Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2008/3 |
|
![]() |
|
e-JEMMi edisi No. 03 Vol. 11/2008 (15-1-2008)
|
|
Januari 2008, Vol.11 No.3 ______________________________ e-JEMMi _____________________________ (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ______________________________________________________________________ SEKILAS ISI EDITORIAL ARTIKEL MISI : Apakah Allah Ada di Sana? KESAKSIAN MISI : Seorang Mantan Ateis SUMBER MISI : Darkness To Light (DTL) DOA BAGI MISI DUNIA: Internasional, Uganda DOA BAGI INDONESIA : Berdoa bagi Orang-orang Ateis di Indonesia ______________________________________________________________________ CHRIST WILL SURELY RECEIVE IF YOU WILL ONLY BELIEVE ______________________________________________________________________ EDITORIAL Shalom, Seperti apakah sosok "Allah" itu? Benarkah Allah ada? Bagaimanakah wujud Allah itu? Mungkin pertanyaan-pertanyaan tentang Allah di atas pernah ditujukan kepada Anda, khususnya dari orang-orang yang selama ini menolak untuk percaya bahwa Allah itu ada. Apakah Anda mengalami kesulitan untuk memberikan jawabannya? Sesuai dengan tema pelayanan kepada ateis, sajian Artikel Misi minggu ini kami harap dapat menolong Anda untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Selain itu, ikuti juga kesaksian dari seorang mantan ateis yang menceritakan tentang latar belakang hidupnya sebelum mengenal Tuhan. Simak juga Sumber Misi yang akan menolong Anda mendapatkan lebih banyak informasi dan bahan untuk melayani orang-orang ateis. Harapan kami, Anda mendapat berkat melalui sajian-sajian dalam e-JEMMi minggu ini. Selamat menyimak! Pimpinan Redaksi e-JEMMi, Novita Yuniarti ______________________________________________________________________ ARTIKEL MISI APAKAH ALLAH ADA DI SANA? ========================= Pernahkah Anda berbaring pada waktu malam dengan mata menatap di kegelapan di luar, kemudian bertanya kepada diri sendiri, "Apakah Allah ada di sana?" Bagaimanapun juga, meski secara naluriah Anda tahu Allah itu ada di suatu tempat, Anda tetap memerlukan kepastian tentang keberadaan-Nya. Pernahkah Anda bertanya kepada diri sendiri, "Seperti apakah Allah itu?" Memikirkan hal semacam itu memang wajar. Pernah seorang gadis kecil mengungkapkan pengalaman frustrasinya. Banyak orang memunyai pengalaman yang sama. Gadis kecil itu menulis, "Aku bertanya kepada ibuku seperti apakah Allah itu. Ia tak tahu. Kepada guruku kutanyakan seperti apakah Allah itu. Ia pun tak tahu. Kemudian kutanyakan kepada bapakku, yang tahu lebih banyak daripada siapa pun di dunia ini. Seperti apakah Allah itu? Tapi ia tidak tahu juga. Kupikir, seandainya hidupku sepanjang umur ibuku, atau guruku, atau bapakku, aku pasti akan tahu sesuatu mengenai Allah!" Sungguh menyedihkan bahwa manusia dapat hidup sepanjang umurnya dalam lingkungan pengaruh Allah tetapi tidak tahu apa-apa mengenai Dia. Seorang rohaniwan terkemuka beberapa abad lalu berkata, "Tak ada pokok persoalan yang lebih besar dan berarti yang bisa direnungkan oleh manusia yang pikirannya terbatas, daripada pokok persoalan tentang Allah yang tidak terbatas." Dalam pasal yang pendek ini, kita akan membahas beberapa perkara dasar mengenai Allah, sebagaimana diajarkan oleh alam, Alkitab, pengalaman manusia, dan seperti yang dinyatakan dalam Kristus. 1. Allah itu Roh. Ketika Yesus berbincang-bincang dengan seorang wanita di tepi sumur, Ia berkata, "Allah itu Roh" (Yohanes 4:24). Maksudnya, Allah itu bukanlah daging dan darah seperti kita. Ketika Alkitab mengungkapkan bahwa manusia diciptakan sesuai dengan gambar Allah, itu berhubungan dengan sifat-sifat rohani, bukan jasmani. Memang, Alkitab mengungkapkan seolah-olah Allah memunyai mata, telinga, tangan, dan sebagainya, tetapi itu semua hanyalah ungkapan manusia untuk melukiskan mutu-mutu dari keberadaan Allah. Karena kita manusia melihat dengan mata jasmani kita, merasa dengan tangan jasmani, dan mendengar dengan telinga jasmani, maka wajarlah jika kita memikirkan Allah dengan istilah-istilah jasmani. Tetapi Allah adalah Roh, dan Ia tidak memiliki tubuh jasmani. Lagipula, karena Allah itu Roh, Ia tidak nampak. Yohanes berkata, "Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah" (Yohanes 1:18). Paulus berbicara tentang Allah "yang tidak kelihatan" (Kolose 1:15) dan "yang tak nampak" (1 Timotius 1:17), dan berkata, "Seorang pun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia" (1 Timotius 6:16). Meskipun benar bahwa Allah sudah menyatakan banyak sifat pembawaan dan ciri khas-Nya, benar juga bahwa tidak ada seorang manusia pun yang hidup, pernah melihat penyataan Allah secara mutlak. 2. Allah tidak terbatas Kata tidak terbatas berarti "tanpa batas". Selalu sukar bagi kita yang berpikiran terbatas memikirkan soal ketidakterbatasan. Pernahkah Anda berdiri di atas sebuah bukit pada waktu malam sambil memandang ke cakrawala dan memikirkan di mana berakhirnya cakrawala itu? Tak ada akhirnya. Karena cakrawala tidak terbatas. Begitu juga dengan Allah. Tak peduli seberapa jauh kita menyelidikinya dengan peralatan teknologi modern, kita tak dapat melampaui batas dari ketidakterbatasan Allah. Raja Daud, sang pemazmur, pasti mengalami kekaguman tentang kebesaran dan keajaiban tersebut ketika dia menulis, "Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kau tempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?" (Mazmur 8:4-5). Ia juga berkata, "Langit menceritakan kemuliaan Allah" (Mazmur 19:2). Allah tidak terbatas dalam hal Dia selalu berada dan tak pernah akan berakhir. Kita sering berbicara tentang manusia sebagai yang abadi. Kita abadi dalam hal bahwa sesudah kita lahir, keberadaan kita tidak pernah akan berhenti. Kehidupan yang pernah dimulai dalam kandungan akan berlangsung terus untuk selama-lamanya. Barangkali seseorang hidup selama seratus tahun atau barangkali juga dia mati di kandungan ibunya sebelum dia sempat dilahirkan, tetapi bagaimanapun juga manusia itu abadi. Sebaliknya, meskipun kita makhluk abadi, kita bukanlah makhluk yang kekal dalam sifat hakikinya, karena kekal berarti tidak ada permulaannya dan juga tidak ada akhirnya. Allah disebut kekal karena Ia selalu ada dan akan terus ada untuk selama-lamanya. Selanjutnya, Allah tidak terbatas kuasa-Nya; tidak ada sesuatu pun yang melampaui kekuasaan-Nya untuk melakukan apa saja. Yesus berkata, "Bagi Allah segala sesuatu mungkin" (Matius 19:26). Dan kepada Abraham, Tuhan berkata, "Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk Tuhan?" (Kejadian 15:14). Sesudah konsep kemahakuasaan Tuhan ini kita maklumi dan pegang teguh, kita akan memiliki keyakinan yang luar biasa besar. Karena jikalau Tuhan mampu menciptakan alam semesta ini, dan Ia sendiri menguasai semua ciptaan-Nya, pastilah Ia mampu menolong kita dalam menangani dan mengatasi semua persoalan maupun kebutuhan kita. 3. Allah adalah Oknum pribadi Ia bukannya hanya suatu gagasan abstrak maupun suatu kekuatan yang tak memedulikan manusia. Ia adalah Oknum, Bapa surgawi yang penuh kasih. Banyak agama lain memunyai bermacam-macam nama untuk Allah, tetapi di antara sekian banyak nama itu, tidak ada satu pun yang menyatakan "Bapa kita". Tuhan dan Juru Selamat kita Yesus Kristuslah yang mengajar kita untuk menyebut Allah alam semesta itu sebagai Bapa, karena itulah Allah kita sangat pribadi. Allah diperkenalkan oleh Juru Selamat kita sebagai Orang Tua surgawi kita. Oleh Yohanes, Ia disebut Allah yang baik dan penuh kasih. Oleh Paulus, Ia diperkenalkan sebagai Allah yang adil dan benar. Oleh para nabi, Ia ditampilkan sebagai Allah yang menghukum. Semua sifat pembawaan kepribadian-Nya ini dalam kadar tertentu terdapat juga pada kita manusia, tetapi secara sepenuhnya, semuanya hanya ada di dalam Allah yang bersifat pribadi. Dari segala sifat pembawaan kepribadian yang ada dalam Allah, kasih-Nyalah yang paling menawan kita. Kita dikuasai oleh perasaan heran dan takjub ketika mengetahui bahwa Allah yang memimpin alam semesta yang hebat ini sangat memedulikan kita, seperti kata seorang penyair: "Bagaimana mungkin Allah seperti Engkau bersedia memedulikan aku? Pikiranku tak sanggup memahaminya, tapi hatiku sangat gembira akan kebenaran itu.", 4. Allah ada di mana-mana Ahli-ahli teologia menyebut-Nya Mahahadir. Daud menulis, "Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situ pun Engkau. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku" (Mazmur 139:7-10). Pada suatu kali, seorang guru sekolah minggu bertanya kepada murid-murid lelaki di kelasnya, "Ada berapakah Allah itu?" Seorang anak menjawab: "Hanya satu." "Bagaimana kamu tahu?" tanya gurunya. "Sebab tidak ada tempat bagi yang lain," katanya dengan pasti. Itu benar. Allah memenuhi dunia ini dengan hadirat-Nya. Tak soal ke mana kita pergi di dalam alam semesta ini, bahkan ke bulan dengan para astronot, Allah ada di sana! Namun, sangatlah disayangkan, hari lepas hari orang-orang bergerak di planet bumi yang kecil ini tanpa pernah memikirkan Allah. Mereka tidak menyadari bahwa mereka "terbenam" di dalam Dia dan dikelilingi oleh-Nya. Almarhum Helen Keller, sebelum cukup umurnya untuk berbicara, telah kehilangan penglihatan dan pendengarannya. Selama bertahun-tahun ia hidup dalam dunia yang semata-mata sunyi dan gelap. Pada waktu umurnya sembilan tahun, seorang guru Kristen yang benar-benar mengabdi Tuhan, digaji untuk mendidik Helen. Melalui pengalaman-pengalaman yang sangat susah dan pahit, akhirnya guru ini berangsur-angsur berhasil menembus tirai kesunyian Helen, dan anak itu mulai belajar. Guru itu berpendapat Helen seharusnya diberitahu tentang Tuhan. Oleh sebab itu, diundangnya seorang pengkhotbah terkenal bernama Philips Brooks untuk berbicara dengannya. Ketika hamba Tuhan ini menceritakan tentang Allah dan kasih-Nya, melalui sang guru, gadis itu memberi tanggapan yang mengejutkan setiap orang dengan berkata: "Ya, saya sedang mengharap bahwa seseorang akan memberitahu saya perihal Tuhan. Telah lama sekali saya memikirkan-Nya!" Inilah seorang gadis yang walaupun buta dan tuli, namun dengan nalurinya dia tahu bahwa ada Allah yang mengasihinya. Namun yang menyedihkan ialah, ribuan orang yang tidak bercacat seperti dia, tetap dungu mengenai Allah. Tidakkah Anda bersukacita karena melalui Yesus, Anda mengenal Allah sebagai Bapa surgawi Anda? Ya, Allah ada di luar sana, dan kita dapat mengenal Dia dengan cukup baik. Sekarang, maukah Anda mencoba melaksanakan suatu tugas? Ambillah Alkitab dan mulailah membaca seluruh kitab Mazmur. Catatlah segala sesuatu yang Anda pelajari mengenai Allah dari Raja Daud dan pemazmur-pemazmur lainnya. Anda akan heran bila melihat betapa panjang daftar Anda nanti. Lebih baik sediakan kertas yang banyak. Diambil dari: Judul buku : Pedoman bagi Orang Kristen Baru Judul Artikel: Apakah Allah Ada di Sana? Penulis : LeRoy "Pat" Patterson Penerbit : BPK Gunung Mulia, Jakarta 1986 Halaman : 47 -- 52 ______________________________________________________________________ KESAKSIAN MISI SEORANG MANTAN ATEIS ==================== Aku tumbuh dalam keluarga non-Kristen. Ayahku adalah seorang ateis dan ibuku adalah orang Kristen yang telah berpaling dari Tuhan -- kurasa karena ia menikahi Ayah. Bagaimanapun, aku tumbuh sebagai seorang ateis. Aku tidak pernah pergi ke gereja atau sekolah minggu, tidur sampai jam makan siang pada hari Minggu, dan membenci semua orang Kristen yang kuanggap bodoh. Saat remaja, aku mengalami masa-masa sulit karena beberapa masalah yang tidak akan kuceritakan -- karena akan membuat Anda bosan -- dan aku berpikir bahwa hidup akan lebih mudah dijalani jika aku membuang semua perasaan dan memutuskan hubungan dengan orang lain. Saat itu aku berusia sebelas tahun. Aku menghabiskan sepuluh tahun masa hidupku untuk mencapai apa yang kupikirkan itu dan juga mencoba untuk mencari arti hidup. Aku melalui masa-masa iseng, di mana aku menjadi sangat fanatik pada suatu subjek, dan kemudian melupakannya saat aku menyadari bahwa subjek itu tidak dapat mengenyangkan rasa lapar jiwaku. Aku tidak memiliki banyak teman di sekolah, dan orang-orang yang berhubungan denganku menganggapku sebagai sumber bencana. Aku berhenti sekolah setelah tidak lulus ujian masuk perguruan tinggi, dan kemudian mendapat pekerjaan sebagai teknisi kimia di Departemen Penelitian Ilmiah dan Industri New Zealand (New Zealand Department of Scientific and Industrial Research). Karena telah memiliki penghasilan, aku pergi dari rumah dan tinggal di sebuah rumah seorang diri. Aku pergi bekerja dan bersekolah malam di sebuah politeknik setempat di mana aku tidak bicara dengan siapa pun. Tujuanku telah tercapai -- hidupku hampa dari segala emosi dan kontak berarti dengan orang lain. Menyebalkan. Tahun kedua bersekolah malam, aku memerhatikan ada seorang pria di kelas yang mencoba untuk berbicara denganku. Sebenarnya ia telah mencoba berbicara denganku tahun lalu, namun hidupku terlalu kacau untuk memerhatikannya. Untungnya ia adalah tipe orang yang penyabar. Ia adalah orang Kristen, dan ia mengundangku untuk bersama-sama menginjili. Aku hampir memukulnya. Setelah itu, ia hanya mencoba untuk menjadi teman dan tak lagi membicarakan soal penginjilan. Saat aku mulai memercayainya, kami mulai mengobrol tentang hidup dan hal-hal semacamnya. Aku menyadari bahwa segala hal tentang orang Kristen yang dikatakan padaku saat bertumbuh dewasa, tidaklah benar. Aku mulai bertanya kepadanya tentang imannya, dan ia pun menjawab -- jawaban yang tak mendesakku untuk menjadi Kristen. Setelah beberapa tahun, aku menyadari bahwa pandangannya lebih masuk akal daripada pandanganku. Aku mulai membaca Alkitab yang ia berikan, dan suatu malam saat aku sendirian di kamar, aku menyadari bahwa firman Tuhan itu benar, dan aku adalah orang terbodoh di dunia. Aku bersujud dan memohon agar Tuhan berkuasa atas hidupku. Ibuku telah kembali menjadi Kristen sehingga keluargaku terbagi menjadi dua kubu; Ibu dan aku adalah Kristen, sedang Ayah dan saudaraku ateis. Menjadi Kristen memang tidak menyelesaikan masalahku, tapi hal itu membantuku memahami masalah dan membuka jalan untuk Tuhan mulai memulihkanku dari masa laluku. Setelah beberapa tahun, aku mulai belajar di sekolah Alkitab pada malam hari untuk belajar lebih lagi mengenai Tuhan. Aku belajar di sana selama dua tahun, namun kemudian aku merasa terlalu berat untuk bekerja, belajar Alkitab saat malam, dan melayani di gereja dan departemen pemudanya pada saat bersamaan. Aku keluar dari pelayanan di gereja selama beberapa bulan dan gagal dalam salah satu mata pelajaran di sekolah Alkitab. Aku ingin memakai hidupku ini untuk melakukan sesuatu bagi Tuhan, tapi tidak tahu akan melakukan apa. Setelah perjuangan yang cukup lama dan pencarian jati diri, aku berhenti kerja dan melamar sebagai anggota medis pemuda di gerejaku. Aku beralih dari mengejar gelar diploma teologi ke gelar diploma pelayanan medis, yang lebih banyak praktiknya. Aku mencoba untuk tidak terlalu fokus belajar mengenai Tuhan dan lebih fokus untuk mengikut Tuhan. Sejauh ini, aku menikmatinya, namun aku tahu bahwa mengikut Tuhan adalah perjalanan seumur hidup. Perjalananku masih panjang. Menurutku, temanku saat di politeknik itu adalah penginjil terhebat yang pernah kutemui. Ia tidak pernah sekolah Alkitab atau mengikuti pelatihan Alkitab resmi, dan ia juga berkata bahwa aku jauh lebih mengerti tentang teologi daripada dia. Namun, ia memiliki kasih terhadap Tuhan yang membuatku masih terkesima hingga kini. (t/Dian) Diterjemahkan dari: Nama Situs: Darkness to Light Penulis : Darren "Daz" Gedye Alamat URL: http://www.dtl.org/salvation/article/testimony/ex-atheist.htm ______________________________________________________________________ SUMBER MISI DARKNESS TO LIGHT ==> http://www.dtl.org/index.html Dengan moto "Explaining and Defending the Christian Faith" (Menjelaskan dan Memertahankan Iman Kristen), situs DTL menawarkan beragam bahan yang tentunya akan sangat berguna sekali bagi pengujungnya, antara lain teologi Kristen, apologetika, pemujaan, etika, bermacam-macam versi Alkitab, dan sebagainya. Situs ini cukup besar karena berisi lebih dari 850 halaman web, ditambah lagi "e-books", sebuah program "software" Alkitab, dan publikasi lewat e-mail yang dapat diperoleh dengan gratis. Semua itu disajikan untuk "membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan." (Kisah Para Rasul 26:18) Disajikan juga kesaksian dari beberapa mantan ateis mengenai pergumulannya sehingga mereka berhasil meninggalkan pengajaran sesat tersebut dan mengikut Kristus (silakan menyimak salah satu kesaksian tersebut di kolom Kesaksian Misi). Kunjungi dan simak kesaksian-kesaksian lain di alamat: http://www.dtl.org/salvation/subject/testimonies.htm ______________________________________________________________________ DOA BAGI MISI DUNIA I N T E R N A S I O N A L Migrasi besar-besaran di Afrika yang dilakukan oleh mereka yang berpendidikan dan memiliki uang telah menyebabkan kurangnya sumber daya yang dibutuhkan. Tanpa mereka, buta huruf dan kemiskinan merajalela di mana-mana. Lisa Wolf dari CURE International mengatakan bahwa organisasinya memerangi masalah itu dengan konsep "teaching hospital" atau rumah sakit mengajar. "Banyak orang di Benua Afrika menderita `pengeringan otak`, khususnya tenaga medis profesional. Mereka tidak memiliki perlengkapan dan sumber yang dibutuhkan. Kami menyediakan sumber-sumber tersebut dan memberikan pelatihan kepada mereka. Dan karena mereka memiliki rumah sakit yang bagus untuk bekerja -- rumah sakit yang merawat orang-orang yang membutuhkan perawatan fisik dan rohani -- mereka mau untuk tetap tinggal." Wolf mengatakan bahwa staf mereka juga sadar akan adanya penginjilan dalam upaya ini. "Kami menyelaraskan pentingnya kesembuhan fisik dan rohani anak-anak. Para pasien, keluarga mereka, dan orang lain yang telah mengunjungi rumah sakit itu mengatakan kepada kami bahwa mereka benar-benar merasakan belas kasih dan perwujudan kasih Allah." Diterjemahkan dari: Mission News, November 2007 Kisah selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/10380 Pokok Doa --------- * Masalah kemiskinan dan buta huruf di Afrika diharapkan dapat segera ditanggulangi sehingga setiap penduduk mendapatkan kehidupan yang layak. * Doankanlah CURE International yang sedang berusaha memerangi masalah tersebut lewat pelayanan di rumah sakit dan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. U G A N D A Parlemen Uganda secara resmi mengumumkan status darurat karena di bagian utara negeri itu rusak berat akibat banjir. Pemimpin negara memikirkan serangkaian langkah mengatasi masalah itu, dan itu adalah saat yang tepat untuk mendistribusikan Alkitab. Tom McGregor dari World Bible Translation Center, pada tanggal 8 Oktober 2007, mengatakan bahwa setiap anggota akan menerima Alkitab berbahasa Inggris versi "Easy-to-Read" di "National Prayer Breakfast". "Aku pikir Sabda Allah akan selalu menempati prioritas utama dalam keadaan darurat dan akan memberikan kekuatan dan harapan pada orang-orang yang membutuhkan." Untuk mengawali, proyek itu ditujukan dengan memberikan sebuah Alkitab pada setiap guru yang ada di negara itu. Ini merupakan suatu tanggung jawab yang besar, dan dukungan masih diperlukan. "Doa Anda sangat dibutuhkan agar para guru memahami keseluruhan proyek dan mampu membantu para murid-muridnya, bahkan juga diri mereka sendiri untuk berjalan dalam kebenaran." Diterjemahkan dari: Mission News, Desember 2007 Kisah selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/10408 Pokok Doa --------- * Pemerintah Uganda sedang memikirkan jalan keluar untuk menolong para korban banjir. Kiranya Tuhan memberi hikmat agar dapat diambil keputusan nyata untuk menolong memerbaiki keadaan yang rusak itu. * Bersamaan dengan proyek untuk menolong korban banjir di Uganda, dilakukan juga pendistribusian Alkitab kepada mereka. Mintalah kepada Tuhan agar melalui pendistribusian Alkitab ini, banyak orang akan mengenal kebenaran yang sejati. * Kiranya para guru diberi kemampuan umtuk membantu para murid, juga diri mereka sendiri untuk berjalan dalam kebenaran yang sejati itu. ______________________________________________________________________ DOA BAGI INDONESIA BERDOA BAGI ORANG-ORANG ATEIS DI INDONESIA ========================================== Sebagai komunitas orang Kristen, kita sangat dihimbau untuk membuka mata rohani dan melihat bahwa dunia di sekitar kita sangat membutuhkan dukungan doa orang-orang percaya. Masih banyak orang tersesat dan belum dijangkau oleh Injil. Jumlah orang yang belum percaya di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya, termasuk jumlah orang-orang ateis. Sudah saatnya orang-orang Kristen Indonesia berhenti menjadi "penonton" saja. Karena itu, kami mengajak Anda bergabung untuk berdoa bagi mereka yang belum diselamatkan, khususnya orang-orang ateis di Indonesia. POKOK DOA --------- 1. Kiranya Tuhan memberikan beban kepada setiap orang Kristen untuk melayani orang-orang yang belum percaya. Biarlah beban tersebut terus dipupuk dan bertumbuh menjadi tindakan-tindakan nyata yang berdampak bagi pelayanan Kerajaan Tuhan. 2. Orang-orang Kristen memerlukan hikmat dan bijaksana dari Tuhan agar menemukan cara yang tepat untuk melayani orang-orang yang belum percaya, khususnya orang-orang atheis. 3. Berikan hati untuk betul-betul mengasihi orang-orang yang menyangkal keberadaan Tuhan ini. Mereka membutuhkan kasih Tuhan yang dapat dengan nyata dilihat dan dirasakan. 4. Pertambahan jumlah orang ateis di Indonesia semakin meningkat. Kiranya gereja-gereja menyadari panggilan mereka untuk menjangkau orang-orang yang belum percaya ini. 5. Doakan agar orang-orang Kristen membuka kesempatan-kesempatan besar untuk bertemu dan bersahabat dengan orang-orang ateis, sehingga mereka dapat mengenalkan kasih Kristus kepada mereka. ______________________________________________________________________ Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak untuk tujuan komersiil dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya. ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati, dan Dian Pradana Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) 2008 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Kontak Redaksi : < jemmi(at)sabda.org > Untuk berlangganan : < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk berhenti : < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org > ______________________________________________________________________ Situs e-MISI dan e-JEMMi : http://misi.sabda.org/ Arsip e-JEMMi : http://www.sabda.org/publikasi/misi/ Situs YLSA : http://ylsa.sabda.org/ Situs SABDA Katalog : http://katalog.sabda.org/ ______________________________________________________________________
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |