Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2007/4 |
|
e-JEMMi edisi No. 04 Vol. 10/2007 (23-1-2007)
|
|
Januari 2007, Vol.10 No.04 ______________________________ e-JEMMi _____________________________ (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ______________________________________________________________________ SEKILAS ISI EDITORIAL ARTIKEL MISI : Lebih Jauh Tentang Budaya dan Identifikasi: Prasangka Mengenai Budaya SUMBER MISI : Talking Bibles, Here`s Life DOA BAGI MISI DUNIA: Filipina, Mesir, India DOA BAGI INDONESIA : Injil dan Budaya SURAT ANDA : Pelayanan Perintisan ______________________________________________________________________ "JIKA KRISTUS SUNGGUH-SUNGGUH TUHAN ATAS SEGALANYA, BUDAYA HARUS BERADA DI BAWAH-NYA" ______________________________________________________________________ EDITORIAL Salam Sejahtera, Apa jadinya jika ada orang Kristen yang masih menempatkan tradisi agama dan budaya dengan iman Kristen secara berdampingan? Kompromi mungkin menjadi salah satu jawabannya. Apakah iman Kristen membenarkan pemikiran tersebut? Paulus, dalam Kolose 2, tidak menentang pemberlakuan tradisi dan budaya. Yang ditentang oleh Paulus adalah sikap jemaat di Kolose yang sering kali tidak dapat memilah keberadaan tradisi dan budaya dalam praktik imannya sehingga terjebak pada sikap memadupadankan/sinkretisme. Bagaimana dengan kita sendiri? sudah cukup bijakkah kita membedakan mana adat/budaya kita yang sesuai dengan iman Kristen dan mana yang tidak berkenan kepada Bapa? Bacaan di bawah ini kiranya dapat menjadi referensi bagi Anda untuk melihat budaya dalam iman Kristen. Tuhan memberkati. Redaksi e-JEMMi, Lisbet ______________________________________________________________________ ARTIKEL MISI LEBIH JAUH TENTANG BUDAYA DAN IDENTIFIKASI: PRASANGKA MENGENAI BUDAYA =========================================== Jika ada orang Kristen yang menghakimi orang non-Kristen dengan menyebut mereka sebagai jahat, kafir, dan berdosa, orang Kristen itu telah bersalah. Budaya "Kristen" yang seperti itu sebenarnya juga suatu dosa. Pekerja lintas budaya perlu memahami bahwa sebagian besar budaya adalah netral. Lausant Covenant dalam artikelnya, "Penginjilan dan Budaya", mengatakan, "Karena manusia adalah ciptaan Tuhan, sebagian budayanya kaya dalam hal keindahan dan kebaikan." Dalam komentarnya, John Stott menjelaskan, "Budaya bisa disamakan dengan permadani hiasan, rumit namun indah, yang dibuat oleh masyarakat tertentu untuk mengekspresikan identitas hukumnya. Kepercayan dan budaya adat adalah bagian dari permadani ini. Lausanne Covenant menentang pemasukan "budaya alien" ke dalam Injil. Willowbank Report dengan tegas menyatakan, "Terkadang dua kesalahan budaya ini dilakukan bersamaan, dan si penginjil bersalah karena imperialisme kultural merusak budaya lokal dan bahkan membawa masuk budaya alien." Setiap budaya harus diuji dan dinilai oleh Kitab Injil seperti yang ditegaskan Lausanne Covenant. Kebanyakan budaya bisa diperluas menjadi sarana untuk mengabarkan Injil. Dalam kitab Kisah Para Rasul 17:26-28, Paulus -- dalam sidang Areopagus di Atena -- mengatakan bahwa Tuhan sudah menentukan tempat yang tepat di mana orang harus tinggal. Karena itulah, budaya merupakan bagian dari rencana Tuhan. Dan Ia menempatkan orang di tempat di mana mereka harus tinggal agar mereka dapat mencari dan menemukannya. Pada kesempatan ini, kita mungkin menemukan bahwa pendekatan Paulus terhadap orang Atena berbeda dengan pendekatannya pada jemaatnya. "Pandangan dunia" orang Atena perlu diperhitungkan dan diperhatikan. Paulus sudah melihat bahwa kota itu penuh dengan berhala dan hal itu membuatnya sedih. Dalam pesannya, ia mulai membuat referensi mengenai cara hidup rohani dan objek berhala mereka. Secara khusus, dia sangat tertarik dengan sebuah mezbah yang bertuliskan: KEPADA ALLAH YANG TIDAK DIKENAL. Lalu ia menyatakan siapa Tuhan itu, Sang Pencipta, Allah surga dan bumi yang tidak menetap di kuil-kuil buatan manusia. Dialah Pemberi semua nafas kehidupan. Kemudian Paulus membuat referensi mengenai di mana manusia harus tinggal sebagai sesuatu yang ditentukan Tuhan. Tuhan melakukan ini agar orang-orang mencari dan bisa menemukan-Nya. Paulus juga mengutip filsafat Yunani dan menegaskan apa yang telah mereka katakan. Dari kutipan salah satu puisi mereka, dia memperkenalkan Injil. Setelah membicarakan inti dari kepercayaan mereka, dia memperkenalkan kebenaran. Berbagai macam tanggapan muncul ketika Paulus membicarakan penyaliban. Hanya sedikit yang memercayainya, termasuk seorang anggota Areopagus. Rasul Paulus peka terhadap budaya. Dia tentu sudah menyadari bahwa orang-orang tersebut sangat berpegang pada budayanya dan dibentuk oleh latar belakang mereka ketika dia menulis surat 1 Korintus 9. Konteks ini berkaitan dengan penyerahan hak-haknya sebagai seorang rasul. Dia membuat satu pernyataan yang mengagumkan, "Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang." Lebih jauh lagi dia mengatakan, "Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi .... Bagi orang-orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat (non-Yahudi) aku menjadi seperti orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat ...." Perhatikanlah kata "seperti" dan renungkan artinya. Paulus bertekad untuk menjadi "segalanya bagi semua manusia" agar dapat menyelamatkan mereka. Dalam beberapa kitab Galatia, Paulus mengenali bahwa hanya ada satu Injil. Namun, Injil ini akan diartikan berbeda oleh orang-orang Yahudi dan non-Yahudi. Oleh karena itu, dalam membawa berita Injil kepada orang non-Yahudi, orang Yahudi tidak boleh memaksakan unsur-unsur keyahudiannya kepada orang non-Yahudi. Karena unsur-unsur tersebut tidaklah penting untuk Injil, malah merusakkan kebenaran Injil. Masalah yang umum dengan para pekerja lintas budaya adalah mereka sering kali sudah memiliki pandangan awal tentang apa yang membantu pelayanan mereka. Bukan hanya memiliki pola budayanya sendiri yang ternyata sulit untuk diubah, mereka juga membawa "sub-budaya Kristen" mereka. Misalnya, seorang misionaris yang terlibat dalam perintisan gereja tentunya sudah memikirkan cara perintisan tertentu. Pemikiran seperti itu akan merintangi penginjilan. Yang sama buruknya, orang-orang yang tinggal di kota sasaran penginjilan akan meneliti unsur Kristen baru dan berpikir bahwa mereka harus menerima dan mempraktikkan unsur-unsur ini agar menjadi orang Kristen. Tidak mengherankan, banyak orang Asia yang memandang agama Kristen sebagai agama Barat. Melihat kembali sejarah kekristenan pada tahun 1500-1900 di Asia, Paul Johnson membuat pernyataan tajam. "Adalah ketidakmampuan kekristenan untuk berubah dan mengurangi sifat keeropaannya sehingga kesempatan yang ada terlewatkan. Sangat sering gereja Kristen menempatkan dirinya sebagai perluasan konsep sosial dan intelektual Eropa daripada sebagai perwujudan kebenaran universal .... Meskipun kekristenan lahir di Asia, saat diekspor kembali dari abad enam belas ke depan, kekristenan gagal untuk mendapatkan sifat keasiaannya." Banyak misionaris Barat pada masa lampau yang tidak mau mengenali budaya asli tempatnya berada karena tekanan dan ketegangan yang akan mereka hadapi dalam proses pengenalan itu. Kini ketika orang-orang Asia terlibat dalam pelayanan lintas budaya, mentalitas yang sama ini harus disingkirkan. Kita bisa disalahkan karena merusak prinsip alkitabiah misi. FUNGSI, BENTUK, DAN ARTI Misionaris yang terlibat dalam perintisan gereja harus berhati-hati dalam membedakan fungsi dan bentuk. Fungsi adalah kegiatan penting yang memiliki tujuan. Sedangkan bentuk adalah pola, struktur, atau metode yang digunakan untuk melaksanakan fungsi. Orang Kristen baru perlu mengekspresikan kepercayaan mereka dan menyembah dalam cara kultural yang berarti. Mereka harus memiliki kebebasan untuk menolak pola kultural alien dan mengembangkan pola kulturalnya sendiri. Mereka bebas untuk "meminjam" bentuk budaya dari yang lain, namun harus yang berarti. Seseorang dengan latar belakang religius Asia akan terbiasa jatuh dan lemah dalam menyembah Tuhan daripada duduk di kursi dengan mata tertutup. Di Afrika, drum digunakan di beberapa daerah untuk memanggil orang-orang dalam penyembahan, meskipun sebelumnya alat tersebut tidak diterima. Di Bali, dewan penatua gereja mempelajari kepercayaan alkitabiah dan kultural, lalu menentukan bahwa gaya arsitektural tertentu untuk jemaat mereka akan bisa dengan jelas menunjukkan kepercayaan mereka. Karena orang-orang Bali sangat "visual", mereka mengekspresikan kepercayaan terhadap Trinitas dengan merancang atap bangunan gereja mereka menjadi bertingkat tiga. Dalam suatu budaya, hampir semua adat akan melaksanakan fungsi yang penting. Untuk itulah, adat seharusnya tidak dicap "jahat" dan dihapuskan tanpa melihat fungsi dan artinya. Terkadang, adat lama bisa memberi arti yang baru. Beberapa memang harus dihapuskan. Dalam beberapa contoh, bisa diberikan adat penggantinya yang menjalankan fungsi sama. KEUNIVERSALAN INJIL Ketika kita mengenali orang-orang dari budaya yang berbeda, pesan yang kita bawa, yaitu Injil bisa disampaikan. Injil ini ditemukan dalam Alkitab. Di satu sisi, isi Injil ditemukan dalam keseluruhan Alkitab yang menjelaskan Injil dengan berbagai macam cara kepada orang-orang dari budaya yang berbeda-beda. Ada sesuatu dari Injil yang relevan dengan budaya apa pun. Yang harus kita hindari adalah membawa Injil yang belum dikemas ke dalam satu budaya baru. Banyak kelompok yang terburu-buru "mengambil keputusan untuk Tuhan" telah menjadi tidak bijaksana dalam melaksanakan metode. Akibatnya, mereka lebih banyak mengakibatkan kerusakan daripada perbaikan dan terkadang pula menutup jalan bagi pekerjaan lintas budaya yang selanjutnya. Orang bisa menolak pesan Injil bukan karena mereka antipati terhadap Kristus atau kekristenan, namun karena kekristenan dianggap sebagai ancaman terhadap budaya dan solidaritas masyarakat mereka. Ini tidak hanya terjadi pada masyarakat suku dan religius, tetapi juga pada masyarakat sekuler. Oleh karena itu, faktor kultural tidak bisa diartikan hanya di permukaan saja. Ketika firman Tuhan mulai menembus suatu masyarakat, firman itu memiliki kuasa untuk berbicara kepada adat dan kepercayaan masyarakat tersebut. Adat dan kepercayaan yang tidak cocok dengan Kitab Injil harus dihapuskan. Yang tidak bertentangan dengan Injil bisa dipertahankan, bahkan dipoles dan diubah di bawah pemerintahan Tuhan. Dan saat orang berserah dalam pemerintahan Tuhan, Roh Kudus meneranginya melalui kitab Injil untuk memahami kebenaran dengan cara yang baru melalui pandangan mereka sendiri. PEMERINTAHAN TUHAN ATAS BUDAYA Saya ingat, ketika akan masuk universitas, bagaimana bapa rohani saya menasihati saya untuk melihat semua seni, ilmu, dan filosofi yang akan saya geluti di bawah pemerintahan Kristus. Ini semua harus diuji di bawah ketelitian Kitab Injil. Nasihatnya tidak pernah saya lupakan. Adalah petualangan untuk melihat semua studi lewat pandangan ini. Jika Kristus sungguh-sungguh Tuhan atas segalanya, budaya harus berada di bawah-Nya. Prinsip ini cukup berguna karena pekerja lintas budaya harus hidup dengan tingkat ambiguitas (suatu persyaratan agar pekerja lintas budaya menjadi efektif). Lausanne Covenant dalam salah satu arikelnya di Penginjilan dan Budaya menyatakan, "Injil ... mengevaluasi semua budaya menurut kriteria kebenarannya dan menuntut kemutlakan moral di setiap budaya." Maka dari itu, firman Tuhan menolak berhala-berhala yang menentang keunikan Tuhan. Hukum moral Tuhan juga bersifat mutlak, sedangkan budaya mengandung adat istiadat dengan nilai yang berkaitan. Injil Anugerah juga menolak budaya, bentuk, dan praktik yang didasarkan pada kebaikan manusia untuk memperoleh keselamatan. Ketika orang terbuka terhadap pengajaran Injil, kita bisa memercayai bahwa Roh Tuhan mengubahkan "pandangan dunia" orang-orang ini saat mereka menaati firman Tuhan.(t/Lanny) Bahan diterjemahkan dari sumber: Judul buku : When You Cross Cultures Judul artikel asli: More About Culture And Identification - Cultural Preconceptions Penulis : Jim Chew Penerbit : The Navigators, Singapore 1993 Hal : 17 -- 23 ______________________________________________________________________ SUMBER MISI TALKING BIBLES ==> http://www.talkingbibles.org Usaha penerjemahan Injil maupun pemberantasan buta huruf merupakan tugas dasar dari setiap pelayanan yang bergerak dalam Alkitab audio. Setiap program pemberantasan buta huruf bertujuan untuk membantu orang-orang dalam membaca terjemahan Injil dalam bahasa mereka. Keberadaan Talking Bible`s digital sangat memudahkan tercapainya tujuan ini dalam waktu singkat. Dalam tampilan baru situsnya, Talking Bible`s menyediakan fasilitas "search and find". Fasilitas ini memudahkan pembaca untuk memilih pasal dalam Alkitab; memadupadankan dengan audio dan membaca sambil mendengarkan. Talking Bible`s digital Perjanjian Baru tersedia dalam bahasa Inggris, Spanyol, Benggali, dan beberapa bahasa lainnya yang sedang dalam pengerjaan. HERE`S LIFE ==> http://www.hereslife.com/ Anda sedang mencari-cari bahan untuk menjangkau tetangga Anda agar mereka dapat mendengar Injil? Situs Here`s Life menyediakan beragam sumber dan ide untuk membantu Anda dalam memberitakan Injil kepada orang-orang dari berbagai macam budaya. Traktat Injil bilingual yang dimuat dalam situs ini merupakan salah satu sarana efektif yang bisa digunakan untuk melakukan penginjilan. Semua traktat yang ditawarkan bisa diunduh. Traktat yang telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa tersebut juga dilengkapi dengan informasi tentang budaya dari negara-negara yang bersangkutan. Hal ini memberikan masukan yang logis dan relevan dengan ayat-ayat Alkitab yang sesuai pada setiap budaya. Hal ini sesuai dengan tujuan dari Here`s Life untuk memperlengkapi Anda agar bisa menjangkau secara efektif semua orang yang Anda jumpai dengan Injil. Organisasi ini dapat membantu dalam hal: - mempersiapkan Anda untuk membangun persahabatan yang erat. - menyediakan sarana-sarana untuk penginjilan dan pemuridan. - menawarkan pelatihan pribadi untuk memulai pelayanan Anda. - memperkenalkan Anda pada orang-orang yang bersedia membantu dalam pemberitaan Injil kepada teman-teman Anda. ______________________________________________________________________ DOA BAGI MISI DUNIA F I L I P I N A Ancaman teror di Filipina membantu program World Hope berkembang. Ann dari World Hope (WH) menyebutkan bahwa delapan tahun yang lalu mereka membantu peresmian sebuah sekolah dasar bagi orang-orang B`laan. Karena pemberontakan di Mindanao, para penduduk desa lebih memerhatikan keselamatan anak-anak mereka yang berusia sekolah menengah pertama. Anak-anak ini biasanya harus berjalan jauh untuk bisa sekolah. Oleh sebab itulah, mereka membangun sekolah menengah pertama di rumah. "Mulai April, ketika anak-anak memulai tahun ajaran baru, WH melakukan antisipasi untuk menerima delapan puluh sampai seratus murid. Mereka akan menambah tingkat kelas setiap tahunnya. Jadi, tahun depan mereka akan memiliki sembilan tingkat kelas dan sepuluh di tahun berikutnya." [Sumber: Mission Network News, Januari 2007] Pokok Doa: ---------- * Peristiwa buruk tidak selalu membawa yang buruk. Adakalanya Tuhan memakai cara itu untuk melakukan salah satu karya-Nya, seperti yang dialami oleh WH yang melayani di antara orang B`laan. Oleh karena itu, mari naikkan syukur atas kemurahan hati Allah kepada orang-orang B`laan melalui pelayanan pekerja dari WH. * Doakan supaya Injil dapat terus dibagikan kepada kelompok orang B`laan. Doakan juga agar Injil yang didengar oleh anak-anak B`laan dapat terus tumbuh sampai mereka beranjak dewasa. Mohonkan pula kepada Tuhan untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan lain untuk mendukung sekolah di rumah tersebut. M E S I R Seorang awak SAT-7 baru-baru ini terjebak dalam perang antarsuku ketika sedang mengerjakan film dokumenter di Mesir. Tim ini sedang membawa sebuah situs arkeologi terpencil pada saat pengambilan gambar untuk sebuah dokumenter berjudul "Christian Roots". Hany dari SAT-7 mengatakan, "Dua suku Arab di daerah ini terlibat konflik atas tanah ini. Mereka mengira kami dari suku lain dan mereka tidak mengizinkan kami untuk membuat film ini sehingga kami harus berhenti mengambil gambar, mengemasi barang-barang kami, dan pergi secepatnya." Interupsi ini tidak menghalangi mereka, meskipun mereka harus menggunakan gambar yang telah mereka ambil sebelumnya. Hany mengatakan bahwa program ini mempunyai suatu pesan penting: belajarlah dari sejarahmu. "Ketika orang-orang Kristen bersatu, mereka dapat menghadapi berbagai masalah. Mereka memelihara iman mereka dan melindungi iman mereka selama masa-masa sulit. Sekarang kami melihat beberapa konflik antardenominasi, antarpemimpin, yang akan sangat berdampak bagi keberadaan orang-orang Kristen di Timur Tengah." Tim ini sekarang dalam proses praproduksi dokumenter dan berharap tahun ini bisa menayangkannya. [Sumber: Mission Network News, Januari 2007] Pokok Doa: ---------- * PI dapat dilakukan lewat berbagai media, salah satunya adalah dengan menggunakan televisi. SAT-7 sudah lama melakukan pelayanan ini di daerah Timur Tengah. Bersyukurlah karena selama ini Tuhan terus menjaga dan memelihara SAT-7. * Teruslah berdoa, memohon perlindungan dan keamanan dari Allah kepada para pekerja SAT-7. Doakan juga agar SAT-7 tidak hanya semakin menguatkan iman orang-orang percaya, namun juga dapat menjangkau setiap orang yang belum percaya. I N D I A Kita patut bersyukur atas kerja International Bible Society (IBS). Saat ini telah tersedia Alkitab PL dan PB yang disajikan dalam bahasa puisi di India Utara. Murthy dari IBS mengatakan mereka baru saja meresmikan pemakaian bahasa Awadhi yang digunakan oleh 20 juta orang. Karena Kitab Suci Hindu juga ditulis dalam bahasa puisi, dia percaya banyak orang akan membacanya. Murthy dikejutkan dengan respons dari para sarjana. "Universitas di India Utara menggunakan Alkitab Awadhi sebagai buku pegangan bagi para murid bahasa Awadhi. Kami sama sekali tidak melarang ini." Penggunaan Alkitab di sekolah-sekolah dan media yang memberikan pengabdian terus meningkat. Murthy memohon dukungan, "Doakan kami agar dapat menyalin lebih banyak lagi dan supaya Tuhan memampukan kami untuk menyampaikan firman-Nya dan menjangkau 20 juta orang yang membaca bahasa ini karena itulah beban kami." Sejak Alkitab diterima oleh para intelektual Hindu, mereka tidak lagi melihat pertentangan. [Sumber: Mission Network News, Januari 2007] Pokok Doa: ---------- * Mari bersyukur atas keberadaan Alkitab dalam bahasa Awadhi di India. Ucapkan pula syukur atas pemeliharaan Bapa kepada tim IBS yang dapat menyelesaikan proyek ini. Doakan pula agar tim IBS dimampukan untuk menjangkau 20 juta orang pengguna bahasa Awadhi. * Saat ini dibutuhkan lebih banyak lagi salinan terjemahan Alkitab untuk berbagai bahasa lainnya. Berdoalah agar kebutuhan ini dapat terpenuhi. ______________________________________________________________________ DOA BAGI INDONESIA INJIL DAN BUDAYA ================ Pokok Doa: ---------- * Di beberapa tempat, khususnya di pedalaman, kekristenan ditolak karena dianggap sebagai ancaman terhadap budaya mereka. Mari doakan para pekerja yang melayani suku-suku tersebut agar dapat dengan bijak membawa Injil masuk dalam budaya mereka, diberikan hikmat juga untuk mengenalkan keselamatan kepada bangsa- bangsa. * Untuk menanam di ladang, terlebih dahulu harus ada orang yang membersihkannya dari tanaman liar. Demikianlah pelayanan di ladang misi. Sebelum seorang misionaris masuk ke ladang misi, para pendoa syafaat harus lebih dahulu berdoa untuk daerah-daerah yang belum diinjili, membersihkannya dari kuasa kegelapan. Berdoalah agar semakin banyak orang yang terbeban menjadi pendoa syafaat yang berdoa bagi para penginjil. * Mohonkan Roh Kudus untuk membuka hati dan pikiran suku-suku yang ada di negara kita agar mereka siap ketika mendengarkan Injil yang disampaikan. * Adat yang dianut oleh sebagian besar masyarakat kita sudah melekat erat dalam tatanan kehidupan mereka. Sebagian orang Kristen ada yang bijak menyikapi masalah adat dari perspektif Injil sehingga dapat melihat bagian yang sesuai dan yang tidak. Namun, ada juga yang memiliki konotasi negatif terhadap adat (menganggap tidak baik). Berdoalah agar orang-orang Kristen memiliki hikmat dan kebijaksanaan dalam memandang adat dan hubungannya dengan kekristenan. ______________________________________________________________________ SURAT ANDA >From: Hendry <hen_dar80(at)xxxx> >Wah ... saya bersyukur mendapatkan artikel-artikel yang berguna >untuk pelayanan perintisan di daerah saya. Tolong dukung saya dalam >doa. Terima kasih. GBU! Redaksi: Kami juga ikut bersuka cita karena bahan-bahan yang tersaji dalam publikasi e-JEMMi dapat mendukung pelayanan perintisan di daerah Anda. Selain itu, agar para pembaca e-JEMMi bisa lebih mengenal dan mendukung pelayanan Anda, silakan mengirimkan kesaksian tentang pelayanan yang Anda rintis tersebut. Kami tunggu kiriman kesaksiannya! ______________________________________________________________________ URLS Edisi Ini Mission Network News http://www.missionnetworknews.org/ ______________________________________________________________________ Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi (sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Lisbet Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) 2007 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Staf e-MISI dan Staf Redaksi: < staf-misi(at)sabda.org > Untuk berlangganan : < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk berhenti : < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org > ______________________________________________________________________ Situs e-MISI dan e-JEMMi : http://misi.sabda.org/ Arsip e-JEMMi : http://www.sabda.org/publikasi/misi/ Situs YLSA : http://www.sabda.org/ylsa/ Situs SABDA Katalog : http://katalog.sabda.org/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |