Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2009/37

e-JEMMi edisi No. 37 Vol. 12/2009 (15-9-2009)

Mengapa Injil Harus Diberitakan?

 
______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
ARTIKEL MISI: Mengapa Injil Harus Diberitakan?
REFERENSI MISI: Seputar Memenangkan Jiwa di Situs e-MISI
SUMBER MISI: Interserve
DOA BAGI MISI DUNIA: Afrika Selatan, Iran, Yaman
DOA BAGI INDONESIA: Jelang Lebaran

______________________________________________________________________

         IF YOU SOW KINDNESS, YOU`LL REAP A CROP OF FRIENDS
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,

  Pernahkah Anda memikirkan orang-orang yang ada di sekitar Anda --
  tetangga Anda, rekan kerja Anda, atau anggota keluarga Anda yang
  belum selamat? Pernahkah Anda mencoba untuk membagikan berita
  keselamatan kepada mereka? Jika Anda tidak pernah memikirkan
  kehidupan kekal mereka nanti, bagaimana mereka dapat menerima
  keselamatan yang telah Tuhan berikan melalui karya kematian dan
  kebangkitan Kristus? Tuhan masih memberikan kesempatan kepada Anda,
  dan sekaranglah waktunya untuk menjadi rekan kerja Allah?

  Menjadi rekan sekerja Allah merupakan suatu kehormatan bagi setiap
  orang percaya. Dan ketika Anda memutuskan untuk menjadi rekan
  sekerja Allah, Ia pasti akan memperlengkapi Anda. Artikel yang telah
  kami persiapkan merupakan salah satu sarana yang Tuhan berikan untuk
  memperlengkapi anak-anak-Nya dalam melanjutkan tugas-Nya di bumi
  ini. Harapan kami, Anda akan semakin dibukakan wawasan Anda dan Anda
  semakin siap melayani orang-orang di sekitar Anda. Tuhan memberkati.

  Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
  Novita Yuniarti
  http://misi.sabda.org/
  http://www.sabda.org/publikasi/misi/

______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI

                   MENGAPA INJIL HARUS DIBERITAKAN?

  Manusia sering hanya memerhatikan kebutuhan yang kelihatan, seperti
  sandang, pangan, papan, dan pekerjaan. Namun, Allah memandang
  kebutuhan manusia yang tidak kelihatan secara jasmani, tetapi jauh
  lebih penting, yakni keselamatan (kehidupan kekal). Tidak berarti
  Allah tidak peduli dengan kebutuhan jasmani. Ia juga sangat peduli
  akan kebutuhan ini. Di bawah ini beberapa alasan kuat mengapa Injil
  keselamatan harus diberitakan kepada semua orang di seluruh dunia.

  1. Merupakan Keinginan Allah Agar Semua Selamat

     Ketika manusia ditipu Iblis dan jatuh ke dalam dosa di Taman
     Eden, Allah sudah memunyai rencana memulihkan manusia dengan
     mengatakan: "Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan
     perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya
     akan meremukkan kepalamu dan engkau meremukkan tumitnya"
     (Kejadian 3:15). Merupakan inisiatif Allah untuk memulihkan
     hubungan antara Allah sendiri dan manusia yang sudah jatuh ke
     dalam dosa dengan cara mencari atau memanggilnya (Kejadian 3:9).
     Meskipun begitu, Allah tetap memakai manusia yang dipanggil dan
     dipilih-Nya untuk memberitakan Injil keselamatan kepada orang
     lain. Contohnya adalah saat Roh Kudus mengutus gereja di
     Antiokhia agar mengirim Barnabas dan Saulus yang dikhususkan oleh
     Roh Kudus sendiri sebagai utusan Injil (Kisah Para Rasul 13:2).

     Tuhan Yesus juga terharu melihat orang-orang hidup seperti
     domba-domba yang tanpa gembala, sehingga Ia meminta agar
     murid-murid-Nya meminta kepada Tuan yang empunya tuaian, agar
     dikirim pekerja-pekerja untuk tuaian itu (Matius 9:38). Jelaslah
     bahwa Tuhan yang memunyai tuaian dan berinisiatif dalam penuaian,
     tetapi Ia pun memakai kita -- orang percaya, dan menaruh beban
     penginjilan itu di pundak kita.

  2. Merupakan Beban dan Tanggung Jawab Orang Percaya

     Allah akan membagikan tugas mulia tersebut hanya kepada
     anak-anak-Nya yang merasa terbeban dan bertanggung jawab terhadap
     keselamatan orang lain yang bersedia melakukan tugasnya sebagai
     pemberita Injil keselamatan. Penginjilan merupakan beban dan
     tanggung jawab orang percaya, sebab:

     a. Tugas penginjilan yang diberikan Tuhan adalah tugas amat mulia
        yang menggambarkan secara nyata kerja sama yang indah antara
        Allah dan pemberita-pemberita Injil.
     b. Sebagai manusia yang dahulu berdosa dan yang seharusnya
        binasa, tetapi sekarang sudah diselamatkan, sudah selayaknya
        kita rindu menyaksikan kehebatan Allah yang sanggup juga
        mengubah hidup orang lain. Kita pantas mengajak orang lain
        menikmati keselamatan yang sama.
     c. Menerima Yesus dan menjadi pengikut-Nya merupakan hak
        istimewa, tetapi hanya menikmati hak istimewa tanpa merasa
        bertanggung jawab terhadap keselamatan orang lain merupakan
        sikap mementingkan diri sendiri dan ini adalah tindakan
        berdosa.
     d. Allah akan memperlengkapi anak-anak-Nya yang memberitakan
        Injil keselamatan, seperti yang dikatakan Paulus dalam 1
        Korintus 1:17, "Sebab Kristus mengutus aku bukan untuk
        membaptis tetapi untuk memberitakan Injil, dan itu pun bukan
        dengan hikmat perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi
        sia-sia."
     e. Orang yang telah merasakan kasih Kristus dalam dirinya tidak
        dapat dicegah untuk senantiasa menyaksikan kebaikan Allah.
        Dalam Kisah Para Rasul 4:20 dikatakan, "Sebab tidak mungkin
        bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami
        lihat dan yang telah kami dengar."
     f. Penginjilan merupakan implementasi dari melakukan seluruh
        Taurat yang terutama, yaitu mengasihi Tuhan dengan segenap
        hati, segenap jiwa, segenap akal budi, serta mengasihi sesama
        seperti diri sendiri (Markus 12:29).

  3. Merupakan Kebutuhan Semua Orang Berdosa

     Kebutuhan manusia yang utama adalah keselamatan kekal setelah
     kehidupannya di dunia berakhir. Kehidupan manusia di dunia akan
     sia-sia apabila pada akhirnya mereka binasa karena tidak menerima
     Kristus sebagai Juru Selamat. Keselamatan itu pasti hanya dalam
     pribadi Yesus, seperti yang ditunjukkan Alkitab.

     a. "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di
        dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama
        lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita
        diselamatkan." (Kisah Para Rasul 4:12)
     b. Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.
        Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak
        melalui Aku." (Yohanes 14:6)
     c. "Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis dalam
        kitab kehidupan itu ia dilemparkan ke dalam lautan api."
        (Wahyu 20:15)
     d. Selagi manusia hidup di dunia, ia harus mendengar bahwa hanya
        melalui Yesus mereka dapat selamat dan beroleh kehidupan
        kekal.
     e. Manusia jangan sampai menunda menerima Injil, karena tidak ada
        kesempatan kedua bagi manusia yang masuk ke dalam neraka,
        seperti kisah orang kaya dan Lazarus (Lukas 16:19-31).
     f. Penginjilan merupakan berita gabungan, antara keinginan Allah
        dan kebutuhan utama manusia, yaitu "keselamatan kekal".
     g. Perjalanan manusia berdosa menuju kebinasaan harus dihentikan
        dan dipindahkan arahnya menuju kehidupan kekal melalui
        pemberitaan Injil.

  Metode dalam Penginjilan

  Allah sanggup melaksanakan rencana-Nya melalui orang yang
  dipilih-Nya, yang mau melaksanakan perintah Tuhan Yesus, dan
  menggunakan Alkitab sebagai senjatanya, menjaga kehidupan doa secara
  teratur, memiliki beban terhadap keselamatan orang lain dan mau
  dikendalikan oleh Roh Kudus. Semuanya ini merupakan "metode" yang
  dipergunakan Allah melalui para penginjil (orang percaya) dalam
  menarik jiwa datang kepada Yesus.

  Perlu dipahami bahwa yang membuat seseorang bertobat dan menerima
  Yesus adalah Allah saja, sedangkan manusia dipakai Tuhan hanya
  sebagai alat pemberita Injil keselamatan kepada manusia yang lain.
  Walaupun demikian, pemberita Injil perlu memilih dan menerapkan
  metode yang sesuai dengan situasi, kondisi, dan budaya setempat
  dalam penginjilan. Metode penginjilan yang berhasil pada satu
  tempat, belum tentu berhasil bila diterapkan di tempat lain. Untuk
  itu perlu diadakan pengamatan tentang metode penginjilan yang paling
  sesuai dengan situasi dan tempat Injil akan diberitakan. Namun,
  metode yang diterapkan hanya akan berjalan dengan baik apabila
  diserahkan sepenuhnya di bawah tuntunan Roh Kudus. Secara garis
  besar, metode penginjilan dapat dibagi menjadi tiga, yakni:

  1. Penginjilan Pribadi

     Dilakukan oleh seorang pemberita Injil kepada seseorang secara
     pribadi. Tuhan Yesus banyak menggunakan waktunya untuk melakukan
     pemberitaan kabar keselamatan dengan menggunakan metode ini.
     Misalnya, kepada Nikodemus saat malam hari, kepada wanita Samaria
     di pinggir sumur, kepada Zakeus di rumahnya, dan kepada penjahat
     yang disalib di sebelah-Nya. Semuanya dilakukan Tuhan Yesus
     secara pribadi untuk memberikan kebutuhan terpenting manusia,
     yaitu:
     * Kepada Nikodemus disampaikan kebutuhannya tentang kelahiran
       baru sebagai syarat masuk surga (Yohanes 3:1-13).
     * Kepada wanita Samaria disampaikan kebutuhannya tentang Air
       Hidup yang tidak pernah habis, tetapi sampai pada kehidupan
       kekal (Yohanes 4:1-42).
     * Kepada penjahat yang disalib disampaikan kebutuhannya tentang
       pertemuannya dengan Tuhan Yesus di Firdaus, yaitu surga (Lukas
       23:43).

     Murid-murid Tuhan Yesus juga melakukan penginjilan secara
     pribadi, misalnya:
     * Andreas bertemu Mesias dan memberitakannya kepada Petrus
       (Yohanes 1:41).
     * Filipus bertemu Mesias dan memberitakannya kepada Natanael
       (Yohanes 1:45).
     * Filipus menginjili sida-sida Etiopia (Kisah Para Rasul 8:35).
     * Petrus menginjil kepada orang lumpuh di dekat gerbang bait
       Allah (Kisah Para Rasul 3:1-10).

     Metode penginjilan pribadi tampaknya hanya memenangkan satu
     jiwa, tetapi jiwa baru tersebut akan terus memberikan pengaruh
     secara luas. Para penginjil besar di dunia tidak hanya menginjil
     dari mimbar, tetapi mereka menginjil kepada pekerja-pekerja yang
     dapat mem-"follow up" dan memengaruhi lebih banyak jiwa lagi bagi
     Kristus. Kesempatan yang sama diberikan kepada kita untuk
     menggunakan waktu seefektif mungkin dalam pemberitaan Injil.

  2. Penginjilan Massal

     Dilakukan oleh seorang pemberita Injil kepada banyak orang. Kita
     jangan salah menafsirkan bahwa penginjilan yang sukses tergantung
     banyaknya orang yang hadir atau mendengarkan, walaupun jumlah
     banyak dapat meningkatkan faktor kemungkinan lebih banyak yang
     menerima Yesus sebagai Juru Selamat. Yesus dan murid-murid-Nya
     pun sering melakukan penginjilan di tengah orang banyak:
     * Tuhan mengajar tentang Kerajaan Allah di hadapan ribuan orang.
     * Tuhan Yesus mengutus dua belas murid-Nya dan kemudian tujuh
       puluh murid untuk menginjil kepada banyak orang (Lukas
       10:1-12).
     * Petrus melakukan penginjilan di hadapan lebih dari 3.000 orang
       (Kisah Para Rasul 1).
     * Petrus bahkan melakukannya di hadapan lebih dari 5.000 orang
       (Kisah Para Rasul 4).

     Dikatakan bahwa tidak semua benih yang ditabur jatuh ke tanah
     yang subur. Ada yang jatuh di tempat yang tidak subur dan tidak
     berbuah (Matius 13), sehingga jumlah juga dapat menentukan dan
     berpengaruh terhadap hasil. Karena dari yang banyak, dapat
     diseleksi lagi hingga didapat pekerja-pekerja yang berkualitas
     untuk melakukan penginjilan yang lebih besar lagi.

  3. Penginjilan Melalui Media Massa

     Penginjilan pun dapat dilakukan melalui majalah, surat kabar,
     radio, televisi, internet, dan media massa lainnya. Banyak sekali
     kesaksian orang yang bertobat dan menerima Yesus sebagai Tuhan
     dan Juru Selamat melalui media massa. Metode seperti ini harus
     disertai dengan ilmu-ilmu lain, misalnya: ilmu jurnalistik untuk
     penginjilan melalui penulisan; ilmu komunikasi yang khusus dan
     sesuai untuk media massa; ilmu teknik yang menjadi media pembawa
     berita, dll.. Sebagus apa pun metode yang diterapkan, penginjilan
     tetap bergantung kepada kuasa Roh Kudus dan manusia yang
     menjalankan metode tersebut. Dengan kata lain, keberhasilan
     penerapan metode tersebut bergantung kepada manusia yang dipimpin
     Roh Kudus.

     E.M. Bounds dalam bukunya "Power through Prayer`s" mengatakan
     sebagai berikut: "Manusia mencari metode dalam penginjilan,
     tetapi Allah mencari manusia untuk melakukannya." Kita harus
     mengakui bahwa kemajuan teknologi dalam bidang informasi saat ini
     sangat pesat pertumbuhannya sehingga kita harus dapat
     memanfaatkannya dengan cara yang bijaksana. Sebab hal tersebut
     risikonya juga tinggi, sehingga sebelum digunakan sebagai metode
     penginjilan, hal ini perlu dipikirkan. Tuhan tetap mencari
     manusia dan bukan sekadar metode untuk melaksanakan kehendak-Nya
     di antara manusia di bumi. Kitab Yehezkiel 22:30 berkata: "Aku
     mencari di tengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan
     tembok atau mempertahankan negeri itu di hadapan-Ku, supaya
     jangan Kumusnahkan, tetapi Aku tidak menemuinya."

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: How to Share The Gospel: Kiat Menginjili dengan Sukses
  Penulis: Pdt. Prof. Dr. Ir. Bambang Yudho, M.Sc.,M.A.,PH.D.
  Penerbit: Yayasan ANDI, Yogyakarta 2007
  Halaman: 26 -- 37

______________________________________________________________________
REFERENSI MISI:

               SEPUTAR MEMENANGKAN JIWA DI SITUS e-MISI
                        http://misi.sabda.org

  Silakan berkunjung ke situs e-MISI untuk mendapatkan lebih banyak
  bahan seputar penginjilan.

  1. Rencana Agung Penginjilan
     ==> http://misi.sabda.org/buku_misi_rencana_agung_penginjilan

  2. Sukacita dalam Memenangkan Jiwa
     ==> http://misi.sabda.org/sukacita_dalam_memenangkan_jiwa

  3. Masih Mungkinkah Mengutus Misionaris Ke Luar Negeri?
     ==> http://misi.sabda.org/masih_mungkinkah_mengutus_misionaris_ke_luar_negeri

  4. Falsafah Dasar Yesus Kristus Tentang Penginjilan
     ==> http://misi.sabda.org/falsafah_dasar_yesus_kristus_tentang_penginjilan

  5. Penginjilan Sebagai Gaya Hidup
     ==> http://misi.sabda.org/penginjilan-sebagai-gaya-hidup

  6. Rencana Agung Penginjilan
     ==> http://misi.sabda.org/rencana-agung-penginjilan

  7. Motivasi Memberitakan Injil
     ==> http://misi.sabda.org/motivasi_memberitakan_injil

  8. Penginjilan dan Pelayanan Pribadi
     ==> http://misi.sabda.org/buku_misi_penginjilan_dan_pelayanan_pribadi

  9. Kuasa Injil
     ==> http://misi.sabda.org/kuasa_injil

______________________________________________________________________
SUMBER MISI

INTERSERVE
==> http://www.interserve.org/
  Dari semula, Interserve sangat menekankan integrasi perkataan dan
  sikap di mana pun mereka melayani -- negara-negara dengan tradisi
  kuno dan kaya budaya, berpenduduk padat atau tidak, miskin atau
  kaya, serta banyak atau sedikit orang Kristen. Sejak dua wanita
  pertama, pada 1852, pergi ke India untuk mengajar di Zenanas dan
  mewartakan kasih Allah kepada para wanita dan anak-anak, organisasi
  ini bertumbuh dan memiliki 600 rekanan yang melayani di lebih dari
  25 negara dari 19 bangsa yang berbeda. Semua rekan itu menggunakan
  keterampilan profesional mereka untuk membagikan kasih Allah dengan
  orang-orang yang mereka layani. Semua itu dilakukan untuk
  mengenalkan Yesus Kristus melalui pelayanan yang terintegrasi kepada
  orang-orang yang paling membutuhkan di Asia dan dunia Arab. Silakan
  berkunjung ke situs ini dan belajar tentang pelayanan mereka.

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

A F R I K A  S E L A T A N
  Seorang mantan perwira polisi pada era apartheid Afrika Selatan
  datang dan membasuh kaki orang-orang yang dulu pernah ia perlakukan
  tidak baik saat ia masih memimpin salah satu pasukan yang paling
  ditakuti.

  Pembasuhan kaki tersebut terjadi selama "persekutuan pria" yang
  diadakan untuk menindaklanjuti persekutuan "pria perkasa" yang
  dipimpin oleh Pendeta Angus Buchan pada bulan Mei, yang dihadiri
  oleh sekitar 140.000 orang. Adriaan Vlok bertanya kepada sekitar
  500 orang pada persekutuan itu jika saja ada mantan polisi atau
  tentara di antara mereka yang berjuang untuk rezim apartheid dan
  bisa dia mintai maaf.

  "Saat itu sangat emosional. Mereka menangis dan orang terakhir
  benar-benar tersentuh. Mereka memaafkan saya," kata Vlok kemudian di
  rumahnya di Pretoria. "Kebijakan apartheid sama sekali tidak
  berdasarkan kasih. Kebijakan tersebut menyakiti banyak orang."
  (t/Dian)
  Diterjemahkan dari:
  Nama buletin: Body Life, Edisi Juli 2009, Volume 27, No. 7
  Nama kolom: World Christian Report
  Judul asli artikel: South Africa: Ex-Apartheid Policeman Washes Feet
                      of Former Subordinates
  Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena
  Halaman: 3
  Pokok Doa:
  * Mengucap syukur untuk para petobat baru di Afrika Selatan. Doakan
    agar Tuhan memberi kekuatan dan memampukan mereka untuk
    mengenal-Nya lebih dalam lagi, serta membagikan kesaksian hidup
    mereka kepada orang-orang di sekitar mereka.
  * Berdoa agar orang-orang percaya yang pernah menjadi korban
    kekerasan pada era apartheid di Afrika Selatan dapat dipulihkan
    kehidupannya oleh Tuhan.

I R A N
  Pemilihan ulang presiden Mahmoud Ahmadinejad pada bulan Juni --
  yang diikuti oleh protes bahwa hasil pemilihan tersebut curang --
  telah mengakibatkan tewasnya ratusan orang di Iran. Sementara itu,
  penganiayaan terhadap orang-orang Kristen semakin memburuk.
  Kebaktian gereja diawasi oleh polisi rahasia dan diskriminasi
  membuat orang-orang percaya sulit mendapatkan pekerjaan.
  Penyembahan dalam bahasa Farsi (bahasa resmi Iran) dilarang.
  Pemerintah Iran telah meningkatkan kebijakannya untuk menahan
  orang-orang Kristen, khususnya karena menggunakan bahasa Farsi
  untuk menobatkan mereka. Menurut Open Doors, mereka tidak hanya
  diinterogasi, tetapi juga dilecehkan dan bahkan dilukai. (t/Ratri)
  Diterjemahkan dari:
  Nama buletin: Body Life, Edisi Agustus 2009, Volume 27, No. 8
  Nama kolom: World Christian Report
  Judul asli artikel: Iran: Persecution of Christian Worsening
  Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena
  Halaman: 1
  Pokok doa:
  * Berdoa untuk presiden yang sudah terpilih di Iran, biarlah Tuhan
    memberikan hikmat untuk menentukan kebijakan dalam memimpin negara
    ini, sehingga dapat menanggulangi keadaan yang telah
    mendiskreditkan orang percaya dalam beribadah.
  * Berdoa bagi saudara-saudara seiman kita di Iran yang sedang
    mengalami tekanan dari pemerintah setempat, agar Tuhan memberi
    kekuatan dan tetap beriman sementara menghadapi berbagai kesulitan
    ini.

Y A M A N
  Sembilan pekerja Kristen dari Jerman, Inggris, dan Korea Selatan
  diculik oleh orang-orang yang diduga kelompok ekstrim pada 12 Juni
  2009 lalu. Semua pekerja tersebut tergabung dalam Worldwide
  Services dan memiliki hubungan dengan suatu rumah sakit di Yaman
  bagian utara, provinsi Saada. Pada 15 Juni, gembala setempat
  menemukan potongan bagian tubuh dari tiga wanita: Eom Young-sun (33
  tahun dari Korea Selatan), Anita Gruenwald (24 tahun), dan Rita
  Stumpp (26 tahun), perawat Jerman dari suatu sekolah Alkitab yang
  sedang belajar di Yaman sejak awal Juni. Sandera lainnya adalah
  lima anggota keluarga Jerman, termasuk tiga anak berusia 5, 3, dan
  1 tahun, dan seorang insinyur Inggris. Belum ada kelompok yang
  mengaku bertanggung jawab dan nasib enam orang lainnya belum
  diketahui. (Sumber: Mission Network News, 18 Juni, BosNewsLife, 25
  Juni 2009. Dilaporkan di News Bytes Juli 2009.)

  Enam minggu setelah penculikan mereka di Yaman, tetap tidak ada
  kabar tentang keberadaan keluarga Kristen warga Jerman dan seorang
  warga Inggris tersebut. Mereka awalnya bersama dua siswa sekolah
  Alkitab yang berkewarganegaraan Jerman dan seorang guru
  berkewarganegaraan Korea Selatan yang ditemukan terbunuh pada 12
  Juni. Kesembilan orang Kristen tersebut bekerja di rumah sakit Al
  Jumhuri di Saada yang telah ditutup karena alasan keamanan. Agen
  kemanusiaan Worldwide Services yang berpusat di Belanda telah
  menarik seluruh anggota stafnya.

  Tidak ada kabar tentang nasib atau keberadaan para sandera. Tidak
  ada tebusan yang diminta. Kejadian ini sangat jelas menunjukkan
  bahwa orang-orang Kristen diculik karena alasan agama. Menurut
  laporan, pekerja warga Jerman tersebut terlihat berbicara tentang
  Alkitab kepada seorang pria. (t/Ratri)
  Diterjemahkan dari:
  Nama buletin: Body Life, Edisi Agustus 2009, Volume 27, No. 8
  Nama kolom: World Christian Report
  Judul asli artikel: Yamen: Workers Kidnapped, Murdered
  Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena
  Halaman: 1 dan 3
  Pokok doa:
  * Doakan keluarga-keluarga yang telah kehilangan anggota keluarga
    mereka karena iman mereka pada Kristus, agar Tuhan memberikan
    penghiburan dan memampukan mereka mengampuni pihak-pihak yang
    telah melakukan tindakan tersebut.
  * Berdoalah agar peristiwa ini tidak membuat organisasi Kristen
    menarik pelayanan Kabar Baik mereka di Yaman. Doakan juga agar
    semakin banyak orang yang berdoa bagi gereja Tuhan di Yaman.

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                           JELANG LEBARAN

  Tradisi mudik alias pulang kampung yang sering terjadi menjelang
  Lebaran bukan merupakan hal baru bagi masyarakat Indonesia. Di
  tengah suasana antisipasi untuk bergembira berkumpul bersama
  keluarga, kadangkala terjadi hal-hal yang tidak diinginkan menjelang
  Lebaran. Seperti yang terjadi saat ini, ada berita-berita kecelakaan
  di sekitar jalan pantura sementara para pemudik sedang dalam
  perjalanan ke kampung halaman. Tingkat kejahatan juga meningkat
  menjelang Lebaran, seperti pencopetan, perampokan dll.. Mari kita
  tingkatkan rasa persaudaraan kita dengan berdoa agar Tuhan
  melindungi para pemudik yang sedang dalam perjalanan pulang ke
  kampung halaman mereka sehingga mereka bisa sampai dengan selamat
  untuk berkumpul dengan keluarga masing-masing.

  POKOK DOA:

  1. Menjelang Lebaran, jumlah kendaraan beroda dua dan empat di
     jalan-jalan meningkat sehingga menyebabkan kemacetan, bahkan
     kecelakaan. Doakan agar setiap pengendara kendaraan dapat
     bersabar dan hati-hati dalam mengendarai kendaraannya sehingga
     terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

  2. Doakan juga agar Tuhan memberi kesehatan dan kekuatan kepada para
     pemudik, serta memberi perlindungan sehingga mereka dapat tiba di
     tempat tujuan dengan selamat.

  3. Berdoa agar aparat yang berwajib dapat melancarkan dan
     mengamankan jalan-jalan sehingga para pemudik terhindar dari
     aksi-aksi tak bertanggung jawab yang merugikan.

  4. Doakan juga untuk para pemilik angkutan umum, agar tidak hanya
     mencari keuntungan sebesar-besarnya, tapi juga harus lebih
     memerhatikan keamanan kendaran mereka, sehingga jumlah kecelakaan
     yang terjadi akibat kerusakan mesin dapat diminimalkan.

  5. Berdoa agar momen Lebaran ini menjadi saat yang berbahagia untuk
     berkumpul dengan keluarga dan membagikan kasih Kristus.

______________________________________________________________________

Anda diizinkan mengcopy/memerbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati, dan Dian Pradana
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2009 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA: http://www.ylsa.org/
Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org