Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2003/39 |
|
e-JEMMi edisi No. 39 Vol. 6/2003 (1-10-2003)
|
|
*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=* Jurnal Elektronik Mingguan Misi (JEMMi) September 2003, Vol.6 No.39 *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=* SEKILAS ISI: o [Editorial] o [Tokoh Misi] : John Sung o [Profil/Sumber Misi] : Loving The Chinese o [Doa Bagi Misi Dunia]: Singapura, Vietnam o [Doa Bagi Asia] : Republik Rakyat Cina o [Doa Bagi Indonesia] : VIP, LINK, dan KJDN o [Dari Meja Redaksi] : Seminar Pembinaan Bidang Media Bagi Jemaat o [Surat Anda] : Bagaimana Caranya Berpartisipasi? o [URLs Edisi Ini] *********************************************************************** Anda diijinkan mengutip/mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi (sebagai penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia). Thanks. *********************************************************************** ~~ EDITORIAL ~~ Salam sejahtera. Edisi di penghujung bulan September ini mengulas kembali tentang pelayanan misi di Cina. Cina pernah dibahas secara khusus dalam e-JEMMi 08/2001 yang bisa diakses di alamat: ==> http://www.sabda.org/publikasi/e-jemmi/2001/08/ Ada hal yang menarik dan penting untuk disimak seputar pelayanan misi Cina. Walaupun menjadi negara yang sangat membutuhkan pelayanan misi, namun negara Cina pernah menelorkan seorang misionaris dan penginjil besar yang sampai hari ini masih terus dikenang karyanya, baik di Cina maupun di Indonesia! Nah, edisi minggu ini akan membawa pembaca e-JEMMi untuk mengenal tokoh besar yang berasal dari Cina ini, yaitu John Sung! Rahasia keberhasilan misi dan penginjilan John Sung ialah kesungguhannya menyerahkan diri secara total kepada Allah untuk dipakai bagi pelebaran Kerajaan-Nya di Timur. Regu-regu penginjilan yang dibentuknya tersebar di berbagai negara hingga saat ini dan model kebaktian keluarga yang diperkenalkannya menjadi salah satu metode efektif memenangkan jiwa. Silakan menyimak informasi lebih lengkap tentang John Sung dalam kolom Tokoh Misi. Untuk melengkapi informasi tentang pelayanan kepada orang-orang keturunan cina, maka kami akan menampilkan sumber misi dan beberapa pokok doa dari Singapura dan Vietnam. Kiranya menolong para pendoa syafaat untuk berdoa bagi pelayanan misi dan penginjilan bagi rakyat Cina yang tersebar di banyak tempat di Asia. Juga kiranya edisi ini bisa menolong dan mendorong kita untuk mengucap syukur atas jawaban doa bagi Cina sekaligus membuat kita semakin tekun berdoa bagi penginjilan di Cina. Redaksi e-JEMMi ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ TOKOH MISI ~~ JOHN SUNG ========= John Sung lahir pada tanggal 27 September 1901 di Hongchek, wilayah Hinghwa propinsi Funkien Tiongkok. Dia anak ke 6 dari Pendeta Sung, pelayan Firman di gereja Metodis. Dia adalah anak pertama setelah Ny. Sung menjadi Kristen. Karena itu, sebelum lahir dia telah diserahkan kepada Allah untuk pelayanan-Nya dan sesudah lahir, ia dinamai Yu-un (kasih karunia Allah). Kecerdasan Yu-un sudah tampak sejak dia kecil. Saat berumur 6 tahun dia hafal semua cerita yang didengarnya di Sekolah Minggu. Gurunya di Sekolah Minggu memberi pengaruh besar atas semua anak didiknya termasuk Yu-un. Di sekolah Kristen dimana Yu-un disekolahkan, segera nampak bahwa ia mempunyai kecerdasan luar biasa. Saat berusia 9 tahun, Yu-un menghadiri kebangunan rohani di Hinghwa yang membuahkan ribuan petobat baru. Roh Kudus juga bekerja dalam hatinya waktu itu. Hidupnya segera ditandai dengan kasih yang luar biasa kepada Firman Allah, keinginan kuat untuk berdoa, dan hasrat yang besar untuk berkhotbah. Kebangunan rohani dan teladan hidup yang berkenan kepada Allah dari ayahnya telah membentuk Yu-un menjadi seorang pribadi yang selalu berdoa sampai akhir hidupnya. Sekitar tahun 1913 Yu-un sudah dikenal masyarakat Hinghwa sebagai "pendeta cilik" bila ia muncul untuk berkhotbah. Ia termasuk pengkhotbah awam dan sangat suka menyertai ayahnya dalam perjalanan mengabarkan Injil. Yu-un gemar melakukan semuanya -- berkhotbah di lapangan, membagi-bagikan traktat tentang Injil, memimpin pujian, dsb. Selepas SLTA, John Sung mendapat beasiswa dari Universitas Wesley di Ohio. Oleh karena itu pada tanggal 2 Maret 1920 ia berangkat ke Amerika. Tetapi setelah sampai di Amerika, janji bahwa dia akan mendapat makan dan tempat tinggal tidak dipenuhi, sehingga ia harus bekerja untuk bertahan hidup di sana. Di samping bekerja dan kuliah, ia juga menyusun regu-regu pengabar Injil dan mereka melayani di desa-desa sekitar. Namun di tahun terakhir kuliahnya, dia mengalami kemunduran dalam hidup rohaninya. Meskipun demikian tahun 1923 ijasah BA di bidang Fisika dan Kimia dapat diraihnya dengan prestasi yang luar biasa. Pada musim gugur, Yu-un masuk universitas negeri di Ohio. Di sini hidup rohaninya semakin dikesampingkan dan mendapat pengaruh buruk modernisme dan teologi liberal. Yu-un meraih ijasah sains dalam waktu 9 bulan dan menduduki peringkat pertama sehingga dia dianugerahi medali dan kunci emas dari lembaga sains. Dia ingin mengabdikan ilmunya kepada Tiongkok, tanah airnya. Namun, dia tidak mau pulang ke Tiongkok sebelum mencapai gelar Doktor dalam Filsafat. Pemerintah Tiongkok mulai mencurahkan perhatian dengan memberi beasiswa. Gelar Ph.D. diperoleh Yu-un dalam waktu 1 tahun -- hanya 9 bulan sesudah ia mendapatkan ijasah sarjananya. Ada seorang pendeta berkata kepadanya, "Anda tahu, Anda tidak punya tampang ahli Fisika. Anda lebih mirip pengkhotbah." Setelah mengetahui alasan Yu- un menuntut ilmu di Amerika, pendeta itu menyarankannya untuk mendaftarkan diri ke Union Theological Seminary. Tahun 1926 Dr. Sung Msc, Ph.D. telah terdaftar sebagai mahasiswa di Union Theological Seminary. Menjelang perayaan Natal, Yu-un menghadiri ibadah di sebuah gereja untuk mendengar seorang pengkhotbah terkenal. Namun yang dilihatnya adalah seorang gadis berumur 15 tahun yang naik ke mimbar, membacakan Alkitab, dan memimpin doa. Saat itu menyadarkan Yu-un akan kehadiran Allah. Dia menjadi sadar bahwa intelektualitas yang dimilikinya tidaklah membawanya lebih dekat kepada Allah, karena ia belum merasakan damai sejahtera yang diharapkannya. Saat pergumulan batin itu begitu menekan, Yu-un mulai mencari Alkitab yang telah disia-siakan dan membacanya untuk pertama kali setelah berbulan- bulan lamanya. Bacaan Lukas 23 telah membuat dia menangis dan berdoa minta pengampunan, kemudian dia mendengar suara "Anak-Ku dosamu sudah diampuni." Kelegaan datang meliputi dirinya dan bebannya sudah hilang. Dia langsung melompat berdiri dan berteriak "Halleluya" sambil berseru memuji Allah. Mulai saat itu ia mengubah namanya menjadi John Sung, menurut nama John The Baptist. Sekarang kegirangan menyinari wajahnya. Ia bersaksi kepada dosen dan mahasiswa tentang yang dilakukan Allah kepadanya. Keinginan satu- satunya sekarang adalah memberitakan Injil tentang Kristus. Ia mengesampingkan semua buku teologinya dan mulai menyelidiki Alkitab dan menghafal sejumlah ayat. Perubahan hidupnya ini tidak bisa diterima oleh pihak sekolah sehingga dia dimasukkan dalam rumah sakit jiwa (RSJ). Dia berhasil melarikan diri tetapi tertangkap lagi. Dalam RSJ, John Sung teringat Roma 8:28, "Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia." Ayat ini menguatkan hatinya dan seolah-olah Allah mengubah tempat perawatannya itu menjadi lapangan melatih diri untuk mempersiapkan pengabdiannya. Dia membaca Alkitabnya 40 kali dari awal sampai akhir dengan metode telaah yang berbeda dan mencatat apa yang ia temukan. Jadi dengan bimbingan Allah, RSJ menjadi Sekolah Teologi baginya. Tepat 193 hari sejak ia masuk RSJ, dia dilepaskan dari RSJ. Ia merasa itulah hari penerimaan ijasah yang paling tinggi baginya. Sejak itu pikirannya tertuju ke Tiongkok. Tanggal 4 Oktober 1927 ia berlayar pulang ke Hinghwa dan di tengah perjalanan di atas kapal dia membuang semua ijasah dan medali-medalinya kecuali ijasah doktornya untuk menyenangkan ayahnya. Benda-benda itu tidak ada gunanya dan tidak ada artinya bagi dia. Kemajuan hidup kristianinya seimbang dengan banyaknya hal yang dia serahkan dan tinggalkan demi kemuliaan Allah. Itulah rahasia hidup John Sung untuk Kristus. John berhasil pulang ke Hinghwa dan menyaksikan perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah. Khotbah John Sung menggugah pikiran banyak orang dan semangatnya berapi-api luar biasa. Dalam setiap pertemuan selalu ada sejumlah besar orang yang maju ke depan karena hati mereka tergerak untuk berdoa dan menyambut Kristus sebagai Juruselamat mereka. Rahasia keberhasilan penginjilannya ialah kesungguhannya yang mendalam dan kepasrahannya untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah melalui doa-doanya. Ketika kembali ke propinsinya sendiri, ia membuka Sekolah Tinggi Teologia (STT) yang diselenggarakannya dengan mengikuti cara Tuhan Yesus membina murid-murid-Nya. Para mahasiswa diajar untuk membagi waktu antara belajar dan menginjili di lapangan. Lahan pertama mereka adalah sebuah pulau yang mempunyai banyak desa. Banyak penduduknya yang menjadi percaya kepada Kristus. Saat kembali ke rumah, mereka bekerja menolong petani pada musim menuai, dan malamnya mengabarkan Injil kepada para petani itu. Dengan demikian STT yang didirikannya bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Selain itu, John Sung juga menyusun rencana sistematis untuk mendidik para pengkhotbah agar mereka mempunyai pengetahuan yang sehat mengenai kebenaran-kebenaran asasi Alkitab. Dia membuat kelompok-kelompok yang masing-masing terdiri dari 10 desa. Ia mengunjungi setiap kelompok secara bergilir dan memberi petunjuk mengenai kebaktian keluarga. Hasil nyata dari kursus setempat tersebut adalah menggeloranya kebaktian keluarga yang sudah diadakan oleh 1000 rumah tangga. Tahun 1930, John Sung memasuki lahan pelayanan yang lebih luas. Ia percaya Allah telah menentukan 15 tahun masa pelayanan baginya. Kesadaran akan singkatnya masa pelayanannya membuat John Sung semakin giat. Beijing, Hangchow, Shanghai, dan Nanking semua kota penting telah ia kunjungi bahkan pelayanan lebih luas ke wilayah Tiongkok pedalaman juga sudah dimulainya. Tahun 1935 dari Fukien seorang Pendeta menulis tentang John Sung: "Caranya berkhotbah menyehatkan dan membangun, tidak sensasional tetapi dramatik. Khotbahnya merupakan komentar-komentar atas perikop-perikop panjang dari Alkitab dengan ilustrasi dan penerapan yang sesuai. Ia membutuhkan tiga penerjemah setiap minggu, karena setiap penerjemah kehabisan tenaga menerjemahkan khotbah-khotbahnya sehingga tidak tahan lama. Para penerjemah diminta mengikuti setiap gerakan tangan bahkan adegan yang dilakukannya." Undangan pertama dari luar negeri kepada John Sung datang dari Manila, Filipina. Seperti biasa ia berbicara tentang dosa penyesalan, kelahiran kembali, dan kesucian. Kutukannya terhadap dosa sangatlah tegas dan gamblang tanpa takut. Kemudian, John Sung berkunjung ke Singapura dan ia berkhotbah sebanyak 40 kali dalam 14 hari. Sekitar 1.300 orang bertobat dan 111 regu penginjilan dibentuk dengan 503 orang menjadi anggotanya, lebih dari 80 pemuda menyerahkan diri menjadi pekerja penuh untuk pengabaran Injil. Pada tahun 1935 ia pulang ke Hinghwa untuk beberapa pertemuan lalu ke Shanghai. Di pusat pendidikan di Tenghsien ia menolong 5000 orang untuk mengenal Kristus. Sekali lagi ia menekankan tentang penginjilan pribadi dengan hasil 130 regu penginjilan dibentuk. Tahun 1939 John Sung datang ke Indonesia. Di Surabaya ia melayani selama 7 hari. Pada pertemuan malam hari orang yang datang penuh sesak dan setelah mendengar kotbahnya mereka menangis dan bertobat. Yang menakjubkan adalah orang-orang ini rela menutup toko dan datang ke gereja setiap hari! Nyata sekali kuasa Allah sedang bekerja. Setelah itu ia melanjutkan pelayanan ke kota Madiun, Solo, Bandung, dan Jakarta. Sekitar 1000 orang menghadiri setiap kebaktian yang diadakan di kota-kota besar itu. Di Bogor, karena tidak ada gedung gereja yang cukup besar, orang sampai mendirikan tenda di lapangan tenis untuk menampung 2000 orang. Lalu disambung ke Cirebon, Semarang, Magelang dan Purworejo. Kebaktian selanjutnya di Solo dan Jogja lalu kembali lagi ke Surabaya. Beberapa waktu kemudian dia diundang ke Ujung Pandang dan Ambon. John Sung membawa berkat rohani yang melimpah untuk gereja-gereja di sana. Kesehatan hamba Tuhan yang setia ini makin lama makin buruk. Waktu di Surabaya ia berkhotbah sambil berlutut untuk meringankan sakitnya. Dengan segera ia kembali ke negerinya dan dibedah serta diobati. Selanjutnya ia tidak dapat memimpin kebaktian, tetapi dalam kelemahannya ia tetap menerima orang-orang yang datang berkunjung. Awal tahun 1944, sakitnya makin bertambah sehingga ia diangkut ke rumah sakit di Peking. Selama setengah tahun lamanya John Sung dirawat. Akhirnya ia pulang untuk berkumpul dengan keluarganya pada hari-hari terakhir. Meskipun sakit yang ditanggung makin berat, John Sung tetap setia membaca Alkitab dan berdoa. Pada tanggal 16 Agustus 1944, tubuhnya tambah lemah. Ia merasa sudah hampir meninggal. Malam itu John Sung tidak sadarkan diri. Tapi esoknya ia masih bangun dan menyanyikan 3 lagu pujian bagi Tuhan. Hari itu dilaluinya dengan sukacita dan damai. Pada pukul 7.07 pada tanggal 18 Agustus 1944, John Sung menghembuskan nafas terakhirnya. Ia dipanggil Tuhan pada usia 42 tahun. Itulah saat yang paling bahagia untuknya, bertemu dengan Juruselamat dan bersama Kristus untuk selamanya. Diringkas dari sumber: Judul Buku: John Sung -- OBOR ALLAH DI ASIA Penulis : Leslie T. Lyall Penerbit : Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Jakarta Copyright : Overseas Missionary Fellowship Penerjemah: P.S. Naipospos ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ PROFIL/SUMBER MISI ~~ LOVING THE CHINESE ==> http://www.imb.org/ime/dayofprayer Pada bulan Juni yang lalu gereja Southern Baptists bersama-sama berdoa dan berpuasa bagi ratusan juta penduduk Cina yang sama sekali belum pernah mengenal kasih dan kuasa keselamatan dalam Yesus Kristus. "Berdoa bagi jutaan orang tampaknya sia-sia, namun kuasa dari doa yang dinaikkan bersama-sama sungguh luar biasa," demikianlah penjelasan dari direktur bagian strategi doa International Mission Board. Penduduk Cina tersebar ke seluruh dunia. Cina memiliki banyak etnis yang berbeda dan latar belakang budaya yang beragam pula. Lebih dari 55 juta penduduk Cina tinggal di luar wilayah Cina. Orang-orang Kristen di Cina memiliki kerinduan untuk menjangkau dan mengenalkan Injil kepada sesama mereka. Dengan pertumbuhan orang Kristen yang cukup cepat, kita melihat Roh Kudus bekerja secara dinamis dan Cina menjadi tempat bagi banyak gerakan perintisan gereja. Kelompok suku terbesar di dunia, yaitu Suku Han, tinggal di Cina dengan jumlah penduduk sekitar 1,16 milyar orang. Namun hanya ada kurang dari 5% di antara mereka yang telah mengenal Kristus. Informasi selengkapnya, silakan berkunjung ke alamat situs web di atas. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ DOA BAGI MISI DUNIA ~~ S I N G A P U R A Gereja-gereja dan lembaga-lembaga misi di Singapura sedang bekerja keras agar dapat mengirimkan 100 tim misi untuk membantu pelayanan lintas budaya di seluruh Asia dalam waktu setahun ini. Perwakilan dari SIM (Serving in Mission) mengatakan bahwa para tim misi ini menyebut diri mereka dengan nama "FEVER 100". Gereja-gereja Injili di Singapura, negara yang memiliki infrastruktur yang sangat bagus dan kebebasan beragama, telah membuat Singapura menjadi tempat yang strategis untuk mengirimkan para misionaris. Youth With a Mission juga akan melatih tim "FEVER 100" khususnya untuk pelayanan misi jangka pendek. Sumber: Mission Network News, September 15th, 2003 * Doakan tim misi "FEVER 100" yang sedang dipersiapkan agar dapat menolong banyak orang di seluruh Asia untuk mendengar berita Injil. * Berdoa supaya Allah memantapkan jalinan kerjasama antar gereja- gereja dan lembaga-lembaga misi di Singapura khususnya dalam mempersiapkan tim misi "FEVER 100". V I E T N A M Sebuah organisasi penerjemahan, World Bible Translation Center, mengatakan bahwa mereka akan dapat menerbitkan dan mendistribusikan Alkitab di Vietnam. Hal ini merupakan batu pijakan yang penting bagi World Bible Translation Center dan gereja di Vietnam, karena Vietnam adalah negara komunis. Ada banyak aturan ketat dalam hal pencetakan dan pendistribusian Alkitab. Jika pada saat ini World Bible Translation Center mendapatkan persetujuan untuk melakukan penerbitan dan pendistribusian Alkitab maka hal tersebut merupakan satu langkah maju bagi umat Kristen. Diperkirakan World Bible Translation Center akan mencetak 20.000 Alkitab Perjanjian Baru yang akan diluncurkan dalam waktu 2 sampai 3 bulan lagi. Perwakilan dari World Bible Translation Center mengatakan bahwa Alkitab Vietnam Perjanjian Baru yang akan disebarkan ini ditulis dalam bahasa sehari- hari yang biasa digunakan oleh penduduk Vietnam. Alkitab Perjanjian Baru ini diharapkan akan berguna, khususnya bagi para petobat baru dan juga bagi mereka yang baru pertama kali mendengarkan berita Injil. Sumber: Mission Network News, September 10th, 2003 * Bersyukur atas Alkitab Perjanjian Baru dalam bahasa Vietnam yang boleh diterbitkan dan didistribusikan di Vietnam. * Doakan proses penyelesaian penerjemahan, proses pencetakan dan pendistribusiannya untuk penduduk Vietnam, sehingga Roti Hidup ini bisa menjangkau masyarakat setempat dengan mudah. ---------------------------------------------------------------------- ~~ DOA BAGI ASIA ~~ REPUBLIK RAKYAT CINA Luas 9.573.000 km2. RRC merupakan negara terbesar ketiga di dunia, dan mempunyai gunung-gunung dan dataran tertinggi di dunia. Taiwan, Hongkong dan Makao mempunyai pemerintahan tersendiri dan tidak termasuk di sini, meskipun RRC menganggap mereka bagian dari Cina. ----------------------------------------------------------- Penduduk Jumlah Pertumbuhan/th. Kepadatan ----------------------------------------------------------- 2000 1.262.556.787 0,93% 132/km2 2010 1.356.939.193 0,69% 142/km2 2025 1.462.931.461 0,35% 153/km2 ----------------------------------------------------------- Bebas buta huruf 81,5%. Bahasa resmi: Bhs. Putonghua (Mandarin Cina); bahasa lokal dipakai dalam 5 daerah otonomi. Jumlah bahasa 470. Ibukota: Beijing (Peking) dengan penduduk 12,033 juta. JAWABAN-JAWABAN DOA ------------------- 1. Perjuangan hidup dan revival Gereja di Cina merupakan salah satu peristiwa besar yang terjadi di abad 20 ini. 2. Jutaan pendoa syafaat yang terus mendoakan Cina dalam jangka waktu yang lama. Dampak komulatif dari 150 tahun berdoa secara global bagi Cina telah menunjukkan hasil yang luar biasa. Doa telah mengubah Cina. 3. Para penguasa Atheis tidak menyadari bahwa mereka dapat dipakai sebagai sarana di tangan Allah untuk mempersiapkan jalan bagi pertumbuhan orang-orang Kristen. Mao Zedong berniat untuk menghancurkan semua "lembaga" keagamaan namun proses tersebut membantu dalam menghilangkan penghalang rohani bagi pertumbuhan kekristenan. Deng berkebalikan dengan Mao dan dalam membangkitkan kembali perekonomian, Deng memberikan kebebasan bagi orang-orang Kristen. 4. Iman dan komitmen dari orang-orang Kristen di Cina menjadi bukti dari buah penganiayaan terbesar yang pernah terjadi di sepanjang sejarah Gereja. 5. Banyak orang Kristen awam yang bersaksi karena mendapatkan tuntunan dari Roh Kudus. Kuasa-Nya seringkali dimanifestasikan melalui mujizat, penyembuhan, dan pengusiran setan. Mayoritas dari para penginjil dan perintis gereja adalah kaum wanita -- kebanyakan dari mereka masih berusia remaja. Di banyak wilayah, 70%-80% orang Kristen di Cina adalah para wanita. 6. Semakin berkembangnya radio Kristen dan iman dari mereka yang bergerak dalam pelayanan tersebut untuk menyiarkan siaran-siaran rohani ke Cina selama bertahun-tahun. Meskipun mereka jarang menerima respon dari pelayanan yang mereka lakukan, namun bukti- bukti nyatanya kini dapat terlihat jelas. 7. Internet menjadi sarana luar biasa yang dapat membuka jalan baik untuk kejahatan ataupun kebaikan -- menyediakan materi pengembangan kepemimpinan dan pemuridan. PELAYANAN PENDUKUNG ------------------- Pertumbuhan Gereja yang pesat dan pengaruhnya terhadap gerakan demokrasi telah meningkatkan benturan ideologi sejak th. 1989. Partai komunis dan oknum-oknum yang menjalankannya merasa terancam oleh daya tarik kekristenan yang besar. Mereka melihat bahwa penyebab-penyebab utamanya ialah pengaruh dari orang-orang asing, baik para turis, para mahasiswa maupun para ahli, serta dampak yang luas dari acara-acara Kristen lewat radio dan video, literatur Kristen dan Alkitab. Oposisi dan pengawasan terhadap seluruh kegiatan orang asing bertambah sejak th. 1989. Doakan agar keinginan akan perkembangan ekonomi dapat mengalahkan ketakutan pemerintah akan jalan pikiran yang baru, sehingga mereka tetap memberi ijin masuk kepada orang-orang Kristen. 1. Para misionaris dan orang-orang yang berkaitan dengan kekristenan tidak diterima di Cina. Namun keinginan Cina untuk memajukan hubungan perdagangan dengan dunia luar, memungkinkan banyak orang Kristen Cina dan orang Kristen asing masuk ke Cina sebagai wisatawan, mahasiswa, tenaga Ahli, dan juga pengusaha asing. 2. Penyediaan Alkitab sangat tidak memadai, walaupun jumlahnya terus meningkat. Pada tahun 1999, diperkirakan bahwa ada sekitar 36 juta Alkitab sudah tersebar di China. Kekurangan Alkitab banyak dijumpai di propinsi-propinsi yang letaknya jauh dari 60 pusat pendistribusian legal. Juga diperkirakan bahwa 12 juta Alkitab dan kitab Perjanjian Baru telah dibawa masuk oleh para pengunjung. Berdoa agar penambahan ini terus meningkat dan agar setiap orang Kristen bisa mendapatkan 1 Alkitab. Mengimpor Alkitab memang bukan hal yang ilegal, namun yang menjadi penghalang adalah alasan-alasan ideologis. 3. Penyediaan tape recorder yang dapat memutar kembali (tidak merekam) kaset-kaset video dan audio makin meningkat dan telah menyebabkan kaset-kaset yang diproduksi di luar negeri, yang berisi Firman Tuhan, lagu-lagu rohani, khotbah penginjilan serta pengajaran menjadi sarana yang sangat berguna dalam menyebarkan kebenaran. Doakan semua pihak yang terlibat dalam menyediakan dan menyebarkan kaset-kaset ini. 4. Ada suatu kebutuhan yang belum terpenuhi yaitu penyediaan buku- buku pujian, pemahaman Alkitab dan materi pengajaran, biografi serta materi apologetik, untuk menerangkan Injil kepada kaum mahasiswa dan intelektual. 5. Radio Kristen telah dan masih tetap merupakan satu media yang paling kuat untuk pra-penginjilan dan penyampaian pengajaran Kristen di Cina pada masa kini. Hampir setiap rumah mempunyai pesawat radio dan TV, bahkan di daerah-daerah terpencil. Doakan ratusan jam siaran yang ditayangkan dalam bahasa Putonghua dan dialek-dialek Cina lainnya oleh stasiun-stasiun pemancar Kristen. Berdoa agar dampak yang disebabkan oleh siaran tersebut bisa bertahan lama. Doakan FEBC (Far East Broadcasting Company) yang menggunakan 4 jaringan di Guam untuk melayani secara simultan para pemuda Cina, pemuda Kristen, para pemimpin gereja, dan kaum minoritas. Ringkasan dari: 1. Judul Buku : "DOAKANLAH ASIA! Pedoman Pokok Doa untuk Negara- negara Asia"; Judul Artikel: Cina (Republik Rakyat Cina) Penulis : Patrick Johnstone [Bagian dari Buku Asli "OPERATION WORLD, The Day-by-Day Guide to Praying For the World"; karya Patrick Johnstone, 1993] CD-ROM SABDA [Topik 18851] 2. Judul Buku : Operation World Judul Artikel: China (People's Republic of China) Penulis : Patrick Johnstone dan Jason Mandryk Penerbit : Paternoster Lifestyle, UK; dan WEC International, 2001 Situs Web : http://www.operationworld.org/ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ DOA BAGI INDONESIA ~~ VIP, LINK, dan KJDN ------------------- * Doakanlah terus buletin VIP (Visi dan Prakarsa) dan KJDN (Kalender Jaringan Doa Nasional) agar kedua media ini dapat menggerakkan semakin banyak umat-Nya untuk berdoa bagi bangsa dan negara. * Berdoalah bagi LINK dengan semakin besar dan meluasnya tanggung jawab sehubungan dengan perkembangan jaringan-jaringan doa di berbagai kategorial. * Doakan agar Tuhan memberikan kemampuan kepada para staf agar dapat mengerjakan tugas-tugas dengan baik khususnya dalam menyampaikan informasi dan pokok-pokok doa ke seluruh tanah air. * Doakan pendanaan yang dibutuhkan untuk melakukan pelayanan tsb. Sumber: e-KJDN September 2003 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ DARI MEJA REDAKSI ~~ Seminar Pembinaan Bidang Media Bagi Jemaat ------------------------------------------ Departemen Literatur SAAT (Seminari Alkitab Asia Tenggara) akan menyelenggarakan Seminar Pembinaan Bidang Media Bagi Jemaat: Tema : "LITERATUR DAN GEREJA DI ERA GLOBALISASI" Hari, tgl.: 10 - 12 Oktober 2003 Tempat : Rumah Retret St. Maria Magdalena Postel Jl. Jayagiri 20, Malang Pembicara : Stephen McElroy, Xavier Quentin P., Yahya Tirta Prewita, Basuki, Daniel Lucas Lukito, Rahmiati Tanudjaya Informasi : Laura B. Kilool Telp. (0341) 366025, (0341) 4907550 Fax. (0341) 343449 E-mail: <litsaat@mailcity.com> Setiap hari kerja Senin-Jumat pk. 08.00-14.30 WIB ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ SURAT ANDA ~~ Dari: Paulus Hendra Susilo <paulushendra@> >Saya ingin turut berpartisipasi, bagaimana caranya? dan mengenal >lebih jauh tentang e-misi. Terima Kasih atas kesempatan yang >diberikan kepada saya. God Bless You. Redaksi: Kami sambut kerinduan Anda untuk mengenal dan berpartisipasi dalam pelayanan situs e-MISI ==> http://www.sabda.org/misi/ Ada beberapa hal yang kami bisa sarankan untuk Anda lakukan: 1. Membagikan informasi dan berkat yang Anda peroleh dari e-JEMMi dan e-MISI kepada teman-teman Anda. Daftarkan mereka supaya bisa berlangganan e-JEMMi dan berdoa bersama-sama pembaca yang lain. 2. Jika Anda memiliki informasi seputar pelayanan misi, baik berupa artikel/kesaksian/berita, dll. silakan kontak Redaksi sehingga pengunjung situs e-MISI atau pembaca e-JEMMi bisa mendapatkan manfaatnya. 3. Yang sangat penting adalah, berdoa bersama-sama bagi pelayanan misi, baik yang ada di Indonesia atau di luar negeri. Anda bisa menggunakan pokok-pokok doa yang ada di situs e-MISI atau yang disampaikan di e-JEMMi untuk menjadi bahan doa Anda. 4. Memberikan feedback/masukan bagaimana mengembangkan Situs e-MISI dan publikasi e-JEMMi. Akhir kata, kami juga mengucapkan terima kasih atas perhatian yang Anda berikan. Tuhan memberkati. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ URLS Edisi Ini ~~ * Mission Network News http://www.missionnetworknews.org/ _____________________________ DISCLAIMER ____________________________ Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari macam-macam pihak. Copyright(c) 2003 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN ______________________________________________________________________ Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat Anda kirimkan: Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi-JEMMi@xc.org>, atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org> Staf Redaksi: Natalia Endah S., Ratri, Yanto, dkk. ______________________________________________________________________ Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk berhenti, kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk Situs e-MISI dan e-JEMMi http://www.sabda.org/misi/ Untuk Arsip e-JEMMi http://www.sabda.org/publikasi/misi/ ______________________________________________________________________ "If God sends stony paths, He provides strong shoes." (Old Union)
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |