|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/misi/2007/3 |
|
e-JEMMi edisi No. 03 Vol. 10/2007 (17-1-2007)
|
|
Januari 2007, Vol.10 No.03
______________________________ e-JEMMi _____________________________
(Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI
EDITORIAL
ARTIKEL MISI : Mengapa Kita Harus Mengutamakan Suku-Suku
Terabaikan?
SUMBER MISI : Misi ONE (Overseas National Evangelism), United
World Mission (UWM)
DOA BAGI MISI DUNIA: Malawi, Korea Utara, Afrika
DOA BAGI INDONESIA : Banjir dan Tanah Longsor
SURAT ANDA : Pokok Doa bagi Suku
______________________________________________________________________
"KARENA TUHAN PEDULI TERHADAP SUKU BANGSA"
______________________________________________________________________
EDITORIAL
Shalom,
Negara kita adalah negara yang kaya dengan budaya mengingat ratusan
suku bangsa yang berdiam di dalamnya. Sayangnya, masih banyak di
antara suku bangsa tersebut yang belum mengalami kekayaan di dalam
Kristus. Masih banyak di antara mereka yang belum mengenal Kristus.
Bahkan mengenal Tuhan pun tidak.
Sudah menjadi tugas setiap orang Kristen untuk berperan dalam
penjangkauan suku-suku tersebut. Di antaranya dengan tekun berdoa,
agar Tuhan mengirimkan hamba-Nya untuk memberitakan Kabar Sukacita
kepada suku-suku tersebut. Tidak tertutup kemungkinan juga bila
Tuhan malah mengutus Anda untuk mewartakan Injil-Nya kepada mereka.
Sehingga ketika Kristus datang kembali, seluruh suku bangsa
Indonesia juga dapat berdiri di hadapan takhta-Nya dan turut
memuliakan Dia.
Redaksi e-JEMMi,
Lisbet
______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI
MENGAPA KITA HARUS MENGUTAMAKAN SUKU-SUKU TERABAIKAN?
=====================================================
DASAR ALKITAB
Dasar alkitabiah tentang kehadiran suku bangsa di dunia diambil dari
firman Tuhan yang terdapat di Mazmur 86:9, "Segala bangsa yang Kau
jadikan akan datang sujud menyembah di hadapan-Mu, ya Tuhan, dan
akan memuliakan nama-Mu." Dari ayat ini, kita mengerti bahwa Tuhan
menciptakan beragam suku bangsa demi satu tujuan, agar mereka
memuliakan nama-Nya dan menyembah hanya kepada-Nya. Itulah sebabnya,
kita tidak layak mengeluhkan besarnya jumlah suku bangsa di dunia
ini.
Bila memandang Indonesia, kita menemukan ratusan suku bangsa dengan
beragam budaya dan bahasanya masing-masing. Sayangnya, sebagian di
antara mereka belum mengenal nama-Nya, apalagi menyembah Dia.
Malahan mereka tidak memedulikan Penciptanya. Keadaan ini tentu
mendukakan Tuhan karena Ia ingin segala suku bangsa datang dan
menyembah-Nya dalam keberagaman mereka masing-masing. Ratusan suku
bangsa di Indonesia -- sekitar 6.900 suku di seluruh dunia -- masih
termasuk dalam kategori terabaikan, suatu jumlah yang sangat besar.
Sejak semula, Tuhan kita adalah Allah yang berwawasan ujung bumi.
Kejadian 1:28 merupakan perintah bagi Adam dan Hawa untuk memenuhi
bumi dan menaklukkannya. Perintah ini kembali diulang kepada Nuh
dalam Kejadian 9:1, tatkala ia keluar dari bahteranya. Kemudian,
ketika memanggil Abraham, Tuhan berfirman, "Olehmu semua kaum di
muka bumi akan mendapat berkat" (Kejadian 12:3). Demikianlah segala
bangsa di atas bumi turut mendapat berkat (Kejadian 18:18). Tentu
saja berkat ini bukan sesuatu yang didapat secara gaib. Paulus
menjelaskan dalam Galatia 3:8 dan 9 bahwa melalui iman Abraham,
suku-suku bangsa non-Yahudi akan turut diselamatkan. Dan inilah
berkat yang dimaksudkan dalam kitab Kejadian. Akan tetapi, sebelum
suku-suku bangsa lainnya dapat menggabungkan diri dalam koor raksasa
para penyembah, sebagaimana dilihat oleh Rasul Yohanes sebagai
nubuat (Wahyu 7:9,10), mereka harus berbalik dan bertobat kepada
Tuhan lebih dahulu.
Saat ini, kita telah menjadi anak-anak Abraham. Dengan demikian,
janji-janji yang diberikan kepada Abraham dalam Kejadian 12:3 dan
18:18 juga diwariskan dan diamanatkan kepada kita. Oleh karena itu,
kita pun harus menjadi berkat bagi segenap suku bangsa tersebut.
Ada banyak ayat dalam PL yang melukiskan bagaimana suku bangsa akan
memuliakan nama Tuhan. Beberapa di antara ayat-ayat tersebut adalah
seperti di bawah ini.
- Aku mau memasyurkan namamu turun-temurun; sebab itu bangsa-bangsa
akan bersyukur kepadamu untuk seterusnya dan selamanya. (Mazmur
45:18)
- Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan
sorak-sorai! (Mazmur 47:2)
- Pujilah Allah kami, hai bangsa-bangsa, dan perdengarkanlah
puji-pujian kepada-Nya. (Mazmur 66:8)
Dengan kata lain, Tuhan kita tidak puas kalau hanya satu golongan
saja yang memuliakan dan menyembah Dia. Sebaliknya, Ia ingin supaya
semua suku bangsa dan ras masuk dalam koor yang menyembah-Nya.
SEMUA MANUSIA ADALAH ORANG BERDOSA
Masalahnya, sampai saat ini target Allah tersebut belum tercapai.
Tidak ada satu pun suku bangsa yang benar. Semuanya telah kehilangan
kemuliaan Allah (Roma 3:23). Dosa telah memisahkan manusia dengan
Allah. Dalam Roma 3:9-20, Paulus membeberkan daftar panjang dosa
kita. Dan semua itu merupakan suatu realitas yang tidak dapat kita
mungkiri.
Manusia diciptakan untuk memuliakan Tuhan, tetapi mereka malah
mencemari dirinya dengan melanggar perintah Tuhan. Oleh karena itu,
seluruh penduduk sedunia sudah berada di bawah hukuman Allah dan
sudah terpisah dari Allah untuk selama-lamanya. Karena itu pula,
para nabi terus mengangkat masalah dosa manusia untuk menyadarkan
mereka akan keberadaannya yang sesungguhnya. Seluruh ungkapan para
nabi itu ditujukan agar manusia mau berbalik kepada Allah,
Penciptanya.
PRINSIP TUHAN: DOSA MENANTIKAN HUKUMAN
Paulus menjelaskan dalam Roma 1:18-22, "Sebab murka Allah nyata dari
sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas
kebenaran dengan kelaliman. Karena apa yang dapat mereka ketahui
tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya
kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu
kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada
pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak
dapat berdalih. Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak
memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya.
Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh
menjadi gelap. Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat,
tetapi mereka telah menjadi bodoh."
Sebenarnya, ada banyak orang yang menyadari bahwa apa yang mereka
perbuat tidak bisa diterima oleh Tuhan (Roma 1:21). Karena
mengetahui segudang dosa dalam kehidupannya, mereka menciptakan
berbagai agama untuk menenangkan hati nurani mereka (Roma 1:21-23).
Mereka membuat cara untuk bisa mengerjakan banyak amal. Akan tetapi,
Tuhan tidak bisa disuap dengan berbagai amal buatan manusia (Roma
3:20). Sebaliknya, hanya lewat firman Tuhanlah mereka dapat mengenal
dosa mereka.
Di mana ada dosa, di sana pulalah mestinya ada hukuman. Hukuman yang
layak atas dosa manusia adalah hukuman mati. "Sebab walaupun mereka
mengetahui tuntunan-tuntunan hukum Allah, yaitu bahwa setiap orang
yang melakukan hal-hal demikian, patut dihukum mati, mereka bukan
saja melakukannya sendiri, tetapi mereka juga setuju dengan mereka
yang melakukannya" (Roma 3:9-20, lihat juga Roma 6:23). Semua
manusia sudah divonis (Roma 3:19b; Yohanes 3:18,36), tetapi
pelaksanaan hukuman ini masih ditangguhkan. Meskipun Tuhan kita
panjang sabar dan lapang hati, manusia tetap tidak akan selamat bila
tidak bertobat. Sebaliknya, manusia akan menjalani hukuman (Roma
2:5-11). Hal ini selaras pula dengan apa yang dikemukakan dalam
Nahum 1:3, "Tuhan itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak
sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah."
JANJI-JANJI TUHAN
Suku-suku bangsa di dunia ini memang hidup di dalam dosa. Akan
tetapi, anugerah Tuhan yang luar biasa tidak membiarkan manusia
untuk terus berada di dalam dosa. Melalui Anak-Nya, Ia mengajarkan
firman-Nya kepada manusia, bahkan merelakan diri-Nya untuk
menanggung semua hukuman sebagai ganti manusia (Roma 3:23,24).
Meskipun demikian, Tuhan harus menegakkan kebenaran. Ia tidak
mungkin menerima semua orang karena bila demikian, surga akan
dicemari oleh kehadiran orang-orang yang tidak disucikan. Oleh
karena itu, manusia harus dibebaskan dari belenggu dosa dan
disucikan oleh darah Yesus. Dan hal ini hanya terjadi kalau manusia
menerima karya Tuhan Yesus dengan imannya (Roma 3:22,25). Karena
Tuhan adalah suci dan hanya orang-orang yang sudah disucikan Tuhan
saja yang akan berada di surga. Firman-Nya jelas tentang hal ini,
yaitu tanpa kekudusan tidak ada orang yang akan melihat Tuhan
(Ibrani 12:14; Matius 5:8).
Alkitab penuh dengan janji-janji bahwa suku-suku bangsa akan
diselamatkan. Ketika Ismael dan ibunya disuruh meninggalkan rumah
Abraham, mereka mengembara di padang gurun, lalu mereka berseru
kepada Tuhan. Seruan itupun didengar Tuhan (Kejadian 21:17). Mereka
pun mendapat air hidup. Dari peristiwa ini, kita menyadari bahwa
keturunan dari Ismael pun bisa berseru kepada-Nya. Anak-anak Ismael,
yaitu Nebayot dan Kedar, akan membawa korban di dalam kebaktian
Tuhan, sebagaimana disebutkan dalam Yesaya 60:7, "Segala kambing
domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan Nebayot akan
tersedia untuk ibadahmu; semuanya akan dipersembahkan di atas
mezbah-Ku sebagai korban yang berkenan kepada-Ku, dan Aku akan
menyemarakkan rumah keagungan-Ku." Dari firman tersebut kita melihat
bahwa Ismael tidak disingkirkan untuk selama-lamanya. Melalui anak-
anaknya ia akan memberikan kontribusi yang sangat penting di dalam
ibadah kepada Tuhan.
Tidak hanya anak-anak Ismael yang akan datang ke kebaktian besar
pada akhir zaman, tetapi suku-suku bangsa lainnya juga. Hal ini
disebutkan dalam Yesaya 60:3-6, "Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang
kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.
Kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan
bangsa-bangsa akan datang kepadamu. Sejumlah besar unta akan
menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua
akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta
memberitakan perbuatan masyhur Tuhan." Orang dari seberang laut
yang dimaksud adalah orang yang datang dari pulau-pulau.
Perhatikan pula ayat-ayat berikut ini.
- Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah
Tuhan akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang
tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke
sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita
naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar
kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan
menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman
Tuhan dari Yerusalem." (Yesaya 2:2,3)
- Segala ujung bumi akan mengingatnya dan berbalik kepada Tuhan; dan
segala kaum dari bangsa-bangsa akan sujud menyembah di
hadapan-Nya. (Mazmur 22:28)
- Banyak bangsa akan menggabungkan diri kepada Tuhan pada waktu itu
dan akan menjadi umat-Ku dan Aku akan diam di tengah-tengahmu.
(Zakharia 2:11)
- Beginilah Firman Tuhan semesta alam: "Masih akan datang lagi
bangsa-bangsa dan penduduk banyak kota." (Zakharia 8:20)
- Kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan-
persembahan; kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan
upeti! Membaca dan merenungkan semua janji ini -- yang bisa
ditambahkan --, tidak bisa diragukan lagi, bahwa dari semua suku
bangsa dalam dunia ini, ada yang ikut pada hari raya besar ini.
(Mazmur 72:10)
VISI
Tuhan memberikan janji dalam Yesaya 49:6, "Tetapi Aku akan membuat
engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang
dari pada-Ku sampai ke ujung bumi." Tapi siapa yang akan bertanggung
jawab untuk mewujudnyatakan janji tersebut? Paulus menerapkan ayat
ini kepadanya sendiri, "Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami:
Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang
tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke
ujung bumi" (Kisah Para Rasul 13:47). Janji-janji Tuhan itu telah
menjadi perintah baginya dan berdasarkan hal itulah ia memberitakan
Injil. Bilapun tidak dapat berangkat, ia mendoakan suku bangsa lain
agar mereka selamat (Kolose 1:28-2:3).
Meskipun berita Injil harus disampaikan dan diedarkan
seluas-luasnya, sampai kini masih ada suku bangsa yang belum
mendengar berita keselamatan lewat darah Yesus (Roma 3:24,25).
Mengapa kita mau menyimpan berita Injil keselamatan ini untuk diri
kita sendiri? Mengapa hati kita tidak dipenuhi dengan belas kasihan
kepada semua orang yang masih hidup dalam kegelapan (Roma 9:1-3)?
Tidakkah Saudara berbeban berat ketika menyadari adanya manusia,
malah seluruh suku, yang sedang menuju ke neraka, sementara mereka
sendiri tidak menyadarinya? Bukankah tugas kita justru
memperingatkan mereka? Mengapa banyak orang Kristen tidak peduli
ketika banyak manusia juga ciptaan Allah yang tidak mau
menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran, padahal mereka diciptakan
untuk menyembah Tuhan (Roma 11:33-36)?
Bagaimana solusi untuk hal ini? Pergilah dan beritakanlah Injil
Yesus Kristus kepada mereka, tetapi lebih dahulu berdoalah! Tanpa
doa tidak ada wewenang! Andaikata tidak ada orang Kristen yang
bersedia untuk berdoa syafaat, mendukung pelayanan, dan pergi kepada
suku-suku bangsa lain, mereka tidak akan beroleh kesempatan.
Tuhan sangat memedulikan setiap suku bangsa. Oleh karena itu, kita
harus mengutamakan suku-suku terabaikan sebagai sasaran pelayanan
kita sebagai gereja. Bila kita melakukan hal ini, itu berarti kita
berada dalam poros kehendak Tuhan. Dan kita dapat terlibat lewat doa
syafaat dan pergumulan kita melibatkan diri dalam penginjilan di
antara suku-suku terabaikan. Dengan demikian, akan lebih banyak
orang dan suku bangsa yang mau mengerti keselamatan dalam Kristus
dan masuk dalam kerajaan Tuhan. Bersediakah Saudara?
*) Artikel di atas merupakan kiriman WJ, seorang pemerhati e-JEMMi
yang melayani lewat sebuah organisasi misi; artikel ini telah
disunting seperlunya.
______________________________________________________________________
SUMBER MISI
MISI ONE (Overseas National Evangelism)
==> http://www.mission1.org/
Misi ONE berdedikasi untuk menggerakkan gereja-gereja dalam
kerja samanya dengan misionaris nasional. Pelayanan mereka
difokuskan pada kelompok bangsa yang belum terjangkau. Mereka juga
melayani orang-orang yang miskin dan tertekan. Dari situs ini, Anda
bisa mengunduh (download) pelajaran Alkitab, artikel misi, dan
sumber-sumber lain untuk menghubungkan gereja lokal Anda dengan
misionaris di seluruh dunia.
UNITED WORLD MISSION
==> http://www.uwm.org/
United World Mission (UWM) memiliki kemampuan khusus di bidang
perintisan gereja dengan memperlengkapi dan memobilisasi para
pemimpin gereja lokal. Dengan mengemban misi menyaksikan gereja yang
aktif menyembah Allah dan memuridkan banyak orang, UWM memiliki
kerinduan untuk bisa menjangkau setiap orang yang belum mengenal
Allah di seluruh dunia. UWM juga bekerja sama dengan gereja-gereja
lokal untuk mengembangkan pelayanan gereja-gereja tersebut dan
melibatkannya dalam gerakan perintisan gereja. UWM adalah pelatih
bagi para perintis gereja dan pemimpin gereja yang rindu untuk
memberikan dampak bagi gerejanya.
______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA
M A L A W I
Sebuah organisasi yang menjadikan India sebagai fokus utamanya
sekarang sedang menjangkau orang-orang yang terhilang di Benua
Afrika. Minggu ini, Hopegivers International mengirimkan timnya ke
Malawi untuk mulai membantu para yatim piatu korban AIDS, demikian
kata Michael dari Hopegivers. Michael mengatakan Malawi menjadi
dikenal ketika Madonna mengadopsi seorang anak laki-laki dari sini.
"Kami ke sana tidak untuk mengadopsi bayi, tetapi untuk terlibat dan
mendirikan setidaknya empat Rumah Harapan (Hope Homes) dan untuk
menetapkan suatu komitmen jangka panjang untuk mendampingi mereka
yang membutuhkan obat-obatan dan makanan dan kabar sukacita dari
Alkitab." Dia mengatakan kabar itu adalah Kabar Baik Yesus Kristus.
Michael menambahkan, sebuah Rumah Harapan terdiri dari dua perawat
yang merawat sepuluh yatim piatu, yang kebanyakan dari mereka adalah
yatim piatu korban AIDS. "Ada lebih dari empat juta orang dan mereka
memperkirakan satu juta di antaranya adalah yatim piatu dan tujuh
ratus ribu di antaranya adalah yatim piatu korban AIDS," ujarnya.
Proyek ini sangat membutuhkan dana.
[Sumber: Mission Network News, Januari 2007]
Pokok Doa:
----------
* Puji Tuhan atas keberadaan saudara-saudara kita yang mau melayani
di negara yang sangat jarang terdengar ini, Malawi. Naikkan pula
ucapan syukur atas didirikannya Rumah Harapan bagi orang-orang
Malawi yang membutuhkan obat-obatan dan makanan. Berdoalah agar
kasih Kristus melalui Injil-Nya dapat diberitakan lewat rumah ini.
* Dana masih dibutuhkan untuk menjalankan proyek Rumah Harapan ini.
Berdoalah agar kiranya Tuhan menggerakkan para donatur untuk
mendukung pendanaan proyek tersebut. Berdoalah agar rekan-rekan
kita ini beroleh hikmat bijaksana dalam bekerja sama dengan gereja
lokal di sana.
K O R E A U T A R A
Korea Utara merupakan negara yang menganiaya orang-orang Kristen
hanya karena mereka beragama Kristen. Sampai hari ini, kita masih
mempunyai cerita yang mengerikan mengenai pemerintah yang terus
melakukan tekanan. Namun, Gary dari World Bible Translation Center
menerima berita yang melegakan dari pekerja mereka di sana. "Pelayan
itu adalah seorang penginjil. Dia mungkin bukan seorang penginjil
yang menginjili orang lain selain anggota keluarganya, namun dia
ditangkap karena memiliki dua Alkitab Perjanjian Baru dalam bahasa
Korea yang kami bagikan dan dia dieksekusi karenanya." Gary
mengatakan bahwa tidak ada tanda bahwa penganiayaan itu ringan.
Di balik peristiwa ini, ia yakin bahwa Tuhanlah yang bekerja.
"Sebagai respons atas pemerintahan yang sangat menindas dan mereka
yang tidak adil, banyak orang yang mencari suatu jawaban selain dari
pemerintahan mereka sendiri. Dan saya percaya bahwa ini menjadi
pertanda bangkitnya kegembiraan orang-orang percaya di Korea Utara
untuk berkata, `Kami punya jawaban lain; ada cara lain untuk
percaya!`"
[Sumber: Mission Network News, Januari 2007]
Pokok Doa:
----------
* Doa-doa sudah begitu sering dinaikkan agar negara ini memiliki
hati yang takut akan Tuhan. Jangan pernah berhenti berharap,
teruslah berdoa agar kemuliaan-Nya turun bagi orang-orang di
negara ini.
* Berdoalah bagi orang-orang percaya di negara ini agar mereka tidak
kecut dan tawar hati meski kerap dianiaya.
A F R I K A
Negara-negara Tanduk Afrika (the Horn of Africa) berada dalam
kondisi yang membahayakan. Eritrea, Etiopia, dan Somalia saat ini
sedang menghadapi ketidakstabilan yang terancam menyebar. Todd dari
Voice of the Martyrs (VOM) mengatakan bahwa wilayah itu mengakui
kebebasan untuk memeluk agama Kristen. Meskipun demikian, pada
praktiknya daerah ini terkenal sebagai daerah penganiaya gereja yang
sangat kejam. "Ketika Anda membicarakan ketidaktenteraman di sana
dan beberapa kasus lain, kekerasan terbuka yang terjadi di
negara-negara itu jelas membuat orang-orang Kristen di sana semakin
terancam keselamatannya dan pertumbuhan gereja di sana." Ini
merupakan suatu tantangan untuk orang-orang Kristen di luar daerah
tersebut untuk memberikan dukungan pada penginjilan di wilayah
Tanduk Afrika tersebut, sebagaimana disebutkan Nettlet.
"Kadang-kadang e-mail diawasi, telepon disadap, perjalanan
benar-benar dilarang sehingga sangat berbahaya dan sangat menantang
kelompok-kelompok seperti Voice of the Martyrs untuk memberikan
bantuan dalam bentuk apa pun atau termasuk dukungan atau pertolongan
bagi orang-orang Kristen di sana.
[Sumber: Mission Network News, Januari 2007]
Pokok Doa:
----------
* Berdoalah bagi para hamba-Nya yang melayani melalui VOM di tengah
negara-negara Tanduk Afrika (the Horn of Africa). Mohonkanlah
perlindungan dari Tuhan bagi mereka, juga keberanian untuk
menyatakan kebenaran Ilahi.
* Sebagai orang percaya, kita juga perlu berdoa bagi negara-negara
seperti Eritrea, Etiopia, dan Somalia agar terang Allah bisa
menyentuh seluruh aspek hidup mereka.
______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA
BANJIR DAN TANAH LONGSOR
========================
Hujan deras disertai angin kencang telah menyebabkan banjir dan
tanah longsor di berbagai wilayah di Indonesia. Bencana itu tidak
hanya merusak lahan pertanian dan merusak rumah penduduk, tapi juga
menelan korban jiwa. Pemerintah dan para sukarelawan turun tangan
untuk menangani para korban.
(Dari berbagai sumber)
Pokok Doa:
---------
* Doakan agar penduduk wilayah setempat yang saat ini mengungsi ke
daerah aman dapat diberi kekuatan oleh Tuhan dengan kesehatan yang
baik (secara fisik dan mental).
* Mohonkanlah kesediaan Allah untuk membalut luka dan kepedihan hati
mereka, terutama bagi orang-orang yang belum mengenal Kristus.
Berdoalah agar peristiwa ini membuka pintu bagi pemberitaan Injil
di hati mereka.
* Saat ini dibutuhkan aksi yang nyata untuk menyalurkan bantuan
berupa:
1. perahu karet (sifatnya mendesak) untuk distribusi makanan dan
melakukan proses evakuasi, 2. makanan jadi (nasi bungkus), air mineral, untuk mereka yang
terjebak di rumah, 3. makanan bagi anak-anak balita (biskuit, roti, susu, dll.);
4. baju-baju bekas dan terutama selimut, 5. Obat-obatan -- banjir menyebabkan banyak penduduk terjangkit
diare dan gatal-gatal.
Doakan agar orang-orang Kristen tergerak untuk mengulurkan tangan
dan memberikan bantuan kepada para korban banjir ini.
* Doakan pula pemerintah kita yang sedang memikirkan penyelesaian
masalah ini. Doakan pula para aparat yang terjun langsung di
lapangan untuk membantu para korban.
* Berdoa kiranya masalah banjir ini tidak menimbulkan polemik
baru; pihak-pihak terkait bisa bersatu hati dan bekerja sama dalam
mengatasi bencana banjir ini dan tidak saling melemparkan tanggung
jawab dan kesalahan.
* Berdoalah agar peristiwa-peristiwa bencana, seperti banjir ini,
dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama penata hukum
lingkungan untuk menjaga ketertiban penggunaan lingkungan sehingga
dapat mencegah bencana seperti ini di masa yang akan datang.
______________________________________________________________________
SURAT ANDA
>From: Masdiyanto <masdi_mgl(at)xxxx>
>Shallom,
>saya membutuhkan pokok doa bagi suku-suku yang ada di Indonesia.
>Bisakah staf e-JEMMi menolong saya? Terima kasih
Redaksi:
Kami sangat mendukung kerinduan Anda untuk berdoa bagi suku-suku di
Indonesia karena kami percaya Allah sedang bekerja di seluruh
penjuru dunia sampai hari ini. Untuk mengakses pokok doa bagi suku,
terlebih dahulu Anda harus masuk ke Situs e-MISI (Mengabarkan Injil
ke Seluruh Indonesia):
==> http://misi.sabda.org/
Anda akan membutuhkan kata kunci untuk mengakses bagian pokok doa
tersebut. Kata kunci tersebut telah kami kirimkan kepada Anda
via jaringan pribadi. Silakan mencoba dan selamat berdoa.
______________________________________________________________________
URLS Edisi Ini
Mission Network News http://www.missionnetworknews.org/
______________________________________________________________________
Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus
mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi
(sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Lisbet
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2007 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Staf e-MISI dan Staf Redaksi: < staf-misi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan : < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti : < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi : http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi : http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA : http://www.sabda.org/ylsa/
Situs SABDA Katalog : http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |