Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2010/44

e-JEMMi edisi No. 44 Vol. 13/2010 (2-11-2010)

Hati yang Melayani

______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
ARTIKEL MISI: Pribadi Macam Apakah yang Dipakai Tuhan
SUMBER MISI: In Touch Mission International
DOA BAGI MISI DUNIA: India, Pakistan
DOA BAGI INDONESIA: Gunung Merapi Meletus

______________________________________________________________________

    GOD GRADUATES SAME RARE SCHOLARS FROM THE SCHOOL OF LONELINESS
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,

  Setiap kita diciptakan Tuhan untuk suatu misi khusus. Dan untuk
  melaksanakan misi ini, Tuhan telah menyiapkan hidup dan kepribadian
  kita untuk dibentuk sesuai dengan maksud dan rencana Tuhan itu.
  Masalahnya adalah apakah kita mau dibentuk oleh Tuhan?. Sering
  terjadi, secara kasat mata kita mengalami banyak kendala untuk
  maju melayani Tuhan. Tetapi jika kita tekun maka kita akan melihat
  bahwa sebenarnya tangan Tuhanlah yang sedang membentuk kita.

  Karena itu, mari tetaplah berfokus pada Tuhan, maka Ia akan
  menunjukkan jalan yang Ia ingin Anda tempuh -- entah itu melalui
  bacaan rohani, mengikuti seminar, dll. Artikel yang kami siapkan
  minggu ini, kami harap dapat menolong Anda untuk belajar tentang
  bagaimana Tuhan membentuk kita agar kita dapat dipakai sesuai
  dengan maksud dan rencana-Nya. Teruslah bangun hubungan Anda dengan
  Tuhan.

  Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
  Novita Yuniarti
  < novita(at)in-christ.net >
  http://www.sabda.org/publikasi/misi
  http://misi.sabda.org/

______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI

             PRIBADI MACAM APAKAH YANG DIPAKAI OLEH TUHAN?

  Jikalau kita menilai tokoh-tokoh Alkitab, jelaslah Tuhan memanggil
  orang-orang yang beraneka macam kepribadiannya. Abraham adalah
  orang yang berbeda dengan Lot. Yakub adalah orang berbeda dengan
  Ishak, bapanya. Raja Saul adalah orang yang berbeda dengan Raja
  Daud. Rut adalah orang yang berbeda dengan Orpa. Dalam Perjanjian
  Baru Tomas adalah orang yang berbeda dengan Yohanes atau Petrus.
  Marta adalah wanita yang berbeda dengan Maria. Allah menciptakan
  kita dengan suatu keistimewaan yang lain dari yang dimiliki orang
  lain. Dengan kata lain, Allah sangat menghargai individu,
  kepribadian, dan potensi yang ada pada setiap pribadi.

  Di dalam pribadi setiap orang tersembunyi potensi-potensi untuk
  dikembangkan dan digunakan dalam hidupnya. Pribadi adalah hadiah
  Tuhan yang paling indah. Manusia berkewajiban untuk mengenal,
  menguasai, dan mengembangkan bagian yang dipandang perlu,
  unsur-unsur yang tersembunyi dalam tiap-tiap pribadi, dan
  memadukannya hingga menjadi kesatuan yang kompak dan serasi. Pribadi
  adalah penjumlahan sifat-sifat yang dimiliki seseorang. Setiap
  individu memunyai potensi untuk mencapai sukses. Tidak ada pribadi
  yang tidak memunyai potensi untuk mencapai sukses! Namun, sering
  kali potensi ini tidak dapat direalisasikan karena adanya
  hambatan-hambatan dalam hidupnya. Yang diperlukan adalah supaya kita
  dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan, menghargai semua jenis
  pekerjaan, belajar mengenali diri sendiri, dan menjadi individu di
  mana yang satu menghargai individu yang lain.

  Kita perlu belajar bertanggung jawab dalam suatu pelayanan atau
  pekerjaan. Bagaimana kita dapat membina persahabatan yang baik?
  Mulailah dengan menghargai setiap individu, memahami perasaannya,
  menerima dia apa adanya, mengembangkan kebijaksanaan, kehangatan,
  dan kepercayaan terhadap sesama. Ada orang yang takut mengembangkan
  pergaulan bersama. Memang ada risikonya karena tidak semua orang
  dapat dipercayai 100%. Kembangkanlah sifat terbuka, tetapi
  janganlah semua rahasia hidup dikeluarkan. Ujilah dahulu sebelum
  mengeluarkan rahasia yang terlalu dalam. Bagaimanakah kita dapat
  mengatasi konflik dalam pergaulan? Kesempatan yang terbanyak dalam
  mengembangkan kepribadian adalah melalui kehidupan dan pelayanan
  yang dijalankan bersama-sama. Kita sendiri yang membina
  persahabatan yang baik atau mengabaikannya. Keuntungan bagi kita
  ialah bahwa dalam membina persahabatan, kita semakin mengerti dan
  mengenali diri kita sendiri. Dan kita beroleh perkembangan yang
  baik jikalau kita mengambil risiko dalam persahabatan yang terbuka
  terhadap sesama kita.

  Hal yang inti sebagai orang Kristen adalah segi Ilahi dalam
  perubahan dan perbaikan pribadi. Pertama-tama perubahan Ilahi
  dimulai, apabila kita sendiri terlebih dahulu "dengan segenap hati
  mencari Tuhan" (Mazmur 119:10). Allah mengenal kesungguhan atau
  kepura-puraan seseorang. Ia hanya melayani orang yang mencari Dia
  dengan segenap hati dan Allah hanya menerima orang yang menghadapi
  Dia dengan "rendah hati" (Mazmur 25:9). Dalam Mazmur 25:12
  dikatakan bahwa, "Tuhan menunjukkan jalan yang harus dipilihnya
  kepada orang yang takut akan Dia". Siapakah yang mau dipimpin pada
  jalan yang benar, pada jalan yang sangat cocok bagi dia? Siapakah
  orang yang bahagia? Siapakah mereka yang menemui jalan yang Allah
  pilih baginya? Ialah orang yang takut akan Tuhan.

  Hal yang kedua adalah orang yang dilayani oleh Tuhan. Mereka adalah
  orang yang bersedia untuk bertobat yang berarti meminta ampun, baik
  kepada Tuhan maupun kepada sesamanya terhadap
  pelanggaran-pelanggarannya. Ada orang yang tidak berani mengakui
  kesalahannya. Bagi orang semacam itu tidak ada harapan untuk beroleh
  kelepasan dari dosa-dosanya. Ingatlah bahwa Raja Daud juga bertobat
  (Mazmur 51). Zakheus dapat bertemu dengan Yesus adalah sebab Yesus
  mengetahui bahwa dia mau sungguh-sungguh bertobat. Dan sebagai tanda
  pertobatannya ia mengembalikan barang-barang kepada mereka yang
  sudah dirugikan olehnya. Itulah tanda pertobatan yang sejati.

  Hal ketiga ialah kita bersedia menerima pembaruan dalam pribadi
  kita. Surat-surat Rasul Paulus kaya dengan ungkapan-ungkapan
  mengenai pembaruan dalam Kristus Yesus dan bagaimana hal itu
  terlaksana dalam kehidupan kita. Roma 12:2 membicarakan "pembaruan
  budimu". Namun, hal itu tidak mungkin terjadi jikalau kita belum
  "mempersembahkan (seluruh tubuh kita) sebagai persembahan yang
  kudus dan yang berkenan kepada Allah". Korban persembahan menuntut
  adanya kematian. Dalam hal ini ialah kematian terhadap hidup yang
  lama, kemudian persembahan itu dikuduskan oleh darah Kristus. Di
  situlah kita dibarui dengan budi yang baru. Dalam Efesus 4:22-24
  Paulus membicarakan hal "menanggalkan manusia lama dan mengenakan
  manusia baru". Hal ini dinamakan suatu ciptaan baru yang Tuhan
  hendak ciptakan menurut kehendak-Nya bagi kita. Dalam Kolose 3:9-10
  Paulus menambahkan suatu konsep lain lagi ialah bahwa, "hal
  menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru" seharusnya
  dijalankan terus-menerus, dari hari ke hari, sampai kita mencapai
  pembaruan "menurut gambar sang Pencipta kita".

  2 Korintus 4:10,16 dan pasal 5:17 juga membicarakan pembaruan ini
  dengan jelas sekali. Hal ini terjadi jikalau oleh iman kita memberi
  "Kristus diam di dalam hati" kita (Efesus 3:17) yang berarti bahwa
  pembaruan itu dikerjakan oleh Kristus sendiri yang diam dalam hati
  kita, asal kita menyerahkan urusan itu ke dalam tangan-Nya. Hanyalah
  dalam dimensi Ilahi ini terdapat perubahan dan pembaruan yang terjamin.
  Dan inilah rencana Tuhan dari semula waktu Ia merencanakan jalan
  keselamatan bagi kita. Tuhan tidak bermaksud untuk melepaskan jiwa
  kita dari neraka saja. Tuhan hendak mengaruniakan kepada kita suatu
  kehidupan yang baru, yang sekarang ini dapat mencerminkan kasih
  karunia-Nya. Inilah maksud Tuhan yang indah sekali bagi anak-anak-Nya.
  Satu contoh dalam Alkitab adalah dalam pribadi Petrus. Mengapa saya
  memilih Petrus? Karena selain nama Yesus, nama Petrus disebut lebih
  banyak dalam keempat Injil daripada semua rasul yang lain. Tidak ada
  rasul yang berbicara kepada Yesus sesering dan sebanyak seperti Petrus.
  Yesus sendiri lebih sering menghadapi Petrus daripada rasul-rasul
  yang lain, kadang-kadang dengan teguran, kadang-kadang dengan pujian.
  Dari peristiwa-peristiwa itu kita mendapat banyak petunjuk yang jelas
  terhadap jalan Tuhan bagi kita sekarang.

  Petrus suka turut campur tangan, mengganggu bicara Yesus, dan
  melemparkan godaan kepada Yesus (Matius 16:22). Waktu Yesus
  mengatakan bahwa Ia akan dibunuh oleh imam-imam kepada dan ahli
  Taurat, Petrus melawan ucapan Yesus. Yesus menegur dia kata-Nya,
  "Enyahlah Iblis. Engkau, suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau
  bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah." Kadang-kadang Yesus
  mengajar Petrus dengan sabar, tetapi kadang-kadang dengan perkataan
  keras. Dalam Matius 16:13-25, Petrus yang lebih dulu mengakui Yesus
  sebagai "Mesias, Anak Allah yang Hidup". Inilah suatu kenyataan yang
  istimewa daripada Bapa di surga kepada Petrus (ayat 17). Mengapa hal
  ini dinyatakan kepada Petrus? Karena Petrus selalu mencari Tuhan,
  rindu akan Tuhan, kasihnya meluap-luap akan Tuhan. Petrus selalu
  ingin dekat kepada Tuhan. Ia sering bersalah, tetapi waktu ia
  disadarkan, ia cepat bertobat. Kesetiaannya dan penyerahannya
  dibuktikan dalam Lukas 5:8, di mana Petrus mengatakan, "Kami ini
  telah meninggalkan segala kepunyaan kami dan mengikut Engkau. Jadi
  apakah yang akan kami peroleh?" Mungkin ia ragu-ragu akan masa
  depannya tetapi Tuhan setia kepada anak-anak-Nya.

  Kita kagum dengan reaksi Petrus waktu murid-murid melihat Yesus
  berjalan di atas air sebab Petrus berkata, "Suruhlah aku datang
  kepada-Mu berjalan di atas air.". Tetapi sebentar kemudian waktu ia
  mulai tenggelam ia berseru, "Tuhan, tolonglah aku!". Sebentar ia
  memunyai iman ajaib, tetapi sebentar kemudian ia takut sekali. Pada
  waktu seorang perempuan menjamah jubah Yesus sehingga menjadi
  sembuh, Yesus berkata, "Siapa yang menjamah Aku?". Lalu Petrus
  dengan berani seolah-olah menentang maksud Yesus, ia berkata,
  "Guru, orang banyak mengerumuni dan mendesak Engkau (Lukas 8:45)
  dan Engkau berkata, "Siapa menjamah Aku?". Sebaliknya, dalam
  Yohanes 6:68-69 pada waktu banyak orang meninggalkan Yesus dan
  Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya, "Apakah kamu tidak mau pergi
  juga?". Lalu Petrus berkata, "Tuhan, kepada siapakah kami akan
  pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal dan kami
  telah percaya bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.". Waktu
  Petrus melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya di atas gunung, sekali
  lagi dengan kekeliruan Petrus berkata (Markus 9:5), "Rabi, betapa
  bahagianya kami berada di tempat ini! Baiklah kami dirikan tiga
  kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia!".

  Tentang mengampuni sesamanya Petrus bertanya kepada Yesus, "Tuhan
  sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat
  dosa terhadapku, sampai tujuh kali?". Kekeliruannya dalam hal ini
  ialah menentukan batas terhadap mereka yang harus diampuninya yang
  berarti bahwa Petrus sudah tidak mau mengampuni orang itu bukan?
  (Matius 18:21). Kita juga ingat bagaimana dengan berani Petrus
  berjanji (Lukas 22:33), "Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati
  bersama-sama dengan Engkau.". Padahal sebentar kemudian ia berani
  menyangkali Yesus sampai tiga kali, bahkan menyangkali-Nya dengan
  sumpah (Matius 26:74). Waktu Yesus menyucikan kaki murid-murid-Nya
  Petrus dengan tegas berkata, "Engkau tidak akan membasuh kakiku
  sampai selama-lamanya.". Tetapi, setelah Yesus menjelaskan
  maksud-Nya Petrus berkata, "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi
  juga tangan dan kepalaku." (Yohanes 13:8-9). Memang pribadi Petrus
  adalah pribadi yang kompleks sekali.

  Satu kali lagi, -- dan sekarang dari tempat ketinggian-Nya di Surga
  Yesus menghadapi Petrus karena ada semacam pelayanan yang terlalu
  luar biasa daripada apa yang pernah dilakukan Petrus (Kisah Para
  Rasul 10:13-16). Yesus berkata, "Bangunlah hai Petrus, sembelihlah
  dan makanlah!". Tetapi Petrus melawan Tuhan, katanya, "Tidak Tuhan,
  tidak. Sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram!".
  Demikianlah terjadi tiga kali. Apa sebabnya? Karena Petrus harus
  bertindak melintasi budaya dan adatnya, bahkan ia harus menentang
  ajaran firman Tuhan. Kornelius, seorang perwira Roma, bersedia
  menerima berita Injil, tetapi orang Roma sampai sekarang belum
  pernah di injili! Kita mengetahui bahwa Petrus pergi dan kemudian ia
  mendukung perbuatannya di hadapan orang Yahudi (Kisah Para Rasul
  11:17), katanya, "Jika Allah membicarakan karunia kepada mereka sama
  seperti kepada kita, ... bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?
  Demikianlah sikap Petrus, -- sikap yang terlalu kompleks. Ia terlalu
  cepat berbicara, terburu-buru bertindak, sering salah bertindak,
  tetapi ia selalu siap untuk bertobat. Ia gampang masuk air yang
  terlalu dalam baginya lalu ia harus berseru-seru kepada Tuhan agar
  ia dilepaskan dari bahaya. Setelah Petrus menyangkal Yesus tiga
  kali, ia keluar dan menangis tersedu-sedu.

  Dalam Yohanes 21 dijelaskan bagaimana Yesus mengembalikan Petrus
  sebagai hamba-Nya yang terpilih. Kita ketahui bahwa Petrus menjadi
  rasul yang terkemuka dalam pembentukan jemaat semula, seperti
  terdapat dalam Kisah Para Rasul 2,3,4 dan 5. Sikap Petrus yang
  selalu penuh semangat dipakai oleh Tuhan untuk mengembangkan
  kerajaan-Nya dan jemaat-jemaat-Nya yang mula-mula itu. Mengapa
  Petrus dalam Injil-Injil sangat lain daripada Petrus dalam Kisah
  Para Rasul? Menurut saya, jawabnya terdapat dalam Yohanes 21, di
  mana Yesus menghadapi Petrus dengan pertanyaan yang khusus. Yesus
  bertanya sebanyak tiga kali, "Apakah engkau mengasihi Aku?". Hati
  Petrus sedih, suatu tanda yang membuktikan penyesalan dan
  pertobatannya. Pada saat itu ia berjanji menjadi seorang gembala
  bagi domba-domba Allah. Kemudian, di mana Petrus bersama-sama dengan
  rasul-rasul dan orang lain sebanyak 120 orang berdoa dengan tekun di
  ruang atas sampai mereka dipenuhi dengan Roh Kudus. Inilah
  perlengkapan yang memungkinkan semangat Petrus dipakai untuk
  memuliakan Tuhan. Setelah ia dikuatkan oleh Roh Kudus, Petrus dengan
  berani berkhotbah dan bekerja bagi Tuhan. Di situlah jelas bahwa
  Petrus berani menderita dan berani mati karena Tuhan.

  Diambil dari:
  Judul majalah: Sahabat Gembala, Edisi Agustus/September 1991, Tahun
                 XIII
  Judul artikel: Pribadi Macam Apakah yang Dipakai oleh Tuhan?
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Penerbit: Yayasan Kalam Hidup -- Gereja Kemah Injil Indonesia,
            Bandung
  Halaman: 72 -- 78

______________________________________________________________________
SUMBER MISI

IN TOUCH MISSION INTERNATIONAL
==> intouchmission.org

  In Touch Mission International (ITMI) memfokuskan diri untuk
  memperlengkapi misionaris nasional bagi usaha penjangkauan di
  negerinya. ITMI menyadari betul betapa efektifnya seorang dari
  negeri asal mendapat tanggung jawab melakukan pekerjaan misi
  setempat. Untuk itulah mereka perlu dilayani dan diberdayakan.
  Pelayanan ITMI meliputi penyediaan Alkitab, pendidikan, membantu
  perintisan jemaat, dan melayani penyediaan fasilitas lain. Saat ini
  mereka sedang melakukan beberapa proyek di Rumania, Polandia,
  Afrika Selatan, Sudan, Uganda serta Zambia. Di situs ini kita bisa
  melihat profil-profil negara yang sedang dilayani ITMI, ini menjadi
  bentuk laporan dan pertanggungjawaban serta kredibilitas lembaga
  ini. Dapatkan pula buletin dan topik-topik serta target doa yang
  disediakan secara berkala oleh ITMI. (NV)

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

I N D I A

  Audio Scripture Ministries sedang merayakan rekaman bersejarah
  mereka di India. Melalui pekerjaan mitra mereka, World Cassette
  Outreach of India (WCOI), tim ini baru saja menyelesaikan rekaman
  Perjanjian Baru dalam bahasa Zeme Naga.

  Bahasa tersebut dipakai oleh orang Zeliangrong Naga yang hidup di
  bagian timur laut India. Ini adalah rekaman pertama dalam bahasa
  ini. 160.000 orang berbicara dalam bahasa ini dan persentase orang
  Kristennya sangat sedikit.

  ASM berkata bahwa proyek ini memunyai tantangan. Proyek merekam ini
  membutuhkan ketelatenan karena naskah yang digunakan oleh penerjemah
  berasal dari bahasa Inggris. Alhasil, penerjemah perlu
  mengkomunikasikan kepada si pembaca naskah apa yang tertulis dan
  pembaca tersebut perlu membacakannya kembali dengan ejaan yang
  benar.

  Alkitab dalam bahasa ini sangat dibutuhkan, karena itu para pembaca
  sangat gembira melihat proyek ini hampir selesai. Peluncuran resmi
  dijadwalkan berlangsung November ini. Doakan bahasa Zeme yang
  sekarang memiliki firman Allah dalam bahasa mereka. Staf dari WCOI
  juga berencana merekam ulang bahasa Telugu dan bahasa India
  Malayalam.

  Sumber: Mission News, Oktober 2010
  [Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14807]

  Pokok doa:

  * Mengucap syukur atas keberhasilan tim WCOI dalam merekam
    Alkitab Perjanjian Baru dalam bahasa Zeme Naga. Doakan agar
    melalui rekaman ini pemberitaan kebenaran firman Tuhan dapat
    semakin diluaskan.
  * Doakan juga rencana merekam ulang Alkitab Perjanjian Baru dalam
    bahasa Telugu dan India, agar Tuhan memampukan setiap staf yang
    terlibat untuk mengerjakannya dengan sebaik mungkin.

P A K I S T A N

  Pada tanggal 23 September, massa dari agama lain mengamuk di daerah
  Gujarat, provinsi Punjab, Pakistan. Target mereka: puluhan orang
  Kristen. Voice of the Martyrs (VoM) Kanada menegaskan bahwa ada
  massa sejumlah 40 orang militan yang menembaki rumah-rumah dan
  orang-orang di jalanan. Mereka juga memukuli beberapa orang Kristen
  dengan kejam hingga mereka hampir meninggal.

  Menurut laporan dari Compass Direct News (CDN), sebanyak sepuluh
  keluarga menjadi sasaran serangan tersebut. Menurut rumor, tiga
  politisi yang memiliki kekuasaan besar menghasut massa ini, tetapi
  hal itu masih harus dibuktikan.

  Akan tetapi, laporan CDN juga menyatakan bahwa serangan massa itu
  mirip dengan serangan di Gojra pada tahun 2009. Massa penganut
  agama lain -- yang dipanas-panasi oleh pemimpin-pemimpin agama
  lokal mereka, menanggapi desas-desus palsu tentang pelecehan kitab
  suci mereka -- menyerang perkumpulan Kristen di tempat itu pada
  tanggal 1 Agustus 2009. Mereka membakar setidaknya 7 orang Kristen
  sampai mati, melukai 19 orang lainnya, menjarah lebih dari 100
  rumah, dan membakar 50 rumah dari 100 rumah itu.

  Ada lebih banyak lagi ancaman-ancaman pembunuhan setelah terjadi
  penyerangan pada TG, seorang pria yang dibebaskan dari tuduhan
  melecehkan kitab suci agama lain pada bulan September 2009. Orang
  tua TG juga diserang dan dipermalukan. Beberapa orang-orang Kristen
  yang luka parah sedang berada dalam proses penyembuhan di rumah
  sakit.

  Sumber: Mission News, Oktober 2010
  [Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14800]

  Pokok doa:
  * Doakan agar pihak berwenang bertindak dengan integritas dan
    keadilan dalam kasus ini.
  * Doakan agar orang-orang Kristen di Pakistan mendapatkan kelegaan
    dalam janji Allah bahwa mereka yang menderita bersama Kristus
    akan dimuliakan bersama-Nya.

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                        GUNUNG MERAPI MELETUS

  Selasa, 26 Oktober 2010, sekitar pukul 18.00 WIB, Yogyakarta
  dikejutkan dengan meletusnya Gunung Merapi. Hingga Kamis, 28 Oktober
  2010 terindentifikasi 32 korban tewas akibat terkena awan panas dan
  ratusan orang dilaporkan hilang. Sebagian korban yang tewas adalah
  masyarakat yang tinggal di dalam radius yang berdekatan dengan
  Gunung Merapi. Minggu 31 Oktober 2010 Gunung Merapi kembali berulah.
  Erupsi eksplosif terjadi sebanyak tiga kali, yakni pada pukul 14.28,
  15.16, dan 15.23 WIB, menyebabkan daerah bahaya akibat letusan
  semakin meluas sampai radius 10 kilometer dari puncak Merapi. Senin,
  1 November 2010, erupsi Gunung Merapi kembali terjadi secara
  eksplosif untuk keempat kalinya pada pukul 10.03 WIB. Skala letusan
  semakin kecil dibandingkan tiga letusan terdahulu. Materi vulkanik
  yang berupa debu, pasir, dan asap solfatara menyebar ke berbagai
  daerah, mengakibatkan penduduk di beberapa kabupaten kembali panik
  menyelamatkan diri. Warga yang selamat dari letusan Gunung Merapi
  telah diungsikan ke beberapa posko pengungsian.

  Sumber: Kompas, 27 Oktober 2010, hal. 1 dan 22
          Kompas, 28 Oktober 2010, hal. 1
          Kompas, 1 November 2010, hal. 1
          Kompas, 2 November 2010, hal. 1

  POKOK DOA:

  1. Doakan pemerintah pusat maupun pemerintah setempat untuk
     dapat bertindak dengan efektif dan bijaksana dalam menolong
     korban bencana.

  2. Doakan untuk kebutuhan air bersih, pangan, obat-obatan,
     selimut, dll., agar Tuhan memampukan mereka yang bertugas
     menyalurkan kebutuhan tersebut, sehingga dapat sampai ke
     tangan yang tepat dan digunakan sebaik mungkin.

  3. Mengucap syukur untuk masyarakat sekitar dan para relawan yang
     membantu proses evakuasi. Doakan agar Tuhan melindungi dan
     memberi kekuatan kepada mereka.

  4. Doakan agar Tuhan memberikan cuaca yang baik, sehingga proses
     evakuasi bisa segera diselesaikan, dan yang belum ditemukan
     bisa segera ditemukan.

  5. Mengucap syukur untuk petugas medis yang telah menolong para
     korban yang terluka pada saat Merapi meletus dan yang telah
     mengidentifikasi korban yang meninggal. Doakan agar Tuhan memberi
     ketrampilan kepada mereka dalam merawat korban yang masih harus
     menjalani perawatan medis.

  6. Doakan masyarakat yang selamat dari bencana Merapi, agar bisa
     segera pulih dari luka fisik dan trauma psikis yang dialami.
     Doakan juga mereka yang kehilangan anggota keluarga, agar Tuhan
     memberi ketabahan.

  7. Doakan kebutuhan dana agar pemerintah bersama masyarakat setempat
     dapat mengelolanya dengan baik sehingga semua pengungsi bisa
     mendapat perhatian yang selayaknya.

  8. Berdoa juga agar para pengungsi yang tinggal di tenda-tenda
     sementara dapat saling menghibur supaya terhindar dari
     kebosanan dan keputusasaan.
______________________________________________________________________
Anda diizinkan menyalin/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti dan Yulia Oeniyati
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi
Facebook MISI: http://fb.sabda.org/misi
______________________________________________________________________
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) e-JEMMi/e-MISI 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org
SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org