Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2009/37 |
|
e-JEMMi edisi No. 37 Vol. 12/2009 (15-9-2009)
|
|
______________________________ e-JEMMi _____________________________ (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ______________________________________________________________________ SEKILAS ISI EDITORIAL ARTIKEL MISI: Mengapa Injil Harus Diberitakan? REFERENSI MISI: Seputar Memenangkan Jiwa di Situs e-MISI SUMBER MISI: Interserve DOA BAGI MISI DUNIA: Afrika Selatan, Iran, Yaman DOA BAGI INDONESIA: Jelang Lebaran ______________________________________________________________________ IF YOU SOW KINDNESS, YOU`LL REAP A CROP OF FRIENDS ______________________________________________________________________ EDITORIAL Shalom, Pernahkah Anda memikirkan orang-orang yang ada di sekitar Anda -- tetangga Anda, rekan kerja Anda, atau anggota keluarga Anda yang belum selamat? Pernahkah Anda mencoba untuk membagikan berita keselamatan kepada mereka? Jika Anda tidak pernah memikirkan kehidupan kekal mereka nanti, bagaimana mereka dapat menerima keselamatan yang telah Tuhan berikan melalui karya kematian dan kebangkitan Kristus? Tuhan masih memberikan kesempatan kepada Anda, dan sekaranglah waktunya untuk menjadi rekan kerja Allah? Menjadi rekan sekerja Allah merupakan suatu kehormatan bagi setiap orang percaya. Dan ketika Anda memutuskan untuk menjadi rekan sekerja Allah, Ia pasti akan memperlengkapi Anda. Artikel yang telah kami persiapkan merupakan salah satu sarana yang Tuhan berikan untuk memperlengkapi anak-anak-Nya dalam melanjutkan tugas-Nya di bumi ini. Harapan kami, Anda akan semakin dibukakan wawasan Anda dan Anda semakin siap melayani orang-orang di sekitar Anda. Tuhan memberkati. Pimpinan Redaksi e-JEMMi, Novita Yuniarti http://misi.sabda.org/ http://www.sabda.org/publikasi/misi/ ______________________________________________________________________ ARTIKEL MISI MENGAPA INJIL HARUS DIBERITAKAN? Manusia sering hanya memerhatikan kebutuhan yang kelihatan, seperti sandang, pangan, papan, dan pekerjaan. Namun, Allah memandang kebutuhan manusia yang tidak kelihatan secara jasmani, tetapi jauh lebih penting, yakni keselamatan (kehidupan kekal). Tidak berarti Allah tidak peduli dengan kebutuhan jasmani. Ia juga sangat peduli akan kebutuhan ini. Di bawah ini beberapa alasan kuat mengapa Injil keselamatan harus diberitakan kepada semua orang di seluruh dunia. 1. Merupakan Keinginan Allah Agar Semua Selamat Ketika manusia ditipu Iblis dan jatuh ke dalam dosa di Taman Eden, Allah sudah memunyai rencana memulihkan manusia dengan mengatakan: "Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu dan engkau meremukkan tumitnya" (Kejadian 3:15). Merupakan inisiatif Allah untuk memulihkan hubungan antara Allah sendiri dan manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa dengan cara mencari atau memanggilnya (Kejadian 3:9). Meskipun begitu, Allah tetap memakai manusia yang dipanggil dan dipilih-Nya untuk memberitakan Injil keselamatan kepada orang lain. Contohnya adalah saat Roh Kudus mengutus gereja di Antiokhia agar mengirim Barnabas dan Saulus yang dikhususkan oleh Roh Kudus sendiri sebagai utusan Injil (Kisah Para Rasul 13:2). Tuhan Yesus juga terharu melihat orang-orang hidup seperti domba-domba yang tanpa gembala, sehingga Ia meminta agar murid-murid-Nya meminta kepada Tuan yang empunya tuaian, agar dikirim pekerja-pekerja untuk tuaian itu (Matius 9:38). Jelaslah bahwa Tuhan yang memunyai tuaian dan berinisiatif dalam penuaian, tetapi Ia pun memakai kita -- orang percaya, dan menaruh beban penginjilan itu di pundak kita. 2. Merupakan Beban dan Tanggung Jawab Orang Percaya Allah akan membagikan tugas mulia tersebut hanya kepada anak-anak-Nya yang merasa terbeban dan bertanggung jawab terhadap keselamatan orang lain yang bersedia melakukan tugasnya sebagai pemberita Injil keselamatan. Penginjilan merupakan beban dan tanggung jawab orang percaya, sebab: a. Tugas penginjilan yang diberikan Tuhan adalah tugas amat mulia yang menggambarkan secara nyata kerja sama yang indah antara Allah dan pemberita-pemberita Injil. b. Sebagai manusia yang dahulu berdosa dan yang seharusnya binasa, tetapi sekarang sudah diselamatkan, sudah selayaknya kita rindu menyaksikan kehebatan Allah yang sanggup juga mengubah hidup orang lain. Kita pantas mengajak orang lain menikmati keselamatan yang sama. c. Menerima Yesus dan menjadi pengikut-Nya merupakan hak istimewa, tetapi hanya menikmati hak istimewa tanpa merasa bertanggung jawab terhadap keselamatan orang lain merupakan sikap mementingkan diri sendiri dan ini adalah tindakan berdosa. d. Allah akan memperlengkapi anak-anak-Nya yang memberitakan Injil keselamatan, seperti yang dikatakan Paulus dalam 1 Korintus 1:17, "Sebab Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis tetapi untuk memberitakan Injil, dan itu pun bukan dengan hikmat perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia." e. Orang yang telah merasakan kasih Kristus dalam dirinya tidak dapat dicegah untuk senantiasa menyaksikan kebaikan Allah. Dalam Kisah Para Rasul 4:20 dikatakan, "Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar." f. Penginjilan merupakan implementasi dari melakukan seluruh Taurat yang terutama, yaitu mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi, serta mengasihi sesama seperti diri sendiri (Markus 12:29). 3. Merupakan Kebutuhan Semua Orang Berdosa Kebutuhan manusia yang utama adalah keselamatan kekal setelah kehidupannya di dunia berakhir. Kehidupan manusia di dunia akan sia-sia apabila pada akhirnya mereka binasa karena tidak menerima Kristus sebagai Juru Selamat. Keselamatan itu pasti hanya dalam pribadi Yesus, seperti yang ditunjukkan Alkitab. a. "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita diselamatkan." (Kisah Para Rasul 4:12) b. Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:6) c. "Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis dalam kitab kehidupan itu ia dilemparkan ke dalam lautan api." (Wahyu 20:15) d. Selagi manusia hidup di dunia, ia harus mendengar bahwa hanya melalui Yesus mereka dapat selamat dan beroleh kehidupan kekal. e. Manusia jangan sampai menunda menerima Injil, karena tidak ada kesempatan kedua bagi manusia yang masuk ke dalam neraka, seperti kisah orang kaya dan Lazarus (Lukas 16:19-31). f. Penginjilan merupakan berita gabungan, antara keinginan Allah dan kebutuhan utama manusia, yaitu "keselamatan kekal". g. Perjalanan manusia berdosa menuju kebinasaan harus dihentikan dan dipindahkan arahnya menuju kehidupan kekal melalui pemberitaan Injil. Metode dalam Penginjilan Allah sanggup melaksanakan rencana-Nya melalui orang yang dipilih-Nya, yang mau melaksanakan perintah Tuhan Yesus, dan menggunakan Alkitab sebagai senjatanya, menjaga kehidupan doa secara teratur, memiliki beban terhadap keselamatan orang lain dan mau dikendalikan oleh Roh Kudus. Semuanya ini merupakan "metode" yang dipergunakan Allah melalui para penginjil (orang percaya) dalam menarik jiwa datang kepada Yesus. Perlu dipahami bahwa yang membuat seseorang bertobat dan menerima Yesus adalah Allah saja, sedangkan manusia dipakai Tuhan hanya sebagai alat pemberita Injil keselamatan kepada manusia yang lain. Walaupun demikian, pemberita Injil perlu memilih dan menerapkan metode yang sesuai dengan situasi, kondisi, dan budaya setempat dalam penginjilan. Metode penginjilan yang berhasil pada satu tempat, belum tentu berhasil bila diterapkan di tempat lain. Untuk itu perlu diadakan pengamatan tentang metode penginjilan yang paling sesuai dengan situasi dan tempat Injil akan diberitakan. Namun, metode yang diterapkan hanya akan berjalan dengan baik apabila diserahkan sepenuhnya di bawah tuntunan Roh Kudus. Secara garis besar, metode penginjilan dapat dibagi menjadi tiga, yakni: 1. Penginjilan Pribadi Dilakukan oleh seorang pemberita Injil kepada seseorang secara pribadi. Tuhan Yesus banyak menggunakan waktunya untuk melakukan pemberitaan kabar keselamatan dengan menggunakan metode ini. Misalnya, kepada Nikodemus saat malam hari, kepada wanita Samaria di pinggir sumur, kepada Zakeus di rumahnya, dan kepada penjahat yang disalib di sebelah-Nya. Semuanya dilakukan Tuhan Yesus secara pribadi untuk memberikan kebutuhan terpenting manusia, yaitu: * Kepada Nikodemus disampaikan kebutuhannya tentang kelahiran baru sebagai syarat masuk surga (Yohanes 3:1-13). * Kepada wanita Samaria disampaikan kebutuhannya tentang Air Hidup yang tidak pernah habis, tetapi sampai pada kehidupan kekal (Yohanes 4:1-42). * Kepada penjahat yang disalib disampaikan kebutuhannya tentang pertemuannya dengan Tuhan Yesus di Firdaus, yaitu surga (Lukas 23:43). Murid-murid Tuhan Yesus juga melakukan penginjilan secara pribadi, misalnya: * Andreas bertemu Mesias dan memberitakannya kepada Petrus (Yohanes 1:41). * Filipus bertemu Mesias dan memberitakannya kepada Natanael (Yohanes 1:45). * Filipus menginjili sida-sida Etiopia (Kisah Para Rasul 8:35). * Petrus menginjil kepada orang lumpuh di dekat gerbang bait Allah (Kisah Para Rasul 3:1-10). Metode penginjilan pribadi tampaknya hanya memenangkan satu jiwa, tetapi jiwa baru tersebut akan terus memberikan pengaruh secara luas. Para penginjil besar di dunia tidak hanya menginjil dari mimbar, tetapi mereka menginjil kepada pekerja-pekerja yang dapat mem-"follow up" dan memengaruhi lebih banyak jiwa lagi bagi Kristus. Kesempatan yang sama diberikan kepada kita untuk menggunakan waktu seefektif mungkin dalam pemberitaan Injil. 2. Penginjilan Massal Dilakukan oleh seorang pemberita Injil kepada banyak orang. Kita jangan salah menafsirkan bahwa penginjilan yang sukses tergantung banyaknya orang yang hadir atau mendengarkan, walaupun jumlah banyak dapat meningkatkan faktor kemungkinan lebih banyak yang menerima Yesus sebagai Juru Selamat. Yesus dan murid-murid-Nya pun sering melakukan penginjilan di tengah orang banyak: * Tuhan mengajar tentang Kerajaan Allah di hadapan ribuan orang. * Tuhan Yesus mengutus dua belas murid-Nya dan kemudian tujuh puluh murid untuk menginjil kepada banyak orang (Lukas 10:1-12). * Petrus melakukan penginjilan di hadapan lebih dari 3.000 orang (Kisah Para Rasul 1). * Petrus bahkan melakukannya di hadapan lebih dari 5.000 orang (Kisah Para Rasul 4). Dikatakan bahwa tidak semua benih yang ditabur jatuh ke tanah yang subur. Ada yang jatuh di tempat yang tidak subur dan tidak berbuah (Matius 13), sehingga jumlah juga dapat menentukan dan berpengaruh terhadap hasil. Karena dari yang banyak, dapat diseleksi lagi hingga didapat pekerja-pekerja yang berkualitas untuk melakukan penginjilan yang lebih besar lagi. 3. Penginjilan Melalui Media Massa Penginjilan pun dapat dilakukan melalui majalah, surat kabar, radio, televisi, internet, dan media massa lainnya. Banyak sekali kesaksian orang yang bertobat dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat melalui media massa. Metode seperti ini harus disertai dengan ilmu-ilmu lain, misalnya: ilmu jurnalistik untuk penginjilan melalui penulisan; ilmu komunikasi yang khusus dan sesuai untuk media massa; ilmu teknik yang menjadi media pembawa berita, dll.. Sebagus apa pun metode yang diterapkan, penginjilan tetap bergantung kepada kuasa Roh Kudus dan manusia yang menjalankan metode tersebut. Dengan kata lain, keberhasilan penerapan metode tersebut bergantung kepada manusia yang dipimpin Roh Kudus. E.M. Bounds dalam bukunya "Power through Prayer`s" mengatakan sebagai berikut: "Manusia mencari metode dalam penginjilan, tetapi Allah mencari manusia untuk melakukannya." Kita harus mengakui bahwa kemajuan teknologi dalam bidang informasi saat ini sangat pesat pertumbuhannya sehingga kita harus dapat memanfaatkannya dengan cara yang bijaksana. Sebab hal tersebut risikonya juga tinggi, sehingga sebelum digunakan sebagai metode penginjilan, hal ini perlu dipikirkan. Tuhan tetap mencari manusia dan bukan sekadar metode untuk melaksanakan kehendak-Nya di antara manusia di bumi. Kitab Yehezkiel 22:30 berkata: "Aku mencari di tengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan tembok atau mempertahankan negeri itu di hadapan-Ku, supaya jangan Kumusnahkan, tetapi Aku tidak menemuinya." Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: How to Share The Gospel: Kiat Menginjili dengan Sukses Penulis: Pdt. Prof. Dr. Ir. Bambang Yudho, M.Sc.,M.A.,PH.D. Penerbit: Yayasan ANDI, Yogyakarta 2007 Halaman: 26 -- 37 ______________________________________________________________________ REFERENSI MISI: SEPUTAR MEMENANGKAN JIWA DI SITUS e-MISI http://misi.sabda.org Silakan berkunjung ke situs e-MISI untuk mendapatkan lebih banyak bahan seputar penginjilan. 1. Rencana Agung Penginjilan ==> http://misi.sabda.org/buku_misi_rencana_agung_penginjilan 2. Sukacita dalam Memenangkan Jiwa ==> http://misi.sabda.org/sukacita_dalam_memenangkan_jiwa 3. Masih Mungkinkah Mengutus Misionaris Ke Luar Negeri? ==> http://misi.sabda.org/masih_mungkinkah_mengutus_misionaris_ke_luar_negeri 4. Falsafah Dasar Yesus Kristus Tentang Penginjilan ==> http://misi.sabda.org/falsafah_dasar_yesus_kristus_tentang_penginjilan 5. Penginjilan Sebagai Gaya Hidup ==> http://misi.sabda.org/penginjilan-sebagai-gaya-hidup 6. Rencana Agung Penginjilan ==> http://misi.sabda.org/rencana-agung-penginjilan 7. Motivasi Memberitakan Injil ==> http://misi.sabda.org/motivasi_memberitakan_injil 8. Penginjilan dan Pelayanan Pribadi ==> http://misi.sabda.org/buku_misi_penginjilan_dan_pelayanan_pribadi 9. Kuasa Injil ==> http://misi.sabda.org/kuasa_injil ______________________________________________________________________ SUMBER MISI INTERSERVE ==> http://www.interserve.org/ Dari semula, Interserve sangat menekankan integrasi perkataan dan sikap di mana pun mereka melayani -- negara-negara dengan tradisi kuno dan kaya budaya, berpenduduk padat atau tidak, miskin atau kaya, serta banyak atau sedikit orang Kristen. Sejak dua wanita pertama, pada 1852, pergi ke India untuk mengajar di Zenanas dan mewartakan kasih Allah kepada para wanita dan anak-anak, organisasi ini bertumbuh dan memiliki 600 rekanan yang melayani di lebih dari 25 negara dari 19 bangsa yang berbeda. Semua rekan itu menggunakan keterampilan profesional mereka untuk membagikan kasih Allah dengan orang-orang yang mereka layani. Semua itu dilakukan untuk mengenalkan Yesus Kristus melalui pelayanan yang terintegrasi kepada orang-orang yang paling membutuhkan di Asia dan dunia Arab. Silakan berkunjung ke situs ini dan belajar tentang pelayanan mereka. ______________________________________________________________________ DOA BAGI MISI DUNIA A F R I K A S E L A T A N Seorang mantan perwira polisi pada era apartheid Afrika Selatan datang dan membasuh kaki orang-orang yang dulu pernah ia perlakukan tidak baik saat ia masih memimpin salah satu pasukan yang paling ditakuti. Pembasuhan kaki tersebut terjadi selama "persekutuan pria" yang diadakan untuk menindaklanjuti persekutuan "pria perkasa" yang dipimpin oleh Pendeta Angus Buchan pada bulan Mei, yang dihadiri oleh sekitar 140.000 orang. Adriaan Vlok bertanya kepada sekitar 500 orang pada persekutuan itu jika saja ada mantan polisi atau tentara di antara mereka yang berjuang untuk rezim apartheid dan bisa dia mintai maaf. "Saat itu sangat emosional. Mereka menangis dan orang terakhir benar-benar tersentuh. Mereka memaafkan saya," kata Vlok kemudian di rumahnya di Pretoria. "Kebijakan apartheid sama sekali tidak berdasarkan kasih. Kebijakan tersebut menyakiti banyak orang." (t/Dian) Diterjemahkan dari: Nama buletin: Body Life, Edisi Juli 2009, Volume 27, No. 7 Nama kolom: World Christian Report Judul asli artikel: South Africa: Ex-Apartheid Policeman Washes Feet of Former Subordinates Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena Halaman: 3 Pokok Doa: * Mengucap syukur untuk para petobat baru di Afrika Selatan. Doakan agar Tuhan memberi kekuatan dan memampukan mereka untuk mengenal-Nya lebih dalam lagi, serta membagikan kesaksian hidup mereka kepada orang-orang di sekitar mereka. * Berdoa agar orang-orang percaya yang pernah menjadi korban kekerasan pada era apartheid di Afrika Selatan dapat dipulihkan kehidupannya oleh Tuhan. I R A N Pemilihan ulang presiden Mahmoud Ahmadinejad pada bulan Juni -- yang diikuti oleh protes bahwa hasil pemilihan tersebut curang -- telah mengakibatkan tewasnya ratusan orang di Iran. Sementara itu, penganiayaan terhadap orang-orang Kristen semakin memburuk. Kebaktian gereja diawasi oleh polisi rahasia dan diskriminasi membuat orang-orang percaya sulit mendapatkan pekerjaan. Penyembahan dalam bahasa Farsi (bahasa resmi Iran) dilarang. Pemerintah Iran telah meningkatkan kebijakannya untuk menahan orang-orang Kristen, khususnya karena menggunakan bahasa Farsi untuk menobatkan mereka. Menurut Open Doors, mereka tidak hanya diinterogasi, tetapi juga dilecehkan dan bahkan dilukai. (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Nama buletin: Body Life, Edisi Agustus 2009, Volume 27, No. 8 Nama kolom: World Christian Report Judul asli artikel: Iran: Persecution of Christian Worsening Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena Halaman: 1 Pokok doa: * Berdoa untuk presiden yang sudah terpilih di Iran, biarlah Tuhan memberikan hikmat untuk menentukan kebijakan dalam memimpin negara ini, sehingga dapat menanggulangi keadaan yang telah mendiskreditkan orang percaya dalam beribadah. * Berdoa bagi saudara-saudara seiman kita di Iran yang sedang mengalami tekanan dari pemerintah setempat, agar Tuhan memberi kekuatan dan tetap beriman sementara menghadapi berbagai kesulitan ini. Y A M A N Sembilan pekerja Kristen dari Jerman, Inggris, dan Korea Selatan diculik oleh orang-orang yang diduga kelompok ekstrim pada 12 Juni 2009 lalu. Semua pekerja tersebut tergabung dalam Worldwide Services dan memiliki hubungan dengan suatu rumah sakit di Yaman bagian utara, provinsi Saada. Pada 15 Juni, gembala setempat menemukan potongan bagian tubuh dari tiga wanita: Eom Young-sun (33 tahun dari Korea Selatan), Anita Gruenwald (24 tahun), dan Rita Stumpp (26 tahun), perawat Jerman dari suatu sekolah Alkitab yang sedang belajar di Yaman sejak awal Juni. Sandera lainnya adalah lima anggota keluarga Jerman, termasuk tiga anak berusia 5, 3, dan 1 tahun, dan seorang insinyur Inggris. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab dan nasib enam orang lainnya belum diketahui. (Sumber: Mission Network News, 18 Juni, BosNewsLife, 25 Juni 2009. Dilaporkan di News Bytes Juli 2009.) Enam minggu setelah penculikan mereka di Yaman, tetap tidak ada kabar tentang keberadaan keluarga Kristen warga Jerman dan seorang warga Inggris tersebut. Mereka awalnya bersama dua siswa sekolah Alkitab yang berkewarganegaraan Jerman dan seorang guru berkewarganegaraan Korea Selatan yang ditemukan terbunuh pada 12 Juni. Kesembilan orang Kristen tersebut bekerja di rumah sakit Al Jumhuri di Saada yang telah ditutup karena alasan keamanan. Agen kemanusiaan Worldwide Services yang berpusat di Belanda telah menarik seluruh anggota stafnya. Tidak ada kabar tentang nasib atau keberadaan para sandera. Tidak ada tebusan yang diminta. Kejadian ini sangat jelas menunjukkan bahwa orang-orang Kristen diculik karena alasan agama. Menurut laporan, pekerja warga Jerman tersebut terlihat berbicara tentang Alkitab kepada seorang pria. (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Nama buletin: Body Life, Edisi Agustus 2009, Volume 27, No. 8 Nama kolom: World Christian Report Judul asli artikel: Yamen: Workers Kidnapped, Murdered Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena Halaman: 1 dan 3 Pokok doa: * Doakan keluarga-keluarga yang telah kehilangan anggota keluarga mereka karena iman mereka pada Kristus, agar Tuhan memberikan penghiburan dan memampukan mereka mengampuni pihak-pihak yang telah melakukan tindakan tersebut. * Berdoalah agar peristiwa ini tidak membuat organisasi Kristen menarik pelayanan Kabar Baik mereka di Yaman. Doakan juga agar semakin banyak orang yang berdoa bagi gereja Tuhan di Yaman. ______________________________________________________________________ DOA BAGI INDONESIA JELANG LEBARAN Tradisi mudik alias pulang kampung yang sering terjadi menjelang Lebaran bukan merupakan hal baru bagi masyarakat Indonesia. Di tengah suasana antisipasi untuk bergembira berkumpul bersama keluarga, kadangkala terjadi hal-hal yang tidak diinginkan menjelang Lebaran. Seperti yang terjadi saat ini, ada berita-berita kecelakaan di sekitar jalan pantura sementara para pemudik sedang dalam perjalanan ke kampung halaman. Tingkat kejahatan juga meningkat menjelang Lebaran, seperti pencopetan, perampokan dll.. Mari kita tingkatkan rasa persaudaraan kita dengan berdoa agar Tuhan melindungi para pemudik yang sedang dalam perjalanan pulang ke kampung halaman mereka sehingga mereka bisa sampai dengan selamat untuk berkumpul dengan keluarga masing-masing. POKOK DOA: 1. Menjelang Lebaran, jumlah kendaraan beroda dua dan empat di jalan-jalan meningkat sehingga menyebabkan kemacetan, bahkan kecelakaan. Doakan agar setiap pengendara kendaraan dapat bersabar dan hati-hati dalam mengendarai kendaraannya sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. 2. Doakan juga agar Tuhan memberi kesehatan dan kekuatan kepada para pemudik, serta memberi perlindungan sehingga mereka dapat tiba di tempat tujuan dengan selamat. 3. Berdoa agar aparat yang berwajib dapat melancarkan dan mengamankan jalan-jalan sehingga para pemudik terhindar dari aksi-aksi tak bertanggung jawab yang merugikan. 4. Doakan juga untuk para pemilik angkutan umum, agar tidak hanya mencari keuntungan sebesar-besarnya, tapi juga harus lebih memerhatikan keamanan kendaran mereka, sehingga jumlah kecelakaan yang terjadi akibat kerusakan mesin dapat diminimalkan. 5. Berdoa agar momen Lebaran ini menjadi saat yang berbahagia untuk berkumpul dengan keluarga dan membagikan kasih Kristus. ______________________________________________________________________ Anda diizinkan mengcopy/memerbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya. ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati, dan Dian Pradana Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) 2009 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org > Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org > ______________________________________________________________________ Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/ Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/ Situs YLSA: http://www.ylsa.org/ Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |