Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2008/41 |
|
e-JEMMi edisi No. 41 Vol. 11/2008 (14-10-2008)
|
|
______________________________ e-JEMMi _____________________________ (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ______________________________________________________________________ SEKILAS ISI EDITORIAL ARTIKEL MISI: Berdoa Kepada Allah REFERENSI MISI: Seputar Doa (1) SUMBER MISI: The International Day of Prayer for the Persecuted Church (IDOP) KESAKSIAN MISI: Sebuah Keputusan untuk Tetap Tinggal DOA BAGI MISI DUNIA: Ethiopia, Haiti DOA BAGI INDONESIA: Habitat for Humanity ______________________________________________________________________ A LIFE GIVEN FULLY TO GOD BECOMES A GOD FILLED LIFE ______________________________________________________________________ EDITORIAL Shalom, Seperti sudah kami informasikan di edisi e-JEMMi minggu lalu bahwa dalam rangka menyambut International Day of Prayer (IDOP) yang akan dirayakan tanggal 9 -- 16 November 2008, edisi e-JEMMi bulan Oktober ini didedikasikan khusus untuk membahas tentang doa agar kita dapat mempersiapkan diri mengikuti acara doa bersama itu dengan baik. Bagi sebagian besar orang Kristen, "doa" bukanlah sesuatu yang baru. Namun, sangat disayangkan sebagian besar orang percaya sebenarnya tidak tahu bagaimana berdoa dengan benar dan penuh kuasa. Nah, sajian artikel minggu ini kiranya dapat menolong kita untuk belajar lebih banyak tentang doa supaya kehidupan doa kita semakin berkenan kepada Tuhan. Sajian Kesaksian Misi juga kami harapkan dapat menolong kita semua memfokuskan diri pada saudara-saudara seiman kita yang saat ini sedang mengalami aniaya dan membutuhkan dukungan doa kita. Selamat berdoa. Pimpinan Redaksi e-JEMMi, Novita Yuniarti ______________________________________________________________________ PUSH = PRAY UNTIL SOMETHING HAPPENS ______________________________________________________________________ ARTIKEL MISI BERDOA KEPADA ALLAH Bagaimana kita dapat memiliki doa yang berkuasa? Kisah Para Rasul 12:5 menerangkan tentang doa kepada Allah yang berkemenangan dan doa yang mengakibatkan perkara-perkara besar terjadi. "Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah." Perhatikan perkataan "kepada Allah". Doa yang berkuasa adalah "doa yang ditujukan kepada Allah". Tetapi ada sebagian orang yang berkata, "Bukankah semua doa itu tertuju kepada Allah?" Tidak! Banyak doa, baik doa yang dilakukan bersama-sama maupun perseorangan, tidak ditujukan kepada Allah. Doa yang tertuju kepada Allah adalah doa yang dilakukan dengan mendekatkan hati kita kepada Allah sehingga kita memiliki keyakinan bahwa Allah mendengar doa kita. Dalam berdoa, kebanyakan dari kita hanya sedikit mengingat tentang Allah. Pikiran kita penuh dengan segala sesuatu yang kita butuhkan, bahkan pikiran kita mengembara ke tempat lain. Dalam doa semacam ini, tidak akan ada kuasa. Tetapi jika kita sungguh-sungguh masuk hadirat Allah dan berjumpa muka dengan muka dengan Dia di dalam doa, dan sungguh-sungguh mencari kehendak-Nya, maka doa kita mendapat kuasa. Jadi jika kita mau berdoa dengan benar, hal utama yang harus kita lakukan adalah apakah kita sungguh-sungguh menyerahkan diri kita untuk menghadap hadirat-Nya. Sebelum mengajukan permohonan kepada Allah, kita harus datang kepada-Nya dengan sikap hati yang benar, percaya bahwa Ia mendengar permohonan kita, dan akan memberikan apa yang kita perlukan. Hal ini hanya terjadi dengan pertolongan Roh Kudus. Karena itu kita harus meminta pertolongan Roh Kudus untuk masuk hadirat Allah, dan jangan tergesa-gesa sebelum Ia membawa kita masuk dalam hadirat Tuhan. Pada suatu malam, ada seorang pemuda Kristen yang bersemangat untuk mengikuti doa bersama yang sedang kami adakan. Sebelum berdoa, saya mengatakan kepada orang-orang yang mengikuti persekutuan doa tersebut agar mereka sungguh-sungguh ketika sedang berdoa, sungguh-sungguh merasakan hadirat Tuhan, dan pikiran mereka hanya tertuju kepada Tuhan. Beberapa hari kemudian, saya bertemu dengan pemuda tersebut dan ia berkata bahwa pengalamam doa malam itu merupakan hal yang sama sekali baru baginya. Jika kita ingin berdoa dengan benar, maka perkataan ini harus tertanam di hati kita, yaitu "tertuju kepada Allah". Rahasia kedua doa yang berkuasa terdapat dalam ayat yang sama (Kisah Para Rasul 12:5), yaitu "dengan tekun". Dalam bahasa Gerika, kata-kata itu mengandung arti yang menggambarkan hati yang penuh pengharapan kepada Tuhan. "Semangat yang tak kunjung padam" mungkin adalah peribahasa yang paling mendekati arti kata bahasa Gerika itu. Perkataan ini juga digunakan Tuhan Yesus dalam Lukas 22:44: "Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah." Dalam Ibrani 5:7, dikatakan bahwa "dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan". Dalam Roma 15:30, Rasul Paulus mengatakan, "Tetapi demi Kristus, Tuhan kita, dan demi kasih Roh, aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, untuk bergumul bersama-sama dengan aku dalam doa kepada Allah untuk aku." Kata "bergumul" di sini artinya sama dengan "berkelahi" atau "bergulat", seperti dalam pertandingan olahraga. Dengan perkataan lain, doa yang berkemenangan adalah doa di mana kita mencurahkan segenap jiwa kita dan dengan pengharapan yang penuh kepada Allah. Banyak doa kita yang tidak berkuasa karena hati kita tidak tertuju kepada Dia. Kita datang ke hadirat Allah dengan sejumlah permohonan, lalu cepat-cepat pergi meninggalkan hadirat-Nya. Sering kali kita tidak bisa menjawab jika seseorang bertanya kepada kita untuk apa kita berdoa selama satu jam. Kita tidak dapat berharap kepada Tuhan agar Ia memberi perhatian lebih untuk menjawab doa-doa kita jika kita tidak menyerahkan hati kita sepenuhnya kepada-Nya. Akhir-akhir ini, kita banyak mendengar tentang ketenteraman iman dari orang-orang percaya, tetapi kita jarang mendengar tentang pergumulan iman mereka di dalam doa. Ada juga yang mengira bahwa iman mereka sudah sampai pada tingkat tertentu. Hal-hal tersebut disebabkan karena mereka tidak pernah mengetahui tentang menggumuli sesuatu di dalam doa. Jika kita belajar menghadap hadirat Tuhan dengan penuh pengharapan, kita akan mengenal kuasa-Nya dalam doa yang tidak banyak diketahui oleh sebagian besar orang percaya. Bagaimana kita dapat mencapai ketekunan dan kesungguhan dalam doa? Bukan dengan kekuatan kita sendiri kita dapat mencapai hal itu. Cara yang sebenarnya dijelaskan dalam Roma 8:26, "Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan." Jika kita hanya mengandalkan kekuatan kita, ini adalah usaha yang sia-sia. Ketekunan yang dikerjakan di dalam kita melalui Roh Kuduslah yang membuat kita berkenan di hadapan Allah. Sekali lagi, apabila kita ingin berdoa kepada Tuhan, kita harus meminta pimpinan Roh kudus untuk mengajari dan memampukan kita dalam berdoa. Inilah yang menyebabkan kita perlu melakukan doa puasa. Dalam Daniel 9:3, kita melihat bagaimana cara Daniel datang menghadap hadirat Tuhan. "Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan bermohon, sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu." Ada orang yang berpikir bahwa puasa tidak berlaku bagi orang Kristen, apalagi pada zaman sekarang. Tetapi jika kita membaca Kisah Para Rasul 13:2-3, kita mendapati bahwa puasa dilakukan oleh orang-orang percaya pada zaman rasul-rasul. Kalau kita mau berdoa dengan kuasa, kita harus berdoa dengan berpuasa. Hal ini tentu saja tidak berarti bahwa kita harus berpuasa tiap kali kita berdoa. Tetapi ada saat-saat tertentu dalam kehidupan kita -- keadaan yang genting dalam pekerjaan, orang yang hendak undur dari Tuhan -- kita harus mendoakannya dengan segenap hati kepada Tuhan. Dalam doa yang seperti ini, ada kuasa yang luar biasa. Untuk mengatasi masa-masa sukar di dalam kehidupan kita, maka kita harus berdoa disertai dengan berpuasa. Kita tidak dapat menghadap hadirat Allah dengan sikap hati yang angkuh, yang hanya mementingkan dan menyenangkan diri sendiri. Saat kita datang ke hadirat Tuhan, maka kita harus menanggalkan segala beban yang berpusat pada kepentingan diri sendiri agar kita dapat masuk ke hadirat Tuhan dan menerima berkat yang telah Ia sediakan. Rahasia ketiga dari doa yang berkuasa yang juga dijelaskan dalam Kisah Para Rasul 12:5 adalah "doa jemaat Allah". Ada kuasa yang berlimpah-limpah pada saat kita bersekutu bersama orang percaya di dalam doa. Allah berkenan kepada persekutan anak-anak-Nya dan Ia berusaha menjelaskan hal ini dengan bermacam-macam cara, karena itu ia memberi berkat yang istimewa kepada persekutuan doa. Dalam Matius 18:19 dikatakan, "Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga." Akan tetapi ayat ini tidak menerangkan jika dua orang sehati meminta, tetapi jika dua orang sehati di dalam meminta hal yang akan dipintanya. Dua orang bisa jadi sehati dalam meminta sesuatu, tetapi tidak benar-benar sehati di dalam sesuatu hal yang dipintanya. Seseorang bisa jadi meminta hal tersebut karena ia menginginkannya, yang seorang lagi boleh jadi meminta hal itu untuk menyukakan hati temannya. Tetapi di mana ada persekutuan yang benar, di mana ada Roh Allah yang mendatangkan kesatuan di antara dua orang beriman di dalam doa tentang sesuatu yang boleh diminta kepada Allah, atau di mana Roh Allah menaruh beban yang sama di dalam dua hati, maka di dalam doa-doa semacam itu, ada kuasa penuh yang tidak ada tandingannya. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Bagaimana Kita Patut Berdoa Penulis: R. A. Torrey Penerjemah: R. G. Johannes Penerbit: Christian Literature Crusade, Surabaya Halaman: 22 -- 28 ______________________________________________________________________ REFERENSI MISI SEPUTAR DOA (1) Silakan mengakses alamat-alamat URL di bawah ini untuk mendapatkan artikel-artikel seputar topik doa. 1. Doa Dan Gereja Teraniaya ==> http://misi.sabda.org/doa_dan_gereja_teraniaya 2. Doa -- Pusat Kekuatan Misi ==> http://misi.sabda.org/doa--pusat_kekuatan_misi 3. Gerakan Doa Dunia ==> http://misi.sabda.org/gerakan_doa_dunia 4. Doa ==> http://misi.sabda.org/doa 5. Supremasi Tuhan Dalam Misi Melalui Doa ==> http://misi.sabda.org/supremasi_tuhan_dalam_misi_melalui_doa 6. Roh Kudus dan Doa ==> http://misi.sabda.org/roh_kudus_dan_doa 7. Apakah Menara Doa Kota? ==> http://misi.sabda.org/apakah_menara_doa_kota 8. Doa: Melawan Status Quo ==> http://misi.sabda.org/doa_melawan_status_quo 9. Arti Penting Dari Belajar Berdoa ==> http://misi.sabda.org/arti_penting_dari_belajar_berdoa 10. Merebut Kota di Korea ==> http://misi.sabda.org/merebut_kota_di_korea 11. Berdoa Untuk Mereka yang Belum Terjangkau ==> http://misi.sabda.org/berdoa_untuk_mereka_yang_belum_terjangkau 12. Hal-Hal Besar Terjadi Ketika Anak-Anak Berdoa ==> http://misi.sabda.org/hal_hal_besar_terjadi_ketika_anak_anak_berdoa 13. Mengajar Anak-Anak Berdoa ==> http://misi.sabda.org/mengajar_anak_anak_berdoa ______________________________________________________________________ SUMBER MISI THE INTERNATIONAL DAY OF PRAYER FOR THE PERSECUTED CHURCH (IDOP) ==> http://www.persecutedchurch.org/ IDOP mulai berjalan pada tahun 1966 berkat usaha World Evangelical Fellowship (WEF) yang bekerja sama dengan beragam denominasi dan organisasi Kristen lainnya. Dari kelompok inti yang terdiri dari kira-kira tujuh ribu gereja, IDOP bertumbuh menjadi sebuah acara hari doa terbesar di antara sejenisnya di dunia. Fokus utamanya adalah untuk membangkitkan doa dan tindakan dari semua orang percaya demi kepentingan komunitas orang-orang percaya yang teraniaya. Selain itu juga untuk mendorong semua orang percaya berdoa bagi jiwa-jiwa para penganiaya, bangsa-bangsa yang mendukung penganiayaan, dan orang-orang yang mengabaikan tindakan tersebut. Selama pelayanannya, IDOP telah menuai banyak hasil, antara lain [1] lebih dari seratus ribu gereja AS diperkirakan telah bergabung di IDOP; [2] orang-orang Kristen di 130 negara ingat akan saudara- saudara mereka yang teraniaya; [3] gereja-gereja Kristen semakin sadar akan penganiayaan yang banyak terjadi, dan mulai bersatu dalam doa untuk mendukung sesama orang percaya; [4] publisitas yang semakin luas tentang masalah penganiayaan terhadap orang Kristen, baik di media Kristen maupun sekuler; dan banyak lainnya. Kunjungi alamat situs IDOP di atas untuk mengetahui bagaimana Anda dapat ikut serta dalam acara IDOP yang akan diadakan secara serempak di seluruh dunia pada tanggal 9 -- 16 November 2008, dan untuk berdoa bagi saudara-saudara kita yang sedang menderita aniaya. ______________________________________________________________________ KESAKSIAN MISI SEBUAH KEPUTUSAN UNTUK TETAP TINGGAL Mereka datang tanpa peringatan, tidak dari mana-mana. Penginjil To Dinh Trung sedang mengayuh sepedanya melintasi jalanan berdebu yang berbatu-batu di Vietnam Utara. Lubang-lubang di jalanan menyita perhatiannya sepenuhnya. Tiba-tiba ia dikelilingi oleh sekelompok petugas polisi komunis yang menariknya jatuh dari sepedanya dan mulai memukulinya. Mereka membuat penginjil ini menjadi bahan tertawaan di hadapan kerumunan orang-orang desa, merekam semuanya dalam video. Akhirnya, ia dibawa ke penjara dan ditahan di sana tanpa sebuah sidang. Trung telah berkeliling ribuan mil dengan sepedanya sementara melayani suku K`Ho. Lusinan penduduk desa K`Ho telah menjadi orang-orang Kristen setelah Trung mengunjungi mereka di rumah-rumah mereka. Tetapi K`Ho adalah salah satu dari enam puluh suku di Vietnam yang telah dilarang keras oleh pemerintah untuk diinjili orang Kristen. Tetap saja, ada sekelompok orang percaya yang terus bertambah jumlahnya membaktikan diri mereka untuk membawa Kabar Baik Injil "keluar perkemahan", di mana tidak ada gereja resmi yang berdiri. Beberapa di antara mereka adalah guru sekolah, tapi kebanyakan dari mereka adalah petani beras atau nelayan. Semuanya dianiaya oleh pemerintah komunis. Trung berada di penjara selama enam bulan sebelum persidangannya. Ia melihat hal ini sebagai kesempatan ilahi untuk berkhotbah kepada mereka yang masih terhilang di penjara. Apa lagi yang dapat dilakukan oleh komunis terhadapnya? Ia sudah berada di dalam penjara! Melalui usaha-usaha penginjilannya, banyak yang telah datang kepada Kristus di penjara di dekat Quang Ngai. Sementara itu, orang-orang Kristen di seluruh dunia menjadi siaga akan situasi Trung. Banyak yang berdoa dan menulis surat demi keadaannya. Karena tekanan yang diberikan kepada penguasa-penguasa di Vietnam, Trung ditawari pembebasan dini. Masalah satu-satunya: Penginjil itu belum siap untuk pergi! Ia merasakan panggilan Allah untuk tetap tinggal di penjara dan menggembalakan kawanan domba-dombanya yang baru percaya. Trung menolak pembebasan dininya dan memilih untuk menghabiskan seluruh masa penjaranya. Trung mendapatkan dorongan yang amat besar ketika ia mendengar mengenai banyaknya surat yang ditulis oleh orang-orang atas namanya. Ia tahu bahwa ia dipanggil untuk menjadi penginjil di Vietnam -- yang merupakan pekerjaan yang amat berbahaya. Doa-doa dan surat-surat memberikan kepadanya kekuatan untuk terus menjadi saksi terhadap rekan-rekan sepenjaranya bagi Kerajaan Allah. "Aku tidak peduli akan kehidupanku sendiri. Hal yang paling penting adalah bahwa aku menyelesaikan pelayananku, pekerjaan yang diberikan oleh Tuhan Yesus kepadaku -- untuk memberitakan Kabar Baik kepada orang-orang mengenai anugerah keselamatan dari Allah." "Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah." (Kisah Para Rasul 20:24) Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Jesus Freaks Penyusun: Toby McKeehan dan Mark Heimermann Penerbit: Cipta Olah Pustaka, 1995 Halaman: 190 -- 191 ______________________________________________________________________ DOA BAGI MISI DUNIA E T H I O P I A FS adalah seorang ibu dari sembilan orang anak yang sedang jatuh sakit. Dua bulan kemudian, dia ditemukan sudah tak bernyawa oleh ibunya yang datang untuk menengoknya. Kesedihan yang mendalam dirasakan oleh seluruh warga desa Alelu setelah kematian FS diketahui oleh teman-teman dan kerabatnya. Berita tentang FS tersebut didengar oleh seorang misionaris Kristen yang bernama WB yang tinggal di daerah tersebut. Dengan begitu meyakinkan, dia mengatakan Tuhan memberinya sebuah hari penyelamatan, yaitu bahwa Tuhan akan membangkitkan orang mati. WB akhirnya mencari jenazah wanita itu. Masyarakat non-Kristen pun berkerumun saat WB mendoakan jasad FS yang tertutup kain. Mereka bertanya, "Mengapa orang ini mendoakan mayat?" WB kemudian menghubungkannya dengan kejadian selanjutnya. "Aku percaya Tuhan akan bekerja melaluiku. Aku berdoa seperti Petrus berdoa. `FS, bangunlah. Aku memintamu dalam nama Tuhan. Hiduplah.` Saat saya mengucapkan `FS, bangunlah dalam nama Yesus`, lalu FS duduk di tempat tidurnya." Kejadian itu terjadi dua belas jam setelah FS meninggal. "Tiba-tiba saya melihat diri saya sendiri ke dalam tubuh saya," jelas FS. "Saya duduk di kasur dan bertanya, `Ada apa ini? Apa yang terjadi?`" Semua orang tercengang. Beberapa orang berkata, "Seorang Pantekosta dapat memanggil kembali roh orang yang sudah mati kembali ke tubuhnya? Jika hal ini benar, kita semua akan menjadi Kristen," seru mereka. Saat FS, seorang wanita yang telah bertobat, mengalami kematian, ia mendapatkan penglihatan yang begitu jelas tentang surga, demikianlah yang ia ceritakan dalam video rekaman CBN. Teman-teman dan kerabat FS berkata kepada FS dan WB, "Tuhanmu benar-benar berkuasa." (t/Setyo) Diterjemahkan dari: Nama buletin: Body Life, Edisi April 2008, Volume 26, No. 4 Nama kolom: World Christian Report Judul asli artikel: Woman Raised from the Dead Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena Halaman: 3 dan 4 Pokok doa: * Tuhan memberi kuasa kepada setiap orang percaya untuk melakukan perkara-perkara yang besar. Berdoalah agar setiap orang percaya memiliki keberanian untuk bersaksi dan mendemonstrasikan kuasa Tuhan di dunia ini. * Berdoa untuk FS, agar ia semakin bertumbuh di dalam Tuhan dan dapat menjadi saluran berkat bagi keluarga dan orang-orang di daerahnya. Doakan juga agar melalui peristiwa ini, semakin banyak orang yang diperdamaikan dengan Kristus dan rindu untuk menjadi pengikut Kristus. H A I T I Naiknya harga pangan yang tak terkendali dan kelangkaan bahan pokok membuat warga Haiti yang hidup dengan penghasilan di bawah dua dolar Amerika per hari membuat perencanaan pengeluaran yang sehemat mungkin untuk menyiasati ancaman kelaparan. Wanita hamil di Haiti mulai membuat kue-kue kering yang dibuat dari tanah liat yang bisa dimakan sebagai antiasam dan sumber kalsium. Namun mengonsumsi kue ini secara terus-menerus akan mengakibatkan kekurangan gizi, gangguan usus, dan efek berbahaya lainnya, khususnya bagi ibu-ibu hamil. Bright Hope International akan mengirimkan sampel kue tanah tersebut untuk mendapatkan sumbangan dalam bentuk bantuan makanan dan modal untuk memulai perkebunan sayur-sayuran kecil. Misi ini telah bekerja sama dengan gereja-gereja lokal secara internasional selama empat puluh tahun untuk membawa kasih Kristus ke daerah-daerah yang memprihatinkan. Melalui kerja samanya dengan 23 gereja di Pignon, Haiti, mereka telah mengidentifikasi keluarga-keluarga yang paling membutuhkan di komunitas tersebut. (t/Setyo) Diterjemahkan dari: Nama buletin: Body Life, Edisi Mei 2008, Volume 26, No. 5 Nama kolom: World Christian Report Judul asli artikel: Surviving on "Dirt Cookies" Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena Halaman: 3 Pokok doa: * Banyak sekali masyarakat di Haiti yang hidup di bawah garis kemiskinan. Berdoalah bagi saudara kita di Haiti, supaya Tuhan memelihara kehidupan mereka, baik secara jasmani dan rohani, agar mereka kuat menjalani kehidupan yang sangat memprihatinkan ini. * Dukunglah dalam doa usaha Bright Hope International yang bekerja sama dengan berbagai gereja lokal di Haiti. Kiranya usaha untuk mencari pertolongan guna memerbaiki keadaan ekonomi keluarga-keluarga miskin di Haiti diberkati Tuhan. ______________________________________________________________________ DOA BAGI INDONESIA HABITAT FOR HUMANITY Habitat for Humanity didirikan tahun 1976 oleh Millard dan Linda Fuller dengan visi dunia di mana setiap orang memiliki tempat tinggal yang layak. Saat ini, Habitat for Humanity sudah membangun lebih dari 250.000 rumah di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, Habitat for Humanity didirikan pada tahun 1997 dengan tujuan mengakhiri ketunawismaan dan perumahan kumuh dengan membangun rumah sederhana, layak huni, aman, dan terjangkau. Habitat for Humanity saat ini sudah membangun 11.500 rumah di Aceh, Batam, Yogyakarta, Surabaya, Manado, dan Jakarta. Sepanjang tahun 2009, Habitat for Humanity membutuhkan 320 tenaga sukarela untuk membangun 13.491 rumah, termasuk di NTT dan Bali. Pelayanan Habitat for Humanity sangat menantang dan kelihatan sangat membutuhkan biaya besar. Namun dengan menggunakan tenaga sukarela, harga rumah akan jauh lebih murah. Sumber: Buletin Transformation Connection Indonesia, Edisi VII, September 2008 POKOK DOA: 1. Doakan kerinduan Habitat for Humanity untuk dapat menyediakan perumahan layak huni bagi orang-orang yang membutuhkan tempat tinggal. Kiranya Tuhan memberkati dan mencukupkan setiap keperluan yang dibutuhkan. 2. Doakan agar ada banyak gereja maupun anggota jemaat yang tergerak untuk menjadi tenaga sukarela Habitat for Humanity yang bersedia membantu membangun perumahan layak huni ini. Doakan agar para tenaga sukarela ini juga mampu mendemonstrasikan kasih Allah yang luar biasa kepada masyarakat penerima bantuan. 3. Mengucap syukur untuk Habitat for Humanity yang telah memenuhi panggilan Tuhan untuk melayani kaum miskin, termasuk yang melayani di Indonesia. Doakan agar Tuhan terus menyertai setiap pelayanan mereka. 4. Bersyukur untuk 11.500 rumah yang telah dibangun oleh Habitat for Humanity di berbagai tempat di Indonesia. Kiranya rumah-rumah itu dapat menjadi kesaksian akan kasih Tuhan bagi orang-orang yang berharap kepada-Nya. ______________________________________________________________________ Anda diizinkan mengcopy/memerbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya. ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati, dan Dian Pradana Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) 2008 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org > Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org > ______________________________________________________________________ Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/ Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/ Situs YLSA: http://www.ylsa.org/ Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |