Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2010/46 |
|
e-JEMMi edisi No. 46 Vol. 13/2010 (16-11-2010)
|
|
______________________________ e-JEMMi _____________________________ (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ______________________________________________________________________ SEKILAS ISI EDITORIAL ARTIKEL MISI: Pelatihan Untuk Para Pekerja 2 SUMBER MISI: Christian Outreach International (COI) DOA BAGI MISI DUNIA: Pakistan, Suriah DOA BAGI INDONESIA: Bencana Banjir ______________________________________________________________________ GOD DOESN`T COMFORT US JUST TO MAKE US COMFORTABLE, BUT TO MAKE US COMFORTERS. ______________________________________________________________________ EDITORIAL Shalom, Pembekalan diri adalah sangat penting bagi setiap orang agar ia dapat menjalankan tugasnya dengan lebih profesional dan bertanggung jawab. Demikian juga dengan para pelayan Tuhan yang akan terjun di ladang pelayanan, baik sebagai penginjil maupun pelayan gereja. Semua memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup, sehingga ia dapat lebih siap dalam menjalankan tugasnya. Sajian artikel edisi e-JEMMI minggu ini adalah kelanjutan dari edisi sebelumnya (no. 45), yang mengupas tentang bagaimana memberikan pembekalan yang cukup bagi setiap pelayan Tuhan. Kiranya artikel ini bermanfaat, khususnya bagi para pelayan Tuhan dan juga gereja, agar pelayanan Tuhan bisa berjalan dengan baik dan memberikan buah yang berkenan bagi kemuliaan Tuhan. Selamat membaca Tuhan Yesus memberkati. Redaksi Tamu e-JEMMi, Yonathan Sigit http://www.sabda.org/publikasi/misi/ http://misi.sabda.org/ ______________________________________________________________________ ARTIKEL MISI PELATIHAN UNTUK PARA PEKERJA MEMBEKALI PERLENGKAPAN KEPADA PELAYAN Masalah yang kita hadapi adalah mencari cara untuk memadukan segala sesuatu untuk membuat pelatihan yang utuh. Pertama-tama, kita memerlukan pengajaran menyeluruh dan mendalam seperti pengajaran dari Sekolah Alkitab. Pengajaran yang cocok dalam nuansa jemaat yang berfungsi penuh seperti jemaat Perjanjian Baru. Pengajaran tersebut akan menyediakan lahan pelayanan yang memadai. Yang kedua, mereka yang dipanggil untuk merintis gereja perlu mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman tambahan dalam membangun jemaat. Jemaat yang belajar dan bersekutu dalam gereja ini mengambil bagian aktif dalam kehidupan dan pelayanan gereja. Mereka tentu saja tidak diberikan posisi istimewa. Mereka sejajar dengan jemaat lainnya. Mereka ikut berpartisipasi dalam berbagai macam aktivitas gereja, bukan karena status mereka sebagai pelajar, tetapi karena mereka adalah anggota gereja dan memunyai karunia Roh Kudus. Mereka tidak dianggap sebagai pelajar, tetapi anggota gereja yang dipanggil dalam berbagai bidang pelayanan seperti halnya jemaat lain. Kelas pedalaman Alkitab adalah bagian normal dari pelayanan jemaat. Seluruh jemaat didorong untuk berpartisipasi. Jemaat diajarkan bahwa mereka semua dipanggil Allah untuk berpartisipasi dalam pelayanan-pelayanan jemaat sesuai dengan karunia Roh yang mereka miliki. Oleh karena itu, semua jemaat membutuhkan pengetahuan akan firman Allah. Pendidikan Alkitab tidak hanya diperlukan untuk mempersiapkan para penginjil saja, namun untuk memperlengkapi setiap anggota gereja dengan pengetahuan akan firman Allah untuk pelayanan yang mungkin memanggil mereka: pendeta, guru, diakon, penatua, evangelis atau yang lainnya. Jika ada pemuda yang memberitahu kami bahwa dia dipanggil untuk melayani, kami akan mengatakan kepadanya: "Mungkin". Jika ya, Allah akan memberikan jawaban-Nya. Paulus dipanggil bertahun-tahun sebelum dia melayani. Akan tetapi, jika Allah menghendaki pemuda itu pergi melayani, dia akan dibimbing oleh Roh Kudus. Jadi ceritakanlah panggilan Anda kepada penatua gereja Anda. Gereja akan menanti jawaban Allah melalui doa mereka. Jika Dia memanggil Anda menjadi seorang evangelis, Dia akan memberikan jawaban-Nya kepada gereja tepat pada waktu-Nya. Sementara ini, pergilah melayani dengan keahlian yang dianugerahkan-Nya kepada Anda, pelajarilah firman-Nya, dan pahamilah aturan dan fungsi jemaat lokal, sehingga Anda siap saat Dia memanggil Anda. Pembelajaran Alkitab dan pengalaman dalam jemaat merupakan bekal yang cukup dalam pelayanan. Namun demikian, misionaris generasi mendatang harus mempelajari firman Allah terlebih dahulu dan memahami struktur dan pekerjaan gereja lokal yang mendasari pelayanannya. Oleh karena itu, kita mempelajari prinsip bahwa semua orang membutuhkan persiapan yang sama. Seraya belajar, kita dan para murid mencari tahu panggilan setiap orang. Panggilan kita akan tampak dari karunia Roh yang kita miliki. Kita tidak perlu terburu-buru dalam memutuskan panggilan seseorang karena penampilan awal bisa menipu. Dalam pelayanan apa pun, karunia Roh cepat atau lambat akan bermanifestasi dan kita dapat melatih karunia-karunia tersebut. BEBERAPA CONTOH Ketika seseorang pemuda mendapat panggilan untuk merintis gereja, kami mengundangnya ke kelompok kami, seperti saat Paulus mengajak Timotius. Berikut adalah beberapa contoh prosedurnya. 1. Seorang pebisnis muda langsung menghadiri kelas pedalaman Alkitab. Dia aktif dalam pelayanan jemaat, baik yang di dalam gereja maupun persekutuan di luar gereja. Lalu dia dengan yakin mengatakan kepada kami bahwa Allah memanggilnya untuk bergabung dengan kelompok misionaris. Kami menasihatinya untuk menceritakan panggilan tersebut terlebih dahulu kepada para penatua gereja. Lalu dia memberitahukan mereka. Setelah gereja mendoakan panggilannya beberapa kali, mereka mengatakan apa yang mereka rasakan saat berdoa: dia mungkin dipanggil untuk melayani, tetapi mereka belum bisa memastikan kapan waktu yang tepat sesuai dengan waktu Allah. Dia dengan tekun menantikan jawaban Allah. Sementara itu, kami menyaksikan perkembangan rohani dan pertumbuhan karunianya. Dia mengambil bagian dalam pelayanan persekutuan para orang percaya baru di kota-kota sekitar yang memberinya pengalaman yang lebih luas. Kira-kira satu tahun kemudian, gereja menjadi yakin bahwa Allah telah memberikan jawaban-Nya dalam doa bahwa, dia dipanggil menjadi seorang penginjil. Kami juga yakin bahwa panggilannya berasal dari Tuhan. Oleh karena itu, setelah para penatua dan penginjil menumpang tangan mereka, dia berangkat oleh karena disuruh Roh Kudus". [Kisah 13:4] 2. Seorang pemuda dikirimkan kepada kami untuk mempersiapkan diri. Badan misi yang mengutusnya percaya bahwa dia dipanggil untuk merintis gereja dan ternyata benar. Dia adalah orang yang berpendidikan, tapi dia baru saja menjadi percaya dan hanya memunyai sedikit pengetahuan tentang Alkitab. Kerohaniannya juga masih kurang dan pemahamannya tentang struktur dan pelayanan dalam jemaat juga masih remang-remang. Oleh karena itu, dia tekun belajar dan juga berpartisipasi dalam pelayanan jemaat. Dengan iman, dia datang mencari Tuhan untuk memenuhi kebutuhannya agar dia bisa mencurahkan sebagian besar waktunya untuk pendidikan dan pelayanan. Ia memasak sendiri dan mencuci sendiri, padahal sebelumnya ia tidak terbiasa melakukannya. Sejak awal dia sudah menunjukkan karunia yang diperlukan oleh misionaris. Walaupun belum terbentuk secara sempurna, namun karunianya terus berkembang. Suatu waktu ketika kami yakin akan panggilannya, kami mengajaknya bekerja sama dalam berbagai kegiatan penginjilan. Dia mengambil bagian dalam pelayanan menolong jemaat yang sedang kesusahan selama beberapa bulan. Selain itu, dia giat menolong dalam bidang pengajaran. Kami berdoa untuk beberapa hal dan mencari kehendak Allah bersama-sama. Allah memakainya dan ia mendapatkan banyak pengalaman, walaupun dia harus menghadapi masalah-masalah berat yang tak terduga. Dengan berbekal pengalaman itu, dia kembali mendalami Alkitab. Kemudian dia mengadakan perjalanan, mengunjungi beberapa gereja yang memunyai beragam masalah. Setelah kembali, dia tinggal bersama kami sebentar saja untuk mengulas ulang pelajaran yang diperolehnya dalam perjalanannya. Setelah itu, dia kembali ke badan misi yang mengutusnya untuk bergabung dalam pelayanan mereka. Sepanjang perjalanannya yang mencapai ratusan kilometer, ia hanya membawa bekal yang secukupnya untuk dia sampai ke tujuan selanjutnya. Dan ia mendapati bahwa Allah tidak pernah gagal mencukupi kebutuhannya. 3. Seorang wanita muda dari gereja lain datang untuk melayani dalam bidang pengajaran. Dia terpanggil untuk berkhotbah sekaligus mengajar, terutama di rumah-rumah jemaat di antara wanita serta anak-anak. Dia bekerja paruh hari, sedangkan sisanya diisi dengan kursus pedalaman Alkitab. Kemudian, dia juga terpanggil untuk memimpin persekutuan wanita seorang diri. Walaupun demikian, ada juga hasil yang mengecewakan. Sepasang suami istri datang dengan perasaan antusias yang tinggi, namun selang beberapa bulan kemudian terbukti hanya merupakan sesuatu yang emosional, bukan spiritual. Hati mereka mengincar posisi, keamanan finansial, dan kepuasan material. Ketika mereka menyadari harga yang harus dibayar saat mengikuti Tuhan dalam pelayanan-Nya, mereka tersinggung kemudian mundur. Kami merasa sedih, mereka gagal meraih kemenangan, tetapi kami lega karena kelemahan mereka dapat diketahui. Seorang pemuda datang dan berkata bahwa dia dipanggil Tuhan. Kerjanya payah tahun pertama pelayanannya. Kami berkata padanya jika tidak ada perubahan, maka dia tidak boleh kembali. Dia menuliskan kerinduannya untuk kembali. Jemaat mendoakannya selama beberapa minggu. Akhirnya, semua yang mendoakannya merasa bahwa Allah menginginkan dia kembali [melayani di tempat kami]. Jawaban doa kami terbukti benar dan dia menjadi sosok yang sangat rohani. Tuhan Yesus meluangkan waktu bersama dengan murid-murid-Nya selama tiga tahun. Semua penginjil dalam kitab Perjanjian Baru melewati beberapa tahun masa persiapan sebelum akhirnya diutus oleh Roh Kudus. Dari contoh tersebut ditambah dengan pengalaman kami dalam hal ini, kami menimbang bahwa waktu pelatihan sebaiknya tidak kurang dari 3 tahun. Walaupun demikian, kita tidak boleh memaksakan suatu batasan waktu. Tidak ada yang dapat dianggap siap untuk diutus kecuali Roh Kuduslah yang memberikan konfirmasi dan ketika Roh Kudus telah memberikan konfirmasi, tidak boleh ada yang menunda-nunda. Beberapa orang yang datang [ke tempat kami] mendalami Alkitab, hidup dengan iman kepada Allah yang mencukupi kebutuhan material mereka, sementara mereka mencurahkan seluruh waktu untuk mendalami Alkitab dan melayani. Saat mereka dipanggil menjadi penginjil, kami merasa pengalaman mereka hidup dalam iman akan banyak berkontribusi dalam persiapan mereka. Beberapa yang lain bekerja paruh hari. Mereka meluangkan waktu malam hari untuk belajar dan melayani. PENGALAMAN ROHANI Kita juga perlu mengadakan pertemuan doa secara rutin. Pokok doa diutarakan dalam beberapa menit pertama. Kemudian semua anggota dipimpin untuk turut ambil bagian dalam doa. Seusai berdoa, ajukan beberapa pertanyaan mengenai bimbingan apa yang mereka terima saat berdoa -- jawaban dan beban doa apa yang Dia berikan kepada kita. Setiap orang bebas menyatakan apa yang dirasanya merupakan kata-kata Tuhan. Setiap orang harus mencari kehendak Allah tentang pelayanannya serta mencari konfirmasi dari anggota persekutuan doa yang lain. Kemudian, bersama-sama mereka menyerahkan masalah pelayanan mereka kepada Tuhan. Setiap detail dan rencana pekerjaan bergantung dengan jawaban doa. Tanpa bimbingan Roh Kudus dan doa semua bidang pelayanan hanyalah kapal tanpa tenaga dan tujuan. Dalam pengajaran, kita perlu memberi penekanan dalam memperlengkapi pengalaman spiritual pribadi yang dibutuhkan dalam pelayanan rohani. Doa dan juga pengajaran Alkitab menyucikan dan mempererat hubungan mereka dengan Kristus. Mereka akan mengerti kekuatan kehadiran-Nya, sungguh-sungguh dipenuhi dengan Roh Kudus, dan memosisikan diri mereka sebagai pelayan-pelayan Allah. Tujuan utama kami adalah membekali para murid adalah mengajak mereka menyangkal diri mereka dan memikul salib bersama-Nya. Dengan pengajaran yang sabar dan disertai dengan doa, Dia meraih tujuan-Nya: memimpin para murid menemukan iman sejati dan berserah diri. Dia mengutus mereka ketika Dia berhasil membuat mereka berserah diri dan beriman. Inilah yang harus menjadi tujuan dan perhatian utama kita saat mempersiapkan orang-orang akan merintis gereja. Siswa yang berprestasi dan pembicara yang arif sekalipun akan lemah tanpanya. Namun dengan tujuan utama, orang biasa seperti para murid Tuhan Yesus menemukan hikmat dan kekuatan sejati. Dalam persekutuan kami, ada beberapa pekerja yang dilatih dengan cara ini dan hasilnya lebih superior daripada mereka yang dilatih dengan cara lama. Mereka telah tahu bagaimana dipimpin oleh Roh Kudus, bagaimana memenangkan doa, bagaimana melayani firman Tuhan, dan bagaimana mendirikan jemaat seperti jemaat Perjanjian Baru. Mereka tidak membanggakan diri. Mereka tidak takut melangkah dalam iman dan bergantung kepada Tuhan untuk memenuhi segala kebutuhan mereka. Mereka tidak mau menetap dengan posisi yang nyaman, tetapi mereka rindu mengabarkan injil dan mendirikan gereja-gereja. Tentu saja hasilnya sangat memuaskan. Kita tidak bisa menghasilkan jumlah pekerja banyak dengan cara seperti ini, namun gereja mula-mula tidak pernah melakukan hal ini, Yesus pun tidak. Saat ini sama seperti zaman dahulu, Kristus menginginkan orang-orang yang akan memperluas gereja-Nya adalah orang-orang yang Ia panggil dan dilatih Roh Kudus; orang-orang yang akan berkata dengan Paulus, "Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil." Atas orang-orang ini, Dia akan memberikan kuasa-Nya yang bekerja lewat mereka secara luar biasa untuk membangun gereja-Nya. Tetapi janganlah lupa, walaupun metode untuk melatih para pekerja sangatlah penting, metode itu sendiri tidak menghasilkan buah kerohanian. Kuasa yang menghasilkan buah kerohanian itu bukan terletak pada metode pelatihannya, tetapi pada Roh Kudus. Di balik seluruh pelayanan pengajaran kita terdapat doa yang terus-menerus didoakan oleh para guru. Setiap murid adalah satu pokok doa. Kita telah berdiri di hadapan Allah dalam iman dan doa agar setiap pekerja bergantung penuh pada-Nya dan agar semua mengerti tujuan-Nya dalam kehidupan mereka. Kita telah menyaksikan perubahan-perubahan besar terjadi. Setiap kesuksesan adalah sebuah kemenangan doa yang dijawab. (tUly) Diterjemahkan dari: Judul buku: The New Testament Order for Church and Missionary Judul artikel: The Training of The Worker Penulis: Alex Rattray Hay Penerbit: The New Testament Missionary Union Canada Halaman: 488 -- 496 ______________________________________________________________________ SUMBER MISI CHRISTIAN OUTREACH INTERNATIONAL (COI) ==> http://www.coiusa.com Terinspirasi oleh pengalaman perubahan hidup putrinya, Mary Alice dalam Misi Jangka Pendek ke Amerika Tengah pada 1979, maka pada tahun 1984 Jack Isleib dan istrinya Rosa mendirikan Christian Outreach International (COI). COI yang bermarkas di Vero Beach, Florida memfokuskan pelayanan mereka untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia, menjalin kerjasama dengan gereja lokal, dan organisasi dalam rangka perjalanan misi luar negeri dan Amerika Utara. Selain itu, COI juga menyediakan pelatihan misi dan menggerakkan orang-orang percaya dan para sukarelawan dalam pelayanan mereka. Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh COI dalam membagikan kasih Kristus adalah dengan memberikan bantuan kemanusiaan, pelayanan kepada anak yatim piatu, pelayanan kepada para narapidana, pelayanan kepada lansia, klinik rehabilitasi dan kunjungan ke rumah sakit, dll. Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai pelayanan COI, silakan Anda mengunjungi alamat situs mereka di atas. (DIY) ______________________________________________________________________ DOA BAGI MISI DUNIA P A K I S T A N Ada satu lagi kapal pengangkut penyedia bahan pangan yang diserang di Pakistan beberapa waktu yang lalu. Hal ini menambah kekuatiran iring-iringan yang membawa persediaan makanan untuk para tentara dan bantuan kemanusiaan bagi korban-korban banjir di sana. Serangan terhadap kapal tersebut merupakan serangan kedua dalam beberapa hari belakangan ini. Beberapa hari sebelumnya, pihak Taliban menyatakan bertanggung jawab atas serangan yang setidaknya telah menewaskan 3 orang dan menghancurkan 30 kendaraan. Serangan ini nampaknya ditujukan pada kendaraan-kendaraan penyedia bahan pangan sehingga dikuatirkan oleh para pekerja sukarela di Provinsi Punjab, Pakistan bantuan kepada para korban banjir akan terganggu. "Lebih dari 15 sampai 20 juta orang di wilayah seukuran negara Italia terkena dampaknya," demikian ungkap PH, salah seorang relawan Food for the Hungry, salah satu organisasi Kristen yang bergerak di bidang kemanusian Internasional. "Jadi kami terdesak pada dua pilihan, menghabiskan waktu kami memikirkan bahayanya atau kami harus menggunakan waktu yang ada untuk membantu orang-orang yang benar-benar memerlukan bantuan kami," tambahnya. Polisi setempat juga telah memberikan perlindungan untuk pengamanan penyediaan bahan-bahan bantuan ini. "Food For the Hungry telah berhasil menyediakan tempat penampungan sementara, peralatan dapur, peralatan kebersihan, dan air bersih untuk kira-kira 20.000 - 25.000 orang, dan pekerjaan itu berlangsung sepanjang hari," kata PH. Dia menjelaskan bahwa mereka telah banyak menerima ancaman dan peringatan bahaya. Salah satu staf, seorang Pakistan, mengatakan kepada PH, "Saya berdoa bagi Anda, dan saya berdoa untuk kita semua setiap hari karena ada orang-orang jahat di luar sana yang tidak menyukai kehadiran orang-orang asing seperti Anda di sini. "Saya tidak bisa menjamin keamanan Anda, namun saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk melindungi Anda," ungkapnya memberi harapan. Bukan lagi sebuah rahasia bahwa Food For the Hungry merupakan pelayanan Kristen. "Saat kami bekerja di Pakistan, saya menemukan banyak kesempatan untuk meruntuhkan tembok pemisah antara orang Kristen dan orang-orang beragama tetangga. Kami banyak berdiskusi tentang iman dan menunjukkan bahwa orang-orang Kristen benar-benar peduli." Kebutuhan di Pakistan sangatlah mendesak. Hanya segelintir orang yang menanggapi kebutuhan tersebut. "Banjir di Pakistan telah menjadi masalah politik," kata PH, "Dan orang-orang berpikir bahwa ini adalah masalah `kami` lawan `mereka`, dan bertanya `mengapa kami harus membantu orang-orang Pakistan, yang sebagian adalah anggota Taliban?`" Menurut saya, inilah yang membuat orang-orang menjadi lebih sulit memberikan bantuan. Jika gereja -- yaitu kita -- bertindak pada saat krisis di Pakistan, kita mempunyai kesempatan yang sangat luar biasa untuk menunjukkan siapakah Allah itu dan siapakah Kristus itu dan Injil tentang kabar damai yang diberikan-Nya kepada kita. (tUly) Sumber: Mission News, Oktober 2010 [Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14808] Pokok doa: * Berdoa bagi para utusan Injil dan yayasan Kristen yang membawa bantuan misi kemanusiaan di Pakistan, supaya Tuhan melindungi dan bantuan dapat disalurkan dengan baik. Berdoa juga supaya lebih banyak orang tergerak membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah banjir di Pakistan. * Berdoa untuk PH dan pelayanannya, kiranya melalui PH banyak orang diberkati dan banyak jiwa dimenangkan bagi kemuliaan nama Tuhan. S U R I A H Menurut International Christian Concern (ICC), pemerintah Suriah memerintahkan agar sejumlah besar gereja rumah ditutup karena pemerintah menganggap tempat-tempat tersebut tidak pantas dipakai sebagai tempat ibadah. Banyak jemaat-jemaat di Suriah tidak mampu membeli sebidang tanah dan membangun gereja, jadi mereka membeli apartemen dan mengubahnya menjadi tempat ibadah. Beberapa bulan terakhir ini, pemerintah menegakkan hukum yang menyatakan bahwa jemaat hanya boleh berkumpul di bangunan yang menyerupai gereja. "Pemerintah akan menertibkan semua kegiatan keagamaan yang dianggap ekstrim, baik dari ekstrimis Muslim maupun Kristen." demikian kata seorang warga Suriah kepada ICC. Seorang Kristen asal Arab menjelaskan, "Saudara-saudara kita dan gereja-gereja di Suriah membutuhkan doa. Pemerintah menutup sekitar delapan gereja injili (di Suriah Utara) dalam dua minggu terakhir ini. Gereja-gereja di Damsyik dan Aleppo tahu bahwa giliran mereka akan tiba. Hal ini tampak jelas dari persetujuan perwakilan Penasihat Tinggi di Suriah." (tUly) Nama buletin: Body Life, Edisi Oktober 2010, Volume 28, No. 10 Nama kolom: World Christian Report Judul asli artikel: Syria: Eight House Churches Shut Down Penerbit: 120 Fellowship Adult Class at Lake Avenue Church, Pasadena Halaman: 1 Pokok Doa: * Berdoa agar Tuhan membuka jalan bagi pemerintah Suria untuk menyediakan tempat ibadah yang layak bagi orang-orang percaya di Suriah. * Doakan agar umat percaya di Suriah tetap tekun mendoakan pemerintah dan negara mereka. Doakan juga untuk kesatuan hati umat percaya dan gereja Tuhan di Suriah. ______________________________________________________________________ DOA BAGI INDONESIA BENCANA BANJIR Cuaca ekstrem yang ditandai hujan deras, petir, dan angin kencang masih akan mengancam kota Semarang hingga Maret 2011. Cuaca ekstrem akan berdampak lebih parah akibat kondisi sebagian sungai di kota Semarang yang kemampuannya menurun akibat perubahan tata guna lahan di daerah aliran sungai. Sumber: Kompas, 11 November 2010, Halaman C POKOK DOA: 1. Doakan agar masyarakat Indonesia, terkhusus yang bermukim di Semarang bersikap waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem yang terjadi beberapa waktu belakangan ini. 2. Berdoa agar masyarakat ikut menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah di sembarang tempat, sehingga ketika hujan datang, air bisa mengalir dengan baik. 3. Berdoa juga agar masyarakat menjaga kebersihan lingkungan dan pola hidup, guna mencegah timbulnya penyakit yang biasa disebabkan oleh perubahan cuaca. 4. Doakan agar pemerintah kota agar diberi hikmat untuk segera menyusun rencana guna mengantisipasi dampak dari perubahan cuaca yang cukup ekstrem. ______________________________________________________________________ Anda diizinkan menyalin/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya. ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Novita Yuniarti dan Yulia Oeniyati Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org > Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org > ______________________________________________________________________ Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi Facebook MISI: http://fb.sabda.org/misi ______________________________________________________________________ Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) e-JEMMi/e-MISI 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |