Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2004/35 |
|
e-JEMMi edisi No. 35 Vol. 7/2004 (2-9-2004)
|
|
====================================================================== ><> ><> Buletin e-JEMMi <>< <>< Edisi Agustus 2004, Vol.7 No.35 ====================================================================== SEKILAS ISI: o [Editorial] o [Artikel Misi] : Wujudkan Kemerdekaan Anda! o [Profil/Sumber Misi] : ACTS International, APM Ministries o [Doa Bagi Misi Dunia]: India, Senegal, dan Brazil o [Doa Bagi Indonesia] : KONI Pusat dan para Atlet Indonesia o [Surat Anda] : Ingin Buku "From Jerusalem to Irian Jaya" o [URLs Edisi Ini] ********************************************************************** Anda diizinkan mengutip/meng-copy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari Buletin e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan mencantumkan SUMBER ASLI dari setiap bahan dan Buletin e-JEMMi sebagai penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia. Thanks. ********************************************************************** ~~ EDITORIAL ~~ Salam dalam kasih Kristus, Edisi terakhir dari rangkaian tema KEMERDEKAAN DI DALAM KRISTUS yang kami sajikan bulan ini, akan membahas topik bagaimana "Mewujudkan Kemerdekaan" yang telah kita peroleh. Melalui sajian artikel yang ditulis oleh Thomas J. Sappington, Th.D., kita diajak untuk mengetahui alasan mengapa banyak orang Kristen belum bisa berjalan dalam kemerdekaan di dalam Kristus. Banyak orang Kristen belum sungguh-sungguh memenuhi tanggung jawab mereka sebagai anak-anak yang telah dimerdekakan. Nah, silakan baca artikel yang kami sajikan ini, maka Anda akan tahu bagaimana seharusnya kita mewujudkan kemerdekaan yang telah kita peroleh tersebut dalam hidup kita sehari- hari. Salah satu aplikasi dari kemerdekaan di dalam Kristus dapat Anda lihat melalui informasi misi dari India, Senegal, dan Brazil, dimana kita melihat bagaimana anak-anak Tuhan menyaksikan karya Yesus dengan nyata dalam hidup dan pelayanan mereka. Pelayanan yang mereka lakukan di sana tidaklah mudah. Ada banyak tantangan yang mereka hadapi untuk men-sharingkan kemerdekaan rohani yang telah mereka alami kepada orang banyak. Karena itu, dukungan doa dari Anda sangat mereka butuhkan. Simak dan doakan bersama setiap pokok-pokok doa yang telah kami cantumkan di edisi minggu ini. Redaksi Buletin e-JEMMi *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= "Dalam pertandingan kehidupan dibutuhkan kedisiplinan agar tetap kuat sampai akhir." *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ ARTIKEL MISI ~~ WUJUDKAN KEMERDEKAAN ANDA! ========================== Efesus 4:17-32 Jika saya ditanya mengenai bagaimana kemerdekaan kita dapat diwujudkan dalam kehidupan kita, jawaban saya sederhana saja. Menurut saya, kemerdekaan kita akan terwujud dalam kehidupan kita jika kita menyadari perubahan yang telah Allah kerjakan dalam diri kita dan mulai bertindak sesuai dengan posisi dan sifat dasar kita yang baru. Kita perlu bertobat dari semua dosa serta keterlibatan kita dengan kuasa gelap dan menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada Tuhan. Proses tersebut memang sederhana dan jika dilakukan dengan penuh kerendahan hati serta keterbukaan terhadap Tuhan, maka hasilnya akan sangat memuaskan. Akan tetapi, banyak orang Kristen yang masih belum berjalan dalam kemerdekaan di dalam Kristus. Walaupun mereka sudah percaya kepada Yesus dan secara umum telah mengakui dosa, namun kenyataannya kehidupan mereka masih kurang bahagia karena masih ada dosa dan keterlibatan dengan kuasa gelap yang mempengaruhi kehidupan dan menghalangi pertumbuhan rohani mereka. Orang Kristen seperti ini bisa disamakan dengan orang-orang yang belum percaya kepada Yesus. Setiap tahun, orang-orang di sekitar kita merayakan hari raya sesuai dengan tradisi dan agama mereka. Salah satu aspek dari perayaan mereka adalah mengucapkan "Mohon maaf lahir dan batin kepada saudara-saudara, tetangga-tetangga, dan teman-teman mereka". Maksud dari tradisi tersebut ialah agar semua dosa dan kesalahan yang telah dilakukan pada tahun lalu bisa dibereskan, sebelum memasuki tahun yang baru. Secara teoritis, prinsipnya baik dan memang ada banyak orang yang meminta maaf dengan sepenuh hati pada hari tersebut. Namun, menurut pengamatan saya dan kesaksian orang-orang yang saya kenal, seringkali ritual itu kurang efektif. Mengapa? Pertama, karena hanya dilakukan satu tahun sekali, sehingga dalam banyak kasus, kemarahan, kebencian, serta kepahitan yang terpendam di dalam hati seseorang sudah sangat dalam. Kedua, ketika ritual itu dilakukan, kita tidak diwajibkan mengakui dosa kita satu per satu, tetapi hanya secara umum. Karena itu, banyak orang dapat mengikuti ritual itu tidak dengan penuh kerendahan hati dan keterbukaan yang sungguh-sungguh terhadap orang lain, sebab mereka tidak perlu mengakui kesalahan mereka secara spesifik. Ketiga, orang bisa mengikuti ritual itu tanpa harus mengubah kelakuannya, sehingga kesalahannya bisa diulangi terus-menerus. Kehidupan banyak orang Kristen dapat dibandingkan dengan ritual tersebut. Pada saat mereka bertobat, mereka mengakui dosa mereka secara umum -- seakan-akan mereka "Mohon maaf lahir dan batin kepada Tuhan" -- tetapi mereka belum sungguh-sungguh bertobat dari dosa- dosa yang sering mereka lakukan serta dari keterlibatan mereka dengan kuasa gelap. Dosa-dosa mereka belum diakui secara spesifik, apalagi ditinggalkan, sehingga mereka belum bisa menikmati kemerdekaan yang telah mereka miliki di dalam Kristus. Mengapa mereka tetap hidup dalam keadaan tersebut? Pada kasus-kasus tertentu, mereka belum bertobat dari dosa mereka karena faktor ketidaktahuan mereka. Mungkin tidak ada yang membimbing mereka lebih lanjut. Tetapi, tidak semua kasus sama. Dalam kasus-kasus yang lain, orang tidak bertobat dari dosa-dosa mereka karena mereka masih tertipu oleh musuh kita, sehingga mereka tidak mau meninggalkan dosa-dosa yang mereka nikmati, yang telah menjadi kebiasaan. Bagaimana kemerdekaan kita di dalam Kristus dapat diwujudkan dalam kehidupan? Dalam Efesus 4:17-32, Paulus menjawab pertanyaan ini. Dalam nas tersebut, ia menegaskan pentingnya kualitas kehidupan kita sebagai orang Kristen. Ia memulai nas ini dengan mendorong kita secara langsung, supaya kita tidak melanjutkan pola kehidupan kita yang lama, setelah kita percaya kepada Yesus: "Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah" (ayat 17). Bagaimana kehidupan orang-orang yang belum mengenal Allah? Dalam ayat 17b-19, Paulus menggambarkan keadaan orang-orang tersebut supaya kita menyadari betapa buruknya kehidupan mereka yang masih di luar Kristus. Mereka digambarkan sebagai orang-orang yang: "tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia dengan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka. Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran." Maksud Rasul Paulus dalam ayat-ayat ini ialah bahwa kehidupan kita harus sesuai dengan Firman Allah dan bukan sesuai dengan kebiasaan kita sebelum kita percaya kepada Kristus. Hal tersebut sangat penting supaya kita dapat terlepas dari pengaruh dunia, keinginan daging dan iblis, serta berjalan dalam kemerdekaan dan kemenangan di dalam Kristus. Suatu Penyerahan yang Sejati ---------------------------- Dalam ayat 20-24, Paulus mengingatkan kita mengenai penyerahan yang sudah kita ambil sebagai pengikut-pengikut Kristus: "Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus. Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya." Dari apa yang ditulis oleh Paulus, jelaslah bahwa hal ini bukan pengajaran yang baru bagi jemaat Efesus. Sejak awal mereka sudah diajar untuk "menanggalkan manusia lama" dan "mengenakan manusia baru". Apakah "manusia lama" dan "manusia baru" itu? Dalam konteks ini, jelaslah bahwa "manusia lama" berarti kehidupan mereka sebelum bertobat, yang sangat dipengaruhi oleh dunia, keinginan daging, dan iblis, dan yang "menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan". Kehidupan ini adalah kehidupan yang digambarkan dalam ayat 18-19. Dalam ayat 20-24, Paulus mengingatkan jemaat Efesus bahwa mereka telah menanggalkan kehidupan itu pada saat mereka percaya kepada Yesus Kristus. Maksudnya, mereka sudah meninggalkan kehidupan tersebut, termasuk dosa-dosa serta keterlibatannya dengan kuasa gelap. Mereka telah menanggalkan "manusia lama" itu, sama seperti kita menanggalkan baju yang kotor dan bau. Hal itu sudah terjadi pada waktu mereka percaya. Jika kita menanggalkan baju yang kotor, maka kita harus mengenakan baju yang bersih supaya kita tidak telanjang. Hal ini sama dengan apa yang telah dialami oleh jemaat di Efesus ketika mereka percaya kepada Yesus. Pada saat mereka bertobat, mereka tidak hanya menanggalkan manusia lama, tetapi juga mengenakan manusia baru. Ini merupakan gaya hidup yang baru, yang sesuai dengan panggilan dan kehendak Allah bagi mereka. Sekali lagi, dalam ayat 22-24 Paulus tidak mendorong jemaat di Efesus supaya mereka "menanggalkan manusia lama" dan "mengenakan manusia baru", melainkan ia mengingatkan bahwa mereka telah melakukannya pada saat mereka bertobat. Ini merupakan pengajaran yang mendasar di dalam gereja mula-mula, dan seharusnya demikian juga pada masa kini. Jika kita ingin berjalan dalam kemerdekaan dan kemenangan di dalam Kristus, maka kita harus sungguh-sungguh meninggalkan kehidupan kita yang lama, termasuk dosa-dosa serta keterlibatan kita dengan kuasa gelap. Kemudian kita harus menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada Allah serta kehendak-Nya bagi kita. Inilah jalan menuju kebahagiaan. Inilah jalan menuju kemerdekaan. Suatu Pembaruan yang tidak Terhalang ------------------------------------ Dalam konteks ini, baik kata kerja "menanggalkan" maupun "mengenakan" menunjukkan ketika jemaat itu bertobat. Tetapi dalam konteks ini, Rasul Paulus juga memakai kata kerja "dibaharui", yang menunjuk pada proses pembaruan yang sedang kita jalani hari demi hari. Dalam ayat 22-23, Paulus mengingatkan jemaatnya bahwa mereka telah menanggalkan manusia lama... supaya mereka "dibaharui di dalam roh dan pikiran" mereka. Jadi, tujuan kita ketika kita menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru ialah supaya proses pembaruan roh dan hati kita tidak terhalang, tetapi bisa terus maju. Bukan hanya tindakan kita yang perlu dibaharui, tetapi juga motivasi dan pikiran kita. Dengan demikian, kita mengalami perubahan sejati di dalam Kristus. Jika kita memahami ajaran Rasul Paulus dalam ayat 22-24, maka akan jelas bagi kita untuk mengetahui alasan mengapa banyak orang Kristen belum berjalan dalam kemerdekaan di dalam Kristus. Padahal, pola yang normal adalah kita menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru pada saat kita percaya kepada Yesus Kristus, sehingga roh dan pikiran kita dibaharui oleh Roh Kudus hari demi hari. Kenyataan yang ada sekarang adalah banyak orang Kristen belum sungguh-sungguh memenuhi tanggung jawab mereka. Mereka belum menanggalkan manusia lama dan belum pula mengenakan manusia baru. Mereka belum meninggalkan kehidupan mereka yang lama dan belum menyerahkan diri mereka sepenuhnya kepada Tuhan. Akibat dari ketidaktaatan mereka ialah proses pembaruan dan pengudusan dalam kehidupan mereka yang terhalang. Mereka tetap terpengaruh oleh dunia, keinginan daging, dan iblis, sehingga kehidupan mereka kurang bahagia dan pelayanan mereka seringkali kurang efektif. Kita harus ingat akan tujuan kita. Jika kita ingin bertumbuh di dalam Kristus hari demi hari, kita harus menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru. Inilah jalan kemerdekaan. Inilah jalan kemenangan. Suatu Ketaatan yang Spesifik ---------------------------- Setelah Paulus mengemukakan prinsip-prinsip umum mengenai keputusan yang telah kita ambil pada saat kita percaya kepada Yesus, ia mulai mendorong kita secara spesifik supaya kita bertobat dari semua perbuatan yang tidak sesuai dengan keputusan kita. Kata-kata yang perlu digarisbawahi di sini ialah "secara spesifik". Kita tidak boleh hanya "mohon maaf lahir dan batin" ketika kita percaya kepada Yesus, seolah-olah dengan demikian dosa kita sudah beres, sehingga kita terlepas dari pengaruh dunia, keinginan daging, dan iblis. Untuk itu, pertobatan kita haruslah spesifik, sehingga kita sungguh- sungguh meninggalkan dosa-dosa tertentu serta keterlibatan kita dengan kuasa gelap, jika kita ingin berjalan dalam kemerdekaan di dalam Kristus. Menurut ayat 25-32, dosa-dosa mana saja yang harus ditinggalkan? Ada berbagai macam dosa yang harus kita tinggalkan, misalnya berbohong (ayat 25), memendam kemarahan (ayat 26-27), mencuri (ayat 28), mengeluarkan perkataan yang kotor atau tidak membangun (ayat 29), dan mendukakan Roh Kudus (ayat 30). Daftar dosa-dosa yang ditulis oleh Paulus di sini panjang dan spesifik, supaya kita bisa menaati kehendak Allah dengan sungguh-sungguh. Sumber: Judul Buku : Hancurkan Kuasa Iblis dalam Diri Anda Judul Artikel: Wujudkan Kemerdekaan Anda! Penulis : Pdt. Thomas J. Sappington Penerbit : Yayasan Andi dan OC International Yogyakarta, 1998 Halaman : 143 - 150 *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ PROFIL/SUMBER MISI ~~ ACTS International ==> http://www.gospelcom.net/actsi/ ACTS International (A Christian Teaching Service) adalah sebuah organisasi pelayanan non-profit di mana anggotanya berasal dari organisasi dan gereja-gereja interdenominasi. Tujuan dari ACTS adalah membantu gereja dalam memberitakan Injil kepada komunitas yang lebih luas -- khususnya melalui internet. ACTS mempunyai kerinduan agar Injil bisa diterapkan dalam pertumbuhan dan kedewasaan rohani, emosi, maupun jasmani dari setiap orang. APM (All Possible Means) Ministries ==> http://www.gospelcom.net/apm-ministries/ Misi dari APM Ministries adalah memperlengkapi para staf, pemimpin, dan jemaat gereja lokal untuk menyongsong tugas penginjilan di zaman budaya post-modern ini. APM Ministries berkomitmen untuk bekerja sama dengan gereja lokal dan berusaha menyediakan sarana-sarana yang dibutuhkan gereja untuk melakukan pelayanan outreach. Kerinduan APM Ministries adalah mempersiapkan gereja-gereja lokal supaya dapat mengenalkan Injil kepada banyak orang melalui segala cara yang mungkin digunakan (ALL POSSIBLE MEANS). *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ DOA BAGI MISI DUNIA ~~ I N D I A Pelayanan Mission India of Grand Rapids, Michigan, telah dikenal luas karena keberhasilannya dalam menjangkau jutaan orang India dengan Injil. Pelayanan misi yang dikenal dengan nama Seva Barat ini telah menerima penghargaan "Excellence in Training" dari India Missions Association. Setiap tahunnya, organisasi tersebut dapat melatih hampir 70 ribu pekerja dan kemudian masing-masing pekerja menjangkau 30 - 50 orang. [Sumber: Mission Network News, August 20th, 2004] Pokok Doa: ---------- * Bersyukur untuk pelayanan Mission India of Grand Rapids dalam menjangkau orang-orang India untuk Kristus. * Berdoa untuk para pekerja yang mengabarkan Injil di India, supaya mereka terus berjuang tak kenal lelah. Oleh karena itu berdoa juga supaya Allah memberi kekuatan kepada mereka. S E N E G A L Banyak gereja yang bertumbuh di wilayah suku terabaikan di Senegal, Afrika Barat. Perwakilan dari CB International, Glen Kendall mengatakan bahwa suku ini dikenal dengan nama Serer (sur-RARE). Suku ini sangat memuja jimat. Namun, sekarang banyak anggota sukunya yang mengenal Kristus. Kendall mengatakan bahwa ada beberapa alasan yang menyebabkan CB International berhasil menjangkau suku ini. Ada banyak misionaris yang meletakkan dasar bagi pelayanan ini. Banyak nasionalis berbakat menggunakan metode-metode yang sangat cocok secara budaya untuk membantu pertumbuhan gereja. Kendall mengatakan bahwa hal ini bukan berarti kisah tentang pelayanan misi bagi Suku Serer telah berakhir. "Ketika gereja di wilayah Suku Serer bertumbuh 15-20% setiap tahunnya sampai sekarang, itu baru sejumlah kecil karena masih ada ribuan orang yang belum mengenal Kristus." Suku Serer tidak hanya berkutat pada penginjilan terhadap suku mereka sendiri. Mereka juga mulai melayani Suku Wolof yang belum terjangkau Injil. [Sumber: Mission Network News, August 22th, 2004] Pokok Doa: ---------- * Bersyukur kepada Tuhan untuk orang-orang di Suku Serer yang telah mengenal Kristus. Doakan agar iman mereka terus bertumbuh dan gereja-gereja yang dirintis bisa dipakai untuk menjangkau lebih banyak orang. * Bersyukur atas kerinduan Suku Serer untuk menjangkau Suku Wolof. Berdoa supaya Allah memberi hikmat kepada Suku Serer, sehingga mereka dapat memberitakan Injil kepada Suku Wolof. B R A Z I L Selama musim panas ini, ribuan orang Kristen di seluruh penjuru dunia telah mengikuti perjalanan misi jangka pendek. Banyak di antara mereka adalah teknisi komputer, seperti Steve Granz dan Aaron Schiffer. Mereka pergi ke Brazil dengan JAARS (Jungle Aviation And Radio Service), sebuah organisasi yang mempercepat proses penerjemahan Alkitab dengan menyediakan pelayanan yang berkualitas bagi Wycliffe Bible Translators dan organisasi-organisasi lainnya. Granz mengatakan bahwa dia belajar banyak tentang misi ketika mengikuti perjalanan ini. "Seorang misionaris bukan hanya orang yang pergi untuk memberitakan Injil kepada orang lain. Ada misionaris- misionaris yang melakukan perjalanan untuk mendukung para pekerja yang saat ini sedang memberitakan Injil. Ada juga misionaris yang membantu proses penerjemahan Alkitab. Selain itu, ada pula orang- orang yang ahli di bidang konstruksi, teknologi, dan komputer." Sebagai contoh, keahlian teknis yang dimiliki Schiffer sangat menolong dalam memecahkan masalah komputer yang dialami para pekerja di Brazil. Dengan demikian, proyek penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa salah satu suku di Brazil dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Schiffer mengatakan, "Peristiwa tersebut sangat menyentuh hati saya. Pekerja ini telah menghabiskan begitu banyak waktu dalam melakukan penerjemahan ke dalam bahasa suku tersebut. Kehadiran saya di sini hanya membantu untuk memperbaiki komputer yang dipakainya. Saya hanyalah tukang yang bisa memperbaiki komputer dan itulah yang saya lakukan. Saya bersyukur karena bisa menjadi bagian kecil dari proyek penerjemahan besar yang sangat dibutuhkan oleh suku-suku terabaikan." [Sumber: Mission Network News, August 21th, 2004] Pokok Doa: ---------- * Bersyukur untuk perjalanan misi jangka pendek yang telah dilakukan oleh ribuan orang Kristen dari seluruh penjuru dunia karena perjalanan misi tersebut telah menolong banyak pelayanan misi. * Berdoa supaya melalui perjalanan misi ini, setiap peserta semakin rindu untuk terlibat lebih jauh dalam pelayanan misi yang akan datang. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ DOA BAGI INDONESIA ~~ KONI Pusat dan para Atlet Indonesia ----------------------------------- Olimpiade di Athena telah berakhir pada tanggal 29 Agustus yang lalu. Bersyukur untuk putra-putra Indonesia yang ikut mengharumkan nama bangsa dengan mempersembahkan medali untuk Indonesia. Olimpiade telah menjadi ajang kampanye bagi bangsa-bangsa di dunia untuk menunjukkan eksistensi mereka. Melihat fakta tersebut, maka kita perlu berdoa untuk KONI Pusat supaya dapat melatih putra-putri Indonesia agar bisa membawa bangsa Indonesia sejajar dengan negara- negara lain di kancah olah raga. Pokok Doa: ---------- * Bersyukur untuk para atlet Indonesia yang telah mempersembahkan medali-medali bagi bangsa kita tercinta dalam Olimpiade Athena 2004 kemarin. * Berdoa supaya melalui KONI, pemerintah dapat menyediakan sarana dan pra sarana yang memadai untuk mengembangkan dunia olah raga di Indonesia. * Berdoa untuk pengurus KONI, supaya diberi hikmat dalam mencari atlet-atlet daerah yang berpotensi di bidang olah raga. * Berdoa juga supaya pengurus KONI pusat dapat menjalin komunikasi yang baik dengan KONI daerah. * Berdoa untuk anak-anak Tuhan yang terlibat dalam KONI, baik sebagai pengurus atau pun atlet, supaya dipakai Allah untuk menjadi berkat bagi orang lain melalui profesi mereka. *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ SURAT ANDA ~~ Dari: <Dedy_Nitya@> >Saya, Dedy Soehardjito, dari Gereja Kemah Injil Indonesia-Jemaat >Kalvari, Tembagapura-Papua. Saya sangat berterima kasih atas >informasi yang selalu dikirim melalui e-Jemmi. Setelah saya muat >artikel yang di kutip dari Judul Buku: From Jerusalem to Irian Jaya >-- A Biographical History of Christian Missions (Penulis: Ruth >A. Tucker), banyak Jemaat yang menanyakan di mana kami bisa >beli/mendapatkan buku ini. Mengingat Jemaat kami kebanyakan berasal >dari Papua (pegunungan), yang dulunya dilayani oleh MAF, mereka >rindu untuk bisa membaca buku tersebut. Bila Ibu mempunyai info >bagaimana kami bisa mendapatkan buku ini, akan sangat membantu >Jemaat kami. >Demikian, terima kasih atas bantuannya dan Tuhan memberkati. Amin. >Salam, Dedy Redaksi: Terima kasih atas kiriman surat dari Tembagapura-Papua. Buku "From Jerusalem to Irian Jaya" yang Anda maksud tersebut ditulis dalam bahasa Inggris. Untuk mengetahui informasi tentang keberadaan buku tersebut dan cara memesannya, Anda bisa berkunjung ke Situs Amazon.com -- salah satu situs toko buku online terbesar di dunia di alamat: ==> http://www.amazon.com Selain ke Situs Amazon.com, Anda juga bisa berkunjung ke Situs U.S. Center For World Mission (USCWM) di alamat: ==> http://www.uscwm.org/ USCWM memproduksi dan menerbitkan bahan-bahan yang dipakai untuk memotivasi dan memperlengkapi anggota tubuh Kristus untuk bersama- sama menggenapi rencana misi Allah. Adapun data mengenai buku tersebut: Judul : From Jerusalem to Irian Jaya -- A Biographical History of Christian Missions Penulis : Ruth A. Tucker Penerbit: The Zondervan Corporation, Grand Rapids, Michigan, 1983 ISBN : 0-310-45931-1 Demikian informasi dari kami. Silakan menjelajahi kedua situs tersebut di atas untuk mendapatkan jawaban lengkap atas pertanyaan Anda. Selamat berkunjung! *=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*= ~~ URLS Edisi Ini ~~ * AMG International http://amg.gospelcom.net/amg/ * JAARS http://www.jaars.org/ * Mission Network News http://www.missionnetworknews.org/ _____________________________ DISCLAIMER ____________________________ Bahan-bahan dlm Buletin e-JEMMi disadur dengan izin dari banyak pihak Copyright(c) 2004 oleh Buletin e-JEMMi --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Situs YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ______________________________________________________________________ Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat Anda kirimkan: Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi@xc.org>, atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org> Staf Redaksi: Natalia Endah S., Ratri, Djoko, Tesalonika, dkk. ______________________________________________________________________ Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk berhenti, kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk Situs e-MISI http://www.sabda.org/misi/ Untuk Arsip Buletin e-JEMMi http://www.sabda.org/publikasi/misi/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |