Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2010/29 |
|
e-JEMMi edisi No. 29 Vol. 13/2010 (20-7-2010)
|
|
______________________________ e-JEMMi _____________________________ (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ______________________________________________________________________ SEKILAS ISI EDITORIAL ARTIKEL MISI 1: Peran Allah Bapa dalam Misi ARTIKEL MISI 2: Hati Seorang Hamba Misi ARTIKEL MISI 3: Misi dan Pergumulan Bangsa SUMBER MISI: e-MISI (Mengabarkan Injil Keseluruh Indonesia) KESAKSIAN MISI: Rusia: Kapten Marco DOA BAGI MISI DUNIA: India, Maroko DOA BAGI INDONESIA: Kebutuhan Pokok ______________________________________________________________________ HE WHO WALKS WITH GOD WILL BE OUT OF STEP WITH THE WORLD ______________________________________________________________________ EDITORIAL Shalom, Misi lahir dari kasih Allah yang mencari manusia. Tetapi apa dan bagaimana peran Allah Bapa dalam menyelamatkan manusia yang berdosa? Pertanyaan inilah yang hendak dijawab lewat suguhan Artikel Misi yang pertama. Sedangkan Artikel Misi yang kedua menunjukkan beberapa hal penting berkaitan dengan hasrat misi, yang harus kita pelihara dan kita tingkatkan, tidak peduli apa pun jenis pelayanan yang sedang kita geluti. Di lain pihak, gereja dengan kesadaran penuh bahwa Yesus Kristus adalah solusi bagi pergumulan bangsa, bertanggung jawab membangun pendekatan guna mewujudkan tanggung jawab misioner. Pokok inilah yang hendak dijelaskan secara gamblang pada Artikel Misi yang ketiga. Selamat menikmati suguhan e-JEMMi kali ini. Tuhan memberkati. Redaksi tamu e-JEMMi, Wilfrid Johansen http://misi.sabda.org http://fb.sabda.org/misi ______________________________________________________________________ ARTIKEL MISI 1 PERAN ALLAH BAPA DALAM MISI Misi lahir dari kasih Allah yang mencari manusia. Allah itu kasih (1 Yohanes 4:8,16) yang tidak ingin tinggal sendiri, terpisah dari manusia, tetapi ingin berkomunikasi dengan makhluk-Nya. Oleh sebab itu, Allah telah membuktikan kasih-Nya dengan mengutus Anak-Nya yang tunggal untuk menyelamatkan manusia yang berdosa. Yohanes 3:16 berkata, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." Misi dari Allah berarti: misi yang berasal dari perintah-Nya. Secara singkat ada sembilan langkah bagaimana Allah Bapa berperan untuk menyelamatkan manusia yang berdosa. 1. Allah Bapa ada sebelum segala sesuatu ada. Langit dan bumi termasuk manusia diciptakan untuk menghormati Allah. 2. Allah Bapa menciptakan segala sesuatu dalam keadaan amat baik adanya. Sebagai pencipta, Dia tidak ingin ada orang yang hidup di luar hubungan dengan Dia. 3. Allah Bapa menyediakan kerajaan surga bagi manusia sejak dunia dijadikan. Sebelum manusia lahir, Allah sudah merancangkan damai sejahtera bagi umat manusia. 4. Allah Bapa langsung mencari hubungan dengan manusia yang baru jatuh dalam dosa (Kejadian 3). 5. Allah Bapa langsung menolong manusia yang telah berdosa. Sesudah Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, Tuhan mencari mereka dan memberi pakaian kepada mereka. 6. Allah Bapa langsung menjanjikan keselamatan kepada manusia yang berdosa (Kejadian 3:15). 7. Allah Bapa memilih suatu bangsa, supaya mereka menjadi saluran keselamatan bagi manusia. Allah memanggil Abraham dan bangsa Israel untuk menjadi berkat bagi semua bangsa di seluruh dunia (Kejadian 12:1-3). 8. Allah Bapa yang adil dan suci menghukum manusia dengan jujur. Mulai dari Adam yang harus diusir dari Firdaus, manusia tidak bisa lagi berhubungan langsung dengan Tuhan. 9. Allah Bapa mengutus Anak-Nya yang Tunggal sebagai Juru Selamat manusia. (Yohanes 3:19) Ini merupakan pengorbanan yang terbesar Allah Bapa bagi manusia. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buletin: Terang Lintas Budaya, Edisi 68, Tahun 2006 Judul artikel: Peran Allah Bapa dalam Misi Penulis: Tidak dicantumkan Penerbit: Yayasan Terang Lintas Budaya, Sidoarjo 2006 Halaman: 6 ______________________________________________________________________ ARTIKEL MISI 2 HATI SEORANG HAMBA MISI Bila Anda adalah seorang aktivis ataupun hamba Tuhan yang melayani dalam jenis pelayanan apa saja, beberapa hal penting harus Anda pelihara dan tingkatkan di dalam hati dan hidup Anda. 1. Menjadi Karakter Fokuskan hati dan perbuatan melayani itu menjadi karakter Anda, sebab melayani Tuhan dan sesama sangat ditentukan "dari dalam" dan bukan penampilan luar saja. 2. Peduli Terhadap Jiwa yang Terhilang Seorang pelayan Tuhan harus memiliki rasa yang mendalam dan memelihara "hati seperti Yesus", khususnya yang berkaitan dengan "perasaan yang mendalam terhadap jiwa terhilang" (Matius 9:36). Hati pelayan Tuhan yang berbelas kasihan akan orang berdosa merupakan suatu perasaan yang berasal dari pola pikir yang sesuai dengan firman Tuhan, satu domba yang hilang sangat penting dan harus dicari sampai ditemukan. Seorang pelayan Tuhan harus memiliki perasaan yang rindu agar semua orang, siapa pun dia, dan apa pun latar belakangnya, diselamatkan. Perasaan itulah yang dimiliki Yesus yang mengasihi perempuan Samaria, orang Yahudi, dan penduduk kota Yerusalem yang ditangisi-Nya karena kehancuran yang akan mereka alami (Lukas 19:41). 3. Jangan Karena Program atau Karena Perintah Anda perlu memikirkan kembali aktivitas pelayanan Anda jika Anda melayani dalam kondisi berikut ini. - Sangat sibuk. - Sekadar menjalankan tugas rutin. - Melakukan pelayanan karena perintah dan tidak ada pilihan lain. - Hanya untuk mengejar target karena ingin menyelesaikan program pelayanan dengan sukses. - Hanya terpaksa melayani karena sebenarnya apa yang Anda kerjakan bukan bidang yang Anda sukai. Jika Anda kehilangan beban (rasa) melayani, kehilangan motivasi, tidak menempatkan hati dengan benar dalam pelayanan, maka pelayanan Anda akan menjadi beban dan tidak ada sukacita. 4. Mengerti Kebutuhan dan Pergumulan dari Fokus Pelayanan Milikilah hati yang peka melihat kebutuhan di ladang pelayanan. Hal tersebut bisa Anda dapatkan melalui interaksi yang intens sampai Anda mengetahui kebutuhan dan pergumulan orang yang mencari jawaban. 5. Terus-Menerus Memelihara Hati Hamba Yang dimaksud memelihara hati hamba adalah: - memiliki hati yang melihat manusia sebagai objek pelayanan yang harus diselamatkan, jauh lebih utama dari cara-cara dan sarana yang digunakan; - memiliki hati yang terus-menerus mendoakan pelayanan apa pun karena itu pun dapat dipakai Tuhan untuk menjangkau jiwa-jiwa terhilang; - memiliki hati yang melihat ke depan akan adanya hukuman yang menentukan nasib manusia bila ia menolak atau belum menerima berita Injil -- bahwa mereka sedang menuju kebinasaan. Jika Anda belum memiliki hati seorang hamba, cobalah mengondisikan diri di pihak orang-orang yang memerlukan keselamatan dan minta Tuhan mengubah hati Anda. 6. Memelihara Hubungan dengan Tuhan Hati seorang hamba hanya akan Anda miliki jika Anda memelihara hubungan dengan Tuhan, baik lewat perenungan firman maupun doa yang teratur. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buletin: TABUR No. 002-2008 Judul artikel: Hati Seorang Hamba Misi Penulis: Pdt. Benny Siahaan, M.Div Penerbit: Tidak dicantumkan Halaman: 7 -- 8 ______________________________________________________________________ ARTIKEL MISI 3 MISI DAN PERGUMULAN BANGSA Hakikat gereja yang misioner menegaskan bahwa gereja dan misi adalah integral. Kesatuan gereja dan misi ini menempatkan gereja pada posisi "harus" (wajib), dan ini menjadikan misi sebagai jantung gereja dan tugas gereja yang harus diwujudkan di mana pun gereja berada. Gereja hidup oleh misi dan harus dilakukan sebagai bagian dari hidup gereja. Misi adalah "jantung dan hidup" gereja. Oleh karena itu, gereja tidak dapat hidup tanpa misi. Pada sisi lain, gereja memiliki tanggung jawab utuh untuk turut serta dalam melakukan tugas misi. Gereja bertanggung jawab penuh melakukan tugas misi yang dilakukan secara penuh pula dari segala aspek. Pada sisi inilah, gereja dihadapkan dengan objek dan konteks pelayanan yang menuntut perlunya kearifan dalam melakukan tugas misi tersebut. Mengulas pokok bahasan seputar "Misi dan Pergumulan Bangsa" mempertegas premis di atas yang sekaligus menjawab pertanyaan tentang bagaimana sepatutnya gereja menempatkan diri serta bagaimana menyikapi pergumulan bangsa sebagai bagian dari kehidupannya. Misi Sebagai Jawaban Bagi Pergumulan Bangsa Secara umum, kebanyakan orang melihat bahwa pergumulan, kemelut, krisis, bahkan kehancuran hidup dari seorang atau beberapa individu, kelompok (kecil/besar), maupun suatu bangsa disebabkan oleh faktor sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Asumsi ini menyebabkan orang berupaya untuk menghadapi setiap pergumulan dengan pendekatan yang berbasis sosial, budaya, ekonomi, maupun politik untuk menyelesaikan pergumulan bangsa sebagai komunitas makro. Perlulah disadari bahwa adalah naif untuk mengatakan bahwa pendekatan apa pun yang dipakai tidak akan menyelesaikan persoalan dengan menyederhanakan jawaban dari sudut "rohani" belaka. Alasan kuat untuk menolak sikap naif ini adalah bahwa setiap hal yang digumuli (apa pun bentuk dan namanya) memiliki keterkaitan integral dengan aspek sosial, budaya, ekonomi, politik, dsb.., dan aspek-aspek tersebut harus disentuh guna mencari solusi yang menyeluruh pula. Pada sisi lain, dapat dikatakan bahwa setiap hal yang digumuli itu berkaitan erat dengan aspek "rohani" yang menjadi dasar bagi tatanan nilai, baik pribadi maupun masyarakat, yang dari padanya seorang individu atau sebuah kelompok menyikapi apa pun yang dihadapinya. Dinamika rohani pun memiliki daya serap yang kuat terhadap aspek-aspek lain dari kehidupan. Sangat sering terlihat bahwa sikap seseorang mencerminkan apa yang dipercayainya (yang dianggap sebagai prinsip dengan tatanan nilai -- yang primer, sekunder, maupun tersier). Dapat dikatakan bahwa dinamika rohani inilah yang mewarnai seluruh aspek kehidupan, namun akar dari persoalan apa pun harus dicari pada sumber asalnya yang menyediakan jalan kepada penyelesaian yang proporsional yang memperhitungkan faktor rohani sebagai jawaban menyeluruh. Apa yang diulas terakhir di atas dapat dilihat sebagai presumsi yang menempatkan misi sebagai "jawaban penentu" bagi pergumulan bangsa. Dasar premisnya adalah sebagai berikut. 1. Alkitab melihat dosa sebagai akar utama yang menghancurkan serta mempengaruhi. Hal tersebut yang menjadi dasar bagi masalah manusia. 2. Alkitab menegaskan bahwa Yesus Kristus adalah "jawaban final/penentu" atas dosa umat manusia. 3. Alkitab menegaskan bahwa Injil Yesus Kristus adalah kunci untuk menjawab masalah manusia (secara individu maupun kelompok) yang harus diwujudnyatakan gereja dalam misi. Dari penguraian Alkitab di atas, dapat ditegaskan bahwa misi adalah jawaban Allah bagi masalah dan pergumulan umat manusia yang pada sisi lain menempatkan gereja sebagai "penanda jawaban" Allah. Di sini gereja hanya dapat berperan sebagai "penanda jawaban", yaitu apabila gereja menyadari bahwa ia ada dan hidup oleh misi, maka ia harus hidup dari, oleh, dan bagi misi. Keberadaan Gereja sebagai Katalisator Misi Telah diuraikan di depan bahwa gereja dan misi adalah integral. Kebenaran ini menegaskan bahwa gereja yang hidup dari dan oleh misi itu hanya dapat hidup karena misi, dan oleh sebab itu ia harus bermisi sebagai bagian dari hidupnya. Pertanyaan penting yang harus dijawab ialah, "bagaimana sepatutnya (seharusnya) gereja itu hidup yang mewujud-nyatakan misi sebagai bagian dari tanggung jawabnya menjawab pergumulan bangsa di tempat Tuhan menempatkannya?" Jawaban untuk pertanyaan ini dapat diuraikan berikut ini. 1. Keberadaan ("esse") dan kesejahteraan ("bene esse") gereja sebagai "tanda" misi, harus dihidupi secara ideal-nyata di bumi tempat kita tinggal. Kebenaran ini harus dihidupi gereja secara nyata di mana pun gereja berada. Hal ini menuntut dari gereja kesadaran dan penyadaran diri yang "ajek" serta bertanggung jawab dalam penandaan keberadaan/hakikat dirinya ("esse") yang misioner -- dengan kesejahteraan ("bene esse") yang berkebenaran, berkeadilan dan berkedamaian di tengah dunia. 2. Gereja sebagai komunitas ilahi harus menandakan keberadaan kehadirannya sebagai partikel sosial guna mewujudkan diri dan tanggung jawab misinya dalam lingkup berikut: a. Gereja harus hidup sebagai komunitas iman yang suci di tengah dunia yang tidak suci. Di sini gereja harus mewujud-nyatakan iman (yang ideal) dalam etika-moralitas yang benar, baik, adil, dan indah di tengah masyarakat, sebagai kesaksian Kristus di tengah dunia. b. Gereja harus melihat pergumulan bangsa sebagai ujian iman yang kritis dan tanggung jawab iman yang harus dihidupi serta direspons secara bertanggung jawab dalam segala bidang kehidupan, baik itu pribadi, kelompok, sosial, budaya, ekonomi, politik, hukum, HAM, pendidikan, keluarga, pemerintahan, dsb. 3. Gereja harus melihat dirinya sebagai agen misi Allah dengan tanggung jawab misi yang harus ditatalaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Di sini, gereja haruslah dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab melayankan Injil yang holistik melalui pelayanan holistik kepada manusia/masyarakat dengan pendekatan holistik guna membawa sejahtera (shalom). Sebagai agen misi, gereja harus menatalayani hidup dan kerja dengan penuh tanggung jawab -- yang menghadirkan kesaksian Kristus -- di tengah masyarakat yang menghasilkan -- lebih banyak penyerahan diri dan pengakuan akan Yesus Kristus, junjungan kita, TUHAN semesta alam. Guna mewujudkan tugas misioner ini, gereja harus hadir "di tengah masyarakat -- bangsa dengan pendekatan yang bertanggung jawab dengan sinergi dan harmonisasi tinggi guna mewujudkan dampak yang berimbang dan memberikan solusi. Gereja dengan kesadaran diri sebagai misionaris Allah yang mengembangkan pendekatan bertanggung jawab dalam bermisi akan mewujudkan ekuilibrium tinggi dalam masyarakat di mana ia hadir sebagai komunitas ilahi yang dihadirkan Allah bagi kemuliaan nama-Nya. Kesimpulan Gereja sebagai bagian dari masyarakat manusia/dunia (societas homo) yang adalah juga masyarakat ilahi/Allah (societas Deo) memiliki tanggung jawab integral dalam pergumulan bangsa. Tanggung jawab integral ini menuntut gereja menempatkan diri secara proporsional sebagai agen misi Allah dengan pendekatan dan kinerja yang berimbang guna menjawab tuntutan pergumulan bangsa. Gereja yang dengan kesadaran penuh bahwa Yesus Kristus adalah solusi bagi pergumulan bangsa bertanggung jawab pula untuk tidak menyederhanakan tanggung jawab dalam upaya membangun pendekatan guna mewujudkan tanggung jawab misioner ini. Pada akhirnya, apabila gereja menghadirkan Shalom yang berkebenaran, berkeadilan, berkebaikan, dan berkesejahteraan oleh Kristus, yang diamalkan dalam segala bidang kehidupan maka dapat dipastikan bahwa gereja telah mewujudkan tanggung jawab dengan andil besar yang menjawab pergumulan bangsa, yang akan membawa kemuliaan bagi Allah dan mendatangkan keselamatan bagi banyak orang. Diambil dan disunting dari: Nama makalah: Makalah Simposium Teologi XI -- Persekutuan Antar Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia, September 2001 Penulis: Pdt. Dr. Yakob Tomatala ______________________________________________________________________ SUMBER MISI e-MISI (Mengabarkan Injil Keseluruh Indonesia) ==> http://misi.sabda.org/ Situs e-MISI dibangun dan dikelola oleh Yayasan Lembaga SABDA < YLSA, http://ylsa.sabda.org/ > merupakan situs misi berbahasa Indonesia yang terbesar dan terlengkap. Di dalamnya terdapat berbagai bahan seperti artikel, kesaksian, tokoh, renungan, buku, informasi lembaga misi, profil bangsa, dan berita terkini seputar misi. Di situs ini terdapat fasilitas pencarian yang akan mempermudah pengunjung menemukan informasi yang dibutuhkan. Untuk melengkapi bacaan Anda seputar Amanat Agung, berikut kami sajikan beberapa bahan-bahan yang terkait. 1. Amanat Agung Dan Roh Kudus (Bagian 1) ==> http://misi.sabda.org/amanat_agung_roh_kudus_bagian_1 2. Amanat Agung Dan Roh Kudus (Bagian 2) ==> http://misi.sabda.org/amanat_agung_roh_kudus_bagian_2 3. Bagaimana Mendorong Gereja-Gereja Lain Supaya Terlibat Dalam Misi ==> http://misi.sabda.org/bagaimana_mendorong_gereja_supaya_terlibat_dalam_misi 4. Allah Merencanakan Keselamatan bagi Seluruh Umat Manusia ==> http://misi.sabda.org/allah_merencanakan_keselamatan_bagi_seluruh_umat_manusia 5. Amanat Agung ==> http://misi.sabda.org/amanat_agung 6. Bagaimana Bermisi? ==> http://misi.sabda.org/bagaimana_bermisi 7. Bagaimana Gereja Anda Menjadi Gereja yang Misioner ==> http://misi.sabda.org/bagaimana_gereja_anda_menjadi_gereja_yang_misioner 8. Bagaimana Membentuk Seksi Misi Dalam Gereja Lokal ==> http://misi.sabda.org/bagaimana_membentuk_seksi_misi_dalam_gereja_lokal 9. Diciptakan Untuk Sebuah Misi ==> http://misi.sabda.org/diciptakan_untuk_sebuah_misi 10. Karakteristik Dasar Seorang Misionaris ==> http://misi.sabda.org/karakteristik_dasar_seorang_misionaris 11. Langkah-Langkah Praktis Untuk Melibatkan Gereja Lokal dalam Misi ==> http://misi.sabda.org/langkahlangkah_praktis_untuk_melibatkan_gereja_lokal_dalam_misi 12. Misi Gereja Masa Kini ==> http://misi.sabda.org/misi_gereja_masa_kini 13. Misi -- Apakah Itu? ==> http://misi.sabda.org/misi_apakah_itu 14. Pengertian Misi ==> http://misi.sabda.org/pengertian_misi 15. Penghalang-Penghalang Untuk Bermisi ==> http://misi.sabda.org/penghalangpenghalang_untuk_bermisi 16. Pergilah ke Seluruh Dunia ==> http://misi.sabda.org/pergilah_ke_seluruh_dunia 17. Suatu Gerakan Pembaharuan Misi ==> http://misi.sabda.org/suatu_gerakan_pembaharuan_misi 18. Bagaimana Memulainya? ==> http://misi.sabda.org/bagaimana_memulainya%3F 19. Cara-cara Memobilisasi ==> http://misi.sabda.org/cara_cara_memobilisasi 20. Dasar Alkitabiah Misi dalam Perjanjian Baru ==> http://misi.sabda.org/dasar_alkitabiah_misi_dalam_perjanjian_baru Segera kunjungi situs e-MISI dan dapatkan bahan-bahan seputar misi yang Anda butuhkan. Untuk mengenal situs ini lebih dekat, silahkan masuk ke menu FAQ dan tentang kami. ==> http://misi.sabda.org/ ______________________________________________________________________ KESAKSIAN MISI RUSIA: KAPTEN MARCO "Apa yang kamu inginkan?" bentak Marco, seorang kapten Soviet, kepada seorang anak laki-laki muda. Anak yang baru berumur 12 tahun itu, menelan rasa takutnya di hadapan petugas komunis itu. "Kapten, Anda adalah orang yang memenjarakan orang tua saya. Hari ini adalah hari ulang tahun ibu saya. Saya selalu membelikannya sebuah bunga pada hari ulang tahunnya. Sejak ibu mengajari saya untuk mengasihi musuh-musuh saya dan membalas yang jahat dengan yang baik, saya telah membawakan bunga untuk ibu dari anak-anak Anda. Tolong bawalah pulang untuk istri Anda malam ini dan katakan kepadanya tentang kasihku dan kasih Kristus." Kapten Marco, yang dikenal tidak berbelas kasihan saat orang-orang Kristen dipukuli dan disiksa tanpa ampun, diam tak bergeming karena tindakan kasih anak ini. Air matanya jatuh saat ia dengan perlahan mengitari mejanya dan memeluk anak itu dengan pelukan seorang ayah. Hati Kapten Marco diubahkan dengan hadiah kasih Kristus. Ia tidak dapat lagi menahan dan menganiaya orang Kristen dan ia sendiri bahkan kemudian ditahan. Hanya beberapa bulan kemudian setelah kunjungan anak itu ke kantornya, Kapten Marco dijerumuskan ke dalam sel penjara yang kotor, dikelilingi beberapa orang Kristen yang telah ia tahan dan siksa sebelumnya. Ia dengan penuh tangis menceritakan kepada rekan penjaranya tentang anak muda dan hadiah bunganya yang sederhana. Ia merasakan suatu kehormatan bisa berbagi dengan orang-orang yang sebelumnya telah ia kejar dan serang. Kemurahan hati merupakan sifat alami umat percaya. Yesus mengajarkan bahwa orang lain akan mengenal umat percaya yang sejati melalui perwujudan kasih mereka. Kita bukan hanya mengasihi sebagai balasan bagi mereka yang mengasihi kita. Seringkali, kemurahan hati bagi orang asing dan bahkan musuh-musuh merupakan cara terbaik untuk menerapkan ajaran-ajaran Yesus. Mereka yang menyaksikan perbuatan kita, jika bukan yang mengalaminya sendiri, akan bingung melihatnya. Bayangkan seorang pekerja Kristen yang terluka yang berdoa bagi atasannya yang dengan tidak adil telah memecatnya. Bayangkan dampak orang tua yang berduka namun masih bisa memberikan karunia pengampunan kepada seorang pengemudi mabuk yang menabrak anaknya. Dunia tidak dapat memahami kemurahan hati semacam itu. Walaupun demikian, dunia selalu terpesona karena hal itu. Kita tahu bahwa kita tidak pernah bisa lebih dari seperti Tuhan saat kita bermurah hati kepada orang lain. Tuhan memberikan Anak-Nya yang tunggal hanya untuk menunjukkan kasih-Nya bagi dunia dan membeli keselamatan kita. Apa yang dapat Anda berikan hari ini yang mungkin bisa membuka hati seseorang terhadap kerajaan Tuhan? Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Devosi Total Penulis: The Voice of the Martyrs Penerjemah: Fintawati Rahardjo dan Iyan Haryanto Penerbit: Yayasan KDP (Kasih Dalam Perbuatan), Surabaya 2005 Halaman: 11 ______________________________________________________________________ DOA BAGI MISI DUNIA I N D I A Hampir 500 juta orang di seluruh dunia berbicara bahasa Hindi, bahasa utama di India bagian utara dan tengah. Bibles for the World (BftW) mendistribusikan Alkitab dalam bahasa Hindi kepada orang-orang di India yang sedang mencari kebenaran dan pengharapan. MP dari BftW mengatakan bahwa ada orang yang menerima Alkitab dalam kotak suratnya ketika dia hendak bunuh diri. "Alih-alih bunuh diri, dia berpaling kepada Tuhan dan menerima kehidupan baru -- kehidupan kekal." Karena begitu banyak orang yang berbicara dalam bahasa Hindi, yang perlu didoakan adalah agar tercukupi kebutuhan dana untuk setiap distribusi Alkitab: "Mesin cetak ada, pembacanya pun ada. Tantangan utamanya adalah tantangan finansial." Selain dana, bantulah kami dalam doa agar hati warga terbuka: "Jika semakin banyak orang terlibat dalam doa, semakin banyak hasil yang kita lihat -- orang-orang datang untuk mengenal Kristus." (t/Uly) Sumber: Mission News, Juni 2010 [Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14423] Pokok doa: * Mengucap syukur karena Alkitab dalam bahasa Hindi telah dicetak dan didistribusikan kepada masyarakat di India. Doakan agar melalui Alkitab ini, mereka yang menerima dan membacanya dapat menemukan kebenaran yang sejati. * Berdoa juga agar Tuhan mencukupkan setiap keperluan dana yang diperlukan untuk mencetak lebih banyak Alkitab bahasa Hindi. M A R O K O Menurut koran Spanyol "El Pais", Maroko mengusir SD dari negaranya karena dianggap "mengancam tatanan/kenyamanan publik". Ungkapan ini umum digunakan untuk orang yang diduga melakukan "kristenisasi". SD yang berasal dari Spanyol menyangkalnya dan mengatakan bahwa dia hanya mengajarkan pelajaran-pelajaran bahasa Spanyol. Beberapa agen-agen misi mencatat bahwa sejak Maret lebih dari 100 orang Kristen yang berkewarganegaraan asing telah diusir dari Maroko. Doakan agar banyak pengikut-pengikut Kristus terus menjalankan pekerjaan-Nya di Maroko. Open Doors menempatkan Maroko pada urutan ke-37 dalam World Watch List mereka. (t/Uly) Sumber: Mission News, Juni 2010 [Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14419] Pokok doa: * Berdoa agar Tuhan melindungi anak-anak Tuhan yang melayani di Maroko. * Doakan juga agar setiap orang percaya di Maroko tetap setia mengikut Tuhan dan dapat menjadi berkat bagi lingkungan tempat tinggal mereka. ______________________________________________________________________ DOA BAGI INDONESIA KEBUTUHAN POKOK Harga beberapa bahan pokok di Indonesia yang melonjak beberapa waktu belakangan ini menyebabkan keresahan, terkhusus bagi rumah tangga dan para pedagang makanan. Pemerintah berusaha mengatasi hal ini, di antaranya dengan cara memperbaiki infrastruktur agar jalur distribusi lancar, melakukan persuasi kepada masyarakat, membuat aturan kebijakan agar tidak memicu spekulasi, memberantas pungutan liar dan pungutan resmi penyebab ekonomi biaya tinggi, dan tidak kalah pentingnya memberikan insentif kepada para petani agar bergairah menanam komoditas dengan tingkat penghasilan memadai, melebihi risiko tinggi yang dihadapinya. Doakan agar Tuhan memberi hikmat kepada pemerintah dalam mengambil kebijakan menstabilkan harga kebutuhan pokok di Indonesia. Sumber: Kompas, Rabu, 14 Juli 2010, Halaman 6 POKOK DOA: 1. Doakan agar Tuhan memberi ketabahan dan kesabaran kepada para petani di Indonesia yang banyak mengalami gagal panen akibat perubahan cuaca yang cukup ekstrem. 2. Berdoa untuk kerja sama dari berbagai pihak agar kebutuhan biaya yang diperlukan oleh para petani di Indonesia untuk kebutuhan pembibitan, pupuk, dll. dapat terpenuhi dengan baik. 3. Doakan juga agar pemerintah memberikan kebijakan yang jelas bagi para pedagang dalam menaikkan harga, sehingga tidak memberatkan masyarakat. 4. Berdoa agar Tuhan memberi hikmat kepada pemerintah untuk segera mengambil tindakan guna menangani lonjakan harga kebutuhan pokok yang sangat memberatkan masyarakat secara umum. 5. Doakan agar pemeliharaan Tuhan nyata, khususnya bagi mereka yang kurang mampu untuk membeli bahan makanan bagi keluarga mereka. 6. Doakan juga agar melalui peristiwa ini masyarakat Indonesia disadarkan untuk bersikap bijaksana dan tidak dengan gampangnya menyia-nyiakan berkat jasmani yang sudah Tuhan berikan. 7. Doakan agar umat percaya dapat menjadi berkat terhadap tetangga mereka maupun orang-orang di sekitar mereka yang benar-benar membutuhkan pertolongan. ______________________________________________________________________ Anda diizinkan menyalin/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya. ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Novita Yuniarti dan Yulia Oeniyati Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org > Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org > ______________________________________________________________________ Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi Facebook MISI: http://fb.sabda.org/misi Twitter MISI: http://twitter.com/sabdamisi ______________________________________________________________________ Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright (c) 2010 e-JEMMi/e-MISI / YLSA -- http://www.ylsa.org SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |