Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2008/36 |
|
e-JEMMi edisi No. 36 Vol. 11/2008 (2-9-2008)
|
|
September 2008, Vol.11 No.36 ______________________________ e-JEMMi _____________________________ (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ______________________________________________________________________ SEKILAS ISI EDITORIAL ARTIKEL MISI: Strategi Menjangkau Orang Miskin di Kota-Kota Besar Negara Berkembang SUMBER MISI: Advancing Native Missions DOA BAGI MISI DUNIA: Sri Lanka, Cina DOA BAGI INDONESIA: Suara Hati Mahasiswa STT SETIA ______________________________________________________________________ THOSE WHO BLESS GOD IN THEIR TRIALS WILL BE BLESSED BY GOD THROUGH THEIR TRIALS ______________________________________________________________________ EDITORIAL Shalom, Publikasi e-JEMMi edisi September akan mengangkat tema khusus tentang pelayanan kepada orang-orang miskin yang hidup di perkotaan. Dalam tema ini, topik-topik yang akan dibahas adalah: 1. Menjangkau Orang Miskin di Kota Besar, 2. Pelayanan Anak Jalanan, dan 3. Pelayanan untuk Gelandangan. Topik pertama yang dibahas dalam edisi e-JEMMi minggu ini akan menolong Pembaca melihat keadaan dan sekaligus memikirkan strategi untuk menjangkau orang-orang miskin yang hidup di daerah kumuh. Harapan kami, semoga apa yang kami sajikan dapat membuat Anda terlibat dalam karya kasih Kristus bagi mereka yang diizinkan Tuhan mengalami keganasan hidup di kota-kota besar. Jika Anda belum dapat terlibat secara langsung, kami mendorong Anda untuk berdoa dan meminta Tuhan agar memberikan hati yang penuh belas kasih kepada orang-orang miskin kota dan berkomitmen untuk mendukung mereka sesuai dengan kemampuan Anda. Untuk memulai, dukunglah mereka dalam doa supaya kasih Tuhan nyata bagi hidup mereka. Doakan juga agar Tuhan memanggil lebih banyak pekerja untuk menaruh hati melayani jiwa-jiwa, yang bukan hanya miskin secara jasmani, tetapi juga miskin rohani untuk dimenangkan bagi Kristus. Bentuklah persekutuan doa agar Anda dapat berdoa bagi orang-orang miskin kota dengan anak-anak Tuhan yang lain. Selamat melayani dan selamat berdoa. Pimpinan Redaksi e-JEMMi, Novita Yuniarti ______________________________________________________________________ ARTIKEL MISI STRATEGI MENJANGKAU ORANG MISKIN DI KOTA-KOTA BESAR NEGARA BERKEMBANG Sejak revolusi industri, hampir setiap kota besar dibanjiri oleh daerah kumuh dan "perumahan" liar. Negara-negara Eropa dapat mengatasi masalah tersebut dengan mengeksploitasi sumber daya yang ada. Di negara-negara maju, sumber daya terus meningkat karena meningkatnya kemakmuran negara dan emigrasi. Namun tidak demikian halnya di negara-negara berkembang. Bagi negara-negara Asia, Amerika Latin, dan Afrika, fenomena pascaperang nampaknya menghadirkan konflik yang tak dapat diatasi -- urbanisasi yang berlebihan (karena migrasi jutaan orang ke ibu kota yang terlalu cepat), rendahnya tingkat industrialisasi, dan sedikitnya lapangan pekerjaan. Masyarakat miskin kota merupakan suatu kenyataan buruk yang bertumbuh dengan cepat. Meski inisiatif politik dan aksi sosial telah diupayakan, namun nampaknya masalah ini tidak kunjung teratasi. Secara keseluruhan, gereja terjebak di tengah kemasabodohan terhadap masyarakat miskin kota, sebab dan konsekuensi kemiskinan, serta luas dan pentingnya keterlibatan mereka di dalamnya. KATEGORI MASYARAKAT MISKIN KOTA Karakteristik fisik dan budaya setiap daerah kumuh di setiap negara berbeda-beda. Namun proses yang membuat daerah itu ada dan dampak buruk dari daerah kumuh di setiap negara hampir sama. Ada tiga jenis komunitas miskin dan bagaimana Injil bisa masuk. 1. Daerah Kumuh Pusat Kota Daerah ini adalah perumahan rusak di daerah yang dulunya dianggap sebagai perumahan kelas menengah dan kelas atas. Kategori ini disebut dengan "daerah kumuh keputusasaan" -- daerah yang ditinggali oleh orang yang telah tak berpengharapan dan tidak mau berusaha melakukan apapun. Di daerah ini juga tinggal para imigran yang tinggal dekat dengan lapangan pekerjaan dan fasilitas pendidikan. Suasana keputusasaan, kemerosotan, serta struktur sosial dan pengharapan yang sudah hancur, menyulitkan masuknya Injil. 2. Lingkungan Penghuni Liar Lingkungan ini disebut "daerah kumuh berpengharapan", yang ditinggali oleh pendatang yang mencari pekerjaan, menemukan tanah kosong, membangun rumah, mencari pekerjaan, dan kemudian mengembangkan relasi dengan orang-orang yang berasal dari daerah yang sama. Di daerah ini juga tinggal orang-orang yang putus asa -- orang-orang yang telah dipindah beberapa kali. Di daerah ini, tekanan sosial dan pengharapan menciptakan suasana positif bagi masuknya Injil. 3. Komunitas Miskin Lain Komunitas ini adalah komunitas yang tidak memungkinkan untuk dibangunnya suatu gereja -- orang-orang jalanan, pecandu, pelacur, dan gelandangan. Untuk memulai pelayanan bagi masyarakat miskin kota, akan bijaksana jika perhatian utama ditujukan kepada "daerah kumuh berpengharapan". Karena di daerah ini, semua jenis kemiskinan dapat ditemukan. Selain itu, daerah ini paling berpotensi untuk pelayanan komunitas Kristus dapat berdiri secara alami. KEBUTUHAN LINGKUNGAN PENGHUNI LIAR 1. Kurang Pekerjaan Sebuah survei jenis pekerjaan masyarakat daerah kumuh di Manila menunjukkan bahwa salah satu kebutuhan mereka yang paling kritis adalah pelatihan untuk mendapatkan keterampilan. 2. Kurang Tempat Tinggal Ketidakmampuan untuk membeli, membangun, menyewa, atau menemukan tempat tinggal membuat para pendatang terpaksa mendiami tanah sengketa, tanah/bangunan pemerintah yang tak terpakai, daerah kosong yang sering kebanjiran, dan di tepi-tepi rel kereta api. Berikut ini empat usaha yang biasa dilakukan oleh pemerintah negara berkembang. a. Perumahan dengan harga melambung yang orang miskin tidak mampu beli; b. Penghuni liar diusir dari tempat mereka tinggal dan dipindahkan; c. Penyediaan lahan atau fasilitas agar penghuni liar mampu membangun rumah mereka sendiri; dan d. Lahan yang ada diperbaiki kondisinya secara bertahap. Dua pilihan terakhir memberikan harapan, namun absennya kebijakan yang efektif untuk merumahkan kaum miskin menyiratkan kecenderungan mengalokasikan fasilitas yang ada bagi kepentingan orang-orang kaya. 3. Struktur Sosial yang Rusak Berpindahnya jutaan orang dari desa ke sebuah situasi tanpa struktur kontrol sosial seperti sebelumnya, yang penting dalam perpindahan ini, akan mengarah pada kehancuran total tata nilai-nilai moral serta hubungan komunitas dan keluarga. Pelanggaran susila, perjudian, dan mabuk-mabukkan akan terjadi tanpa ada yang mengawasi. 4. Rumah Kaum Papa Hunian liar menjadi tempat tinggal akhir bagi orang-orang yang gagal dan terbuang. Para janda, yatim piatu, orang tuli, bisu, buta, alkoholik, pecandu, dan sebagainya akan menemukan tempat kumuh sebagai satu-satunya tempat di mana mereka bisa tinggal. 5. Ketidakadilan, Tekanan, dan Eksploitasi Dalam konteks ini, perbudakan dan pelacuran muncul. Mereka dieksploitasi. Politikus korup, para pemilik tanah, pengusaha, dan sejenisnya mencurangi mereka dan menciptakan kemiskinan menjadi semakin berat. PANGGILAN MISI Apakah hati kita tidak tersentuh dengan belas kasih seperti Guru Agung kita. Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu." (Matius 9:36-38) TUGAS KE DEPAN Amanat Agung memerintahkan kita untuk "memuridkan bangsa-bangsa". Kita memiliki mandat untuk juga membawa daerah kumuh itu di bawah kuasa Allah dan menuntun mereka kepada Kerajaan Surga. Metode kita adalah mengabarkan Kabar Baik, mengajar mereka untuk taat pada Injil, dan mengembangkan gerakan pelayanan yang ada di persekutuan orang-orang miskin. Kita harus percaya pada Tuhan akan adanya pertobatan, pemuridan, kepemimpinan dari daerah kumuh, persekutuan, dan sekolah Alkitab yang nantinya akan memengaruhi kehidupan ekonomi, sosial, dan politik daerah kumuh. CAMPUR TANGAN BANYAK ORANG Kerajaan Allah akan ada di antara orang miskin apabila ada orang-orang yang memohon kepada Tuhan "untuk menyampaikan Kabar Baik kepada orang-orang miskin" (Lukas 4:18). Langkah pertama adalah membangun komunitas yang berkomitmen untuk mendoakan dan melayani kota, yang berkomitmen untuk: 1. berdoa setiap hari bagi orang miskin dan para pelayan Tuhan yang ada di antara mereka, 2. berpuasa secara rutin, 3. hidup sederhana; dan 4. memberikan waktu dan dana bagi kepentingan pelayanan untuk orang miskin. GAYA HIDUP MISKIN Langkah kedua adalah menjalankan panggilan menjadi pelayan inkarnasi di daerah kumuh; para pria dan wanita yang suka bekerja, berkorban, dan menderita, yang jiwanya terbakar oleh belas kasih, serta yang rela menjalani hidup miskin untuk mewartakan Kerajaan Allah bagi orang-orang miskin. MEMBANGUN GERAKAN PEMURIDAN Keadaan kemiskinan yang sangat ekstrim memerlukan orang-orang yang bersedia berkomitmen untuk membangun gerakan pemuridan secara bertahap. Gereja pertama diawali dengan gerakan pemuridan selama enam tahun. Kemudian 15 sampai 20 tahun untuk membangun gerakan para petobat dan persekutuan. GERAKAN ORANG LOKAL Setiap tim misionaris akan tinggal di salah satu area selama enam tahun -- waktu yang cukup untuk mendewasakan kepemimpinan tingkat pertama. Pada saat itu, semua, kecuali satu atau dua orang yang memiliki talenta memimpin pergerakan (mereka yang memiliki kemampuan di atas rata-rata untuk memahami, menginterpretasikan budaya, dan menjalin relasi di dalam ranah budaya tersebut), akan digabungkan ke dalam sebuah tim baru. Setelah sepuluh tahun, diharapkan gereja-gereja yang telah dibangun oleh tim perintis akan sepenuhnya lepas dari kepemimpinan misionaris dan semua misionaris merintis tim baru lagi. TIDAK BISA TANPA PENGORBANAN Ada harga yang harus dibayar saat meninggalkan keluarga untuk tinggal dan melayani di daerah kumuh. Hal itu harus dipikirkan baik-baik dan diterima. Pelayanan ini mungkin cocok bagi pria atau wanita belum menikah, yang memilih untuk sendiri selama beberapa tahun. Pasangan muda mungkin menunda untuk memiliki anak sampai mereka mapan di daerah kumuh dan mengerti bagaimana bertahan terhadap kemiskinan, mabuk-mabukan, makanan, iklim, dan kebencian di daerah miskin. SIKAP MELAYANI Yesus menjadi manusia dan tinggal di antara kita selama tiga puluh tahun untuk belajar tradisi dan kebudayaan kita. Kita harus meneladani-Nya. Komitmen seumur hidup melibatkan pembelajaran bahasa dan budaya. Seorang pelayan harus pergi dengan sejenis dedikasi untuk menjadi pelajar. Dengan mempelajari bahasa, maka komunikasi dapat terjadi dengan baik. Untuk itu, kita harus banyak meluangkan waktu bersama orang-orang miskin tersebut, dengan mendengarkan dan mempelajari bahasa dan budaya mereka. Orang Kristen yang melayani di daerah miskin harus mengadopsi peran yang akan memampukan mereka mengomunikasikan Kabar Baik dengan cara yang alami. Kehidupan dan pelayanan Yesus memberikan teladan peran sebagai Teman, Pelajar, Perantara, dan Pembawa Cerita. Untuk menjangkau orang miskin, seseorang harus menjadi miskin di antara orang miskin. Untuk itu, ada lima hal penting yang diperlukan untuk dapat bertahan dalam situasi itu. a. Pengawasan masakan dan air matang, b. Toilet higienis, c. Satu hari libur seminggu sekali ke tempat tenang, d. Sebuah ruang kecil untuk privasi, dan e. Tim penyembah suportif dalam wilayah yang sama. Di luar itu, keluarga misionaris harus menghadapi dan mencari solusi untuk masalah-masalah yang berkaitan dengan pendidikan dan kesehatan anak. Ada juga banyak tekanan saat harus melayani di tempat seperti itu. Jika ada kemauan, pasti ada jalan. Yang harus dilakukan adalah tetap mengingat bahwa Yesus telah datang untuk memberitakan Injil bagi kaum miskin serta mengosongkan diri-Nya dan menjadi Pelayan bagi sesama. Penyembahan, doa, dan pendalaman Alkitab sangat diperlukan untuk menghadapi stres emosional bagi pelayan yang hidup bersama orang miskin. KARYA ROH KUDUS Mustahil melayani di daerah melarat dan penderitaan tanpa pengalaman lawatan Roh Kudus dalam kehidupan mereka. Pelayanan penyembuhan, berurusan dengan pekerjaan iblis, dan mukjizat adalah sesuatu yang normal dalam mengabarkan Injil bagi kaum miskin. TRANSFORMASI KOMUNITAS Transformasi ekonomi seharusnya menjadi perhatian serius bagi pelayanan untuk orang miskin, karena ini adalah hal yang harus segera diatasi. Tidaklah cukup untuk menyelamatkan jiwa seseorang jika akhirnya lingkungannya memaksanya untuk kembali hidup dalam dosa. Saat persekutuan antarorang percaya terbentuk, adalah tugas misionaris untuk memampukan mereka mengenali dan bagaimana memenuhi kebutuhan orang-orang miskin. Salah satu masalah pokok adalah kurangnya pembelajaran keterampilan di daerah miskin. Kita harus memotivasi gereja dan badan kemanusiaan untuk menyediakan fasilitas pendukung untuk mengajar keterampilan bagi mereka. Harus diupayakan adanya sekolah kejuruan, koperasi, dan pelatihan dalam manajemen keuangan untuk mencapai suatu komunitas yang stabil secara ekonomi. Tidak hanya itu, masalah penindasan, eksploitasi, dan ketidakadilan juga harus diperhatikan. Kita semua diperintahkan untuk berlaku adil (Mikha 6:8) dan membela hak orang miskin (Amsal 31:8-9). Perumahan adalah salah satu masalah yang memerlukan pemproklamiran Injil untuk para pejabat pemerintah agar bertobat dan mengajar mereka dasar alkitabiah pengembangan komunitas, perencanaan kota, kejujuran dalam membangun, dsb.. Dalam membela keadilan, kita mungkin sering kali terlibat dalam partai politik, namun kita telah berkomitmen untuk tidak menganut ideologi politik apapun kecuali keadilan dan kebenaran Kerajaan Allah. Sikap seperti itu mungkin akan berbahaya. Hikmat dan perhatian sangat dibutuhkan, namun penarikan diri dari kompleksitas kehidupan tidak seharusnya dilakukan oleh pelayan Tuhan. KOMUNITAS PELAYAN Panggilan gereja komunitas adalah mengirim pelayan dua per dua untuk membangun persekutuan di antara orang miskin. Idealnya, orang-orang melayani dalam sebuah tim yang terdiri dari 4 sampai 8 anggota, anggota lainnya adalah relawan. Setiap dua anggota dari tim-tim yang ada akan tinggal di daerah penghuni liar yang berbeda dalam kota, dan akan kembali setiap seminggu atau dua minggu sekali untuk bersama-sama melakukan penyembahan, pelatihan, dan berkumpul untuk saling berbagi dengan seluruh anggota tim. Setiap tim memerlukan seorang pemimpin yang ahli dalam pelayanan dan pemahaman lintas budaya serta bijak. Tidaklah bijaksana untuk masuk ke dalam suatu komunitas dengan kebersamaan yang terlalu erat/dekat karena stres akan meningkat cepat dalam konteks itu. Hal itu juga merintangi adaptasi dan inisiatif budaya. Karena itu, setiap pelayan akan dan harus memiliki keterampilan yang cukup untuk mengembangkan pelayanan yang independen, namun tetap menjaga saling ketergantungan antartim. Misionaris potensial harus datang bersama terlebih dahulu ke ladang pelayanan untuk mengembangkan relasi, belajar bagaimana mempelajari bahasa dan budaya, dan mengembangkan pemahaman bersama tentang pelayanan bagi orang miskin. Beragam pendekatan akan berkembang karena adanya perbedaan kebutuhan dan talenta setiap orang. MENEMPATKAN PENGUSAHA Fase pertama pelayanan adalah menempatkan pelajar, pengusaha, pengajar, dan tim pelayanan yang "mobile" di dekat daerah pelayanan. Diperlukan suatu kreativitas yang luar biasa untuk dapat mencari jalan masuk ke ladang pelayanan untuk waktu jangka panjang -- pelajar, pengusaha yang membangun industri kecil, karyawan multinasional, turis yang setiap tiga bulan harus meninggalkan negara untuk memperbaharui visanya, dan pekerja kemanusiaan (sosial). Itu artinya kita memerlukan orang-orang yang tidak hanya ahli dalam pelayanan, tapi juga dalam profesi dan perdagangan. Itu artinya diperlukan orang-orang yang memilih hidup sendiri selama beberapa waktu, yang berkomitmen untuk masuk jauh ke dalam budaya dan secara konstan melayani. Misionaris baru akan lebih baik jika ia adalah seorang pengusaha. Seorang pelayan yang dapat memfasilitasi, menciptakan etos, membantu dalam pelatihan, membantu mengembangkan kerja sama tim, dan memberikan arahan. (t/Dian) Selamat terlibat dan melayani. Diterjemahkan dan diringkas dari: Judul buku: A Strategy To Reach The Urban Poor Of The Third World`s Great Cities Penulis: Viv Grigg Penerbit: Lingua House, Pasadena Halaman: 3 -- 22 ______________________________________________________________________ SUMBER MISI ADVANCING NATIVE MISSIONS ==> http://www.adnamis.orgs "Membantu menyebarkan Injil kepada orang-orang yang belum dijangkau dan belum diinjili di seluruh dunia", itulah satu-satunya tujuan dari pelayanan Advancing Native Missions. Tujuan itu berusaha dicapai dengan pengadaan ribuan misionaris lokal untuk menjangkau komunitas mereka masing-masing demi Kristus di lebih dari seratus negara. Advancing Native Missions, yang berpusat di Charlottesville, Virginia, adalah organisasi misi nonprofit evangelikal nondenominasi yang didirikan pada 1992. Dengan semakin banyaknya negara yang menutup pintu untuk organisasi-organisasi barat, Advancing Native Missions menyadari bahwa jalan yang terbaik untuk menjangkau bangsa-bangsa itu dengan Injil adalah melalui para misionaris lokal; orang India menjangkau orang India, orang Iran menjangkau orang Iran, dst.. Cara itu memang menghasilkan banyak misionaris yang membaptis ratusan orang percaya baru dan mendirikan lusinan gereja baru. Dukunglah pelayanan mereka dalam doa dan cari tahulah apa yang bisa Anda bantu dengan mengunjungi situsnya. ______________________________________________________________________ DOA BAGI MISI DUNIA S R I L A N K A Umat percaya di Sri Lanka melihat rentetan peristiwa tragis dalam penyerangan yang terjadi bulan lalu, demikian laporan Aliansi Evangelis Kristen Nasional Sri Lanka. Seorang pria bersenjata menembak dan membunuh seorang pendeta Kristen yang bernama Neil pada tanggal 17 Februari 2008 saat berada di luar rumahnya di Ampara. Istrinya pun tertembak dan kondisinya kritis. Di tempat lain, pada hari yang sama, ada sekelompok orang berjumlah kira-kira lima puluh orang yang membawa tongkat, menyerang anggota jemaat King`s Revival Church di daerah Mathugama, Kaluthara, saat pulang dari ibadah Minggu. Empat orang jemaat diperkosa, termasuk anak-anak. Mereka juga mengancam kalau orang-orang Kristen dari etnis Tamil akan dipenjara jika mereka tetap pergi ke gereja. Pada hari Minggu, 2 Maret, sepuluh mahasiswa dipukuli oleh sekelompok orang bertopeng yang mengendarai sepeda motor ketika mereka sedang berjalan menuju kampus Believer`s Church Bible di daerah Putlam. Keesokan harinya, sebuah rumah doa di daerah Mulaitivu dibakar. Pada saat itu, seorang pendeta, istri, anaknya, dan dua orang lainnya sedang berada di dalam gereja, namun orang-orang yakin bahwa mereka sudah berhasil meloloskan diri. (t/Setyo) Diterjemahkan dari: Judul buletin: Body Life, Edisi Maret 2008, Volume 26, No. 3 Judul asli artikel: World Christian Report Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena Halaman: 4 Pokok Doa: * Doakan umat Kristen di Sri Lanka yang sedang mengalami banyak aniaya. Kiranya Tuhan terus memelihara mereka dengan kekuatan-Nya, sehingga mereka terus bertahan dan bergantung hanya pada Tuhan saja. * Doakan agar pemerintah terlibat secara adil dalam situasi ini, sehingga orang-orang Kristen di Sri Lanka mendapat kebebasan untuk beribadah dengan damai. C I N A Orang Uyghur Kristen semakin takut menjalani hidup di Xinjiang. Pada tanggal 12 Januari lalu, Bapak AY ditahan secara diam-diam dan dituduh ingin menjatuhkan pemerintah dan mengancam keamanan nasional, sebuah kejahatan yang dapat dijatuhi hukuman mati. AY sudah menikah dan memiliki dua orang anak. Keluarga mencemaskan keselamatannya dan kuatir jika bulan ini pengadilan menjatuhkan hukuman mati atas dirinya. AY dikenal sebagai seseorang yang sangat berintegritas, yang tidak pernah menggabungkan masalah kepercayaan dengan kegiatan bisnisnya. Dia adalah seorang profesional muda yang pembawaannya sangat tenang. Karena itu, teman-teman dan keluarganya sangat terkejut mendengar tuduhan atas penangkapannya. Orang-orang terdekat AY yakin bahwa dia yang berlatar belakang non-Kristen telah menjadi target panangkapan karena kepercayaan baru yang dianutnya. Selama satu tahun ini, Xinjiang adalah daerah yang paling keras menentang orang Kristen. Perlindungan kebebasan beragama di Xinjiang sangat terbatas, bahkan lebih kaku daripada kota-kota lain di Cina. Berita terbaru dari China Aid Association (CAA), yang dilaporkan di Christian News Wire 8 Mei 2008, adalah: "Baru-baru ini, CAA mengetahui adanya kasus orang Uyghur Kristen, bahwa AY secara hukum telah diserahkan ke pengadilan negeri wilayah Kashi untuk disidangkan secara formal. Pengadilan akan digelar pada sekitar 2 -- 3 minggu mendatang. Bapak LX, pengacara dari Beijing untuk AY, mempersiapkan pertahanan hukum bagi kliennya. Dokumentasi yang berhubungan dengan kasus tersebut masih diproses untuk diterjemahkan ke dalam bahasa resmi Han." CAA mengajukan permohonan kepada pemerintah agar membebaskan AY dari segala tuduhan. (t/Setyo) Diterjemahkan dari: Judul buletin: Body Life, Edisi Mei 2008, Volume 26, No. 5 Judul asli artikel: World Christian Report Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena Halaman: 1 dan 3 Pokok Doa: * Doakanlah para petobat baru di Xinjiang, supaya mereka dikuatkan dalam menghadapi berbagai tekanan dari pihak-pihak yang tidak bersahabat terhadap kekristenan. * Mohon doakan AY secara khusus. Biarlah pemerintah Cina memberikan keadilan atas nama kebebasan beragama di Cina dan AY bisa dibebaskan sebagai saksi Kristus tanpa cedera. ______________________________________________________________________ DOA BAGI INDONESIA SUARA HATI MAHASISWA STT SETIA Penyerangan yang dilakukan oleh massa terhadap kampus STT SETIA beberapa waktu lalu menyebabkan para mahasiswanya harus mengungsi ke tempat yang lebih aman karena kampus dan asrama mereka mengalami kerusakan pascapenyerangan tersebut. Entah sampai kapan mereka harus berada di tempat pengungsian. Pemerintah berjanji akan menyelesaikan kasus tersebut, namun hingga kini belum ada tindakan yang nyata dari pemerintah. Bagi sebagian besar mahasiswanya yang berasal dari keluarga yang kurang mampu, kampus ini merupakan harapan mereka untuk menimba ilmu dan melayani dengan lebih baik di kemudian hari. Kiriman dari: K.D. POKOK DOA: 1. Doakan untuk mahasiswa STT SETIA yang hingga kini masih berada di tempat pengungsian, agar Tuhan menjaga dan melindungi mereka, serta mencukupkan setiap keperluan yang dibutuhkan. 2. Berdoa juga agar para staf dan mahasiswa tetap mengasihi dan mendoakan pihak-pihak yang telah menyerang kampus mereka. Biarlah pengampunan Kristus menjadi teladan agar mereka pun mengampuni orang yang bersalah kepada mereka. 3. Doakan juga agar pemerintah segera mengambil tindakan untuk menyelesaikan kasus ini, sehingga mahasiswa STT SETIA dapat kembali ke kampus dan dapat melanjutkan pembelajaran mereka. 4. Berdoa untuk masyarakat luas agar melihat peristiwa ini sebagai ketidakadilan terhadap sesama yang ingin menjalankan hidup ibadah dengan damai dan tenang. 5. Doakan para orang tua dari mahasiswa STT SETIA, agar mereka tetap mendukung putra-putri mereka di dalam doa dan moral, sehingga putra-putri mereka terus dikuatkan. ______________________________________________________________________ Anda diizinkan mengcopy/memerbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya. ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati dan Dian Pradana Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) 2008 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org > Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org > ______________________________________________________________________ Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/ Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/ Situs YLSA: http://www.ylsa.org/ Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |