Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2008/31 |
|
e-JEMMi edisi No. 31 Vol. 11/2008 (29-7-2008)
|
|
Juli 2008, Vol.11 No.31 ______________________________ e-JEMMi _____________________________ (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ______________________________________________________________________ SEKILAS ISI EDITORIAL PROFIL BANGSA: Afar di Djibouti SUMBER MISI: Africa Christian Mission (ACM) KESAKSIAN MISI: Polycarp DOA BAGI MISI DUNIA: Mongolia, Internasional DOA BAGI INDONESIA: Selamatkan Anak Kita STOP PRESS: Situs SOTeRI ______________________________________________________________________ HEAVEN FOR THE CHRISTIAN IS THE BEST SPELLED "HOME" ______________________________________________________________________ EDITORIAL Shalom, Mengenal lebih dekat budaya dan keadaan suatu bangsa merupakan sebuah langkah awal untuk mengenal lebih dekat apa yang dibutuhkan oleh negara itu dan beban apa yang Tuhan berikan kepada kita untuk berdoa bagi negara tersebut. Nah, Profil Bangsa yang disajikan e-JEMMi bulan Juli 2008 ini memperkenalkan sebuah negara di Afrika, Djibouti, yang ditinggali oleh orang-orang Afar. Djibouti mungkin termasuk negara yang tidak banyak dikenal oleh dunia, termasuk Indonesia. Mari pada kesempatan ini kita memberi perhatian khusus kepada negara ini dengan mengetahui keberadaan, kehidupan, dan kepercayaan orang-orang Afar. Biarlah Tuhan yang akan membuka mata rohani kita untuk melihat kebutuhan bangsa ini dan bagaimana kita bisa menyerukan doa bagi mereka. Selamat berdoa. Pimpinan Redaksi e-JEMMi, Novita Yuniarti ______________________________________________________________________ PROFIL BANGSA AFAR DI DJIBOUTI Orang Afar (Danakil) mengklaim bahwa mereka adalah keturunan anak Nuh, yaitu Ham. Mereka tinggal di Djibouti, negara bagian Afrika Timur, Somalia, Ethiopia, dan Eritrea. Orang Afar dari Djibouti hidup di sepanjang pantai yang berbatasan dengan Ethiopia dan Somalia, dan di daerah padang gurun Danakil yang membentang dari Ethiopia sampai Eritrea. Kadang kala Djibouti disebut "lembah neraka" karena Djibouti memunyai iklim paling panas dan paling kering di dunia. Danakil lebih senang disebut Afar karena kata "danakil" dalam bahasa Arab merupakan istilah yang menyebalkan bagi mereka. Afar terdiri dari dua bagian, yaitu Asaemara (berwarna merah), bangsawan yang lebih bermartabat dan berkuasa, yang hidup di sepanjang pesisir; dan Adaemara (berwarna putih), orang biasa yang hidup di pegunungan dan gurun pasir. Danakil adalah orang-orang yang sombong serta menonjolkan kekuatan dan keberanian manusia. Wibawa dapat diperoleh dengan cara membunuh musuhnya. SEPERTI APAKAH KEHIDUPAN MEREKA? Sebagian besar orang Afar adalah kaum nomaden yang menggembalakan domba, kambing, ternak, dan unta. Beberapa kelompok Asaemara hidup di pantai sebagai nelayan. Akan tetapi, kekayaan seseorang diukur dari banyaknya ternak yang ia miliki. Kaum wanita bertugas memelihara domba, sapi, kambing, serta mengurus tenda. Kaum pria bertugas memelihara unta dan keledai serta membongkar tenda saat tiba waktunya untuk pindah. Meskipun kaum Muslim diizinkan memiliki empat orang istri, pernikahan orang Afar biasanya monogami. Paling muda, para gadis boleh menikah saat berusia sepuluh tahun. Pernikahan di antara sepupu pertama itulah yang lebih disukai, khususnya antara seorang pria dengan anak perempuan bibinya. Mereka lebih suka mengadakan upacara pernikahan pada malam bulan purnama, dan uapacara itu harus dihadiri seseorang yang dapat membaca Qur`an. Daging dan susu merupakan komponen makanan bagi orang Afar. Susu juga menjadi sesaji yang penting. Sebagai contoh, ketika seorang tamu dijamu dengan susu segar yang hangat untuk diminum, si tuan rumah menyatakan bahwa dia memberikan perlindungan bagi tamunya. Jika seseorang dibunuh ketika ada dalam perlindungan mereka, kematiannnya harus dibalaskan seolah-olah dia termasuk anggota klan tersebut. Orang Afar tinggal di tenda-tenda yang dikelilingi oleh semak belukar yang melindungi mereka dari serangan binatang buas atau suku-suku musuh. Gubuk mereka yang berbentuk oval, yang disebut "ari", terbuat dari anyaman pohon palem dan mudah dipindahkan. Pasar harian itu penting bagi masyarakat ini. Beberapa orang berjalan sangat jauh untuk menjual ternak, unta, kambing, domba, mentega, dan alas kaki jerami. Sebaliknya, mereka membeli barang-barang seperti kopi, gula, korek api, dan sabun. APA KEPERCAYAAN MEREKA? Di awal sejarah mereka, orang Afar sangat dipengaruhi oleh agama Islam. Sekarang pun, Islam masih memeroleh penghargaan yang tinggi. Orang Afar tidak makan daging babi dan jarang minum alkohol. Mereka yang mampu boleh melakukan ibadah umroh ke Mekah. Selain itu, banyak kepercayaan dan adat kebiasaan pra-Islam yang sudah umum berlaku di antara orang Danakil. Mereka percaya bahwa pohon dan semak belukar tertentu memiliki kekuatan yang sakral. Mereka juga memiliki ritual agama yang bermacam-macam, seperti meminyaki tubuh mereka dengan "ghee" (sejenis mentega). Roh-roh orang mati diyakini sangat berkuasa dan "perjamuan makan untuk orang meninggal", yang disebut "rabena", dirayakan setiap tahun. Mereka juga memberi korban tahunan ke laut untuk menjaga keselamatan desa mereka. Banyak orang memakai jimat pelindung dari kulit yang berisi ramuan dan ayat-ayat Qur`an. APA YANG MENJADI KEBUTUHAN MEREKA? Salah satu masalah yang paling serius di Djibouti adalah musim kemarau. Sayang sekali, sumber-sumber industri dan sumber-sumber alam untuk mengatasi masalah tersebut sangat kurang. Sekarang ini, daerah itu berada di bawah tekanan politik yang semakin besar. Sejak Djibouti memeroleh kemerdekaannya pada tahun 1977, ketegangan di antara Somalia dan Danakil meningkat. Walaupun orang Somalia merasa menjadi koloni yang terhilang, Djibouti menguasai bagian vital garis rel yang menghubungkan Ethiopia ke luar negeri. Sejak saat itu, keduanya ingin menguasai daerah itu. Beberapa orang Afar yang berpindah menjadi pemeluk agama Kristen hidup terisolir. Mereka juga ditekan oleh kerabat mereka agar kembali menjadi Islam. Mereka memerlukan kuasa Roh Kudus untuk memertahankan iman mereka dalam Kristus. POKOK DOA 1. Mintalah kepada Tuhan Yang Empunya tuaian untuk mengirimkan pekerja-pekerja tambahan ke tengah-tengah orang Afar di Djibouti. 2. Berdoalah agar Tuhan memberi hikmat dan pertolongan kepada lembaga-lembaga misi di dunia agar menaruh perhatian dengan mengirimkan bantuan ke orang-orang Afar. 3. Mintalah kepada Tuhan untuk mengurapi pemberitaan Injil lewat radio kepada suku ini. 4. Berdoalah agar Tuhan menyatakan diri-Nya kepada orang-orang yang sulit dijangkau ini melalui mimpi-mimpi dan penglihatan-penglihatan. 5. Berdoalah bagi sebagian kecil orang Afar yang percaya, dan mintalah kepada Tuhan untuk memberi mereka kesempatan menyaksikan Kristus kepada orang-orang sebangsanya. 6. Mintalah Tuhan untuk mengambil alih kekuasaan pemimpin-pemimpin rohani dan pengusa-penguasa gelap yang mengikat orang Afar. 7. Mintalah agar Tuhan membangkitkan tim-tim doa untuk mulai membajak ladang melalui pujian penyembahan dan pemulihan. 8. Mintalah kepada Tuhan untuk melahirkan gereja Afar yang berkemenangan bagi kemuliaan nama-Nya! (t/Setyo) Diterjemahkan dari: Nama situs: Joshua Project Judul asli artikel: Afar of Djibouti Penulis: Tidak dicantumkan Alamat URL: http://www.joshuaproject.net/peopctry.php ______________________________________________________________________ SUMBER MISI AFRICA CHRISTIAN MISSION ==> http://www.africachristianmission.com Berangkat dari kerinduan Dr. Seth Anyomi dan istri untuk membawa keselamatan kepada mereka yang masih terhilang dan yang membutuhkan, didirikanlah ACM pada tahun 1983. ACM memulai pelayanannya dengan penginjilan intensif melalui musik, drama, dan penginjilan dari rumah ke rumah. Tak hanya itu, ACM juga melayani pemulihan rohani dan pelepasan bagi mereka yang sakit dan tertekan. Anak yatim piatu pun dibantu melalui program panti asuhan. Kemudian ada juga misi kesehatan yang dampaknya sangat besar dalam menyelamatkan jiwa, baik secara fisik maupun rohani. Tak ketinggalan, pembangunan gereja juga diupayakan. Semua itu diusahakan untuk satu tujuan, menjangkau semua orang di dunia dan mengenalkan mereka pada Injil dan kuasa-Nya yang dapat mengubahkan segala sesuatu. Selain itu, ACM juga berusaha menyediakan dan menyiapkan misionaris-misionaris yang andal. Untuk itu, ACM bekerja sama dengan Ghana Evangelical Missionary Institute (GEMI) yang berusaha menyediakan pelatihan misionaris lintas budaya yang alkitabiah, kontekstual, dan praktis. Kenali lebih dekat organisasi ini dengan mengunjungi situsnya. ______________________________________________________________________ KESAKSIAN MISI Polycarp (Sebuah Contoh Kasih dan Kesetiaan Tuhan) "Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan." (Wahyu 2:10). Ayat ini menyingkapkan pesan Yesus yang ingin disampaikan kepada para pemimpin dan jemaat di Smirna untuk menunjukkan kepada gereja ini bahwa mereka akan mengalami penganiayaan hebat, namun diperintahkan untuk tetap berdiri teguh pada janji-janji Tuhan. Pada tahun 168 Masehi, seseorang bernama Polycarp menjadi martir. Polycarp merupakan pemimpin gereja di Smirna dan salah satu murid dari rasul Kristus terakhir, Yohanes. Ia belajar di bawah bimbingan Rasul Yohanes dan lainnya yang telah mengenal Yesus secara pribadi. Jika kita melihat kejadian menjelang kematian Polycarp, kita dapat melihat sebuah contoh kasih dan kesetiaan Tuhan kepada umat-Nya. Tuhan menggunakan Polycarp untuk mendemonstrasikan kasih-Nya kepada jiwa-jiwa tersesat. Gereja Smirna terasa damai dalam pemerintahan Kaisar Antonius Pius (138 -- 161), tetapi penganiayaan meningkat di sekitar Smirna. Ketika dua belas orang Kristen dimangsakan pada singa, orang-orang menuntut agar Polycarp ditangkap. Mereka menyatakan bahwa Polycarp adalah bapaknya orang Kristen, pemusnah para ilah, mengajar orang-orang untuk tidak memersembahkan korban atau mengadakan pemujaan. Saat Polycarp mengetahui bahwa para penganiayanya bersiap-siap menahannya, sahabat-sahabatnya menyembunyikan dirinya di sebuah desa. Namun usaha mereka gagal, para tentara Roma menemukan Polycarp. Polycarp menyambut penangkapnya dengan hangat dan menawarkan mereka makanan. Saat mereka makan, ia minta waktu satu jam untuk berdoa sebelum mereka membawanya untuk dieksekusi. Ia berdoa dengan penuh kesungguhan hati dengan harapan para tentara Roma tesebut tidak membawanya pergi. Namun, akhirnya ia dibawa dengan keledai menuju kota ke hadapan Komandan Militer Roma. Tuhan begitu setia kepada Polycarp saat ia berjalan menuju tempat eksekusi. Kehadiran Roh Kudus nyata dalam penderitaan Polycarp. Saat ia memasuki amphitheater, ia mendengar suara dari langit berkata, "Kuatlah, o, Polycarp! Beranilah dalam pengakuanmu dan dalam penderitaan yang menantimu." Sekalipun kekacauan melanda Polycarp, suara Tuhan terdengar jelas sebagai kata-kata yang menguatkan. Komandan berusaha membujuk Polycrap untuk menyangkal imannya. "Hargailah usiamu yang tua. Bersumpahlah demi ketuhanan kaisar. Bertobatlah dan katakanlah, `Persetan dengan orang-orang ateis.`" (Orang-orang Kristen disebut ateis karena mereka menolak mengakui kaisar sebagai Tuhan). Dengan serius, Polycarp menuding kerumunan orang tak percaya dan berkata, "Persetan dengan para ateis!" Komandan mendesaknya, "Caci makilah Kristus." Para pejabat juga memberinya kesempatan terakhir untuk meyangkal Tuhan, tetapi jawabnya, "Saya sudah melayani Tuhan Yesus Kristus selama delapan puluh enam tahun, dan Ia tidak pernah menyakiti saya. Bagaimana saya dapat mengingkari Raja saya, Raja yang menjaga saya dari segala hal yang jahat sampai sekarang dan menebus saya dalam kesetiaan-Nya?" Akhirnya Polycarp diikat pada sebuah tonggak kayu. Sebelum pengeksekusi meyalakan api, ia menaikkan doa terakhir. Setelah itu kobaran api segera mengelilingnya. Namun Polycap tidak terbakar. Sebagai usaha terakhir, si pengeksekusi menusukkan pedang ke jantung Polycarp, hal ini menyebabkan banyak darahnya tertumpah, darah tersebut memadamkan api yang sedang berkobar. Kematian Polycarp menunjukkan kepada kita bagaimana Tuhan senantiasa memberikan kemurahan bagi mereka yang berada di tengah-tengah penganiayaan, bahkan berada dalam kematian. Hal tersebut menunjukkan bahwa saat penganiayaan ada di mana-mana, kasih dan kesetiaan-Nya tetap mengikat kita. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Batu-batu Tersembunyi Judul artikel: Polycarp Penulis: Jonathan Cederberg Penerbit: Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya 2005 Halaman: 15 -- 18 ______________________________________________________________________ DOA BAGI MISI DUNIA M O N G O L I A Direktur FEBC-Mongolia dan Presiden Wind FM, Bat Tuvshintsengel, mengatakan, "Pada dasarnya kami terbeban menjangkau para pendengar yang tidak memiliki konsep tentang Tuhan dan tidak memiliki konsep tentang keselamatan. Karena di sana kami rindu membangun semacam jalan masuk untuk menjangkau mereka bagi Kristus. Kami akan bekerja sama dengan gereja-gereja setempat dan mencoba mengajak mereka terlibat dalam penyebaran Injil." Sejak tahun 1997, sudah ada kegerakan dahsyat atas orang-orang Kristen di Mongolia. Kini, jumlah penduduk Kristen di sana terus bertambah dari yang awalnya tidak ada hingga mencapai lebih dari 40.000 jiwa. Tuvshintsengel mengatakan bahwa tantangan semakin nyata. "Gereja memang semakin berkembang luas dalam penginjilan. Namun dalam hal pemuridan, kapasitas kami, misalnya di bidang kepemimpinan, terbilang masih sangat kurang. Oleh sebab itu, gereja menargetkan untuk memuridkan 10% penduduk Mongolia menjadi murid Yesus Kristus sebelum tahun 2020." Menurut Tuvshintsengel, radio merupakan kunci untuk usaha ini. "Mongolia memiliki 21 propinsi, jadi ada beberapa titik pusat di mana kami dapat membangun stasiun radio, misalnya stasiun FM. Dengan begitu kami dapat menjangkau kira-kira 80.000 (orang) di masing-masing desa." Wind FM mengudara di ibu kota Ulaambaatar, menjangkau lebih dari satu juta orang. Tuvshintsengel mengungkapkan bahwa mereka juga mengadakan siaran di stasiun radio lain di provinsi Hentij. "Sebenarnya kami bekerja bersama dengan gereja lokal sambil menyatukan program-program kami. Usaha kami ini mendapat banyak respons. Hal itu merupakan sebuah tanda bagi kami untuk melakukan hal yang sama di dua puluh provinsi lainnya." Tuvshintsengel menggambarkan beberapa respons yang diterima oleh Wind FM. "Kami menerima pertanyaan dari orang-orang yang sangat marah yang bertanya, `Mengapa Anda membicarakan tentang agama asing?` Tapi selanjutnya kami menerima beberapa pesan yang bertanya, `Di mana kami bisa memeroleh Alkitab? Saya ingin masuk ke gereja dan mengujinya.`" Meskipun demikian, negara Mongolia bukanlah akhir dari visi mereka. Tuvshintsengel mengatakan bahwa Mongolia bagian dalam, yaitu Cina, adalah sasaran mereka selanjutnya. "Ada enam juta orang Mongolia yang tinggal di Cina yang tidak memiliki kesempatan terbuka untuk mendengar Injil. Oleh karena itu, kami ingin menjangkau mereka melalui gelombang radio. Saat ini gelombang radio masih sangat mendominasi." Sekarang sedang dilakukan perekrutan orang Kristen yang dapat menyiarkan siaran radio dengan menggunakan dialek Cina. Untuk memiliki jam siar di beberapa stasiun radio perlu pendanaan, tapi membeli peralatan untuk mendirikan stasiun radio di daerah ini juga perlu. (t/Setyo) Diterjemahkan dari: Mission News Network, Mei 2008 Alamat URL: http://www.MNNonline.org/article/11185 Pokok doa: * Mengucap syukur untuk gereja-gereja Tuhan di Mongolia yang terbeban untuk menjangkau mereka yang belum mengalami kasih Kristus. Doakan agar Tuhan menanamkan kerinduan menjalankan misi Tuhan Yesus: "Membawa lebih banyak jiwa bagi kerajaan-Nya". * Dukung dalam doa program siaran radio dalam dialek Cina sebagai media untuk menginjili masyarakat Mongolia secara luas, agar Tuhan mencukupkan segala keperluan yang dibutuhkan, baik dana maupun sumber daya manusianya. I N T E R N A S I O N A L Posisi utama yang masuk dalam daftar penganiaya orang-orang Kristen dunia versi Open Doors 2008 tahun ini dipegang oleh Korea Utara. Mereka masuk sebagai negara terkejam terhadap orang Kristen selama enam tahun berturut-turut. Kerajaan Arab Saudi ada pada posisi kedua, diikuti oleh Iran. Maladewa berada pada posisi keempat. Urutan kelima diduduki oleh Bhutan yang beranjak naik dari posisi ketujuh tahun lalu karena Somalia dan Yaman mengalami penurunan dalam penganiayaan. Posisi keenam diduduki oleh Yaman. Afganistan naik dari posisi sepuluh ke posisi tujuh. Tahun lalu Laos memberikan sedikit perubahan dalam memberikan kebebasan bagi umat beragama, namun Laos tetap naik dari posisi kesembilan menjadi urutan kedelapan. Dua negara baru yang masuk dalam sepuluh urutan teratas adalah Uzbekistan pada posisi kesembilan dan Cina pada posisi kesepuluh. Tahun lalu Uzbekistan berada pada urutan kesebelas dan Cina pada urutan keduabelas. Islam merupakan agama terbesar di enam negara yang termasuk dalam sepuluh besar tersebut, negara tersebut antara lain: Arab Saudi, Iran, Maladewa, Afganistan, Yaman, dan Uzbekistan. Tiga negara yang menganut paham pemerintahan komunis adalah Korea Utara, Laos, dan Cina. Bhutan merupakan satu-satunya negara dalam daftar sepuluh negara yang mayoritas penduduknya beragama Budha. (t/Setyo) Diterjemahkan dari: Judul buletin: Body Life, Edisi Maret 2008, Volume 26, No. 3 Judul asli artikel: 2008 Persecution List Release Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena Halaman: 4 Pokok Doa: * Mari berdoa untuk negara-negara yang masuk dalam daftar negara penganiaya orang Kristen, kiranya Tuhan membukakan hati mereka, terutama para pemimpin negara-negara itu agar mereka dapat melihat kasih Tuhan. * Meski begitu, jika memang Tuhan mengizinkan penganiayaan itu terjadi, biarlah Tuhan memberi kekuatan supaya iman orang-orang Kristen semakin teruji dan nama Tuhan tetap ditinggikan. ______________________________________________________________________ DOA BAGI INDONESIA SELAMATKAN ANAK KITA Pembentukan kepribadian tergantung dari apa yang dilihat, dibaca, dan didengar. Saat menonton televisi, ketiga kegiatan itu berjalan sekaligus. Wali kelas mereka adalah para pemain sinetron, penyanyi, dan presenter. Kurikulum dan silabus utamanya adalah kekerasan. Televisi menjadi buku bergambar. Karena pada umumnya, anak-anak menonton televisi pada saat orang tua tidak ada di rumah atau ketika tontonan "kurang mendidik" itu ditayangkan pada jam-jam utama. Kita prihatin atas asupan gizi lewat televisi sebagai bagian dari pembentukan pengetahuan dan karakter anak. Selama Januari -- Juni 2008 dilaporkan, sebanyak 21.872 anak menjadi korban kekerasan fisik dan psikis di lingkungan sosial mereka. Kondisi sosial yang memprihatinkan diperparah oleh meningkatnya jumlah pekerja anak seiring dengan semakin sulitnya kondisi ekonomi dan banyaknya anak putus sekolah. Selain faktor televisi, kebiasaan menonton film bertemakan kekerasan dan keterpurukan ekonomi, kondisi anak-anak kita, terutama di kota-kota besar, semakin memprihatinkan. Sumber: Harian Umum Kompas, Rabu, 23 Juli 2008, halaman 6. Pokok Doa: 1. Doakan para orang tua agar Tuhan memberi hikmat kepada mereka untuk bisa mendidik anak-anak mereka berdasarkan nilai-nilai moral yang baik dan saling menghargai sesama. Dengan demikian mereka bisa lebih selektif dalam memberikan izin kepada anak untuk hanya menonton acara-acara televisi yang mendidik dengan baik. 2. Doakan agar para pimpinan dan pemilik usaha pertelevisian untuk dapat memerhatikan kepentingan mencerdaskan dan mendidik bangsa, bukan hanya untuk mencari keuntungan komersial saja. 3. Berdoa juga untuk para penulis naskah program televisi supaya mereka memikirkan nilai-nilai luhur yang harus ditanamkan dalam acara-acara yang mereka rancang, bukan hanya sekadar memberikan hiburan. 4. Doakan untuk pemerintah agar mereka lebih tegas dalam memberikan rambu-rambu kebijakan pada para pemilik usaha pertelevisian guna melindungi rakyat, khususnya anak-anak, dari mengambil nilai-nilai moral yang tidak sehat. 5. Berdoa untuk para pemimpin masyarakat yang terlibat dalam memberi pengarahan kepada masyarakat, pendidik, dan para orang tua agar mereka tidak segan-segan memperingatkan bahaya kekerasan dan antimoralitas yang sering terkandung dalam acara-acara televisi. ______________________________________________________________________ STOP PRESS Situs SOTeRI SOTeRI adalah singkatan dari Situs Online Teologi Reformed Injili yang merupakan pengembangan (upgrade) dari situs e-Reformed yang sudah dibangun sejak tahun 2001. SOTeRI ini bertujuan untuk menjadi sarana memperkenalkan sistem teologi Reformed dan kegiatan-kegiatannya kepada masyarakat Kristen Indonesia. Selain menyajikan arsip dari semua publikasi e-Reformed, situs ini juga memuat artikel-artikel teologi lain yang juga memiliki corak pengajaran teologi Reformed yang Injili. Informasi situs-situs lain yang serupa (sealiran), baik yang berbahasa Indonesia maupun berbahasa Inggris, juga dapat Anda temui di situs ini. Melalui SOTeRI ini, Anda juga bisa mendaftar untuk berlangganan publikasi e-Reformed. Selain itu, situs ini juga menyediakan fasilitas untuk mengirimkan komentar. Dengan demikian, pengunjung dapat berinteraksi dengan mengirimkan komentar-komentar sehubungan dengan pembahasan artikel-artikel yang ada di dalamnya. Nah, fasilitas ini tentu sangat menarik karena kita semua bisa ikut terlibat menjadi bagian dari situs ini. Kami berharap kehadiran SOTeRI ini dapat menjadi berkat bagi Anda. ==> http://reformed.sabda.org/ ______________________________________________________________________ Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak untuk tujuan komersiil dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya. ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati, dan Dian Pradana Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) 2008 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org > Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org > ______________________________________________________________________ Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/ Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/ Situs YLSA: http://ylsa.org/ Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |