Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2009/4

e-JEMMi edisi No. 04 Vol. 12/2009 (28-1-2009)

Orang Yahudi Amerika Utara dan Selatan

 

______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
PROFIL BANGSA: Orang Yahudi Amerika Utara dan Selatan
SUMBER MISI: Bajio Christian Mission
TOKOH MISI: A.W. Tozer (1897 -- 1963)
DOA BAGI MISI DUNIA: Kolombia, Cina
DOA BAGI INDONESIA : Banjir Melanda Banyak Wilayah di Indonesia
______________________________________________________________________

   ALL WHO ARE BORN OF GOD SHOULD DEVELOP A LIKENESS TO THE FATHER
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,

  Mengenal lebih dekat sekelompok orang atau bangsa tertentu merupakan 
  sebuah pengalaman unik. Karena selain menambah wawasan dan 
  pengetahuan, mengenal mereka juga merupakan sarana bagi kita untuk 
  menjalankan Amanat Agung, yaitu memenangkan semua bangsa, di mana 
  pun mereka berada, bagi Kristus. Orang Yahudi, khususnya yang 
  tinggal di Amerika Utara dan Selatan, adalah salah satu dari sekian 
  banyak etnik di dunia yang memiliki keunikan tersendiri. Selain 
  dikenal sebagai kaum cendekiawan, dalam sejarah Alkitab pun bangsa 
  ini disebut sebagai nenek moyang bangsa Israel. Sebenarnya, apa yang 
  menjadi kelebihan dari bangsa ini? Seperti apakah kehidupan mereka? 
  Apa yang menjadi kepercayaan mereka? Apa yang menjadi kebutuhan 
  mereka dan apa yang perlu kita doakan untuk mereka? Untuk mengetahui 
  jawabannya, silakan Anda membaca sajian e-JEMMi minggu ini.

  Selamat membaca.

  Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
  Novita Yuniarti

______________________________________________________________________
PROFIL BANGSA
                   
                 ORANG YAHUDI AMERIKA UTARA DAN SELATAN

  Orang Yahudi mewakili agama monoteis tertua era modern. Karena 
  keunikan-keunikan sejarah dan budaya mereka, orang Yahudi memiliki 
  identitas yang kuat. Penganiayaan dan diskriminasi terhadap mereka 
  mengakibatkan orang Yahudi bermigrasi dan menetap di seluruh penjuru 
  dunia.

  Meskipun mereka menganut budaya dan agama yang sama, orang Yahudi di 
  Amerika Utara dan Amerika Selatan memiliki gaya hidup yang berbeda. 
  Komunitas Yahudi di Amerika Selatan mulai terbentuk dari Konversos 
  (orang-orang Yahudi yang dipaksa mengikuti ajaran Katolik) yang 
  menemani para penjelajah Spanyol dan Portugis. Akan tetapi, sebagian 
  besar imigran Yahudi di Amerika datang dari Eropa Tengah, Eropa 
  Timur, serta Timur Tengah pada akhir tahun 1800-an. Meskipun 
  sebagian besar berbahasa Inggris atau Spanyol, dialek khas orang 
  Yahudi yang lain masih tetap digunakan. Yiddish, dialek Jerman 
  dengan unsur Ibrani, menjadi bahasa pergaulan keturunan orang Eropa, 
  sementara Ladino, campuran bahasa Spanyol dan bahasa Ibrani, sering 
  digunakan oleh para keturunan Spanyol. Bahasa Ibrani adalah bahasa 
  yang digunakan dalam doa bagi kebanyakan orang-orang Yahudi 
  Ortodoks.

  SEPERTI APAKAH KEHIDUPAN MEREKA?

  Di Amerika Utara, sebagian besar orang Yahudi tinggal di daerah kota 
  di pesisir timur atau barat. New York mengayomi populasi orang 
  Yahudi terbanyak di Amerika Utara, dengan lebih dari setengah juta 
  orang Yahudi Hassidic saja. Di Amerika Selatan, mereka juga tinggal 
  di kota, namun tetap memelihara status mereka sebagai etnik 
  minoritas dengan agama yang berbeda.

  Sementara mempertahankan identitas Yahudinya, mayoritas orang Yahudi 
  Amerika Utara menyesuaikan diri dengan budaya Amerika. "Keyahudian" 
  sering ditunjukkan terutama dalam situasi-situasi sekuler, seperti 
  penggunaan bahasa Yiddish dan tradisi keluarga, ketimbang di bidang 
  keagamaan, seperti mengikuti hukum orang Yahudi perihal pembatasan 
  menu makan.

  Tidak semua orang Yahudi religius. Beberapa orang menganggap 
  keyahudian mereka hanya sebagai identitas sosial dan budaya. Sejak 
  kecil, mereka sudah tahu apa artinya menjadi orang Yahudi. Pemahaman 
  itu didapat di rumah melalui penyampaian cerita dan dengan terlibat 
  dalam ritual-ritual dan upacara-upacara Yahudi, seperti Rosh 
  Hashanah (Tahun Baru), Yom Kippur (Hari Pengampunan Dosa), dan 
  Paskah. Proses sosialisasi juga terjadi melalui keterlibatan dalam 
  sekolah Ibrani atau sinagoge pemuda.

  Pada usia 13 tahun, upacara Bar Mitzvah untuk anak laki-laki (atau 
  Bar Mitzvah untuk anak perempuan) merupakan tata cara upacara 
  penting, yang menandai masuknya anak itu menjadi anggota dewasa 
  dalam masyarakat. Walaupun pada masa lampau upacara tersebut lebih 
  spiritual sifatnya, upacara tersebut kini menjadi sama pentingnya 
  dengan kegiatan sosial.

  Perkawinan dan hubungan keluarga di antara orang Yahudi hampir sama 
  dengan orang Amerika. Meski orang Yahudi memiliki sedikit anak, 
  mereka sangat memerhatikan anak, baik hati, dan memberi banyak 
  kebebasan. Walaupun para istri biasanya menggunakan nama keluarga 
  suami mereka, identitas orang Yahudi diurutkan dari pihak ibu. 
  Artinya, jika seorang anak memiliki ibu seorang Yahudi, maka menurut 
  hukum Yahudi, dia adalah orang Yahudi. Dia memiliki segala hak dan 
  hak istimewa yang dibawa statusnya, termasuk hak untuk bermigrasi ke 
  Israel dan menetap menjadi penduduk di sana.

  Orang Yahudi Amerika Utara dan Selatan sebagian besar berdagang dan 
  bekerja dalam bidang profesi. Mereka sangat baik dalam usaha kecil 
  dan menengah, industri komunikasi dan hiburan, obat-obatan, hukum, 
  dan akuntansi. Di Amerika Selatan, para eksekutif Yahudi betul-betul 
  berhasil. Meskipun demikian, semakin berhasil para eksekutif Yahudi 
  di Amerika Selatan, semakin besar pula kecenderungan mereka untuk 
  berasimilasi dalam masyarakat Eropa Kristen.

  APA KEPERCAYAAN MEREKA?

  Bagi orang Yahudi yang religius, Tuhan adalah Yang Mahatinggi, 
  Pencipta alam semesta, dan Hakim tertinggi bagi manusia. Selain itu, 
  keyakinan beragama masyarakat Yahudi sangat beragam. Orang Yahudi 
  Ortodoks pada umumnya mengikuti kepercayaan agama tradisional dan 
  praktik-praktik yang ditemukan dalam kesusastraan Yahudi, yang 
  menafsirkan Injil mengenai masalah etika, agama, pemerintahan, dan 
  kejahatan. Orang Yahudi konservatif kurang tradisional dibandingkan 
  dengan Ortodoks, dan mereka menggabungkan etika, filosofi, dan 
  gagasan tentang sekolah rohani yang berbeda. Kaum Yahudi Reform 
  adalah yang paling liberal dan menafsirkan kepercayaan dan ritual 
  Yahudi dalam terang hidup dan pikiran kontemporer. Mereka tidak 
  yakin kalau Hukum Yahudi dinyatakan secara ilahi. Mereka tidak 
  dibatasi oleh makanan halal (disetujui secara tradisi). Mereka juga 
  tidak harus memakai peci (yarmulke) ketika berdoa atau menggunakan 
  bahasa Ibrani dalam doanya. Semua orang Yahudi yang religius percaya 
  akan datangnya Era Mesianik (Messianic Age), tapi hanya Yahudi 
  Ortodoks yang mencari pribadi Mesias.

  APA YANG MENJADI KEBUTUHAN MEREKA?

  Orang Yahudi memiliki pemahaman yang luar biasa tentang keterkaitan 
  mereka dengan perjanjian Abraham. Namun demikian, mereka juga 
  memiliki sejarah menolak Yesus Kristus sebagai Mesias, Pribadi yang 
  menggenapi perjanjian tersebut. Berdoalah supaya ketika Injil 
  diberitakan, hal itu tidak akan dianggap sebagai antisemitik, tapi 
  lebih kepada penggenapan janji Allah atas manusia melalui Abraham 
  berabad-abad yang lalu.

  POKOK DOA

  1. Mintalah Tuhan yang Empunya tuaian untuk mengirimkan orang-orang
     Kristen yang penuh kasih untuk bekerja di tengah-tengah
     masyarakat Yahudi.

  2. Mintalah agar Roh Kudus memberikan hikmat dan pertolongan kepada
     misi yang sasarannya adalah orang Yahudi Amerika Utara dan 
     Selatan.

  3. Berdoalah supaya saat orang Yahudi menonton film tentang Yesus,
     mereka bisa memahami bahwa Yesus itulah Mesias yang sudah lama
     dinantikan.

  4. Mintalah kepada Tuhan untuk melembutkan hati orang Yahudi
     terhadap orang Kristen sehingga mereka bisa mendengar dan
     menerima berita keselamatan.

  5. Berdoalah agar Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya kepada orang
     Yahudi melalui mimpi-mimpi dan penglihatan-penglihatan.

  6. Berdoalah agar Tuhan memberi pertolongan kepada orang-orang
     Kristen Yahudi saat mereka menyaksikan iman mereka kepada
     bangsanya.

  7. Doakan agar Roh Kuduslah yang mengambil alih kekuasaan 
     pemimpin-pemimpin rohani dan penguasa yang mengikat orang Yahudi.

  8. Berdoalah agar gereja-gereja lokal dibangkitkan untuk menarik
     masyarakat Yahudi. (t/Setyo)

  Bahan diterjemahkan dari sumber:
  Nama situs: Joshua Project
  Judul asli artikel: Jew of El Salvador
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Alamat URL: http://www.joshuaproject.net/peopctry.php?rop3=109538&rog3=ES

______________________________________________________________________
SUMBER MISI

BAJIO CHRISTIAN MISSION
==> http://bajiochristian.org/
  Organisasi Bajio Christian Mission mulai didirikan pada tahun 1972 
  oleh Bill dan Margy Hoff, pasangan misionaris di Bajio, Meksiko. 
  Mereka melayani di Queretaro, Meksiko, selama 21 tahun, dan kemudian 
  pindah ke Pedro Sula, Honduras, pada 1993. Di sana, selain 
  menggembalakan sebuah gereja berbahasa pengantar Inggris, mereka 
  juga melatih orang-orang lokal di institut Alkitab yang bernama 
  Instituto Biblico Cristiano agar mereka dapat mewartakan Injil. 
  Dalam situsnya, mereka menyematkan beberapa pokok doa yang dapat 
  Anda doakan. Di antaranya adalah permohonan agar semakin banyak 
  orang yang masuk ke institut Alkitab itu, sehingga semakin banyak 
  orang yang dilatih untuk mewartakan Injil dan terlibat dalam usaha 
  pembangunan dan pengembangan institut Alkitab tersebut. Karena itu, 
  silakan Anda berkunjung ke alamat URL di atas untuk lebih mengenal 
  organisasi tersebut serta mendoakannya.

______________________________________________________________________
KESAKSIAN MISI

                      A.W. TOZER (1897 -- 1963)

  Aiden William Tozer dilahirkan pada tahun 1897 di salah satu daerah 
  pertanian  di La Jose, Pennsylvania Barat, Amerika. Pendidikan 
  dasarnya ditempuh di kota kelahirannya, sedangkan pendidikan 
  menengah ditempuh di Akron, Ohio, karena mengikuti kepindahan orang 
  tuanya. Tozer pada awalnya tidak pernah peduli terhadap hal-hal 
  kerohanian. Ia tumbuh sebagai anak nakal, susah diatur, namun rajin 
  belajar sendiri di rumah, dan sangat mandiri. Itulah sebabnya pada 
  usia 16 tahun, ia sudah bekerja menjadi buruh di perkebunan Goodyear 
  Rubber. Ketidakpeduliannya terhadap hal-hal kerohanian membuat 
  orang-orang sangat terkejut dan tidak menduga bahwa pada usia 17 
  tahun, Tozer mengambil keputusan untuk bertobat melalui seorang 
  pengkhotbah jalanan yang mengatakan: "Jika kamu tidak tahu bagaimana 
  dapat diselamatkan ..., panggillah Allah." Pertobatan tersebut 
  membawa dampak besar. Kerohaniannya bertumbuh sangat pesat. Ini 
  terbukti melalui pertemuan-pertemuan doa dan penelaahan Alkitab yang 
  dipimpinnya setahun setelah pertobatan tersebut. Tozer kemudian 
  bergabung dengan Gereja Methodis, namun kekurangcocokan dengan 
  gereja ini membuat dia selanjutnya bergabung dengan The Locus Street 
  Alliance Church.

  Pada usia 21 tahun, Tozer menikah dengan Ada Cecelia Pfauz. 
  Merupakan berkat luar biasa bagi Tozer, karena selain mendapatkan 
  Ada, ia juga mendapatkan ibu mertua yang sungguh-sungguh mengasihi 
  Tuhan dan bisa menuntun kerohaniannya melalui buku-buku rohani yang 
  dipinjamkan kepada Tozer. Tidak lama setelah pernikahannya, Tozer 
  bersama istrinya pindah ke West Virginia. Di sana, mereka dan adik 
  laki-laki istrinya mengadakan pertemuan-pertemuan penginjilan, di 
  mana banyak orang yang senang mengikuti acara ini, khususnya 
  mendengarkan khotbah-khotbah penginjilan yang dibawakan Tozer, 
  sekalipun ia tidak menempuh pendidikan formal di sekolah Alkitab.

  Tahun 1924, pada usia 27 tahun, Tozer ditahbiskan sebagai pendeta di 
  Christian Missionary Church Indianapolis. Berselang 5 tahun 
  kemudian, Tozer melayani di Southside Alliance Church di Chicago. 
  Selama masa pelayanannya, melalui karunia-karunia yang Tuhan 
  percayakan kepadanya, Tozer mampu mengembangkan gereja yang 
  dilayaninya, sehingga dari delapan puluh anggota jemaat berkembang 
  menjadi gereja besar dengan jumlah delapan ratus anggota jemaat 
  dalam kurun waktu hanya 10 tahun. Selain itu, banyak prestasi bisa 
  diraih Tozer karena ia rajin membaca. Ia melahap segala jenis 
  bacaan, baik buku-buku rohani maupun buku-buku jenis lainnya.

  Tahun 1943, untuk pertama kalinya Tozer menerbitkan tulisannya 
  sendiri, dan 6 tahun kemudian dipercaya memangku jabatan sebagai 
  Wakil Presiden Christian and Missionary Alliance. Setahun kemudian, 
  ia mendapat dua penghargaan sekaligus, yaitu Doctor of Letter dari 
  Wheaton College dan Doctor of Law dari Houghton College. Tanggal 12 
  Mei 1963, dalam usia 66 tahun, Tozer kembali pulang ke pangkuan Bapa 
  di surga dengan meninggalkan kesan mendalam melalui 
  khotbah-khotbahnya yang penuh kuasa, juga karya-karya tulis, baik 
  melalui puluhan buku maupun artikel penting lainnya. Salah satunya 
  adalah dengan menuliskan biografi Robert A. Jaffray dan A.B. 
  Simpson. Tiga buku lainnya, di antaranya adalah The Pursuit of God, 
  The Divine Conguest, dan The Knowledge of the Holy (Mengenal yang 
  Mahakudus -- sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia), yang 
  merupakan buku yang sangat klasik dan sangat terkenal. Selain 
  menulis buku dan artikel, selama 13 tahun Tozer juga menjadi editor 
  untuk The Alliance Weekly yang sekarang bernama Alliance Life.

  Sekalipun Tozer telah tiada, namun karya-karyanya terus berbicara 
  pada setiap orang yang ingin mengenal dan memiliki pengalaman dengan 
  Allah. Selain itu, kesan lain yang muncul ketika mengingat Tozer 
  adalah kehidupan doanya. Salah seorang penulis biografi menuliskan, 
  "Tozer lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berlutut daripada di 
  meja belajarnya." Sedangkan James L. Snyder, yaitu orang yang 
  menulis biografi Tozer, menuliskan, "Khotbahnya sama baiknya dengan 
  tulisan-tulisannya, dan semua itu semata-mata merupakan buah dari 
  kehidupan doanya."

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Pekan Misi dan Penginjilan ke-29, Gereja Injili Hok Im
              Tong, 2005
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Penerbit: Gereja Injili Hok Im Tong, Bandung
  Halaman: 50 -- 51

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

K O L O M B I A
  Orang-orang Kristen di Kolombia khawatir akan keberadaan Pendeta 
  William bersama dengan tiga pendeta lainnya, yang hilang sejak 25 
  September 2008. William tidak pernah lagi tiba di rumahnya di 
  Maicao setelah menghadiri sebuah pertemuan. Anggota keluarga dan 
  teman sepelayanannya khawatir kalau-kalau kelompok bersenjata ilegal 
  telah membunuhnya, karena sekelompok pendeta sebelumnya telah 
  menerima ancaman-ancaman dari kelompok sayap kiri Revolutionary 
  Armed Forced of Colombia (FARC) dan kelompok-kelompok paramiliter 
  sayap kanan. Kemungkinan lainnya adalah penculikan. Menurut 
  laporan, bulan lalu, tiga pendeta Kristen dibunuh secara terpisah 
  di Kolombia. Menurut Pedro Acosta dari Peace Commission of the 
  Evangelical Council of Colombia, dua orang pendeta meninggal di 
  sebelah utara wilayah Karibia, Kolombia, dan yang satunya di 
  Buenaventura di pesisir lautan Pasifik. Menurut bukti yang muncul 
  baru-baru ini, pembunuhan ini mungkin dilakukan oleh anggota 
  angkatan bersenjata Kolombia. (t/Novi)
  Diterjemahkan dari:
  Nama buletin: Body Life, Edisi Desember 2008, Volume 26, No. 12
  Nama kolom: World Christian Report
  Judul asli artikel: Colombia: Evangelical Pastors Under Fire
  Penerbit: 120 Fellowship Adult Class at Lake Avenue Church, Pasadena
  Halaman: 1
  Pokok doa:
  * Doakan keluarga Pendeta William dan keluarga hamba-hamba Tuhan
    lainnya di Kolombia yang diperkirakan menjadi korban penculikan
    dan pembunuhan karena iman percaya mereka. Biarlah Tuhan
    memberikan penghiburan kepada mereka, dan iman mereka tidak goyah
    karena peristiwa tersebut.
  * Berdoa untuk umat percaya di Kolombia, agar segala ancaman tidak
    mematahkan semangat mereka untuk terus bersaksi tentang kasih
    Tuhan. Biarlah Tuhan melindungi dan memberi kekuatan serta
    keberanian kepada mereka.
  * Berdoa juga untuk kesatuan hati umat percaya di Kolombia, agar
    mereka tetap bertekun dalam doa bagi saudara-saudara mereka dan
    gereja Tuhan di Kolombia. Doakan juga agar mereka terus berdoa
    bagi pemulihan dan lawatan Tuhan bagi Kolombia.

C I N A
  Sejak berakhirnya pesta olimpiade Agustus 2008 lalu, ChinaAid telah 
  menerima laporan meningkatnya penganiayaan terhadap umat beragama di 
  seluruh Cina. Di Beijing, Pendeta Mingxuan dan anggota keluarganya 
  diusir dari rumahnya, disiksa, ditahan, dan baru saja dilepaskan 
  setelah ada tekanan dari organisasi internasional. Baru-baru ini, 
  di provinsi Heilongjian, di suatu kota bernama Yichun, keberadaan 
  semua gereja rumah dilarang. Di provinsi Yunnan, beberapa gereja 
  rumah diserang tak lama setelah olimpiade berakhir. Di provinsi 
  Shandong, Pendeta Zhang divonis 2 tahun untuk bekerja bagi 
  pemerintah Cina, dan setelah olimpiade, usaha bandingnya ditolak. 
  ChinaAid juga telah mengetahui bahwa 29 pemimpin gereja rumah 
  dihukum bekerja di camp-camp dan penjara-penjara di provinsi Henan 
  sejak bulan Juli 2007, dengan tuduhan "pemujaan setan". 
  (t/Novi)
  Diterjemahkan dari:
  Nama buletin: Body Life, Edisi Desember 2008, Volume 26, No. 12
  Nama kolom: World Christian Report
  Judul asli artikel: China: Persecution Intensifies After Olympics
  Penerbit: 120 Fellowship Adult Class at Lake Avenue Church, Pasadena
  Halaman: 3
  Pokok doa:
  * Berdoa untuk kondisi Cina pascaolimpiade Beijing 2008, agar
    terjadi pemulihan atas bangsa ini. Doakan juga agar pihak berwajib
    setempat tidak melarang pertemuan-pertemuan ibadah dan menekan
    orang percaya di Cina.
  * Doakan juga untuk gereja-gereja rumah di Cina yang sering mendapat
    ancaman dan perusakan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab,
    agar peristiwa ini tidak menyebabkan gereja-gereja mundur untuk
    tidak melayani, melainkan setiap gereja rumah di Cina dapat terus
    dipakai Tuhan untuk menjadi terang di wilayah masing-masing.
  * Berdoa juga untuk orang percaya di Cina yang masih dalam masa
    hukuman karena iman mereka, agar Tuhan memampukan mereka untuk
    tetap berdiri teguh di tengah tekanan dan aniaya yang harus mereka
    hadapi setiap harinya. Doakan juga untuk keluarga mereka, agar
    tetap tabah menghadapi persoalan ini dan tetap berpengharapan
    kepada Yesus.

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

              BANJIR MELANDA BANYAK WILAYAH DI INDONESIA

  Kata "banjir" jelas identik dengan bencana yang membawa penderitaan. 
  Berbagai penyakit bermunculan saat bencana banjir melanda. Kejadian 
  yang terus berulang tanpa penyelesaian tuntas dari pemerintah, 
  mungkin malah melahirkan sikap adaptif untuk berdamai dengan 
  keadaan, namun jelas, sikap adaptif itu terbentuk atas dasar 
  "desakan keadaan" -- tidak ada yang bisa mereka lakukan selain 
  menerima keadaan. Memang, bagi sebagian masyarakat di daerah 
  tertentu (contohnya di beberapa wilayah di Jakarta) yang setiap 
  tahun harus terkena banjir, rutinitas menjelang puncak musim hujan 
  mungkin telah menjadi hal yang biasa, namun kalau disuruh memilih, 
  pastilah mereka memilih untuk tidak terkena bencana banjir. Mau 
  tidak mau, mereka menjadi biasa karena saat banjir datang, tak ada 
  yang dapat mereka lakukan untuk mencegahnya. Yang dapat mereka 
  lakukan hanyalah bersiaga dan bersiap-siap untuk meminimalisir 
  kerugian materi, dan terlebih lagi korban jiwa, meski jelas nantinya 
  banjir akan mendatangkan banyak masalah bagi mereka -- penyakit, 
  kebutuhan air bersih, makanan, tempat tinggal, dan banyak lainnya.

  Sumber: Dari berbagai sumber

  POKOK DOA:

  1. Berdoa untuk para korban banjir yang harus mengungsi ke tempat
     yang lebih aman, agar Tuhan memelihara kehidupan mereka.

  2. Berdoa juga agar tersedia sarana kesehatan, air bersih, dan 
     pemukiman sementara yang layak bagi para korban. Biarlah Tuhan 
     menggerakkan hati banyak orang untuk membantu sesama yang menjadi 
     korban banjir ini.

  3. Peristiwa banjir merupakan fenomena alam yang tidak dapat
     dihindari, namun dapat dicegah agar hal ini tidak terjadi. Doakan 
     agar setiap orang dapat memiliki kepedulian terhadap lingkungan 
     di mana mereka berada.

  4. Doakan agar setiap orang percaya dan gereja Tuhan memiliki
     kepedulian terhadap para korban banjir, sehingga di tengah
     situasi yang tidak menguntungkan bagi sebagian besar orang,
     justru gereja dapat menjadi saluran berkat.

  5. Berdoa untuk pemerintah agar diberi hikmat Tuhan dalam
     mengentaskan masalah banjir, khususnya dapat menemukan solusi
     yang tepat bagi penduduknya yang harus mengalami banjir setiap
     musim penghujan tiba.

______________________________________________________________________
Anda diizinkan mengcopy/memerbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati dan Dian Pradana
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2009 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti : < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA: http://www.ylsa.org/
Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org