Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2002/47 |
|
e-JEMMi edisi No. 47 Vol. 5/2002 (20-11-2002)
|
|
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Jurnal Elektronik Mingguan Misi (JEMMi) November 2002, Vol.5 No.47 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ SEKILAS ISI: o [Editorial] o [Tokoh Misi] : Don Richardson dan Suku Sawi di Irian Jaya o [Profil/Sumber Misi] : Pioneers International Missions, Sacred Tribes Journal, Pray For Arabian Peninsula, Prayer Calendar For the Unreached Morocco o [Doa Bagi Misi Dunia]: Cambodia, India, Irak o [Doa Bagi Indonesia] : Bagi Bangsa dan Negara, Bagi Umat Kristen Khususnya, Bagi Pendoa Syafaat 40-Hari o [40 Hari Doa] : Respon dari "40 Hari Doa Bangsa-bangsa" o [Doa Bagi Suku] : Suku Bungku (Sulawesi) o [Surat Anda] : Doa Bagi Indonesia o [URLs Edisi Ini] *********************************************************************** Anda diijinkan mengutip/mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi (sebagai penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia). Thanks. *********************************************************************** ~~ EDITORIAL ~~ Salam Sejahtera dalam Yesus Kristus. Tokoh Misi yang akan kami ulas pada edisi ini adalah Don Richardson -- beliau banyak dikenal melalui bukunya "Peace Child" (Anak Perdamaian) yang menyajikan konsep "Redemptive Analogies" (Analogi Penebusan) untuk melayani suku-suku di wilayah pedalaman Irian Jaya, khususnya suku Sawi. Konsep Analogi Penebusan ini merupakan salah satu pendekatan dalam penginjilan yang menunjukkan bagaimana pemahaman budaya setempat dapat dipakai Allah untuk menjadi analogi rencana keselamatan-Nya. "Don Richardson termasuk dalam kategori misionaris yang menggunakan metode dan strategi baru untuk menjangkau suku-suku terpencil dan terabaikan seperti yang tertulis dalam artikel 'The New Missionary' (Misionaris Baru) -- berita utama yang dimuat dalam majalah 'Time' tahun 1982. Artikel ini menceritakan tentang pria dan wanita yang mempersembahkan hidupnya untuk memberitakan Injil kepada beberapa wilayah yang paling terpencil dan terabaikan di dunia. Siapakah 'Misionaris Baru' ini? Dari perspektif majalah 'Time' misionaris baru ini tidak jauh berbeda dengan misionaris dari generasi sebelumnya. Namun ada perbedaan tertentu di antara keduanya. Misionaris baru lebih canggih dan profesional dalam pandangan mereka bila dibandingkan dengan misionaris dari generasi sebelumnya. Para misionaris baru ini lebih memperhatikan tentang metodologi dan prinsip-prinsip dalam strategi misi, lebih menyadari tentang pertumbuhan populasi dan statistik lainnya yang relevan, lebih bersemangat untuk menggunakan teknologi terbaru, dan mereka lebih berusaha untuk mempertahankan tradisi budaya lama." [Sumber: Buku "From Jerusalem to Irian Jaya", Academie Books, 1983, hal. 461] Untuk mengetahui cerita Don Richardson lebih dekat silakan menyimak kolom Tokoh Misi. Sedangkan kolom Sumber Misi menyajikan tentang sumber-sumber misi yang mengulas tentang pelayanan Injil dan pokok- pokok doa bagi suku-suku terabaikan. Kiranya sajian dalam edisi ini mendorong kita untuk belajar melihat metode atau strategi apa yang dapat digunakan untuk menjangkau mereka di sekitar kita yang belum mengenal Yesus. Selamat membaca Staf Redaksi ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ TOKOH MISI ~~ DON RICHARDSON DAN SUKU SAWI DI IRIAN JAYA ========================================== Salah satu dari ahli teori misi praktis yang telah menarik banyak minat di dunia Barat adalah Don Richardson. Bukunya "Peace Child" (Anak Perdamaian) dan "Lords of the Earth" (Para Penguasa Bumi) yang ditujukan bagi orang-orang Kristen awam ini menyajikan tentang kerumitan dalam mengkomunikasikan Injil secara lintas budaya kepada orang-orang non- Kristen, khususnya suku- suku yang jauh dari peradaban barat. Mungkin lebih dari misionaris lainnya di Amerika, dia bisa menarik baik orang awam maupun para ahli misiologi. Prinsipnya tentang "Redemptive Analogy" (Analogi Penebusan) -- penerapan tentang prinsip keselamatan ke dalam budaya lokal -- telah menyebabkan antusiasme dan debat dalam siklus misiologi semenjak dia menjelaskan prinsip tersebut di sebuah seminar di Dallas Theological Seminary tahun 1973. Sejak saat itu pengaruhnya telah berkembang melalui buku-buku dan artikel-artikel yang ditulisnya, konferensi yang diadakannya, pembuatan film "Peace Child", dan asosiasinya dengan U.S. Center for World Mission di Pasadena. Dalam sebuah kebaktian di Prairie Bible Institute tahun 1955, Don Richardson, seorang pemuda yang saat itu masih berusia 20 tahun, menjawab panggilan untuk terlibat dalam pelayanan misi ke luar negeri. Panggilan yang dijawabnya ini bukanlah panggilan yang masih samar-samar -- untuk pergi ke "suatu tempat" yang belum jelas -- tetapi merupakan panggilan yang penuh kepastian untuk melayani suku- suku pengayauan (pemburu kepala manusia) di Netherlands New Guinea (sekarang Irian Jaya), dimana kekejaman merupakan cara hidup suku- suku tersebut. Banyak orang menghadiri kebaktian di Prairie Bible Institute tsb. dan mendengar khotbah dari Ebenezer Vine yang berusia 71 tahun dari "Regions Beyond Missionary Union" (RBMU). Prairie Bible Institute telah cukup terbiasa melihat sebagian besar lulusannya terpanggil untuk melayani di luar negeri. Di antara lulusan yang memiliki keputusan yang sama dengan Don pada saat itu adalah Carol Soderstrom, seorang gadis cantik dari Cincinnati, Ohio, yang lima tahun kemudian menjadi istri Don. Tahun 1962, sesudah menyelesaikan kursus di Summer Institute of Linguistics dan menunggu kelahiran anak pertama mereka, Don dan Carol berlayar menuju New Guinea, dimana mereka bergabung dengan pelayanan misionaris RBMU sampai mereka ditugaskan untuk melayani suku yang ditunjuk -- suku Sawi, salah satu suku yang memiliki budaya yang merupakan gabungan antara kanibalisme dan pengayauan. Sangat berbahaya! Tidak hanya penduduknya yang menakutkan, wilayah yang didiami suku Sawi juga merupakan tempat yang menakutkan sebagai tempat tinggal bagi istri dan anaknya yang masih berusia tujuh bulan. Namun Don tidak pernah meragukan panggilannya. Sudah cukup beban bagi Don dan Carol untuk memikirkan ketakutan akan tempat dan penyakit berbahaya yang ada di sini. Namun mereka akan bertambah takut jika mereka tidak segera menguasai bahasa suku Sawi. Hal itu merupakan pergumulan terberat bagi mereka. Meskipun merasa "otaknya serasa mengecil" dalam proses pembelajaran bahasa itu, Don mengatur jadwalnya untuk belajar bahasa Sawi selama 8 - 10 jam sehari supaya akhirnya ia dapat menjadi komunikator yang fasih dalam bahasa Sawi. Saat Don mempelajari bahasa Sawi dan semakin mengenal penduduk Sawi, dia mulai menyadari adanya rintangan-rintangan yang dihadapinya untuk mengenalkan kekristenan kepada mereka. Jurang yang memisahkan antara kekristenannya yang alkitabiah dengan keganasan suku Sawi tampaknya terlalu sulit untuk dijembatani. Bagaimana mereka dapat menceritakan tentang Juruselamat yang maha kasih, dan yang bersedia mati bagi mereka? Penghalang-penghalang komunikasi tampaknya susah diatasi sampai Don menemukan "Redemptive Analogy" (Analogi Penebusan)-- konsep dari suku Sawi mengenai "Peace Child" (Anak Perdamaian). Dalam budaya mereka, suku Sawi telah menemukan cara untuk membuktikan ketulusan niat dan membangun perdamaian. Sebelumnya, suku Sawi selalu mencurigai segala pernyataan yang dilakukan untuk menjalin persahabatan, kecuali untuk satu pernyataan: Jika seorang pria bersedia menyerahkan anak laki-lakinya kepada para musuhnya, maka pria itu dapat dipercaya. Analogi Anak Perdamaian inilah yang dipakai Don untuk menunjukkan kepada suku Sawi bahwa Allah adalah seorang Bapa yang bersedia mengorbankan putra-Nya sendiri. Anak Perdamaian ini sendiri tidak dapat menyelesaikan semua rintangan komunikasi untuk memahami Kekristenan. Oleh karena itu Don dan Carol mencari analogi-analogi lain yang dapat dipakai untuk bersaksi. Juga sebagai seorang perawat, Carol menolong hampir sebanyak 2.500 pasien setiap bulannya. Melalui kesabaran mereka berdua, lambat laun suku Sawi mulai mengenal Kekristenan. Don, dengan bantuan Carol, mulai menerjemahkan Perjanjian Baru dan mengajar suku Sawi untuk membaca. Tahun 1972, setelah satu dekade melayani suku Sawi, banyak terjadi perubahan. Rumah pertemuan yang biasa dipakai untuk beribadah diperluas. Don menyarankan untuk membuat "Sawidome" -- sebuah rumah yang dapat menampung sedikitnya 1000 orang. Rumah ini menjadi "rumah perdamaian bagi mereka yang dulu saling bermusuhan." Setelah menyelesaikan penerjemahan Perjanjian Baru, Don Richardson dan keluarganya meninggalkan suku Sawi dan menyerahkannya di bawah pengawasan para penatua gereja mereka dan John serta Esther Mills, pasangan misionaris lainnya yang melayani suku Sawi. Diterjemahkan dan diringkas dari sumber: Judul Buku: From Jerusalem to Irian Jaya -- A Biographical History of Christian Missions Judul Bab : New Methods and Strategy: Reaching Tomorrow's World Penulis : Ruth A. Tucker Penerbit : Academie Books, 1983 Halaman : 481 - 485 Cat. Red.: Informasi mengenai konsep "Redemptive Analogies" (Analogi Penebusan) dari Don Richardson yang menjelaskan tentang beberapa cara pemahaman budaya yang sering kali bisa dipakai untuk mengabarkan Injil pernah ditampilkan dalam arsip e-JEMMi edisi 040/2000 di alamat: ==> http://www.sabda.org/publikasi/e-jemmi/2000/40/ Anak "Anak Perdamaian" dari Don Richardson sekarang terlibat aktif dalam organisasi "Pioneers International Missions". Simak informasi tentang organisasi tersebut dalam kolom Sumber Misi berikut ini. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ PROFIL/SUMBER MISI ~~ PIONEERS INTERNATIONAL MISSIONS ==> http://www.pioneers.org Meskipun musim panas 2003 masih beberapa bulan lagi, "Pioneers International Missions" yang fokus pelayanannya adalah menjangkau suku-suku terabaikan di dunia telah mempersiapkan diri. Salah seorang tim dari "Pioneers International Missions" mengatakan bahwa mereka sedang mencari sukarelawan. "Musim panas mendatang kami akan berdoa agar Allah memberikan sebanyak 100 orang yang bersedia melayani di wilayah yang sangat sensitif tingkat keamanannya di Asia Timur dan meluangkan waktu untuk menjalin persekutuan, berdoa, mengenal para penduduk, mempunyai visi masa depan untuk kemungkinan-kemungkinan jangka panjang dan membuat dampak di salah satu wilayah yang paling membutuhkan dalam segi rohani." "Pioneers International Missions" mengulas tentang segala sesuatu seputar pelayanan ke wilayah-wilayah di dunia yang paling sulit dijangkau. "Kerinduan kami adalah melihat bagaimana wilayah-wilayah yang mengalami kegelapan rohani dapat menyinarkan cahaya Injil." Bagi Anda yang rindu untuk melayani suku-suku terabaikan dan ingin mengetahui program "Pioneers International Missions" secara lebih lengkap, silakan langsung berkunjung ke situsnya. SACRED TRIBES JOURNAL ==> http://www.sacredtribes.com "Sacred Tribes Journal" adalah publikasi online internasional baru yang merefleksikan pendekatan-pendekatan terbaru dari para ahli dan pemikir Kristen kepada sekelompok orang yang biasa disebut "bidat" (cults). Seperti yang tertulis dalam Brigada Today, "Sacred Tribes" akan menjelajahi pelayanan outreach dari beragam gerakan keagamaan baru. PRAY FOR ARABIAN PENINSULA ==> http://www.pray-ap.info Menjangkau wilayah Arabian Peninsula dan mengenalkan penduduknya kepada Kristus akan menjadi fokus doa di tahun 2003. Apabila Anda berminat untuk bergabung, telah tersedia sumber-sumber yang menyediakan pokok doa selama 12 bulan dan update pokok doa mingguan yang dikirim melalui email. PRAYER CALENDAR FOR THE UNREACHED MOROCCO ==> http://www.interum.org/ASM ==> e-mail: <ASM@interum.org> Kalender doa selama 52 minggu bagi wilayah terabaikan di Morocco telah tersedia dalam bahasa Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Korea, Spanyol, Afrika, Cina dan Portugis. Informasi lengkap dapat Anda dapatkan di situsnya. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ DOA BAGI MISI DUNIA ~~ C A M B O D I A "New Tribes Missionaries" di Cambodia memulai perjalanannya pada tanggal 18 November yang lalu. Perjalanan yang dilakukan dengan mengendarai sepeda motor ini bertujuan untuk menentukan suku-suku mana yang akan mereka ajak bekerja sama. Organisasi "New Tribes Missionaries" terutama akan mencari suku-suku yang sama sekali belum mendengar Injil dan bersedia menerima kedatangan para misionaris yang akan mengajarkan Firman Allah. Sumber: Mission Network News, November 1st, 2002 * Doakan agar cuaca di Cambodia cukup bersahabat saat tim dari "New Tribes Missionaries" mengadakan perjalanan dengan sepeda motor mereka dan berdoa juga bagi keselamatan tim tersebut. * Berdoa agar perjalanan ini membuahkan hasil dimana ada suku-suku di Cambodia yang mau membuka hati untuk mendengar berita Injil. I N D I A Kolkata (dulunya bernama Calcutta) adalah sebuah kota yang dihuni sekitar =17= juta orang di bagian timur India. Kota ini didirikan tahun 1696 dan menjadi Ibukota British India selama bertahun-tahun. Sebagai salah satu kota yang paling padat populasinya di dunia, Kolkata memiliki reputasi dalam hal kemiskinan dan keburukan, tetapi kota ini juga kaya dalam hal warisan budaya dan menjadi pusat bisnis utama di bagian timur India. [[Cat.Red: kota ini terkenal/diberkati oleh pelayanan Mother Theresa (Ibu Teresia), dan buku/film "City of Hope" (Kota Harapan) -- Allah telah mengerjakan banyak hal yang luar biasa di kota ini dan akan terus melakukannya.]] Populasinya terdiri dari banyak kelompok suku, dan Alkitab telah tersedia dalam bahasa- bahasa utama seperti Bengali dan Hindi. Sekitar 80% penduduk Kolkata beragama Hindu dan 14% beragama Muslim. Sebanyak 2,4% populasi penduduk menyatakan dirinya sebagai orang-orang Kristen termasuk orang Kristen tradisi (keturunan) yang tidak menjalin hubungan pribadi dengan Kristus. Sumber: Advance, October 21, 2002 * Berdoa agar nama Allah dimuliakan melalui kesaksian-kesaksian dari orang-orang Kristen sejati di Kolkata. * Bersyukur atas Alkitab yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Bengali dan Hindi, serta doakan agar Alkitab tersebut dapat dipakai semaksimal mungkin untuk menjangkau penduduk Kolkata yang belum percaya. I R A K Dengan adanya kemungkinan militer Amerika akan menyerang Irak, sebuah pelayanan evangelical meminta orang-orang Kristen untuk berdoa. Johan Companjen, presiden dari Open Doors International, mengatakan bahwa umat percaya di Irak mungkin akan menghadapi tindak kekerasan yang lebih besar lagi jika perang itu terjadi. "Akan sulit bagi umat Kristen karena mereka dianggap identik dengan negara Barat. Kesalahan konsepsi ini dihadapi umat Kristen di Irak setiap harinya." Namun, menurut Companjen, hal ini juga menjadi waktu yang strategis bagi gereja di Irak, "Kami telah belajar bahwa sesudah melayani selama 50 tahun orang-orang Kristen teraniaya, maka waktu krisis ini juga menjadi waktu yang penuh peluang." Umat Kristen teraniaya tidak meminta doa agar penganiayaan itu berakhir, tetapi doa agar mereka menjadi semakin kuat dan mempercayai Allah karena ini merupakan penyataan bahwa Allah telah mengerjakan perkara- perkara besar yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya. Sumber: What In the World, October 30, 2002 * Doakan gereja-gereja di Irak dalam menggembalakan jemaatnya dan menghilangkan konsepsi yang salah dari lingkungan mereka. * Berdoa agar umat Kristen di Irak dapat terus mempertahankan iman mereka. * Karena ada kemungkinan terjadinya aksi militer, doakan agar Allah memberikan hikmat dan bijaksana bagi para pemimpin dunia supaya mereka dapat membuat keputusan-keputusan yang benar sehingga kehendak/rencana-rencana Allah bisa dinyatakan melalui mereka. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ DOA BAGI INDONESIA ~~ Bagi Bangsa dan Negara ---------------------- * Mintalah agar Tuhan tidak mengijinkan bangsa Indonesia "dikuasai" oleh kelompok-kelompok tertentu yang radikal; atau mengalami kekacauan yang disebabkan oleh kelompok-kelompok yang melakukan aksi kekerasan, kelompok-kelompok milisi atau pemberontakan kelompok bersenjata. * Doakan agar aspirasi rakyat didengar dan dihormati sehingga tercipta demokrasi dan hidup rukun antar sesama warga. Bagi Umat Kristen Khususnya --------------------------- * Kiranya umat Kristen tetap tegar menghadapi berbagai upaya provokasi, dan agar mereka mendapat kemurahan dan kasih karunia Tuhan untuk mampu mengampuni pihak-pihak yang mencelakakan mereka dan hidup damai dan rukun dengan sesama warga. * Mohonkan hikmat ilahi dan ketabahan iman bagi masyarakat Kristen dan para pemimpin gereja, sementara para pemimpin menggembalakan jemaat-jemaat mereka dalam masa-masa yang sangat bergejolak ini. * Kiranya respon, sikap perilaku, kesaksian dan keimanan umat Kristen membawa banyak jiwa kepada pertobatan untuk mengenal dan percaya kepada Kristus. Sumber: Buletin Doa Pintu-pintu Terbuka, edisi November 2002 Bagi Pendoa Syafaat 40-Hari --------------------------- * Bersyukur dan doakan juga untuk para pendoa syafaat yang tergabung dalam e-DOA dan menerima "40 Hari Doa Bangsa-bangsa" -- mereka secara rutin selama 40 hari ini akan berdoa bagi bangsa/suku/orang di seluruh dunia yang sedang menjalankan ibadah puasa, termasuk di Indonesia, selama bulan Ramadhan. [Lihat Kolom di bawah ini.] ---------------------------------------------------------------------- ** 40 HARI DOA ** Minggu Ketiga "40 Hari Doa Bangsa-bangsa" ----------------------------------------- Minggu ini merupakan minggu ketiga pelaksanaan "40 Hari Doa Bangsa- bangsa". Kita sungguh mengucap syukur karena proses pengirimannya berjalan lancar dan terlebih lagi sampai saat ini telah ada ribuan umat Kristen Indonesia yang berdoa bersama dengan jutaan umat Kristen di seluruh dunia. Harapan kami kiranya gerakan doa ini semakin menggiatkan persekutuan-persekutuan doa di berbagai tempat untuk berdoa secara khusus bagi orang-orang Muslim di bulan Ramadhan 2002 ini. Berikut ini adalah beberapa respon (potongan surat) yang kami terima dari para pendoa syafaat "40 Hari Doa Bangsa-bangsa": 1. Dari: "Hartini" <hri@lapi.co.id> Subject: Re: [40-Hari-2002][14] Komering di Indonesia >Yth e-DOA, syaloom saudaraku! >Trimakasih atas kiriman-kiriman pokok doa dan renungannya, dan >saya sudah teruskan ke beberapa teman kita yg seiman. Apabila saya >mau menyampaikan beberapa kesaksian campur tangan Tuhan dalam >pergumulan-pergumulan saya, mohon infonya, kemana saya harus >mengirimkannya,ke alamat email yg mana? Trims, Tuhan memberkati >pelayanan e-DOA. 2. Dari: "Onny B.P." <o_bernie_pagawak@> Subject: ucapan terima kasih >Saya sangat berterimakasih untuk kiriman email ini. kiranya Tuhan >terus memberkati pelayanan Saudara! Saya terus meminta kiriman.... 3. Dari: <stenly@> Subject: Kirimkan untuk teman-teman saya >Syaloom >Saya sangat berterima kasih akan kiriman "40 Hari Doa bangsa- >bangsa", sebagai dukungan saya dan untuk mendukung program ini, >kirimkan juga untuk teman-teman saya. Emailnya adalah sebagai >berikut : ==cut== >Semoga Tuhan meberkati segala program doa ini. IMANUEL >Salam, Stenly 4. Dari: "Kukuh S." <kukuh@> Subject: RE: [40-Hari-2002][05] Suku Dohoi Ot Danum di Kalimantan >Terima kasih, >Kebetulan di Banjarmasin ada Bpk. XYZ (kepala perwakilan LPMI), >mudah-mudahan beliau bisa mengusahakan film Yesus dalam bahasa >Dohoi ... karena setahu saya sudah ada film yesus dalam bahasa >Banjar. Syalom, Kukuh [Masih terbuka kesempatan bagi Anda yang ingin mengirimkan kesan dan kesaksian ke alamat: Staf e-DOA <owner-i-kan-buah-doa@xc.org> ] ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ DOA BAGI SUKU ~~ SUKU BUNGKU Rumpun : Tukang besi Wilayah : Sulawesi Jumlah Penduduk : 21.500 Persentase Kristen : 0,09% Kristen yang diketahui : 2 Alkitab : Belum Film Yesus : Belum Suku ini mendiami wilayah di Kecamatan Bungku Utara, Bungku Selatan, dan Bungku Tengah. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Bungku dengan dialek Taa, Merui dan Lalaeo. Orang Bungku lebih suka mendiami daerah pedalaman yang memang merupakan tanah leluhur mereka. Karena mereka tinggal di pedalaman, hubungan dengan orang luar secara mantap masih kurang. Tetapi dengan adanya Trans-Sulawesi, sekarang mereka lebih leluasa berkomunikasi dengan orang luar. Walaupun mereka penduduk Sulawesi Tengah tetapi budayanya dipengaruhi oleh budaya Bugis. Menurut sejarah, sebagian orang Bungku berasal dari Bugis. Mayoritas orang Bungku masih menganut animisme. Mari kabarkan Injil kepada mereka. POKOK DOA --------- 1. Kita berdoa agar lewat komunikasi dengan orang luar, orang Bungku semakin terbuka untuk mendengar dan mempelajari kebenaran. Doakan kehidupan pemimpin rohani dan keluarganya. 2. Doakan tokoh-tokoh dan pemuka masyarakat supaya Roh Kudus mencelikkan mata rohani mereka akan Injil. Hati yang keras dilembutkan menjadi tanah yang subur dan dituai pada waktunya. 3. Doakan pertumbuhan iman orang-orang pribumi yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus supaya tetap setia dan Tuhan Yesus memakai mereka untuk memberitakan ajaran keselamatan dalam Injil. 4. Berdoalah untuk penginjil dari orang pribumi yang percaya agar Allah menanam beban pelayanan dalam hidup mereka. Doakan supaya ada orang percaya dari daerah lain yang akan diutus kepada orang Bungku. Sumber: CD SABDA, Topik: 19120 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ SURAT ANDA ~~ Dari: <Nitas@> >Syaloom, >Maaf sebelumnya kalo boleh tanya nich sedikit, "Kenapa kita tidak >mendoakan negara kita sendiri dulu (Indonesia yg tercinta ini) baru >negara lain?" >Love and peace be with us forever, Amen. >Nita Redaksi: Kami setuju dengan pendapat Anda. Karena itu, apabila Anda mengikuti "40 Hari Doa Bangsa-bangsa" sejak awal (27 Oktober 2002), maka 10 hari pertama didedikasikan untuk mendoakan suku-suku di Indonesia. Selain itu, e-DOA juga mengirimkan pokok doa bulanan dari Kalender Jaringan Doa Nasional (e-KJDN) yang secara khusus berdoa bagi Indonesia. Juga, dalam setiap edisi e-JEMMi, Anda bisa menyimak kolom Doa Bagi Indonesia yang berisi mengenai pokok-pokok doa tentang pelayanan di Indonesia. Ketiga sumber tersebut (40Hari, e-KJDN, e-JEMMi) bisa memberikan masukan bagi Anda dan para pendoa syafaat untuk berdoa bagi bangsa dan negara kita, Indonesia. Apakah ada pembaca yang mempunyai (e-)sumber doa yang lain? BTW; untuk subscribe e-DOA: <subscribe-i-kan-buah-doa@xc.org> ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ URLS Edisi Ini ~~ * Advance Newsletter <subscribe-advance-newsletter@xc.org> * Mission Network News http://www.missionnetworknews.org/ * What In the World http://www.egroups.com/messages/whatintheworld _____________________________ DISCLAIMER _____________________________ Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari macam-macam pihak. Copyright(c) 2002 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN ______________________________________________________________________ Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat anda kirimkan: Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi-JEMMi@xc.org>, atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org> Staf Redaksi: Natalia Endah S., Oenike, Asih, Evie, dkk. ______________________________________________________________________ Situs Web e-MISI/e-JEMMi (Arsip/Link/dll): http://www.sabda.org/misi/ Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk berhenti, kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk Situs e-MISI dan e-JEMMi http://www.sabda.org/misi/ Untuk Arsip e-JEMMi http://www.sabda.org/publikasi/misi/ ______________________________________________________________________ "Muliakanlah Allah dengan Hidupmu"
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |