tempat
   untuk berdoa secara khusus bagi orang-orang Muslim di bulan
   Ramadhan 2002 ini.

   Berikut ini adalah beberapa respon (potongan surat) yang kami
   terima dari para pendoa syafaat "40 Hari Doa Bangsa-bangsa":


   1. Dari: "Hartini" <hri@lapi.co.id>
   Subject: Re: [40-Hari-2002][14] Komering di Indonesia
   >Yth e-DOA, syaloom saudaraku!
   >Trimakasih atas kiriman-kiriman pokok doa dan renungannya, dan
   >saya sudah teruskan ke beberapa teman kita yg seiman. Apabila saya
   >mau menyampaikan beberapa kesaksian campur tangan Tuhan dalam
   >pergumulan-pergumulan saya, mohon infonya, kemana saya harus
   >mengirimkannya,ke alamat email yg mana? Trims, Tuhan memberkati
   >pelayanan e-DOA.

   2. Dari: "Onny B.P." <o_bernie_pagawak@>
   Subject: ucapan terima kasih
   >Saya sangat berterimakasih untuk kiriman email ini. kiranya Tuhan
   >terus memberkati pelayanan Saudara! Saya terus meminta kiriman....

   3. Dari: <stenly@>
   Subject: Kirimkan untuk teman-teman saya
   >Syaloom
   >Saya sangat berterima kasih akan kiriman "40 Hari Doa bangsa-
   >bangsa", sebagai dukungan saya dan untuk mendukung program ini,
   >kirimkan juga untuk teman-teman saya. Emailnya adalah sebagai
   >berikut : ==cut==
   >Semoga Tuhan meberkati segala program doa ini. IMANUEL
   >Salam, Stenly

   4. Dari: "Kukuh S." <kukuh@>
   Subject: RE: [40-Hari-2002][05] Suku Dohoi Ot Danum di Kalimantan
   >Terima kasih,
   >Kebetulan di Banjarmasin ada Bpk. XYZ (kepala perwakilan LPMI),
   >mudah-mudahan beliau bisa mengusahakan film Yesus dalam bahasa
   >Dohoi ... karena setahu saya sudah ada film yesus dalam bahasa
   >Banjar. Syalom, Kukuh

   [Masih terbuka kesempatan bagi Anda yang ingin mengirimkan kesan
   dan kesaksian ke alamat: Staf e-DOA <owner-i-kan-buah-doa@xc.org> ]

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ DOA BAGI SUKU ~~

 SUKU BUNGKU
  Rumpun                 : Tukang besi
  Wilayah                : Sulawesi
  Jumlah Penduduk        : 21.500
  Persentase Kristen     : 0,09%
  Kristen yang diketahui : 2
  Alkitab                : Belum
  Film Yesus             : Belum

  Suku ini mendiami wilayah di Kecamatan Bungku Utara, Bungku Selatan,
  dan Bungku Tengah. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Bungku dengan
  dialek Taa, Merui dan Lalaeo. Orang Bungku lebih suka mendiami
  daerah pedalaman yang memang merupakan tanah leluhur mereka. Karena
  mereka tinggal di pedalaman, hubungan dengan orang luar secara
  mantap masih kurang. Tetapi dengan adanya Trans-Sulawesi, sekarang
  mereka lebih leluasa berkomunikasi dengan orang luar. Walaupun
  mereka penduduk Sulawesi Tengah tetapi budayanya dipengaruhi oleh
  budaya Bugis. Menurut sejarah, sebagian orang Bungku berasal dari
  Bugis. Mayoritas orang Bungku masih menganut animisme. Mari kabarkan
  Injil kepada mereka.

  POKOK DOA
  ---------
  1. Kita berdoa agar lewat komunikasi dengan orang luar, orang Bungku
     semakin terbuka untuk mendengar dan mempelajari kebenaran. Doakan
     kehidupan pemimpin rohani dan keluarganya.

  2. Doakan tokoh-tokoh dan pemuka masyarakat supaya Roh Kudus
     mencelikkan mata rohani mereka akan Injil. Hati yang keras
     dilembutkan menjadi tanah yang subur dan dituai pada waktunya.

  3. Doakan pertumbuhan iman orang-orang pribumi yang percaya kepada
     Tuhan Yesus Kristus supaya tetap setia dan Tuhan Yesus memakai
     mereka untuk memberitakan ajaran keselamatan dalam Injil.

  4. Berdoalah untuk penginjil dari orang pribumi yang percaya agar
     Allah menanam beban pelayanan dalam hidup mereka. Doakan supaya
     ada orang percaya dari daerah lain yang akan diutus kepada orang
     Bungku.

  Sumber: CD SABDA, Topik: 19120

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ SURAT ANDA ~~

  Dari: <Nitas@>
  >Syaloom,
  >Maaf sebelumnya kalo boleh tanya nich sedikit, "Kenapa kita tidak
  >mendoakan negara kita sendiri dulu (Indonesia yg tercinta ini) baru
  >negara lain?"
  >Love and peace be with us forever, Amen.
  >Nita

  Redaksi:
  Kami setuju dengan pendapat Anda. Karena itu, apabila Anda mengikuti
  "40 Hari Doa Bangsa-bangsa" sejak awal (27 Oktober 2002), maka 10
  hari pertama didedikasikan untuk mendoakan suku-suku di Indonesia.
  Selain itu, e-DOA juga mengirimkan pokok doa bulanan dari Kalender
  Jaringan Doa Nasional (e-KJDN) yang secara khusus berdoa bagi
  Indonesia. Juga, dalam setiap edisi e-JEMMi, Anda bisa menyimak
  kolom Doa Bagi Indonesia yang berisi mengenai pokok-pokok doa
  tentang pelayanan di Indonesia. Ketiga sumber tersebut (40Hari,
  e-KJDN, e-JEMMi) bisa memberikan masukan bagi Anda dan para pendoa
  syafaat untuk berdoa bagi bangsa dan negara kita, Indonesia.

  Apakah ada pembaca yang mempunyai (e-)sumber doa yang lain?
  BTW; untuk subscribe e-DOA:  <subscribe-i-kan-buah-doa@xc.org>

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ URLS Edisi Ini ~~

* Advance Newsletter             <subscribe-advance-newsletter@xc.org>
* Mission Network News              http://www.missionnetworknews.org/
* What In the World    http://www.egroups.com/messages/whatintheworld

_____________________________ DISCLAIMER _____________________________
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari macam-macam pihak.
Copyright(c) 2002 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
______________________________________________________________________
Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat anda kirimkan:
Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi-JEMMi@xc.org>,
atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org>
Staf Redaksi: Natalia Endah S., Oenike, Asih, Evie, dkk.
______________________________________________________________________
Situs Web e-MISI/e-JEMMi (Arsip/Link/dll):  http://www.sabda.org/misi/
Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk berhenti,   kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk Situs e-MISI dan e-JEMMi              http://www.sabda.org/misi/
Untuk Arsip e-JEMMi               http://www.sabda.org/publikasi/misi/
______________________________________________________________________

                   "Muliakanlah Allah dengan Hidupmu"

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org