Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2006/28 |
|
e-JEMMi edisi No. 28 Vol. 09/2006 (11-7-2006)
|
|
Juli 2006, Vol.9 No.28 _____________________________ e-JEMMi ______________________________ (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ______________________________________________________________________ SEKILAS ISI EDITORIAL ARTIKEL MISI : Kreativitas dalam Pelayanan SUMBER MISI : Dramashare: Christian Drama Resources For Creative Ministry, Christian Answer.Net Bahasa Indonesia DOA BAGI MISI DUNIA: Guinea, Thailand, Timur Tengah DOA BAGI INDONESIA : Bencana Alam di Indonesia SURAT ANDA : Minta Info Pelayanan Misi di Papua ______________________________________________________________________ "EXPECT GREAT THINGS FROM GOD, ATTEMPT GREAT THINGS FOR GOD" ______________________________________________________________________ EDITORIAL Salam, Suatu aktivitas pelayanan yang dilakukan terus-menerus dengan cara yang sama seringkali dapat menimbulkan suatu kejenuhan, dan akhirnya berpotensi menimbulkan rasa bosan. Adakah cara untuk menghindari hal ini? Bagaimana memberikan kesegaran dalam sebuah pelayanan? Artikel misi yang disajikan dalam edisi kali ini kiranya menggugah kesadaran kita untuk mengembangkan kreativitas dalam melayani agar tercipta suasana yang lebih segar dan yang dapat menarik lebih banyak orang datang kepada-Nya. Penyunting, RS Kurnia ______________________________________________________________________ ARTIKEL MISI KREATIVITAS DALAM PELAYANAN =========================== Yang membedakan gereja yang maju dengan gereja yang membosankan dan mandek ialah dalam hal kreativitas. Memang unsur ini bukanlah satu- satunya, namun sangat banyak memengaruhi maju-mundurnya suatu pelayanan. Gereja yang mengabaikan kreativitas cepat atau lambat akan ditinggalkan jemaatnya. Situasi inilah yang kita saksikan sekarang ini, terutama di kota-kota besar di Indonesia. Tiba-tiba saja sebuah gereja dijubeli oleh jemaat yang hadir, bahkan beberapa gereja tertentu harus menyelenggarakan empat sampai lima kali kebaktian pada satu hari Minggu. Sementara gereja yang lain dicap "membosankan", tidak punya Roh Kudus, dan "mati". Sikap jemaat yang demikian bisa menyebabkan pertikaian antarpemimpin gereja. Padahal, kebanyakan persoalan terletak pada kreativitas pelayanan. Kalau dalam dunia perniagaan pembeli itu raja, demikian pula di gereja, dalam konteks tertentu jemaat itu raja. Ia tidak peduli dengan kesulitan seorang pendeta atau para majelis di dalam mengatur pelayanan. Pokoknya, ia dilayani dengan baik. Kalau tidak, seiring dengan kecenderungan untuk bersikap individualistis, terutama di kota-kota besar, seorang anggota gereja tidak segan-segan meninggalkan gerejanya dan berpindah ke gereja yang dirasakannya cocok. Tentu saja kita boleh mengecam sikap oportunis itu. Tetapi, kita pun tidak dapat berbuat apa-apa dengan tren yang tengah melanda orang Kristen di berbagai kota besar itu. Kecaman terhadap gereja yang "mencuri domba" tidak akan pernah menyelesaikan persoalan ini. Saya pernah bertanya kepada seorang pengusaha muda mengapa ia berpindah gereja. Jawabannya, "Di gereja saya yang dahulu, rohani saya tidak bertumbuh. Nanti setelah di gereja yang baru inilah iman saya maju." Jawaban ini tentu subjektif sekali, tetapi jangan lupa ini adalah jawaban klasik. Sebagai pelayan sekaligus gembala jemaat, kita tidak dapat mengabaikan begitu saja apa yang dirasakan/dibutuhkan oleh jemaat. Mereka umumnya membutuhkan pelayanan yang segar agar ia betah. Memang tidak semua orang keluar dari sebuah gereja karena alasan bosan, "mati", dan tidak membawa "berkat". Namun, sangat disayangkan kalau hanya karena masalah kreativitas lalu orang pergi meninggalkan gereja itu. PENGERTIAN Salah satu perbedaan antara manusia dengan binatang adalah dalam hal kreativitas. Seekor anjing dapat saja melakukan keterampilan mengendarai sepeda. Ia melakukannya karena ia dilatih bertahun-tahun sehingga terampil. Tetapi anjing tidak dapat mengembangkan keahliannya itu. Berbeda dengan manusia. Ia tidak hanya terampil, tetapi sanggup mengembangkan apa yang diperolehnya dari latihan, bahkan ia bisa menciptakan permainan yang lain. Ia mampu berkreasi. Inilah beberapa ciri pokok manusia kreatif. 1. Berpikir dari segala arah. Seorang yang kreatif mampu melihat suatu masalah dari berbagai segi. Ia akan mengumpulkan berbagai fakta untuk memecahkan persoalan itu. 2. Berpikir ke segala arah. Bagi seorang yang kreatif sebuah pensil tidak hanya untuk menulis, tetapi juga untuk menggaruk, mengorek kuping, mengukur, mengganggu teman, menggaris, bahkan bisa dipakai sebagai alat untuk makan. Jadi, satu bahan bisa digunakan untuk banyak fungsi. 3. Fleksibel tanpa menyalahi aturan. Dr. Campbell memberikan contoh, seorang pegawai kantor sebuah yayasan pendidikan swasta di suatu pelosok ditugaskan majikannya mengurus perkara di sebuah ibu kota provinsi. Dalam rangka penyelesaian perkara itu ternyata dia harus membuat surat baru dan harus diberi cap yayasan. Padahal ia tidak membawa cap yang dibutuhkan. Untuk kembali ke kantor jauh, memakan waktu dan biaya. Maka, daripada kembali ke kantor, dia memesan cap yayasan yang baru di ibu kota dan sesampai di kantor kembali, ia memberitahu instansi pemerintah dan relasi bahwa cap resmi yayasan diganti. 4. Orisinalitas. Orang kreatif mampu menelurkan ide, gagasan, dan cara kerja yang tidak lazim, yang tidak terpikirkan sebelumnya. Barangkali bagi kebanyakan orang, untuk mengambil bola pingpong yang jatuh ke dalam lubang harus menggunakan tongkat. Tetapi seorang yang kreatif akan dapat memakai air. Lubang itu diisi air sampai penuh dan bola pingpong itu akan timbul dengan sendirinya. 5. Senang dengan hal-hal yang rumit. Orang kreatif umumnya senang dengan hal-hal yang menantang ketimbang kesederhanaan dan jalan pintas. Di dalam situasi inilah muncul gagasan-gagasan "aneh". 6. Tidak puas dengan yang monoton. Ia merasa gelisah dengan pekerjaan yang itu-itu saja. Orang kreatif tidak senang pada hal-hal yang bersifat rutinitas tanpa menghasilkan yang lebih baik. Ia selalu berada pada pekerjaan yang menghasilkan sesuatu yang baru misalnya, menulis, studi, penelitian, kesenian, dan sebagainya. Dan ia tidak senang pada pekerjaan-pekerjaan yang menyangkut keterampilan rutin. KREATIVITAS DALAM PELAYANAN Mendirikan gereja baru tidak selamanya merupakan perbuatan yang kreatif. Bisa saja hal itu dilandasi oleh motivasi pemberontakan. Begitu juga dengan acara yang aneh-aneh. Misalnya, seorang pemuda hadir di sebuah persekutuan yang setiap kali pertemuan dihadiri sekitar lima ratus orang. Bagi dia jumlah ini sangat banyak dibandingkan dengan persekutuan pemudanya yang hanya dihadiri sepuluh orang. Kemudian ia mengusulkan agar pengurus persekutuan pemudanya membeli alat musik listrik (band) sebab ia lihat di persekutuan besar itu memakai alat musik tersebut. Ide ini tentu saja bukan ide yang kreatif. Ini adalah peniruan. Karena di sana begitu, di sini juga begitu. Tidak harus sama. Kecenderungan pelayanan gerejawi kita bukanlah bersifat kreatif tetapi peniruan. Di Korea, pengkhotbah seperti Paul Yonggi Cho selalu mendapat aplaus begitu ia naik ke mimbar atau menyampaikan pernyataan-pernyataan yang mengesankan dalam khotbahnya. Kebiasaan ini ditiru oleh beberapa gereja di Indonesia. Ini bukanlah kreativitas. Roh Kudus adalah Roh yang kreatif. Sejak semula, ketika dunia ini diciptakan, Ia menyatakan diri sebagai Allah yang kreatif. Tidak ada yang membosankan bagi Allah kita, "selalu baru tiap pagi". Karena itu, pelayanan yang tiruan tidak sesuai dengan semangat Roh Kudus. Tetapi jangan salah mengerti. Yang saya maksudkan adalah peniruan terhadap metode pelayanan dan bukan pada ajaran atau keteladanan. Meneladani Yesus dalam pelayanan-Nya, itu merupakan patokan atau "frame of reference". Dalam hal prinsip kita tidak mengubahnya, tetapi dalam hal metode harus. Penginjilan, misalnya. Semua orang percaya harus memberitakan Injil kepada semua bangsa. Tetapi cara memberitakan Injil tidak harus dengan mengumpulkan massa di satu tempat dan dikhotbahi oleh satu orang. Banyak sekali metode kreatif yang dapat dipakai untuk memberitakan Injil. BEBERAPA KESEMPATAN Ada orang yang diberi kemampuan khusus sebagai orang kreatif, tetapi tidak semua demikian. Namun, setiap orang mempunyai kesempatan untuk berkreasi dalam menemukan sesuatu yang baru, berguna, dan dapat dimengerti. Kesempatan-kesempatan itu bisa didapat dari: 1. Keberanian menanggung risiko. Salah satu penghambat kreativitas adalah takut gagal. Orang yang takut gagal cenderung untuk menetapkan tujuan-tujuan yang biasa- biasa saja. Ia merasa lebih aman untuk menetapkan target yang kecil-kecil. Kalau kita hanya menargetkan apa yang dapat kita capai, ketergantungan kepada Tuhan tidak akan ada sebab untuk apa menyerahkan kepada Tuhan apa yang dapat kita capai? Tetapi kalau kita membuat rencana-rencana yang melampaui kemampuan-kemampuan kita, sikap kita cenderung berserah kepada Tuhan. Sebab, "Ini bukan rencana saya, tetapi ini pekerjaan Dia." Bapak misi modern, William Carey (1761) pernah melakukan pekerjaan besar di India dengan menerjemahkan Alkitab ke dalam 24 bahasa, dan membagikan Alkitab kepada tiga ratus juta orang. Pada tahun 1792, dalam khotbahnya ia berkata, "Expect great things from God, attempt great things for God (harapkanlah hal- hal besar dari Allah, lakukanlah hal-hal besar bagi Allah)." Hanya orang-orang yang berani menanggung risiko yang mampu melakukan hal-hal besar. Keberanian ini tentulah keberanian yang bergantung kepada Allah. Keberanian seperti ini pula yang memungkinkan seseorang menjadi kreatif. Tetapi keberanian mengambil risiko ini tidak ngawur. Kita harus membuat pertimbangan akal sehat. Tuhan tidak setuju kalau kita berani tanpa pertimbangan yang matang. Ia menghargai akal sehat manusia (Matius 22:37). "Dalam hal-hal di mana kita mampu menanggung kerugian, sebaiknya kita sering mengambil risiko. Tetapi di mana terdapat malapetaka, sebaiknya kita jarang mengambil risiko," demikian saran David Campbell. 2. Terbuka kepada ide dan gagasan baru. Kita sering mendengar orang berkata di kala menghadapi kepanitiaan Natal atau Paskah, "Bentuk acaranya harus begini, soalnya yang dahulu-dahulu juga begitu." Ia tertutup pada ide-ide baru dan hanya terpaku kepada apa yang sudah dilakukan para pendahulu. Seorang kreatif senang menerima hal-hal baru dan bermain-main dengannya. 3. Rajin dan senang akan pekerjaannya. Kalaupun pekerjaan yang dihadapi sekarang ini tidak menyenangkan, bekerjalah dengan rela hati. Pekerjaan akan menjadi lebih efektif kalau dikerjakan dengan rela dan orang yang mengerjakannya merasa ringan sehingga besar kemungkinan untuk lebih kreatif. "Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya. Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu." (2 Timotius 2:6,7) Bahan diambil dan diedit dari sumber: Judul majalah: Sahabat Gembala, Nopember 1992 Judul artikel: Kreativitas dalam Pelayanan Penulis : Yopie Buyung Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung Halaman : 52 - 57 ______________________________________________________________________ SUMBER MISI DRAMASHARE: CHRISTIAN DRAMA RESOURCES FOR CREATIVE MINISTRY ==> http://www.dramashare.org/ Sebagai situs sumber drama Kristen yang ditujukan untuk pelayanan yang kreatif, DramaShare mendukung pelayanan drama Kristen di seluruh dunia dengan ratusan naskah yang tersedia untuk diunduh (download). Pelayanan mereka juga mencakup pengadaan seminar dan workshop serta kegiatan lainnya. Saat berkunjung ke situs ini, Anda dapat melihat tips-tips berharga untuk menunjang pelayanan Anda. Buat Anda yang melayani di sekolah minggu, temukan juga sumber- sumber drama untuk hari-hari raya seperti Natal dan Paskah. CHRISTIANANSWERS.NET BAHASA INDONESIA ==> http://www.christiananswers.net/indonesian/ [1] ==> http://www.christiananswers.net/forms/frm-volunteers.html [2] ChristianAnswers.Net merupakan pelayanan seluruh dunia yang dirancang untuk penginjilan, pendidikan, dan pemuridan yang efektif melalui internet. Tujuan utamanya adalah pelayanan -- menyediakan jawaban atas berbagai pertanyaan yang Alkitabiah, bebas dan akurat, baik mengenai umat Kristen maupun non-Kristen [1]. Bagian berbahasa Indonesia ini terselenggara melalui sukarelawan yang membantu menerjemahkan situs ini. Silakan isi formulir yang disediakan di situs ini (dalam bahasa Inggris), jika Anda ingin membantu dalam hal penerjemahan [2]. ______________________________________________________________________ DOA BAGI MISI DUNIA G U I N E A CONAKRY, Guinea: Taksi kembali beroperasi, pasar dan toko-toko sudah kembali buka, murid-murid pun sudah kembali ke sekolah, dan para misionaris dapat kembali melanjutkan pekerjaan mereka tanpa gangguan. Tim penerjemah Alkitab dalam bahasa Susu membuat kemajuan yang baik, meskipun masih ada beberapa pertanyaan tentang istilah- istilah penting. Pasangan misionaris Benton dan Lorna Willard sudah selesai mengoreksi dan memeriksa pengertian pada beberapa kitab Perjanjian Baru yang diterjemahkan oleh Pioneer Bible Translators. Pasangan Willard juga dibantu oleh para murid yang mengikuti pelajaran Alkitab mingguan mereka. Para wanita itu -- Fatu K., Fatu C., Sale, Ariatu, Yenaba, dan Mamata bertemu setiap hari Senin. Kelompok lainnya, yang terdiri dari pasangan-pasangan Kristen dan orang-orang lain yang tertarik pada firman Tuhan, mengadakan pertemuan setiap hari Rabu. [Sumber: New Tribes Mission, Juni 2006] Pokok Doa: ---------- * Doakanlah agar pertemuan untuk belajar Alkitab seminggu sekali tetap berjalan konsisten dan Roh Kudus bekerja di hati mereka. * Berdoa juga untuk kesatuan di antara para tim penerjemah ketika mereka mencetak pekerjaan mereka dan dapat menemukan cara yang baik untuk menyatakan Injil. T H A I L A N D Chiang Mai, Thailand: Misionaris Dan Cullet, Sorin Joensen, dan Michael Lynch sedang menyusun rencana setelah minggu lalu kembali dari perjalanan sepuluh hari ke wilayah Timur Laut Thailand. Para misionaris tersebut mengunjungi sembilan desa dan untuk pertama kalinya mereka melakukan kontak dengan banyak masyarakat Phu Thai dan mereka menganggap perjalanan tersebut sukses dalam setiap aspeknya. Mereka mendapati bahwa orang-orang itu sangat ramah, suka menolong, dan sama sekali tidak malu menertawakan beberapa kesalahan berbahasa mereka. Para pria tersebut sangat tertarik ketika mengetahui bahwa salah satu kekhawatiran mereka -- bahwa bahasa masyarakat daerah tersebut sudah semakin punah -- ternyata tak terbukti. "Kami tidak ingin menghabiskan bertahun-tahun mempelajari dan menerjemahkan Alkitab untuk satu bahasa yang hampir punah," tulis Michael. Anak-anak mempelajari bahasa Phu Thai sebagai bahasa ibu mereka dan orang-orang yakin bahwa kondisi ini masih akan berlangsung lama. Walaupun orang-orang juga berbicara dalam bahasa Thai tengah (bahasa yang sedang dipelajari para misionaris tadi), pada dasarnya mereka berbicara dalam bahasa Phu Thai hampir setiap saat. "Saya percaya bahwa jika kami hidup di antara warga Phu Thai, mau tidak mau kami pasti akan belajar bahasa Phu Thai," tulis Dan. "Salah satu hal negatif yang kami pelajari," tulis Michael, "adalah bahwa banyak anak muda berusia antara 20-35 tahun yang meninggalkan desanya dan bekerja di kota-kota besar di Thailand. Mereka melakukannya karena masyarakat Phu Thai relatif miskin dan tak banyak pekerjaan yang bisa mereka lakukan di desa. Mereka dapat bekerja di kota-kota macam Bangkok dan mendapatkan lebih banyak uang daripada yang bisa mereka dapatkan jika hidup di desa. Kami tak yakin mengenai dampak dari hal ini terhadap pelayanan kami di masa mendatang." Di setiap desa yang dikunjungi para misionaris, mula-mula mereka akan menanyakan di mana tempat tinggal kepala desa. Di sebuah desa, seorang wanita yang mereka tanyai menunjuk ke satu arah dan mengatakan bahwa letaknya jauh. "Waktu itu, mungkin ia melihat wajah-wajah kami yang hampir putus asa sehingga ia pun memutuskan akan mengantarkan kami ke tempat itu," tulis Michael. "Ia naik ke atas truk dengan cucunya dan mengantar kami ke rumah kepala desa." "Kepala desa sedang tidak ada di rumah ketika kami sampai, jadi wanita itu menawarkan untuk membawa kami mengunjungi Kamnam, seorang petugas yang mengawasi semua kepala desa di wilayah itu. Ia sedang menghadiri sebuah pertemuan di mana Phu Waa, gubernur provinsi tersebut berpidato. Saat kami tiba di sana, wanita tersebut menghilang di antara kerumunan lebih dari empat ratus orang yang duduk di bawah tenda besar untuk beberapa saat kemudian kembali bersama Kamnam." Setelah memperkenalkan diri dan berbincang-bincang sebentar, para misionaris diundang untuk makan siang bersama pak gubernur. "Tidak perlu disangsikan lagi, ini adalah pengalaman yang sedikit di luar perkiraan dan persiapan kami, dan kami diam-diam segera berdoa agar hikmat turun saat kami berbicara dan makan siang bersama dengan asisten gubernur." [Sumber: New Tribes Mission, Juni 2006] Pokok Doa: ---------- * Berdoalah untuk para misionaris yang saat ini sedang mengambil keputusan mengenai pengadaan pelayanan di antara orang Phu Thai. Mari bersama-sama memohon agar Allah mengaruniakan hikmat bagi tim NTM selama melayani di sana. * Doakan juga agar hati dan pikiran penduduk Phu Thai dibukakan dengan firman Allah yang membawa pencerahan dalam hidup mereka. T I M U R T E N G A H Timur Tengah -- Kondisi krisis yang terjadi di Timur Tengah membuat orang-orang jauh lebih merasa lapar akan Tuhan dari yang pernah mereka rasakan sebelumnya. Itulah alasan kenapa World Bible Translation Center menanggapinya dengan sebuah terjemahan Alkitab bahasa Arab yang mudah dibaca. Untuk alasan keamanan, kami menyebut penghubung kami `Mark`. Ia mengatakan bahwa terjemahan yang mereka pakai telah dibuat lebih dari dua ratus tahun yang lalu. "Dan kebanyakan dari kata-kata yang digunakan di situ sekarang sudah tak dipakai lagi karena Anda tahu sendiri bahwa bahasa selalu berubah. Jadi, saat membaca Alkitab tersebut kami tidak bisa memahaminya karena bahasanya sangat tidak umum dan tak lagi dipakai dalam keseharian." Namun, versi terjemahan yang baru ini akan membantu menjawab banyak pertanyaan orang-orang, dan Mark percaya akan kuasa firman Tuhan dan doa. "Semua orang yang ada di sekitar kami -- para teroris, kaum fanatik, dan fundamentalis -- adalah orang-orang yang mencari Tuhan. Jadi, kami mengasihi mereka serta berdoa untuk mereka dan Tuhan akan menunjukkan kuasa-Nya bagi mereka yang tulus. [Sumber: Mission Network News, Juni 2006] Pokok Doa: ---------- * Doakan agar gereja di Timur Tengah memiliki keberanian, kedamaian, dan kekuatan. Doakan juga orang-orang yang hidup dengan kebencian tanpa alasan agar Roh Allah membukakan dan melunakkan hati mereka. * Doakan rencana penerjemahan firman Tuhan dalam bahasa Arab. Kita juga perlu berdoa agar versi terjemahan yang baru ini membantu menjawab pertanyaan orang-orang tentang siapakah Yesus Kristus itu. ______________________________________________________________________ DOA BAGI INDONESIA BENCANA ALAM DI INDONESIA ========================= Bencana alam rasanya datang silih berganti melanda negara kita. Mulai dari tsunami, gempa yang rasanya tidak henti-hentinya, kemudian disusul dengan meletusnya Gunung Merapi, banjir, tanah longsor, serta lumpur panas di Sidoarjo. Hal-hal yang terjadi itu kiranya membuat kita semakin giat untuk berdoa. Pokok-pokok doa berikut ini kiranya membantu memfokuskan setiap doa yang kita naikkan. Pokok Doa: ---------- * Selalu naikkan syukur dan puji-pujian kepada Allah yang berkuasa atas bumi dan segala isinya, termasuk bumi Indonesia. * Mengucap syukur bahwa dalam segala bencana yang kita hadapi Ia berkenan menolong kita melalui tangan-tangan dari bangsa lain. * Naikkan juga syukur dan pujian karena melalui kejadian ini terbukanya pintu bagi anak-anak Allah untuk menyaksikan kasih Kristus kepada yang lain. * Terus naikkan doa agar dalam segala keadaan bangsa kita selalu dapat mengucap syukur dan mendapat hikmah dari apa pun yang kita hadapi. * Berdoa bagi pemerintah kita agar diberikan himat dalam menangani bencana dan dalam setiap mengambil keputusan, kiranya segala keputusan dan tindakan mereka berlandaskan takut akan Tuhan dan kasih kepada rakyat. * Doakan agar penduduk yang terkena bencana bersandar pada Tuhan dan meminta perlindungan hanya kepada-Nya. ______________________________________________________________________ SURAT ANDA >From: Damayanti Siregar <yantie_siregar(at)xxxxx> >Shaloom, >Saya baru kali ini melihat situs yang begitu informatif tentang ke- >kristenan. Saya punya kerinduan untuk melayani di pelayanan misi ke >papua. Boleh tidak saya meminta info tentang pelayanan misi ke >papua dari gereja atau lembaga yang yang sekarang punya misi >kesana? Saya rindu bergabung dengan mereka, saat ini saya sedang >bergumul untuk support baik moril juga materil. --cut-- >Terima kasih. God Bless Redaksi: Senang sekali mendengar kerinduan Anda untuk terlibat di ladang pelayanan misi. Kami ikut mendukung pergumulan Anda untuk menemukan orang-orang yang dapat membantu pelayanan baik secara moral ataupun material. Ada beberapa lembaga misi yang terlibat dalam pelayanan misi di Papua, di antaranya adalah NTM (www.ntm.org) dan WEC (www.wec-int.org/swi). Silakan menghubungi mereka dengan berkunjung di situs-situs tersebut. Selamat melayani. ______________________________________________________________________ URLS Edisi Ini Mission Network News http://www.missionnetworknews.org/ New Tribes Mission http://www.ntm.org/ ______________________________________________________________________ Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi (sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Lisbet, Ary, Endah Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) 2006 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Staf e-MISI dan Staf Redaksi : < staf-misi(at)sabda.org > Untuk berlangganan : < subscribe-i-kan-misi(at)xc.org > Untuk berhenti : < unsubscribe-i-kan-misi(at)xc.org > Untuk pertanyaan/saran/bahan : < owner-i-kan-misi(at)xc.org > ______________________________________________________________________ Situs e-MISI dan e-JEMMi : http://www.sabda.org/misi/ Arsip e-JEMMi : http://www.sabda.org/publikasi/misi/ Situs YLSA : http://www.sabda.org/ylsa/ Situs SABDA Katalog : http://katalog.sabda.org/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |