Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2002/41 |
|
e-JEMMi edisi No. 41 Vol. 5/2002 (8-10-2002) |
|
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Jurnal Elektronik Mingguan Misi (JEMMi) Oktober 2002, Vol.5 No.41 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ SEKILAS ISI: o [Editorial] o [Kesaksian Misi] : Pertobatan Mohan Jhass o [Profil/Sumber Misi] : Missionary Training Service (MTS), Mission Training International (MTI) o [Doa Bagi Misi Dunia]: India, Nepal, Amerika Latin o [Doa Bagi Indonesia] : Untuk Dunia -- IDOP -- Gereja Teraniaya Untuk Indonesia -- Doakan Sulawesi! o [Doa Bagi Suku] : Suku Toala (Sulawesi) o [Dari Meja Redaksi] : 40 Hari Doa Bangsa-bangsa o [Surat Anda] : e-JEMMi Menjadi Bahan Buletin Gereja? o [URLs Edisi Ini] *********************************************************************** Anda diijinkan mengutip/mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi (sebagai penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia). Thanks. *********************************************************************** ~~ EDITORIAL ~~ Salam Sejahtera. Tahukah Anda bahwa saat ini ada sekitar 1/5 populasi dunia (1.200.000.000) yang belum pernah mendengar Kabar Baik tentang keselamatan dalam Yesus Kristus? Kesaksian menarik dalam kolom Kesaksian Misi edisi ini merupakan salah satu contoh bahwa masih banyak orang yang belum mendapat kesempatan menerima Injil. Mereka pada umumnya berasal dari keluarga dengan latar belakang agama lain. Tertarikkah Anda untuk mengetahui bagaimana orang-orang yang belum mendengar Kabar Baik ini dapat menemukan kedamaian sejati dalam hidupnya? Tergerakkah Anda untuk menolong mereka mendapatkan kedamaian sejati yang mereka sangat rindukan itu? Bagi Anda yang ingin terlibat dalam pelayanan misi baik sebagai misionaris atau tentmakers, silakan berkunjung di situs-situs yang kami tampilkan dalam kolom Sumber Misi. Kami yakin informasi yang Anda dapatkan melalui kedua situs tersebut dapat menambah wawasan dan mendorong Anda untuk terlibat dalam pelayanan misi. Staf Redaksi Cat. Red.: Ingin mendapatkan buku panduan doa "40 Hari Doa Bangsa-bangsa 2002"? Simak informasi selengkapnya dalam kolom Dari Meja Redaksi. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ KESAKSIAN MISI ~~ PERTOBATAN MOHAN JHASS ====================== oleh: Julie Blim Mohan Jhass terlahir dengan keberuntungan besar dalam sistem kasta India. Keluarganya termasuk dalam kasta Brahmana, dan Mohan adalah anak sulung. Hal ini berarti bahwa dia diijinkan -- dan sangat diharapkan -- untuk menjadi seorang pendeta Hindu. "Jika Anda lahir dalam suatu sistem keagamaan, dalam sebuah kasta, maka Anda mengerjakan apa yang dilakukan keluarga. Anda tidak dapat memilih profesi atau cara hidup sendiri," kata Mohan. "Meskipun saya berkelimpahan secara finansial, mempunyai rumah besar, keluarga besar, kekayaan orangtua, hak untuk menjadi pendeta Hindu -- saya memiliki semuanya itu. Namun masih ada sesuatu dalam diri saya yang berkata, 'Itu belum cukup.' Ada sesuatu tentang Allah yang lebih dari yang saya ketahui." Sejak berusia tiga tahun, Mohan telah memulai pelatihan kependetaannya. Dia belajar disiplin yang ekstra ketat dan banyak keahlian. Meskipun dia masih anak-anak, tapi sudah banyak pertanyaan yang mengganggu pikirannya. "Salah satu dari pertanyaan tersebut adalah saya sering bertanya kepada guru saya, 'Guru, kapankah saya akan mendapat kedamaian?' dan para guru akan selalu berkata, 'Saat kamu dewasa nanti.'" Ketika mencapai usia remaja, dia masih juga belum mendapat jawaban. "'Guru, saya masih belum merasakan kedamaian. Kapankah saya akan mendapatkannya?' Saat itu saya berusia sekitar 15 tahun," kata Mohan. "Guru saya pada waktu itu sudah berusia 90 tahun. Pada saat itu dia mengatakan kepada saya bahwa dia pun belum pernah merasakan kedamaian. Mereka sering mengatakan dan menggunakan kata damai, tetapi mereka tidak mengetahui apa artinya." Meskipun sedang bermasalah, Mohan tetap melanjutkan pelatihannya selama dua tahun. Kemudian seorang misionaris Amerika datang berkunjung ke pura-nya. Nama misionaris itu adalah Herb, dan Mohan ditugaskan untuk menjelaskan tentang ajaran Hindu kepada Herb. "Herb ingin mengetahui banyak hal dan saya dengan sangat bangga menceritakan padanya tentang evolusi ajaran Hindu," kata Mohan, "saya ceritakan dari mana asalnya ajaran ini dan bagaimana saya bisa mempercayainya. Saya ingin selalu bersama Herb untuk melatih kemampuan saya dalam berbahasa Inggris. Saat bersama Herb, saya melihat bahwa dia memiliki sesuatu yang berbeda." Mohan tidak dapat menahan dirinya untuk bertanya kepada Herb. "Apa yang sebenarnya kamu miliki?" tanya Mohan. "Ceritakan padaku tentang Allahmu." Herb sangat senang untuk menceritakan tentang Yesus Kristus kepada Mohan. Tak lama sesudah itu, Mohan mengerjakan sesuatu yang tak pernah terlintas dalam pikirannya. Untuk pertama kali dalam hidupnya, Mohan pergi ke gereja. "Setiap kali pendeta di gereja memandang diri saya, maka saya merasa seolah-olah dia berkata 'Mohan, kamu orang berdosa.' Memang dia tidak memanggil nama Mohan, namun dia berkhotbah bahwa semua orang telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Satu-satunya cara untuk mengenal Allah hanyalah dengan datang kepada Allah dalam kuasa darah Yesus yang telah membayar semua dosa," kata Mohan. "Saya tidak mengetahui bahwa saya adalah orang berdosa. Saya tidak berpikir bahwa saya berdosa, karena saya tidak merokok, tidak minum minuman keras, tidak mengerjakan hal-hal yang tidak berguna. Saya tidak melakukan itu semua. Hati saya penuh dengan kebanggaan tentang siapakah diri saya. Saya berpikir bahwa saya adalah seorang yang berarti. Saya mengetahui seni-seni perang, melakukan yoga, meditasi, dan saya merasa lebih unggul dalam segala hal. Juga latar belakang keluarga saya yang memberikan status. Menjadi seorang pendeta Hindu adalah hal yang luar biasa, namun tetap saja, saya tidak menemukan kedamaian." Mohan sangat tertarik dengan kebenaran itu, tetapi dia juga takut tentang bagaimana masa depannya. Herb mengetahui hal tersebut ketika mengajak Mohan pulang. Mohan menerima Yesus sebagai Juruselamatnya. Sekarang dia harus menghadapi apa yang ditakutkannya. "Lebih baik kamu mati daripada menjadi seseorang yang paling dibenci dalam keluarga," kata Mohan. "Banyak orang yang menjadi pengikut Kristus, dan, bahkan saat ini di India, mereka menghadapi kematian. Dan situasi yang sama juga diperhadapkan pada saya. Jika memilih Kristus, saya akan kehilangan hidup yang pernah saya jalani. Saya diberi waktu satu jam untuk memutuskannya. "Oleh keluarga, saya diminta untuk memilih antara menyerahkan hidup kepada Kristus atau menjalani hidup saya yang lama," kata Mohan. "Lalu saya berdoa. Saya berkata, 'Tuhan pandulah aku.' Kitab pertama yang saya buka adalah Lukas 9:23: "Kata-Nya kepada mereka semua: 'Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.'"" "Saya berkata, 'Tuhan, saya ingin menyangkal segala sesuatu tentang diri saya, dan saya ingin kamu menjadi Allah dalam hidup saya.' Tindakan selanjutnya yang saya ingat adalah, ada ketukan di pintu. 'Apa keputusanmu?' Dan saya menjawab, 'Saya menjadi pengikut Kristus.' 'Keluar dari rumah ini!' adalah jawaban yang saya terima dari keluarga saya." Mohan dicampakkan keluarganya dan dia tidak mempunyai tempat tujuan. Akhirnya ia tinggal dan bekerja dalam pelayanan misi bersama Herb. Ia ingin pergi ke Amerika. Dalam enam bulan berikutnya, dia tiba di Longview, Texas, dengan berbekal beberapa baju dalam tasnya. "Saya bekerja selama 70 jam seminggu dan juga pergi kuliah," kata Mohan. Saya mencuci semua peralatan dapur di Le Tourneau University. Saya membersihkan semua ruangan pada malam hari. Dan saya beruntung bisa tidur selama 2 jam tiap malamnya." Mohan lulus dari dua disiplin ilmu yang diikutinya -- Alkitab dan teknik mesin. Kemudian dia menikah dengan Susan dan mereka memulai kehidupan berkeluarga. Mohan sekarang menjadi pendeta di sebuah gereja lokal dan melayani sebagai ahli terapi yang berpengalaman, memberitakan tentang Kristus. Sumber: Situs CBN WorldReach http://www.cbnworld.com/true/mohan.asp ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ PROFIL/SUMBER MISI ~~ MISSIONARY TRAINING SERVICE (MTS) ==> http://www.missionarytraining.org/ Missionary Training Service, atau MTS, bekerja bersama masyarakat misionari, gereja, dan institusi pelatihan lainnya untuk mengadakan pelatihan melalui serangkaian modul bagi setiap orang yang mengikuti pelatihan. MTS menolong untuk mempersiapkan para misionaris dan memperlengkapi mereka bagi pelayanan penginjilan dunia. Tujuan dari MTS adalah "... supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus" (Roma 15:16). Melalui situs MTS, Anda dapat mengetahui bentuk-bentuk pelayanan mereka, antara lain: - mengatur program untuk mempersiapkan dan memobilisasi misionaris termasuk para profesional (Tentmakers) dan koordinator penginjilan kelompok bagi suku-suku terabaikan; - menulis, mengedit, menerbitkan dan mendistribusikan materi-materi pelatihan misionaris; - menolong untuk mengatur program-program pelatihan bagi para pemimpin Kristen baru untuk suku-suku terabaikan: di wilayah mereka sendiri -- wilayah dimana para penduduk suku datang untuk belajar mengenal kasih Tuhan dan ditobatkan; - membantu gereja untuk mengadopsi suku-suku terabaikan. MISSION TRAINING INTERNATIONAL (MTI) ==> http://www.mti.org/ Mission Training International (MTI) dulunya bernama Missionary Internship. Sejak tahun 1954, MTI telah bekerja sama dengan gereja- gereja dan organisasi-organisasi misi untuk mempersiapkan dan membimbing orang Kristen agar terlibat dalam pelayanan lintas budaya secara efektif. Beberapa program yang ditawarkan MTI yaitu: - SPLICE (revised and expanded Pre-Field Orientation). - PILAT (Program in Language Acquisition Techniques). - DAR (Debriefing and Renewal). - Keahlian Interpersonal bagi para misionaris. Ingin mengenal lebih banyak tentang Mission Training International? Bagian-bagian seperti 'About Us', '2002 Schedule', '2003 Schedule', 'Training Programs', dan 'Workshops' dalam situs MTI pastilah dapat menolong Anda. Selamat browsing! ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ DOA BAGI MISI DUNIA ~~ I N D I A Pada bulan Maret, tim film YESUS dari 'India Campus Crusade for Christ' memutar film YESUS di desa Chicinada di Bengali Barat. Beberapa orang yang menderita berbagai penyakit berdiri di belakang. Seorang pria berumur 65 tahun mulai mengajarkan kepercayaannya dengan agresif. Sesudah beberapa hari, dia dengan diam-diam pergi menemui anggota tim film YESUS dan meminta mereka untuk mendoakan penyakit punggung yang dideritanya. Allah menjamah pria ini dan dia disembuhkan. Dengan sukacita, pria ini melepaskan semua jimat dari tubuhnya dan berlari pulang ke rumahnya sambil menangis, "Tuhan Yesus adalah Juruselamatku dan saya akan mengatakan kepada semua orang bahwa Yesus telah menyembuhkanku." Pria ini bersaksi kepada gurunya yang menerima perkataannya dengan penuh semangat. Guru ini memiliki sekitar 500 orang murid dan dia mulai mengajarkan Injil kepada semua muridnya. Banyak penduduk desa Chinidana menerima Yesus sebagai Juruselamat. Sumber: NEWSBRIEF--2002-08-29 * Bersyukur karena Allah telah bekerja melalui diri seorang pria dan gurunya untuk mengenalkan Yesus kepada penduduk desa Chicinada. * Doakan proses follow up bagi para petobat baru baik yang dilakukan oleh tim film YESUS dari India Campus Crusade for Christ atau oleh pelayanan misi lainnya. * Berdoa juga untuk para tim pemutaran film YESUS yang melayani di seluruh pelosok Indonesia. Doakan agar Allah melembutkan hati setiap mata orang yang melihat pemutaran film tersebut sehingga mereka berkesempatan untuk mengenal Yesus dan kasih Allah melalui film YESUS dan segenap timnya. N E P A L Nepal terus berjuang untuk melawan para pemberontak Maoist ketika pemerintah sedang berusaha untuk mengatur stabilitas politik lebih dari setahun sesudah terjadinya pembunuhan besar-besaran keluarga kerajaan. Pemberontakan yang terjadi di negara ini mempersulit pemberitaan Injil yang sistimatis, tetapi para pekerja EHC (Every Home for Christ) terus berjalan. "Atas nama segenap dewan dan staf, saya mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan saya kepada semua partner doa, para donor dan teman-teman," ungkap direktur EHC, Solon Karthak. "Dukungan Anda semua memampukan kami untuk memberitakan Kabar Baik tentang Yesus Kristus kepada ribuan jiwa yang tidak terjangkau di Nepal. Sangatlah berbahaya untuk mengadakan penginjilan dan pelayanan follow-up di Nepal." "Juga sangat sulit mengunjungi para lulusan kursus korespondensi Alkitab untuk mengadakan proses follow up, terutama di daerah- daerah pinggiran dengan meningkatnya pemberontakan. Hal ini membutuhkan banyak doa untuk meminta perlindungan Allah bagi para staf. Banyak orang desa yang menjadi kontak EHC dan para petobat baru telah meninggalkan desa dalam beberapa bulan terakhir ini untuk menghindari bertambah buruknya pemberontakan. Perlu banyak hikmat untuk meneruskan pelayanan penginjilan di Nepal ini." Meskipun proses kemajuan mengalami banyak hambatan, Solon melaporkan bahwa sampai saat ini sudah lebih dari 256.000 penduduk Nepal memberikan respon terhadap Injil yang diberitakan oleh para misionaris perintis. Sumber: Fax of The Apostles, July 2002 * Berdoa untuk penduduk Kristen dan petobat baru di Nepal agar mereka dapat mempertahankan iman mereka di tengah-tengah situasi yang menghambat pertumbuhan iman mereka. * Doakan tim EHC yang melakukan pelayanan di Nepal baik untuk para staf-nya maupun sarana-sarana yang dipakai untuk mengadakan penginjilan. A M E R I K A L A T I N Jumlah gereja di Amerika Latin mengalami peledakan. Itu merupakan kabar yang bagus. Kabar buruknya adalah di sana belum tersedia cukup pemimpin terlatih untuk mengajari para petobat baru. Sebagai respon terhadap hal tersebut, Evangelical Free Church Mission baru-baru ini meluncurkan Latin America Training Network (LATN). Pendeta Free Church, Keith Anderson, menjelaskan fungsi LATN sebagai suatu 'sekolah tanpa dinding' dan menawarkan pelatihan on-site sesuai dengan lokasi para pemimpin tersebut. Satu hal yang unik dari LATN adalah LATN tidak mengirim para profesor, tapi menyelenggarakan pelatihan bagi para siswa dan semua materi LATN tersaji di internet. Anderson mengatakan bahwa pelayanan LATN tersebut baru dalam tahap awal dan mereka bermaksud mengembangkan pelayanan itu di masa mendatang. Dua kursus utama yang diberikan LATN telah diuji coba oleh 20 siswa. Tujuannya adalah sekali kita memiliki kelompok inti dari kursus-kursus tersebut maka kita dapat menawarkan LATN kepada umum. Tetapi sekarang ini kami baru mencobanya kepada 20 siswa dari berbagai negara di Amerika Latin. Sumber: Mission Network News, September 16th, 2002 * Berdoa agar pelayanan LATN dapat dikembangkan dalam waktu dekat ini sehingga dapat diakses oleh umum dan memberikan banyak manfaat. * Doakan orang-orang yang mengelola LATN agar diberi hikmat oleh Allah untuk membantu melatih pemimpin-pemimpin yang handal guna menolong proses follow-up bagi petobat baru. * Di Indonesia, seperti LATN, ada PESTA (Pendidikan Elektronik Sekolah Teologia Awam) untuk memperlengkapi orang Kristen awam dengan pendidikan Teologia agar mereka semakin mengerti panggilan hidupnya sebagai orang Kristen. Berdoa supaya melalui kursus- kursus yang diadakan PESTA banyak jiwa dimenangkan sehingga mereka juga dapat bertumbuh dan didewasakan dalam Kristus, serta bersedia menjadi saksi-saksi-Nya. Informasi lengkap tentang PESTA, termasuk jenis kursus-kursus yang diberikan dan cara mendaftar bisa Anda dapatkan dengan berkunjung ke situs PESTA di alamat: ==> http://www.in-christ.net/ ==> < info-pesta@sabda.org > ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ DOA BAGI INDONESIA ~~ Untuk Dunia -- IDOP -- Doakan Gereja-gereja Teraniaya ----------------------------------------------------- Apakah Anda, gereja Anda dan pelayanan/misi Anda akan bersama berdoa dan berpartisipasi dalam IDOP tahun ini?? Mengapa tidak?? World Evangelical Alliance Religious Liberty Commission mengajak setiap umat Kristen di seluruh dunia untuk bergabung bersama dalam: INTERNATIONAL DAY OF PRAYER for the Persecuted Church (IDOP -- Hari Doa Internasional bagi Gereja-gereja Teraniaya) Menurut penyelenggara, lebih dari 200 juta orang Kristen saat ini tidak memiliki kebebasan beragama karena iman mereka kepada Yesus Kristus. Tanggal 10 dan 17 November ditetapkan sebagai hari dimana kita semua akan bersatu hati dalam doa untuk mendoakan saudara- saudara kita dan gereja-gereja yang teraniaya. Anda juga dapat menemukan informasi yang lebih lengkap mengenai IDOP di: ==> http://www.idop.org Sumber: 2002/09/13 -- BRIGADA TODAY Untuk Indonesia -- Doakan Sulawesi! ----------------------------------- Tindak kekerasan terus berlanjut di wilayah Sulawesi. Para militan dari kelompok-kelompok tertentu mencoba untuk menghancurkan Persetujuan Perdamaian yang telah dibuat. [Menurut Voice of the Martyrs, kekerasan yang terjadi antara lain: penghancuran ratusan rumah dan beberapa gereja, serta peledakan bom di sebuah STT.] Sumber: Mission Network News, September 27th, 2002 * Berdoa agar suara-suara pengharapan Kristus tidak dapat dibungkam dengan segala peristiwa yang terjadi di Sulawesi dan sekitarnya. * Doakan gereja dan umat di sana supaya terus merendahkan diri dan bersandar kepada-Nya. * Berdoa untuk pemerintah dan aparat keamanan yang sedang mencoba mengatasi permasalahan-permasalahan di Sulawesi supaya Allah memberikan hikmat sehingga dapat menyelesaikannya dengan adil. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ DOA BAGI SUKU ~~ SUKU TOALA Rumpun : Bugis Wilayah : Sulawesi Jumlah Penduduk : 38.000 Persentase Kristen : 0,3% Kristen yang diketahui : 120 Alkitab : Belum Film Yesus : Belum Sumpang Bita adalah obyek wisata gua yang terdapat di Kab. Pangkep, Sulawesi Selatan. Pada dinding gua Sumpang Bita itu terdapat bekas gambar telapak tangan, dan telapak kaki manusia, perahu, rusa dan babi hutan. Mungkin unsur-unsur ini menunjukkan gaya hidup orang Toala zaman dulu. Konon sejak 5000 tahun yang lampau gua ini merupakan tempat hidup nenek moyang suku Toala. Tempat ini berada di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Untuk mencapai obyek wisata ini seseorang harus berjalan menaiki anak tangga sebanyak 999 buah. Suku ini berada di Kab. Pangkep dan Kab. Maros. Bagaimana dengan hidup mereka kelak pada hari kedatangan Tuhan Yesus? POKOK DOA --------- 1. Doakan para pemimpin rohani, pendeta, penginjil, guru dan jemaat dan keluarga mereka supaya mendapat perlindungan dari Tuhan. 2. Doakan aparat negara, daerah, para pendidik, tenaga medis, dokter yang bekerja di tengah-tengah orang Toala supaya meningkatkan hidup mereka lebih baik dari sekarang. 3. Biarlah gereja berbeban mengirim tenaga profesional untuk bekerja di sana; orang yang setia dan berani hidup untuk Tuhan. 4. Doakan supaya ada sarana pelayanan yang tersedia, Alkitab, kaset rohani dan buku-buku cerita rohani. Sumber: CD SABDA, Topik: 19117 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ DARI MEJA REDAKSI ~~ 40 HARI DOA BANGSA-BANGSA ------------------------- Dalam rangka menyambut bulan Ramadhan 2002 (6 November-6 Desember), Doa Bangsa-bangsa telah menerbitkan buku panduan doa yang berjudul: "40 HARI DOA BANGSA-BANGSA". Seperti tahun-tahun sebelumnya, kita akan berdoa 10 hari lebih awal, terkhusus berdoa bagi kepentingan nasional (28 Oktober-6 November). VERSI CETAK: Bagi para pembaca e-JEMMi yang tertarik untuk mendapatkan buku doa: "40 Hari Doa Bangsa-bangsa", silakan mengirim email ke alamat: DOA BANGSA-BANGSA P.O.BOX 7332 JATMI Jakarta 13560 atau melalui email di alamat: < a30dindo@hotmail.com > Selain nama dan alamat pribadi yang jelas, cantumkan juga nama dan alamat Gereja/lembaga yang jelas, kode pos dan juga nomor telepon. [Sebagai pengganti biaya cetak dan ongkos kirim, maka akan dikenakan biaya Rp. 5.000 per buku untuk dalam negeri -- untuk luar negeri ongkos kirim dihitung terpisah.] VERSI ELEKTRONIK: e-DOA, yang bekerjasama dengan "Doa Bangsa-bangsa" dan e-MISI, pada tahun ini juga telah mendapat ijin untuk menerbitkan "40 hari Doa Bangsa-bangsa" versi elektronik (melalui email). Bagi Anda yang telah menjadi anggota e-DOA, maka secara otomatis Anda akan menerima kiriman pokok-pokok doa tersebut selama 40 hari. Bagi para pembaca e-JEMMi yang tertarik bergabung tapi belum mendaftar di milis e-DOA, silakan mendaftarkan diri dengan mengirim alamat email ke alamat: < subscribe-i-kan-buah-doa@xc.org > ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ SURAT ANDA ~~ Dari: Sinta <sint_girl@> >Dear all, >Thanks buat semua infonya. Boleh nggak saya menyebarkan edisi ini >atau beberapa artikelnya kepada teman-teman di gereja. Kayaknya >mereka butuh deh untuk bahan buletin mereka. Apakah ada syaratnya? >Oke, aku tunggu konfirmasinya. Selamat melayani!!!!! Redaksi: Tentu saja Anda boleh menyebarkan edisi atau artikel-artikel dalam e-JEMMi Anda pada teman-teman Anda. Agar lebih jelas, silakan membaca disclaimer yang tertulis dibawah Daftar Isi dalam setiap edisi. Jika teman-teman Anda ingin memakai bahan dari e-JEMMi untuk bahan buletin mereka, jangan lupa ingatkan agar mereka mencantumkan sumber dimana bahan ini diambil dan edisi e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya. Mudah bukan?! Silakan kirim juga alamat email teman- teman Anda kepada kami, maka kami akan mengirim langsung e-JEMMi kepada mereka. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ URLS Edisi Ini ~~ * Fax of The Apostles http://www.ehc.org/ * FridayFax http://www.egroups.com/groups/FridayFax/ * Mission Network News http://www.missionnetworknews.org/ ______________________________ DISCLAIMER ____________________________ Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari macam-macam pihak. Copyright(c) 2002 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN ______________________________________________________________________ Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat anda kirimkan: Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi-JEMMi@xc.org>, atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org> Staf Redaksi: Natalia Endah S., Meilina, Heru, Jimmi, dkk. ______________________________________________________________________ Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk berhenti, kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk Situs e-MISI dan e-JEMMi http://www.sabda.org/misi/ Untuk Arsip e-JEMMi http://www.sabda.org/publikasi/misi/ ______________________________________________________________________ "Bila Allah Memberi Tugas, Dia akan Memberi Kemampuan untuk Melakukannya." (e-RH)
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |