Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2003/44 |
|
e-JEMMi edisi No. 44 Vol. 6/2003 (5-11-2003)
|
|
*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=* Jurnal Elektronik Mingguan Misi (JEMMi) November 2003, Vol.6 No.44 *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=* SEKILAS ISI: o [Editorial] o [Kesaksian Misi] : Kuk yang Kupasang Itu Enak o [Artikel Misi] : Tanpa Rintangan Apa pun o [Profil/Sumber Misi] : International Day of Prayer (IDOP), International Christian Concern (ICC) o [Doa Bagi Misi Dunia]: India, Laos/Vietnam o [Doa Bagi Indonesia] : Umat Kristen di Indonesia o [Surat Anda] : Bagaimana Terlibat dalam e-MISI o [URLs Edisi Ini] *********************************************************************** Anda diijinkan mengutip/mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi (sebagai penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia). Thanks. *********************************************************************** ~~ EDITORIAL ~~ Salam sejahtera, Edisi e-JEMMi yang terbit di minggu pertama bulan November ini akan kembali mengulas tentang International Day of Prayer (IDOP) atau Hari Doa Internasional bagi Gereja Teraniaya yang akan berlangsung tanggal 9-16 November 2003. Mengapa kita perlu mendoakan mereka? Saat ini di seluruh dunia ada lebih dari 200 juta orang Kristen yang menderita karena mempertahankan iman mereka kepada Kristus. Oleh karena itu, selama 1 minggu dalam 1 tahun, bersama-sama dengan orang- orang Kristen di 130 negara, kita akan bersama-sama menyatukan hati berdoa bagi saudara-saudara kita seiman yang mengalami penganiayaan. Beberapa pokok doa berikut ini kiranya dapat menjadi bagian dari doa- doa kita bersama selama peringatan Hari Doa Internasional ini: - Doakan agar kedamaian dan berkat Allah terus melimpah di tengah- tengah umat yang menderita ini; - berdoa untuk pemenuhan kebutuhan jasmani dan keselamatan mereka yang teraniaya termasuk keluarganya; - doakan untuk para penganiaya agar melalui kesempatan ini mereka bisa mengenal kasih Kristus; dan - bersyukur kepada Allah untuk anak-anak-Nya yang tetap setia di tengah-tengah masa sulit yang mereka hadapi. IDOP telah mengumpulkan sumber/materi yang bisa dijadikan pokok doa sehingga bisa menolong jemaat, kelompok sel, dan para pendoa agar berdoa secara efektif bagi gereja teraniaya. Jangan lewatkan kesempatan untuk berdoa secara serentak bersama jutaan umat Kristen lainnya di seluruh dunia untuk berdoa bagi mereka yang teraniaya! Redaksi e-JEMMi ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ KESAKSIAN MISI ~~ KUK YANG KUPASANG ITU ENAK ========================== Berikut ini adalah kesaksian dari Aida Skripnikova (1961): Wanita muda itu berdiri di sudut ruangan sambil membagikan kartu- kartu kecil bertuliskan puisi-puisi di dalamnya. Beberapa orang menerima kartu-kartu tersebut karena ingin tahu tentang tulisan yang ada di dalamnya. Beberapa orang tertarik karena ia begitu cantik, tetapi kebanyakan mengambil kartu-kartunya karena sukacita dan kasih yang tampak di dalam senyumnya saat ia menatap ke dalam mata setiap orang dan memberi mereka sebuah kartu. Pada tiap kartu terdapat puisi yang telah ia tulis sendiri. Tiap puisi menyatakan kasih dan sukacita yang ia rasakan setelah mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Namun karena tindakannya itulah ia ditahan dan dibawa ke pengadilan. Di hadapan pengadilan dengan berani ia menyaksikan, "Masyarakat yang sedang kalian bangun, wahai Komunis, tidak pernah dapat menjadi adil karena kalian sendiri tidak adil." Aida dijatuhi hukuman satu tahun penjara. Ketika dilepaskan, ia langsung kembali ke pekerjaannya semula yaitu melayani di sebuah gereja bawah tanah. Karena kecantikannya, kemauan kerasnya, dan keberaniannya, ia dijuluki "a pirate from the house of prayer" oleh koran Komunis Izvestia. Salah satu hal yang berani ia tulis adalah, "Kalian para ateis, dapat mengadakan pertemuan bersama setiap saat dan melakukan apa pun yang kalian inginkan -- berbicara, membaca, dan bernyanyi. Jika demikian, mengapa kami tidak dapat saling mengunjungi? Hukum apa yang melarang hal ini? Mengapa kami tidak boleh berdoa atau membaca Alkitab kapan pun kami mau? Kami diijinkan untuk berbicara mengenai Allah hanya di gereja. Kalian pasti tidak akan setuju jika kalian diijinkan untuk berbicara mengenai teater hanya di teater atau mengenai buku-buku hanya di perpustakaan. Dengan cara yang sama, kami tidak dapat diam saat mengetahui ada hal-hal yang bertentangan dengan makna hidup kami -- yaitu Kristus." Untuk ucapannya itu sekali lagi Aida dijatuhi hukuman empat tahun penjara, tetapi hal ini tidak juga membuat imannya goyah. Pada usia 27, Aida masuk penjara lagi untuk keempat kalinya, tetapi agaknya penjara hanya memberi pengaruh sedikit. Penjara malah semakin meningkatkan cintanya terhadap Firman Allah dan betapa penting firman itu bagi imannya. "Di penjara, hal yang tersulit adalah hidup tanpa Alkitab." Pernah satu kali, sebuah Injil Markus diselundupkan ke penjara dan diberikan kepadanya. "Ketika para penjaga mengetahui bahwa aku memiliki sebuah Injil, mereka menjadi kuatir dan menggeledah seluruh penampungan. Pada penggeledahan kedua, para penjaga menemukan kitab itu. Aku dihukum karena hal ini dan dikurung sendiri dalam sel tahanan yang dingin selama sepuluh hari dan sepuluh malam dan terasing. Tetapi dua minggu kemudian aku diberi Alkitab Perjanjian Baru yang dapat aku simpan sampai hari pembebasanku." "Penjara sering kali digeledah, tetapi setiap kali Tuhan membantuku. Aku mengetahui terlebih dahulu mengenai penggeledahan tersebut sehigga aku dapat menyimpan kitab yang berharga itu. Banyak tahanan lain yang membantuku menyembunyikannya, walaupun mereka bukan orang Kristen." Para penjaga melakukan banyak hal untuk melemahkan iman Aida dan berusaha membuatnya menyangkali imannya, tetapi beberapa usaha itu menjadi senjata makan tuan. "Suatu kali seorang penjaga menunjukkan kepadaku satu paket makanan. Ia mengatakan kepadaku bahwa isinya coklat dan berbagai makanan lezat lainnya. Meskipun tidak diberikan kepadaku, paket makanan itu menguatkan aku saat mengetahui bahwa sahabat-sahabatku peduli terhadap diriku. Fakta ini jauh lebih berarti daripada makanan itu sendiri. Pada kesempatan lain, aku diberitahu bahwa ada kiriman sepuluh paket untukku dari Norwegia, tetapi paket-paket ini pun tidak diberikan kepadaku .... Merupakan sukacita yang besar bagi kami untuk mengalami persekutuan roh bersama orang-orang Kristen yang ada di berbagai wilayah. Hal ini memberikan harapan kepada kami yang ada di dalam penjara. Aku ingin mengirimkan sebuah ungkapan kasih dari kami semua yang ada di penjara kepada mereka yang telah peduli terhadap kami dan telah berdoa bagi kami." Ketika ia dibebaskan dari penjara, Aida telah berubah secara drastis. Kecantikan bagai bintang film yang dimilikinya pada masa mudanya bukan saja lenyap, tetapi pada usianya yang baru 30 tahun, ia tampak seperti berusia lebih dari 50 tahun. Ia kurus kering dan lusuh oleh tahun-tahun yang dihabiskan di dalam penjara. Jika Anda melihatnya, Anda tak akan pernah mengenalinya sebagai wanita yang sama, kecuali untuk satu hal: senyumannya. Senyumnya masih mencerminkan kasih dan sukacita karena pengenalannya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Saat menjalani masa penjaranya yang terakhir dan paling sulit, Aida menulis, "Ada makna satu ayat yang menjadi lebih jelas dari sebelumnya, 'Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.'" (Matius 11:30) dan Yesus sendiri mengatakannya. Selama tiga tahun di dalam penjara itu aku menjadi semakin memahami makna dari ayat tersebut." Informasi Tambahan ================== Pada tahun 1991, sekitar 20 tahun setelah Aida menjalani masa penjaranya yang keempat, Uni Soviet pecah karena runtuhnya Komunis. Penganiayaan kaum Kristen yang dilakukan oleh pemerintah berhenti pada saat itu, setidaknya untuk satu masa. Iman dan perjuangan dari Aida dan banyak umat percaya lainnya melalui pelayanan di bawah tanah tidaklah sia-sia. Pada tahun 1992, utusan dari The Voice of the Martyrs menjumpai Aida di apartemen yang terawat dengan baik di sebuah gedung tua di St. Petersburg. Aida tidak menyimpan kegetiran kepada orang-orang yang telah menyiksanya di penjara, hanya pengampunan yang terpancar dari hatinya. Ia terkejut saat mengetahui kesaksiannya telah menarik banyak perhatian dari umat Kristen di seluruh dunia, dan ia amat bersyukur karena hal itu. Aida mengatakan, "Aku hanya mungkin bertahan karena dukungan banyak doa dari seluruh dunia. Jika tidak, aku tidak akan bertahan." "Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri juga adalah orang-orang hukuman. Dan ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang, karena kamu sendiri juga masih hidup di dunia ini." (Ibrani 13:3) Sumber: Judul Buku : Jesus Freaks Judul Artikel: A Pirate from The House of Prayer Penulis : dc Talk and The Voice of the Martyrs Penerbit : Albury Publishing, Tulsa, Oklahoma, 1999 Halaman : 84 - 87 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ ARTIKEL MISI ~~ TANPA RINTANGAN APAPUN ====================== (Pesan Pribadi oleh Brother Andrew) Di dalam beberapa terjemahan Alkitab, kitab Kisah Para Rasul diakhiri dengan tiga buah kata di bagian penutupnya, yaitu: "Tanpa Rintangan Apa pun." (Dalam terjemahan Alkitab bahasa Indonesia, Kisah Para Rasul 28:31 tertulis: 'Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.') Mungkin lebih tepat seandainya kitab Kisah Para Rasul itu diberi judul: "Urapan dan Karya Roh Kudus atas Para Rasul". Sesungguhnya, Kisah Para Rasul ini adalah kisah tentang orang-orang muda, pria dan wanita pengikut Yesus, saksi-saksi mata tentang masa hidup-Nya, pelayanan-Nya, dan penderitaan-Nya, yaitu orang-orang yang telah dipanggil dan diutus secara khusus untuk memberitakan Injil (Kabar Baik). Dengan penuh semangat mereka pergi meninggalkan harta bendanya dan mulai berkhotbah serta bersaksi di mana-mana -- dalam Bait Allah, di jalan-jalan, di rumah-rumah, bahkan terkadang di dalam penjara dan sekali-kali di bawah lemparan batu yang menghujani tubuh mereka yang sedang menemui ajalnya. Beberapa di antaranya bahkan harus menghadapi singa-singa liar, ayunan pedang, dan penganiayaan. Mereka terpaksa lari bersembunyi di gua-gua, lubang-lubang, hutan dan ghetto-ghetto (perkampungan umat). Mereka memasuki berbagai macam budaya yang tidak pernah mereka survai sebelumnya. Mereka berhadapan dengan keyakinan-keyakinan agama yang lain tanpa rasa takut. Itu bukan karena mereka kurang mengenal budaya-budaya tersebut, justru mereka tahu benar mengenai budaya-budaya tersebut yang tidak berhasil mengubah karakter orang- orang dan tidak menghasilkan dampak moral dalam kehidupan orang- orang yang melakukannya. Dan yang terutama, budaya-budaya itu tidak pernah menyadarkan orang-orang bahwa dosa-dosa mereka telah diampuni. Apalagi sampai mereka mengetahui tentang karunia hidup kekal melalui Yesus Kristus yang dijanjikan Allah kepada semua orang yang percaya kepada-Nya. Semua ini justru mengobarkan semangat orang-orang yang telah dipanggil untuk memberitakan Injil. Kasih mereka untuk misi yang dipercayakan pada mereka dan kasihnya kepada Dia yang mengutus mereka, semakin bertambah. Dan mereka tak pernah mengeluh mengenai kesulitan yang dialami, bahkan ketika mengalami perlawanan yang sengit. Kita bisa belajar dari Paulus yang telah membaktikan dirinya lebih dari para rasul lainnya. Dia mempunyai catatan perjalanan paling panjang, mengalami paling banyak penderitaan, dan paling banyak berkhotbah serta menulis berbagai pengalaman yang mendebarkan termasuk derita dan mujizat yang dialaminya. Pada akhirnya ia menyimpulkan semua itu sebagai berikut: "Bahkan kami merasa seolah- olah kami telah dijatuhi hukuman mati" (2Korintus 1:9). Menjelang akhir perjalanan hidupnya yang begitu panjang dan produktif, Paulus dikenakan tahanan rumah di sebuah negeri yang asing, jauh dari persekutuan orang-orang percaya dan bahkan setiap saat menghadapi kemungkinan untuk dijebloskan ke dalam penjara. Namun pada saat-saat itu ia masih juga meminta salah seorang dari sedikit teman setianya yang tersisa untuk datang menjenguk dan membawakan Alkitab serta jubahnya ("Bawa juga jubah yang kutinggalkan ... dan juga kitab-kitabku terutama perkamen -- yang terbuat dari kulit -- itu.", 2Timotius 4:12-13) Itulah hakikat dari misi pelayanan organisasi "Open Doors". Tahukah Anda bahwa sejarah "Open Doors" boleh dikatakan sudah dimulai dari jaman rasul-rasul itu? Dan kini mengenai orang-orang ini tertulis bahwa "Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus." (Kisah Para Rasul 28:31). Sungguh suatu pelajaran berharga bagi kita hari ini. Makin meluasnya pekabaran Injil sama sekali tidak berkaitan dengan tingkat perlawanan yang dihadapi atau harga yang harus dibayar oleh orang- orang yang memberitakannya. Jelas itu merupakan dua hal yang berbeda. Saya menekankan hal ini karena di masa-masa ini gereja semakin teraniaya, para penginjil makin sering terintimidasi, dan harga dari penginjilan seringkali menjadi sangat mahal. Terus terang saya melihat bahwa di masa mendatang hidup dari para rasul, murid-murid, misionaris, dan penginjil akan semakin terancam dan mendapat tekanan dibandingkan hari-hari kemarin. Namun demikian kita harus mengerti bahwa bagaimana pun juga, Injil atau Kabar baik itu akan tetap disebarluaskan, gereja-gereja akan terus bertumbuh dan Kerajaan Allah akan datang. Selalu ada harga mahal yang harus dibayar dalam setiap penyebaran Injil. Dalam masa-masa mendatang harga tersebut bahkan lebih meningkat lagi dibandingkan hari-hari sebelumnya. Aniaya memang tak dapat dihindarkan dan di masa-masa sekarang ini keadaan akan bertambah sulit. Diperkirakan bahwa di abad ke-20 yang lalu lebih banyak orang percaya yang telah kehilangan nyawanya karena percaya kepada Yesus Kristus dibandingkan dengan 19 abad sebelumnya. Namun demikian, Injil tetap diberitakan 'tanpa rintangan'. Karena Firman Tuhan memang tidak dapat dirintangi. Dapatkah Injil diberitakan tanpa rintangan apapun? Dalam masa-masa krisis ini sekalipun? Pasti, asalkan Tuhan benar-benar dapat mengubahkan kehidupan Anda dan saya sehingga menjadi manusia yang sesuai dengan kehendak-Nya. Orang-orang akan pergi memberitakan Injil dengan penuh sukacita dan dengan demikian "menggenapkan dalam tubuhku, apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat." (Kolose 1:24). Itulah umat Kristen tertindas di masa kini yang harus kita layani. Sumber: Buletin Doa "Pintu-pintu Terbuka", Edisi Juni-Juli 2003 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ PROFIL/SUMBER MISI ~~ INTERNATIONAL DAY OF PRAYER ==> http://www.idop.org/ Tahun ini International Day of Prayer for the Persecuted Church (IDOP/Hari Doa Internasional untuk Gereja-gereja Teraniaya) akan diselenggarakan mulai tanggal 9 - 16 November 2003. Adapun IDOP adalah suatu gerakan yang diselenggarakan oleh The World Evangelical Alliance Religious Liberty Commission. Anda bisa mendapatkan sumber- sumber materi doanya bila berkunjung ke alamat situs tersebut di atas. Materi-materi tersebut bisa di-download secara gratis, atau Anda juga bisa mendapatkan versi CD-nya. Dengan kedua cara tersebut di atas, Anda bisa mengakses cerita-cerita pendek, renungan, Critical Prayer Requests (CPR) untuk bangsa-bangsa, dan sumber- sumber visual. IDOP didukung oleh sejumlah gereja teraniaya dan benar-benar menjadi persekutuan doa global. Pastikan gereja Anda juga berpartisipasi aktif dalam IDOP! INTERNATIONAL CHRISTIAN CONCERN (ICC) ==> http://www.persecution.org/ Apakah gereja Anda siap mendukung Hari Doa Internasional bagi Gereja- gereja Teraniaya di Seluruh Dunia (IDOP) yang akan dimulai tanggal 9-16 November 2003? Situs ICC siap membantu Anda dengan menyediakan dua sarana yang bisa membantu Anda. Sarana pertama adalah Bulletin Inserts yang berisi informasi sekilas tentang penganiayaan, negara- negara tempat penganiayaan itu terjadi, pokok-pokok doa, dan apa serta bagaimana jemaat mengatasi penganiyaan. Buletin ini akan mendidik dan menggerakkan jemaat gereja untuk memikirkan saudara- saudara kita seiman yang mengalami penganiayaan. Sarana kedua adalah satu paket IDOP yang menolong para pendeta untuk mempersiapkan ibadah khusus untuk mendukung mereka yang teraniaya. Paket ini berisi Panduan Praktis bagi pendeta, khotbah tentang penganiayaan, PowerPoint untuk presentasi tentang penganiayaan, drama, dan juga pelajaran Sekolah Minggu. Paket IDOP ini sangat menolong para pendeta untuk terlibat dalam IDOP tanpa perlu menghabiskan waktu selama berbulan-bulan untuk melakukan observasi. Kedua sarana tersebut tidak bisa diperoleh secara gratis. Anda perlu memesannya melalui alamat situs di atas. Silakan berkunjung langsung ke Situs International Christian Concern (ICC) dimana kehadirannya mengingatkan kita tentang pentingnya kebebasan beragama dan mendukung umat percaya yang mengalami penganiayaan melalui doa. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ DOA BAGI MISI DUNIA ~~ I N D I A Penganiayaan yang dialami orang-orang Kristen di India semakin memperkuat iman mereka. Undang-undang anti-konversi yang mendatangkan penganiayaan terhadap orang-orang Kristen mendapatkan banyak perhatian dari banyak umat Kristen di seluruh dunia. Namun, Dr. Bobby Gupta dari HBI Global Partners mengatakan bahwa pada saat penganiayaan datang, orang-orang Kristen itu menunjukkan kondisi terbaik mereka. "Kami sering melihat bagaimana gereja meresponi penganiayaan tersebut dengan mengatakan, 'Jika penganiayaan itu kami alami, kami akan memberikan hidup kami kepada Kristus sehingga melalui penganiayaan ini Allah bisa mengerjakan perkara-perkara yang lebih besar lagi.'" Berbeda dengan waktu-waktu yang lalu, sepanjang perjalanan misi di India, saat ini orang-orang lebih responsif terhadap Injil, banyak gereja didirikan, banyak orang muda menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi dan ingin mengerjakan sesuatu yang lebih besar lagi bagi Allah. HBI sedang melatih banyak orang melalui institut Alkitab yang mereka dirikan. Sumber: Mission Network News, October 27th, 2003 * Bersyukur atas penyertaan Tuhan bagi penduduk di India sehingga saat ini mereka bisa menjadi lebih responsif terhadap Injil, banyak gereja baru dirintis, dan banyak pemuda yang menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi. * Doakan HBI Global Partners yang melakukan pelayanan di India agar bisa menolong umat Kristen di India yang sedang mengalami penganiyaan. L A O S / V I E T N A M Gereja terus berkembang meskipun banyak penganiayaan terjadi di Laos/Vietnam. Penganiayaan yang dialami orang-orang percaya di Laos maupun Vietnam terus berlanjut namun tekanan ini tidak menghambat pertumbuhan gereja. John Lindner dari Christian Aid Mission mengatakan bahwa organisasi ini banyak memberikan dukungan kepada orang-orang percaya di kedua negara ini. Lindner mengatakan bahwa pemerintah dari kedua negara ini mempunyai persepsi negatif terhadap orang-orang Kristen. "Pemerintahan dari kedua negara ini menganggap orang Kristen sebagai musuh negara. Mereka menganggap setiap orang Kristen sebagai ancaman bagi negara dan mereka bertujuan untuk 'menghapus' keberadaan orang-orang Kristen ini. Namun usaha mereka tidak pernah berhasil." Lindner mengatakan bahwa banyak pendeta dipukuli, di penjara, dan bahkan dibunuh karena iman mereka dan penyelenggaraan ibadah-ibadah ilegal di gereja. Organisasi Christian Aid Mission memberikan bantuan kepada keluarga para pendeta yang mengalami penganiayaan tersebut. "Umat Kristen dapat mengirimkan kontribusi melalui Christian Aid Mission. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung keluarga-keluarga yang suaminya sedang di penjara, ataupun menyediakan persediaan makanan bagi para pendeta dan orang-orang Kristen yang hidup di pedalaman hutan. Sumber: Mission Network News, October 28th, 2003 * Doakan orang-orang Kristen yang tinggal di Laos dan Vietnam agar bisa tetap memberikan kesaksian yang baik dalam kehidupan mereka meskipun mengalami banyak penganiayaan. * Berdoa agar Allah melembutkan hati pemerintah di kedua negara tersebut sehingga mereka siap membuka hati untuk mengenal Yesus saat melihat ketegaran iman orang-orang Kristen yang dianiaya. * Doakan organisasi Christian Aid Mission dalam melakukan pelayanannya di Laos dan Vietnam terutama dalam membantu para keluarga dari para pendeta yang saat ini dipenjarakan. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ DOA BAGI INDONESIA ~~ Umat Kristen di Indonesia ------------------------- * Doakan untuk saudara-saudara seiman kita di Indonesia yang sedang dipenjarakan karena mempertahankan iman mereka. Berdoa agar Allah senantiasa memberikan perlindungan dan doakan agar mereka terus kuat bertahan. Berdoa agar penderitaan yang dialami bisa menjadi kesaksian dan mengubah penjara menjadi ladang misi penginjilan. * Doakan bagi pekerjaan Pekabaran Injil. Saat ini masih banyak suku di Indonesia yang belum mendengar Kabar Baik. Berdoa untuk pelatihan khusus yang diperlukan untuk menjangkau suku-suku tersebut. * Doakan bagi para utusan Injil. Berdoa untuk para utusan Injil yang saat ini melayani di seluruh penjuru tanah air. Doakan juga para mahasiswa STT yang sedang mempersiapkan diri untuk diutus ke berbagai tempat supaya Allah terus mempertegas rencana pengutusan- Nya bagi mereka. * Doakan untuk para pemimpin gereja (gembala jemaat), yaitu mereka yang memegang kunci dalam pelayanan gereja di Indonesia. Doakan agar mereka dapat menggembalakan jemaat dengan baik, menjaga keseimbangan antara kehidupan keluarga dan pelayanan, menangkis ajaran sesat, dan menangani masalah stres dalam pelayanan. * Doakan pemerintah dan pejabat pemerintahan. Berdoa supaya para pemimpin ini berpandangan lebih positif terhadap kebebasan hidup beragama. Doakan anak-anak Allah yang mempunyai kesempatan untuk duduk di kursi pemerintahan agar terus dikuatkan oleh Allah untuk menjadi saksi-saksi-Nya dan memberi pengaruh bagi kebijakan- kebijakan yang dikeluarkan. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ SURAT ANDA ~~ Dari: "Tarja Sumantri" <h&t.sumantri@suomiforum.com> >Hallo Bapak Redaksi e-JEMMi! >Salam damai dalam Kristus Yesus dari Helsinki, Finlandia. >Sudah lebih dari sembilan tahun saya tinggal di luar negeri, namun >yang namanya MISI -dalam arti yang umum - untuk Indonesia tidaklah >padam. Apakah mungkin saya bisa terlibat di MISI (Menyebarkan Injil >Seluruh Indonesia)? - sementara tubuh ada di Finlandia. Ini yang >biasanya saya (dgn beberapa rekan Indonesia) lakukan untuk "Misi >bagi Indonesia" dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang bersifat >Misi untuk Indonesia; memperkenalkan Indonesia; makanan, bahasa, >geografi dan terpenting apa yang sedang Tuhan kerjakan di Indonesia >==> goalnya : >,1. membuat Indonesia dikenal dan dicintai >,2. (sehingga) Indonesia ada di dalam doa mereka >,3. (akhirnya) ada daya dan dana yang terkirim untuk Misi di > Indonesia. >Sekarang ini kami masih ada di tahap pertama dan kedua, namun saya >telah menemukan pribadi-pribadi (orang asing) yang punya hati untuk >Indonesia dan ada sepasang keluarga yang bersedia diutus ke >Indonesia sebagai Penterjemah Alkitab untuk bahasa suku tertentu. > >Saya berterima kasih untuk adanya SABDA.org ini. Tuhan Yesus >memberkati Anda semua yang terlibat. Salam, Hendry Sumantri Redaksi: Halo untuk saudara seiman dan sepelayanan di Helsinki, Finlandia! Terima kasih untuk email yang dilayangkan ke Redaksi, karena sungguh sangat menyejukkan hati kami. Senang rasanya mendengar api misi Anda tidak pernah padam, khususnya untuk pelayanan di Tanah Air. Kami mendukung usaha Anda untuk mengenalkan Indonesia kepada orang- orang di Finlandia. Kiranya dukungan doa, dana, dan tenaga untuk pelayanan di Indonesia dapat mendorong kemajuan misi di Indonesia. Bagi rekan-rekan Indonesia yang ada di Finlandia, Anda bisa juga memperkenalkan publikasi e-JEMMi kepada mereka, supaya mereka juga bisa berlangganan untuk mendapatkan pokok-pokok doa, khususnya untuk Indonesia untuk bisa didoakan bersama-sama di sana. Kiranya pelayanan e-JEMMi dapat menjadi berkat bagi Anda. Untuk itu doakan juga pelayanan e-JEMMi. Apabila ada pokok doa/informasi/kesaksian dari Finlandia yang ingin Anda bagikan untuk para pembaca e-JEMMi, silakan kirim ke Redaksi. Kami akan senang membagikannya kepada para pembaca e-JEMMi lainnya. Selamat melayani dan Tuhan memberkati pelayanan Anda di Finlandia. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ URLS Edisi Ini ~~ * Mission Network News http://www.missionnetworknews.org/ _____________________________ DISCLAIMER ____________________________ Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari macam-macam pihak. Copyright(c) 2003 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN ______________________________________________________________________ Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat Anda kirimkan: Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi-JEMMi@xc.org>, atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org> Staf Redaksi: Natalia Endah S., Ratri, Yanto, dkk. ______________________________________________________________________ Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk berhenti, kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk Situs e-MISI dan e-JEMMi http://www.sabda.org/misi/ Untuk Arsip e-JEMMi http://www.sabda.org/publikasi/misi/ ______________________________________________________________________ "Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya." (Mazmur 126:6)
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |