Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2004/43 |
|
e-JEMMi edisi No. 43 Vol. 7/2004 (26-10-2004)
|
|
====================================================================== ><> ><> Buletin e-JEMMi <>< <>< Edisi Oktober 2004, Vol.7 No.43 ====================================================================== SEKILAS ISI: o [Editorial] o [Artikel Misi] : Enam Kunci bagi Gereja yang Baru Dirintis o [Profil/Sumber Misi] : Church Planting Resources Table, Church Multiplication Associates o [Doa Bagi Misi Dunia]: Guatemala, Afrika Selatan, dan Irak o [Doa Bagi Indonesia] : Gereja-gereja di Indonesia o [Surat Anda] : Mohon Doa untuk Penderita HIV/AIDS di Papua o [URLs Edisi Ini] ********************************************************************** Anda diizinkan mengutip/meng-copy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari Buletin e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan mencantumkan SUMBER ASLI dari setiap bahan dan Buletin e-JEMMi sebagai penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia. Thanks. ********************************************************************** ~~ EDITORIAL ~~ Salam dalam kasih Kristus. Pertanyaan yang muncul setelah gereja-gereja baru berdiri adalah "Bagaimana mengembangkannya?" Thomas Wade Akins dalam bukunya yang berjudul "Perintis Penginjilan Memulai Jemaat Baru" menuliskan bahwa ada enam unsur dasar yang diperlukan bagi pertumbuhan gereja baru. Untuk mengetahui keenam unsur kunci tersebut, silakan membaca sajian Redaksi di Kolom Artikel Misi. Berbicara tentang perintisan gereja, kita juga tidak boleh mengabaikan pertumbuhan gereja-gereja yang sudah lama berdiri. Bertepatan dengan Hari Reformasi Gereja yang diperingati pada tanggal 31 Oktober 2004 nanti, maka kami mengajak Anda untuk berdoa bagi gereja-gereja di Indonesia. Gereja-gereja perlu melakukan reformasi untuk menjadi lebih benar, dan lebih dipakai Tuhan untuk menjadi alat kebenaran-Nya. Demikian juga, hidup Kristen kita agar terus direformasi menjadi hidup yang semakin berkenan kepada Tuhan dan semakin memuliakan Tuhan. Segenap staf Redaksi mengucapkan: Selamat Hari Reformasi Gereja 2004! Redaksi Buletin e-JEMMi *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= "Gereja yang berakar pada Allah tidak dapat dicabut oleh manusia." *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ ARTIKEL MISI ~~ ENAM KUNCI BAGI PERTUMBUHAN GEREJA SESUDAH DIRINTIS =================================================== Begitu sebuah gereja dirintis, bagaimana mengembangkannya? Ada banyak buku yang sudah ditulis tentang tema ini dan banyak pengamatan sudah dilakukan. Bagaimanapun juga, ada enam unsur dasar yang diperlukan bagi pertumbuhan gereja, yaitu: 1. Pelayanan Doa ---------------- Sebuah gereja perlu mempunyai dasar doa. Para pendeta dan pemimpin tidak hanya perlu memberitahu orang-orangnya bahwa mereka perlu berdoa, tetapi juga perlu mengajar mereka mengenai bagaimana berdoa. Masalah yang dihadapi sebagian besar orang Kristen ialah mereka tidak tahu bagaimana meluangkan waktu bersama Tuhan (saat teduh). Berikut ini tercantum beberapa saran: a. Belajarlah bagaimana "mendengar suara Tuhan", dan bagaimana membuat daftar doa syafaat setiap hari sepanjang minggu. Penting juga membuat daftar hal-hal yang hendak disyukuri, dan sebagainya. b. Mulailah mengajar orang-orang berdoa dan menerapkan doa ke dalam kehidupannya. Sebab utama mengapa orang-orang Kristen meluangkan waktu sedikit sekali untuk berdoa walau mereka selalu mendengarkan khotbah tentang perlunya berdoa ialah karena mereka tidak tahu bagaimana berada bersama Tuhan dalam saat teduh. c. Bentuklah kelompok-kelompok di rumah-rumah. Kegiatan doa tidak harus terbatas dalam lingkup kebaktian. d. Kadang-kadang, akhirilah kebaktian dengan meminta setiap orang dalam kelompok-kelompok kecil bersimpuh berdoa. Ini penting sekali untuk mengembangkan gereja yang berdoa. 2. Pelayanan Puji-pujian ------------------------ Howard Snyder mengatakan dalam bukunya yang berjudul Guidelines for Urban Church Planting (Petunjuk untuk Perintis Gereja Kota) bahwa untuk mengembangkan sebuah gereja, perlu diadakan kebaktian/ibadah yang penuh sukacita dimana orang-orang akan merasa bersukacita. Ini prinsip universal. Tidak ada orang yang ingin berada dalam kebaktian yang suasananya mengingatkan dia akan upacara penguburan. Iman yang tidak memancarkan sukacita dan kegembiraan bukanlah iman sejati. Kebaktian yang penuh sukacita, yang diiringi musik yang baik, menular sifatnya. Ini tidak berarti bahwa kebaktian yang diadakan itu tanpa peraturan atau tidak tertib. Pengamatan dari berbagai tempat di seluruh dunia menunjukkan bahwa gereja-gereja yang sedang berkembang di tiap-tiap negara adalah gereja yang kebaktiannya dilingkupi suasana sukacita. Ingatlah bahwa musik adalah sarana puji-pujian. Musik itu sendiri bukan puji-pujian. Kita memuji Tuhan, bukan memuji musik kita. Musik adalah sarana kebudayaan untuk menaikkan puji-pujian. Untuk menyampaikan Injil, tidak perlu kita melenyapkan kebudayaan. Puji-pujian yang sejati merupakan penyembahan atas siapa Allah. Puji-pujian adalah sesuatu yang terjadi di dalam hati seseorang dan diungkapkan melalui bermacam-macam cara. Ada gereja yang suka melantunkan lagu-lagu rohani tradisional. Ada juga yang suka melambungkan refrein lagu-lagu. Kami berpendapat bahwa kita harus menghargai kebudayaan dan sub kebudayaan masyarakat setempat, dan kita juga harus menghargai otonomi setiap gereja. Namun, musik model apa pun yang dipilih oleh sebuah gereja, yang penting adalah kebaktiannya harus penuh dengan sukacita dan hidup. Kebaktian adalah perayaan yang diadakan bagi Allah. Gereja-gereja di Afrika ada yang memakai alat musik canang (gembrengan) dan mereka bahkan menari-nari sampai di bagian depan gereja pada waktu puji-pujian. Kita salah bila kita berkata, "Kalian tidak boleh melakukan hal itu karena itu bukan cara kami mengadakan kebaktian di Indonesia, Amerika, Brasil, India, atau di mana pun juga." Sebagai bagian dari kebaktian, sebuah gereja harus secara tetap mengadakan baptisan dan Perjamuan Tuhan. Dalam buku Dr. Charles Brock yang berjudul Indigenous Church Planting (Perintisan Gereja Pribumi), ia mengemukakan pengamatan berikut ini yang menyangkut kedua upacara penting itu: Untuk membaptis, Anda harus mempunyai: a. Calon yang tepat -- seseorang yang sudah bertobat dari dosa- dosanya dan yang sudah beriman kepada Yesus Kristus sebagai satu- satunya Tuhan, Juruselamat, dan Perantaranya. b. Otoritas yang tepat -- gereja setempat yang mandiri dapat memutuskan siapa yang akan mereka baptis dan siapa yang tidak. c. Pengurus yang tepat -- setiap gereja mempunyai wewenang sendiri dan dapat memilih siapa yang akan melaksanakan baptisan. d. Metode yang tepat -- membaptis dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus. e. Tujuan yang tepat -- melambangkan bahwa Kristus sudah mati menebus dosa-dosa kita, dikuburkan, dan dibangkitkan dari antara orang mati. Baptisan juga merupakan lambang bahwa kita sudah mati terhadap dosa-dosa kita dan sudah menerima kehidupan yang baru di dalam Yesus Kristus. Untuk mengadakan Perjamuan Tuhan, harus ada: a. Peserta yang tepat -- murid-murid Kristus. b. Otoritas yang tepat -- Yesus Kristus. Ia memerintahkan orang- orang percaya untuk mengadakan Perjamuan Tuhan guna mengingat kematian-Nya. c. Pengurus yang tepat -- gereja mempunyai wewenang sendiri dan dapat memilih siapa yang akan melaksanakan Perjamuan Tuhan. Orangnya haruslah si perintis, atau pemimpin setempat, atau gereja dapat memilih para anggotanya sendiri untuk memimpin bagian ini dalam sebuah kebaktian. d. Tujuan yang tepat -- untuk mengingat dan memberitakan kematian Kristus sampai Ia datang kembali. Di atas segalanya, khotbah tentang Firman Allah dalam kebaktian harus berpedoman pada Firman Allah. Kalau si perintis tidak mempunyai pengalaman berkhotbah, ia harus memilih satu bagian ayat dalam Alkitab dan melakukan keenam hal berikut ini: a. Bacalah ayat-ayatnya. b. Jelaskan kebenaran rohani dari ayat-ayat itu. c. Jelaskan bagaimana setiap kebenaran dapat diterapkan ke dalam kehidupan para pendengar. d. Berilah ilustrasi tentang setiap kebenaran. e. Lakukanlah hal itu dengan setiap ayat atau paragraf. f. Akhiri pemberitaan dengan himbauan. Kalau si perintis tidak mempunyai banyak pengalaman dan bukan seorang pengkhotbah yang mahir, ia bisa membatasi waktu khotbah menjadi 20 menit saja sebagai tahap permulaan. PERINGATAN: Lebih baik berkhotbah selama 20 menit setiap minggu kepada kelompok orang yang sedang bertumbuh daripada berkhotbah selama 30 atau 50 menit kepada orang-orang yang tidak ingin datang lagi dan yang tidak akan menganjurkan orang lain untuk datang ke gereja itu. Si perintis juga dapat memakai bahan Pemahaman Alkitab dan Penyampaian Cerita Alkitab. Pelajari tentang bagaimana Memimpin Kelompok PA di rumah-rumah dan juga tentang Penyampaian Cerita Alkitab, untuk belajar bagaimana mengkhotbahkan kabar baik dan bagaimana memimpin kelompok PA. 3. Pelayanan Penginjilan ------------------------ Untuk dapat bertumbuh, sebuah gereja perlu mempunyai pelayanan penginjilan yang menjangkau keluar. Anda dapat memakai rencana yang tercantum di dalam buku pedoman ini atau rencana lainnya. Yang paling penting ialah: gereja mengambil inisiatif menjangkau orang- orang di luar sana yang perlu memahami Injil, bukannya menunggu orang-orang itu datang ke kebaktian pada hari Minggu di tempat ibadah Anda. Si perintis perlu mempunyai pelayanan kunjungan yang melatih para anggotanya menjangkau orang-orang sesat di luar tempat ibadah, menginjili orang-orang sesat dengan tujuan membimbing mereka kepada Kristus di tempat-tempat lain, bukan hanya di gereja saja. 4. Pelayanan Pemuridan ---------------------- Untuk dapat bertumbuh, gereja harus mempunyai program yang akan mengintegrasi petobat-petobat baru dan yang akan melatih para pemimpin setempat, orang perseorangan atau dalam kelompok kecil. Si perintis akan melatih para pemimpin ini untuk beriman dan akan memperlengkapi mereka dalam hal praktis seperti: doa, memberi kesaksian, "memenangkan" jiwa bagi Kristus, memimpin kelompok PA di rumah, mengajarkan kebenaran Alkitab, dan sebagainya. Hal penting dalam melatih seseorang, yaitu orang yang diajar harus dibawa serta oleh si penginjil perintis kalau ia terjun ke lapangan. Sebagai contoh, para pemimpin yang baru harus menemani si perintis kalau si perintis sedang memimpin kelompok PA di rumah-rumah mereka yang belum menerima Kristus menjadi Tuhannya. Pemimpin setempat harus menemani si perintis dan mengamati dia ketika dia sedang bersaksi, membimbing orang-orang kepada Yesus, dan sebagainya. Tidak ada orang yang dapat memuridkan seseorang bila hanya dilakukan di dalam kelas. Ada dua rahasia tentang pemuridan yang baik: Pertama, latihlah orang-orang secara perseorangan atau dalam kelompok-kelompok kecil. Kedua, penting untuk membawa serta mereka terjun ke lapangan bersama Anda sementara Anda memberitakan Injil. 5. Pelayanan Persekutuan ------------------------ Untuk dapat bertumbuh, sebuah gereja perlu mempunyai persekutuan bersama saudara-saudara seiman, dimana terdapat kasih sejati di antara para anggota. Bilamana ada pengunjung-pengunjung yang masuk ke gereja, mereka harus dapat merasakan kasih Allah, juga kasih di antara para anggota. Kalau ada kepahitan, kebencian, dan perpecahan, tidak mungkin sebuah gereja dapat bertumbuh. Para pengunjung perlu melihat adanya keharmonisan dan kasih di gereja. Dengan demikian, barulah mereka dapat merasakan adanya persekutuan hangat di antara para anggota dan merasa diterima. 6. Kepengurusan yang baik ------------------------- Seorang pendeta sebuah gereja di Amerika yang anggotanya terdiri atas 4000 orang ditanyai, "Apa bedanya menjadi pendeta sebuah gereja yang anggotanya 40 orang dan yang anggotanya 4000 orang?" Jawabannya, "kepengurusan yang baik!" Penting sekali bagi seorang perintis untuk mempunyai mentalitas melatih orang-orangnya melakukan pekerjaan Tuhan, dan tidak berusaha melakukan segalanya seorang diri. Seorang pendeta dapat mengatur segalanya di dalam gereja yang anggotanya 30 sampai 80 orang. Tetapi bagaimanapun juga, suatu saat, gereja itu akan sampai pada titik dimana tidak akan terjadi perkembangan lebih lanjut kalau ia tidak melatih orang-orangnya dalam bidang metode kepengurusan. Ia harus mendelegasikan tanggung jawab kepada orang-orang yang dewasa kerohaniannya dan yang sudah terlatih. Dengan demikian, peranan utama seorang perintis ialah menjadi seorang pelatih. Dikutip dari sumber: Judul Buku : Perintis Penginjilan Memulai Jemaat Baru Judul Artikel: Enam Kunci Bagi Pertumbuhan Gereja Sesudah Dirintis Penulis : Thomas Wade Akins Halaman : 34-41 *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ PROFIL/SUMBER MISI ~~ CHURCH PLANTING RESOURCES TABLE ==> http://www.mislinks.org/church/chplant.htm Saat mengakses URL di atas, maka Anda akan menemukan 100 lebih links yang mengantar Anda menuju ke sumber-sumber informasi seputar perintisan gereja. Silakan menjelajah. CHURCH MULTIPLICATION ASSOCIATES ==> http://www.cmaresources.org/ Church Multiplication Associates sedang membuat sebuah situs khusus tentang program ´organic church planting´ (perintisan gereja organik). Program ini bertujuan untuk menerapkan prinsip-prinsip Alkitab saat merintis berdirinya gereja-gereja baru di wilayah- wilayah terabaikan. Dengan demikian, gereja tersebut dapat bertumbuh dan bereproduksi. Gereja-gereja organik, biasanya merupakan gereja- gereja kecil yang reproduktif. Gereja-gereja ini mempunyai dasar yang kuat untuk bermultiplikasi menjadi gereja-gereja baru. Gereja- gereja organik ini bisa diadakan di berbagai tempat -- di rumah, di kantor, di kampus, di restoran, dan bahkan di lapangan parkir. Jika Anda tertarik untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang gereja organik, silakan mengunjungi alamat di atas. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ DOA BAGI MISI DUNIA ~~ G U A T E M A L A Selama bertahun-tahun, penganiayaan terhadap anak dan kemiskinan adalah rahasia hitam yang tersembunyi dan tertutup rapat di Guetemala. Namun karena mengetahui bahwa anak-anak merupakan sumber yang sangat berharga bagi masa depan negara, Buckner Orphan Care meluncurkan suatu kerja sama di Guatemala. Perwakilan dari Buckner mengatakan, "Selama bertahun-tahun pemerintah belum melakukan apa- apa untuk menolong anak-anak. Sekarang telah terpilih presiden baru dan ibu negara baru yang siap bekerja. Mereka ingin mengubah keadaan dan kami ingin membantunya." Injil akan menjadi dasar bagi pelayanan Buckner Orphan Care yang menjalin kerja sama dengan pemerintah dan gereja setempat. "Pemerintah baru saat ini: 1. menyiapkan program untuk menyediakan lebih banyak pendidikan bagi anak-anak, 2. mencoba bekerja sama dengan organisasi-organisasi Kristen seperti Buckner untuk membantu dalam hal perawatan dan pemeliharaan anak- anak di rumah, 3. memberikan kesempatan kepada persekutuan-persekutuan Kristen untuk menjangkau anak-anak terabaikan dengan menyediakan bantuan- bantuan yang diperlukan melalui kerja sama dengan warga Guatemala serta gereja setempat." [Sumber: Mission Network News, October 14th, 2004] Pokok Doa: ---------- * Bersyukur atas pelayanan Buckner Orphan Care yang melayani anak- anak di Guatemala. Berdoa agar organisasi ini bisa mencukupi kebutuhan jasmani dan juga rohani bagi anak-anak terabaikan di Guatemala. * Doakan kerja sama antara pemerintah baru, organisasi-organisasi Kristen, dan juga gereja-gereja setempat dalam mengatasi kasus anak-anak terabaikan di Guatemala. I R A K Saat ini, gereja-gereja di Irak sekali lagi menjadi sasaran tindak kekerasan. Hal ini menjadi perhatian bagi lembaga-lembaga pemberi bantuan dan organisasi-organisasi misi, salah satunya adalah International Aid (IA). Menurut perwakilan dari IA, "Elemen radikal di Irak sedang berusaha untuk mengusir orang-orang Kristen agar keluar dari Irak, terutama menjelang pemilu di bulan Januari mendatang. Jika hal tersebut benar-benar terjadi, maka pengusiran tersebut dapat memberikan dampak kepada pelayanan dari organisasi- organisasi Kristen di Irak, termasuk IA. Namun, untuk saat ini, hal tersebut belum terjadi. IA mempunyai empat klinik yang aktif di Irak, dan keempatnya menjadi alasan bagi adanya gereja Kristen di Irak karena semua dokter dan perawatnya adalah orang-orang Irak yang beragama Kristen. Perwakilan IA juga mengatakan bahwa ancaman itu belum mempengaruhi pelayanan mereka. "Para dokter dan tim medis Kristen masih bertahan di Irak. Namun, mereka menyadari bahwa risiko yang mereka hadapi pasti akan bertambah besar saat pemilu semakin mendekat." [Sumber: Mission Network News, October 19th, 2004] Pokok Doa: ---------- * Naikkan syukur atas keberadaan para dokter dan staf medis Kristen yang saat ini masih bertahan di Irak. Doakan agar Allah menguatkan iman mereka saat menghadapi ancaman yang semakin meningkat menjelang pemilu di Irak. * Berdoa supaya tim medis dan umat Kristen yang saat ini masih di Irak tetap dapat menerapkan kasih Allah bagi masyarakat di sekelilingnya meskipun lingkungan mereka tidak mendukung. A F R I K A S E L A T A N Akhirnya, kerinduan umat Kristen di Afrika Selatan untuk menjangkau bangsa mereka telah tercapai, dimana ada sekitar 180.000 orang yang mendengar berita mengenai Yesus Kristus. Dengan membawa sebuah proyektor tua dan generator portable, Jan melakukan perjalanan di wilayah Afrika Selatan dan memutar film YESUS. Sebelum memutar film tersebut di suatu wilayah, Jan menghubungi para pendeta lokal di wilayah tersebut dan meminta mereka untuk melakukan pelayanan follow-up bagi setiap orang yang memberikan respon, setelah menyaksikan penayangan film YESUS. Jan bahkan tidak segan untuk mengeluarkan uang dari dompetnya sendiri untuk melakukan pelayanannya tersebut. [Sumber: Mission Network News, October 14th, 2004] * Bersyukur untuk 180.000 orang yang telah mendengar berita Injil. Doakan pelayanan follow-up yang mereka perlukan agar iman mereka kepada Yesus bisa semakin bertumbuh. * Berdoa untuk Jan dan para pekerja misi lainnya yang menyebarkan berita Injil di wilayah Afrika Selatan. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ DOA BAGI INDONESIA ~~ Gereja-gereja di Indonesia -------------------------- Bertepatan dengan peringatan Hari Reformasi Gereja yang diadakan setiap tanggal 31 Oktober, maka pada kesempatan ini, kami sekali lagi mengajak Anda untuk mendoakan gereja-gereja di Indonesia. Kita akan bersama-sama bersehati untuk bersyukur dan memohon kepada Tuhan dengan pokok doa sebagai berikut: * Kesatuan dan persatuan gereja-gereja di seluruh Indonesia dalam menjalankan Amanat Agung. Doakan supaya gereja-gereja terus melakukan reformasi untuk menjadi lebih benar, lebih baik, dan semakin berkenan kepada Tuhan. * Gereja-gereja bisa menjadi garam dan terang di tengah-tengah situasi yang penuh ketidakpastian saat ini. * Setiap jemaat dapat menjadi saksi-saksi nyata bagi lingkungan di sekitarnya. * Kiranya peringatan Hari Reformasi Gereja tahun ini memberikan semangat baru bagi semua gereja dan umat Kristen di Indonesia agar iman mereka bisa semakin berakar, bertumbuh, dan berbuah di dalam Kristus. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ SURAT ANDA ~~ Dari: <Yappy_U@> >Terima kasih untuk tetap setia mengirimkan saya informasi dan >pokok-pokok doa lewat media ini. Saya mau memohon kiranya tolong >didoakan mengenai tingkat HIV/AIDS yang semakin meningkat pesat di >Papua. Terima kasih atas perhatiannya. Tuhan berkati pelayanan >saudara/saudari. >Yappy Redaksi: Terima kasih atas kiriman email dan usulannya. Pokok Doa tentang HIV/AIDS telah kami tampilkan dalam Buletin e-JEMMi Edisi 42/2004. Kehadiran email ini semakin memberikan bukti bahwa kita perlu mendukung dalam doa agar ada gerakan nasional yang akan mendorong masyarakat semakin waspada akan bahaya menyebarnya virus HIV/AIDS dan bertambahnya jumlah penderita HIV/AIDS, di Papua khususnya, dan di Indonesia pada umumnya. Selamat melayani! *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ URLS Edisi Ini ~~ * Mission Network News http://www.missionnetworknews.org/ _____________________________ DISCLAIMER ____________________________ Bahan-bahan dlm Buletin e-JEMMi disadur dengan izin dari banyak pihak Copyright(c) 2004 oleh Buletin e-JEMMi --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Situs YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ______________________________________________________________________ Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat Anda kirimkan: Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi@xc.org>, atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org> Staf Redaksi: Natalia Endah S., Ratri, Djoko, Tesalonika, dkk. ______________________________________________________________________ Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk berhenti, kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk Situs e-MISI http://www.sabda.org/misi/ Untuk Arsip Buletin e-JEMMi http://www.sabda.org/publikasi/misi/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |