Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2010/44 |
|
e-JEMMi edisi No. 44 Vol. 13/2010 (2-11-2010)
|
|
______________________________ e-JEMMi _____________________________ (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ______________________________________________________________________ SEKILAS ISI EDITORIAL ARTIKEL MISI: Pribadi Macam Apakah yang Dipakai Tuhan SUMBER MISI: In Touch Mission International DOA BAGI MISI DUNIA: India, Pakistan DOA BAGI INDONESIA: Gunung Merapi Meletus ______________________________________________________________________ GOD GRADUATES SAME RARE SCHOLARS FROM THE SCHOOL OF LONELINESS ______________________________________________________________________ EDITORIAL Shalom, Setiap kita diciptakan Tuhan untuk suatu misi khusus. Dan untuk melaksanakan misi ini, Tuhan telah menyiapkan hidup dan kepribadian kita untuk dibentuk sesuai dengan maksud dan rencana Tuhan itu. Masalahnya adalah apakah kita mau dibentuk oleh Tuhan?. Sering terjadi, secara kasat mata kita mengalami banyak kendala untuk maju melayani Tuhan. Tetapi jika kita tekun maka kita akan melihat bahwa sebenarnya tangan Tuhanlah yang sedang membentuk kita. Karena itu, mari tetaplah berfokus pada Tuhan, maka Ia akan menunjukkan jalan yang Ia ingin Anda tempuh -- entah itu melalui bacaan rohani, mengikuti seminar, dll. Artikel yang kami siapkan minggu ini, kami harap dapat menolong Anda untuk belajar tentang bagaimana Tuhan membentuk kita agar kita dapat dipakai sesuai dengan maksud dan rencana-Nya. Teruslah bangun hubungan Anda dengan Tuhan. Pimpinan Redaksi e-JEMMi, Novita Yuniarti < novita(at)in-christ.net > http://www.sabda.org/publikasi/misi http://misi.sabda.org/ ______________________________________________________________________ ARTIKEL MISI PRIBADI MACAM APAKAH YANG DIPAKAI OLEH TUHAN? Jikalau kita menilai tokoh-tokoh Alkitab, jelaslah Tuhan memanggil orang-orang yang beraneka macam kepribadiannya. Abraham adalah orang yang berbeda dengan Lot. Yakub adalah orang berbeda dengan Ishak, bapanya. Raja Saul adalah orang yang berbeda dengan Raja Daud. Rut adalah orang yang berbeda dengan Orpa. Dalam Perjanjian Baru Tomas adalah orang yang berbeda dengan Yohanes atau Petrus. Marta adalah wanita yang berbeda dengan Maria. Allah menciptakan kita dengan suatu keistimewaan yang lain dari yang dimiliki orang lain. Dengan kata lain, Allah sangat menghargai individu, kepribadian, dan potensi yang ada pada setiap pribadi. Di dalam pribadi setiap orang tersembunyi potensi-potensi untuk dikembangkan dan digunakan dalam hidupnya. Pribadi adalah hadiah Tuhan yang paling indah. Manusia berkewajiban untuk mengenal, menguasai, dan mengembangkan bagian yang dipandang perlu, unsur-unsur yang tersembunyi dalam tiap-tiap pribadi, dan memadukannya hingga menjadi kesatuan yang kompak dan serasi. Pribadi adalah penjumlahan sifat-sifat yang dimiliki seseorang. Setiap individu memunyai potensi untuk mencapai sukses. Tidak ada pribadi yang tidak memunyai potensi untuk mencapai sukses! Namun, sering kali potensi ini tidak dapat direalisasikan karena adanya hambatan-hambatan dalam hidupnya. Yang diperlukan adalah supaya kita dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan, menghargai semua jenis pekerjaan, belajar mengenali diri sendiri, dan menjadi individu di mana yang satu menghargai individu yang lain. Kita perlu belajar bertanggung jawab dalam suatu pelayanan atau pekerjaan. Bagaimana kita dapat membina persahabatan yang baik? Mulailah dengan menghargai setiap individu, memahami perasaannya, menerima dia apa adanya, mengembangkan kebijaksanaan, kehangatan, dan kepercayaan terhadap sesama. Ada orang yang takut mengembangkan pergaulan bersama. Memang ada risikonya karena tidak semua orang dapat dipercayai 100%. Kembangkanlah sifat terbuka, tetapi janganlah semua rahasia hidup dikeluarkan. Ujilah dahulu sebelum mengeluarkan rahasia yang terlalu dalam. Bagaimanakah kita dapat mengatasi konflik dalam pergaulan? Kesempatan yang terbanyak dalam mengembangkan kepribadian adalah melalui kehidupan dan pelayanan yang dijalankan bersama-sama. Kita sendiri yang membina persahabatan yang baik atau mengabaikannya. Keuntungan bagi kita ialah bahwa dalam membina persahabatan, kita semakin mengerti dan mengenali diri kita sendiri. Dan kita beroleh perkembangan yang baik jikalau kita mengambil risiko dalam persahabatan yang terbuka terhadap sesama kita. Hal yang inti sebagai orang Kristen adalah segi Ilahi dalam perubahan dan perbaikan pribadi. Pertama-tama perubahan Ilahi dimulai, apabila kita sendiri terlebih dahulu "dengan segenap hati mencari Tuhan" (Mazmur 119:10). Allah mengenal kesungguhan atau kepura-puraan seseorang. Ia hanya melayani orang yang mencari Dia dengan segenap hati dan Allah hanya menerima orang yang menghadapi Dia dengan "rendah hati" (Mazmur 25:9). Dalam Mazmur 25:12 dikatakan bahwa, "Tuhan menunjukkan jalan yang harus dipilihnya kepada orang yang takut akan Dia". Siapakah yang mau dipimpin pada jalan yang benar, pada jalan yang sangat cocok bagi dia? Siapakah orang yang bahagia? Siapakah mereka yang menemui jalan yang Allah pilih baginya? Ialah orang yang takut akan Tuhan. Hal yang kedua adalah orang yang dilayani oleh Tuhan. Mereka adalah orang yang bersedia untuk bertobat yang berarti meminta ampun, baik kepada Tuhan maupun kepada sesamanya terhadap pelanggaran-pelanggarannya. Ada orang yang tidak berani mengakui kesalahannya. Bagi orang semacam itu tidak ada harapan untuk beroleh kelepasan dari dosa-dosanya. Ingatlah bahwa Raja Daud juga bertobat (Mazmur 51). Zakheus dapat bertemu dengan Yesus adalah sebab Yesus mengetahui bahwa dia mau sungguh-sungguh bertobat. Dan sebagai tanda pertobatannya ia mengembalikan barang-barang kepada mereka yang sudah dirugikan olehnya. Itulah tanda pertobatan yang sejati. Hal ketiga ialah kita bersedia menerima pembaruan dalam pribadi kita. Surat-surat Rasul Paulus kaya dengan ungkapan-ungkapan mengenai pembaruan dalam Kristus Yesus dan bagaimana hal itu terlaksana dalam kehidupan kita. Roma 12:2 membicarakan "pembaruan budimu". Namun, hal itu tidak mungkin terjadi jikalau kita belum "mempersembahkan (seluruh tubuh kita) sebagai persembahan yang kudus dan yang berkenan kepada Allah". Korban persembahan menuntut adanya kematian. Dalam hal ini ialah kematian terhadap hidup yang lama, kemudian persembahan itu dikuduskan oleh darah Kristus. Di situlah kita dibarui dengan budi yang baru. Dalam Efesus 4:22-24 Paulus membicarakan hal "menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru". Hal ini dinamakan suatu ciptaan baru yang Tuhan hendak ciptakan menurut kehendak-Nya bagi kita. Dalam Kolose 3:9-10 Paulus menambahkan suatu konsep lain lagi ialah bahwa, "hal menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru" seharusnya dijalankan terus-menerus, dari hari ke hari, sampai kita mencapai pembaruan "menurut gambar sang Pencipta kita". 2 Korintus 4:10,16 dan pasal 5:17 juga membicarakan pembaruan ini dengan jelas sekali. Hal ini terjadi jikalau oleh iman kita memberi "Kristus diam di dalam hati" kita (Efesus 3:17) yang berarti bahwa pembaruan itu dikerjakan oleh Kristus sendiri yang diam dalam hati kita, asal kita menyerahkan urusan itu ke dalam tangan-Nya. Hanyalah dalam dimensi Ilahi ini terdapat perubahan dan pembaruan yang terjamin. Dan inilah rencana Tuhan dari semula waktu Ia merencanakan jalan keselamatan bagi kita. Tuhan tidak bermaksud untuk melepaskan jiwa kita dari neraka saja. Tuhan hendak mengaruniakan kepada kita suatu kehidupan yang baru, yang sekarang ini dapat mencerminkan kasih karunia-Nya. Inilah maksud Tuhan yang indah sekali bagi anak-anak-Nya. Satu contoh dalam Alkitab adalah dalam pribadi Petrus. Mengapa saya memilih Petrus? Karena selain nama Yesus, nama Petrus disebut lebih banyak dalam keempat Injil daripada semua rasul yang lain. Tidak ada rasul yang berbicara kepada Yesus sesering dan sebanyak seperti Petrus. Yesus sendiri lebih sering menghadapi Petrus daripada rasul-rasul yang lain, kadang-kadang dengan teguran, kadang-kadang dengan pujian. Dari peristiwa-peristiwa itu kita mendapat banyak petunjuk yang jelas terhadap jalan Tuhan bagi kita sekarang. Petrus suka turut campur tangan, mengganggu bicara Yesus, dan melemparkan godaan kepada Yesus (Matius 16:22). Waktu Yesus mengatakan bahwa Ia akan dibunuh oleh imam-imam kepada dan ahli Taurat, Petrus melawan ucapan Yesus. Yesus menegur dia kata-Nya, "Enyahlah Iblis. Engkau, suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah." Kadang-kadang Yesus mengajar Petrus dengan sabar, tetapi kadang-kadang dengan perkataan keras. Dalam Matius 16:13-25, Petrus yang lebih dulu mengakui Yesus sebagai "Mesias, Anak Allah yang Hidup". Inilah suatu kenyataan yang istimewa daripada Bapa di surga kepada Petrus (ayat 17). Mengapa hal ini dinyatakan kepada Petrus? Karena Petrus selalu mencari Tuhan, rindu akan Tuhan, kasihnya meluap-luap akan Tuhan. Petrus selalu ingin dekat kepada Tuhan. Ia sering bersalah, tetapi waktu ia disadarkan, ia cepat bertobat. Kesetiaannya dan penyerahannya dibuktikan dalam Lukas 5:8, di mana Petrus mengatakan, "Kami ini telah meninggalkan segala kepunyaan kami dan mengikut Engkau. Jadi apakah yang akan kami peroleh?" Mungkin ia ragu-ragu akan masa depannya tetapi Tuhan setia kepada anak-anak-Nya. Kita kagum dengan reaksi Petrus waktu murid-murid melihat Yesus berjalan di atas air sebab Petrus berkata, "Suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.". Tetapi sebentar kemudian waktu ia mulai tenggelam ia berseru, "Tuhan, tolonglah aku!". Sebentar ia memunyai iman ajaib, tetapi sebentar kemudian ia takut sekali. Pada waktu seorang perempuan menjamah jubah Yesus sehingga menjadi sembuh, Yesus berkata, "Siapa yang menjamah Aku?". Lalu Petrus dengan berani seolah-olah menentang maksud Yesus, ia berkata, "Guru, orang banyak mengerumuni dan mendesak Engkau (Lukas 8:45) dan Engkau berkata, "Siapa menjamah Aku?". Sebaliknya, dalam Yohanes 6:68-69 pada waktu banyak orang meninggalkan Yesus dan Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya, "Apakah kamu tidak mau pergi juga?". Lalu Petrus berkata, "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal dan kami telah percaya bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.". Waktu Petrus melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya di atas gunung, sekali lagi dengan kekeliruan Petrus berkata (Markus 9:5), "Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini! Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia!". Tentang mengampuni sesamanya Petrus bertanya kepada Yesus, "Tuhan sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadapku, sampai tujuh kali?". Kekeliruannya dalam hal ini ialah menentukan batas terhadap mereka yang harus diampuninya yang berarti bahwa Petrus sudah tidak mau mengampuni orang itu bukan? (Matius 18:21). Kita juga ingat bagaimana dengan berani Petrus berjanji (Lukas 22:33), "Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau.". Padahal sebentar kemudian ia berani menyangkali Yesus sampai tiga kali, bahkan menyangkali-Nya dengan sumpah (Matius 26:74). Waktu Yesus menyucikan kaki murid-murid-Nya Petrus dengan tegas berkata, "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya.". Tetapi, setelah Yesus menjelaskan maksud-Nya Petrus berkata, "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku." (Yohanes 13:8-9). Memang pribadi Petrus adalah pribadi yang kompleks sekali. Satu kali lagi, -- dan sekarang dari tempat ketinggian-Nya di Surga Yesus menghadapi Petrus karena ada semacam pelayanan yang terlalu luar biasa daripada apa yang pernah dilakukan Petrus (Kisah Para Rasul 10:13-16). Yesus berkata, "Bangunlah hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!". Tetapi Petrus melawan Tuhan, katanya, "Tidak Tuhan, tidak. Sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram!". Demikianlah terjadi tiga kali. Apa sebabnya? Karena Petrus harus bertindak melintasi budaya dan adatnya, bahkan ia harus menentang ajaran firman Tuhan. Kornelius, seorang perwira Roma, bersedia menerima berita Injil, tetapi orang Roma sampai sekarang belum pernah di injili! Kita mengetahui bahwa Petrus pergi dan kemudian ia mendukung perbuatannya di hadapan orang Yahudi (Kisah Para Rasul 11:17), katanya, "Jika Allah membicarakan karunia kepada mereka sama seperti kepada kita, ... bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia? Demikianlah sikap Petrus, -- sikap yang terlalu kompleks. Ia terlalu cepat berbicara, terburu-buru bertindak, sering salah bertindak, tetapi ia selalu siap untuk bertobat. Ia gampang masuk air yang terlalu dalam baginya lalu ia harus berseru-seru kepada Tuhan agar ia dilepaskan dari bahaya. Setelah Petrus menyangkal Yesus tiga kali, ia keluar dan menangis tersedu-sedu. Dalam Yohanes 21 dijelaskan bagaimana Yesus mengembalikan Petrus sebagai hamba-Nya yang terpilih. Kita ketahui bahwa Petrus menjadi rasul yang terkemuka dalam pembentukan jemaat semula, seperti terdapat dalam Kisah Para Rasul 2,3,4 dan 5. Sikap Petrus yang selalu penuh semangat dipakai oleh Tuhan untuk mengembangkan kerajaan-Nya dan jemaat-jemaat-Nya yang mula-mula itu. Mengapa Petrus dalam Injil-Injil sangat lain daripada Petrus dalam Kisah Para Rasul? Menurut saya, jawabnya terdapat dalam Yohanes 21, di mana Yesus menghadapi Petrus dengan pertanyaan yang khusus. Yesus bertanya sebanyak tiga kali, "Apakah engkau mengasihi Aku?". Hati Petrus sedih, suatu tanda yang membuktikan penyesalan dan pertobatannya. Pada saat itu ia berjanji menjadi seorang gembala bagi domba-domba Allah. Kemudian, di mana Petrus bersama-sama dengan rasul-rasul dan orang lain sebanyak 120 orang berdoa dengan tekun di ruang atas sampai mereka dipenuhi dengan Roh Kudus. Inilah perlengkapan yang memungkinkan semangat Petrus dipakai untuk memuliakan Tuhan. Setelah ia dikuatkan oleh Roh Kudus, Petrus dengan berani berkhotbah dan bekerja bagi Tuhan. Di situlah jelas bahwa Petrus berani menderita dan berani mati karena Tuhan. Diambil dari: Judul majalah: Sahabat Gembala, Edisi Agustus/September 1991, Tahun XIII Judul artikel: Pribadi Macam Apakah yang Dipakai oleh Tuhan? Penulis: Tidak dicantumkan Penerbit: Yayasan Kalam Hidup -- Gereja Kemah Injil Indonesia, Bandung Halaman: 72 -- 78 ______________________________________________________________________ SUMBER MISI IN TOUCH MISSION INTERNATIONAL ==> intouchmission.org In Touch Mission International (ITMI) memfokuskan diri untuk memperlengkapi misionaris nasional bagi usaha penjangkauan di negerinya. ITMI menyadari betul betapa efektifnya seorang dari negeri asal mendapat tanggung jawab melakukan pekerjaan misi setempat. Untuk itulah mereka perlu dilayani dan diberdayakan. Pelayanan ITMI meliputi penyediaan Alkitab, pendidikan, membantu perintisan jemaat, dan melayani penyediaan fasilitas lain. Saat ini mereka sedang melakukan beberapa proyek di Rumania, Polandia, Afrika Selatan, Sudan, Uganda serta Zambia. Di situs ini kita bisa melihat profil-profil negara yang sedang dilayani ITMI, ini menjadi bentuk laporan dan pertanggungjawaban serta kredibilitas lembaga ini. Dapatkan pula buletin dan topik-topik serta target doa yang disediakan secara berkala oleh ITMI. (NV) ______________________________________________________________________ DOA BAGI MISI DUNIA I N D I A Audio Scripture Ministries sedang merayakan rekaman bersejarah mereka di India. Melalui pekerjaan mitra mereka, World Cassette Outreach of India (WCOI), tim ini baru saja menyelesaikan rekaman Perjanjian Baru dalam bahasa Zeme Naga. Bahasa tersebut dipakai oleh orang Zeliangrong Naga yang hidup di bagian timur laut India. Ini adalah rekaman pertama dalam bahasa ini. 160.000 orang berbicara dalam bahasa ini dan persentase orang Kristennya sangat sedikit. ASM berkata bahwa proyek ini memunyai tantangan. Proyek merekam ini membutuhkan ketelatenan karena naskah yang digunakan oleh penerjemah berasal dari bahasa Inggris. Alhasil, penerjemah perlu mengkomunikasikan kepada si pembaca naskah apa yang tertulis dan pembaca tersebut perlu membacakannya kembali dengan ejaan yang benar. Alkitab dalam bahasa ini sangat dibutuhkan, karena itu para pembaca sangat gembira melihat proyek ini hampir selesai. Peluncuran resmi dijadwalkan berlangsung November ini. Doakan bahasa Zeme yang sekarang memiliki firman Allah dalam bahasa mereka. Staf dari WCOI juga berencana merekam ulang bahasa Telugu dan bahasa India Malayalam. Sumber: Mission News, Oktober 2010 [Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14807] Pokok doa: * Mengucap syukur atas keberhasilan tim WCOI dalam merekam Alkitab Perjanjian Baru dalam bahasa Zeme Naga. Doakan agar melalui rekaman ini pemberitaan kebenaran firman Tuhan dapat semakin diluaskan. * Doakan juga rencana merekam ulang Alkitab Perjanjian Baru dalam bahasa Telugu dan India, agar Tuhan memampukan setiap staf yang terlibat untuk mengerjakannya dengan sebaik mungkin. P A K I S T A N Pada tanggal 23 September, massa dari agama lain mengamuk di daerah Gujarat, provinsi Punjab, Pakistan. Target mereka: puluhan orang Kristen. Voice of the Martyrs (VoM) Kanada menegaskan bahwa ada massa sejumlah 40 orang militan yang menembaki rumah-rumah dan orang-orang di jalanan. Mereka juga memukuli beberapa orang Kristen dengan kejam hingga mereka hampir meninggal. Menurut laporan dari Compass Direct News (CDN), sebanyak sepuluh keluarga menjadi sasaran serangan tersebut. Menurut rumor, tiga politisi yang memiliki kekuasaan besar menghasut massa ini, tetapi hal itu masih harus dibuktikan. Akan tetapi, laporan CDN juga menyatakan bahwa serangan massa itu mirip dengan serangan di Gojra pada tahun 2009. Massa penganut agama lain -- yang dipanas-panasi oleh pemimpin-pemimpin agama lokal mereka, menanggapi desas-desus palsu tentang pelecehan kitab suci mereka -- menyerang perkumpulan Kristen di tempat itu pada tanggal 1 Agustus 2009. Mereka membakar setidaknya 7 orang Kristen sampai mati, melukai 19 orang lainnya, menjarah lebih dari 100 rumah, dan membakar 50 rumah dari 100 rumah itu. Ada lebih banyak lagi ancaman-ancaman pembunuhan setelah terjadi penyerangan pada TG, seorang pria yang dibebaskan dari tuduhan melecehkan kitab suci agama lain pada bulan September 2009. Orang tua TG juga diserang dan dipermalukan. Beberapa orang-orang Kristen yang luka parah sedang berada dalam proses penyembuhan di rumah sakit. Sumber: Mission News, Oktober 2010 [Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14800] Pokok doa: * Doakan agar pihak berwenang bertindak dengan integritas dan keadilan dalam kasus ini. * Doakan agar orang-orang Kristen di Pakistan mendapatkan kelegaan dalam janji Allah bahwa mereka yang menderita bersama Kristus akan dimuliakan bersama-Nya. ______________________________________________________________________ DOA BAGI INDONESIA GUNUNG MERAPI MELETUS Selasa, 26 Oktober 2010, sekitar pukul 18.00 WIB, Yogyakarta dikejutkan dengan meletusnya Gunung Merapi. Hingga Kamis, 28 Oktober 2010 terindentifikasi 32 korban tewas akibat terkena awan panas dan ratusan orang dilaporkan hilang. Sebagian korban yang tewas adalah masyarakat yang tinggal di dalam radius yang berdekatan dengan Gunung Merapi. Minggu 31 Oktober 2010 Gunung Merapi kembali berulah. Erupsi eksplosif terjadi sebanyak tiga kali, yakni pada pukul 14.28, 15.16, dan 15.23 WIB, menyebabkan daerah bahaya akibat letusan semakin meluas sampai radius 10 kilometer dari puncak Merapi. Senin, 1 November 2010, erupsi Gunung Merapi kembali terjadi secara eksplosif untuk keempat kalinya pada pukul 10.03 WIB. Skala letusan semakin kecil dibandingkan tiga letusan terdahulu. Materi vulkanik yang berupa debu, pasir, dan asap solfatara menyebar ke berbagai daerah, mengakibatkan penduduk di beberapa kabupaten kembali panik menyelamatkan diri. Warga yang selamat dari letusan Gunung Merapi telah diungsikan ke beberapa posko pengungsian. Sumber: Kompas, 27 Oktober 2010, hal. 1 dan 22 Kompas, 28 Oktober 2010, hal. 1 Kompas, 1 November 2010, hal. 1 Kompas, 2 November 2010, hal. 1 POKOK DOA: 1. Doakan pemerintah pusat maupun pemerintah setempat untuk dapat bertindak dengan efektif dan bijaksana dalam menolong korban bencana. 2. Doakan untuk kebutuhan air bersih, pangan, obat-obatan, selimut, dll., agar Tuhan memampukan mereka yang bertugas menyalurkan kebutuhan tersebut, sehingga dapat sampai ke tangan yang tepat dan digunakan sebaik mungkin. 3. Mengucap syukur untuk masyarakat sekitar dan para relawan yang membantu proses evakuasi. Doakan agar Tuhan melindungi dan memberi kekuatan kepada mereka. 4. Doakan agar Tuhan memberikan cuaca yang baik, sehingga proses evakuasi bisa segera diselesaikan, dan yang belum ditemukan bisa segera ditemukan. 5. Mengucap syukur untuk petugas medis yang telah menolong para korban yang terluka pada saat Merapi meletus dan yang telah mengidentifikasi korban yang meninggal. Doakan agar Tuhan memberi ketrampilan kepada mereka dalam merawat korban yang masih harus menjalani perawatan medis. 6. Doakan masyarakat yang selamat dari bencana Merapi, agar bisa segera pulih dari luka fisik dan trauma psikis yang dialami. Doakan juga mereka yang kehilangan anggota keluarga, agar Tuhan memberi ketabahan. 7. Doakan kebutuhan dana agar pemerintah bersama masyarakat setempat dapat mengelolanya dengan baik sehingga semua pengungsi bisa mendapat perhatian yang selayaknya. 8. Berdoa juga agar para pengungsi yang tinggal di tenda-tenda sementara dapat saling menghibur supaya terhindar dari kebosanan dan keputusasaan. ______________________________________________________________________ Anda diizinkan menyalin/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya. ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Novita Yuniarti dan Yulia Oeniyati Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org > Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org > ______________________________________________________________________ Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi Facebook MISI: http://fb.sabda.org/misi ______________________________________________________________________ Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) e-JEMMi/e-MISI 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |