Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2010/40 |
|
e-JEMMi edisi No. 40 Vol. 13/2010 (5-10-2010)
|
|
______________________________ e-JEMMi _____________________________ (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ______________________________________________________________________ SEKILAS ISI EDITORIAL ARTIKEL MISI: Pemetaan Negara Doa 1 SUMBER MISI: PrayWay Global Prayer Community DOA BAGI MISI DUNIA: Kenya, Myanmar DOA BAGI INDONESIA: Kerusuhan di Tarakan ______________________________________________________________________ THE CHURCH HAS TOO MANY CARNAL SHIRKERS AND TOO FEW ZEALOUS WORKERS ______________________________________________________________________ EDITORIAL Shalom, Dalam rangka menyambut Hari Doa Dunia yang terkenal dengan sebutan "International Day of Prayer" (IDOP) yang jatuh setiap bulan November (tahun ini akan dimulai tanggal 14 November), maka secara khusus Redaksi e-JEMMi akan menyajikan artikel-artikel seputar doa untuk mempersiapkan kita menyambut Hari Doa Dunia ini. Topik yang akan kita bahas mencakup Pemetan Negara Doa dan Berdoa bagi Penginjilan dan Misi Dunia. Tanpa berpanjang lebar lagi, kami mengajak Anda untuk menyimak artikel yang telah kami persiapkan. Jika Anda ingin mendapatkan bahan-bahan seputar doa, silakan mengunjungi situs kami di < http://doa.sabda.org/ >. Tuhan memberkati. Pimpinan Redaksi e-JEMMi, Novita Yuniarti < novita(at)in-christ.net > http://www.sabda.org/publikasi/misi/ http://misi.sabda.org/ ______________________________________________________________________ ARTIKEL MISI PEMETAAN NEGARA DOA (1) Catatan: Artikel yang kami sajikan memuat informasi mengenai situasi dan jumlah orang Kristen di negara tertentu. Situasi saat ini dan statistik jumlah atau persentase yang dicantumkan, mungkin saja berbeda dengan informasi ketika artikel ini ditulis. Namun demikian, sampai saat ini, umat percaya di negara-negara ini masih mengalami hal yang sama. Salah satu tantangan terbesar menjadi pendoa syafaat yang efektif adalah kurangnya pengetahuan. Yakobus 5:16 berkata, "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." Sama seperti sulitnya menjadi efektif dalam pekerjaan kita bila tidak ada atau ada sedikit saja pendidikan dan pelatihan, demikian pula sulit berdoa dengan efektif jika kita sedikit atau tidak memiliki pengetahuan apa-apa. Ada dua klasifikasi negara: 1. Negara Terlarang 2. Negara Tidak Aman Daftar beberapa negara dalam kedua klasifikasi tersebut ditentukan melalui penelitian mendalam atas laporan yang diterima dari para anggota dan penghubung sebagai sumber yang dapat dipercaya. PENGERTIAN 1. Negara Terlarang Banyak orang Kristen yang membagikan kesaksian iman mereka secara aktif mengalami pencobaan atau menjadi bahan cemoohan (penganiayaan) di setiap negara di bumi. Namun, bentuk-bentuk penganiayaan yang patut mendapat perhatian dan bantuan, termasuk ketika orang Kristen dihalangi untuk memperoleh Alkitab atau literatur Kristen lainnya oleh kebijakan atau praktik pemerintah. Termasuk keadaan tertentu yang dijatuhi sanksi oleh pemerintah pada waktu orang-orang Kristen diserang, dipenjarakan, dibunuh, atau harta benda maupun kemerdekaannya dicabut karena iman mereka terhadap Yesus Kristus, dan kerinduan mereka untuk menyembah Tuhan menurut keinginan hati nurani mereka. 2. Negara Tidak Aman Meliputi area yang luas di suatu negara dan pemerintah tetap berusaha memberikan perlindungan bagi penduduk Kristen. Namun, orang-orang Kristen dan hak miliknya masih menjadi korban kekerasan karena kesaksian mereka. NEGARA TERLARANG A. NEGARA-NEGARA KOMUNIS ASIA REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK Pada tahun 1949 Mao Zedong mendeklarasikan Republik Rakyat Tiongkok dan dengan cepat berusaha menghindarkan rakyat dari segala sesuatu yang mengarah kepada agama. Sejak saat itu rakyat Tiongkok menderita tekanan hebat. Gerakan besar Mao dalam Lompatan Jauh ke Depan pada akhir tahun 50-an serta Revolusi Budaya pada tahun 60-an dan 70-an menyebabkan jutaan rakyatnya meninggal atau menjadi korban. Pada tahun 1950, Tiongkok menguasai Tibet dan memaksa pemimpin agama dan politiknya, Dalai Lama, melarikan diri ke India. Komunis segera melepaskan Tibet dari warisan agama dan budayanya. Catatan hak asasi manusia Tiongkok saat ini merupakan salah satu yang terburuk di dunia. Sistem "re-edukasi melalui pekerjaan" telah menahan ratusan ribu orang setiap tahunnya dalam kamp kerja tanpa pemeriksaan pengadilan. Pemerintah Tiongkok membuat kebijakan untuk menindak keras para penjahat. Namun, orang-orang Kristen mengalami situasi yang lebih keras. Banyak orang Kristen dipenjarakan atau berada dalam penahanan dibanding dengan negara mana pun di dunia. Penyitaan gereja dan Alkitab terus berlanjut -- bahkan Alkitab yang resmi dicetak oleh pemerintah. Namun, gereja terus bertumbuh -- diperkirakan ada 3.000 orang Tiongkok yang datang kepada Kristus setiap hari. Gerakan gereja rumah di Tiongkok, yang terdiri dari sekitar 80% orang Kristen Tiongkok, mengalami penganiayaan hebat, namun tetap setia kepada Injil. Seseorang memperkirakan ada sekitar 300 orang percaya di Tibet, sementara di Tiongkok, sekitar 6% dari penduduknya adalah orang Kristen. LAOS Pada tahun 1975 gerakan Pathet Lao yang komunis mengambil alih daratan ini dan mendirikan sebuah negara bagian satu partai di bawah Partai Revolusioner Rakyat Laos. Orang-orang Kristen dipaksa menandatangani persetujuan dengan ditodong senjata yang menyatakan bahwa mereka tidak akan membentuk gereja. Sebanyak 85% dari penduduknya berpenghidupan sebagai petani, dan hanya 1,53% adalah orang Kristen. Hari ini, tiga atau empat gereja di ibukota Vientiane dianggap memiliki potensi subversif dan dimonitor secara ketat oleh pemerintah. Pertemuan gereja rumah digeledah dan orang-orang Kristen Laos ditahan, sementara orang-orang Kristen luar negeri diusir. Belakangan, para pemimpin Komunis di beberapa distrik menerapkan sebuah program yang dinamakan Mekanisme Baru, yaitu setiap orang yang tidak menganut Buddhisme atau Animisme akan dipaksa dipindahkan dari distrik tersebut. Pemimpin gereja yang disetujui pemerintah, Khampone, sering mengancam para penginjil suku-suku yang tidak dapat dikendalikan olehnya. KOREA UTARA Setelah Perang Dunia II, Korea dibagi dua dan rezim komunis ditempatkan di bagian utara. Saat ini, rezim tersebut merupakan rezim Komunis yang paling represif dan terasing di dunia di bawah agama negaranya, yang dinamakan "Juche", artinya bergantung pada diri sendiri. Setiap warga diwajibkan menyembah pemimpin mereka yang telah meninggal, Kim Il Sung, dan anak laki-lakinya, Kim Jong Il. Pemimpin dianggap sebagai dewa. Korea Utara menolak setiap jenis hak asasi manusia bagi warganya. Syukurlah karena banjir dan bencana kelaparan melanda negara ini, pemerintah pengasingan Korea Utara terpaksa membuka perbatasannya bagi bantuan kemanusiaan dari negara luar. Orang-orang Kristen berjumlah 2% dari total penduduk. Namun, Tuhan terus menambahkan jumlah mereka setiap hari, meskipun harus menjalankan iman mereka secara sembunyi-sembunyi dan rahasia. VIETNAM Vietnam, yang pernah diperintah oleh Perancis sampai tahun 1954, secara historis telah menjadi tempat perjuangan. Pihak Komunis memiliki tempat berpijak di Vietnam Utara dan mengambil alih seluruh Vietnam pada tahun 1975. Pada saat ini, banyak orang Kristen melarikan diri. Namun, mereka yang tetap tinggal tidak menjadikan penganiayaan sebagai halangan dalam mengikuti Kristus. Orang-orang percaya dilecehkan, dipukuli, dan dipenjarakan karena berkhotbah secara ilegal dan mengorganisir aktivitas penginjilan. Sekalipun dilemahkan karena penganiayaan, iman orang Kristen Vietnam terus tumbuh dan Tubuh Kristus menjadi lebih kuat. Sekarang ini sebanyak 9,8% dari populasi Vietnam adalah orang Kristen. B. NEGARA-NEGARA TIMUR TENGAH ARAB SAUDI Sejak 1.300 tahun yang lalu banyak orang Kristen terusir dari negeri ini. Hari ini, jumlah orang Kristen di Arab Saudi hanya sekitar 4,5% dari total populasi dan perlakuan yang mereka terima tidak lebih dari masa-masa sebelumnya. Setiap orang yang bekerja dalam misi maupun yang bertobat menghadapi ancaman penjara, diusir, atau dieksekusi. Bahkan orang asing Kristen yang datang tidak diperkenankan untuk berkumpul atau mengadakan kebaktian. Sejak tahun 1992, lebih dari 360 kasus telah didokumentasikan dan ekspatriat Kristen dipenjarakan karena melakukan kebaktian pribadi. Ada laporan yang mengatakan bahwa banyak orang Kristen ditahan dengan tuntutan yang salah, dipenjarakan, dan bahkan dipenggal karena iman mereka. Negara ini telah menandatangani persetujuan selama bertahun-tahun yang lalu berkaitan dengan kebebasan beragama. Namun, perjanjian tersebut tidak didukung oleh tindakan nyata. Pejabat Amerika telah mendekati pemerintah Arab Saudi tentang janji mereka untuk melaksanakan toleransi beragama bagi setiap orang, termasuk orang Amerika. Meskipun menghadapi ancaman penganiayaan, pengikut Kristus menemukan cara-cara inovatif untuk bertemu dan saling menguatkan satu sama lain dan jumlah mereka semakin meningkat. IRAK Irak telah mengalami sejarah sulit dalam masa Alkitab. Tanah ini merupakan tempat orang-orang Yahudi mengalami pembuangan dan tempat Nabi Daniel melayani Raja Babilonia. Sejak Saddam Hussein berkuasa pada tahun 1979, ada banyak kekacauan yang dihadapi rakyat Irak. Kebanyakan tahun 1980-an dihabiskan dengan masa berperang dengan Iran mengenai perebutan kekuasaan atas terusan Shatt-al-Arab menuju Teluk Persia. Perang Teluk Persia berikutnya adalah pemusnahan kelompok etnis tertentu, dan banyak orang, termasuk orang Kristen, disemprot gas, ditembak, atau dipaksa meninggalkan rumah mereka. Kekuasaan pemerintah dan militer yang bersifat represif mungkin akan terus berlanjut dalam cengkeraman Saddam Hussein. Agama-agama diizinkan jika mereka menunjukkan loyalitas kepada rezim Saddam. Banyak permintaan atas literatur Kristen, meski impor literatur tersebut dilarang. Orang Kristen di negara ini hanya sebanyak 1,5% dari seluruh penduduk. Orang Kristen dari suku Kurdistan banyak diintimidasi dan sebagian telah menjadi martir. IRAN Penggulingan Shah Iran pada tahun 1979 mengakhiri persahabatan negara ini dengan dunia Barat. Hari ini, penganiayaan tetap berlanjut sekalipun ada undang-undang yang menjamin kebebasan beragama. Tidak mudah bagi orang Kristen, yang hanya berjumlah 0,3% dari total populasi untuk hidup di sini. Bersaksi merupakan hal yang dilarang. Pemerintah mengutus mata-mata untuk memonitor kelompok Kristen. Orang-orang percaya juga mengalami diskriminasi dalam dunia pendidikan, pekerjaan, dan pemilikan properti. Dalam dekade terakhir, beberapa pendeta dibunuh. Meskipun kegiatan misi tidak diizinkan masuk Iran, sejumlah orang telah bertobat. Ada banyak warga Iran di luar negeri yang sedang lapar rohani; di Amerika Serikat sendiri ada lebih dari dua juta orang. Pada tahun 1979 ada sekitar 500 orang Kristen Iran dari latar belakang agama lain dan sekarang telah berlipat ganda menjadi 20.000, dan separuhnya tinggal di Iran. ALJAZAIR Lebih dari 30 tahun Aljazair diperintah oleh rezim Partai Sosialis yang didukung oleh angkatan bersenjata. Pemilihan bebas pada tahun 1999 tidak mengubah kepemimpinan negara ini, namun setidaknya membuka pintu damai antara kelompok pemberontak dan pemerintah. Dalam tahun-tahun terakhir, orang-orang Kristen di Aljazair mengalami penderitaan akibat kekerasan Front Pembebasan agama mayoritas yang ada di negara ini. Anggota kelompok pemberontak ini sering masuk kota dan menggorok leher tiap orang yang tidak hidup berdasarkan panggilan fundamentalisme agama mereka. Dua pertiga orang Aljazair berusia muda dan tidak tahu apa-apa selain kebingungan yang diberikan oleh sistem sosialis dalam negara tersebut. Aljazair memiliki sangat sedikit orang Kristen (0,4 persen), dan gereja di sana menderita keputusasaan. Tekanan-tekanan sosial sering memaksa gadis-gadis Kristen untuk menikah dengan orang beragama setempat dan beberapa orang percaya mulai mundur dari persekutuan karena adanya intimidasi dari keluarga, teman, maupun para ektremis agama setempat. MESIR Selama abad-abad pertama setelah Kristus, Mesir lebih banyak didiami oleh orang Kristen. Pada tahun 969 Masehi, negara ini dikalahkan oleh Jawhar al-Siqili dan Kairo dijadikan ibukota baru. Syukurlah, gereja Kristen Koptik Mesir tidak pernah hilang. Hari ini, Mesir memiliki warga Kristen terbesar di Timur Tengah, sekitar 14;2 persen dari total penduduknya. Namun, undang-undang negara ini lebih memihak masyarakat agama mayoritas, sedangkan orang-orang Kristen diperlakukan sebagai warga negara kelas dua, perwakilan politik tidak diakui, dan mengalami diskriminasi dalam pekerjaan. Pemerintah menggunakan undang-undang Kesultanan Utsmaniyah tahun 1856 untuk menghambat adanya pembangunan, perbaikan, atau bahkan pengecatan ulang gereja, tanpa izin presiden Mesir. Orang-orang Kristen juga rawan diserang oleh ekstremis agama lain yang sering kali tidak dihukum oleh pihak berwenang Mesir. Kadang, terdapat gadis-gadis Kristen diperkosa dan dipaksa untuk menikah dengan pria dari agama lain. Gadis-gadis yang lain diculik dan dipaksa untuk beralih ke agama mayoritas. SUDAN Pemerintah Sudan Utara telah mendeklarasikan perang suci melawan orang-orang Kristen di selatan. Salah satu pemimpinnya menyatakan bahwa setiap orang yang melawan tidak akan memiliki masa depan. Para pelajar beragama mayoritas direkrut dari universitas mereka dan diberitahu bahwa mereka dapat mangambil apa pun yang mereka rampas jika mereka bergabung dalam perang melawan orang-orang bukan agama mereka. Orang-orang Kristen dari utara yang menolak perang melawan saudara-saudari mereka di selatan dipaksa bekerja sebagai penyapu ranjau. Secara keseluruhan, orang Kristen berjumlah 23% dari seluruh populasi. Sejak tahun 1985, sekitar dua juta orang telah dibinasakan karena perang dan pemusnahan. Banyak keluarga di selatan mengalami teror -- para ayah dibunuh, ibu-ibu diperkosa, dan anak-anak dijual sebagai budak. Pengeboman sekolah minggu, penghancuran gereja, rumah sakit, dan sekolah masih berlangsung sebagai usaha untuk menghabiskan kelompok Kristen. Banyak pendeta dan pemimpin kelompok sel yang telah dibunuh. Penduduk yang lain diancam dengan hukuman mati jika mereka tidak mau mengubah agamanya. Sekarang, hanya sedikit penginjil yang ada di Sudan. Namun di tengah-tengah kekejaman ini, Tubuh Kristus di Sudan tetap kuat, menyembah Juru Selamat mereka dan memimpin orang lain datang kepada-Nya. Menurut berita terbaru, ada sekitar ribuan orang telah menerima Yesus sebagai Juru Selamat dan juga ada sebuah desa, yang seluruh penduduknya telah menerima Kristus. TURKI Kesultanan Utsmaniyah Turki selama berabad-abad merupakan penjaga tempat-tempat bersejarah. Pada abad ke-20, jumlah orang Kristen Turki menurun drastis dan pengaruh agama lain meningkat. Namun, kini telah terjadi peningkatan kembali. Menurut Operation World, Turki merupakan salah satu negara yang paling sulit dijangkau di dunia. Hanya 0;3 persen dari penduduknya mengaku Kristen. Dari 55 juta penduduk, hanya sedikit yang telah mendengar Injil. Orang Turki yang berani menyaksikan Kristus, hidupnya akan berbahaya. Orang-orang percaya dilecehkan, diancam, dan dipenjarakan karena iman mereka terhadap Kristus. Penginjilan sulit dilakukan karena orang Turki cenderung berpikir bahwa orang Kristen memiliki kategori sama dengan teroris Armenia dan saksi Yehova. SURIAH Presiden Suriah, Hafiz al-Asad, memperoleh kekuasaan saat terjadinya kudeta (perebutan kekuasaan) pada tahun 970. Pada tahun 1973, Suriah dinyatakan sebagai negara seluler, namun penduduk beragama mayoritas masih mendapatkan perlakuan istimewa dalam banyak hal dalam masyarakat. Pemerintah Suriah memerintah dengan tangan besi -- Undang-Undang Daruat (Emergency Law) tahun 1963 mengizinkan pihak berwenang melakukan penahanan reventif dan menahan para tahanan tanpa perlindungan hukum. Orang Kristen yang berjumlah 5% dari populasi sulit menyebarkan Kabar Baik dengan bebas di bawah kondisi macam itu. Para misionaris tidak diberi visa untuk masuk alam negara tersebut. Jadi, orang Kristen tidak dapat menyatakan iman mereka dalam kehidupan sehari-hari, baik secara profesional maupun informal. Jumlah orang yang menjadi Kristen tidak banyak tapi terus meningkat. C. NEGARA-NEGARA ASIA BRUNEI Konstitusi Brunei tahun 1959 menyebutkan bahwa negara ini adalah negara monarki dengan lima dewan penasehat. Namun pada tahun 1962, Sultan menerima kekuasaan darurat selama masa pemberontakan saat itu, dan belum mengembalikannya sejak saat itu. Ia menempatkan keluarganya sebagai para penasehat dan menyatakan bahwa Brunei sebagai negara agama. Konstitusi yang menjamin adanya praktik kebebasan beragama perlahan-lahan terkikis. Para pernimpin Kristen diusir pada tahun 1991, dan pada tahun berikutnya literatur Kristen dilarang dan perayaan Natal dianggap menyalahi hukum -- meskipun 8% dari penduduk negara ini beragama Kristen. Umat agama mayoritas di sana meningkat karena adanya suku-suku lokal dan para imigran. Mereka mereka mengendalikan sistem pendidikan negara. Pertobatan menjadi Kristen dilarang sejak penginjilan dinyatakan ilegal. MALAYSIA Federasi 13 negara bagian ini terbentuk pada tahun 1963 sebagai sebuah kerajaan. Konstitusi Malaysia menjamin adanya kebebasan beragama, namun kelompok fundamental agama mayoritas menggunakan kuasa politiknya untuk mencegah gerakan Kristen. Semua literatur Kristen yang dicetak hanya diperbolehan bagi orang bukan etnis Melayu. Etnis Melayu tidak diizinkan memiliki tempat ibadah Kristen. Beberapa buku dan literatur lainnya yang berisi tentang Islam dilarang oleh pemerintah untuk mencegah adanya penggunaan istilah agama yang tidak sah. Izin untuk membangun gereja jarang diberikan dan gereja-gereja rumah benar-benar dilarang. Kebebasan mengeluarkan pendapat dan pertemuan publik juga dilarang. Orang-orang Kristen berjumlah 8,6% dari total penduduk. AFGHANISTAN Afghanistan tidak asing dengan peperangan. Invasi Soviet pada tahun 1978 menyebabkan bencana. Memasuki dekade berikutnya masih tidak membawa kedamaian bagi negara ini. Saat pemerintahan komunis kehilangan kekuasaannya, kelompok agama mayoritas mengambil alih kekuasaan dan terlibat dalam perang saudara yang semakin memburuk dan menjadi kontes supremasi politik dan agama yang kejam. Taliban membuat peraturan ketat. Wanita dilarang bersekolah atau bekerja serta harus berpakaian tertutup rapat (burqa). Pria harus berjanggut. Tidak boleh ada TV dan radio. Kebebasan berkumpul dihambat dan pernyataan iman dalam Kristus secara terbuka sering kali mengakibatkan kematian. Kekalahan Taliban disambut antusias oleh warga Afghanistan sendiri. Orang Kristen hanya seperseratus dari setiap 1 persen populasi. Masih ada 88 kelompok masyarakat yang belum dijangkau di negara ini. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Batu-Batu Tersembunyi Judul asli buku: The Hidden Stones in Our Foundations Penulis: Tim Voice of the Martyrs Penerjemah: Ivan Haryanto Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya 2005 Halaman: 139 -- 153 dan 160 -- 161 ______________________________________________________________________ SUMBER MISI PRAYWAY GLOBAL PRAYER COMMUNITY ==> www.prayway.com PrayWay merupakan komunitas doa online nondenominasi yang didirikan pada tahun 2004, dengan tujuan sebagai wadah bagi tubuh Kristus untuk mengirimkan permohonan doa bagi mereka yang terbeban melayani orang lain melalui doa yang interaktif. Komunitas ini juga mengajak kita untuk berdoa secara khusus bagi para utusan Injil, dan para utusan Injil juga bisa membagikan pergumulan yang sedang dihadapi melalui wadah ini. Dapatkan pula kalender doa untuk bangsa-bangsa dan artikel dengan beragam topik saat mengunjungi situs ini. (NV) ______________________________________________________________________ DOA BAGI MISI DUNIA K E N Y A Selama 2 dekade, Global Advance telah terlibat dalam pekerjaan Tuhan di Kenya. Organisasi ini membantu melatih, memotivasi, dan menyediakan puluhan ribu gembala di baris depan. Tim pelayanan ini baru saja mensponsori dua konferensi di timur laut, Mwinge, dan Garissa. JH memimpin tim tersebut bersama mitra GAM di Afrika Timur, yaitu DH dan SK. Selama pertemuan itu, mereka fokus pada pendeta-pendeta yang melayani di wilayah yang mayoritas penduduknya beragama tetangga (95% - 99%). Kira-kira, ada 20 pendeta dan gereja di kota Garissa, dan banyak dari antara mereka yang terisolasi. Tim itu telah bertemu dengan para pendeta untuk mengatur, melatih, dan memberi mereka semangat. Mereka akan ditempatkan untuk melayani tetangga-tetangga mereka di sebelah utara, yakni di negara Somalia. (tUly) Sumber: Mission News, September 2010 [Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14728] Pokok doa: * Berdoalah untuk orang-orang percaya di Kenya agar mereka berani dan tabah, tetapi tetap dipenuhi oleh belas kasih, dan hati Kristus. * Berdoa juga untuk setiap keperluan yang dibutuhkan oleh Global Advance, yang terlibat dalam pelayanan misi di Kenya. Kiranya Tuhan mencukupkan kebutuhan mereka. M Y A N M A R Sebagian besar badan misi Kristen diusir pada tahun 1966 dari Myanmar. Telah banyak beredar berita kekerasan terhadap orang-orang percaya dan juga kasus pemaksaan pemindahan agama dari Kristen ke agama lain. Pemerintah juga melarang semua pertemuan yang dihadiri lebih dari 5 orang dan meminta semua tamu yang berkunjung untuk dilaporkan. AMG International telah bekerja di Myanmar dengan baik sehingga mereka masih bisa melakukan pelayanan Kabar Baik di sana. Segera sesudah kehancuran akibat badai tropis Nargis (2 Mei 2008), kelompok AMG menyediakan perlengkapan pertolongan, yang juga menjadi kesempatan untuk menyatakan kasih Kristus melalui tindakan mereka. Hal ini terbukti efektif dan diterima dengan baik. Mereka tampaknya memahami bahwa Allah itu kasih. Selain itu tim pelayanan ini melaporkan bahwa masyarakat berharap untuk melihat bukti kasih itu. Saat kelompok tersebut memenuhi kebutuhan fisik mereka pada waktu krisis, banyak orang datang kepada Kristus dan sejumlah kecil bertemu di kelompok persekutuan dan gereja-gereja rumah juga telah berdiri. Para sukarelawan ini kemudian melakukan tugas pemuridan dan mereka melaporkan banyak kesaksian tentang orang-orang yang diselamatkan dan dibaptis. Pelayanan ini sangat membutuhkan pekerja yang berdedikasi untuk membantu. Doakanlah agar Allah mencukupi kebutuhan tersebut. Contohnya, sebuah gereja dilayani oleh seorang wanita yang setia yang selalu menyebarkan Kabar Baik. Dia bertanggung jawab mendirikan tiga gereja di wilayah yang dirusak oleh badai tropis. Walaupun dia kehilangan rumahnya sendiri, dia terus bersaksi kepada sesama korban badai tropis itu. Justru karena itu banyak orang datang untuk mengenal Kristus. Saat ini, lebih dari 50 orang percaya berkumpul di rumahnya. Doakan kesempatan pelayanan orang-orang Kristen untuk menyaksikan iman mereka kepada orang lain. Doakan agar lebih banyak orang melihat kebutuhan mereka akan keselamatan melalui Tuhan Yesus Kristus. (tUly) Sumber: Mission News, September 2010 [Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14770] Pokok doa: * Mengucap syukur untuk para sukarelawan yang melayani di Myanmar, karena melalui pelayanan mereka banyak orang dapat menerima anugerah keselamatan. * Doakan agar Tuhan melindungi dan memberi kesehatan yang baik kepada para sukarelawan selama mereka melayani. Doakan keluarga mereka, agar Tuhan memelihara dan memampukan mereka untuk terus mendukung orang-orang yang sedang melayani di Myanmar. ______________________________________________________________________ DOA BAGI INDONESIA KERUSUHAN DI TARAKAN Pada 26 September 2010 telah terjadi pertikaian antara dua kelompok masyarakat di Tarakan. Bentrokan yang melibatkan warga setempat dan warga pendatang itu dilatari persoalan antarindividu yang kemudian meluas menjadi antaretnis. Hingga Kamis, 30 September 2010, dikabarkan jumlah korban tewas 6 orang dan 2 orang korban luka-luka. Bentrokan juga dipicu oleh kematian seorang tokoh adat yang juga seorang tokoh agama. Massa yang berempati kepada tokoh tersebut mendatangi Kantor Polresta Tarakan dan menuntut agar tersangka diserahkan kepada mereka. Keadaan semakin mencekam karena ratusan warga Tarakan sedang menyisir salah satu daerah untuk mencari pelaku pembunuhan, dengan berbekal senjata tajam seperti tombak, parang, samurai, dan lainnya. Jajaran Polri yang dibantu TNI sedang berusaha mengendalikan kedua kelompok masyarakat yang sedang bertikai. Sumber: http://regional.kompas.com/read/2010/09/29/10581134 POKOK DOA: 1. Berdoa untuk Polri dan TNI Tarakan, agar Tuhan melindungi mereka serta memampukan mereka mengendalikan dua kekuatan massa yang sedang bertikai. 2. Doakan agar Tuhan menolong pihak berwajib dan masyarakat untuk menangkap para pelaku pembunuhan tanpa harus menggunakan kekerasan. 3. Doakan keluarga-keluarga korban, agar Tuhan memberikan ketabahan dan penghiburan. Berdoa juga agar Tuhan memampukan mereka untuk dapat mengasihi dan mengampuni para pelaku. 4. Minta belas kasih Tuhan untuk para pelaku pembunuhan, agar Tuhan menjamah hati mereka dan hidup mereka boleh diubahkan. 5. Doakan kesatuan hati di antara masyarakat Tarakan, agar tidak mudah terprovokasi oleh isu SARA. Berdoa juga agar tercipta kedamaian di kota Tarakan dan aktivitas masyarakat dapat pulih seperti sediakala. 6. Dukung doa bagi pemerintah Indonesia agar lebih waspada, sehingga konflik-konflik semacam ini tidak mudah terjadi lagi dan tidak meluas ke wilayah-wilayah lain. ______________________________________________________________________ Anda diizinkan menyalin/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya. ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Novita Yuniarti dan Yulia Oeniyati Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org > Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org > ______________________________________________________________________ Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi Facebook MISI: http://fb.sabda.org/misi ______________________________________________________________________ Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) e-JEMMi/e-MISI 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |