Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2006/34 |
|
e-JEMMi edisi No. 34 Vol. 09/2006 (23-8-2006)
|
|
Agustus 2006, Vol.9 No.34 _____________________________ e-JEMMi _____________________________ (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ______________________________________________________________________ SEKILAS ISI EDITORIAL PROFIL BANGSA : Pakistan KESAKSIAN MISI : Bagaimana Tata Cara Upacaranya? SUMBER MISI : Jaminan Allah -- About Isa, Pelatihan Misi -- DCI DOA BAGI MISI DUNIA: Indonesia, Senegal, Kongo DOA BAGI INDONESIA : Jemaat di Pedalaman SURAT ANDA : Dukungan Doa ______________________________________________________________________ "GOD BLESS YOU TO BLESS OTHER" ______________________________________________________________________ EDITORIAL Salam kasih, Tiada hentinya e-JEMMi menampilkan profil negara dan bangsa-bangsa di dunia. Ini dimaksudkan bukan sekadar untuk menambah wawasan para pembaca saja. Juga bukan untuk mendiskreditkan pemerintah negara atau bangsa-bangsa tersebut. Profil bangsa yang ditampilkan adalah sebuah ajakan agar kita tidak hanya berpangku tangan dan merasa berpuas diri melihat gereja yang jemaatnya makin bertambah, atau persekutuan dan KKR yang semakin sering diadakan di mana-mana. Di belahan dunia yang lain, masih banyak sekali orang yang belum pernah mendengar berita tentang Penciptanya sendiri, tentang keselamatan yang telah Ia berikan lewat sebuah pengorbanan Kristus, tentang Yesus yang penuh kasih yang selalu mau membuka tangan-Nya bagi mereka yang lemah, miskin, dan teraniaya. Pakistan adalah negara yang kami tampilkan dalam profil bangsa kali ini. Anda bisa melakukan sesuatu untuk mereka! Paling tidak lewat doa karena doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya (Yak. 5:16). Jangan lupakan pula negara kita, Indonesia, serta Kongo dan Senegal yang membutuhkan doa-doa Anda. Staf Redaksi e-JEMMi, Ary ______________________________________________________________________ PROFIL BANGSA PAKISTAN ======== Sebuah Negara yang Belajar Bertahan dalam Penderitaan KEADAAN GEOGRAFI Luas : 796.095 km2 Penduduk : 162.493 jiwa Ibu kota : Islamabad Suku bangsa : Panjabi : 56,4% Urdu : 7,6% Indo-Iran : 18,5% Suku-suku Utara : 2,0% Lain-lain : 15,5% Bahasa resmi: Bahasa Urdu Selain itu masih ada ± 70 bahasa lagi Agama : Islam : 96% Hindu : 1,5 - 2% Kristen : 1,5 - 2% SEJARAH Pada tahun 1876 Pakistan masih dikenal sebagai sebuah bagian dari Kerajaan Inggris-India. Tetapi pada abad ke-20, rakyat yang beragama Islam berjuang untuk merdeka dari negara Inggris. Akhirnya, pada tahun 1947 India dibagi dan Pakistan memproklamirkan kemerdekaannya. Lewat undang-undang pertama pada tahun 1956 Pakistan dijadikan sebagai Republik Islam. Lima belas tahun berikutnya, Pakistan Timur memisahkan diri dari Pakistan dan memproklamirkan diri sebagai negara Bangladesh. Tiga kali Pakistan berperang dengan India, oleh karena kedua-duanya ingin berkuasa atas Kashmir. Selain itu, pemerintahan Pakistan beberapa kali dibubarkan dan dibentuk lagi. Sampai akhirnya pada tahun 1999, Jendral Musharraf merebut kekuasaan dan mulai mengatur negara Islam ini. Presiden Musharraf mendukung Amerika Serikat dalam kampanye memberantas terorisme. Oleh karena sikap inilah, Presiden Pakistan sering dikritik oleh kaum Islam yang fanatik dan konservatif. AGAMA KRISTEN Sejak tahun 1833, para misionaris berusaha untuk membawa Injil ke negara yang indah ini. Sampai hari ini penginjilan tetap sangat sulit. Kekerasan, diskriminasi dan penganiayaan, serta ketakutan dan intimidasi sering dihadapi murid Kristus di situ. Pakistan masih diwarnai intoleransi beragama sehingga orang tidak bebas memilih agama sesuai dengan suara hati mereka. Seperti peristiwa 12 Nopember 2005, di mana dua ribu orang Pakistan menyerang sebuah desa bernama Sanglahill dengan 450-500 keluarga Kristen di dalamnya dan merusak tiga gedung gereja dan beberapa gedung lainnya. Sejak gempa bumi, banyak pekerja Kristen asing datang untuk membawa bantuan dan turun tangan untuk korban bencana tersebut. GEMPA BUMI Pada 8 Oktober 2005, gempa bumi yang dahsyat melanda Kashmir. Gempa yang menghancurkan ini terjadi di kota dan desa-desa di daerah pegunungan yang amat sangat sulit untuk dijangkau; apalagi pada musim dingin di mana es dan salju melanda daerah tersebut. Bahkan cuaca dingin tersebut bisa mencapai belasan derajat di bawah nol. Sukarelawan asing yang ingin membantu rakyat yang sangat menderita sering dipersulit oleh konflik politik antara Pakistan dan India. Selain itu, pemerintah Pakistan sulit menerima bantuan dari tangan negara Kristen, walaupun tiga juta korban hampir mati kedinginan karena kehilangan tempat tinggal mereka. Pengobatan juga sangat sulit. Poliklinik Kristen Kunhar di daerah bencana mengalami kerusakan yang besar dan sedang dibantu oleh saudara seiman dari luar negeri. Banyak pasien dapat tertolong, tetapi bagi 50.000 korban lainnya bantuan datang terlambat sehingga bagian dari tubuh mereka seperti kaki atau tangan harus diamputasi. Sampai sekarang mereka masih menunggu kaki atau tangan palsu agar bisa mencari nafkah lagi. POKOK DOA: 1. Kita patut bersyukur atas orang Kristen yang tetap bertahan di negara yang sulit menerima kekristenan ini. 2. Mari mengucap syukur atas badan-badan misi yang setia melayani di Pakistan sejak tahun 1833. 3. Berdoalah agar pemerintahan Pakistan sungguh-sungguh takut akan Tuhan dan melayani rakyat dengan baik. 4. Doakan agar angka korupsi yang tinggi dapat diberantas. 5. Doakan kaum wanita yang tidak bebas bergerak seperti di Indonesia. 6. Doakan agar penginjilan dapat dilaksanakan dengan baik, supaya Kabar Baik dapat dipahami oleh orang Pakistan sesuai dengan kebudayaan mereka. 7. Berdoalah agar negara ini makin terbuka bagi Kabar Baik dan orang-orang dari luar. 8. Doakan orang Kristen yang sedang ditekan bahkan mengalami penganiayaan agar tetap kuat. 9. Berdoalah agar pemimpin-pemimpin Kristen lebih terdidik lagi dan dapat membina jemaat mereka dengan baik. 10. Doakan agar film Yesus, siaran radio, TV Kristen, serta internet dapat dipakai untuk pekabaran Injil di Pakistan. 11. Doakan pula para misionaris yang melayani. 12. Doakan juga setiap orang Pakistan di luar negari, secara khusus di dunia Barat agar mereka diselamatkan di situ. 13. Berdoalah bagi para korban bencana alam, agar cepat tertolong dan tidak bergantung pada pertolongan dari luar lagi. 14. Doakan agar pelayanan poliklinik Kunhar bisa menjadi berkat bagi banyak orang. Bahan diambil dan diedit dari sumber: Judul buletin: Buletin Terang Lintas Budaya, Edisi 64 2006 Penerbit : YPI Indonesia Halaman : 4 - 6 Situs : http://www.wec-int.org/swi ______________________________________________________________________ KESAKSIAN MISI BAGAIMANA TATA CARA UPACARANYA? =============================== Ayah mempelai wanita menanyakan mas kawin yang mereka inginkan kepada keluarga mempelai pria. Kesulitan ekonomi menjadikan pernikahan sebagai sarana penting untuk bisa mendapat uang dan mengabulkan mimpi. Orang-orang meminta mobil, sepeda motor, TV, dan barang mewah lain. Beberapa keluarga berjanji akan memenuhi permintaan setelah pernikahan berlangsung, dan kalau mereka tidak mampu memberikannya, anak perempuan mereka diganggu, dipukul, dan terkadang dibunuh untuk membalas dendam. Kematian yang disebabkan masalah mas kawin sering kali terpampang di surat kabar. Namun, Injil Yesus telah memberi perspektif yang berbeda pada keluarga ini. Aku mengitari desa dengan membawa kamera video dan ingin merekam upacara persiapan mempelai pria yang unik itu, yang semuanya diatur oleh keluarga mempelai wanita. Seorang bibi yang tertua memegang otoritas tertinggi. Bak sebuah buku panduan tradisi berjalan, dia adalah sumber terpenting dalam kebudayaan yang masih buta huruf itu. Dia memastikan semua detail dilakukan dengan benar dalam waktu yang tepat, seperti seorang konduktor yang sangat tahu mana nada-nada yang pas. Pertama, mempelai pria dimandikan lalu dipijat dengan pasta berwarna kuning jingga. Kakinya diwarnai dengan dicelupkan ke dalam cairan merah muda. Para wanita memadati area ini, tertawa, bercanda. Inilah dunia mereka. Pria hanya sebagai embel-embel. Sementara merekam, aku menanyakan maksud dari aspek-aspek ritual yang beragam itu. Nampaknya tidak ada yang tahu. Aku mulai khawatir. Bagaimana kita bisa memisahkan penyembahan berhala dari bagian upacara. Ini hanyalah awal keanehan yang masih susah diterima oleh aku dan teman sekerjaku. Akhirnya, mempelai pria didandani dengan pakaian pernikahan berupa setelan berwarna coklat keabuan dan sorban yang berkilau. Ia didudukkan di atas panggung yang berupa tempat tidur kecil di bawah sebuah kanopi. Ibunya memegang ekor panjang di belakang sorbannya. Bersamaan dengan itu, makanan disiapkan dan disajikan kepada para kerabat yang datang dari dekat dan jauh. Setelah kira-kira enam jam, persiapan mempelai pria dan penyambutan keluarga selesai dilakukan. Kami mengemasi barang-barang dan naik ke atas kendaraan sembari menunggu prosesi mempelai pria menuju rumah mempelai wanita. Kendaraan itu disewa dengan tarif yang sangat mahal. Aku diberi kehormatan untuk duduk dengan mempelai pria dan ibunya di sebuah mobil putih bersama beberapa keluarga lainnya. Keluarga yang lainnya naik trailer yang ditarik oleh traktor. Ketika sampai di desa mempelai wanita, terlihat tenda-tenda besar sudah didirikan untuk kami, tempat di mana pesta bagi mempelai pria digelar semalam suntuk. Pelbet telah disewa dan dipasang. Hari mulai gelap. Api dinyalakan dan makan malam mulai disiapkan di depan rumah mempelai wanita. Mereka menghidupkan generator dan lampu-lampu pijar menerangi tenda kami, yang berjarak lima puluh yard dari rumah mempelai wanita. Aku mencoba merekam sebanyak mungkin dalam kegelapan dan penerangan yang minim. Kami duduk di pelbet di bawah kanopi sambil berbicara, berkenalan dengan keluarga yang belum pernah kami temui sebelumnya. Kami saling bertukar berita. Aku terus menggali informasi tentang maksud ritual yang kami lihat di desa lainnya. Beberapa orang memberikan penjelasan, beberapa lagi menjelaskan yang lain, namun kebanyakan dari mereka tidak yakin. Sekitar pukul 10 malam, kami pindah ke halaman depan rumah mempelai wanita untuk makan malam. Para pelayan mempersilakan kami duduk berbaris di atas tanah. Piring yang terbuat dari daun telah disiapkan dan berisi nasi hangat, sayuran, roti tak beragi yang digoreng, yoghurt, dan beragam makanan kecil lainnya. Setelah hidangan utama, kami diberi permen tradisional India. Semuanya dilakukan dengan sangat saksama dan sopan. Kami kembali ke tenda pukul 23.30. Tak lama kemudian, ayah mempelai wanita dan seorang pria lainnya datang menemuiku dan rekan kerjaku. Pertanyaan mereka sederhana saja, "Bagaimana kami seharusnya melakukan upacara?" Mereka tahu bahwa upacara tradisional Hindu Chamaar sudah tidak zamannya lagi. Jadi, kami memberi tahu semua hal yang tidak kami inginkan, seperti penyembahan berhala, pemanggilan roh, dan sebagainya. Mereka mengajak kami melintasi halaman. Kami duduk di atas kursi di bawah tirai. Pendeta lokal, yang merupakan saudara mempelai wanita, juga terlibat dalam diskusi itu. Mereka mengulangi pertanyaan di atas. Pendeta itu memandang skeptis kepada kami sementara ayah mempelai wanita menunggu jawaban. Menurut pengamatan pendeta itu, seluruh upacara Chamaar tidak dapat diterima oleh cara pandang Kristen. Kami tidak bisa menanggapi hal itu. Kami belum pernah melakukan ini sebelumnya, ataupun tahu bagaimana cara merancang suatu upacara baru yang menghormati Tuhan sekaligus sesuai dengan budaya Chamaar. Kami mulai sadar, dengan perasaan kecewa, inilah yang mereka harapkan dari kami, yaitu agar kami siap untuk menjawabnya. Jadi, mereka melaksanakan upacara sebaik mungkin tanpa pendeta Hindu dan pemimpin upacara. Mulai tersebar kabar bahwa pesta orang Kristen Chamaar tidak mempercayai adanya Tuhan, karena mereka (yaitu kami) terus menyuruh agar jangan ada dewa-dewa Hindu di sana. Kami menjelaskan sisi negatif tanpa memberi sisi positifnya. Mereka merasa tidak ada pilihan lain yang kami miliki. Upacara tersebut adalah upacara Hindu, namun dilaksanakan dengan agak aneh, yang dipertahankan hanya hal-hal kecil -- yang tak berarti apapun. Lambat dan menyakitkan, mulai jelas bagi kami bahwa suatu kesempatan yang berharga untuk memuliakan Tuhan, untuk menyaksikan pemberitaan Injil sekaligus mencintai budaya, telah kandas. Perasaan kami sangat kacau, terjebak di antara pendeta yang mencemooh dan pesta pernikahan yang membingungkan. Kekaguman bercampur kefrustrasian tentang bagaimana harus mendirikan dan mengembangkan suatu gereja yang aktif masih menaungi kami. Meskipun kami telah terhalang dan harus berjuang, semoga Tuhan tetap menolong kami. (t/lan) Bahan diterjemahkan dari: Judul artikel: How Should We Do the Ceremony? Alamat situs : http://www.wec-int.org/stories/stories.php ______________________________________________________________________ SUMBER MISI JAMINAN ALLAH -- ABOUT ISA ==> http://www.aboutisa.com/indonesian/ Jaminan Allah merupakan versi bahasa Indonesia dari Situs About Isa. Situs yang telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa ini dibuat sebagai sarana penginjilan melalui dunia maya kepada mereka yang belum mengenal Yesus Kristus. Oleh karena itu, semua artikel yang ada di situs ini mengarah kepada konsep keselamatan dalam Kristus. Beberapa judul artikel yang ada di situs ini seperti "Jalan Yang Benar?", "Apa yang Anda Percayai?", dan "Apakah Yesus Mati?" dapat Anda nikmati dan manfaatkan. Nah, jika Anda mempunyai seorang teman yang belum mengenal Kristus, ajaklah dia berkunjung ke situs ini dan bimbinglah sehingga ia dapat memiliki pemahaman yang benar mengenai Kristus. PELATIHAN MISI -- DCI ==> http://www.worldchristians.org/indonesian/ind-pelajaran.htm Doulos Christou Iesou (DCI) menyediakan bahan pelatihan gratis berbahasa Indonesia seputar misi penginjilan. Adanya modul pelatihan ini tentu dapat menolong memperlengkapi Anda sebelum terjun ke dunia misi. Sejumlah 85 pelajaran yang dibahas dalam modul ini dibagi menjadi beberapa topik antara lain "Penginjilan", "Dari Penginjilan Ke Misi", "Panggilan Allah", "Membangun Gereja", dan "Datanglah Kerajaan-Mu". Pelajaran tersebut dapat Anda baca secara tersambung (online), langsung dari Situs DCI dan dapat juga Anda unduh (download). Nah, bagi Anda yang ingin terjun ke dunia misi, silakan berkunjung ke situs ini. ______________________________________________________________________ DOA BAGI MISI DUNIA I N D O N E S I A Misionaris A dan B di Indonesia meminta Tuhan mematahkan belenggu Iblis yang membuat suku C dicekam ketakutan. Suku C percaya bahwa setelah mati, mereka akan pergi ke tempat bernama Sebayan di mana mereka dapat makan, tidur, dan saling bercerita--sebuah kehidupan ideal untuk suku C. Seorang laki-laki tua percaya bahwa penguasa Sebayan mengubah orang menjadi kayu bakar jika ia tidak menyukainya. Pemikirannya tentang kehidupan sesudah kematian mungkin lebih mendekati kenyataan daripada yang dia sangka. Pasangan misionaris tersebut sedang mempelajari budaya dan bahasa suku C. Mereka ingin sekali mengabarkan pesan Injil kepada suku C sehingga mereka mengetahui bahwa Raja segala raja lebih besar daripada raja yang mereka takuti. "Strategi, pelatihan, metode, persembahan, dan kemampuan terbaik kami tidaklah cukup untuk mematahkan kuasa yang melingkupi orang- orang ini. Hanya Tuhan yang mampu," tulis misionaris A. [Sumber: New Tribes Mission, Agustus 2006] Pokok Doa: ---------- * Mari meminta Tuhan agar mematahkan belenggu kuasa Iblis yang membuat suku C dicekam ketakutan. * Berdoalah untuk misionaris A dan misionaris B selama mempelajari bahasa dan budaya suku C. Doakan juga agar ketika suku C mendengar berita Injil mereka akan percaya akan Kristus. S E N E G A L Misionaris Aaron Hefner dan keluarga bergabung dengan dua misionaris perempuan yang telah ikut serta dalam tim penginjilan suku Dialonke di Senegal sejak awal tahun ini. Misionaris Audrey DeJager dan Penny Warner telah bekerja di tengah masyarakat Dialonke selama bertahun-tahun. Audrey mengajar baca tulis dan Penny menerjemahkan Alkitab dalam bahasa Dialonke. Banyak persiapan penginjilan lewat pengajaran Alkitab yang telah dilakukan kepada masyarakat Dialonke. Jadi, Aaron sekarang pindah ke tengah-tengah suku itu untuk mempelajari bahasa dan budaya mereka agar masyarakat itu bisa segera mendengarkan firman Tuhan. Beberapa orang Dialonke yang membantu Penny dan Audrey mempelajari bahasa dan menerjemahkan Alkitab adalah orang yang telah percaya pada Kristus. Mereka dengan setia menunggu Aaron menyampaikan pelajaran Alkitab. Banyak dari mereka bisa membaca dan memiliki salinan kitab Kejadian serta bagian-bagian Alkitab lainnya. Mereka membaca bagian-bagian tersebut selama menunggu Aaron mempersiapkan diri untuk mengajar. [Sumber: New Tribes Mission, Agustus 2006] Pokok Doa: ---------- * Doakan Penny dan Audrey yang masih terus bekerja di antara bangsa Dialonke. Doakan pula Aaron yang masih mempelajari budaya serta bahasa Dialonke. * Naikkan juga doa agar masyarakat Kristen Dialonke dapat bertumbuh dalam Kristus dan supaya yang lainnya juga akan memercayai Kristus saat mereka mendengarkan pelajaran Alkitab penginjilan nantinya. K O N G O Kinshasa, Kongo--Republik Demokratik Kongo telah melaksanakan pemilu. Hasil pemilu tersebut diharapkan dapat mengakhiri 32 tahun masa pemerintahan yang otoriter serta kekejaman perang saudara yang telah memakan lebih dari empat juta jiwa. Tragedi kemanusiaan itu bahkan juga telah disebut menelan ribuan nyawa setiap minggunya. Anggota World Vision, Rory Anderson, menyatakan bahwa mereka sedang mencoba mencukupi baik kebutuhan saat ini maupun di masa depan. "Pemilu ini sangat penting karena akan membantu masa transisi negara Kongo dari pemerintahan otoriter serta ketidakstabilan akibat perang kepada pemerintah yang terlegitimasi dan mampu menapaki jalan menuju perkembangan." Negara ini masih harus menapaki jalan panjang untuk menuju kestabilan politik dan lebih jauh lagi untuk menuju kepada masa yang benar-benar damai. Anderson mengatakan bahwa tim mereka terus mewartakan pengharapan dalam Kristus lewat proyek-proyek mereka karena "Sungguh merupakan satu sukacita untuk mampu melakukan pekerjaan Tuhan dengan melayani mereka yang sering kali dilupakan oleh masyarakat internasional, namun kami tahu bahwa semua anak-anak Kongo serta orang tuanya adalah berharga di mata Yesus." [Sumber: Mission Network News, Agustus 2006] Pokok Doa: ---------- * Doakan agar siapa pun yang menjadi pemimpin di Kongo dapat membawa penduduk Kongo ke arah yang lebih baik, menciptakan kedamaian dan kesejahteraan. * Bersyukur bahwa Allah mengirimkan pekerja-Nya, tim World Vision, untuk melayani di Kongo supaya Kabar Baik juga didengar oleh orang-orang di Kongo. ______________________________________________________________________ DOA BAGI INDONESIA JEMAAT DI PEDALAMAN =================== Pokok Doa: ---------- * Naikkan syukur atas pemeliharaan Bapa kepada jemaat-Nya yang berada di pedalaman. Berdoalah supaya iman dan semangat mereka terus menyala untuk melayani Bapa di surga dan jemaat-Nya. * Ada banyak jemaat yang harus menempuh perjalanan yang jauh untuk beribadah. Doakanlah agar hal ini tidak memengaruhi semangat mereka dalam memuji dan memuliakan nama-Nya. * Jemaat-jemaat yang berada di pedalaman sering terbentur dengan kurangnya hamba Tuhan yang mau melayani mereka. Doakan agar ada individu atau keluarga hamba Tuhan yang mau tinggal di sana untuk melayani mereka. * Doakan supaya mereka dapat terus memegang iman percaya mereka kepada Kristus, meskipun sering berbenturan dengan masalah keterbatasan dan kekurangan, baik dalam dana maupun kebutuhan lain. * Berdoalah agar iman para jemaat bertumbuh semakin dewasa dalam Firman Tuhan. * Doakan agar melalui kesaksian hidupnya, mereka dapat menjangkau orang-orang yang belum percaya yang berada di sekitar mereka. ______________________________________________________________________ SURAT ANDA >Aaewi Tan <tanaaewi(at)xxxx> >Salom, >Saya Aewi dari malaysia ingin menyokong dalam pelayanan doa kalian. >Terima kasih. Tuhan memberkati. >Aewi Redaksi: Puji Tuhan untuk kerinduan Anda mendukung pelayanan kami dalam doa lewat pokok-pokok doa yang rutin kami sajikan. Kiranya Roh Kudus menggerakkan semakin banyak orang untuk menyebarkan Kabar Baik di antara bangsa-bangsa, khususnya yang belum mengenal Tuhan.. ______________________________________________________________________ URLS Edisi Ini Mission Network News http://www.missionnetworknews.org/ New Tribes Mission http://www.ntm.org/ ______________________________________________________________________ Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi (sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Lisbet, Ary, Lanny Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) 2006 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Staf e-MISI dan Staf Redaksi : < staf-misi(at)sabda.org > Untuk berlangganan : < subscribe-i-kan-misi(at)xc.org > Untuk berhenti : < unsubscribe-i-kan-misi(at)xc.org > Untuk pertanyaan/saran/bahan : < owner-i-kan-misi(at)xc.org > ______________________________________________________________________ Situs e-MISI dan e-JEMMi : http://misi.sabda.org/ Arsip e-JEMMi : http://www.sabda.org/publikasi/misi/ Situs YLSA : http://ylsa.sabda.org/ Situs SABDA Katalog : http://katalog.sabda.org/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |