Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2005/45 |
|
e-JEMMi edisi No. 45 Vol. 8/2005 (10-11-2005)
|
|
~//~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ / Jurnal Elektronik Mingguan Misi (e-JEMMi) Nop 2005, Vol.8 No.45 ~*/*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ SEKILAS ISI: [Editorial] [Artikel Misi] : Mengapa Orang Kristen Harus Melayani? [Sumber Misi] : The Network for Strategic Missions, FARMS International [Doa Bagi Misi Dunia]: Tanzania, Thailand, dan Pakistan [Doa Bagi Indonesia] : Dampak Kenaikan BBM pada Jumlah Pengangguran [Dari Meja Redaksi] : Baru! Milis Publikasi e-Buku [Surat Anda] : Buku Petunjuk tentang Mencari Jiwa [URLs Edisi Ini] *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~* EDITORIAL *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ Salam dalam kasih Kristus, Tuhan Yesus sudah memberikan teladan kepada kita dengan membasuh kaki para murid-Nya. Dia yang adalah Guru dan Tuhan mau merendahkan diri sebagai tanda bahwa Dia datang ke dunia untuk melayani bukan untuk dilayani. Lalu bagaimana dengan Anda, maukah Anda mengikuti teladan Tuhan kita Yesus Kristus? Maukah Anda dibentuk untuk menjadi orang yang mempunyai hati yang melayani? Pada edisi kali ini, Redaksi mengajak Anda untuk mengetahui alasan mengapa kita harus melayani dan cara memupuk hidup yang melayani. Kami percaya wawasan Anda akan dibukakan sehingga Anda semakin mengerti panggilan hidup orang Kristen untuk melayani. Kami juga mengajak Anda bersehati berdoa bagi misi di Tanzania, Thailand, Pakistan dan juga untuk Indonesia. Dukungan doa Anda sangat berarti. Selamat berdoa dan melayani. Tuhan memberkati! (Puj) Redaksi e-JEMMi "Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan." (Lukas 22:26) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Lukas+22:26 > *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ BELAS KASIHAN ADALAH KASIH DALAM BENTUK TINDAKAN *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* ARTIKEL MISI *~ MENGAPA ORANG KRISTEN HARUS MELAYANI? ===================================== Menjadi pelayan bukanlah pekerjaan yang paling digemari di dunia. Ada yang melakukannya karena terpaksa, karena hanya itulah yang dapat mereka lakukan. Ada yang melakukannya sebagai suatu profesi sehingga mereka menjadi ahli dalam melayani, seperti halnya di Inggris. Tetapi pada umumnya orang dari kebudayaan mana pun, tidak suka melayani orang lain. Namun orang-orang Kristen dipanggil untuk melayani. Ada tiga alasan yang dikemukakan dalam Alkitab. ALASAN PERTAMA kita dipanggil untuk melayani ialah karena kita diciptakan agar dapat mengatur hidup kita untuk kemuliaan Tuhan, "Bawalah anak-anak-Ku laki-laki dari jauh, dan anak-anak-Ku perempuan dari ujung-ujung bumi, semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku" (Yesaya 43:6,7). Jika Allah menciptakan kita untuk kemuliaan-Nya, maka Dia mempunyai hak utama atas hidup kita. Apa pun yang dikatakan orang lain agar kita lakukan dalam hidup kita, memuliakan Allah adalah hal yang paling penting bagi seorang Kristen. Banyak di antara kita mempunyai macam-macam rencana mengenai apa yang akan kita lakukan bagi Tuhan, dan bagaimana kita akan memuliakan Dia. Rencana yang baik ini sering terbengkalai dan kita menjadi kecewa. Mengapa? Karena kita tidak menyadari bahwa Tuhan lebih memperhatikan bagaimana kita akan memuliakan Dia dalam kehidupan kita daripada apa yang dapat kita kerjakan. ALASAN KEDUA kita dipanggil untuk melayani ialah karena Yesus Kristus telah memilih untuk diri-Nya sendiri peran sebagai pelayan, dan Ia memanggil kita untuk menjadi seperti Dia. Pada mulanya kita diciptakan serupa dengan Dia, tetapi dosa telah mencemarkan keserupaan itu. Dalam penyelamatan yang disediakan-Nya Allah membawa kita kembali kepada rencana-Nya yang semula untuk membuat kita menjadi seperti Kristus, termasuk menjadi seperti Dia dalam pelayanan kita. Orang-orang Kristen suka berangan-angan untuk makin menjadi seperti Kristus. Memang benar, siapakah yang telah menjalani hidup yang lebih mulia daripada Dia? Kita sering bernyanyi "Ku Mau Seperti Yesus". Kita mengagumi kesucian-Nya, ketulus-ikhlasan-Nya, dan belas kasihan-Nya. Kita suka akan kelemah-lembutan-Nya dan sifat-sifat lain-Nya yang mulia. Tetapi kesaksian Tuhan Yesus mengenai diri-Nya sendiri tidak menonjolkan sifat-sifat ini. Sebaliknya, Tuhan Yesus menyatakan bahwa Ia datang untuk melayani. "Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah- tengah kamu sebagai pelayan" (Lukas 22:27). Kita tidak dapat mengabaikan saja sifat Tuhan Yesus itu. Jika sikap melayani yang ada pada kita tidak makin bertambah terhadap Allah dan manusia, maka kita tidak makin menjadi seperti Yesus. ALASAN KETIGA dan yang paling meyakinkan untuk menjadi pelayan ialah karena kekekalan itu sesuatu yang nyata, penting, dan ada untuk selamanya. "Hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap" (2Petrus 3:10). Dalam segala hal kita harus ingat akan perkara yang kekal. C.S. Lewis pernah menyatakan, "Semua yang tidak kekal selamanya usang." Ijazah sarjana Anda, mobil baru Anda, stereo Anda, reputasi Anda, dan pakaian Anda yang bagus-bagus, semuanya itu sebenarnya tidak mempunyai nilai yang kekal jika tidak menambahkan apa-apa kepada penyelamatan manusia. Semua itu, atau apa saja yang serupa dengan itu pada zaman Paulus, dimanfaatkan oleh sang rasul untuk pemberitaan Injil. Dan ia pun menempatkan diri sendiri serta segala keinginan dan perbuatannya untuk kepentingan itu. "Sungguh pun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang. Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang- orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, .... Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil." (1Korintus 9:19-20,22-23) Pada abad ke-19 beberapa penginjil di Guyana Belanda (sekarang disebut Suriname) ditugaskan untuk memperkenalkan Injil kepada penduduk asli sebuah pulau di dekat situ. Sebagian besar penduduk itu menjadi budak di perkebunan-perkebunan besar yang terdapat di pulau itu. Pemilik-pemilik tanah takut akan Injil serta akibatnya, dan mereka tidak memperkenankan para penginjil itu berkhotbah kepada penduduk ataupun berbicara dengan para budak. Mereka hanya memperkenankan para budak itu berbicara dengan budak-budak lainnya. Karena itu, para penginjil itu menjual diri sebagai budak agar mereka dapat menyampaikan Injil kepada orang-orang itu. Dan sebagai budak, dengan bekerja keras dalam keadaan yang sulit di daerah yang panas, mereka berhasil menyampaikan Kabar Keselamatan. Memang sulit untuk melayani orang yang mementingkan diri sendiri dan tidak ramah. Tetapi Tuhan Yesus berkata bahwa Bapa-Nya selalu baik terhadap mereka yang mementingkan diri sendiri, yang tidak tahu berterima kasih dan yang sombong. Mengapa? Karena kekekalan itu sangat nyata. Jika pelayanan dan kebaikan kita terhadap orang-orang semacam itu dapat menjembatani jurang yang menghalang-halangi mereka untuk menerima Kristus, maka hal itu mengobati segala kepedihan hati serta segala pergumulan pikiran yang kita alami. Howard Hendricks pernah mengatakan, "Jika seorang tidak mempunyai pandangan mengenai kekekalan, ia akan lebih memperhatikan apa yang diperbuat orang lain untuk dirinya, daripada apa yang diperbuatnya sendiri untuk Kristus." Hal ini tidak jauh berbeda dengan apa yang kita alami jika kita mencoba melayani orang-orang yang tidak kita sukai. Kita akan terlalu mementingkan diri sendiri -- perasaan dan hak-hak kita -- sehingga kita lupa akan kenyataan bahwa Allah memperhatikan hal-hal itu. Bagaimana Saya Dapat Memupuk Cara Hidup Demikian? ------------------------------------------------- Masalah utama yang kita hadapi untuk dapat menjalani hidup menurut kehendak Tuhan ialah karena kita orang-orang berdosa. Pada dasarnya kita ini makhluk yang hanya mementingkan diri sendiri. Kita terjebak dalam keasyikan dunia yang memikirkan siapakah yang terbesar dan bagaimanakah caranya menaiki jenjang ke arah keberhasilan. Jika kita mendengar sedikit gunjingan, maka kita langsung saja berpikir, bagaimana hal itu akan mempengaruhi saya? Jalan keluar yang termudah dari masalah tersebut ialah menyerahkan diri dan tunduk kepada Yesus Kristus. Kita harus menyerahkan diri kepada Tuhan untuk menjadi pelayan-Nya, meski kita mengalami tekanan-tekanan dari berbagai pihak sekalipun. Di sinilah kemurnian pelayanan itu akan tampak. Kita semua dipanggil agar memberikan jawaban, dan banyak yang menjawab, "Saya mau," tetapi secara relatif hanya sedikit saja yang benar-benar menyerahkan diri. Penyerahan diri adalah suatu tindakan kemauan yang harus diulang setiap kali ada kesempatan untuk melayani. Jika penyerahan itu sudah menjadi ciri yang nyata dan sikap hidup kita, pelayanan kita pun akan tumbuh secara nyata. Masalah kedua ialah kita harus menghadapi kehidupan, orang-orang, lingkungan, dan keadaan dengan sikap, "Saya akan melayani seseorang di sini!" Sungguh mengherankan bagaimana sikap semacam ini dapat melepaskan kita dari ketakutan-ketakutan kita. Banyak di antara kita yang merasa sangat tegang; kita tidak yakin akan berhasil; kita tidak yakin akan diterima; kita berprasangka bahwa mungkin kita akan menyinggung perasaan seseorang; kita takut akan ini, akan itu, dan akan hal-hal kecil lainnya. Tetapi, bila seseorang sibuk memikirkan bagaimana melayani orang lain, maka ia akan terlepas dari banyak kekuatiran. Oleh karena itu, ambillah inisiatif dan layanilah seseorang. Dalam Kitab-Kitab Injil kita tidak membaca bahwa Yesus mencari semua orang sakit, semua yang lapar, semua yang terganggu jiwanya. Sebetulnya Ia mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan mereka semua. Tetapi Ia hanya melayani kebutuhan mereka yang dijumpai-Nya dalam perjalanan-Nya. Ia melayani keperluan-keperluan mereka yang dipertemukan dengan Dia oleh Bapa-Nya. Mengambil inisiatif tidak berarti bahwa Anda harus membebani diri dengan semua kebutuhan yang diperlukan dunia, tetapi Anda harus melangkah maju dan melayani kebutuhan mereka yang ada di sekeliling Anda. Jika Anda kecewa karena merasa tidak mampu melayani, maka tidak jarang hal itu disebabkan karena Anda mencoba melakukan terlalu banyak. Barangkali Anda mencoba menyembuhkan sekelompok orang, padahal Anda seharusnya memusatkan diri pada satu orang. Persempitlah lapangan kegiatan Anda, bukan untuk mengurangi pelayanan, melainkan untuk memusatkan perhatian pada apa yang dapat Anda lakukan secara efektif bagi mereka yang berada di sekitar Anda. Sebelum Yesus makan jamuan Paskah terakhir bersama murid-murid-Nya, Ia mengambil air dan mencuci kaki murid-murid-Nya. Tuhan semesta alam merendahkan diri untuk mencuci kaki yang kotor dari ke-duabelas orang itu! Lalu ia berkata kepada mereka, "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu." (Yohanes 13:12-15) Yesus sangat memperhatikan kepentingan orang lain. Dan Ia mengharapkan agar kita juga berbuat demikian. Jika kita bersungguh- sungguh ingin menjadi seperti Dia dan membawa berita Injil kepada dunia yang belum percaya, kita harus mengikuti jejak-Nya. Rasul Paulus melakukan hal itu. Ia mengatakan, "Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus" (2Korintus 4:5). Anda dan saya mendapat keistimewaan untuk secara sukarela menjadi pelayan-pelayan orang lain bagi kemuliaan Yesus dan keuntungannya kekal dan berarti. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Dipanggil untuk Melayani Judul Asli Artikel: Mengapa Orang Harus Hidup Seperti Itu? Penulis : Ray Hoo Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung Halaman : 19 - 28 *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* SUMBER MISI *~ NETWORK FOR STRATEGIC MISSIONS ==> http://www.strategicnetwork.org The Network for Strategic Missions adalah sebuah pelayanan yang sangat bermanfaat bagi Gereja dan komunitas yang melakukan misi. Menurut review yang ditulis oleh Believers Weekly, "The Network for Strategic Missions yang bekerja sama dengan lebih dari 800 organisasi misi telah membuat beragam proyek dan strategi untuk memberitakan Kristus di seluruh penjuru dunia." The Network terlibat dalam pelayanan perintisan gereja, pemberian bantuan bagi korban bencana, pelatihan kepemimpinan, pendistribusian media, penerjemahan Alkitab, dan masih banyak lagi. Untuk mengetahui secara lebih lengkap tentang pelayanan The Network, silakan berkunjung ke situsnya. FARMS INTERNATIONAL ==> http://www.farmsinternational.com Wakil dari FARMS International, Joseph Richter, mengatakan bahwa program FARMS melalui proyek-proyek di Asia Tenggara meraih sukses yang luar biasa. Lebih dari setahun yang lalu, salah satu gereja yang dibantu oleh FARMS telah berkembang menjadi gereja yang mandiri. Gereja ini bisa mengirim seorang pekerja di sebuah pulau yang belum terjangkau Injil. Menurut berita, penduduk di pulau itu mau terbuka dan merespon terhadap Injil yang diberitakan. "Gereja itu kemudian mengirim 2 pekerja lagi dan para pekerja tersebut melihat bahwa antusiasme para penduduk terhadap Injil sangat besar. Dalam tahun pertama pelayanan mereka, ada 1000 orang dewasa telah dibaptis. Dalam laporan terakhir, ada 2000 orang yang menunggu giliran untuk dibaptis." Richter mengatakan bahwa laporan tersebut menunjukkan tentang potensi gereja-gereja untuk memperlebar pelayanan mereka. "Penduduk pulau itu sudah mulai mengikuti pemuridan. Selain di bidang rohani, kami juga akan membantu mereka dengan mengadakan proyek pompa air irigasi. Proyek tersebut sangat membantu mereka dalam menghasilkan sumber pangan. Bagi orang-orang Kristen, hal itu juga menguntungkan karena bisa memberikan bantuan baik secara rohani maupun jasmani." Informasi dan kesaksian lain tentang pelayanan FARMS International bisa Anda simak dalam situsnya. *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* DOA BAGI MISI DUNIA *~ T A N Z A N I A Kami mendapat laporan tentang dukun-dukun yang juga dipakai untuk mempengaruhi hasil pemilu terakhir di negara Tanzania. Mewakili Grace Ministries International, Sam Vinton mengatakan bahwa praktek-praktek dari para dukun tersebut terbukti selama ini menyulitkan pekerjaan para misionaris. Hal itu sungguh-sungguh terjadi, khususnya saat melihat bahwa praktek perdukunan telah dipakai di Kongo untuk mempengaruhi pemerintahan. "Ide ini sudah lama mengakar yaitu jika saya sedang berkuasa, satu-satunya cara untuk tetap melanggengkan kursi kekuasaan saya adalah dengan memiliki dukun atau paranormal, yang tentu juga akan saya gaji sebagai pelindung saya. Ini adalah salah satu isu yang sedang kami hadapi. Kami rasa Anda pernah membaca bahwa hal itu juga terjadi dalam pemilu." Vinton percaya bahwa hal itu adalah nilai-nilai yang telah secara luas diterima sebagai tradisi, bahkan oleh mereka yang menyebut dirinya "orang Kristen". "Di gereja kami di Kongo, kami telah mulai kembali lagi dengan topik keselamatan dan pengajaran tentang siapakah Tuhan itu, bagaimana dosa ada di dunia, kekejian dosa dan kemudian mencoba menghubungkannya dengan pelayanan penginjilan kami." [Sumber: Mission Network News, October 27th 2005] Pokok Doa: ---------- * Doakan para misionaris di Tanzania agar tetap setia menjalankan pelayanannya dan terus mencari hikmat Tuhan dalam menghadapi banyaknya tantangan dari praktek perdukunan. * Berdoa bagi jemaat Kristen supaya mereka semakin bertumbuh rohaninya secara benar di tengah-tengah lingkungan yang marak dengan praktek kuasa gelap. Mereka berani tampil beda dengan imannya kepada Yesus dan tidak terbawa oleh arus tradisi perdukunan itu. T H A I L A N D Pantai sepanjang 30 mil yang membentang antara Thaimuang dan Takuapa telah diluluhlantakan oleh gelombang tsunami akhir Desember 2004 lalu. Khao Lak, daerah yang selama berminggu-minggu selalu dibicarakan orang setelah musibah ini, juga termasuk dalam wilayah yang hancur. Ratusan tenaga sukarelawan membantu penduduk setempat dan tentara Thailand untuk membangun kembali daerah Khao Lak. Kebanyakan dari sukarelawan yang telah menyumbangkan tenaga dan hartanya adalah orang-orang yang telah mengenal kasih Kristus, dan kesaksian hidup mereka telah menyebabkan banyak orang mulai memikirkan tentang Yesus. Lebih dari 20 gereja baru mulai dibangun di daerah ini sejak tsunami berlalu, kebanyakkan berupa gereja rumah kecil yang dipimpin oleh penduduk setempat yang giat dalam mengurusi kebutuhan penduduk. "Orang Kristen sebelumnya tak pernah terlibat sedemikian dalam di semua wilayah di Thailand," komentar seorang pendeta. Tentu, banyak orang yang datang ke gereja hanya untuk mendapatkan kebutuhan hidup jasmaninya, namun mereka juga sedang menggumulkan pertanyaan-pertanyaan mendasar dalam hidup mereka. Para pengungsi tersebut ada yang kehilangan keluarga, sahabat, ataupun tetangga-tetangganya akibat tsunami. Di salah satu gereja, seorang wanita berusia 27 tahun yang kehilangan suami dan semua anaknya menceritakan bagaimana kitab Roma mampu menenangkannya, membuat dirinya dapat tidur kembali. Di gereja itu, 19 orang telah dibaptis bulan lalu. [Sumber: FridayFax: October 20, 2005] Pokok Doa: ---------- * Doakan para sukarelawan yang masih berada di sana untuk membantu para korban supaya mereka diberikan keteguhan dalam pelayanan mereka dan dapat mensharingkan kasih Kristus kepada orang-orang yang belum percaya. * Berdoa untuk petobat-petobat baru agar mereka memiliki kesungguhan hati kepada Kristus. Berdoa supaya itu bukan hanya kepura-puraan demi memenuhi kebutuhan jasmani mereka. P A K I S T A N Sebuah agen misi mencoba untuk memfokuskan bantuan bagi korban bencana di Pakistan. Ketika usaha-usaha tentang pemberian bantuan bagi korban gempa bumi di Pakistan sudah tidak menjadi berita utama dan digantikan dengan berita-berita mengenai kedatangan Topan Wilma. Wakil organisasi World Hope, Joann Lyon mengatakan bahwa mereka mempunyai masalah untuk menetapkan fokus diantara sekian banyak daerah yang membutuhkan akibat tertimpa bencana. Tahun ini sangatlah menantang dengan adanya rentetan bencana alam yang terjadi, mulai dari tsunami sampai serangkaian angin topan. "Dengan semua rangkaian tragedi yang terjadi, kami kadang melupakan korban bencana yang pertama. Sebagai contoh, dengan adanya Topan Wilma, membuat kami agak lupa dengan Guatemala, kami lupa dengan Pakistan -- kami lupa dengan semuanya itu. Dalam bayangan kami, kami cenderung untuk berpikir bahwa semua korban kerusakan akibat bencana telah diperbaiki dan menerima bantuan, namun pada kenyataannya tidak demikian. Sri Lanka dan Indonesia sepertinya sudah terlalu jauh dari pikiran kami sekarang." Lyon juga berkata bahwa rekan-rekan warga Pakistan mereka terpanggil untuk memberi bantuan di daerah yang terkena gempa sehubungan dengan pekerjaan mereka yang terdahulu di Afghanistan. "Hal ini telah membuka pintu masuk bagi kami untuk dapat berbagi. Mereka bisa mengerjakan pelayanan tersebut dengan cara-cara yang telah mereka pahami sesuai dengan kondisi wilayahnya. Sebenarnya ini adalah wujud dari kasih Yesus; mereka mampu melakukannya -- dan mereka masih bekerja di sana." [Sumber: Mission Network News, October 26th 2005] Pokok Doa: ---------- * Mengucap syukur untuk World Hope yang melakukan pelayanan di wilayah-wilayah yang dilanda bencana alam. Doakan supaya mereka bisa menetapkan fokus pelayanan berhubung dengan banyaknya bencana yang terjadi akhir-akhir ini. * Naikkan syukur juga bagi pintu-pintu yang dibukakan Tuhan di Pakistan. Berdoa agar kasih Kristus nyata diberitakan oleh orang-orang Pakistan yang telah mengenal kasih Kristus. *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* DOA BAGI INDONESIA *~ Dampak Kenaikan BBM pada Kenaikan Jumlah Pengangguran ----------------------------------------------------- Kenaikan harga bahan bakar minyak telah memicu naiknya tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 10,84% pada bulan Oktober. Penambahan tingkat pengangguran ini termasuk yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) atau kehilangan pekerjaannya. Kenaikan BBM juga berpotensi menciptakan tambahan pengangguran baru. Selain itu, pengangguran juga terjadi di usaha-usaha kecil yang menggunakan BBM sebagai penunjang kegiatan utamanya, misalnya seperti nelayan. Tidak dapat dipungkiri bahwa kenaikan BBM ini menimbulkan banyak masalah baru yang perlu segera dicari solusinya. [Sumber: surat kabar dan televisi] Pokok Doa: ---------- * Kenaikan BBM menimbulkan dilema yang membuat pemerintah berada di posisi yang sulit. Berdoa agar Allah memberikan hikmat kepada pemerintah untuk mencari solusi-solusi yang tepat sehubungan dengan masalah-masalah baru yang timbul akibat kenaikan BBM. * Berdoa supaya pemerintah dapat memikirkan tentang penyediaan lapangan pekerjaan yang dapat menunjang kehidupan banyak orang. * Doakan supaya orang-orang percaya, gereja, dan juga organisasi- organisasi Kristen bisa jeli dan peka dengan kebutuhan akan lapangan pekerjaan dan memiliki beban untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih luas. * Doakan mereka yang kehilangan pekerjaan ataupun yang belum mendapat pekerjaan supaya tidak hilang harapan. Agar mereka bisa kreatif dan menciptakan lapangan kerja baru sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang mereka miliki. * Berdoa untuk turut campur tangan Tuhan yang luar biasa bagi perekonomian bangsa kita. *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* DARI MEJA REDAKSI *~ Baru! Milis Publikasi e-Buku ---------------------------- Yayasan Lembaga SABDA kembali menerbitkan publikasi baru yang diberi nama "e-Buku". Publikasi yang bertujuan menyajikan resensi, artikel dan hal-hal seputar buku-buku kekristenan ini akan memberi inspirasi kepada Anda untuk semakin gemar membaca buku-buku kekristenan yang bermutu. Menurut rencana Milis Publikasi e-Buku edisi perdana akan terbit pertengahan Nopember 2005. Bagi Anda yang ingin bisa mendapatkan edisi e-Buku secara rutin setiap bulannya, silakan mengirim email kosong ke: ==> <subscribe-i-kan-buku(at)xc.org> Publikasi e-Buku yang juga ingin mengajak Anda untuk "Berbagi Berkat melalui Buku" merupakan salah satu pendukung untuk Situs e-BUKU -- Pusat Elektronik Buku Kristen, yang menyediakan buku-buku kekristenan yang bisa dibaca online dan didownload secara gratis. Kunjungi situsnya di: ==> http://www.sabda.org/ebuku/ *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* SURAT ANDA *~ From: ones yobee <mega-doa@> >Kami dari Badan Pengurus "Persekutuan Mahasiswa Berdoa Alfa>Omega" >minta penjelasan tentang pelayanan dan minta dukungan doa, barang >berupa buku petunjuk untuk mencari jiwa-jiwa untuk Tuhan dan >dukungan dana untuk menunjang jalan persekutuan doa ini. Redaksi: Selain dalam edisi ini, informasi tentang melayani dan pelayanan bisa Anda temukan dalam arsip penerbitan e-JEMMi di alamat: ==> http://www.sabda.org/publikasi/misi/arsip Selain itu, beberapa informasi tentang buku petunjuk mencari jiwa- jiwa baru, bisa Anda dapatkan di bagian Buku dalam Situs e-MISI. Buku-buku tersebut adalah: - Dilahirkan untuk Berbuah (Dawson Trotman) ==> http://www.sabda.org/misi/book_isi.php?id=3 - Pemuridan: Seni yang Hilang (Robert E. Coleman) ==> http://www.sabda.org/misi/book_isi.php?id=7 - Penginjilan dan Pelayanan Pribadi (W. Stanley Heath) ==> http://www.sabda.org/misi/book_isi.php?id=17 - Empat Hukum Rohani ==> http://www.sabda.org/misi/book_isi.php?id=16 Kiranya jawaban kami bisa menambah referensi Anda tentang pelayanan misi dan cara-cara mencari jiwa serta follow-up-nya. Selamat melayani. *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ ~* URLS Edisi Ini *~ * Mission Network News http://www.missionnetworknews.org/ * FRIDAY FAX http://www.cmd.org.nz/fridayfax/ *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi (sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~ Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) 2005 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Lisbet, Ary, Natalia, Rudi Kurniadi Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi(at)xc.org> ______________________________________________________________________ Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk berhenti, kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk kirim pertanyaan/saran/bahan < owner-i-kan-misi-JEMMi@xc.org > Untuk Situs e-MISI dan e-JEMMi http://www.sabda.org/misi/ Untuk Arsip e-JEMMi http://www.sabda.org/publikasi/misi/ Situs YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ Situs SABDA Katalog http://www.katalog/sabda.org/ *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |