Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2009/46 |
|
e-JEMMi edisi No. 46 Vol. 12/2009 (24-11-2009)
|
|
______________________________ e-JEMMi _____________________________ (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ______________________________________________________________________ SEKILAS ISI EDITORIAL PROFIL BANGSA: Orang Gujarat di India SUMBER MISI: India Evangelical Mission ARTIKEL KHUSUS: Gereja dan Lingkungan Hidup DOA BAGI MISI DUNIA: Eritrea, Amerika Serikat DOA BAGI INDONESIA: Korupsi di Indonesia ______________________________________________________________________ APPLY THYSELF WHOLLY TO THE SCRIPTURES, AND THE SCRIPTURES WHOLLY TO THYSELF ______________________________________________________________________ EDITORIAL Shalom, Mengenal lebih dekat profil suku-suku yang ada di dunia merupakan salah satu cara agar kita dapat mengerti dan memahami dari mana mereka berasal, apa yang mereka alami, apa yang mereka butuhkan, apa yang bisa kita doakan, dan apa yang bisa kita lakukan. Nah, untuk semakin memperkaya pengetahuan Anda mengenai profil negara maupun suku bangsa yang ada di dunia, e-JEMMi kali ini, melalui kolom Profil Bangsa, akan menyajikan kehidupan suku Gujarat yang ada di India. Selain sajian Profil Bangsa, dalam rangka program YLSA Peduli Lingkungan, secara khusus redaksi juga menyajikan sebuah artikel yang membahas tentang lingkungan hidup, yang tentunya berhubungan dengan tanggung jawab kita sebagai orang percaya. Jadi, jangan sampai Anda melewatkan satu pun dari bahan-bahan yang telah kami persiapkan. Kami juga menghimbau Anda untuk berkunjung ke halaman Facebook Misi <http://fb.sabda.org/misi> dan membagikan informasi, kesaksian, atau apa pun juga yang dapat membangun iman kita bersama. Selamat menyimak, Tuhan Yesus memberkati. Pimpinan Redaksi e-JEMMi, Novita Yuniarti http://www.sabda.org/publikasi/misi/ http://misi.sabda.org/ http://fb.sabda.org/misi/ ______________________________________________________________________ PROFIL BANGSA ORANG GUJARAT DI INDIA Orang Gujarat adalah orang-orang yang tinggal di wilayah Gujarat, India Barat. Bagi sebagian besar dari mereka, bahasa Gujarat adalah bahasa ibu mereka. Mereka adalah suku yang kompleks, menuturkan beragam dialek dan memiliki beragam budaya. Keragaman itu berdasarkan wilayah dan kasta (kelas sosial) atau komunitas. Dewasa ini, komunitas Gujarat tersebar di sekitar 27 negara. Terdapat banyak orang Gujarat di Afrika. Tetapi banyak juga orang Gujarat yang berada di Myanmar (dulu Birma), Iran, dan Malaysia. Keadaan hidup mereka di negara-negara ini bermacam-macam; tetapi biasanya orang Gujarat yang mengembara ke negara lain datang dari kasta yang tinggi dan kaya, serta memelihara banyak segi kebudayaan mereka. Sering kali, mereka berkecimpung dalam usaha dagang kecil- kecilan. Gujarat merupakan salah satu negara bagian yang paling besar industrinya di India. Di pantainya yang panjang terdapat banyak pelabuhan. Hal tersebut membuat Gujarat menjadi kawasan utama perdagangan dan laluu lintas perjalanan. Orang Gujarat terkenal sebagai usahawan yang ulet dan cekatan. Keuletan itu menolong mereka berkembang ketika mereka mengembara ke negara-negara lain. BAGAIMANAKAH KEHIDUPAN MEREKA? Orang Gujarat terbagi dalam beberapa kelompok sosial. Di Gujarat, desa-desa pada umumnya berkelompok, dan dalam kelompok itu terdapat anak kelompok, berdasarkan sistem kasta yang berlaku. Sistem kasta ini sebenarnya adalah kelompok-kelompok budaya yang berdasarkan bukan saja pada pekerjaan, tetapi juga pada tradisi, tingkah laku, dan kebiasaan. Golongan orang Hindu yang merupakan golongan terbesar di Gujarat, terbagi atas beberapa kasta. Susunan masyarakat mereka berdasarkan pada prinsip kemurnian dan polusi. Golongan ulama yang dikenal sebagai kasta Brahma berada pada posisi tertinggi, sementara golongan buruh dan pembantu termasuk dalam kasta terendah. Sayangnya, meskipun telah mengalami berbagai tingkat akulturasi, hampir semua orang Gujarat tetap berpegang teguh pada kebudayaan asli mereka. Kebanyakan perkawinan di Gujarat dijodohkan oleh keluarga. Bagi orang Gujarat golongan Hindu, kasta dan jenjang sosial adalah hal-hal yang penting untuk dipertimbangkan. Umat Muslim Gujarat hanya boleh menikah dengan pasangan mereka dari kelompok tertentu. Kaum wanitanya diharuskan mengenakan cadar dan hidup terkucil. Perkawinan dianggap sebagai perpaduan antara dua keluarga, bukan hanya antara pria dan wanita. Cerita rakyat orang Hindu di Gujarat mencerminkan mitologi mengenai dewa Hindu, Krishna. Tari-tarian menghormati Krishna diwujudkan dalam bentuk tarian rakyat yang dikenal dengan nama "garaba". Meskipun Gujarat banyak menghasilkan tekstil, plastik, bahan-bahan kimia, dan mesin-mesin yang berat, 70% dari kaum buruh di Gujarat adalah petani. Gandum dan biji-bijian merupakan makanan pokok mereka dan beras dihasilkan di daerah yang basah. Musim penghujan merupakan kunci kelangsungan hidup para petani Gujarat. Mereka tidak memunyai banyak mesin pertanian, tetapi penggunaan traktor meningkat. Negara bagian Gujarat telah lama menjadi pusat perdagangan yang penting. Para saudagar Gujarat telah pergi ke berbagai penjuru dunia. Kombinasi antara keterampilan dagang dan pengabdian pada profesi mereka telah membuat orang Gujarat sangat berhasil dalam usaha bisnis internasional. APAKAH AGAMA MEREKA? Sebagian besar orang Gujarat beragama Hindu, di mana pun mereka berada di dunia. Tetapi, kira-kira 30% orang Gujarat beragama Islam. Petinggi agama Hindu datang dari kasta tertinggi, Brahma. Hanya orang dari kasta Brahma saja yang dapat menjadi imam Hindu. Tetapi tidak semua kaum Brahma menjadi imam Hindu. Orang Hindu menyembah banyak dewa, di antaranya berbentuk hewan. Sapi dianggap suci, tetapi mereka juga menghormati kera, ular, dan binatang-binatang lain. Mereka mengajarkan hal-hal seperti yoga dan reinkarnasi (lingkaran kematian dan kelahiran secara terus-menerus). Mereka percaya bahwa jiwa makhluk hidup dapat dilahirkan kembali sebagai manusia atau hewan. Hukum karma menyatakan bahwa setiap tindak tanduk manusia memengaruhi nasib jiwanya, bagaimana dia akan dilahirkan kembali dalam kehidupan berikutnya. Kalau seseorang hidup dengan baik, jiwanya akan lahir kembali ke tingkat yang lebih tinggi. Jika hidup seseorang penuh dengan kejahatan, maka jiwanya akan lahir kembali ke tingkat yang lebih rendah, bahkan mungkin dalam bentuk cacing! Lingkaran ini terus berputar sampai kesempurnaan spiritual tercapai. Jika kesempurnaan itu tercapai, maka jiwa mahluk hidup itu akan mencapai "moksha", tingkat eksistensi baru, di mana dia tidak akan kembali ke dunia. Kita melihat banyak ukiran patung dewa-dewa Hindu di pura dan candi Hindu. Setiap hari, imam Hindu membersihkan patung-patung tersebut dan patung-patung itu diberi pakaian. Mereka juga membawa makanan untuk patung-patung itu. Mereka tidak menganggap diri pemuja patung karena mereka percaya bahwa dewa-dewa mereka hidup di dalam patung-patung itu. Orang Hindu Gujarat berharap dapat memperbaiki posisi mereka di kehidupan berikutnya dengan bersikap dermawan, berbakti kepada dewa-dewa mereka, dan menunjukkan kebaikan hati terhadap sesama manusia dan sapi. Sebaliknya, orang Muslim Gujarat (biasanya penganut aliran Sunni) sering membenci orang Hindu. Mereka memandang rendah orang Hindu karena orang Hindu memuja banyak dewa dan mereka tidak ragu-ragu menunjukkan perasaan mereka yang merendahkan orang Hindu itu. APAKAH YANG MEREKA PERLUKAN? Di banyak negara di mana terdapat komunitas Gujarat, tidak ada badan-badan penginjilan yang berusaha menjangkau komunitas Gujarat ini. Sangat disayangkan, bahkan di negara-negara Kristen sekalipun, seperti Kenya, tidak ada orang Gujarat yang beragama Kristen. Ada Alkitab berbahasa Gujarat, tetapi orang Gujarat perlu melihat bagaimana cara orang Kristen hidup. Melalui cara itu saja mereka akan mengerti bahwa damai dan kebebasan sejati dapat dijumpai hanya di dalam Tuhan Yesus Kristus. Hanya doa saja yang memunyai kekuatan untuk membebaskan mereka dari belenggu pemujaan banyak dewa. Hanya doa saja yang dapat mematahkan ikatan agama ini. POKOK-POKOK DOA 1. Kiranya Tuhan mengambil alih kekuasaan atas prinsip-prinsip dan kekuatan spiritual yang membelenggu orang Gujarat. 2. Memohon kepada Tuhan agar membangkitkan para penginjil untuk memperkenalkan Kristus dalam kehidupan mereka. 3. Berdoa kepada Tuhan agar memberikan kebijaksanaan, anugerah, dan strategi untuk merangkul orang Gujarat. 4. Berdoa kepada Tuhan supaya Tuhan menguatkan, mendorong, dan melindungi orang-orang Kristen yang hidup di tengah-tengah komunitas Gujarat. 5. Berdoa supaya orang-orang Kristen Gujarat berani menyaksikan Tuhan Yesus Kristus. 6. Memohon kepada Roh Kudus agar melunakkan hati orang Gujarat terhadap orang-orang Kristen sehingga mereka terbuka untuk menerima Injil Kristus. 7. Berdoa agar para pengusaha Gujarat diinjili sehingga mereka dapat membawa Injil Kristus ke masyarakat mereka. 8. Memohon kepada Tuhan agar membangkitkan gereja-gereja yang mau mengutus orang-orang yang terbeban melayani di Gujarat. (t/Tari) Diterjemahkan dari: Nama situs: Joshua Project Penulis: Tidak dicantumkan Alamat URL: http://www.joshuaproject.net/peopctry.php?rog3=TZ&rop3=103544 ______________________________________________________________________ SUMBER MISI INDIA EVANGELICAL MISSION ==> http://www.indiaevangelical.org/ India Evangelical Mission adalah pelayanan multibidang yang bertujuan memenangkan jiwa-jiwa yang terhilang, melahirbarukan dan melengkapi orang-orang percaya, dan kemudian mengutus mereka untuk memenuhi Amanat Agung Allah. Organisasi yang didirikan pada tahun 1966 oleh Dr. G.V. Mathai ini mengikuti strategi Rasul Paulus (1 Korintus 9:22) dalam berupaya mewujudkan tujuannya. IEM menjangkau mereka yang terhilang dengan banyak cara, di antaranya (1) memenuhi kebutuhan fisik dan materi mereka melalui berbagai program kemanusiaan, sebut saja bantuan medis, distribusi sandang pangan, dan bantuan keuangan; (2) menyebarkan traktat-traktat; (3) dan mengadakan program Ruang Baca Kristen dan Kursus Korespondensi Alkitab. Nah, silakan berkunjung ke situsnya untuk mengenal lebih dalam bentuk-bentuk pelayanan organisasi ini, termasuk perguruan tinggi Alkitab yang dibangun guna melatih orang lokal India menjadi pengabar Injil. ______________________________________________________________________ ARTIKEL KHUSUS GEREJA DAN LINGKUNGAN HIDUP Sadarkah Saudara bahwa alam tempat tinggal kita ini makin rusak? Dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup tanggal 5 Juni yang lalu, banyak orang menyoroti kerusakan lingkungan hidup. Kita merasakan bumi yang makin panas, banjir, serta pencemaran udara, air, dan tanah; semua itu adalah masalah yang menimbulkan banyak dampak negatif bagi manusia. Gaya hidup manusia yang tidak ramah lingkungan dan eksploitasi alam yang berlebihan telah membuat alam ini berduka. Lingkungan hidup menjadi rusak dan terjadilah ketidakadilan ekologi. Mengapa lingkungan hidup kita menjadi rusak? Adakah cara pandang dan sikap manusia yang salah terhadap alam? Tentu saja. Pemahaman dan cara pandang orang terhadap lingkungan hidup memengaruhi sikap mereka dalam memperlakukan alam. Misalnya ada pandangan bahwa manusia adalah pusat alam semesta (anthroposentris). Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem. Alam dilihat hanya sebagai objek, alat, dan sarana bagi pemenuhan kebutuhan dan kepentingan manusia. Alam hanya bernilai sejauh menunjang kepentingan manusia. Tentu pandangan seperti itu menghasilkan sikap yang tidak bersahabat dengan alam. Lalu, bagaimanakah pandangan kita (orang Kristen) terhadap alam atau lingkungan hidup? Alkitab sebagai sumber nilai dan moral kristiani menjadi pijakan dalam memandang dan mengapresiasi alam. Alkitab sebenarnya mengajak manusia memberikan penghargaan yang tinggi terhadap ciptaan Allah lainnya, termasuk alam atau lingkungan hidup. Perhatikanlah kajian teologis berikut ini: 1. Semua ciptaan adalah berharga, cerminan keagungan Allah (Mazmur 104). Kebesaran Tuhan yang Mahaagung bagi karya ciptaan-Nya (dalam artian lingkungan hidup) tampak dalam Mazmur 104. Perikop ini menggambarkan ketakjuban pemazmur yang telah menyaksikan bagaimana Tuhan yang tidak hanya mencipta, tapi juga menumbuhkembangkannya dan terus memelihara ciptaan-Nya. Ayat 13, 16, 18, dan 17 misalnya, menggambarkan pohon-pohon diberi makan oleh Tuhan, semua ciptaan menantikan makanan dari Tuhan. Yang menarik adalah bukan hanya manusia yang menanti kasih dan berkat Allah, tapi seluruh ciptaan (unsur lingkungan hidup). Di samping itu, penonjolan kedudukan dan kekuasaan manusia atas ciptaan lainnya di sini tidak tampak. Itu berarti bahwa baik manusia maupun ciptaan lainnya tunduk pada kemahakuasaan Allah. Dalam ayat 30, secara khusus dikatakan: "Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi." Kata "roh" sering kali dikaitkan dengan unsur kehidupan, atau hidup itu sendiri. Ini berarti seluruh makhluk ciptaan di alam semesta ini diberikan unsur kehidupan oleh Tuhan. Ayat ini jelas menunjukkan bahwa bukan hanya manusia yang diberi kehidupan, tapi juga ciptaan lainnya. Betapa berharganya seluruh ciptaan di hadapan Tuhan. Roh Allah terus berkarya dan memberikan kehidupan. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa sebagai Pencipta, Allah sesuai rencana-Nya yang agung telah menciptakan segala sesuatu sesuai dengan maksud dan fungsinya masing-masing dalam hubungan harmonis yang terintegrasi dan saling memengaruhi antara yang satu dengan yang lainnya. Jadi, sikap eksploitatif terhadap alam merupakan bentuk penodaan dan perusakan terhadap karya Allah yang agung itu. 2. Semua ciptaan (kosmos) diselamatkan melalui Kristus (Kolose 1:15-23). Dalam perikop ini diungkapkan dimensi kosmologis yang terkait erat dengan hal keutamaan Kristus, khususnya karya pendamaian, penebusan, dan penyelamatan-Nya atas semua ciptaan. Dalam ayat 23 dikatakan bahwa Injil diberitakan kepada seluruh alam. Melalui Kristus dunia diciptakan, dan melalui Kristus pula Allah berinisiatif melakukan pendamaian dengan ciptaan-Nya. Sekarang alam berada di bawah kuasa-Nya dan dengan demikian kosmos mengalami pendamaian. Bagian ini juga menekankan arti universal tentang peristiwa Kristus melalui penampilan dimensi-dimensi kosmosnya dan melalui pembicaraan tentang keselamatan bagi seluruh dunia, termasuk semua ciptaan. Kristus membawa pendamaian dan keharmonisan bagi semua ciptaan melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Penebusan Kristus juga dipahami sebagai penebusan kosmos yang mencakup seluruh alam dan ciptaan. Penyelamatan juga mencakup pendamaian atau pemulihan hubungan yang telah rusak antara manusia dan ciptaan lainnya. Demikianlah dapat disimpulkan bahwa baik manusia maupun segala ciptaan atau makhluk yang lain merupakan suatu kesatuan kosmik yang memiliki nilai yang berakar dan bermuara di dalam Kristus. Dengan memerhatikan kajian teologis di atas, maka melahirkan teologi kontekstual-ekologis sebagai berikut. 1. Teologi Ciptaan Teologi ciptaan menekankan karya Allah yang memberikan hidup kepada seluruh ciptaan (Mazmur 104). Dalam hal ini, manusia dilihat sebagai bagian integral dari alam bersama tumbuh-tumbuhan, hewan, dan ciptaan lainnya. Tanggung jawab manusia adalah bekerja untuk Tuhan dalam memelihara dan mengelola lingkungan hidup, bukan mendominasi apalagi mengeksploitasinya. Teologi seperti ini juga pernah dirumuskan dalam KTT Bumi di Rio de Janeiro tahun 1992. 2. Solidaritas dengan Alam Kesadaran bahwa seluruh ciptaan berharga di mata Tuhan, membawa kita untuk membangun sikap solidaritas dengan alam. Kita memperlakukan lingkungan hidup sebagai sesama ciptaan yang harus dikasihi, dijaga, dipelihara, dan dipedulikan. Kita mencintai dan memperlakukan lingkungan hidup dengan sentuhan kasih sebagaimana sikap Tuhan. Kita membangun solidaritas baru dengan alam yang telah rusak. 3. Spiritualitas Ekologis Spiritualitas ini dibangun dengan dasar penghayatan iman bahwa semua ciptaan diselamatkan dan dibaharui oleh Tuhan. Pembaharuan itu menciptakan kehidupan yang harmonis. Spiritualitas ekologis memunyai dasar pada pengalaman manusiawi yang berhadapan dengan kehancuran lingkungan hidup sekaligus berhadapan dengan pengalaman akan yang Mahakudus, yang mengatasi segalanya. Dalam pengalaman ini, kita dipanggil untuk secara kreatif memelihara kualitas kehidupan, dipanggil untuk bersama Sang Penyelenggara hidup ikut serta mengusahakan syalom, kesejahteraan bersama dengan seluruh alam. Spiritualitas ekologis terwujud dalam macam-macam tindakan etis sebagai wujud tanggung jawab untuk ikut memelihara lingkungan hidup. Konkretnya, apa yang dapat gereja lakukan untuk mewujudkan pandangan teologi seperti tersebut di atas? Selama ini gereja hanya berkonsentrasi pada kegiatan-kegiatan kebaktian atau kegiatan lain yang melayani manusia. Sudah saatnya gereja menyadari bahwa gereja memiliki tugas panggilan menjaga keutuhan ciptaan atau kelestarian lingkungan hidup, misalnya dengan membuat program-program sebagai berikut. 1. Pembinaan tentang Kesadaran Ekologis Pembinaan ini merupakan upaya gereja untuk mengingatkan anggotanya bahwa alam adalah ciptaan Allah yang harus dihargai dengan memelihara dan melestarikannya. Misalnya dalam PA atau pembinaan khusus dan tema-tema kebaktian. 2. Perayaan Lingkungan Hidup dalam Liturgi Misalnya membuat ibadah khusus untuk merayakan Hari Lingkungan Hidup. Dalam ibadah, ada baiknya kita melakukan penyesalan dosa yang dilakukan terhadap alam semesta karena ulah manusia yang telah merusak alam. Penting juga untuk menciptakan dan menyanyikan lagu-lagu rohani yang bertemakan alam. 3. Menyuarakan Suara Kenabian terhadap Kerusakan Lingkungan Hidup Gereja perlu menyuarakan kritik atau memberikan masukan-masukan bagi masyarakat atau pun pemerintah terkait dengan upaya melestarikan lingkungan hidup. 4. Menata Lingkungan Gereja dengan Memerhatikan Keseimbangan Ekologis. Misalnya jangan habiskan tanah untuk mendirikan bangunan, tapi berikan ruang untuk tanam-tanaman. Kita bisa membangun lingkungan gereja yang hijau dan asri. 5. Gerakan Penanaman Pohon bagi Seluruh Warga Gereja 6. Mengajak Anggota Jemaat Membudayakan Gaya Hidup yang Ramah dan Dekat dengan Alam. Misalnya dengan memisahkan sampah plastik, membuat lingkungan sekitar rumah menjadi hijau dengan tanam-tanaman. 7. Membangun Kerja Sama dengan Lembaga atau Kelompok Pencinta Alam. Misalnya WALHI, untuk memperjuangkan pembangunan yang berwawasan ekologis. Diambil dan disunting seperlunya dari: Nama situs: suplemenGKI.com Penulis: Tidak dicantumkan Alamat URL: http://suplemengki.com/?p=16 ______________________________________________________________________ DOA BAGI MISI DUNIA E R I T R E A Menurut Open Doors AS, tentara keamanan Eritrea menyerang rumah Pendeta H, pendiri Full Gospel Church di Asmara. Sebanyak 3 orang ditahan dalam serangan itu. Pendeta H tidak ditahan karena kesehatannya yang melemah akibat bisul. Meskipun demikian, dia menjadi tahanan rumah dengan penjaga yang ditempatkan di luar rumahnya. Pada hari Jumat, lebih dari 7 jemaatnya ditangkap. Mereka yang ditangkap saat serangan hari Rabu, 15 Oktober, itu adalah 2 orang laki-laki dan 1 orang wanita. Pada hari Jumatnya, seorang wanita ditahan bersama dengan enam pria lainnya yang sampai saat ini namanya belum diketahui. Open Doors sejauh ini belum dapat mengetahui di mana orang-orang Kristen ini disembunyikan. Penangkapan dan penahanan yang dilakukan pemerintah tanpa mengadili warganya terus terjadi di tengah-tengah banyaknya laporan tentang kelaparan dan keputusasaan yang melanda negara ini. Namun, dalam suatu wawancara yang dilakukan bulan Mei lalu, Presiden Isaias Afwerki mengatakan kepada Reuters, "Kami bukan anak-anak. Kami tidak dilahirkan kemarin. Tak seorang pun bisa mendidik kami tentang apa arti kebebasan. Ini bukan pertanyaan tentang hak asasi manusia, hak beragama. Ini adalah bagian dari peperangan dengan pihak oposisi yang kuat, dan pihak oposisi itu tidak berhasil meraih apa pun." Lebih dari 2.800 orang Kristen masih berada di balik jeruji penjara karena ketekunan mereka untuk melakukan penyembahan di luar aturan yang ditentukan. Setidaknya ada 10 orang percaya yang telah tewas karena perlakuan kejam dan kelalaian medis yang mereka terima ketika berada di penjara. (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Mission News, October 2009 Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13411 Pokok doa: * Doakan setiap orang percaya di Eritrea, khususnya mereka yang ditahan karena iman mereka, agar Tuhan melindungi dan memberi kekuatan kepada mereka selama berada dalam tahanan. * Berdoa juga bagi mereka yang hingga saat ini belum diketahui keberadaannya, agar Tuhan melindungi dan memberi kekuatan kepada keluarga mereka. A M E R I K A S E R I K A T Dalam memenuhi Amanat Agung, suatu organisasi bisa melakukan banyak hal. Di bawah terang visi penginjil Luis Palau untuk membangkitkan generasi penerus para penginjil, Next Generation Alliance (NGA) dibentuk. Sejak didirikan tahun 1998, lebih dari 17 juta orang telah dijangkau oleh Kabar Baik dan lebih dari 792.000 orang telah membuktikan komitmennya kepada Yesus Kristus di depan umum melalui pelayanan NGA. Ini adalah suatu jaringan yang bertujuan membantu orang-orang percaya bekerja sama untuk melipatgandakan dampak Kabar Baik. Saat ini, ada lebih dari dua ratus penginjil dan organisasi pelayanan yang bergabung dengan NGA. Lusinan penginjil telah berpartner dengan NGA untuk menerima pelatihan dan sumber pendampingan, sedangkan banyak lagi lainnya bersama-sama dengan staf NGA memperluas dampak usaha-usaha penjangkauan ke seluruh kota, daerah, dan bahkan negara di seluruh dunia. Pada tanggal 10 -- 13 November, "Innovative Evangelism Conference 2009: Proclaiming Christ as One" diadakan. Para penginjil berkumpul bersama di Jantzen Beach, Oregon, untuk belajar bagaimana mendapatkan metode baru dan membentuk jaringan dukungan dan kolaborasi baru. Konferensi ini memberi kesempatan untuk mengeksplorasi ide-ide terbaru dalam penginjilan bersama sekelompok besar orang yang memiliki semangat yang luar biasa terhadap Kabar Baik Yesus Kristus. (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Mission News, October 2009 Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13421 Pokok doa: * Mengucap syukur untuk keberadaan NGA yang telah memberkati dan memperlengkapi Tubuh Kristus dalam menyebarkan Kabar Baik. Doakan agar Tuhan memampukan tim NGA untuk menjangkau lebih banyak orang yang belum percaya kepada Injil. * Doakan juga agar Tuhan memberi hikmat kepada NGA dalam melatih dan menemukan cara-cara baru yang dapat digunakan untuk menjangkau mereka yang belum percaya. ______________________________________________________________________ DOA BAGI INDONESIA KORUPSI DI INDONESIA Upaya Indonesia dalam memberantas korupsi hingga tahun 2009 mulai menunjukkan hasil. Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 2009 naik menjadi 2,8. Kita patut bersyukur IPK dari tahun ke tahun terus membaik. Langkah tegas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak dibentuk tahun 2003 hingga 2009 telah membangkitkan persepsi publik bahwa ada keseriusan bangsa ini untuk memerangi korupsi. Sedikit atau banyak, KPK telah memberikan asa baru dalam pemberantasan korupsi di tengah adanya krisis kepercayaan terhadap lembaga penegak hukum di Indonesia. Sumber: Kompas, Kamis 19 November 2009, Halaman 6 POKOK DOA: 1. Mengucap syukur atas dukungan yang pemerintah berikan dalam menuntaskan masalah korupsi di Indonesia. Mari doakan agar Tuhan memampukan dan memberi keberanian yang lebih besar lagi pada masa yang akan datang sehingga terbuka jalan yang lebih luas untuk Indonesia dikenal menjadi negara yang bebas korupsi. 2. Doakan agar Tuhan memberi hikmat kepada pemerintah dalam menyelesaikan kasus-kasus yang saat ini sedang terjadi, sehingga pemerintah dapat segera melangkah dan melanjutkan tugas mereka dalam memberantas kasus-kasus korupsi yang lebih besar. 3. Doakan juga agar pemerintah dan aparat berwajib tidak terjebak dan mudah dipengaruhi oleh pihak-pihak yang mencoba untuk mengacaukan dan menggagalkan beberapa kasus hukum yang saat ini sedang terjadi di Indonesia. 4. Mari berdoa agar kita, dan masyarakat umum, mulai mempraktikkan sadar hukum dan takut akan Tuhan sehingga tidak mendukung praktik-praktik korupsi, bahkan dari tingkat yang paling rendah/kecil sekali pun. 5. Berdoa agar usaha pemberantasan korupsi ini juga diintegrasikan dengan komitmen untuk mendidik generasi muda, melalui sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan lain, untuk membenci tindakan korupsi dan menjunjung tinggi kejujuran dalam segala bidang. ______________________________________________________________________ Anda diizinkan mengcopy/memerbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya. ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati, dan Dian Pradana Kontributor: Tari Gregory Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) 2009 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org > Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org > ______________________________________________________________________ Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/ Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/ Facebook e-JEMMi: http://fb.sabda.org/misi/ Situs YLSA: http://www.ylsa.org/ Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |