Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2009/4 |
|
e-JEMMi edisi No. 04 Vol. 12/2009 (28-1-2009)
|
|
______________________________ e-JEMMi _____________________________ (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ______________________________________________________________________ SEKILAS ISI EDITORIAL PROFIL BANGSA: Orang Yahudi Amerika Utara dan Selatan SUMBER MISI: Bajio Christian Mission TOKOH MISI: A.W. Tozer (1897 -- 1963) DOA BAGI MISI DUNIA: Kolombia, Cina DOA BAGI INDONESIA : Banjir Melanda Banyak Wilayah di Indonesia ______________________________________________________________________ ALL WHO ARE BORN OF GOD SHOULD DEVELOP A LIKENESS TO THE FATHER ______________________________________________________________________ EDITORIAL Shalom, Mengenal lebih dekat sekelompok orang atau bangsa tertentu merupakan sebuah pengalaman unik. Karena selain menambah wawasan dan pengetahuan, mengenal mereka juga merupakan sarana bagi kita untuk menjalankan Amanat Agung, yaitu memenangkan semua bangsa, di mana pun mereka berada, bagi Kristus. Orang Yahudi, khususnya yang tinggal di Amerika Utara dan Selatan, adalah salah satu dari sekian banyak etnik di dunia yang memiliki keunikan tersendiri. Selain dikenal sebagai kaum cendekiawan, dalam sejarah Alkitab pun bangsa ini disebut sebagai nenek moyang bangsa Israel. Sebenarnya, apa yang menjadi kelebihan dari bangsa ini? Seperti apakah kehidupan mereka? Apa yang menjadi kepercayaan mereka? Apa yang menjadi kebutuhan mereka dan apa yang perlu kita doakan untuk mereka? Untuk mengetahui jawabannya, silakan Anda membaca sajian e-JEMMi minggu ini. Selamat membaca. Pimpinan Redaksi e-JEMMi, Novita Yuniarti ______________________________________________________________________ PROFIL BANGSA ORANG YAHUDI AMERIKA UTARA DAN SELATAN Orang Yahudi mewakili agama monoteis tertua era modern. Karena keunikan-keunikan sejarah dan budaya mereka, orang Yahudi memiliki identitas yang kuat. Penganiayaan dan diskriminasi terhadap mereka mengakibatkan orang Yahudi bermigrasi dan menetap di seluruh penjuru dunia. Meskipun mereka menganut budaya dan agama yang sama, orang Yahudi di Amerika Utara dan Amerika Selatan memiliki gaya hidup yang berbeda. Komunitas Yahudi di Amerika Selatan mulai terbentuk dari Konversos (orang-orang Yahudi yang dipaksa mengikuti ajaran Katolik) yang menemani para penjelajah Spanyol dan Portugis. Akan tetapi, sebagian besar imigran Yahudi di Amerika datang dari Eropa Tengah, Eropa Timur, serta Timur Tengah pada akhir tahun 1800-an. Meskipun sebagian besar berbahasa Inggris atau Spanyol, dialek khas orang Yahudi yang lain masih tetap digunakan. Yiddish, dialek Jerman dengan unsur Ibrani, menjadi bahasa pergaulan keturunan orang Eropa, sementara Ladino, campuran bahasa Spanyol dan bahasa Ibrani, sering digunakan oleh para keturunan Spanyol. Bahasa Ibrani adalah bahasa yang digunakan dalam doa bagi kebanyakan orang-orang Yahudi Ortodoks. SEPERTI APAKAH KEHIDUPAN MEREKA? Di Amerika Utara, sebagian besar orang Yahudi tinggal di daerah kota di pesisir timur atau barat. New York mengayomi populasi orang Yahudi terbanyak di Amerika Utara, dengan lebih dari setengah juta orang Yahudi Hassidic saja. Di Amerika Selatan, mereka juga tinggal di kota, namun tetap memelihara status mereka sebagai etnik minoritas dengan agama yang berbeda. Sementara mempertahankan identitas Yahudinya, mayoritas orang Yahudi Amerika Utara menyesuaikan diri dengan budaya Amerika. "Keyahudian" sering ditunjukkan terutama dalam situasi-situasi sekuler, seperti penggunaan bahasa Yiddish dan tradisi keluarga, ketimbang di bidang keagamaan, seperti mengikuti hukum orang Yahudi perihal pembatasan menu makan. Tidak semua orang Yahudi religius. Beberapa orang menganggap keyahudian mereka hanya sebagai identitas sosial dan budaya. Sejak kecil, mereka sudah tahu apa artinya menjadi orang Yahudi. Pemahaman itu didapat di rumah melalui penyampaian cerita dan dengan terlibat dalam ritual-ritual dan upacara-upacara Yahudi, seperti Rosh Hashanah (Tahun Baru), Yom Kippur (Hari Pengampunan Dosa), dan Paskah. Proses sosialisasi juga terjadi melalui keterlibatan dalam sekolah Ibrani atau sinagoge pemuda. Pada usia 13 tahun, upacara Bar Mitzvah untuk anak laki-laki (atau Bar Mitzvah untuk anak perempuan) merupakan tata cara upacara penting, yang menandai masuknya anak itu menjadi anggota dewasa dalam masyarakat. Walaupun pada masa lampau upacara tersebut lebih spiritual sifatnya, upacara tersebut kini menjadi sama pentingnya dengan kegiatan sosial. Perkawinan dan hubungan keluarga di antara orang Yahudi hampir sama dengan orang Amerika. Meski orang Yahudi memiliki sedikit anak, mereka sangat memerhatikan anak, baik hati, dan memberi banyak kebebasan. Walaupun para istri biasanya menggunakan nama keluarga suami mereka, identitas orang Yahudi diurutkan dari pihak ibu. Artinya, jika seorang anak memiliki ibu seorang Yahudi, maka menurut hukum Yahudi, dia adalah orang Yahudi. Dia memiliki segala hak dan hak istimewa yang dibawa statusnya, termasuk hak untuk bermigrasi ke Israel dan menetap menjadi penduduk di sana. Orang Yahudi Amerika Utara dan Selatan sebagian besar berdagang dan bekerja dalam bidang profesi. Mereka sangat baik dalam usaha kecil dan menengah, industri komunikasi dan hiburan, obat-obatan, hukum, dan akuntansi. Di Amerika Selatan, para eksekutif Yahudi betul-betul berhasil. Meskipun demikian, semakin berhasil para eksekutif Yahudi di Amerika Selatan, semakin besar pula kecenderungan mereka untuk berasimilasi dalam masyarakat Eropa Kristen. APA KEPERCAYAAN MEREKA? Bagi orang Yahudi yang religius, Tuhan adalah Yang Mahatinggi, Pencipta alam semesta, dan Hakim tertinggi bagi manusia. Selain itu, keyakinan beragama masyarakat Yahudi sangat beragam. Orang Yahudi Ortodoks pada umumnya mengikuti kepercayaan agama tradisional dan praktik-praktik yang ditemukan dalam kesusastraan Yahudi, yang menafsirkan Injil mengenai masalah etika, agama, pemerintahan, dan kejahatan. Orang Yahudi konservatif kurang tradisional dibandingkan dengan Ortodoks, dan mereka menggabungkan etika, filosofi, dan gagasan tentang sekolah rohani yang berbeda. Kaum Yahudi Reform adalah yang paling liberal dan menafsirkan kepercayaan dan ritual Yahudi dalam terang hidup dan pikiran kontemporer. Mereka tidak yakin kalau Hukum Yahudi dinyatakan secara ilahi. Mereka tidak dibatasi oleh makanan halal (disetujui secara tradisi). Mereka juga tidak harus memakai peci (yarmulke) ketika berdoa atau menggunakan bahasa Ibrani dalam doanya. Semua orang Yahudi yang religius percaya akan datangnya Era Mesianik (Messianic Age), tapi hanya Yahudi Ortodoks yang mencari pribadi Mesias. APA YANG MENJADI KEBUTUHAN MEREKA? Orang Yahudi memiliki pemahaman yang luar biasa tentang keterkaitan mereka dengan perjanjian Abraham. Namun demikian, mereka juga memiliki sejarah menolak Yesus Kristus sebagai Mesias, Pribadi yang menggenapi perjanjian tersebut. Berdoalah supaya ketika Injil diberitakan, hal itu tidak akan dianggap sebagai antisemitik, tapi lebih kepada penggenapan janji Allah atas manusia melalui Abraham berabad-abad yang lalu. POKOK DOA 1. Mintalah Tuhan yang Empunya tuaian untuk mengirimkan orang-orang Kristen yang penuh kasih untuk bekerja di tengah-tengah masyarakat Yahudi. 2. Mintalah agar Roh Kudus memberikan hikmat dan pertolongan kepada misi yang sasarannya adalah orang Yahudi Amerika Utara dan Selatan. 3. Berdoalah supaya saat orang Yahudi menonton film tentang Yesus, mereka bisa memahami bahwa Yesus itulah Mesias yang sudah lama dinantikan. 4. Mintalah kepada Tuhan untuk melembutkan hati orang Yahudi terhadap orang Kristen sehingga mereka bisa mendengar dan menerima berita keselamatan. 5. Berdoalah agar Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya kepada orang Yahudi melalui mimpi-mimpi dan penglihatan-penglihatan. 6. Berdoalah agar Tuhan memberi pertolongan kepada orang-orang Kristen Yahudi saat mereka menyaksikan iman mereka kepada bangsanya. 7. Doakan agar Roh Kuduslah yang mengambil alih kekuasaan pemimpin-pemimpin rohani dan penguasa yang mengikat orang Yahudi. 8. Berdoalah agar gereja-gereja lokal dibangkitkan untuk menarik masyarakat Yahudi. (t/Setyo) Bahan diterjemahkan dari sumber: Nama situs: Joshua Project Judul asli artikel: Jew of El Salvador Penulis: Tidak dicantumkan Alamat URL: http://www.joshuaproject.net/peopctry.php?rop3=109538&rog3=ES ______________________________________________________________________ SUMBER MISI BAJIO CHRISTIAN MISSION ==> http://bajiochristian.org/ Organisasi Bajio Christian Mission mulai didirikan pada tahun 1972 oleh Bill dan Margy Hoff, pasangan misionaris di Bajio, Meksiko. Mereka melayani di Queretaro, Meksiko, selama 21 tahun, dan kemudian pindah ke Pedro Sula, Honduras, pada 1993. Di sana, selain menggembalakan sebuah gereja berbahasa pengantar Inggris, mereka juga melatih orang-orang lokal di institut Alkitab yang bernama Instituto Biblico Cristiano agar mereka dapat mewartakan Injil. Dalam situsnya, mereka menyematkan beberapa pokok doa yang dapat Anda doakan. Di antaranya adalah permohonan agar semakin banyak orang yang masuk ke institut Alkitab itu, sehingga semakin banyak orang yang dilatih untuk mewartakan Injil dan terlibat dalam usaha pembangunan dan pengembangan institut Alkitab tersebut. Karena itu, silakan Anda berkunjung ke alamat URL di atas untuk lebih mengenal organisasi tersebut serta mendoakannya. ______________________________________________________________________ KESAKSIAN MISI A.W. TOZER (1897 -- 1963) Aiden William Tozer dilahirkan pada tahun 1897 di salah satu daerah pertanian di La Jose, Pennsylvania Barat, Amerika. Pendidikan dasarnya ditempuh di kota kelahirannya, sedangkan pendidikan menengah ditempuh di Akron, Ohio, karena mengikuti kepindahan orang tuanya. Tozer pada awalnya tidak pernah peduli terhadap hal-hal kerohanian. Ia tumbuh sebagai anak nakal, susah diatur, namun rajin belajar sendiri di rumah, dan sangat mandiri. Itulah sebabnya pada usia 16 tahun, ia sudah bekerja menjadi buruh di perkebunan Goodyear Rubber. Ketidakpeduliannya terhadap hal-hal kerohanian membuat orang-orang sangat terkejut dan tidak menduga bahwa pada usia 17 tahun, Tozer mengambil keputusan untuk bertobat melalui seorang pengkhotbah jalanan yang mengatakan: "Jika kamu tidak tahu bagaimana dapat diselamatkan ..., panggillah Allah." Pertobatan tersebut membawa dampak besar. Kerohaniannya bertumbuh sangat pesat. Ini terbukti melalui pertemuan-pertemuan doa dan penelaahan Alkitab yang dipimpinnya setahun setelah pertobatan tersebut. Tozer kemudian bergabung dengan Gereja Methodis, namun kekurangcocokan dengan gereja ini membuat dia selanjutnya bergabung dengan The Locus Street Alliance Church. Pada usia 21 tahun, Tozer menikah dengan Ada Cecelia Pfauz. Merupakan berkat luar biasa bagi Tozer, karena selain mendapatkan Ada, ia juga mendapatkan ibu mertua yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan dan bisa menuntun kerohaniannya melalui buku-buku rohani yang dipinjamkan kepada Tozer. Tidak lama setelah pernikahannya, Tozer bersama istrinya pindah ke West Virginia. Di sana, mereka dan adik laki-laki istrinya mengadakan pertemuan-pertemuan penginjilan, di mana banyak orang yang senang mengikuti acara ini, khususnya mendengarkan khotbah-khotbah penginjilan yang dibawakan Tozer, sekalipun ia tidak menempuh pendidikan formal di sekolah Alkitab. Tahun 1924, pada usia 27 tahun, Tozer ditahbiskan sebagai pendeta di Christian Missionary Church Indianapolis. Berselang 5 tahun kemudian, Tozer melayani di Southside Alliance Church di Chicago. Selama masa pelayanannya, melalui karunia-karunia yang Tuhan percayakan kepadanya, Tozer mampu mengembangkan gereja yang dilayaninya, sehingga dari delapan puluh anggota jemaat berkembang menjadi gereja besar dengan jumlah delapan ratus anggota jemaat dalam kurun waktu hanya 10 tahun. Selain itu, banyak prestasi bisa diraih Tozer karena ia rajin membaca. Ia melahap segala jenis bacaan, baik buku-buku rohani maupun buku-buku jenis lainnya. Tahun 1943, untuk pertama kalinya Tozer menerbitkan tulisannya sendiri, dan 6 tahun kemudian dipercaya memangku jabatan sebagai Wakil Presiden Christian and Missionary Alliance. Setahun kemudian, ia mendapat dua penghargaan sekaligus, yaitu Doctor of Letter dari Wheaton College dan Doctor of Law dari Houghton College. Tanggal 12 Mei 1963, dalam usia 66 tahun, Tozer kembali pulang ke pangkuan Bapa di surga dengan meninggalkan kesan mendalam melalui khotbah-khotbahnya yang penuh kuasa, juga karya-karya tulis, baik melalui puluhan buku maupun artikel penting lainnya. Salah satunya adalah dengan menuliskan biografi Robert A. Jaffray dan A.B. Simpson. Tiga buku lainnya, di antaranya adalah The Pursuit of God, The Divine Conguest, dan The Knowledge of the Holy (Mengenal yang Mahakudus -- sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia), yang merupakan buku yang sangat klasik dan sangat terkenal. Selain menulis buku dan artikel, selama 13 tahun Tozer juga menjadi editor untuk The Alliance Weekly yang sekarang bernama Alliance Life. Sekalipun Tozer telah tiada, namun karya-karyanya terus berbicara pada setiap orang yang ingin mengenal dan memiliki pengalaman dengan Allah. Selain itu, kesan lain yang muncul ketika mengingat Tozer adalah kehidupan doanya. Salah seorang penulis biografi menuliskan, "Tozer lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berlutut daripada di meja belajarnya." Sedangkan James L. Snyder, yaitu orang yang menulis biografi Tozer, menuliskan, "Khotbahnya sama baiknya dengan tulisan-tulisannya, dan semua itu semata-mata merupakan buah dari kehidupan doanya." Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Pekan Misi dan Penginjilan ke-29, Gereja Injili Hok Im Tong, 2005 Penulis: Tidak dicantumkan Penerbit: Gereja Injili Hok Im Tong, Bandung Halaman: 50 -- 51 ______________________________________________________________________ DOA BAGI MISI DUNIA K O L O M B I A Orang-orang Kristen di Kolombia khawatir akan keberadaan Pendeta William bersama dengan tiga pendeta lainnya, yang hilang sejak 25 September 2008. William tidak pernah lagi tiba di rumahnya di Maicao setelah menghadiri sebuah pertemuan. Anggota keluarga dan teman sepelayanannya khawatir kalau-kalau kelompok bersenjata ilegal telah membunuhnya, karena sekelompok pendeta sebelumnya telah menerima ancaman-ancaman dari kelompok sayap kiri Revolutionary Armed Forced of Colombia (FARC) dan kelompok-kelompok paramiliter sayap kanan. Kemungkinan lainnya adalah penculikan. Menurut laporan, bulan lalu, tiga pendeta Kristen dibunuh secara terpisah di Kolombia. Menurut Pedro Acosta dari Peace Commission of the Evangelical Council of Colombia, dua orang pendeta meninggal di sebelah utara wilayah Karibia, Kolombia, dan yang satunya di Buenaventura di pesisir lautan Pasifik. Menurut bukti yang muncul baru-baru ini, pembunuhan ini mungkin dilakukan oleh anggota angkatan bersenjata Kolombia. (t/Novi) Diterjemahkan dari: Nama buletin: Body Life, Edisi Desember 2008, Volume 26, No. 12 Nama kolom: World Christian Report Judul asli artikel: Colombia: Evangelical Pastors Under Fire Penerbit: 120 Fellowship Adult Class at Lake Avenue Church, Pasadena Halaman: 1 Pokok doa: * Doakan keluarga Pendeta William dan keluarga hamba-hamba Tuhan lainnya di Kolombia yang diperkirakan menjadi korban penculikan dan pembunuhan karena iman percaya mereka. Biarlah Tuhan memberikan penghiburan kepada mereka, dan iman mereka tidak goyah karena peristiwa tersebut. * Berdoa untuk umat percaya di Kolombia, agar segala ancaman tidak mematahkan semangat mereka untuk terus bersaksi tentang kasih Tuhan. Biarlah Tuhan melindungi dan memberi kekuatan serta keberanian kepada mereka. * Berdoa juga untuk kesatuan hati umat percaya di Kolombia, agar mereka tetap bertekun dalam doa bagi saudara-saudara mereka dan gereja Tuhan di Kolombia. Doakan juga agar mereka terus berdoa bagi pemulihan dan lawatan Tuhan bagi Kolombia. C I N A Sejak berakhirnya pesta olimpiade Agustus 2008 lalu, ChinaAid telah menerima laporan meningkatnya penganiayaan terhadap umat beragama di seluruh Cina. Di Beijing, Pendeta Mingxuan dan anggota keluarganya diusir dari rumahnya, disiksa, ditahan, dan baru saja dilepaskan setelah ada tekanan dari organisasi internasional. Baru-baru ini, di provinsi Heilongjian, di suatu kota bernama Yichun, keberadaan semua gereja rumah dilarang. Di provinsi Yunnan, beberapa gereja rumah diserang tak lama setelah olimpiade berakhir. Di provinsi Shandong, Pendeta Zhang divonis 2 tahun untuk bekerja bagi pemerintah Cina, dan setelah olimpiade, usaha bandingnya ditolak. ChinaAid juga telah mengetahui bahwa 29 pemimpin gereja rumah dihukum bekerja di camp-camp dan penjara-penjara di provinsi Henan sejak bulan Juli 2007, dengan tuduhan "pemujaan setan". (t/Novi) Diterjemahkan dari: Nama buletin: Body Life, Edisi Desember 2008, Volume 26, No. 12 Nama kolom: World Christian Report Judul asli artikel: China: Persecution Intensifies After Olympics Penerbit: 120 Fellowship Adult Class at Lake Avenue Church, Pasadena Halaman: 3 Pokok doa: * Berdoa untuk kondisi Cina pascaolimpiade Beijing 2008, agar terjadi pemulihan atas bangsa ini. Doakan juga agar pihak berwajib setempat tidak melarang pertemuan-pertemuan ibadah dan menekan orang percaya di Cina. * Doakan juga untuk gereja-gereja rumah di Cina yang sering mendapat ancaman dan perusakan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab, agar peristiwa ini tidak menyebabkan gereja-gereja mundur untuk tidak melayani, melainkan setiap gereja rumah di Cina dapat terus dipakai Tuhan untuk menjadi terang di wilayah masing-masing. * Berdoa juga untuk orang percaya di Cina yang masih dalam masa hukuman karena iman mereka, agar Tuhan memampukan mereka untuk tetap berdiri teguh di tengah tekanan dan aniaya yang harus mereka hadapi setiap harinya. Doakan juga untuk keluarga mereka, agar tetap tabah menghadapi persoalan ini dan tetap berpengharapan kepada Yesus. ______________________________________________________________________ DOA BAGI INDONESIA BANJIR MELANDA BANYAK WILAYAH DI INDONESIA Kata "banjir" jelas identik dengan bencana yang membawa penderitaan. Berbagai penyakit bermunculan saat bencana banjir melanda. Kejadian yang terus berulang tanpa penyelesaian tuntas dari pemerintah, mungkin malah melahirkan sikap adaptif untuk berdamai dengan keadaan, namun jelas, sikap adaptif itu terbentuk atas dasar "desakan keadaan" -- tidak ada yang bisa mereka lakukan selain menerima keadaan. Memang, bagi sebagian masyarakat di daerah tertentu (contohnya di beberapa wilayah di Jakarta) yang setiap tahun harus terkena banjir, rutinitas menjelang puncak musim hujan mungkin telah menjadi hal yang biasa, namun kalau disuruh memilih, pastilah mereka memilih untuk tidak terkena bencana banjir. Mau tidak mau, mereka menjadi biasa karena saat banjir datang, tak ada yang dapat mereka lakukan untuk mencegahnya. Yang dapat mereka lakukan hanyalah bersiaga dan bersiap-siap untuk meminimalisir kerugian materi, dan terlebih lagi korban jiwa, meski jelas nantinya banjir akan mendatangkan banyak masalah bagi mereka -- penyakit, kebutuhan air bersih, makanan, tempat tinggal, dan banyak lainnya. Sumber: Dari berbagai sumber POKOK DOA: 1. Berdoa untuk para korban banjir yang harus mengungsi ke tempat yang lebih aman, agar Tuhan memelihara kehidupan mereka. 2. Berdoa juga agar tersedia sarana kesehatan, air bersih, dan pemukiman sementara yang layak bagi para korban. Biarlah Tuhan menggerakkan hati banyak orang untuk membantu sesama yang menjadi korban banjir ini. 3. Peristiwa banjir merupakan fenomena alam yang tidak dapat dihindari, namun dapat dicegah agar hal ini tidak terjadi. Doakan agar setiap orang dapat memiliki kepedulian terhadap lingkungan di mana mereka berada. 4. Doakan agar setiap orang percaya dan gereja Tuhan memiliki kepedulian terhadap para korban banjir, sehingga di tengah situasi yang tidak menguntungkan bagi sebagian besar orang, justru gereja dapat menjadi saluran berkat. 5. Berdoa untuk pemerintah agar diberi hikmat Tuhan dalam mengentaskan masalah banjir, khususnya dapat menemukan solusi yang tepat bagi penduduknya yang harus mengalami banjir setiap musim penghujan tiba. ______________________________________________________________________ Anda diizinkan mengcopy/memerbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya. ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati dan Dian Pradana Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) 2009 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org > Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk berhenti : < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org > ______________________________________________________________________ Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/ Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/ Situs YLSA: http://www.ylsa.org/ Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |