Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2004/36 |
|
![]() |
|
e-JEMMi edisi No. 36 Vol. 7/2004 (8-9-2004)
|
|
====================================================================== ><> ><> Buletin e-JEMMi <>< <>< Edisi September 2004, Vol.7 No.36 ====================================================================== SEKILAS ISI: o [Editorial] o [Artikel Misi] : Tujuan Pelayanan Sel Filsafat Dasar Pelayanan Sel o [Profil/Sumber Misi] : Student-Led Cell Groups, Home Cell Group o [Doa Bagi Misi Dunia]: Puerto Rico, Thailand, dan Kamboja o [Doa Bagi Indonesia] : Pemilu Presiden dan Cawapres o [Dari Meja Redaksi] : 40 Hari Doa bagi Bangsa-bangsa o [Surat Anda] : Artikelnya Membantu Pelayanan Perintisan o [URLs Edisi Ini] ********************************************************************** Anda diizinkan mengutip/meng-copy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari Buletin e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan mencantumkan SUMBER ASLI dari setiap bahan dan Buletin e-JEMMi sebagai penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia. Thanks. ********************************************************************** ~~ EDITORIAL ~~ Salam sejahtera dalam kasih Kristus, Beberapa tahun terakhir ini, kita telah melihat maraknya pertumbuhan gereja sel dan kelompok sel di banyak gereja, di berbagai tempat di Indonesia. Bertepatan dengan peringatan Hari Misi pada tanggal 27 September, maka pada bulan ini, Redaksi mengangkat tema PERSEKUTUAN KELOMPOK KECIL. Salah satu alasannya adalah karena kelompok kecil telah terbukti menjadi sarana yang efektif untuk mendukung penginjilan. Nah, untuk mengulas tema ini, kami telah siapkan empat topik berseri yang akan menolong Anda mengenal lebih jauh pelayanan seputar kelompok kecil. Empat topik tersebut adalah: * Kelompok Sel * Gereja Rumah * Kelompok Tumbuh Bersama * Paul Yongi Cho Keempat topik ini akan membahas empat bentuk persekutuan yang pada dasarnya adalah persekutuan yang setiap anggotanya memiliki kesempatan untuk belajar mendalami Firman Allah, saling mendukung, dan melatih anggotanya untuk berani memberitakan Injil kepada orang yang belum percaya. Bagian pertama yang dibahas dalam edisi minggu ini adalah topik tentang "Kelompok Sel". Artikel Misi yang ditampilkan akan membahas tentang pemahaman strategis, tujuan dan keunggulan dari persekutuan kelompok sel. Bagi Anda yang ingin membagikan pengalaman seputar perintisan kelompok sel atau gereja sel, kami menanti kirimannya ke alamat Redaksi berikut: <staf-misi@sabda.org> Kami percaya kiriman Anda akan menjadi berkat bagi para pembaca yang lain. Selamat membagikan berkat. Redaksi Buletin e-JEMMi *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= "Berdoalah supaya panen berhasil, tetapi tetaplah mencangkul." *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ ARTIKEL MISI ~~ Bagian berikut ini dikutip dari artikel berjudul "Konsep Dasar Pelayanan Gereja Sel dan Dasar Alkitabiah Pelayanan Sel" yang diambil dari buku "Strategi Pelayanan Sel" yang ditulis oleh Pdt. Dra. P. Tuhumury, M.Div. TUJUAN PELAYANAN SEL ==================== Mengapa dinamakan sel? ---------------------- Sebelum kita melanjutkan pembahasan mengenai tujuan pelayanan sel, kita perlu secara objektif menilai mengapa kita harus melakukan strategi kelompok sel. Bukankah strategi yang ada sudah cukup? Ini perlu, agar kita terhindar dari mental ikut-ikutan dalam melakukan pekerjaan Tuhan. Dengan pemahaman yang benar, kita memiliki dasar keyakinan yang kuat dari Firman Allah dalam semua pelayanan. Kelompok sel dibutuhkan semata-mata untuk mencapai tujuan Allah melalui gereja-Nya, sebagaimana yang disebut dalam Kolose 1:28 dan Efesus 4:13. Ada banyak strategi yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan ini, antara lain: 1. Strategi 1-100: (Matius 5,6,7; Kisah Para Rasul 2:14-47). Strategi dengan komunikasi satu arah biasa digunakan dalam khotbah Minggu pagi atau ibadah raya. Strategi ini yang paling umum digunakan oleh gereja-gereja tradisional, dimana dalam semua jenis ibadah, satu orang berbicara dan yang lain hanya mendengarkan. Strategi ini baik digunakan untuk penyembahan bersama, penyampaian informasi secara meluas dan bersifat umum. Kelemahannya ialah tidak mungkin berlangsung komunikasi dua arah yang memungkinkan peran serta aktif semua anggota yang sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar. Itulah sebabnya, tujuan pendewasaan pribadi setiap anggota sangat sulit dan tidak mungkin tercapai secara efektif. 2. Strategi 1-10: Kelompok Kecil (Matius 4:18-22). Strategi ini dibutuhkan dan merupakan inti dari konsep sel yang efektif. Hanya, sayangnya dalam praktiknya belum mengikuti pola yang Yesus pergunakan pada para murid-Nya, dimana Ia mengajar, melatih, mengutus, dan mempersiapkan mereka sebagai pemimpin untuk meneruskan tugas-Nya, setelah Ia kembali ke surga. Strategi ini dilakukan oleh banyak gereja, tetapi hanya sebagai variasi metode di antara semua kegiatan yang diprogramkan. Akibatnya, pola ini tidak menemukan esensinya sebagai sekolah mini, pusat pemuridan, dan dapur pemimpin yang efektif yang memiliki karakter Kristen sesuai dengan citra Kristus. Melalui strategi ini, setiap anggota ditolong mengenal karunianya masing-masing, sehingga dapat melayani secara lebih baik. 3. Strategi 1-1: Pengemban Amanat Agung. Yang dimaksud dengan strategi ini ialah setiap orang yang telah terlatih dengan baik, akan mampu menjadi pengemban Amanat Agung Kristus secara bertanggung jawab. Ini sangat dimungkinkan, sebab ia telah memiliki karakter Kristen yang berdasarkan atas kebenaran dan terus bertumbuh dalam pimpinan Roh Kudus. Bila setiap orang percaya sudah berada pada tingkatan rohani seperti yang diuraikan dalam Kolose 1:28 di atas, maka gereja akan mengalami pemulihan dan penuaian besar menjelang akhir zaman dan dipersiapkan sebagai mempelai perempuan yang tidak bercacat menyongsong kedatangan Kristus yang kedua kalinya. Perlu ditekankan bahwa strategi 1-1 tidak mungkin tercapai tanpa strategi 1-10 (kelompok sel). Dengan demikian, terjawablah pertanyaan, "Mengapa kita membutuhkan strategi pelayanan dalam pola kelompok sel?" dan itu bukan sekedar sebuah konsep biologis secara terminologis belaka, dan bukan ikut-ikutan, melainkan memiliki pemahaman teologis yang benar. Sebaiknya, setiap gereja lokal dan mitranya mendoakannya dengan sungguh-sungguh dan siap menginvestasikan semua daya dan dana untuk menerapkan konsep ini demi pelebaran Kerajaan Allah dan mendatangkan kemuliaan bagi nama-Nya, serta menjadi berkat secara meluas. Tujuan-tujuan Utama Kelompok Sel -------------------------------- Berdasarkan pemahaman strategis di atas, muncul beberapa tujuan strategi kunci ini, yang sekaligus merupakan keunggulan sel. 1. Saling memperhatikan. Hal yang paling sulit dialami dalam ibadah raya ialah saling mempedulikan. Dalam sel yang sehat, Kristus bekerja memberkati setiap anggota, sehingga setiap orang menerima dan memiliki hidup Kristus, saling mengasihi dengan kasih Kristus, saling menolong, dan saling membantu (Efesus 4:1-6). Di dalam kelompok sel yang sehat, Kristus memerintah, Roh Kudus bekerja, kasih-Nya mengalir dan dialami oleh setiap orang. Dalam kelompok sel yang sehat, Allah bekerja, sehingga kesatuan sejati dan kesehatian yang tulus (Kisah Para Rasul 3:32a) terwujud tanpa kemunafikan. Inilah yang menunjang pertumbuhan rohani setiap anggota, saling menguatkan untuk membawa kasih itu kepada orang lain. 2. Penjangkauan keluar. Pertumbuhan rohani yang sehat tidak dapat dipisahkan dari upaya untuk mengasihi yang terhilang dalam dosa. Sebaliknya, kasih Kristus yang dialami dalam kelompok sel adalah dorongan kuat untuk menjangkau jiwa bagi Tuhan. Tugas ini dapat dikerjakan oleh setiap orang, tetapi akan lebih efektif bila dilaksanakan dalam kelompok sel. Dalam kelompok sel setiap orang didoakan, disiapkan, dan dilatih untuk diutus keluar menjangkau orang yang belum percaya bagi Allah sebagai bukti pekerjaan Kristus dalam hidupnya. Di sisi lain, orang yang dimenangkan itu, bila dibawa ke dalam kelompok yang tidak saling mengasihi, akan sangat sulit, bahkan merusak kesaksian Kristiani. Orang Kristen baru itu tidak merasakan kasih Kristus, dan tidak menemukan hal yang berbeda dengan keadaan di dunia sekuler, bila orang dalam persekutuan Kristen tidak saling mengasihi. Akibatnya, ia sulit bertahan hidup dalam kelompok seperti itu dan mencari kelompok lain yang dapat menolong pertumbuhan imannya. Hal ini tidak dapat ditemukan dalam penginjilan secara pribadi (Pengkhotbah 4:9-12, Matius 16:19-20). 3. Mengembangkan karunia rohani. Berdasarkan kebenaran Firman Tuhan, setiap orang yang sudah bertobat, menerima Kristus dan dilahirkan kembali, memiliki Roh Kudus (Efesus 1:13-14). Roh Kudus itulah yang membagikan karunia bagi setiap orang percaya (Kisah Para Rasul 2:38; 1Korintus 12:4-13). Bila kita jujur, banyak orang percaya hidup bertahun- tahun, tanpa mengetahui dengan jelas karunia apa yang dimilikinya, walaupun telah bertobat. Itulah sebabnya, ia tidak bertumbuh secara sehat dan kurang giat dalam pekerjaan Tuhan. Tentu ada banyak alasan, tetapi salah satunya yang penting ialah orang itu tidak berada dalam satu kelompok kecil yang dapat saling memperhatikan atau saling mendoakan dan saling mendorong dalam pertumbuhan. Hal ini tidak mungkin dikerjakan dalam ibadah raya, sebab perlu pengajaran dalam proses pemuridan yang teratur. Dan terjadilah hal yang sangat disayangkan, yaitu tidak semua orang percaya diberdayakan bagi kemajuan gereja Tuhan. 4. Mempersiapkan gereja di masa sulit. Bila orang tidak diajarkan secara sistematis dan tidak dilatih untuk melayani menurut karunianya, imannya mudah goyah. Itulah sebabnya, bila datang tantangan iman, mereka mudah menjadi lemah dan berbalik kepada kepercayaan yang sia-sia. Kelompok sel bukan hanya mempersiapkan orang Kristen agar hidup dalam anugerah Allah, tetapi juga menolong orang Kristen agar dapat bertahan terus di masa-masa sulit sebab tidak bergantung pada gedung tertentu. Kelompok sel dapat berlangsung di mana-mana, di rumah anggota atau di ruangan yang sederhana, itulah salah satu cirinya yang dinamis. FILSAFAT DASAR PELAYANAN SEL ============================ Banyak orang mudah lemah dalam pelayanan, bukan hanya mereka belum memiliki visi yang jelas, tetapi juga karena tidak memiliki filsafat pelayanan yang merupakan dorongan yang menggairahkan militansi dalam melayani. Ada lima prinsip utama yang merupakan filsafat dan kekuatan kelompok sel. 1. Sel adalah "gaya hidup", bukan metode. Orang hanya dapat menjadi anggota sel yang sehat, bila telah menerima hidup Yesus dalam bimbingan secara pribadi. Bila seseorang belum bertobat dan memiliki hidup Yesus, maka semua kegiatan menjadi suatu program kosong, bagaimana pun direkayasa. Firman Tuhan hanya akan menjadi kerinduan bagi orang yang telah memiliki hidup Yesus (1Petrus 2:2). Selain itu, orang itu tidak akan memahami firman sebagai perkara rohani (1Korintus 2:14). Hanya, bila seseorang telah memiliki hidup Yesus, maka ia akan terus bertumbuh dan akan mengalami perubahan nilai hidup (2Korintus 5:17). Dengan demikian, filsafat pertama yang harus dipahami ialah bahwa dalam sel, setiap orang harus mengalami perubahan nilai dari waktu ke waktu oleh pekerjaan Roh Kudus dan Firman Allah (2Timotius 3:16-17). Dengan demikian, Firman Allah menjadi kesukaannya, dan sel atau kelompok yang bertumbuh dalam kebenaran akan menjadi gaya hidupnya. 2. Pemuridan yang sesungguhnya terjadi terus-menerus. Dalam pola tradisional, sering kita temukan istilah "program latihan pemuridan". Ungkapan ini tidak salah, hanya saja proses pemuridan tidak tergantung pada satu program saja. Pemuridan adalah suatu proses yang berlangsung terus-menerus (Yohanes 15:1-8). Ranting tidak dapat berbuah bila tidak tinggal tetap atau terus-menerus menerima aliran kekuatan dari pokoknya. Di dalam sel yang terbina dengan baik, setiap anggota akan terus- menerus mengalami perubahan dan proses pembinaan dan terus ditambah dari hari ke hari, sehingga menjadi murid yang memuliakan Tuhan. 3. Sel adalah sarana mobilisasi jemaat seutuhnya. Proses pemuridan yang sehat pasti mendorong setiap orang keluar untuk memberitakan Injil kepada dunia yang berdosa. Semakin dekat hubungan seseorang dengan Allah dan terus bertumbuh dalam anugerah-Nya, semakin ia dikuatkan untuk bergerak keluar dengan kasih dan kuasa Allah. Inilah wujud pertumbuhan alamiah yang dikerjakan Roh Allah dalam setiap orang percaya (Zakharia 4:6). Dengan demikian, bila gereja ingin memiliki kekuatan mobilisasi total, dimana setiap orang bergerak bagi Kristus, sel harus dibina secara intensif. 4. Penginjilan dengan sistem jala, bukan pancing. Melalui sel, sistem penjangkauan keluar bukan hanya harus sistematis dan terus-menerus, tetapi juga dapat memungkinkan multiplikasi yang cepat. Filsafat dasar dari sel adalah multiplikasi. Pertumbuhan karakter dari setiap anggota terwujud dalam penjangkauan keluar yang terprogram yang menjadi gaya hidup sel. Penjangkauan dalam oikos jauh lebih efektif dari penjangkauan oleh pribadi demi pribadi. Bila setiap orang giat memberitakan Injil, maka setiap bulan, bahkan mungkin setiap hari ada jiwa yang dimenangkan kepada Tuhan melalui sel itu. Sistem penjangkauan ini dikuatkan dengan doa yang difokuskan pada sasaran yang khusus. Selain itu, terjadi kerja sama yang aktif antara anggota dengan Roh Kudus, sehingga kesaksian setiap anggota akan sangat berguna untuk mendorong yang lain, sebab kuasa yang nyata dialami. Inilah kekuatan sel dalam membawa orang datang dan percaya kepada Yesus. 5. Memberi tempat pada Roh Kudus untuk memakai setiap orang. Sistem yang berlaku dalam sel ialah memberdayakan setiap orang agar dapat dipakai Tuhan. Dengan demikian, setiap orang sadar bahwa ia sendiri tidak memiliki kemampuan untuk membawa orang datang kepada Yesus, kecuali ia sungguh berpegang pada Firman Allah dan bergantung pada kuasa Roh Kudus terus-menerus. Jadi, semua orang bergerak bersama bagi Tuhan dan bukan tergantung pada orang tertentu yang berkarunia hebat. Kesimpulan ---------- Dengan filsafat dasar ini, jelas bahwa prinsip ini sesuai dengan prinsip pertumbuhan gereja yang sehat atau yang disebut sebagai pertumbuhan yang alamiah, yaitu pertumbuhan yang dikerjakan oleh Allah sendiri. Penjelasan Christian A. Schwarz bersama timnya yang mengadakan penelitian terhadap 1000 gereja di lima benua di dunia, mengemukakan hasil penemuan mereka dalam sebuah buku yang berjudul "Pertumbuhan Gereja yang Alamiah". Dalam pasal satu, ia mengemukakan delapan karakteristik: 1. Kepemimpinan yang melakukan pemberdayaan 2. Pelayanan yang berorientasi pada karunia 3. Kerohanian yang haus dan penuh antusiasme 4. Struktur pelayanan yang tepat guna 5. Ibadah yang membangkitkan inspirasi 6. Kelompok kecil yang menjawab kebutuhan secara menyeluruh 7. Penginjilan yang berorientasi pada kebutuhan 8. Hubungan yang penuh kasih Dalam analisisnya terhadap setiap karakter tersebut, didapati bahwa kelima unsur filsafat di atas sejalan dengan karakter yang dikemukakan oleh Schwarz. Diedit dari sumber: Judul Buku : Strategi Pelayanan Sel Judul Artikel: Tujuan Pelayanan Sel Filsafat Dasar Pelayanan Sel Penulis : Pdt. Dra. Ny. P. Tuhumury, M.Div. Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 2001 Halaman : 18-24 *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ PROFIL/SUMBER MISI ~~ STUDENT-LED CELL GROUPS ==> http://www.cellgroup.com/ Student-Led Cell Groups adalah kelompok persekutuan kecil. Tujuannya, yaitu supaya para siswa yang menjadi anggotanya bisa menjangkau teman-temannya yang belum percaya dan mengenalkan mereka kepada kasih dan kebenaran Yesus Kristus. Setiap kali, dalam pertemuan kelompok kecil, mereka bersama-sama mendalami Alkitab, sharing tentang permasalahan yang dihadapi oleh para siswa, dan bersekutu bersama dalam doa. Jika Anda ingin belajar dan mengetahui lebih banyak tentang kelompok ini, silakan berkunjung ke situs Student-Led Cell Groups, karena di sana Anda akan menjumpai informasi tentang bagaimana memulai kelompok sel, topik-topik pemahaman Alkitab, dan juga kesaksian-kesaksian. HOME CELL GROUP ==> http://www.littlefalls.co.za/abouthomecells.cfm/ Dalam Situs Home Cell Group Anda akan menjumpai artikel (dalam bahasa Inggris) yang menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kelompok sel. Misalnya bagaimana komitmen dan kontribusi kelompok sel, bagaimana kelompok sel bisa dipakai Allah sebagai sarana penginjilan, dan siapa saja yang dapat mengikuti kelompok sel. Silakan berkunjung dan mendapatkan informasi yang Anda inginkan. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ DOA BAGI MISI DUNIA ~~ P U E R T O R I C O Para misionaris bekerja sama dengan Grace Ministries International (GMI) di Puerto Rico melaporkan tentang pertambahan jumlah pendengar melalui pelayanan radio yang mereka berikan. Sebagian pendengar yang sedang bergumul dengan permasalahan hidup, kecanduan minuman keras, pernikahan, dan lain-lain mulai menghubungi stasiun radio dan meminta untuk dilayani. Selain itu, tim GMI mengatakan bahwa pertumbuhan gereja juga dapat dilihat dari banyaknya anak-anak yang ikut Sekolah Minggu di setiap gereja rumah. Juga, ada beberapa di antara jemaat yang datang beribadah dan menginginkan untuk lebih mendalami Firman Allah. [Sumber: Mission Network News, August 18th, 2004] Pokok Doa: ---------- * Bersyukur untuk pelayanan GMI di Puerto Rico, baik melalui radio maupun Sekolah Minggu untuk menjangkau mereka yang memerlukan kasih Tuhan. * Doakan supaya para pekerja GMI bisa menyediakan bahan-bahan yang dapat memenuhi kebutuhan rohani jemaat di Puerto Rico, khususnya untuk lebih memperdalam pemahaman tentang Firman Tuhan. T H A I L A N D "Pada bulan Mei 2004, untuk pertama kalinya, kongres misionari strategis diadakan di Thailand." demikian laporan koordinator wilayah Asia dari organisasi DAWN Movement. Hasil resmi dari kongres tersebut adalah komitmen dari semua peserta untuk merintis sebuah gereja baru di setiap negara, yang rata-rata mempunyai 800 distrik, yang diharapkan akan ada seorang Kristen di tersebar di 8000 sub- distrik yang ada, dan ada seorang saksi Kristen yang tinggal di wilayah yang mempunyai 80.000 desa. "Rencana nasional baru" tersebut telah menyatukan tiga aliran Protestan di Thailand (the Evangelical Fellowship of Thailand, the Church of Christ of Thailand (CCT), dan the Baptists Association) menjadi Thailand Evangelism Commission (TEC). Motto dari kongres tersebut adalah "Get together, go together, gain together", yang juga menandai perayaan ulang tahun kekristenan yang ke-175 di Thailand. Pelayanan misi dan gereja-gereja membutuhkan waktu selama hampir dua abad untuk merintis berdirinya 4000 gereja Kristen di Thailand yang sekarang berpopulasi 63 juta orang. Proyek perintisan gereja regional telah berkembang di beberapa propinsi, dimana gereja-gereja dalam satu wilayah bekerja sama untuk merintis berdirinya gereja- gereja baru. [Sumber: FridayFax, August 27, 2004] Pokok Doa: ---------- * Naikkan doa ucapan syukur untuk gereja-gereja baru yang telah berdiri di Thailand. Doakan pertumbuhan jemaat gereja-gereja yang ada di sana agar menjangkau lebih banyak jiwa lagi. * Berdoa supaya keputusan yang diambil oleh para pekerja di Thailand yang mengikuti kongres misionaris bisa benar-benar dilaksanakan. Dengan demikian, ada gereja didirikan di setiap wilayah Thailand. K A M B O J A Para pemuda di Kamboja mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Words of Hope. Ada 49 pemimpin dan anggota tim yang bergabung dalam pelatihan penginjilan di Kamboja. Perwakilan dari Teen Missions International mengatakan bahwa hal ini merupakan pemetaan dari suatu kegiatan. "Ini merupakan perkemahan pertama yang telah kami atur dan lakukan untuk melatih para remaja Kamboja di negara mereka sendiri (dan) bagaimana melatih mereka untuk menjangkau bangsanya sendiri dan memiliki visi untuk mensharingkan kasih Allah." Para pemuda dari Amerika dan Kanada ikut menyiapkan perkemahan dan membantu pelatihan bagi para pemimpin nasional remaja. Perwakilan ini juga mengatakan bahwa pelatihan ini dapat memberikan pengaruh yang besar dalam penginjilan. "Para pemuda merupakan generasi masa depan di setiap negara. Para remaja yang mengikuti perkemahan merupakan utusan dari gereja dan dari panti asuhan di Kamboja. Mereka bisa menangkap visi Allah dan bertumbuh dalam perjalanan hidup mereka bersama Allah serta memiliki kerinduan untuk mensharingkan kasih Yesus. Mereka menguasai bahasa dan budaya Kamboja. Mereka adalah misionaris terhandal untuk menjangkau penduduk Kamboja dan Asia Tenggara." [Sumber: Mission Network News, August 22th, 2004] Pokok Doa: ---------- * Bersyukur untuk pelatihan pemuda yang telah diadakan di Kamboja, sehingga mencetak generasi muda yang bersemangat untuk memberitakan Injil. * Doakan untuk Teen Missions International yang melakukan proses follow-up untuk para pemuda yang mengikuti pelatihan penginjilan agar membuahkan hasil yang berdampak besar bagi masa depan negara Kamboja. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ DOA BAGI INDONESIA ~~ Pemilu Presiden dan Wapres -------------------------- Pada tanggal 20 September 2004 nanti, bangsa Indonesia akan mengadakan pemungutan suara tahap dua untuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI. Panitia Pemilu di berbagai tempat telah melakukan persiapan-persiapan yang dibutuhkan. Marilah kita dukung persiapan ini dalam beberapa pokok doa berikut ini: Pokok Doa: ---------- * Campur tangan Tuhan untuk pelaksanaan Pemilu capres dan cawapres yang akan diadakan pada tanggal 20 September 2004 mendatangkan, supaya berjalan lancar dan tidak ada gangguan keamaanan. * Panitia Pemilu yang bertugas mulai dari tingkat pusat sampai ke tingkat daerah dalam mempersiapkan TPS, kartu suara, dan perlengkapan lain yang diperlukan. * Panitia Pemilu agar mempunyai stamina yang baik selama masa persiapan sampai dengan proses penghitungan suara. * Kedua pasangan kandidat capres dan cawapres serta seluruh timnya agar dapat berkampanye dengan jujur dan benar-benar memberikan janji yang dapat ditepati untuk mengutamakan kepentingan rakyat dan kemajuan pemerintah Indonesia. * Presiden dan Wakil Presiden yang akan terpilih, kiranya memiliki hati yang takut akan Tuhan dalam menjalankan pemerintahan dengan bijaksana sehingga memajukan bangsa dan negara Indonesia. * Warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih agar bisa menggunakan haknya secara bertanggung jawab dan memilih pasangan calon pemimpin Indonesia sesuai dengan hati nuraninya. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ DARI MEJA REDAKSI ~~ 40 HARI DOA BANGSA-BANGSA ------------------------- Seperti yang telah dilakukan beberapa tahun terakhir ini, setiap 10 hari menjelang Ramadhan dan 30 hari saat Ramadhan, kita akan bersama-sama berdoa bagi pekerjaan Allah di berbagai bangsa yang belum mengenal Injil. Untuk tahun 2004 ini ",40 Hari Doa bagi Bangsa- bangsa" akan diadakan tanggal 4 Oktober - 15 November 2004. Oleh karena itu, mulai sekarang Anda bisa memesan versi buku dari panduan doa bagi bangsa-bangsa di dunia tersebut. Silakan menghubungi pelayanan Doa bagi Bangsa-bangsa melalui: * email: <a40hdbb@yahoo.com> * sms : 08159849013 Biaya: Rp. 5.000,00 (minimal 10 ex, termasuk ongkos kirim) Rp. 5.000,00+ongkos kirim (bila pesan dibawah 10 ex) Selamat memesan dan selamat berdoa! *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ SURAT ANDA ~~ Dari: Henpry <tan_hp80@> >Wah ... saya bersyukur mendapatkan artikel-artikel yang berguna >untuk pelayanan perintisan di daerah saya. Terima kasih. GBU! Redaksi: Kami juga ikut bersuka cita karena bahan-bahan yang tersaji dalam Buletin e-JEMMi dapat mendukung pelayanan perintisan di daerah Anda. Selain itu, agar para pembaca e-JEMMi bisa lebih mengenal dan mendukung pelayanan Anda, silakan mengirimkan kesaksian tentang pelayanan yang Anda dirintis tersebut. Kami tunggu kiriman kesaksiannya! *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ URLS Edisi Ini ~~ * Mission Network News http://www.missionnetworknews.org/ _____________________________ DISCLAIMER ____________________________ Bahan-bahan dlm Buletin e-JEMMi disadur dengan izin dari banyak pihak Copyright(c) 2004 oleh Buletin e-JEMMi --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Situs YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ______________________________________________________________________ Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat Anda kirimkan: Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi@xc.org>, atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org> Staf Redaksi: Natalia Endah S., Ratri, Djoko, Tesalonika, dkk. ______________________________________________________________________ Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk berhenti, kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk Situs e-MISI http://www.sabda.org/misi/ Untuk Arsip Buletin e-JEMMi http://www.sabda.org/publikasi/misi/ ______________________________________________________________________
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |