Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2010/43 |
|
e-JEMMi edisi No. 43 Vol. 13/2010 (26-10-2010)
|
|
______________________________ e-JEMMi _____________________________ (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ______________________________________________________________________ SEKILAS ISI EDITORIAL PROFIL BANGSA: Orang Aikwakai, Sikaritai di Indonesia SUMBER MISI: Christian Maritime Missions (CMM) TOKOH MISI: Daws: Si Pembuat Murid KESAKSIAN MISI: "Saya Seperti Sampah" DOA BAGI MISI DUNIA: Zimbabwe, Asia Selatan DOA BAGI INDONESIA: Satu Tahun Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono ______________________________________________________________________ NO MAN IS POOR WHO HAS HAD A GODLY MOTHERS ______________________________________________________________________ EDITORIAL Shalom, Wilayah Indonesia bagian timur merupakan daerah yang sangat jarang diperhatikan oleh bangsa Indonesia. Tidak heran, apabila wilayah ini cukup jauh tertinggal dalam hal pembangunan jika dibandingkan dengan wilayah lainnya di Indonesia. Pada kesempatan kali ini, e-JEMMi menyajikan salah satu profil suku yang mendiami kawasan Indonesia Timur, yaitu suku Sikaritai yang tinggal di Papua, provinsi paling timur di Indonesia. Harapan kami, semoga kita bisa semakin mengenal mereka lebih dekat dan mendukung mereka di dalam doa-doa kita. Tuhan memberkati. Pimpinan Redaksi e-JEMMi, Novita Yuniarti < novita(at)in-christ.net > http://misi.sabda.org/ http://fb.sabda.org/misi ______________________________________________________________________ PROFIL BANGSA ORANG AIKWAKAI, SIKARITAI DI INDONESIA Orang-orang Sikaritai bertempat tinggal di Papua, provinsi paling timur di Indonesia. Bahasa mereka disebut bahasa Sikaritai. Bahasa ini digunakan sebagai bahasa percakapan oleh sebagian pengguna bahasa lain. Orang-orang Sikaritai tinggal di empat pedesaan kecil sekitar sungai Idenburg dan Rouffaer yang mengalir ke sungai Mamberamo dan berjarak 250 km dari sebelah barat kota Jayapura. Sebagian besar daerah mereka cukup datar dan berawa. Orang Sikaritai mencari nafkah dengan berburu dan mengumpulkan bahan makanan di hutan, menanam sayuran di kebun, dan menangkap ikan di sungai. Mereka biasanya memakai air sungai untuk minum dan mencuci. Daerah Sikaritai tidak terjangkau oleh listrik dan telepon. Alat transportasi utama mereka adalah perahu di sepanjang sungai-sungai yang berkelok-kelok atau berjalan kaki. Mereka membangun rumah dari bahan-bahan yang mereka peroleh dari hutan. Sebagian besar anak-anak hanya mengenyam pendidikan Sekolah Dasar karena tidak ada pendidikan yang lebih lanjut di daerah mereka. Orang-orang Sikaritai terkadang menikah dengan orang dari kelompok bahasa lain. Poligami masih umum terjadi di antara orang-orang Sikaritai. Banyak orang memunyai dua atau tiga istri. Agama mayoritas orang Sikaritai adalah Kristen. Gereja telah cukup mapan di wilayah itu, tetapi di sana masih terdapat pengaruh kuat dari agama tradisional. Hanya ada segelintir orang Sikaritai yang menerima pelatihan untuk menjadi pendeta atau penginjil di antara kaum sesuku mereka. Saat ini orang Sikaritai tidak memunyai Alkitab dalam bahasa mereka, namun baru-baru ini ada tim penerjemah yang ditugaskan untuk bekerja di antara mereka. Orang-orang Sikaritai sangat membutuhkan pengembangan masyarakat. Pada dasarnya mereka tidak mempunyai perawatan kesehatan dan sumber air yang bersih. Tingkat pendidikan dan melek huruf orang dewasa sangat rendah. Gereja juga butuh dikuatkan karena pengaruh agama tradisional masih kuat dan poligami cukup lazim di daerah tersebut. (tUly) Diterjemahkan dari: Judul asli artikel: Aikwakai, Sikaritai of Indonesia Nama situs: Joshua Project Penulis: Tidak dicantumkan Alamat URL: http://www.joshuaproject.net/people-profile.php?peo3=10197&rog3=ID ______________________________________________________________________ SUMBER MISI CHRISTIAN MARITIME MISSIONS (CMM) ==> http://www.cmmissions.org Christian Maritime Missions (CMM) adalah lembaga misi internasional yang bersifat nondenominasi. Sesuai dengan namanya, pelayanan ini menggunakan alat transportasi kapal. Pendiri sekaligus pemilik pelayanan maritim ini adalah Brent Burgess, yang berasal dari New Zealand. Misi dan visi mereka di antaranya menjangkau pulau-pulau yang terisolasi dan komunitas pinggir laut atau pantai dengan Injil, mendukung dan bekerjasama dengan gereja dan organisasi atau persekutuan yang ada, mendukung dan melatih komunitas Kristen untuk melayani sesama, serta mendukung dan mengembangkan usaha mikro masyarakat setempat. CMM juga siap untuk menolong daerah dan orang-orang yang menjadi korban bencana alam. Bagi Anda yang mempunyai keahlian khusus dalam bidang kesehatan dan teknik dapat mendukung pelayanan maritim ini, baik sebagai dokter, perawat, pembangun, teknisi listrik, teknisi air dan sanitasi. Selain itu, Anda juga dapat memberikan dukungan secara finansial. (DIY) ______________________________________________________________________ TOKOH MISI DAWS: SI PEMBUAT MURID Seorang pemuda ditangkap polisi karena kedapatan di bawah pengaruh alkohol. Polisi yang mengangkut dia menatapnya serta bertanya, "Apakah kamu menyukai kehidupan seperti ini?" "Saya membenci kehidupan seperti ini," jawab pemuda itu. Tiga jam kemudian, setelah pemuda itu merasa tenang di sebuah taman, polisi mengembalikan kunci mobilnya karena ia tidak melihat masalah yang lebih dalam daripada sekadar alkohol. Pemuda itu bernama Dawson Trotman. Tahun-tahun SMU-nya dilewatkan dengan menjabat sebagai pembaca pidato perpisahan kelas, ketua badan siswa, ketua dewan siswa, dan kapten tim bola basket. Akan tetapi, beberapa tahun berikutnya kehidupan Trotman menyimpang ke arah yang membahayakan. Ia berjudi, mabuk-mabukan dan menjadi pemain polo licik yang terkenal. Namun, pertemuan tengah malam dengan polisi setempat ternyata menjadi katalisator untuk suatu pertemuan dengan Yesus Kristus. Pada akhir minggu itu, Trotman pergi ke gereja. Pemimpin sekolah minggunya menugaskan dia menghafal 10 ayat mengenai keselamatan. Akan tetapi tiga minggu kemudian, ia kembali dengan 24 ayat di kepalanya. Tetapi ia kembali menenggak minuman keras dan berperilaku ceroboh. Ini bukanlah pertama kali ia ke gereja. Meskipun ia suka mencuri sejak kecil, ia menjadi pemimpin kaum muda di gerejanya. Kisah Trotman baru sampai sejauh itu dan ia masih belum memiliki hidup yang kekal. Tiba-tiba ia mendapati sebuah ayat Alkitab dari Injil Yohanes pasal 5, bahwa ia dapat memiliki hidup yang kekal. Ia berdoa, "Ya Tuhan, apapun artinya ayat itu, saya ingin memilikinya." Ayat lain terlintas dalam pikirannya. "Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya." Dan Trotman menerima Yesus tak lama kemudian. AWAL PELAYANANNYA Trotman menghabiskan beberapa tahun berikutnya dengan terlibat dalam penginjilan pribadi yang intensif. Sementara itu ia terus menyerahkan dirinya pada kehidupan doa yang disiplin. Seperti biasa fokusnya adalah memasukkan dan menyerap firman Allah. Pada tahun 1934, Trotman diminta mengunjungi seorang pelaut, Les Spencer dan membagikan firman Allah kepadanya. Betty Skinner, penulis biografi Trotman yang berjudul "Daws", menggambarkan adegan ini: "Di tempat parkir sekolah, mereka mencurahkan perhatian pada Alkitab. Ketika seorang satpam mendekat dan bertanya apa yang sedang mereka lakukan? "Membaca Alkitab", jawab Trotman. Ia juga mengambil kesempatan untuk bersaksi. Trotman beralih dari satu bagian ke bagian yang lain untuk menjelaskan Injil dan menjawab semua pembelaan satpam itu. "Dalam perjalanan kembali ke darat (Spencer) berkata, "Saya bersedia memberikan tangan kanan saya untuk dapat mengetahui bagaimana menggunakan firman Tuhan seperti itu." Itulah yang menjadi tanda awal pelayanan Para Navigator. Di beri nama demikian karena pada mulanya berhubungan dengan pelayanan pelayaran. Spencer menuntun orang lain kepada Kristus dan pada gilirannya menuntun orang lain lagi kepada keselamatan. Pelayanan pemuridan Para Navigator pun dimulai. Proses memenangkan dan memuridkan orang-orang, baik laki-laki maupun perempuan bagi Kristus berlanjut di seluruh dunia sampai sekarang ini. MENGHAFALKAN AYAT DAN MERENUNGKAN FIRMAN TUHAN Pengalaman pertobatan Trotman berpusat pada penghafalan dan perenungan firman Tuhan. Ia adalah pembuat murid sebab ia sendiri yang pertama kali dimuridkan oleh Allah melalui Alkitab. Penekanan untuk menghafalkan Alkitab disusunnya menurut tema-tema per topik, kemudian menjadi bagian dari kurikulum inti pelayanan Para Navigator sekarang ini. Trotman menghafal firman Tuhan tidak dengan cara yang legalistik. Ia mengerti bahwa Roh Allah harus menimbulkan hasrat yang berkobar dan menjadi tambang kekayaan firman-Nya. Menghafal firman Tuhan dan merenungkannya secara teratur merupakan dasar untuk mengalami kehidupan yang berlimpah. Pemazmur "menghargai/menyimpan" firman Tuhan di dalam hatinya dan merenungkan firman Tuhan itu "siang dan malam". Ketika Anda menulis firman Tuhan dalam celah-celah hati, maka Anda akan menemukan pikiran yang diperbaharui dan siap untuk menghadapi pencobaan, tantangan, dan kesengsaraan dari perspektif kebenaran Allah. Kebenaranlah yang membebaskan Anda. Semakin banyak Kitab Suci yang di simpan dalam hati, Anda akan semakin menjadi seperti Kristus. Rev. Billy Graham menyimpulkan kehidupan Trotman demikian: Dawson mencintai firman Tuhan lebih dari siapa pun dan mengajarkannya kepada saya untuk mencintai firman Allah. Ia selalu membawa Alkitabnya dan selalu diberinya tanda. Firman Allah begitu manis bagi dia." CIKAL BAKAL PARA NAVIGATOR Kehidupannya berubah, walaupun bekerja sebagai sopir truk di California. Ia mengajar seorang pelaut bernama Les Spencer bagaimana hidup bagi Kristus. Pelaut yang lain menanyakan kepada Spencer rahasia kehidupannya yang berubah. Spencer membawa orang itu kepada Trotman dan meminta dia mengajarinya. Trotman merasa jengkel. Ia sudah menghabiskan waktu berbulan-bulan dan meneruskan kepada Spencer segala sesuatu yang ia perlu ketahui untuk melakukan tugas itu sendiri. "Ajarkan dia!" katanya. Itulah awal pelayanan Para Navigator. Dari pengalaman ini, Trotman melihat potensi yang luar biasa yang dilakukan dalam pemuridan -- pribadi ke pribadi untuk mengubah kehidupan. Karena itu, para navigator mengadopsi moto "mengenal dan memperkenalkan Kristus". Ribuan orang memberi respons terhadap tantangan Trotman ini. Pelayanan Para Navigator pun berdiri (Organisasi tersebut tidak berbentuk badan hukum selama 10 dekade). Tak lama kemudian Spencer dan teman-teman sekapalnya mengajar 125 orang di atas kapal USS West Virginia, kemudian mengajar orang lain di atas kapal-kapal yang tenggelam di Pearl Harbor. Dawson Trotman, seorang laki-laki, yang penuh semangat menyampaikan pidato perpisahan kelas dan ketua mahasiswa, terus menggunakan bakatnya dengan baik. Pelayanan Para Navigator terus berkembang. Dewasa ini sekitar 100.000 orang berlangganan majalah Discipleship Journal. Anda mungkin telah melihat pedoman belajar yang lain dan buku-buku yang diterbitkan oleh organisasi itu atau majalah doa mereka. Lebih dari 3000 orang bekerja untuk Para Navigator kepada hampir seratus bangsa. Itulah cara ketaatan dari satu orang laki-laki yang mengasihi Tuhan. KEHIDUPAN YANG BERDISIPLIN Rev. Billy Graham berkhotbah pada penguburan Dawson Trotman tahun 1956. Ia meninggal ketika menyelamatkan seorang gadis kecil yang tenggelam di sebuah danau di bagian utara New York. "Menurut saya, Dawson Trotman secara pribadi telah menyentuh lebih banyak kehidupan (demi Kristus) ketimbang siapa pun yang pernah saya kenal," kata Graham. Graham mengenal Trotman dan pelayanan yang didirikannya -- dengan sangat baik, dan menggunakan bahan yang dikembangkan Trotman sebagai pengajaran tindak lanjut untuk kampanye-kampanye penginjilannya. "Dawson Trotman adalah seorang tokoh yang paling tidak terlupakan yang pernah saya temui dalam kehidupan Kristen saya. Ia terus sibuk sepanjang waktu menyentuh kehidupan setiap hari bagi Kristus (Billy Graham). Pengaruh Para Navigator sejak itu bertumbuh sampai proporsi seluruh dunia dengan kira-kira 3.600 staf yang mewakili 60 bangsa yang bekerja di 101 negara. Trotman mendirikan Para Navigator pada tahun 1934. Ia membuat bahan pelajaran Alkitab dan mengajarkannya melalui tahun-tahun pertumbuhan sampai meluas menjadi gerakan pemuridan -- dari personel militer sampai menjangkau para mahasiswa perguruan tinggi dan kaum awam. Di hati Trotman, pelayanan yang ia rindukan dari dulu sampai saat dipanggil Tuhan adalah pemuridan orang-orang percaya dalam disiplin rohani -- mulai dari doa, ibadah, pemahaman Alkitab, dan kebaktian. Diambil dari: Judul majalah: Sahabat Gembala, Juli 2005 Judul artikel: Daws: Si Pembuat Murid Penulis: Tidak dicantumkan Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung Halaman: 27 -- 30 ______________________________________________________________________ KESAKSIAN MISI "SAYA SEPERTI SAMPAH" L dilahirkan dan dibesarkan sebuah keluarga Kristen Koptik. Ia menjadi Kristen yang pasif. Di Mesir, mengajak orang yang sudah beragama untuk masuk ke agama yang diyakini oleh orang yang bersangkutan adalah ilegal. L jarang bersaksi mengenai imannya. Pada tahun 1994, ia berkata, ia mendengar suara Tuhan yang mendorongnya untuk mengatakan kepada orang lain mengenai Kristus. Saat itulah ia bersemangat membagikan Injil kepada orang-orang di desanya di bagian utara Mesir. Tidak lama kemudian, L ditahan dan dipenjarakan. Setelah ia dibebaskan, ia kembali memberitakan kabar keselamatan. Ia kembali dipenjara. Kali ini selama 14 tahun, penangkapan terakhir L dan pembebasannya terjadi pada awal tahun 2008. Seringkali ketika L ditahan ia mengalami penyiksaan ekstrim. Pada suatu penahanan tahun 1996, seorang petugas keamanan negara Mesir memukul mulutnya dan mengakibatkan kedua giginya patah. Ia berteriak, "Jangan berbicara tentang Kristus, jangan berkhotbah, jangan membagikan Injil", ingat L. Ia berkata, "Anjing ini tidak akan lagi berbicara tentang Yesus!" Pernah suatu kali, ia dikunci di dalam suatu kamar di dalam toilet di mana para penjaga mengencinginya. Berulang-ulang setrum listrik melukai kakinya dan perutnya dirobek dengan sebilah pisau, ususnya sampai keluar. Para penjaga menggunakan penyiksaan puntung rokok dengan menyundutkan rokok mereka di lengan dan pundak L. Tetapi meskipun L mengalami banyak penyiksaan, ia tidak dapat diam. Bahkan di penjara ia menceritakan tentang Kristus. Di suatu kesempatan, ketika ia dipenjara, seorang narapidana dari agama lain meminta L untuk memimpin doa. Mereka mengira bahwa L adalah bagian dari suatu kelompok agama lain yang konservatif. L setuju, tetapi ia berdoa menggunakan ayat-ayat Alkitab. Ia melakukan ini selama empat bulan. Banyak orang dari agama lain itu tidak pernah membaca kitabnya; mereka hanya tahu apa yang guru mereka katakan kepada mereka. Seorang narapidana bahkan mengatakan kepadanya bahwa baru pertama kali ia mendengar doa-doa yang L bacakan. Ketika L ditangkap karena membagikan Injil di penjara, ia disiksa. Suatu kali ia diikat ke sebuah tangga dengan tali tambang dan tangga itu dibalik. "Tiga petugas keamanan memukuli sekujur tubuhku dengan tongkat kayu dan berkata bahwa aku kafir dan layak menerima pukulan," kata L. "Aku berdoa bagi penganiaya karena mereka tidak mengenal Yesus. Aku meminta Tuhan untuk menyingkapkan kebenaran pada mereka." L berkata bahwa Tuhan telah mengizinkan ia mengalami pemenjaraan dan penyiksaan berkali-kali agar nama Tuhan dipermuliakan. "Saya seperti sampah. Kemuliaan hanya bagi Tuhan." "Tuhan berkata bahwa mereka akan membenciku tanpa alasan, tetapi aku tidak dapat berhenti mengabarkan tentang Dia," katanya. Diambil dari: Judul buletin: Kasih Dalam Perbuatan, Edisi Juli -- Agustus 2009 Penulis: tidak dicantumkan Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya Halaman: 4 -- 5 ______________________________________________________________________ DOA BAGI MISI DUNIA Z I M B A B W E Tingkat pengangguran di Zimbabwe diperkirakan mencapai 95 persen pada tahun 2009. Jumlah ini menempatkan Zimbabwe sebagai negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di dunia. Tempat yang memiliki tingkat pengangguran yang sangat tinggi juga otomatis memiliki pilihan kerja yang sempit. Satu-satunya cara bertahan hidup adalah dengan melanggar hukum seperti melakukan tindakan kejahatan dan prostitusi. Itulah sebabnya mengapa kota Harare Epworth di Zimbabwe terkenal dengan tingkat kejahatannya yang tinggi. Pandangan negatif yang melekat pada wilayah itu menyebabkan kota tersebut dihindari oleh banyak orang. Namun keputusasaan yang merajalela di kota itu justru membuatnya tempat yang sempurna untuk pelayanan. "Jesus Film Project" melihat kesempatan ini dan telah memberikan respons. Selama dua malam, tim pemutar Film Yesus ini dapat menyebarkan Injil kepada orang-orang yang tengah menderita di Epworth. Lebih dari 500 orang berkumpul untuk menyaksikan film tersebut, yang menayangkan kehidupan dan kematian Yesus Kristus serta ajakan untuk mengikuti-Nya. Setelah melihat film itu, 106 orang maju ke depan untuk menerima Kristus. Pada hari minggu setelah film itu ditayangkan, gereja-gereja di sekitar wilayah itu melaporkan kenaikan secara jumlah. Semua tamu gereja yang baru tersebut menyatakan bahwa mereka telah memberikan hidup mereka kepada Kristus setelah menonton Film Yesus. Puji Tuhan karena banyak orang yang maju ke depan dan menerima kehidupan baru. Akan tetapi, kehidupan tetaplah sulit bagi mereka, terutama bagi mereka yang tidak tahu jalan lain untuk menghasilkan uang selain melacurkan diri, mencuri, atau ikut dalam tindak kejahatan. Doakanlah agar orang-orang percaya baru yang menganggur dapat menemukan pekerjaan yang legal. Doakan agar Tuhan bekerja dalam kehidupan semua orang yang baru percaya ini dan menguatkan iman mereka. "Jesus Film Project" pergi ke seluruh dunia untuk mengajarkan Injil lewat film. Ribuan orang telah datang untuk mengenal Tuhan untuk pertama kalinya lewat pelayanan mereka. (t/Uly) Sumber: Mission News, Oktober 2010 [Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14791] Pokok doa: * Doakan masyarakat Zimbabwe yang telah memutuskan untuk menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, agar melalui perjumpaan mereka dengan Kristus, hidup mereka dipulihkan dan mereka diberi kesempatan untuk mendapat pekerjaan. * Doakan juga untuk pelayanan tim "Jesus Film Project" selanjutnya, agar Tuhan memberkati pelayanan mereka dan menjangkau lebih banyak orang untuk mengenal Kristus. A S I A S E L A T A N Di dunia barat, jarang orang membicarakan tentang kerasukan setan di luar pembahasan tentang film-film horor. Akan tetapi, di belahan dunia lain masalah ini sangat nyata. Asia Selatan penuh dengan berbagai kasus orang-orang yang dirasuki setan. Peperangan rohani yang kasat mata ini sangat nyata. Satu-satunya cara menghentikannya adalah dengan doa. Seorang remaja berumur 17 tahun di Asia Selatan baru-baru ini dirasuki oleh setan dan menjadi sangat buas. Remaja itu harus dirantai untuk mengikat kekuatan yang tidak natural ini, sama seperti orang yang kerasukan roh jahat yang muncul dari pekuburan di Markus 5. Ketika seorang misionaris yang didukung oleh "Gospel For Asia" bertemu dengan anak ini serta keluarganya, dia menjelaskan kondisi sebenarnya perihal anaknya kepada keluarganya yang takut kepada anak itu. Kemudian dia bersaksi tentang Injil kepada keluarga itu dan membantu mereka mengerti bahwa satu-satunya jalan agar anak mereka dibebaskan adalah dengan beriman dan berdoa pada Yesus. Beberapa misionaris-misionaris GFA berdoa dan berpuasa untuk anak itu. Lewat ketekunan doa mereka, anak itu akhirnya dilepaskan dari ikatannya. Saat ini, remaja itu menghadiri gereja misionaris GFA. Penduduk desa yang mengenal pemuda itu terkesima dengan perubahannya, tetapi yang paling terkagum-kagum adalah orang tuanya. Sayangnya, kedua orang tuanya takut untuk bergabung dengan gereja karena kuatir tentang apa yang mungkin dipikirkan oleh keluarga dan tetangga-tetangganya. Puji Tuhan atas transformasi yang terjadi dalam kehidupan remaja ini. Terus doakan keluargannya, dan minta agar Allah membuka mata mereka kepada Injil. Walaupun misionaris-misionaris GFA terus menghadapi cobaan-cobaan, mereka dapat terus memberitakan kebaikan Allah. (t/Uly) Sumber: Mission News, Oktober 2010 [Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14817] Pokok doa: * Mengucap syukur untuk pemulihan yang dialami remaja di Asia selatan ini setelah dilayani. Doakan agar remaja ini dan juga keluarganya dapat semakin bertumbuh di dalam pengenalannya akan Kristus. * Berdoa juga untuk banyak jemaat di Asia Selatan yang masih terikat dengan kuasa gelap, agar Roh Kudus memampukan dan memberi kekuatan kepada mereka untuk bisa lepas dari belenggu-belenggu kegelapan itu. ______________________________________________________________________ DOA BAGI INDONESIA SATU TAHUN PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DAN BOEDIONO ssGenap satu tahun (Rabu, 20 Oktober 2010) pemerintahan SBY dan Boediono, diwarnai dengan unjuk rasa di beberapa kota di Indonesia. Sempat terjadi bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi, namun situasi masih terkendali. Aksi yang dilakukan oleh mahasiswa, aktivis lembaga swadaya masyarakat, dan buruh tidak sampai berdampak kepada aktivitas politik, ekonomi, dan masyarakat seperti yang diperkirakan sebelumnya. Meskipun pengunjuk rasa memberi penilaian yang kurang terhadap kinerja pemerintah saat ini, namun tidak dapat disangkal bahwa pemerintah cukup berhasil di sektor-sektor lain. Masih banyak tugas yang harus diselesaikan pemerintah untuk menumbuhkan kembali harapan rakyat terhadap pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono. Dukungan doa kita semua untuk pemerintah akan menjadi sumbangsih yang besar bagi negara kita. Sumber: Kompas, Kamis 21 Oktober 2010, halaman 6 POKOK DOA: 1. Mengucap syukur untuk unjuk rasa yang dapat berjalan dengan "tertib" tanpa ada korban jiwa dan gangguan yang berarti. Mengucap syukur juga untuk aparat kepolisian yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik. 2. Bersyukur untuk keberhasilan yang sejauh ini telah diraih oleh pemerintah presiden SBY. Doakan agar Tuhan memberi kekuatan, kesehatan, perlindungan dan hikmat agar pemerintah dapat melakukan tugas-tugasnya dengan lebih baik lagi demi kesejahteraan dan keamanan bangsa Indonesia. 3. Doakan agar tercipta kerjasama yang baik antara masyarakat dan pemerintah. Biarlah masing-masing pihak dapat berperan aktif untuk saling mendukung kemajuan bangsa ini. 4. Berdoa supaya tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi ini untuk memprovokasi masyarakat lemah untuk menyerang dan mengganggu jalannya pemerintahan saat ini. 5. Doakan juga agar setiap orang percaya mendukung dalam doa untuk pemerintah dan ikut aktif berperan menjadi warga negara yang baik sehingga menciptakan situasi yang kondusif bagi kemajuan bangsa. ______________________________________________________________________ Anda diizinkan menyalin/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya. ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Novita Yuniarti dan Yulia Oeniyati Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org > Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org > ______________________________________________________________________ Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi Facebook MISI: http://fb.sabda.org/misi ______________________________________________________________________ Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) e-JEMMi/e-MISI 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |