Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2002/35 |
|
e-JEMMi edisi No. 35 Vol. 5/2002 (28-8-2002)
|
|
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Jurnal Elektronik Mingguan Misi (JEMMi) Agustus 2002, Vol.5 No.35 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ SEKILAS ISI: o [Editorial] o [Artikel Misi] : Robert Raikes Memulai Sekolah Minggu o [Profil/Sumber Misi] : Mengenal AYUB o [Doa Bagi Misi Dunia]: Cina, Afrika, Haiti o [Doa Bagi Asia] : Laos o [Doa Bagi Indonesia] : Pelayanan Anak Jalanan o [Dari Meja Redaksi] : Ralat -- "Merekam" vs "Menerjemahkan" o [Surat Anda] : Terus Mendapat Kiriman e-JEMMi o [URLs Edisi Ini] *********************************************************************** Anda diijinkan mengutip/mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi (sebagai penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia). Thanks. *********************************************************************** ~~ EDITORIAL ~~ Salam Sejahtera. Beberapa tahun terakhir ini jumlah anak yang mengamen dan meminta- minta sedekah dari pengendara mobil/kendaraan yang kebetulan lewat di perempatan jalan semakin banyak. Pernahkah anda memikirkan bagaimana hidup anak-anak jalanan itu nantinya? Peran apa yang dapat kita lakukan sebagai orang Kristen untuk menolong mereka? Artikel Misi yang ditampilkan dalam edisi ini diharapkan dapat memberi inspirasi agar kita terdorong menolong anak-anak jalanan yang terlantar di sekitar kita. Silakan simak salah satu artikel yang ditulis dalam buku "100 Peristiwa Penting dalam Sejarah Kristen" yang mengisahkan tentang perjuangan Robert Raikes dalam mendidik anak-anak jalanan dan mengenalkan mereka kepada kasih Kristus. Pelayanan yang dilakukan Robert Raikes ini menjadi cikal bakal Sekolah Minggu yang diadakan di gereja-gereja sampai saat ini. Selamat melayani. Staf Redaksi ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ ARTIKEL MISI ~~ ROBERT RAIKES MEMULAI SEKOLAH MINGGU ==================================== (1780) Atas permintaan Robert Raikes, seorang editor surat kabar yang baik, Ny. Meredith menerima segerombolan anak jalanan di dapur rumahnya di Sooty Alley. Raikes bahkan membayar Ny. Meredith satu shilling setiap hari Minggu untuk mengajar anak-anak yang berpakaian compang- comping ini membaca Alkitab dan mengulanginya di luar kepala. Tetapi anak-anak ini luar biasa bandelnya. Mereka adalah anak-anak yang terkungkung di sebuah pabrik yang basah dan gelap di Gloucester, Inggris, selama enam hari dalam satu minggu. Mereka hanya mendapat kesempatan bergembira ria pada hari Minggu, dan pada hari-hari Minggu itulah mereka menjadi liar. Setiap Minggu para petani dan pemilik toko merasa takut pada kenakalan anak-anak ini. Robert Raikes berharap bahwa "Sekolah Minggu" ini akan mengubah hidup anak- anak itu, namun mereka membawa kebiasaan mereka yang menjijikkan dan mengerikan itu ke dapur Ny. Meredith. Ny. Meredith tidak sanggup menangani mereka. Raikes tidak membiarkan niatnya pupus. Ia memindahkan Sekolah Minggunya ke dapur Ny. King tempat May Critchley mengajar mereka dari pukul 10.00 sampai pukul 12.00 siang dan dari pukul 13.00 sampai dengan pukul 17.00 pada petang hari. Ia menghendaki anak-anak hadir setelah tangan dicuci dan rambut disisir. Dalam waktu yang singkat anak-anak itu mau belajar. Tidak lama kemudian terkumpul sembilan puluh anak menghadiri Sekolah Minggu pada setiap hari Minggu. Perlahan-lahan mereka belajar membaca. Hal ini bukanlah upaya pertama Raikes bagi pembaruan masyarakat. Sebagai seorang editor Gloucester Journal yang berpikiran liberal, ia sangat sadar akan roda kemiskinan dan kriminalitas. Orang-orang yang tidak dapat membayar utang dipenjarakan, dan ketika mereka keluar, tidak ada kehidupan bagi mereka. Maka mereka terdorong berbuat kejahatan lagi. Selama bertahun-tahun Raikes berupaya bekerja sama dengan mantan napi untuk membantu mereka agar tidak berbuat kejahatan lagi, namun sia-sia. "Dunia bergerak maju di atas kaki anak-anak kecil." Kalimat yang berasal dari Raikes itu mengungkapkan pemikiran tentang dimulainya Sekolah Minggu ini. Para orang dewasa telah berjalan terlalu jauh, tetapi anak-anak baru memulainya. Masalah yang dihadapinya ialah ketidaktahuan. Anak-anak dari keluarga kurang mampu tidak pernah mendapat kesempatan pergi ke sekolah -- mereka harus bekerja untuk membantu keluarga mereka. Akibatnya, mereka tidak dapat beranjak dari kemiskinan. Namun, jika mereka dapat belajar pelajaran dasar pada hari Minggu -- membaca, menulis, berhitung dan moralitas alkitabiah -- maka suatu saat mereka mungkin mengubah semuanya itu. Jadi, eksperimen itu berawal di Sooty Alley. Lambat-laun ide ini bertumbuh. Pada tahun 1783, dengan kepercayaan diri bahwa eksperimennya telah berhasil, Raikes mulai mengumumkannya dalam harian yang diterbitkannya. Dengan hati-hati ia melaporkan alasan dan hasilnya. Ide tersebut menjadi populer. Orang-orang Kristen yang terpandang mendukung ide tersebut. John Wesley menyukainya, dan kelompok Wesley pun mulai melakukannya. Penulis populer, Hannah More, mengajar agama dan memintal pada gadis-gadis di Cheddar. Seorang pedagang dari London, William Fox, pernah menyumbangkan ide serupa, namun memutuskan menunjang proyek Raikes. Pada tahun 1785, Fox mendirikan perkumpulan untuk menunjang dan mendukung banyak Sekolah Minggu di berbagai kawasan di Inggris. Ratu Charlotte pun membenarkan Sekolah Minggu tersebut. Ia memanggil Raikes untuk mendengarkan hal itu dan kemudian ia mengijinkan namanya dipakai untuk upaya pengumpulan dana yang dilaksanakan Fox. Kemasyuran membawa pertentangan juga dari para konservatif yang takut akan terganggunya hari Sabat dan oleh para pedagang yang khawatir akan kehilangan bisnis pada hari Minggu. Ada beberapa teman Raikes yang mengejeknya "Bobby Wild Goose (pengejar sesuatu yang tidak mungkin tercapai) dan Resimen Gembelnya". Namun, hingga tahun 1787, ada seperempat juta anak-anak menghadiri Sekolah Minggu di Inggris. Lima puluh tahun kemudian, ada 1,5 juta anak di seluruh dunia yang dididik oleh 160.000 tenaga pengajar. Yang menggembirakan ialah perkembangan Manchester pada tahun 1835. Sekolah Minggu tersebut terdiri dari 120 tenaga pengajar, yang 117 di antara mereka adalah mantan murid-murid Sekolah Minggu itu sendiri. Dua perubahan besar telah terjadi pada tahun-tahun berikutnya. Pada awalnya, guru-guru di sana dibayar, tetapi lambat-laun hal itu telah menjadi aktivitas sukarela. Pada awalnya, kurikulum terdiri dari membaca, menulis dan berhitung -- dengan Alkitab dipakai sebagai teks yang tersedia. Ketika Sekolah Minggu mendapat dana yang lumayan, mereka dapat mengadakan buku-buku teks lain. Tetapi, ketika pendidikan umum berkembang, Sekolah-sekolah Minggu memusatkan perhatiannya pada pelajaran Alkitab saja. Gerakan Sekolah Minggu merupakan fenomena besar di Inggris dan Amerika, dengan implikasi religius maupun sekuler. Hal ini terjadi di tengah-tengah kebangkitan rohani yang membalikkan Gereja dari kelesuan dan mungkin juga telah menyelamatkan Inggris dari bencana revolusi yang dahsyat. Perlahan-lahan orang-orang Kristen yang kaya mulai sadar akan tanggung jawab mereka terhadap kaum miskin. Gerakan Sekolah Minggu telah menanamkan benih pendidikan umum dan merevolusi pendidikan agama, khususnya ketika dihidupkannya pencetakan materi- materi agama. Pada akhir tahun 1800-an, gerakan Sekolah Minggu memberikan Gereja puluhan kidung baru. Hasil paling besar adalah anak-anak muda yang tak terhitung jumlahnya, yang telah tergerak oleh interaksi sederhana dari pendidikan Sekolah Minggu. Sumber: Judul Buku : 100 Peristiwa Penting dalam Sejarah Kristen Penulis : A. Kenneth Curtis, J. Stephen Lang, dan Randy Petersen Judul Artikel: Tahun 1780 -- Robert Raikes Memulai Sekolah Minggu Penerbit : PT BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1991 Halaman : 111 - 113 Situs PEPAK : http://www.sabda.org/pepak/pustaka/020178/ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ PROFIL/SUMBER MISI ~~ MENGENAL AYUB (ASOSIASI YAYASAN UNTUK BANGSA) ==> http://www.ayub.net/ atau ==> http://www.ayub.org/ Dalam Warta AYUB Edisi Mei-Juni/2002 terdapat deskripsi tentang pelayanan AYUB (Asosiasi Yayasan untuk Bangsa) sebagai berikut: "AYUB (Asosiasi Yayasan untuk Bangsa), merupakan suatu lembaga yang interdenominasi yang lahir dari kerinduan untuk membentuk jaringan terpadu bagi semua yayasan Kristiani di Indonesia yang memiliki misi yang sama, yaitu menjadi saluran berkat Kristus bagi sesama. Pada saat ini telah terdapat lebih dari 1000 yayasan Kristiani di seluruh Indonesia dan melalui Munas I AYUB yang diselenggarakan tgl. 14-16 September 1999 telah terhimpun 250 yayasan Kristiani yang sepakat membentuk AYUB (Asosiasi Yayasan Untuk Bangsa) melalui notaris Zacharias Omawele, SH dengan akte untuk AD no. 9, tgl. 16/9/99 dan ART no. 23, tgl. 30/9/99; sungguh suatu potensi besar untuk mengembangkan sesuatu bagi bangsa dan negara tercinta ini. Setiap yayasan Kristiani sebenarnya sama yaitu: menyampaikan kasih Kristus kepada yang membutuhkan pertolongan melalui gerakan kemasyarakatan dan sosial. Tetapi dengan begitu banyaknya yang membutuhkan pelayanan, namun begitu terbatasnya sumber daya yang ada, kita perlu meningkatkan efesiensi dan kerja sama harmonis dalam hal intensitas dan koordinasi demi memenuhi Amanat Agung Kristus. Maka perlu ada satu wadah pemersatu yang bersifat interdenominasi dan mewakili setiap denominasi yang ada untuk berfungsi sebagai 'urat dan sendi' seperti yang tertulis dalam Kolose 2:19, "... dari mana seluruh seluruh tubuh yang ditunjang dan diikat menjadi satu oleh urat-urat dan sendi-sendi ...." di dalam mewujudkan kerinduan hati Allah untuk memulihkan dan memberkati bangsa ini. Visi AYUB: Bersatu dan bersehati di dalam kasih Kristus untuk menjadi berkat bagi bangsa. Misi AYUB: - Menjalin persahabatan lintas agama dan lintas suku bangsa. - Mensinergikan upaya bersama menghadapi tantangan dalam pelayanan. - Menjadi katalisator di dalam kerjasama antar anggota untuk saling melengkapi setiap kekurangan. - Untuk memperluas jangkauan dan mendukung pelayanan setiap yayasan. - Mendukung upaya penggenapan Firman Tuhan di Yohanes 17:21, "... supaya mereka menjadi satu ...." - Menyalurkan berkat dalam bidang material, non-material dan informasi." Sumber: http://www.ayub.net/ Warta AYUB Edisi Mei-Juni/Thn. III/2002 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ DOA BAGI MISI DUNIA ~~ C I N A "Seorang dari pekerja kami membawa beberapa Alkitab ke sebuah gereja rumah yang ada di Cina Tengah, dan memberikannya kepada dua orang petobat baru, Lily dan Zhang." demikian laporan dari perwakilan Open Doors. Sekitar dua tahun kemudian, seorang pekerja lainnya dari Open Doors melayani di kota dimana Lily dan Zhang tinggal. Pekerja ini bertemu Lily dan Zhang; dan dia ingin mengetahui apa yang dikerjakan dua bersaudara itu sejak mereka menerima Kristus sebagai Juruselamat. Dengan malu-malu dan wajah merona dua gadis ini menundukkan kepala mereka seolah-olah mereka menghadapi sebuah ujian. "Kami merintis gereja," jawab dua gadis itu. "Berapa jumlahnya?" Dua gadis itu saling memandang dan berkata: "Hanya 29 gereja." Terpana dengan jawaban itu, pekerja itu menanyakan jumlah jemaat gereja yang ada. "Di gereja yang terkecil, hanya ada sekitar 300 jemaat yang mengikuti persekutuan doa, dan di gereja yang terbesar tidak lebih dari 5.000 jemaat yang mengikuti persekutuan doa." jelas mereka dengan rendah hati. "Laporan seperti itu tampaknya sulit dipercaya, namun dalam Open Doors sering mendengar laporan-laporan seperti itu." Sumber: FridayFax, July 19, 2002 * Naikkan syukur untuk berdirinya beberapa gereja perumahan dan ribuan jemaat yang terus bertambah di Cina. Berdoa untuk para petobat baru agar menjadi saksi-saksi Kristus dan perintis gereja yang efektif seperti Lily dan Zhang. * Doakan pelayanan Open Doors di Cina agar dapat melakukan proses follow-up bagi para petobat baru dan juga gereja-gereja baru yang dirintis. A F R I K A Para staf dan mahasiswa perwakilan dari semua gerakan IFES (International Fellowship of Evangelical Students) di Afrika telah berkumpul di Bamako, Mali untuk mengadakan konferensi pada tanggal 18-30 Agustus 2002. Tema konferensi ini adalah: "Yesus Kristus: Harapan bagi Afrika di Milenium Ketiga" (Jesus Christ: The Hope for Africa for the Third Millennium). Selain mengucap syukur untuk segala yang Allah kerjakan di Afrika, para peserta konferensi mengevaluasi pelayanan penginjilan yang telah mereka lakukan, dan pendidikan bagi para mahasiswa Kristen. Para peserta juga bertukar pikiran tentang cara-cara bagaimana menjadi saksi-saksi Kristus yang lebih efektif. Afrika menghadapi rintangan-rintangan yang sangat besar di bidang ekonomi, kerusuhan, dan penyebaran penyakit AIDS. Femi Adeleye (Sekretaris Regional) menuliskan: "Resolusi-resolusi dari konferensi ini diharapkan dapat memberikan semangat baru untuk mewujudkan transformasi masyarakat." Beberapa pemimpin yang mengikuti konferensi di Bamako ini memiliki beban berat dalam pelayanan. Mereka butuh penyegaran rohani bagi kehidupan mereka secara pribadi, dan bagi pelayanan yang mereka lakukan. Subject: IFES Prayerline: Africa, 22 Aug 2002 * Doakan supaya para peserta yang mengikuti konferensi di Bamako ini dapat menghasilkan resolusi-resolusi sehingga dapat mewujudkan tranformasi masyarakat di Afrika dan dapat menjadi saksi-saksi Kristus secara lebih efektif lagi. * Berdoa agar melalui konferensi ini para peserta merasakan jamahan Allah dan rohani mereka disegarkan untuk meneruskan pelayanan- pelayanan yang telah mereka lakukan di tempatnya masing-masing. H A I T I Orang-orang awam di Haiti didorong untuk terlibat dalam pelayanan misi. Men for Missions, organisasi orang awam yang bekerja sama dengan/untuk OMS International, mendorong para orang awam di Haiti supaya memberikan dan mengerjakan kerinduan yang ditaruh Allah dalam hati mereka. Salah satu program dari Men for Missions adalah Operation Saturation -- program untuk mengenalkan Kristus bagi semua penduduk Haiti hingga tahun 2004 dengan cara mendistribusikan radio yang memiliki saluran tertentu. Sejak tahun 1958 OMS International telah memiliki stasiun radio yang memancarkan siaran Injil di Haiti yang sungguh-sungguh membutuhkan hal tersebut. Tujuan OMS International adalah mendistribusikan sebanyak 250.000 radio bagi penduduk Haiti sampai akhir tahun 2004 nanti. Sebanyak 30.000 radio telah dibagikan dan OMS International terus melanjutkan siarannya sehingga para penduduk Haiti dapat mengenal Yesus. Diharapkan melalui siaran rohani dan radio-radio yang dibagikan dapat menolong mereka untuk bertumbuh menjadi murid-murid Kristus. Sumber: Mission Network News, August, 8th 2002 * Bersyukur untuk pelayanan yang dilakukan Men for Missions dan OMS International bagi penduduk Haiti. Berdoa agar pelayanan ini dapat menggerakkan orang awam untuk terlibat dalam pelayanan misi. * Doakan agar pembagian radio dan siaran rohani yang dipancarkan oleh OMS International dapat secara efektif menjangkau penduduk Haiti. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ DOA BAGI ASIA ~~ L A O S (Republik Rakyat Demokratis Laos) Luas 236.800 km2 dan merupakan bagian Indocina di antara negara Thailand, Vietnam dan Cina. Bergunung-gunung dan 50% merupakan hutan. Jumlah penduduk: 5.433.036 ---------------------------------------------- Penduduk Jumlah Pertumbuhan/th. Kepadatan ---------------------------------------------- 1995 4.583.000 2,4% 19/km2 2000 5.433.036 2,62% 23/km2 ---------------------------------------------- Mayoritas tinggal di dataran rendah sepanjang sungai Mekong. Suku bangsa: Lebih dari 103 suku bangsa yang diketahui; namun belum semua daerah diselidiki. Selama th. 1975 - 1979 lebih dari 10% penduduk mengungsi dari negaranya. Bebas buta huruf 57%. Bahasa nasional: Bhs. Lao. Jumlah bahasa: 90 Ibu kota: Vientiane (377.500 orang). Penduduk perkotaan 16%. Ekonomi: Mata pencaharian pertanian. Perang Vietnam, pelaksanaan ekonomi Marxist yang membawa malapetaka th. 1975-1979, pelarian ahli-ahli, birokrasi yang membingungkan dan kurangnya transportasi yang murah ke pelabuhan laut menyebabkan Laos menjadi salah satu negeri termiskin di Asia. Tekanan ekonomi merangsang pembaharuan secara luas dan menciptakan ekonomi pasar. Pendapatan per orang US $ 170 (0,8% dibanding USA). Politik: Merdeka dari Perancis th. 1954. Pasukan komunis Laos dan Vietnam menaklukkan seluruh negara th. 1975. Terdapat kegiatan gerilyawan anti pemerintah yang besar di barat laut. Sebagai kancah perselisihan di antara negara-negara adikuasa sampai th. 1990. Th. 1992 para pemimpin komunis masih menguasai kekuatan politik sepenuhnya, meskipun ada kebebasan ekonomi. STATISTIK AGAMA Agama: Penganiayaan komunis terhadap orang Kristen sangat hebat th. 1975-1978. Sesudah itu pembatasan berkurang, meskipun gereja tetap dicurigai, bahwa ada potensi untuk melakukan kegiatan anti- pemerintah dan karena itu diawasi. Penginjilan umum, pembangunan gereja dan hubungan dengan organisasi luar negeri masih dibatasi. Ajaran Budha kembali menarik minat karena pengaruhnya di masa lampau. Tidak beragama 4,20%, terutama komunis. Animisme 31,20%. Mayoritas suku-suku terpencil. Animisme juga melekat kuat di antara orang Budha. Budha 61,05%. Mayoritas masyarakat di dataran rendah Lao. Agama-agama Cina 0,50%. Islam 1,10%. Minoritas Cham. Kristen 1,85%. Pertumbuhan 6,2%. POKOK-POKOK DOA 1. Banyak orang Laos yang belum diinjili. Setelah sekian tahun kerja keras dari misionaris-misionaris CMA dan Kristen Bersaudara, mereka melihat terobosan yang penting di kalangan orang Hmong, Khmu dan Ngeq (separuh lebih dari 4.000 orang Ngeq adalah Kristen). Doakan perubahan situasi yang akan membuka seluruh negara ini untuk pekabaran Injil. 2. Gereja banyak menderita di tahun-tahun permulaan di bawah pemerintahan Komunis. Dua pertiga dari semua orang Kristen melarikan diri, banyak kembali ke hidup lama, tapi sisanya tetap setia dalam melewati pengasingan bertahun-tahun. Banyak yang bertobat pada tahun-tahun berikutnya dan gereja terus-menerus bertumbuh. Doakanlah: a. Kebebasan penuh bagi penginjilan serta perintisan dan pembangunan Gereja. b. Penggunaan kebebasan yang ada secara efektif untuk kesaksian pribadi. c. Visi penginjilan terhadap suku-suku minoritas. d. Persatuan yang efektif di antara para pemimpin dari hampir 250 gereja Injili di negara ini. 3. Pelayanan misi tidak diperbolehkan secara resmi, tetapi sejumlah orang asing melayani dengan cukup bebas melalui 11 organisasi swasta yang memberikan bantuan. Berdoalah agar pintu dibuka kembali untuk penerjemah-penerjemah Alkitab, perintis-perintis gereja dan guru-guru Alkitab -- pelayanan rohani ini paling dibutuhkan. Doakan juga untuk orang asing agar bijaksana dalam hubungannya dengan para pemimpin gereja di Laos, baik dalam penyaluran bantuan maupun dalam pelayanan. 4. Pelayanan Bantuan Kristen. a. Penyebaran Alkitab melalui Lembaga Alkitab dan Persatuan Alkitab. Doakan agar benih Firman Allah dapat disebarluaskan dengan bebas. b. Penerjemahan Alkitab. Berdoalah agar penyelidikan bahasa yang memadai dapat segera dilakukan, karena ada banyak sekali bahasa suku yang berbeda-beda. Doakan agar program-program komputer yang mempermudah penerjemahan bahasa suku dapat dipakai secara efektif, supaya setiap suku mendapat Firman Tuhan secepat mungkin. c. Lembaga Rekaman Injil yang telah menyiapkan kaset khotbah dalam 90 bahasa di Laos. d. Radio Kristen. FEBC menyiarkan siaran radio 16 jam seminggu dalam bhs. Laos, Hmong, Khmu dan Lahu. Doakan agar pelayanan ini diterima dengan baik bagi mereka yang belum terjangkau. Bahan diringkas dari sumber: * Judul Buku : Doakanlah Asia! [Buku Asli "OPERATION WORLD"] Judul Artikel: Laos Penulis : Patrick Johnstone Penerbit : Yakin dan WEC, 1995; WEC International, 2001 * Update/Web : http://www.operationworld.org/ * CD-ROM SABDA [Nomor Topik: 18926] < order-cd@in-christ.net > ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ DOA BAGI INDONESIA ~~ Pelayanan Anak Jalanan ---------------------- Semakin hari semakin banyak anak jalanan yang kita temui saat melintasi perempatan lampu merah di kota kita masing-masing. Ada beberapa organisasi/yayasan Kristen yang terbeban untuk melayani anak-anak jalanan dan anak-anak miskin. * Berdoa untuk organisasi/yayasan yang terbeban menjangkau dan melayani anak-anak jalanan itu sehingga melalui pelayanan mereka anak-anak itu bisa mengenal kasih Tuhan. * Berdoa supaya Allah memberikan hati yang penuh belas kasih kepada anak-anak-Nya sehingga mereka dapat menjadi saluran-saluran berkat bagi mereka yang kekurangan. * Doakan agar anak-anak tsb. mempunyai kesempatan untuk memiliki hidup yang lebih baik dan terarah serta masa depan yang berarti melalui orang-orang yang terbeban melayani mereka. * Berdoa agar anak-anak jalanan itu tidak terjerumus untuk melakukan tindak-tindak kejahatan dan kekerasan serta obat-obat terlarang. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ DARI MEJA REDAKSI ~~ RALAT -- "Merekam" vs "Menerjemahkan" ------------------------------------- Ada informasi yang kurang tepat dan kurang lengkap yang kami tulis dalam e-JEMMi edisi 034/2002 yang membahas tentang "Rekaman Injil": Sebelumnya tertulis: "Gospel Recordings juga telah MENERJEMAHKAN Injil ke dalam 419 bahasa suku yang ada di Indonesia!!!" Informasi yang betul seharusnya adalah: "Gospel Recordings juga telah MEREKAM BAGIAN/AYAT/TRAKTAT Injil ke dalam 419 bahasa suku yang ada di Indonesia!!!" * Terus doakan proses perekaman bagian/ayat/traktat Injil dan para pekerja yang melakukannya. Juga jangan lupa untuk mendoakan proses penerjemahan Injil dan para penerjemah. Sekaligus doakan cara-cara yang dipakai untuk menyebarkan rekaman dan traktat Injil ke seluruh suku di Indonesia!! !! !! !! !! !! ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ SURAT ANDA ~~ Dari: "Jack P" <jack_p@> >Shalom, >Saya mendapat kiriman info e-JEMMI dari seorang sahabat di Papua. >Saya sungguh diberkati dan mendapat tambahan info dari berita tsb. >Apakah saya bisa terus mendapatkan kiriman berita? >Terima kasih banyak sebelumnya. >In Him, Jack Redaksi: Kami sangat senang Anda mendapat berkat dari berita e-JEMMi. Puji Tuhan! Kami telah mendaftarkan alamat email Anda untuk menjadi pelanggan e-JEMMi yang terbit sekali minggu. Kami rindu Anda juga dapat membagi-bagikan berkat e-JEMMi ini kepada orang-orang lain yang Anda kenal. Bila Anda mempunyai cerita/berita/kesaksian/info ... silakan berpartisipasi dengan mengirimkannya ke Redaksi ... ;-). Tuhan memberkati. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~ URLS Edisi Ini ~~ * FridayFax http://www.egroups.com/groups/FridayFax/ * IFES http://www.ifesworld.org/some_recent_news.htm * Mission Network News http://www.missionnetworknews.org/ ______________________________ DISCLAIMER ____________________________ Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari macam-macam pihak. Copyright(c) 2002 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN ______________________________________________________________________ Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat anda kirimkan: Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi-JEMMi@xc.org>, atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org> Staf Redaksi: Natalia Endah S., Meilina, Heru, Jimmi, dkk. ______________________________________________________________________ Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk berhenti, kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org Untuk Situs e-MISI dan e-JEMMi http://www.sabda.org/misi/ Untuk Arsip e-JEMMi http://www.sabda.org/publikasi/misi/ ______________________________________________________________________ "Allah memberkati kita agar menjadi saluran berkat bagi orang lain."
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |