Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2008/46

e-JEMMi edisi No. 46 Vol. 11/2008 (19-11-2008)

Mencari Dukungan Dana

 




______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
ARTIKEL MISI: Mencari Dukungan Dana
SUMBER MISI: The Christian Reformed Church
DOA BAGI MISI DUNIA: Sri Lanka, Cina
DOA BAGI INDONESIA: New Hope Ministry

______________________________________________________________________

  THOSE WHO KNOW GOD`S WILL BE HUMBLE
                         THOSE WHO KNOW THEMSELVES CANNOT BE PROUND
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,

  Tidak dapat dimungkiri bahwa berhasil atau tidaknya pelayanan misi 
  tidak terlepas dari dukungan yang diberikan oleh orang-orang 
  percaya. Mengapa? Karena sebagai anggota tubuh Kristus, kita semua 
  memiliki berbagai tugas dan peran yang berbeda, namun merupakan satu 
  kesatuan yang tidak dapat berdiri sendiri. Jika ada salah satu 
  bagian tubuh yang terganggu atau lemah, maka bagian itu akan 
  memengaruhi anggota tubuh yang lain untuk dapat berfungsi secara 
  maksimal. Demikian halnya dalam pelayanan misi -- pelayanan ini 
  memerlukan kerja sama dan dukungan, khususnya dari orang-orang 
  percaya.

  Artikel yang kami sajikan di e-JEMMi edisi 46 ini diharapkan dapat 
  memberikan gambaran singkat tentang bagaimana jemaat dan gereja 
  memandang sebuah dukungan, khususnya dukungan dalam hal keuangan, 
  bukan sebagai sesuatu yang "tidak alkitabiah", melainkan sesuatu 
  yang layak dan seharusnya dilakukan agar pelayanan bisa berjalan 
  dengan baik. Hal-hal apa yang harus diketahui dan dilakukan oleh 
  pemberi dan penerima dana, dibahas dalam artikel yang kami sajikan 
  ini. Marilah kita saling menanggung beban agar pekerjaan Tuhan dapat 
  terlaksana dengan baik. Nah, selamat menyimak dan belajar.

  Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
  Novita Yuniarti

______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI

                       MENCARI DUKUNGAN DANA

  Setiap organisasi dan individu memiliki caranya masing-masing dalam 
  mencari dana. Dalam bukunya, "People Raising", dengan anak judul "A 
  Practical Guide to Raising Support", William Dillon menyebutkan 
  berbagai cara pengumpulan dana -- George Mueller yang hanya 
  mengandalkan doa; D.L. Moody yang mengandalkan doa, informasi, dan 
  usaha pengumpulan dana; sementara Hudson Taylor mengandalkan doa dan 
  informasi, namun tanpa usaha pengumpulan dana. Kemudian ia berkata, 
  "Pertanyaannya adalah: model pencarian dana manakah yang diajarkan 
  Alkitab secara ekslusif? Jawaban: Tidak ada. Ada banyak model dan 
  metode yang berbeda."

  Seperti yang selama ini diperdebatkan di gereja, kita memerlukan 
  cara pandang yang tepat, yang melihat pada gambaran utuh tanggung 
  jawab gereja untuk membangun Kerajaan Allah. Seperti kata Dillon, 
  hal ini akan melibatkan pengembangan sikap menghargai metode 
  pengumpulan dana kelompok dan individu lain. Termasuk di dalamnya 
  rasa syukur kepada mereka yang memberi bagi pekerjaan Kerajaan 
  Allah, baik mereka yang memberi dari kelebihan atau pun dari 
  kekurangannya.

  Komunikasi yang baik dalam masalah uang itu penting agar orang-orang 
  dapat memahami keadaan dunia. Kita harus mengubah cara pandang yang 
  menyatakan bahwa membicarakan uang adalah sesuatu yang tidak rohani. 
  Saya meminta pemahaman Anda yang lebih dalam mengenai 
  prinsip-prinsip keuangan yang alkitabiah, dan lebih dari itu, sikap 
  yang menyatakan bahwa apa pun cara kita mengumpulkan dana dan siapa 
  pun yang memberikan dana, pada akhirnya Tuhanlah yang menyediakan 
  semua kebutuhan kita, dan Ialah Pribadi yang layak menerima ucapan 
  syukur kita.

  Salah satu dasar alkitabiah utama yang mengajarkan tentang upah
  bagi pekerja Kristen adalah 1 Korintus 9:7-14.

    Siapakah yang pernah turut dalam peperangan atas biayanya sendiri? 
    Siapakah yang menanami kebun anggur dan tidak memakan buahnya? 
    Atau siapakah yang menggembalakan kawanan domba dan yang tidak 
    minum susu domba itu? Apa yang kukatakan ini bukanlah hanya 
    pikiran manusia saja. Bukankah hukum Taurat juga berkata-kata 
    demikian? Sebab dalam hukum Musa ada tertulis: "Janganlah engkau 
    memberangus mulut lembu yang sedang mengirik!" Lembukah yang Allah 
    perhatikan? Atau kitakah yang Ia maksudkan? Ya, untuk kitalah hal 
    ini ditulis, yaitu pembajak harus membajak dalam pengharapan dan 
    pengirik harus mengirik dalam pengharapan untuk memperoleh 
    bagiannya. Jadi, jika kami telah menaburkan benih rohani bagi 
    kamu, berlebih-lebihankah, kalau kami menuai hasil duniawi dari 
    pada kamu? Kalau orang lain mempunyai hak untuk mengharapkan hal 
    itu dari pada kamu, bukankah kami mempunyai hak yang lebih besar? 
    Tetapi kami tidak mempergunakan hak itu. Sebaliknya, kami 
    menanggung segala sesuatu, supaya jangan kami mengadakan rintangan 
    bagi pemberitaan Injil Kristus. Tidak tahukah kamu, bahwa mereka 
    yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari 
    tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat 
    bahagian mereka dari mezbah itu? Demikian pula Tuhan telah 
    menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari 
    pemberitaan Injil itu.

  Kebenaran ayat di atas adalah bahwa seseorang yang dipanggil untuk 
  menjadi misionaris di luar negeri telah diterima dalam pekerjaan 
  kerajaan, dan oleh karena itu, dia boleh mengharapkan upah, entah 
  itu gaji maupun pemberian khusus dari saudara seiman. Apabila Anda 
  terlibat dalam pekerjaan Tuhan, Anda tidak perlu merasa bersalah 
  saat menerima imbalan. Anda bahkan tidak perlu merasa bersalah jika 
  ada orang yang rela berkorban agar Anda mendapatkan imbalan. Anda 
  tidak perlu terobsesi untuk memiliki gaya hidup yang miskin. Sebagai 
  seorang pekerja, Anda patut mendapatkan upah (Lukas 10:7). Menurut 
  1 Korintus 9:9, Anda diibaratkan sebagai seekor lembu, dan seperti 
  yang Paulus katakan, Tuhan mengatakan bahwa ini untuk kebaikan kita.

  Kesulitan muncul ketika orang-orang berkata bahwa mereka terpanggil 
  untuk terlibat dalam pelayanan sepenuh waktu, namun karena satu atau 
  dua hal, orang-orang di gereja lokal tidak menerima mereka; hal ini 
  sering terjadi saat jemaat gereja lokal tidak diikutsertakan dalam 
  diskusi, namun hanya diberi tahu bahwa akan ada misionaris yang 
  datang. Selama bertahun-tahun, kami melihat fenomena menarik di mana 
  orang-orang mengatakan mendapat petunjuk langsung dari Tuhan, namun 
  kemudian berbalik dan mengkritik gereja karena gereja tidak mengirim 
  bantuan dana. Saya mendapati banyak orang berkata bahwa mereka akan 
  berjalan berdasarkan iman dan tidak akan meminta uang kepada siapa 
  pun, namun segera bersikap buruk saat gereja tidak antusias dan uang 
  tidak segera dikirimkan. Ini semua berkaitan dengan kebutuhan akan 
  tingkat komunikasi dan tanggung jawab yang lebih tinggi dari tahap 
  paling awal seseoraang tertarik dalam pelayanan misi.

  Beberapa orang mengatakan bahwa masalahnya bukanlah kesulitan dalam 
  menerima uang dari orang lain sebagai pekerja Kristen, namun 
  mengetahui bahwa sering kali apa yang diterima tidak cukup untuk 
  melanjutkan hidup dan bahwa jemaat yang diutus harus diyakinkan akan 
  nilai investasi dalam pelayanan semacam ini. Hal seperti itu tidak 
  perlu terjadi. Gereja perlu mengembangkan cara pandang alkitabiah 
  tentang uang. Salah satu cara untuk membantu mereka mengembangkannya 
  dan membantu meningkatkan kondisi orang-orang yang hidup dari 
  bantuan saudara seiman di gereja adalah dengan memastikan bahwa 
  mereka mengerti dengan jelas akan kebutuhan-kebutuhan yang ada.

  Komunikasi dengan gereja lokal ini sangat penting. Gereja lokal 
  merupakan pihak yang paling penting dalam mengutus jemaatnya dan 
  menerimanya kembali. Jika Anda mengalami masa sulit dalam pelayanan 
  misi dan gereja belum terlibat, maka bicarakanlah dengan mereka dan 
  mintalah konfirmasi. Anda harus terbuka dan jujur kepada mereka 
  tentang kebutuhan-kebutuhan Anda, dengan cara yang penuh kasih yang 
  membuat mereka mendukung pelayanan Anda. Terkadang mungkin terjadi 
  konspirasi di dalam gereja untuk tidak peduli dengan kebutuhan para 
  jemaatnya. Dengan siapa pun Anda berbicara -- gereja Anda, kelompok, 
  atau orang lain -- kembangkan kemampuan berkomunikasi yang baik 
  untuk membantu Anda mengatasi masalah ini. Sebenarnya beberapa 
  gereja lebih banyak memiliki jemaat yang bersedia diutus untuk 
  menjadi misionaris daripada yang dapat mereka dukung. Kenyataan ini 
  dapat mengakibatkan kekecewaan dan ketegangan apabila tidak 
  ditangani dangan bijak.

  Kemampuan berkomunikasi yang menyenangkan dan efektif dengan orang 
  lain, baik secara tatap muka, lewat telepon, dan surat, perlu 
  diupayakan. Kemampuan ini membutuhkan pemahaman konteks hidup yang 
  tidak dirasakan oleh orang yang mungkin akan membantu. Gunakan media 
  cetak untuk berkomunikasi. Pertimbangkanlah untuk mempersiapkan 
  surat perkenalan tentang diri sendiri. Mungkin Anda bisa meminta 
  seseorang yang mengetahui pekerjaan Anda untuk menulis sesuatu 
  tentang Anda. Ketika Anda mengembangkan kemampuan ini untuk 
  mendapatkan dukungan bagi Anda sendiri, pikirkan dan ceritakan juga 
  kebutuhan-kebutuhan untuk pelayanan yang lebih luas. Sudah menjadi 
  rahasia umum bahwa dukungan dana yang paling besar dan setia berasal 
  dari teman-teman dan anggota jemaat. Saya percaya banyak dari mereka 
  yang siap dan bersedia untuk membantu Anda dengan senang hati, namun 
  Anda harus memastikan bahwa masing-masing dari mereka memiliki 
  kesempatan untuk melakukannya.

  Ketika Anda menceritakan kebutuhan Anda, kembangkan visi Anda. Tanpa 
  visi, usaha mencari dukungan menjadi pekerjaan yang membosankan. 
  Ingatlah bahwa tujuan pelayanan Anda adalah untuk memberitakan Injil 
  kepada mereka yang terhilang. Inilah visi yang membimbing dan 
  menginspirasi saya ketika saya berusaha dan berdoa untuk terjadinya 
  terobosan keuangan. Uang memang sangat dibutuhkan. Seandainya orang 
  bisa menghindari kesulitan dengan beberapa cara lain, kita tidak 
  perlu repot. Kenyataan ini membuat kita harus berjuang demi sumber 
  keuangan yang kita butuhkan dan tidak terintimidasi oleh kemerosotan 
  dan kekecewaan yang kita hadapi.

  Bagian dari sikap benar dalam menyikapi pemenuhan kebutuhan bagi 
  individual adalah mengusahakan keseimbangan antara doa, tindakan, 
  dan lebih dari itu, tetap percaya kepada Tuhan. Saya dapat 
  menggambarkan prinsip umum ini dengan cerita yang sangat memilukan. 
  Pada tahun 1982, Jonathan McRostie, yang kemudian menjadi Direktur 
  Operation Mobilisation Eropa, mengalami kecelakaan mobil yang parah 
  hingga membuatnya lumpuh. Ketika kami mendengar tentang kecelakaan 
  itu, kami mengajak ribuan orang untuk mendoakannya. Pada saat yang 
  sama, kami melakukan apa pun yang diperlukan agar ia mendapatkan 
  perawatan terbaik. Sebuah helikopter membawanya ke salah satu rumah 
  sakit terbaik di Eropa, di sana dia mendapat penanganan dari dokter 
  terbaik. Namun akhirnya, yang bisa kami lakukan hanyalah percaya 
  kepada Tuhan bahwa Ia akan memeliharanya. Kami berdoa, kami lakukan 
  apa yang bisa kami lakukan, dan selanjutnya kami serahkan kepada 
  Tuhan.

  Dalam Operation Mobilisation, kami sering menemukan kesulitan untuk 
  menerapkan keseimbangan tersebut dalam hal keuangan. Dulu, sudah 
  menjadi kebijakan untuk tidak menyebutkan kebutuhan tentang uang di 
  luar organisasi kecuali diminta secara khusus, dan demikian juga 
  membiarkan anak-anak muda masuk dalam program kami untuk menyebutkan 
  kebutuhannya atau kebutuhan kami secara langsung. Kami percaya bahwa 
  kami harus bergantung sepenuhnya pada doa syafaat bagi pergerakan 
  keuangan dan tetap menghargai kelompok lain dengan metode yang 
  mereka pakai. Saya akui bahwa terkadang kebijakan ini membuat kami 
  merasa superior dan "paling rohani" ketika kami melihat usaha 
  pengumpulan dana yang pihak lain lakukan. Hal ini juga menimbulkan 
  adanya kubu-kubu ketika beberapa orang menerapkan kebijakan ini 
  dengan lebih ketat daripada yang lain. Sudah jelas bahwa informasi 
  yang muncul adalah tentang kebutuhan kami. Jemaat yang menghadiri 
  persekutuan doa mendengar kebutuhan itu dan banyak di antaranya yang 
  menuliskan kebutuhan itu dalam surat pribadi. Pemberian dari para 
  dermawan tentu saja berdasarkan informasi dari dalam pihak Operation 
  Mobilisation. Kebijakan ini tidak pernah dimaksudkan untuk berkata 
  dengan cara sederhana bahwa kita bergantung "hanya kepada Tuhan dan 
  bukan kepada manusia", tapi bagi banyak orang, kebijakan ini nampak 
  seperti itu.

  Beberapa tahun yang lalu, kami mengubah penekanan kebijakan untuk 
  lebih menyiratkan pengajaran alkitabiah bahwa Tuhan memakai beberapa 
  orang dan gereja untuk memenuhi kebutuhan mereka yang melayani-Nya. 
  Bahkan, Perjanjian Baru lebih banyak membahas hal ini daripada 
  "berharap pada Tuhan saja" dalam hal keuangan. Saat hal ini dikenal 
  secara luas, kebutuhan akan informasi yang berkualitas, bagi mereka 
  yang mungkin terlibat dalam pemberian bantuan, menjadi penting. Kami 
  terjun dalam usaha pengumpulan dana, dan saya yakin sekarang 
  penekanan kami lebih alkitabiah daripada sebelumnya, yaitu doa 
  syafaat yang intensif, diikuti dengan tindakan yang masuk akal dan 
  pemberian informasi tentang kebutuhan dana, dan di belakang semuanya 
  itu, ketergantungan kepada Tuhan untuk mencukupkannya bagi kami. 
  (Sementara itu, kami terus mengingatkan diri kami akan perlunya 
  menghargai usaha orang lain dalam masalah dana ini.) Tuhan sanggup 
  melakukan hal yang mustahil, namun Dia juga bekerja dengan umat-Nya 
  hari demi hari, melalui cara yang bijaksana, baik, dan damai. Hudson 
  Taylor, seseorang yang terkenal akan doanya dan imannya bahwa 
  Tuhanlah yang menyediakan uang, yang juga seorang pembicara yang 
  luar biasa dalam pekerjaannya; kita membutuhkan pendekatannya yang 
  seimbang.

  Penting bagi kita untuk menyadari bahwa memusatkan doa kita pada 
  uang merupakan hal yang bukan tidak rohani atau duniawi. Watchman 
  Nee, dalam bukunya, "A Table in the Wilderness", mengatakan:

    Tapi ketika menyinggung masalah kebutuhan akan uang, makanan, 
    minuman, dan uang tunai, masalah ini sangat praktis sehingga 
    realita iman kita pada akhirnya diuji. Bila kita tidak dapat 
    percaya kepada Tuhan untuk mencukupi kebutuhan hidup kita 
    sementara, apa untungnya membicarakan tentang kebutuhan rohaninya? 
    Kita mengatakan kepada orang lain bahwa Tuhan adalah Allah yang 
    hidup. Marilah kita membuktikannya dalam hal-hal material yang 
    praktis. Tidak akan ada yang dapat membuat kita percaya
    kepada-Nya, yang seharusnya kita ketahui, saat tuntutan-tuntutan 
    rohani lain itu muncul.

  Jika kita mempelajari perumpamaan janda yang gigih dalam Lukas   
  18:1-5, kita akan mempelajari pelajaran penting tentang ketekunan 
  berdoa. Kemudian, saat kita berdoa, kita mulai menghadapi situasi 
  yang aneh dan sulit untuk menguji ketulusan tujuan kita. Kita harus 
  benar-benar berhati-hati dengan motivasi kita. Apakah kita   
  sungguh-sungguh rindu melayani dalam dunia penginjilan? Ketika kita 
  berdoa untuk keuangan, apakah itu demi kemuliaan Tuhan? Tuhan 
  terkadang menahan berkat keuangan karena Dia prihatin dengan cara 
  pandang kita yang salah tentang Dia. Sebagai contoh, sungguh tidak 
  benar jika kita berpikir bahwa kita bisa meletakkan Tuhan di dalam 
  kotak dan memaksa-Nya untuk melakukan apa yang kita inginkan. Kitab 
  Ayub mengajarkan kepada kita tentang hal ini dan menunjukkan kepada 
  kita sampai tingkat mana Tuhan menguji seseorang. Ketika ujian itu 
  datang, penting bagi kita untuk tetap berusaha agar tidak kehilangan 
  visi yang Tuhan berikan kepada kita. Karena Tuhan tidak ingin 
  menghancurkan tujuan kita, tapi memurnikan kita saat kita berjalan 
  di dalamnya. Tuhan mungkin mengizinkan kita diuji, dengan 
  kekhawatiran akan keuangan kita, tapi kekhawatiran tidak akan 
  menciptakan terobosan rohani. Jika kita tidak bisa menang atas roh 
  kekhawatiran, maka saya rasa penting bagi kita untuk menceritakan 
  dan mendoakannya bersama saudara seiman kita.

  Dalam 1 Yohanes 3:21-22, kita melihat hubungan yang jelas antara 
  ketaatan dan jawaban doa: "Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau 
  hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya 
  untuk mendekati Allah, dan apa saja yang kita minta, kita 
  memerolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya 
  dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya." Akan tetapi, itu bukan 
  berarti jika setiap kali mengalami kekurangan uang atau doa-doanya 
  tidak segera dijawab, berarti orang tersebut tidak taat. Hal ini 
  membutuhkan pemahaman yang benar. Walaupun kita harus menghindari 
  rasa bersalah dan kecenderungan terlalu mengintrospeksi diri, kita 
  juga harus ingat bahwa dosa apa pun yang kita perbuat bisa menjadi 
  penghalang doa. Dalam Perjanjian Lama, kita diingatkan bahwa ketika 
  seorang yang berdosa berdoa, doanya menjadi sebuah kekejian. Doa 
  tidak akan pernah bisa menjadi pengganti ketaatan.

  Beberapa orang menyikapi negatif tekanan yang muncul bersamaan 
  dengan kebutuhan keuangan yang besar dalam rencana usaha mereka. 
  Mereka tidak suka diingatkan akan perlunya memercayakan diri kepada 
  Tuhan untuk jumlah uang yang banyak. Meskipun demikian, saya rasa 
  ketergantungan ini merupakan salah satu realita terbesar dalam 
  pelayanan misi. Sekitar 75 persen atau lebih dari seluruh penduduk 
  dunia setiap hari menghadapi masalah utama -- memertahankan hidup. 
  Rata-rata, pendapatan tahunan untuk biaya hidup satu orang di salah 
  satu negara termiskin di dunia, yaitu antara 400 -- 500 
  poundsterling per tahun. Banyak orang harus bekerja 16 jam setiap 
  hari hanya untuk memertahankan hidup. Akan hal ini, mungkin kita 
  perlu mengingat ucapan O Hallesby dalam bukunya tentang doa: "Doa 
  adalah pekerjaan." Mungkin beberapa orang di antara kita lebih suka 
  menghindari pekerjaan ini.

  Bersamaan dengan doa, kita pun perlu bertindak. Beberapa tindakan 
  itu adalah komunikasi penting dengan gereja dan individu. Pada saat 
  yang sama, diperlukan sikap yang benar untuk kita menerima bantuan 
  dari orang lain. Mungkin ada pelatihan tepat yang bisa Anda ikuti 
  untuk meningkatkan nilai uang yang diberikan orang-orang Kristen 
  untuk membantu Anda. Bagi anak muda, 2 tahun mengikuti program 
  pendek tidaklah cukup. Apakah ada kemungkinan untuk menjadwalkan 
  kembali waktu Anda, atau mengubah gaya hidup Anda sehingga tersedia 
  lebih banyak kesempatan bekerja demi mencari dana dan meningkatkan 
  nilai pokok dari dana tersebut? Banyak penulis Kristen menuliskan 
  perlunya orang-orang Kristen dari negara yang lebih makmur untuk 
  mengubah cara hidup mereka, supaya mereka dapat lebih memerhatikan 
  keadaan dunia dan memberikan Injil kepada mereka yang memerlukannya, 
  di mana pun mereka berada.

  Berdoalah dan berusahalah, selanjutnya kita serahkan semuanya kepada 
  Tuhan. Saat saya mengucapkannya, tidak berarti bahwa Tuhan memenuhi 
  celah yang ada di antara dan sesudah doa dan usaha kita. Sebagai 
  orang Kristen, kita tahu bahwa Tuhan berkuasa atas segalanya. Hanya 
  oleh karena anugerah-Nya, segala sesuatu terwujud melalui doa dan 
  usaha. Akan tetapi, ada satu titik di mana kita tidak bisa berbuat 
  apa-apa lagi. Kita harus, tanpa keraguan, mengizinkan Roh Kudus 
  untuk bekerja atas orang-orang yang telah dan belum kita hubungi. 
  (t/Setyo)

  Diterjemahkan dan diringkas dari:
  Judul buku: Out of the Comfort Zone
  Penulis: George Verwer
  Penerbit: O M Books, Secunderabad 2000
  Halaman: 110 -- 120

______________________________________________________________________
SUMBER MISI

THE CHRISTIAN REFORMED CHURCH
==> http://www.crcna.org
  Nama Christian Reformed Church digunakan untuk mewakili gambar diri 
  mereka sebagai persekutuan umat Allah yang berpegang pada ajaran 
  reformator abad ke-16, John Calvin, yang berjuang mengembalikan 
  kekristenan pada akar-akar alkitabiahnya. Gereja ini merupakan 
  sebuah denominasi yang memiliki sekitar tiga ratus jemaat dalam 
  seribu persekutuan di seantero Amerika Serikat dan Kanada. Dengan 
  kantor pusat di Grand Rapids, Michigan dan Burlington, Ontario, 
  mereka mengadakan siaran-siaran Kristen di radio dan televisi dari 
  studio mereka di wilayah Chicago. Ada enam misi yang mereka emban, 
  (1) agar banyak orang dipanggil oleh Allah; (2) bersekutu menyembah 
  Tuhan, mendengarkan-Nya, dan meresponinya; (3) saling memelihara 
  iman dan ketaatan pada Kristus; (4) saling mengasihi dan peduli 
  sebagai umat Allah; (5) mengabdikan diri melayani dan mengabarkan 
  Injil pada orang lain; dan (6) mengejar keadilan dan kedamaian Allah 
  dalam setiap segi kehidupan. Dalam upayanya menebarkan kasih Allah 
  dan mengabarkan Injil, mereka memiliki sepuluh program pelayanan. 
  Salah satu dari program tersebut adalah Disability Concerns yang 
  mendorong dan memampukan gereja-gereja untuk menanggapi kebutuhan 
  orang-orang cacat dalam konteks jemaat dan komunitas. Untuk 
  mengetahui kesembilan program pelayanan lainnya, silakan kunjungi 
  situsnya.

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

S R I  L A N K A
  Tanggal 6 Juli yang lalu, gereja Calvary yang berada di dekat 
  Colombo dirusak oleh sekelompok orang yang dipimpin oleh para 
  biarawan, dan mengakibatkan seorang pendeta dan lima pekerja gereja 
  luka parah akibat pukulan pentung dan tongkat. Sebelumnya, 3 Juli, 
  rumah seorang pendeta di Hambanthota (pesisir selatan) yang telah 
  diancam selama berminggu-minggu, diserang oleh kelompok perusuh saat 
  mereka sedang tidur; akan tetapi mereka berhasil menyelamatkan diri 
  dari kobaran api tanpa mengalami luka-luka. Pada bulan sebelumnya, 
  seorang pendeta Metodis di Ampara (pesisir timur) diserang oleh 
  polisi yang sedang tidak bertugas, dan sekarang ia masih dirawat di 
  rumah sakit. Selain penganiayaan terhadap orang Kristen, perang 
  saudara yang terus berkecamuk di Sri Lanka dan pengeboman bis serta 
  penyerangan terhadap penduduk di seluruh wilayah tersebut, juga 
  meningkat. (t/Setyo)
  Diterjemahkan dari:
  Nama buletin: Body Life, Edisi Agustus 2008, Volume 26, No. 8
  Nama kolom: World Christian Report
  Judul asli artikel: Sri Lanka: Serious Times for Christians
  Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena
  Halaman: 4
  Pokok doa:
  * Berdoa bagi seorang hamba Tuhan dan lima pekerja gereja Calvary
    yang luka parah karena serangan orang-orang yang tidak bertanggung
    jawab. Kiranya Tuhan memberi pemulihan kesehatan yang sempurna.
  * Doakanlah pemerintah Sri Lanka dalam melindungi semua warganya
    serta memberikan kebebasan beragama bagi semua warganya secara
    adil.

C I N A
  Trans World Radio (TWR) -- Asia sedang berusaha menjangkau etnis 
  minoritas Cina yang memiliki kemampuan baca tulis yang masih rendah 
  dengan program siaran penginjilan selama 5 jam dan pemutar audio 
  portabel. Siaran dalam bahasa induk suku Amdo Tibetan, Hui, Nosu Yi, 
  dan Yuighur dapat menjangkau lebih dari 22,6 juta pendengar. Sepuluh 
  juta orang Hui adalah suku Cina terbesar, dan sedikit dari mereka 
  yang mengenal Kristus. Menyebarkan firman Tuhan yang tepat secara 
  kultural adalah dengan menggunakan cerita, puisi, dan musik. Respons 
  dari usaha ini sangat menggembirakan. Seorang Amdo Tibet yang 
  percaya menulis, "Kami sudah memberikan radio kepada para petani dan 
  peternak. Di sini, informasi sangat dibatasi dan ada banyak tempat 
  yang belum dialiri listrik, oleh karena itu radio menjadi sangat 
  penting. Kami mendengarkan radio setiap hari. Terima kasih!" 
  (t/Setyo)
  Diterjemahkan dari:
  Nama buletin: Body Life, Edisi Agustus 2008, Volume 26, No. 8
  Nama kolom: World Christian Report
  Judul asli artikel: China: Reaching Oral Communicators
  Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena
  Halaman: 4
  Pokok doa:
  * Doakanlah pelayanan penjangkauan melalui radio di Cina untuk suku
    Amdo Tibetan, Hui, Nosu Yi, dan Yuighur, sehingga dapat menjangkau
    orang-orang Cina yang buta aksara untuk dimenangkan bagi Tuhan.
  * Dukunglah dalam doa agar Tuhan mengirim lebih banyak lagi orang
    Kristen di Cina yang bersedia menjadi penerjemah Alkitah dalam
    bahasa lokal mereka, sehingga setiap orang percaya dapat menerima
    kebenaran Injil melalui bahasa yang mereka mengerti.

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                           NEW HOPE MINISTRY

  New Hope Ministry adalah sebuah lembaga pelayanan yang berawal dari 
  pendampingan kelompok belajar untuk menolong menambah pengetahuan 
  dan pendidikan anak jalanan, yang kemudian berkembang menjadi 
  pelayanan yang holistik. Pelayanan ini telah menjangkau anak-anak di 
  daerah Bantalan Kali Buaran, stasiun Klender, dan pemukiman kumuh 
  kampung Pertanian Utara. Bekerja sama dengan komunitas lintas agama 
  setempat, mereka memberikan ceramah, gotong-royong, dan berjuang 
  bersama untuk mendapatkan hak menikmati bangku sekolah dari SD, SMP, 
  dan SMU/SMK secara formal.

  Selain itu, mereka juga membuat program kejar paket A, B, dan C bagi 
  anak-anak yang putus sekolah agar mendapatkan pendidikan secara 
  formal, bimbingan belajar, pelatihan "home industry", membuka usaha 
  kantin, penyuluhan kebersihan yang diadakan 2 bulan sekali setiap 
  minggu keempat, "fogging" yang secara rutin dilakukan setiap 4 bulan 
  sekali, dan juga kegiatan sejuta pot tanaman.

  Sumber: Buletin Transformation Connection Indonesia, Edisi I,
          Januari 2008

  POKOK DOA:

  1. Berdoalah agar Tuhan mencukupkan kebutuhan dana dan juga staf
     yang diperlukan dalam pelayanan New Hope Ministry. Kiranya Tuhan
     senantiasa memampukan mereka mengelola dana dengan baik dan
     memperlengkapi staf dengan keterampilan yang dibutuhkan.

  2. Doakan agar Tuhan menggerakkan umat Tuhan untuk menopang
     pelayanan New Hope Ministry, khususnya dalam doa, agar pelayanan
     mereka dapat menyentuh hidup anak-anak jalanan yang dilayani
     sehingga mereka mengenal kasih Allah yang penuh anugerah.

  3. Doakan agar pelaksanaan program kejar paket A, B, dan C berjalan
     dengan baik, sehingga anak-anak putus sekolah ini bisa
     melanjutkan hidup mereka dengan masa depan yang lebih baik.

  4. Krisis ekonomi yang terjadi di negara kita beberapa tahun
     belakangan ini menyebabkan banyak anak yang kehilangan kesempatan
     untuk belajar karena tidak tersedianya dana untuk bersekolah.
     Doakan agar Tuhan menggerakkan lebih banyak anak Tuhan untuk
     terlibat menolong supaya anak-anak itu bisa terus melanjutkan
     pendidikannya.

  5. Doakan agar Tuhan menggerakkan lebih banyak lagi yayasan Kristen
     yang peduli terhadap pendidikan anak-anak jalanan. Sehingga
     melalui pelayanan mereka, banyak anak bisa mendapatkan pendidikan
     dan keterampilan tambahan untuk mereka bisa mandiri.

______________________________________________________________________
Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati, dan Dian Pradana
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2008 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA: http://www.ylsa.org/
Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org