Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2010/4 |
|
e-JEMMi edisi No. 4 Vol. 13/2010 (26-1-2010)
|
|
______________________________ e-JEMMi _____________________________ (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ______________________________________________________________________ SEKILAS ISI EDITORIAL PROFIL BANGSA: Orang Somali di Somalia SUMBER MISI: Africa Mission Resource Centre (AMRC) KESAKSIAN MISI: Dikuatkan oleh Para Malaikat DOA BAGI MISI DUNIA: Pakistan, India DOA BAGI INDONESIA: Penculikan Anak ______________________________________________________________________ BE A FRIEND OF A SINNER AND YOU MAY HELP HIM BECOME AN ENEMY OF SIN ______________________________________________________________________ EDITORIAL Shalom, Di benua Afrika hidup sekelompok orang-orang yang memiliki budaya yang unik. Sajian kami di akhir bulan Januari 2010 ini secara spesifik akan menyajikan salah satu suku bangsa di Afrika. Selain itu, simak juga kesaksian seorang anak Tuhan yang tetap teguh mempertahankan imannya, meskipun ia harus mengalami aniaya fisik akibat dari keputusannya. Jangan sampai Anda melewatkan satu pun dari bahan-bahan yang telah kami persiapkan. Harapan kami, Anda diberkati dengan apa yang telah kami sajikan selama bulan Januari ini. Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati. Pimpinan Redaksi e-JEMMi, Novita Yuniarti http://misi.sabda.org/ http://fb.sabda.org/misi ______________________________________________________________________ PROFIL BANGSA ORANG SOMALI DI SOMALIA Sebanyak 10 juta orang Somali tinggal menyebar di sepanjang delapan negara wilayah timur laut Afrika, yang dijuluki "Tanduk Afrika", dan di Timur Tengah. Lebih dari 2 juta orang hidup di Ethiopia. Orang Somali menggunakan bahasa yang sama, menganut iman yang sama, dan memberikan warisan budaya yang merupakan suatu bagian penting dari gaya hidup mereka sebagai pengembara. Nama mereka diambil dari kata "so maal", yang secara literal berarti, "Carilah susu untuk dirimu sendiri!" yang adalah semacam ungkapan keramahtamahan. Orang-orang Somali pertama kali muncul di Tanduk Afrika sekitar tahun 1200, dan mulai menyebar ke Barat dan Selatan kira-kira 150 tahun kemudian. Mereka menjadi pemeluk Islam sekitar tahun 1550, di bawah pengaruh para pedagang Arab yang telah menempati pesisir Somalia sekarang ini. Tahun 1650, mereka pindah ke Ethiopia. SEPERTI APA KEHIDUPAN MEREKA? Masyarakat Somali terbentuk dari keluarga inti, yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak. Ciri khas dari tiap keluarga adalah memiliki ternak domba atau kambing, yang dipelihara oleh para wanita dan gadis, dan beberapa lainnya memelihara unta. Ada juga yang memiliki unta-unta yang diternakkan dan diambil susunya. Semakin banyak unta yang dimiliki seseorang, semakin besar wibawanya. Laki-laki dan perempuan menikmati pekerjaan merawat unta-unta yang berharga itu. Orang-orang Somali menganggap diri mereka pejuang. Kadang-kadang, para pria meninggalkan para wanita dan menyerahkan tugas memelihara ternak kepada mereka, sehingga para pria mendapat kesempatan berlatih menjadi pejuang yang efektif. Mereka adalah orang-orang yang sangat individualis, terbagi-bagi dengan sangat jelas ke dalam klan-klan. Sering terjadi pertikaian antarklan yang mengakibatkan beberapa orang meninggal. Ada empat kelompok klan terbesar orang Somali. Dua terbesar adalah Somaal dan Sab. Somaal pada umumnya adalah penggembala yang mengembara. Sab biasanya menempati suatu komunitas dan tinggal sebagai petani atau perajin. Para pengembara tinggal di pondok-pondok yang bisa dibongkar pasang, yang terbuat dari ranting-ranting kayu yang ditutupi dengan tikar rumput. Para istri memiliki pondok sendiri. Pondok-pondok orang yang masih memiliki hubungan kekerabatan dibentuk melingkar dengan kandang ternak di tengah-tengahnya. Membuat rumah adalah tanggung jawab wanita. Pondok-pondok tersebut mudah dibongkar sehingga mereka bisa membawanya dengan dibebankan pada binatang dan berpindah bersama ternak mereka. Biasanya, hujan turun kurang dari 100 mm per tahun. Jadi, sering kali kehidupan orang Somali ditentukan oleh kemampuannya menemukan air. Makanan para pengembara biasanya hanya terdiri dari susu dan produk-produk susu. Saat ini makanan mereka di antaranya adalah jagung, nasi, daging, dan buah-buahan liar. Saat ini semakin banyak petani Somali tinggal secara menetap di pondok bulat yang tingginya 6 hingga 9 kaki. Mereka memiliki jenis makanan yang lebih bervariasi termasuk jagung, sorghum (semacam biji- bijian), cowpeas (sejenis kedelai), buncis, beras, telur, unggas, pisang, kurma, mangga, dan teh. Memiliki persediaan makanan yang melimpah merupakan suatu status bagi setiap klan. Setiap keluarga secara periodik mengadakan perjamuan makan untuk saudara-saudara dan teman-teman mereka. Wibawa keluarga ditentukan oleh seringnya mengadakan pesta, jumlah orang yang diundang, kualitas, serta jumlah makanan yang disediakan. Orang-orang Somali senang bercerita dan belajar sejarah melalui puisi mereka. Sering kali, mereka akan menyanyikan dongeng saat berjalan-jalan pada sore hari. Sebagian besar orang Somali mengenakan pakaian yang berwarna cerah yang menutup seluruh tubuh mereka menyerupai toga. Beberapa pria juga mengenakan rok pendek. APA KEPERCAYAAN MEREKA? Meskipun orang-orang Somali 99% adalah Muslim Shafi`i, banyak kepercayaan penyembahan berhala dan kepercayaan tradisional yang telah bercampur dengan praktik agama mereka. Mereka mencapai "ekstase" dengan menyanyi atau menggunakan narkotik. Di kota-kota, anak laki-laki mencuri makanan dan kemudian menjualnya untuk mencukupi kebiasaan mereka menggunakan obat-obat terlarang. Doa-doa standar Islam biasanya dihormati, namun para wanita Somali tidak pernah menggunakan kerudung seperti yang disyaratkan. Orang Somali secara rutin pergi ke "wadaad", pemuka agama, untuk mendapatkan berkat, jimat, dan nasihat atas masalah-masalah duniawi. Mereka percaya pada laki-laki tertinggi, "dewa langit". Mereka melakukan ritual meminta hujan, tidak makan daging babi atau ikan, dan mengorbankan binatang. Mereka juga melakukan ritual api unggun pada tahun baru surya. Mereka percaya pada kuasa roh dan pada roh yang tinggal di pohon-pohon, sumber-sumber air, dan puncak bukit. APA KEBUTUHAN MEREKA? Sangat sedikit anak-anak Somali yang bersekolah, dan lebih dari setengah orang dewasanya buta huruf. Ini tidaklah mengherankan karena mereka tidak memiliki sistem penulisan hingga tahun 1972. Kesempatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sangat terbatas di Ethiopia. Obat terlarang, kelaparan, dan perang telah menimbulkan berbagai masalah. Kekurangan gizi pun telah menyebabkan kematian ribuan orang Somali sejak tahun 1970-an. POKOK DOA 1. Doakan agar orang Somali mendapat kesempatan mengenal Yesus Kristus, yang adalah Roti Hidup. 2. Doakan orang-orang Kristen Somali yang sering dipandang rendah oleh orang-orang bangsa mereka sendiri. 3. Minta pada Tuhan untuk menyentuh hati orang-orang Kristen di Ethiopia utara sehingga mereka mau membagikan kasih Tuhan kepada orang-orang Somali di provinsi-provinsi bagian selatan. 4. Mintalah pada Tuhan untuk membangkitkan guru-guru Kristen yang akan bekerja bagi orang-orang Somali dan membagikan kasih Kristus kepada mereka. 5. Berdoalah agar Tuhan membangkitkan tim doa dari berbagai tempat di penjuru dunia untuk berdoa syafaat bagi orang-orang Somali. 6. Minta pada Tuhan untuk memberikan pertolongan dan kebijaksanaan kepada agen-agen misi yang menjadikan Somali sebagai tujuan pelayanan mereka. 7. Doakan keefektifan film Yesus untuk memperkenalkan Kristus kepada mereka. 8. Minta pada Tuhan untuk mengirim utusan-Nya menyebarkan Injil kepada orang-orang Somali melalui media apa pun, terutama radio dan televisi. 9. Berdoa agar Tuhan menyatakan diri-Nya sendiri kepada mereka melalui mimpi-mimpi dan penglihatan. 10. Mintalah Roh Kudus melembutkan hati mereka untuk mau menerima orang-orang Kristen sehingga mereka dapat mendengar Injil. 11. Minta pada Tuhan untuk menguatkan gereja-gereja lokal yang ada di antara orang-orang Somali. (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Nama situs: Joshua Project Penulis: Tidak dicantumkan Alamat URL: http://www.joshuaproject.net/peopctry.php?rop3=109392&rog3=SO ______________________________________________________________________ SUMBER MISI AFRICA MISSION RESOURCE CENTRE (AMRC) ==> www.africamissions.org Africa Mission Resource Centre (AMRC) -- Pusat Bahan-Bahan Misi Afrika -- bertujuan memberi informasi yang selengkap-lengkapnya tentang bagaimana melakukan pekerjaan misi di Afrika. Mulai dari info tentang budaya, riset-riset yang pernah dilakukan, hal-hal yang dipersiapkan untuk tinggal di tiap wilayah di Afrika, jaringan gereja-gereja, bahkan kontak untuk peralatan teknis yang diperlukan. Info-info penting ini memang tidak dari AMRC semata, banyak yang diperoleh dari jejaring yang mereka miliki. AMRC sadar sepenuhnya bahwa mereka tidak dapat melakukan segala-galanya sendiri bagi misi di Afrika; mereka hanya mencoba melakukan hal yang relevan, mengingat masih banyak sumber daya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan misi di Afrika. ______________________________________________________________________ KESAKSIAN MISI DIKUATKAN OLEH PARA MALAIKAT Walau dia belum pernah berada di sana sebelumnya, Prajurit Ivan "Vanya" Moiseyev mengetahui apa yang menantinya di kantor sang Mayor. Para komunis tidak henti-hentinya memanggilnya ke kantor pusat untuk berbincang, berusaha untuk "mendidiknya ulang", untuk membuatnya mengingkari imannya kepada Allah. Saat itu waktu makan siang, matahari bersinar dengan cerah di langit yang biru dan salju pun terlihat berkilauan. Sambil berjalan di sepanjang trotoar yang bersalju, Moiseyev memuji Allah dalam kesendiriannya. Saat itu merupakan waktu untuk bernyanyi dan berdoa baginya. Pagi itu demikian cerah, awalnya Moiseyev tidak menyadarinya; tiba-tiba, seberkas sinar tertangkap oleh matanya. Sebuah bintang yang cerah mulai jatuh dari langit. Seperti sebuah komet, benda itu semakin mendekat dan menjadi semakin besar. Ia melihat ke atas dan melihat seorang malaikat di atasnya. Malaikat itu bercahaya dan penuh kekuatan. Hati Moiseyev dipenuhi dengan sukacita dan rasa takut. Malaikat itu tidak turun menyentuh bumi, tetapi melayang-layang sekitar 200 meter di atas tanah. Ia berjalan di atas Moiseyev, seolah-olah berjalan di jalan yang sama dengannya. Kemudian malaikat itu berbicara, "Ivan, pergilah. Jangan takut. Aku besertamu." Ivan tidak dapat berbicara, tapi sukacitanya bagaikan api di dalam hatinya. Entah bagaimana ia berhasil sampai ke kantor Mayor Gidenko dan mengetuk pintu kantor itu dengan perlahan. Mayor Gidenko, kepala dari Komite Instruksi Politik, menatap ke atas saat sang prajurit muda tersebut masuk. Ivan Moiseyev telah diinterogasi berulang-ulang oleh interogator lainnya dan belum pernah mundur dari imannya. Tetapi, Gidenko yakin bahwa dirinya dapat menyelesaikan persoalan ini. "Moiseyev, menurutku kamu tidak terlihat seperti murid yang bodoh. Mengapa kamu tidak mempelajari jawaban yang betul?" ia bertanya. "Kadang-kadang ada perbedaan antara jawaban yang betul dan jawaban yang benar," jawab Ivan. "Kadang-kadang Allah tidak memberi saya izin untuk memberikan jawaban yang `betul`." "Jadi, Allah berbicara kepadamu? Siapakah Allahmu itu?" Namun, segera setelah Gidenko menanyakan pertanyaan itu, ia menyesalinya. Ivan bersandar ke depan pada kursinya. Wajahnya bersinar dengan sukacita karena kesempatan yang terbuka untuk membagikan imannya. "Mayor, Ia adalah Pribadi yang menciptakan seluruh semesta. Ia amat mencintai manusia, dan Ia mengirimkan Putra-Nya ...." Gidenko menyela, "Ya, ya, aku tahu ajaran-ajaran Kristen. Tetapi apakah hubungannya dengan menjadi seorang prajurit? Apakah kamu tidak menyetujui pengajaran dari Tentara Merah yang hebat?" "Bukan, Mayor." "Tetapi kamu tidak menerima prinsip-prinsip ilmiah dari ateisme yang mendasari seluruh negara kita Soviet dan kekuatan militer dari angkatan bersenjata Soviet?" "Saya tidak dapat menerima apa yang jelas-jelas saya ketahui tidak benar. Segala yang lain dapat saya terima dengan senang hati." "Moiseyev, tidak ada seorang pun yang dapat membuktikan keberadaan Allah. Bahkan pastor dan pendeta juga menyetujui hal tersebut." "Mayor, mereka mungkin berbicara tentang mereka tidak mampu untuk membuktikan Allah, tapi tidak ada keraguan-raguan tentang mengenal Dia. Ia ada bersama saya saat ini, di dalam ruangan ini. Sebelum saya datang kemari, Ia mengirimkan seorang malaikat untuk menguatkan saya." Gidenko menatap dengan tajam pada Ivan. Pada akhirnya ia berbicara dengan lelah, "Aku minta maaf, Moiseyev, karena kamu tidak mau menggunakan akal sehatmu. Sifatmu yang keras kepala itu tidak akan mendatangkan apa pun bagimu kecuali ketidaknyamanan. Bagaimanapun, tahun demi tahun aku telah menemukan bahwa orang-orang sepertimu sering dapat disadarkan dengan sedikit disiplin." "Aku memerintahkanmu untuk berdiri di jalanan malam ini setelah ketukan dimainkan. Kamu akan berdiri di sana hingga kamu mau mempertimbangkan kembali omong kosong mengenai allah-allah yang dapat berbicara dan malaikat-malaikat ini." "Karena suhu udara tampaknya akan berada pada suhu minus 13 derajat, demi dirimu sendiri, aku harap kamu cepat-cepat setuju untuk bertindak secara masuk akal. Besok kita akan membuat rencana bersama untuk pendidikan ulangmu. Kamu boleh pergi." Gidenko mengharapkan Moiseyev untuk bimbang -- untuk mempertimbangkan kembali. Sebaliknya, ia menegakkan bahunya dan berjalan dengan perlahan menuju pintu. "Prajurit Moiseyev!" Saat si prajurit membalikkan badannya, Gidenko menyadari bahwa ia sedikit pucat. Maka ia telah memahami perintah tersebut! "Kamu akan melakukan instruksiku dengan baju seragam musim panas. Itu saja." Malam itu, saat terompet berbunyi, Ivan berjalan menuruni tangga-tangga barak menuju jalanan yang bersalju. Ia bergidik ketika terpaan angin sedingin es membakar telinganya dan membuat matanya berair. Seragam musim panasnya yang tipis tidak menolongnya dari hawa dingin yang menusuk. Ia melirik arlojinya. Satu menit lewat sepuluh. Malam ini, ia akan memiliki waktu yang panjang untuk berdoa! Tetapi untuk pertama kalinya sejak ia masuk ke dalam angkatan bersenjata Soviet, doa tidak datang dengan mudah. Ia khawatir. Mungkinkah ia berdiri di luar sini sepanjang malam? Bagaimana jika ia mati beku? Apakah mereka akan membiarkannya membeku hingga mati? Bagaimana jika ia menjadi demikian kedinginan hingga ia menyerah pada permintaan mereka? Pertanyaan-pertanyaan "bagaimana" tersebut membanjiri pikirannya dan membuatnya kepalanya berputar-putar. Ia tahu bahwa ia harus memikirkan sesuatu yang lain. Kemudian ia ingat akan malaikat yang mengunjunginya tadi pagi. Malaikat tersebut telah berkata, "Jangan takut. Aku besertamu!" Tiba-tiba ia menyadari bahwa kata-kata malaikat itu dimaksudkan untuk malam ini! Walaupun ia tidak lagi dapat melihatnya, Moiseyev mengetahui bahwa malaikat itu masih berada di sana bersamanya. Ia mulai berdoa dengan tekun. Ketika waktu menunjukkan pukul setengah satu, konsentrasinya terpecah karena derakan salju. Dibungkus dengan mantel tebal, topi, dan sepatu bot, 3 orang perwira perlahan-lahan berjalan menuju ke tempatnya. "Prajurit Moiseyev, apakah kamu telah mengubah pikiranmu? Apakah kamu sudah siap untuk masuk dan menghangatkan diri?" "Tidak, perwira kamerad. Betapapun saya ingin masuk dan pergi tidur, saya tidak dapat. Saya tidak akan pernah setuju untuk tinggal diam mengenai Allah." Bahkan dalam cahaya temaram Moiseyev dapat melihat para perwira tersebut keheranan dan kebingungan. Bagaimanakah ia sanggup menahan dingin yang seperti itu? "Apakah kamu berencana untuk berdiri di sini sepanjang malam?" "Saya tidak dapat melihat kemungkinan pilihan yang lain, dan Allah sedang membantu saya." Ivan memeriksa tangannya -- mereka dingin, tapi tidak terlalu dingin. Ia masih dapat menggerakkan jari-jari kakinya dengan mudah. Itu merupakan sebuah keajaiban! Ia melihat pada para perwira dan dapat melihat bahwa bahkan dengan mantel-mantel mereka, mereka sudah gemetar karena rasa dingin. Mereka menghentak-hentakkan kaki mereka dan menepuk-nepukkan tangan mereka, tidak sabar untuk kembali ke barak mereka yang hangat. "Kamu akan merasa berbeda 1 jam lagi," sang perwira senior bergumam saat mereka dengan cepat berpaling kembali. Ivan melanjutkan untuk berdoa bagi semua orang percaya yang ia kenal. Ia menyanyikan kidung-kidung Natal. Ia berdoa bagi setiap perwira yang ia kenal dan yang ia ketahui. Ia berseru kepada Allah atas nama orang-orang dalam baraknya. Perlahan-lahan pikirannya tampak seperti melayang-layang ke suatu tempat di luar kepalanya. Namun seberapa keras pun ia berusaha, doa menghindarinya. Ivan sedang tertidur sambil berdiri ketika pada pukul tiga pagi, sang perwira senior yang sedang bertugas jaga membangunkannya dan membiarkannya kembali ke baraknya. Untuk 12 malam berikutnya, Ivan terus berdiri di jalanan di luar baraknya. Ajaibnya, ia tidak membeku; ia juga tidak meminta belas kasihan. Ivan terus berbicara mengenai imannya kepada rekan-rekan dan perwiranya. Ia menyanyikan pujian bagi kemuliaan Yesus Kristus dalam baraknya, walaupun hal tersebut dilarang dengan keras. Kepada mereka yang mengancamnya, ia membalas, "Seekor burung yang diancam dengan kematian karena bernyanyi akan terus bernyanyi. Ia tidak dapat meninggalkan sifat alaminya. Demikian juga dengan kami orang Kristen." Prajurit-prajurit yang ada di sekelilingnya bertobat, terkesan dengan imannya yang sungguh-sungguh. Komandan-komandannya terus menginterogasinya, berusaha untuk membuatnya menyangkal Yesus. Mereka memasukkannya ke dalam sel yang diberi pendingin. Mereka memakaikannya baju khusus dari karet, yang ke dalamnya mereka memompakan udara hingga dadanya demikian sesak sehingga ia nyaris tidak dapat bernafas. Pada usia 20 tahun, Ivan tahu bawa para komunis akan membunuhnya. Pada 11 Juli 1972, ia menulis kepada orang tuanya, "Kalian tidak akan melihatku kembali." Ia kemudian menggambarkan penglihatan malaikat-malaikat dan surga yang telah Allah kirim untuk menguatkannya pada pencobaannya yang terakhir. Beberapa hari kemudian, tubuhnya dikembalikan kepada keluarganya. Tubuhnya menunjukkan bahwa ia telah ditikam enam kali di sekeliling jantung. Ia memiliki luka-luka pada kepalanya dan di sekitar mulutnya. Terdapat tanda-tanda pukulan di sekujur tubuhnya. Kemudian ia ditenggelamkan. Kolonel Malsin, komandannya, mengatakan, "Moiseyev meninggal dengan sulit. Ia bertarung dengan kematian, tapi ia mati sebagai orang Kristen." Ayah dari pahlawan Kristen ini menulis kepada kami, "Kiranya bunga hidup ini, yang memberikan wanginya pada kayu salib, dapat menjadi teladan bagi semua orang muda yang beriman. Semoga mereka mencintai Kristus sebagaimana anak kami telah mencintai Dia." Diambil dan disunting dari: Judul buku: Jesus Freaks Penyusun: Toby McKeehan dan Mark Heimermann Penerbit: Cipta Olah Pustaka, 1995 Halaman: 32 -- 37 ____________________________________________________________________ DOA BAGI MISI DUNIA P A K I S T A N Paket bantuan baru dari Amerika Serikat yang ditujukan untuk Pakistan menjadi tanda peringatan bagi beberapa regu penolong Amerika Serikat. Mereka memerhatikan bahwa bantuan akan berhenti di tempat-tempat yang salah, yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. TN bersama Suara Para Martir (Voice of the Martyrs) -- meskipun mereka bukan regu penolong -- mengatakan, "Kami telah mengirim ribuan barang bantuan kemanusiaan kepada orang-orang Kristen Pakistan dan juga untuk desa-desa lainnya yang membuka pintu pelayanan." Namun, kurangnya tanggung jawab dari dalam bisa menjadi masalah bagi orang-orang percaya. "Ada kelompok radikal yang ingin melihat Pakistan seperti Afganistan, yang dijalankan oleh pemerintahan garis keras, tanpa ada orang Kristen." Teruslah berdoa agar orang-orang Kristen di sana diberikan keberanian. "Apa pun yang terjadi di situasi ini, kami masih harus berani bersaksi bagi Yesus Kristus. Kami masih perlu berbicara dengan teman-teman dan tetangga kami dan menyampaikan kabar keselamatan Yesus kepada mereka." (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Mission News, Desember 2009 Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13562 Pokok doa: * Doakan agar Tuhan memberi perlindungan kepada mereka yang sedang melayani di Pakistan, mengingat ladang yang harus mereka kerjakan tidaklah mudah. * Doakanlah supaya orang-orang yang bertanggung jawab dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan dapat bersikap jujur, sehingga bantuan yang diberikan dapat sampai ke tujuan yang benar. I N D I A Minggu lalu, 50 unit audio Alkitab dicuri di India timur laut. JP, dari Pelayanan Audio Alkitab (Audio Scripture Ministries) mengatakan bahwa 50 unit Alkitab audio tersebut adalah persediaan terakhir yang akan didistribusikan dan dikirim ke suatu kantor yang benar-benar membutuhkannya. "Pada dasarnya, unit yang dicuri tersebut dikirimkan dan diganti dengan salinan Alkitab lama dan beberapa botol obat lama. Jadi sebenarnya, ada seseorang yang menukar paket tersebut." Karena tiap unit secara khusus dapat menjangkau kira-kira 10 orang, maka 500 orang akan dapat mendengarkan Injil dari unit ini. JP mengatakan bahwa orang-orang sangat ingin mendengarkan kabar baik. Namun, hanya ada tiga pendeta yang bisa membagikan 17.000 unit dalam 5 bulan. Hilangnya unit tersebut menjadi masalah. "Jujur saja, hilangnya unit ini sangat membuat kami berkecil hati. Dukungan doa Anda sangat kami harapkan." (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Mission News, Desember 2009 Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13570 Pokok doa: * Kurangnya persediaan Alkitab, serta tingginya minat masyarakat India untuk dapat mendengarkan firman Tuhan, merupakan salah satu persoalan yang sedang dihadapi oleh Pelayanan Audio Alkitab. Doakan agar Tuhan memberi hikmat kepada tim Pelayanan Audio Alkitab untuk mendapatkan tambahan audio Alkitab. * Doakan juga untuk kebutuhan dana yang diperlukan untuk mencetak audio Alkitab, berdoalah supaya Tuhan menggerakkan lebih banyak orang percaya untuk menyisihkan sebagian berkat yang mereka peroleh guna mendukung Pelayanan Audio Alkitab. ______________________________________________________________________ DOA BAGI INDONESIA PENCULIKAN ANAK Kasus penculikan bayi yang terjadi di lingkungan rumah sakit dan hilangnya anak-anak di bawah umur, kembali menjadi sorotan. Kasus semacam ini kerap diikuti isu yang mengaitkan penculikan dengan dugaan perdagangan organ tubuh, seperti ginjal, kornea mata, hati, dan jantung. Isu itu masih perlu ditelusuri lagi kebenarannya. Sumber: Kompas, Rabu 20 Januari 2010, Halaman 13 Pokok doa: 1. Sulitnya pengawasan dan kurang tegasnya pemerintah dalam menegakkan peraturan pencangkokan organ, larangan jual beli organ, serta asal-usul organ yang dicangkokkan, membuka celah bagi oknum tertentu untuk menangguk keuntungan. Doakan agar Tuhan memampukan pemerintah dalam menetapkan aturan-aturan yang tepat, guna melindungi warganya dari tindakan-tindakan tidak terpuji yang dilakukan oleh oknum tertentu. 2. Doakan agar orang tua dapat bersikap bijaksana dalam mengawasi anak-anaknya, terutama di lokasi yang tidak memiliki pengamanan yang baik. 3. Berdoalah agar aparat penegak hukum dapat menindak tegas para pelaku penculikan anak, sehingga diharapkan kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari. 4. Doakan bagi para orang tua yang pernah mengalami kasus kehilangan anak agar Tuhan memberi kekuatan dan penghiburan. Kiranya Tuhan menolong untuk menemukan anak mereka kembali. ______________________________________________________________________ Anda diizinkan menyalin/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain), dengan syarat: tidak untuk tujuan komersial, harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan yang diambil, dan mencantumkan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya. ______________________________________________________________________ Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org > Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org > ______________________________________________________________________ Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/ Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/ Situs YLSA: http://www.ylsa.org/ Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/ Facebook MISI: http://fb.sabda.org/misi ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Novita Yuniarti dan Yulia Oeniyati Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-JEMMi/e-MISI 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |