Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2010/27 |
|
e-JEMMi edisi No. 27 Vol. 13/2010 (6-7-2010)
|
|
______________________________ e-JEMMi _____________________________ (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ______________________________________________________________________ SEKILAS ISI EDITORIAL ARTIKEL MISI 1: Pergilah ke Seluruh Dunia 2: Pintu Terbuka Buat Kaum Kedar SUMBER MISI: BosNewsLife KESAKSIAN MISI: Vivia Perpetua DOA BAGI MISI DUNIA: Uzbekistan, Kuba DOA BAGI INDONESIA: Pelayanan DW di Sulawesi STOP PRESS: Lowongan Pelayanan Misi ______________________________________________________________________ DON`T TRY TO BEAR TOMORROW`S BURDENS WITH TODAY`S GRACE ______________________________________________________________________ EDITORIAL Shalom, Kita adalah ciptaan Allah yang sangat dikasihi-Nya. Ia menginginkan agar manusia beroleh keselamatan sehingga bisa hidup kekal bersama-Nya dalam Kerajaan Allah. Untuk itulah, Ia pun menghendaki setiap manusia yang telah menerima anugerah keselamatan memberitakan Kabar Baik itu kepada orang-orang lain yang ada di sekitarnya. Namun dalam melakukan hal tersebut, terkadang kita gagal karena enggan dan takut untuk berbagi berita ini kepada mereka yang berseberangan keyakinan. Kita berpikir bahwa mustahil untuk bisa menceritakan cinta kasih Tuhan kepada mereka. Ingatlah, apa pun yang kita lakukan untuk membawa seseorang mengenal maupun lebih dekat kepada Dia, Tuhan turut camput tangan di dalamnya. Tetaplah giat dalam bekerja di ladang-Nya karena pada akhirnya kita akan menuai apa yang telah kita tabur. Selamat melayani, Tuhan memberkati. Pimpinan Redaksi e-JEMMi, Novita Yuniarti < novita(at)in-christ.net > http://misi.sabda.org http://fb.sabda.org/misi ______________________________________________________________________ ARTIKEL MISI 1 PERGILAH KE SELURUH DUNIA Apa yang sedang Allah katakan kepada gereja pada masa kini? Amanat Agung itu tidak pernah berubah: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk". Gelombang penginjilan dan kuasa rohani terus berlangsung, dimulai pada masa Pentakosta sampai saat ini, dan berjuta-juta orang masuk ke dalam Kerajaan Surga. Apa bagian Anda pada masa panen jiwa yang sedang berlangsung pada masa kini? Masa ini adalah masa puncak penginjilan global yang merupakan hasil dari cucuran keringat dan air mata dari generasi-generasi yang diurapi A1lah pada masa yang lalu. Pekerjaan Allah yang akan kita saksikan pada masa di depan ini sungguh akan sangat memesona. Saat ini kita sedang mengikuti jejak para pahlawan rohani pada masa-masa yang lalu dan menuai dengan sukacita apa yang dahulu mereka tabur dengan air mata. Apakah Anda sudah berketetapan untuk ambil bagian sepenuhnya dalam panen yang sudah siap untuk dituai itu? Dahulu, saya adalah misionaris di Afrika dalam tradisi penginjilan ke luar negeri. Hasilnya? Saya acapkali berkotbah hanya di hadapan 5 orang. Padahal, terdapat 450 juta jiwa di Afrika yang membutuhkan Kristus. Namun, pengunjung yang sedikit tidak perlu mengecilkan hati kita. Allah mampu bangkit dan memimpin peperangan. Pengharapan seperti inilah yang dapat membuat kita bersabar, terlebih karena kegerakan yang kita nantikan ini adalah jawaban atas iman para nenek moyang rohani kita sejak zaman dulu kala. Kemudian, ada sesuatu yang membuat saya tersadar bahwa INJIL bukanlah "kabar baik" bagi orang-orang yang tidak mendengarnya. Kita pun tidak mendapati dalam Alkitab bahwa Allah pergi untuk memberitakannya, tetapi "merekapun pergilah memberitakan Injil ..., dan Tuhan turut bekerja ...." (Markus 16:20). Allah bertindak kalau umat-Nya bertindak. Saya sadar bahwa Allah menunggu kita untuk bertindak dan saya pun tidak bisa mengelak dari kesimpulan bahwa Dia sedang menungguku untuk bertindak. Saya menyelenggarakan kursus Alkitab dan ternyata 50.000 orang mendaftar untuk ikut serta. Hal ini semakin menyadari saya atas kebutuhan mereka akan Juru Selamat. Kemudian, Allah memberikan penglihatan-penglihatan; malam demi malam saya menyaksikan seluruh benua Afrika, negara demi negara dibasuh dalam darah Yesus. Hal itu mendorong saya untuk kemudian memesan stadion dengan 10.000 tempat duduk sebagai tempat untuk penyelenggaraan kebaktian pengabaran Injil. Sepuluh ribu orang datang! Tuaian yang pertama. Ini pertama kalinya saya menyaksikan ribuan orang berlari ke depan untuk menerima keselamatan. Allah membuka mata saya dan sungguh-sungguh menyaksikan gelombang kuasa yang besar dari Roh Kudus menyapu stadion tersebut. Kemudian, terjadi baptisan Roh Kudus secara massal disertai dengan beberapa kesembuhan yang terjadi. Saya menangis seperti anak kecil dan berikrar kepada Tuhan dalam ketaatan untuk bergerak maju ke seluruh Afrika untuk menggenapi panggilan atau visi itu. Saya pikir, kalau Allah mampu melakukan untuk 10.000 orang, Dia juga mampu melakukan untuk 450 juta jiwa. Dunia klenik, okultisme, dan kuasa-kuasa jahat yang lain membuat Injil semakin perlu untuk segera diberitakan. Dan Iblis akan lari ketika Yesus melepaskan para tawanan. Kekristenan yang dingin tidak akan pernah menghasilkan apa-apa. Bangsa-bangsa membutuhkan orang- orang Kristen yang berapi-api! Bahkan, saat ini para pemimpin negara telah mengamati keuntungan yang diperoleh kalau rakyat mereka menerima Injil dan mereka mengundang kami secara pribadi. Sebagai contoh, bulan Maret 1990 yang lalu, presiden dari salah satu negara di gurun Sahara mengundang kami ke rumahnya sebanyak dua kali. Akhirnya, kami diminta untuk mengadakan pengabaran Injil di suatu tempat yang dikenal sebagai ladang okultisme. Dalam enam kali pertemuan, ada 800.000 orang yang hadir dan banyak dari antaranya orang dari latar belakang agama lain serta penganut animisme. Sebagian besar dari mereka akhirya menerima Kristus! Allah mengatakan, "Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan TUHAN, seperti air yang menutupi dasar laut." (Habakuk 2:14) Bagaimana kalau air menutupi dasar laut? Tidak ada satu titik pun di dasar laut yang tetap kering! Ini menjelaskan tentang rencana Allah: pengetahuan akan kemuliaan, kuasa, dan keselamatan akan tersebar ke seluruh dunia seperti banjir yang meluap. Tidak ada satu titik pun, satu negara pun, atau satu kota, desa, keluarga atau pribadi yang bisa mengelak. Para serafim berseru, "seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!" (Yesaya 6:3) Memang betul kegerakan datang dari Tuhan, tapi kapan? Kegerakan tersebut akan datang ketika kita bertobat dari ketidaktaatan dan kembali ke tugas dasar: Memberitakan Injil! Para pelaut mengerti bahwa setelah mereka mengarungi ribuan kilometer di samudera yang tenang, mereka perlu mengencangkan ikat pinggang untuk menghadapi gelombang di dekat pantai sebelum akhirnya mereka bisa berlabuh dengan baik. Saya percaya bahwa gelombang penginjilan dan kuasa rohani yang kita saksikan pada masa kini adalah sebagai tanda bahwa "garis pantai" sudah dekat dan gelombang kegerakan yang Allah bahwa sejak para rasul akan segera bergolak dan memecah dalam waktu yang tidak lama lagi. Apakah engkau ingin menjadi bagian dalam gelombang mulia itu? Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buletin: Penuai, no. 21/1993 Judul artikel: Pergilah ke Seluruh Dunia Penulis: Reinhard Bonnke Penerbit: Yayasan Pelayanan Amanat Agung, 1993 Halaman: 16 -- 17, 30 ______________________________________________________________________ ARTIKEL MISI 2 PINTU TERBUKA BUAT KAUM KEDAR (Kejadian 16:1-16) Kadang-kadang kita mendengar ungkapan, "karena Abraham salah melangkah, sekarang ini kita jadi susah." Mungkin ungkapan tersebut ada benarnya, tetapi cerita Alkitab tentang Ismael jauh lebih luas, bahkan lebih ajaib. Hari ini kita akan melihat dan mempelajari janji-janji yang Tuhan berikan kepada Ismael dan keturunannya. Latar Belakang Ismael: Ia Anak Abraham Karena Sarai, istri Abraham, tidak mendapat anak sendiri, ia mengusulkan kepada suaminya untuk menghampiri Hagar, budaknya (ayat 2). Sesudah Hagar mengandung ia memandang rendah Sarai (ayat 4). Namun, Hagar melarikan diri karena ditindas oleh Sarai (ayat 6). Di tengah padang gurun ia dipanggil oleh Malaikat Tuhan (ayat 7), dengan demikian, ia bertemu dengan Tuhan sendiri (ayat 13). Ini pertama kali dalam Alkitab, Malaikat Tuhan (Malaikat Tuhan di Perjanjian Lama merupakan perwujudan Yesus dalam masa yang lampau) berbicara dengan seorang manusia. Mari kita selidiki percakapan Malaikat Tuhan dengan Hagar. a. Hagar mengakui kesalahannya (ayat 8). b. Ia harus tetap hidup sebagai budak di bawah kuasa Sarai (ayat 9). c. Ia mendapat janji atas kelahiran anaknya (ayat 11, 12). d. Anaknya dibandingkan dengan keledai liar, apa artinya? Kitab Ayub 39:8-11, "Siapakah yang mengumbar keledai liar, atau siapakah yang membuka tali tambatan keledai jalang? Kepadanya telah Kuberikan tanah dataran sebagai tempat kediamannya dan padang pasir sebagai tempat tinggalnya. Ia menertawakan keramaian kota, tidak mendengarkan teriak si penggiring; ia menjelah gunung- gunung padang rumputnya, dan mencari apa saja yang hijau." Oleh Malaikat Tuhan, Ismael dibandingkan dengan seekor keledai liar. Kiasan ini harus diartikan secara positif lebih dahulu. Anak Hagar bukan budak karena ia lahir sebagai orang bebas, orang merdeka (ayat 12), walaupun sesuai hukum pada waktu itu, anak seorang budak juga budak. Kemerdekaan yang Ismael dapat, tidak dipakai dengan baik pada kemudian hari. Malahan, Ismael menjadi orang yang suka bertengkar. Tetapi Tuhan sudah meletakkan dasar yang baik. e. Hagar kembali ke Sarai dan ia taat sesuai perintah Tuhan. f. Ismael dilahirkan atas janji Tuhan (ayat 15). g. Nama Ismael berarti "Tuhan mendengarkan" -- suatu nama dengan arti yang dalam dan indah. Kita melihat ada beberapa petunjuk rohani dalam kehidupan Hagar yang dapat menjadi contoh untuk semua orang Kristen, supaya dapat menerima yang baik dan meninggalkan yang buruk. a. Ia peka terhadap suara Tuhan. b. Ia siap mengakui kesalahan, ia tidak mencari macam-macam dalih, seperti Sarai. Hagar tidak membela diri ia langsung mengakui, "Saya salah!" Titik! c. Ia taat atas perintah Tuhan dan pulang, meskipun ia harus merendahkan diri. d. Ia melihat penggenapan firman Tuhan, yaitu ia mendapat seorang anak lelaki, Ismael. e. Mengapa Yesus menampakkan diri untuk pertama kali dalam Alkitab kepada Hagar dan bukan kepada orang yang benar? Di sini kita melihat satu prinsip ilahi, Yesus Kristus datang untuk orang berdosa dan untuk orang yang dipinggirkan, bukan untuk orang yang benar. Di dalam kitab pertama Alkitab, Allah sudah meletakkan dasar pengertian yang jelas, Yesus datang untuk mereka yang dianggap hina dan yang hilang. Hagar Bersama Ismael Tersesat di Padang Gurun (Kejadian 21:14-21) Sesudah Ishak lahir dan Ismael telah menjadi remaja, ia bersama ibunya diusir dari tempat tinggal Abraham. Kita tidak mengetahui mengapa mereka tersesat dalam perjalanan dan tidak menemukan lagi jalur yang mereka harus tempuh. Mereka berdua hampir mati kehausan karena persediaan air mereka sudah habis. Ismael berseru kepada Tuhan dan teriakannya terdengar oleh Tuhan dan Malaikat Allah berseru kepada Hagar (ayat 17). Karena Malaikat Allah merupakan penampakan Yesus dalam Perjanjian Lama, dengan demikian Ismael sudah pernah berseru kepada Tuhan Yesus Kristus. Ada janji Tuhan untuk mereka yang berseru di dalam nama Tuhan -- Barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan (Roma 10:13). Di padang gurun ia mengalami janji Tuhan ini dan ia diberikan air hidup (ayat 19). Mari kita menjadi orang yang yakin bahwa Tuhan akan mengerjakan sesuatu yang besar, dan kita siap mengerjakan sesuatu di antara orang keturunan Ismael, demi KEMULIAAN TUHAN. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul asli artikel: Pintu Terbuka Bagi Kaum Kedar -- Janji-janji Allah untuk Ismael Nama buletin: Terang Lintas Budaya Edisi 72 Tahun 2007 Penulis: Tidak dicantumkan Penerbit: Yayasan Terang Lintas Budaya, Sidoarjo 2007 Halaman: Tidak dicantumkan ______________________________________________________________________ SUMBER MISI BOSNEWSLIFE ==> http://www.bosnewslife.com Situs BosNewsLife diciptakan dengan tujuan untuk menyebarluaskan berita seputar kekristenan di seluruh dunia. BosNewsLife merupakan agen berita Kristen internet pertama di Eropa Tengah. Situs ini mulai beroperasi pada 1 Mei 2004 ketika sepuluh negara komunis utama bergabung dalam Persatuan Eropa. Pendiri BosNewsLife adalah Stefan J., dia seorang jurnalis dan editor di BosNewsLife. Selain itu, Agnes R. Bos juga berperanan dalam pendirian BosNewsLife dan sekaligus berperan sebagai editor di BosNewsLife. Berbagai berita tentang kekristenan, pelayanan Kristen, dan pergerakan Kristen ada dalam BosNewsLife. Negara-negara yang secara rutin diberitakan dalam situs ini dibagi-bagi menjadi kategori: Afrika, Amerika, Asia/Pasifik, CIS (ex-USSR), Europe, dan Middle East. Situs ini akan menghadirkan BosNewsLife Radio dengan menyajikan berita-berita terkini di dunia melalui Voice of America (VOA), yang terus diupdate selama 24 jam setiap hari. (STL) ______________________________________________________________________ KESAKSIAN MISI VIVIA PERPETUA (Wafat Tahun 203) Pada tahun 202M, Kaisar Roma, Septimus Severus, melarang orang bertobat dan menjadi pengikut ajaran Yudaisme maupun Kristen. Oleh sebab itu, di Afrika Utara, Vivia Perpetua, Felicitas, dan beberapa petobat baru lainnya dipenjarakan dan akhirnya dihukum mati dengan cara dimasukkan ke dalam arena binatang buas di kota Kartago. Namun, pelaksanaan hukuman mati ditunda sampai Felicitas melahirkan seorang bayi perempuan setelah 8 bulan mengandung. Dalam "The Passion" -- berisi riwayat tentang penyiksaan para wanita ini -- Perpetua, seorang istri yang berpendidikan dan juga seorang ibu yang penuh kasih, menceritakan iman dan hidupnya selama berada dalam penjara. Wanita berusia 22 tahun ini menyimpulkan bahwa "sel bawah tanah bagiku adalah sebuah istana". Perpetua adalah seorang wanita yang diberi kehormatan untuk bertobat oleh Tuhan. Hari-harinya di sel bawah tanah ditandai dengan pertemuan-pertemuan doa, firman Tuhan, dan beberapa penglihatan. Pada malam menjelang dia dihukum mati, para tahanan merayakan "perjamuan kasih". Kemudian, sambil berjalan mendekati arena, Perpetua menyanyikan mazmur. Ia menghadapi binatang buas "dalam Roh" dan dalam kegembiraan. Ia bergabung dengan teman-temannya yang berlumuran darah karena dibantai. Mereka dibantai dengan diiringi sorak ejekan sementara mereka menyanyi, "Diselamatkan dan dibasuh..., diselamatkan dan dibasuh!" Tetapi apakah orang-orang di sekeliling kita menyadari bahwa sebenarnya kita memang diselamatkan dan dibasuh? Kiranya teladan yang diberikan Perpetua memberikan keberanian pada kita. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. (Filipi 4:13) Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. (1 Korintus 1:18) Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Batu-batu Tersembunyi dalam Fondasi Kita Judul buku asli: The Hidden Stones in Our Foundation Penulis: Tidak dicantumkan Penerjemah: Ivan Haryanto Penerbit: Kasih dalam Perbuatan, Surabaya 2005 Halaman: 21 ______________________________________________________________________ DOA BAGI MISI DUNIA U Z B E K I S T A N MNN telah berdiskusi tentang kemungkinan bahwa pengungsi Kristen dari Kirgizstan ke Uzbekistan akan mendapatkan masalah. Menurut Slavic Gospel Association, pemerintah Uzbek kembali membatasi orang-orang Kristen. Anggota Uzbek dari Union of Evangelical Christians-Baptists (UECB) akhir-akhir ini didenda sekitar 00 karena "mengajarkan agama tanpa spesialisasi pendidikan agama dan tanpa izin dari organisasi agama pusat" dan "mengajarkan agama secara privat." Korbannya, Valery Konovalov, tidak diberi kesempatan untuk membela diri. Doakan agar orang-orang percaya di Uzbekistan tidak mundur dalam mengabarkan Injil, walaupun terjadi jumlah penganiayaan yang meningkat. Doakan juga agar Allah melindungi mereka yang telah mengungsi ke Uzbekistan untuk mencari perlindungan dari kekacauan di Kirgizstan. (t/Uly) Sumber: Mission News, Juni 2010 [Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14402] Pokok doa: * Doakan agar Tuhan memulihkan situasi di Uzbekistan, sehingga orang-orang percaya terus bersemangat mengabarkan Injil. * Berdoa bagi umat percaya di Uzbekistan, agar Tuhan memampukan mereka untuk tetap mengasihi pihak-pihak yang telah menganiaya mereka. K U B A Walaupun penduduk Kuba lebih bebas dibanding dengan masa-masa sebelumnya, pemerintah komunis mereka masih membatasi sebagian besar kegiatan kekristenan. Akan tetapi, John Dyck dari World Serve Ministries mengatakan bahwa gereja sedang berbuah. Kebutuhan- kebutuhan utama mereka adalah dana dan pelatihan. Oleh karena itu, World Serve melangkah untuk mengisi kekosongan tersebut dan menguatkan para pelayan Kuba. "Yang menggerakkan apa yang dilakukan World Serve di Kuba adalah kita percaya bahwa orang-orang Kubalah yang menjangkau sesama orang Kuba untuk Yesus Kristus." Salah satu contohnya adalah pelayanan anak: "Gereja-gereja Kuba telah sadar dengan kenyataan bahwa pelayanan anak merupakan jendela kesempatan yang besar untuk menjangkau rumah-rumah yang mungkin tidak bisa dijangkau. Anak-anak bukanlah satu-satunya kelompok yang menanggapi kasih Kristus: "Pertobatan yang mereka saksikan di antara anak-anak sangat besar; tetapi lebih dari itu, ada keinginan dari orang tua mereka untuk mecari sesuatu yang berguna bagi keluarga mereka." Dick mengatakan bahwa pada satu pelayanan anak yang diatur oleh rekan World Serve dari Kanada, ada sekitar 150 anak yang datang bersama 80 orang tua. (t/Uly) Sumber: Mission News, Juni 2010 [Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14401] * Mengucap syukur untuk pelayanan World Serve di Kuba, yang telah memberkati masyarakat di sana. Doakan agar melalui pelayanan mereka banyak orang dapat menerima kebenaran Injil. * Berdoa bagi umat percaya di Kuba, agar Tuhan memberi hati yang rela untuk melayani sesama mereka yang belum percaya. ______________________________________________________________________ DOA BAGI INDONESIA PELAYANAN DW DI SULAWESI Kami (DW) keluarga hamba Tuhan dipercayakan melayani di salah satu daerah yang rawan konflik. Gereja dan rumah-rumah jemaat yang kami layani sudah habis dibakar oleh kelompok radikal agama lain. Namun, kami tetap bertahan di wilayah kami dan hidup berharap kepada Tuhan, hingga Tuhan pulihkan keadaan kami. Sumber: Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Edisi Mei - Juni 2010 1. Mengucap syukur untuk pemulihan yang Tuhan berikan bagi DW sekeluarga. Mengucap syukur juga untuk teladan yang telah DW berikan kepada kita, untuk tetap setia melayani Dia, meskipun harga yang harus ia bayar demi ketaatannya kepada Kristus, tidaklah ringan. 2. Doakan agar DW semakin giat dalam melayani Tuhan. Berdoalah agar Tuhan melindungi dan memberi kekuatan kepada DW selama melayani di ladang-Nya. 3. Doakan untuk jemaat Tuhan yang ada di daerah rawan konflik ini, agar tetap setia melayani Tuhan, meskipun intimidasi dan tekanan terus membayangi mereka. 4. Doakan kelompok-kelompok radikal di daerah tersebut, agar Tuhan menjamah hati mereka, sehingga mereka juga bisa beroleh anugerah keselamatan. 5. Mengucap syukur untuk dukungan doa yang diberikan oleh umat percaya kepada umat Kristen teraniaya di Indonesia. Berdoalah agar Tuhan memberikan kekuatan dan ketekukan untuk kita tetap berdoa bagi mereka. ______________________________________________________________________ STOP PRESS LOWONGAN PELAYANAN MISI Sebuah Lembaga Misi Interdenominasi membutuhkan Staff Special Initiatives Executives (menjangkau special segment: kaum perempuan/kaum muda/anak-anak, dan tugas khusus lain seperti campaign dan event). Persyaratan: 1. Kristen lahir baru. 2. Pria/Wanita usia 30 -- 45 tahun. 3. Fasih berbahasa Inggris. 4. Pendidikan min. D3 (lebih disukai jika memiliki latar belakang pelayanan di gereja). 5. Memiliki talenta membangun relasi dengan banyak orang, kreatif, bisa bekerja dalam tim. 6. Mengerti program komputer, biasa berogarnisasi, melakukan perencanaan dan problem solving. Lamaran dikirim melalui e-mail disertai foto terbaru ke <indonesia(at)od.org> dan <jemmi(at)sabda> tidak lebih dari 200kb. Batas waktu pengiriman lamaran sampai tanggal 31 Agustus. Hanya kandidat yang terpilih yang akan dipanggil untuk interview. ______________________________________________________________________ Anda diizinkan menyalin/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya. ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Novita Yuniarti dan Yulia Oeniyati Kontributor: Santi Titik Lestari Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org > Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org > ______________________________________________________________________ Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi Facebook MISI: http://fb.sabda.org/misi Twitter MISI: http://twitter.com/sabdamisi ______________________________________________________________________ Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright (c) 2010 e-JEMMi/e-MISI / YLSA -- http://www.ylsa.org SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |