Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2008/27 |
|
e-JEMMi edisi No. 27 Vol. 11/2008 (4-7-2008)
|
|
Juli 2008, Vol.11 No.27 ______________________________ e-JEMMi _____________________________ (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ______________________________________________________________________ SEKILAS ISI EDITORIAL ARTIKEL MISI: Hindu SUMBER MISI: World Impact DOA BAGI MISI DUNIA: Amerika Serikat, Zimbabwe DOA BAGI INDONESIA: Sebuah Desa Kristen di Maluku Dibakar ______________________________________________________________________ A CHILD MAY NOT INHERIT HIS PARENTS` TALENT BUT HE WILL ABSORB HIS VALUES ______________________________________________________________________ EDITORIAL Shalom, Tidak seperti agama-agama lain, agama Hindu tidak mengklaim siapa pendiri agama ini. Mereka juga tidak mengklaim satu dewa, satu dogma, satu filsafat, atau satu ritual keagamaan saja. Agama Hindu mungkin dapat digambarkan sebagai sebuah kehidupan yang memiliki berbagai macam jalan dan mereka percaya bahwa semua jalan itu akan menuju ke tujuan yang sama. Benarkah demikian? E-JEMMi edisi 27 secara khusus membahas mengenai agama Hindu sebagai salah satu agama terbesar ketiga di dunia (kurang lebih ada 920 juta pengikut agama Hindu di dunia, atau 13,5% penduduk dunia menganut agama Hindu) setelah agama Kristen dan Islam. Kami berharap sajian kami dapat membuka wawasan Anda untuk memahami ajaran agama Hindu dan bagaimana memenangkan para pemeluknya. Selamat menyimak, Tuhan memberkati. Pimpinan Redaksi e-JEMMi, Novita Yuniarti ______________________________________________________________________ ARTIKEL MISI HINDU Hindu mulai berpengaruh pada sekitar 2000 SM ketika bangsa Arya yang sangat maju saat itu, menaklukkan bangsa yang tinggal di Lembah Indus. Bangsa Arya membawa serta agamanya ke daerah yang ditaklukkan. Agama tersebut merupakan agama nyanyian pujian, doa, dan kidung yang ditulis pada apa yang saat ini disebut kitab Weda. Kitab Weda dianggap sebagai "pewahyuan" dan disakralkan oleh orang Hindu, sesakral Alkitab bagi orang Kristen. Ada banyak dewa yang disebutkan dalam kitab Weda. Dewa-dewa itu mengingatkan kita pada para dewa dan dewi dalam mitologi Yunani dan Romawi. Layaknya bangsa kuno lain, bangsa Arya percaya bahwa dewa dan dewi tersebut dapat menyebabkan kematian dan bencana. Jadi, inti dari agama mereka adalah untuk membuat para dewa senang. Dalam sistem agama Hindu, ada sebuah golongan yang disebut Brahmana, golongan orang-orang yang menjalankan tugas sebagai pendeta. Golongan Brahmana menjadi semakin kuat sampai mereka berada di kelas sosial tertinggi. Mereka menambahkan banyak tulisan di kitab Weda yang mereka sebut Brahmana. Tulisan-tulisan tersebut menguraikan ritual pengorbanan dengan rinci. Pada sekitar 500 SM, kitab Weda masih ditambahi dengan banyak tulisan. Tujuannya adalah untuk membuat sebuah sistem kelas yang jelas. Sebuah himne menyatakan bagaimana empat kelas masyarakat berasal dari kepala, lengan, paha, dan kaki dewa pencipta -- Brahma. Empat kelas masyarakat tersebut adalah Brahmana (pendeta); Ksatria (pejuang dan bangsawan); Waisya (petani); dan Sudra (budak). Tiga kelas pertama dapat memeroleh segala keuntungan yang ditawarkan oleh agama Hindu, namun tidak demikian dengan kelas terendah, Sudra. Mereka yang termasuk kelas Sudra bahkan tidak diperbolehkan mendengar kitab Weda atau menggunakannya untuk berusaha mencari keselamatan. Empat Tahap dan Empat Tujuan dalam Kehidupan Hindu Kitab Weda menyajikan sebuah sistem yang rinci mengenai bagaimana tiga kelas masyarakat tertinggi yang beruntung itu memeroleh keselamatan. Pertama-tama, setiap bocah laki-laki dalam agama Hindu ditasbihkan (menurut sistem ini, gadis dianggap tidak pantas). Bocah laki-laki itu kemudian dianggap sebagai orang yang telah "terlahir kembali". Ia kemudian harus melalui empat tahap kehidupan: (1) pelajar; (2) kepala rumah tangga dengan istri dan anak-anak; (3) pertapa yang berusaha mencari wahyu; (4) pengembara yang telah meninggalkan segala hal duniawi. Ia diberi empat tujuan dalam hidup, yakni untuk menjadi orang yang budiman dan saleh; memiliki materi; menikmati hidup melalui kasih, kesenangan, dan apresiasi keindahan; serta untuk mengalami kemenangan rohani dalam hidup. Kitab Upanishad, yang disusun antara tahun 800 dan 300 SM menyatakan cara lain untuk seseorang dapat memeroleh keselamatan. Kitab ini, yang juga disakralkan oleh orang Hindu, berisi pandangan dunia yang benar-benar asing bagi pikiran dunia barat. Kitab Upanishad mengajarkan bahwa di luar dunia ini, "brahmanatman"lah (sesuatu seperti Allah) satu-satunya yang benar-benar ada dan berarti. Apa yang manusia lihat, dunia ruang, dan waktu adalah maya. Maya sifatnya hanya sementara dan tidak memiliki makna yang nyata. Namun, semua yang hidup dan bernapas memiliki "atman" atau jiwa yang merupakan bagian dari "paramatman" atau dunia arwah. Setiap "atman", saat berada dalam dunia maya, mencoba untuk kembali ke "paramatman". Reinkarnasi pada Akhirnya Berujung ke Nirwana Kitab Upanishad menyatakan bahwa jalan satu-satunya bagi "atman" untuk kembali ke asalnya adalah melalui "punar-janman" atau reinkarnasi. "Atman" (jiwa) seseorang mungkin berawal dari cacing, kemudian melalui kematian dan kelahiran kembali, jiwa itu menjadi sesuatu yang lebih tinggi derajatnya sampai menjadi manusia. Saat "atman" menjadi manusia, "atman" itu harus tumbuh dengan mencapai kelas sosial yang lebih tinggi. Manusia mencapai kelas sosial yang lebih tinggi dengan mengikuti darmanya -- tugasnya untuk melakukan sesuatu hal tertentu sesuai dengan kelasnya. Tugas tersebut meliputi tugas moral, sosial, dan agama -- ketiganya sangat penting dalam agama Hindu. Cara lain untuk membebaskan jiwa adalah melalui yoga -- kedisiplinan yang menahan hasrat jasmani di bawah penguasaan diri sehingga "atman" dapat lolos dari lingkaran kematian dan kelahiran kembali untuk kemudian bergabung ke "paramatman" (dunia arwah). Sekalinya "atman" dapat masuk ke "paramatman" (kenyataan yang sebenarnya), maka "atman" tersebut telah diterima di nirwana. Kemudian yang ada hanyalah hidup yang lebih tinggi. Ia berhasil masuk ke dalam keabadian. Orang Hindu Meyakini Dunia Ini Tidak Bermakna Kesimpulannya, orang Hindu meyakini bahwa dunia ini tidak bermakna karena dunia ini hanya sementara dan satu-satunya realitas adalah sesuatu yang dapat ia lihat sekilas melalui disiplin dan meditasi yang intensif. Mereka percaya bahwa jiwa mereka telah melalui lingkaran kelahiran, kematian, kelahiran kembali yang panjang dan akan terus begitu sampai menemukan kelepasan di nirwana (keabadian). Orang Hindu percaya bahwa Upanishad memberi mereka hikmat yang mereka perlukan untuk menolak dunia agar jiwanya dapat mencapai "paramatman" yang kekal. Ajaran Upanishad masih memiliki pengaruh yang kuat terhadap pemikiran para guru agama Hindu, khususnya mereka yang memiliki filosofi Weda. Meski kepopulerannya tahan lama, ajaran Upanishad juga mendapat kritik. Sebut saja kaum Brahmana, yang berpikir bahwa jiwa dapat dibebaskan untuk pergi ke nirwana hanya jika ia sudah mencapai kelas Brahmana. Artinya, sebagian besar masyarakat India yang miskin dan buta huruf (tidak dapat membaca Upanishad) akan ada dalam lingkaran reinkarnasi (samsara) -- kematian dan kelahiran kembali -- selamanya. Pandangan ini ditentang oleh Budha Gautama pada 500 SM yang mulai mengajarkan "jalan tengah" keselamatan. Budhaisme menghilang di India pada sekitar 1000 M saat bentuk baru Hinduisme muncul. Hinduisme "populer" ini dengan cepat mengambil hati umatnya. Literatur baru muncul, misalnya syair kepahlawanan yang panjang, Ramayana dan Mahabarata. Muncul juga Bagawad-Gita atau "kidung dewa" yang menggambarkan jalan keselamatan melalui penyembahan terhadap dewa Krisna. Muncul juga Purana yang berisi kisah erotis tentang dewa-dewa yang sangat populer di kalangan orang-orang Hindu yang tinggal di desa. Ada sekitar 330 juta dewa dalam Hinduisme yang baru -- sekitar satu dewa untuk setiap Hindu. Sekitar 200 juta orang menyembah dewa Wisnu dan meyakini bahwa ia menyatakan dirinya kepada orang Hindu setidaknya sepuluh kali. Dewa Wisnu pernah menyatakan diri dalam wujud kura-kura raksasa, Budha Gautama, serta Rama dan Krisna -- dua figur sentral dalam syair kepahlawanan. Jutaan lainnya menyembah Siwa, dewa kesuburan, yang ritual penyembahannya sejahat bangsa Kanaan -- bangsa yang dihancurkan oleh bangsa Israel atas perintah Allah. Hinduisme ini mengajarkan bahwa keselamatan dapat diperoleh melalui salah satu dari tiga cara, yakni dengan menjalankan darma atau tugas; pengetahuan yang diajarkan Upanishad; dan pengabdian kepada salah satu dewa, misalnya Wisnu atau Siwa. Cara yang terakhir adalah cara yang paling banyak digunakan orang-orang dari kelas bawah (mayoritas orang India) karena cara itu menawarkan kemudahan bagi jiwa mereka untuk mencapai kelas yang lebih tinggi, dan akhirnya nirwana. Menurut cara pemikiran Barat, Hindusme terdengar seperti kesemrawutan yang sia-sia. Penuh dengan perubahan, tambahan, dan kontradiksi. Segala usaha untuk memahaminya secara logis adalah seperti memerbaiki komputer dengan mata tertutup. Namun, orang India mengabaikan kompleksitas Hinduisme karena agama tersebut telah tumbuh bersama mereka sejak awal sejarah mereka. Agama Hindu melekat dalam budaya mereka, bahkan dalam mimpi pun mereka tidak akan meragukannya. Itulah yang membuat kekristenan tidak terlalu berdampak terhadap orang Hindu. Meskipun ada juga yang menerima Kristus dengan sukacita, namun sebagian besar menolak Injil karena Kristen nampak begitu erat dengan budaya Barat yang asing. Bentuk baru Hinduisme telah menyerap gagasan-gagasan tertentu dari agama Kristen. Vedanta adalah contoh yang baik. Menurut Vedanta, dewa pencipta, Brahma, telah banyak kali menginkarnasi diri menjadi manusia dan akan terus berinkarnasi. Kristus, Budha, Krisna, dan sebagainya, diyakini sebagai inkarnasi dari dewa Brahma, yang oleh orang Hindu disebut juga sebagai inkarnasi juru selamat. Pengikut Vedanta percaya bahwa inkarnasi Brahma yang terkini adalah Sri Ramakrisna yang tinggal di Bengala sekitar akhir abad ke-19. Pengikutnya mengatakan bahwa ia mempraktikkan semua disiplin rohani Hinduisme, Kristen, dan Islam, serta menerima visi Allah dalam setiap agama itu. Oleh karena itu, ia dapat berkata, "Kebenaran itu satu; orang yang berhikmat menyebutnya dengan beragam nama." Ramakrisna sering kali berkata, "Banyak kepercayaan memiliki jalan yang berbeda, namun semuanya menuju pada satu realitas, Allah." Maka dari itu, Vedanta bersahabat dengan semua agama. Aldous Huxley, penulis Brave New World dan salah satu pengikut setia Vedanta, berkata, "Sangatlah mungkin untuk seseorang tetap menjadi seorang Kristen, Hindu, Budha, atau Islam yang baik dan tetap sepakat pada dasar doktrin filosofi perenial." Namun apa yang dikatakan Vedanta tentang Yesus Kristus? Swami Prabhavananda mengatakan bahwa seorang Hindu akan mudah menerima Kristus sebagai inkarnasi ilahi dan menyembahnya dengan terang-terangan sebagaimana layaknya ia menyembah Krisna atau inkarnasi (guru) lain yang ingin ia sembah. Namun, ia tidak dapat menerima Kristus sebagai Putra tunggal Allah ...." (t/Dian) Diterjemahkan dari: Judul buku: So What`s the Difference? Penulis: Jack Durkee, David Harvey, The Rev. H.S. Vigeveno, Georgiana Walker Penerbit: G/L Publications, California 1967 Halaman: 94 -- 100 Berikut informasi-informasi lain seputar Hindu dalam situs e-Misi. 1. Sejarah Suku Sunda ==> http://misi.sabda.org/sejarah_suku_sunda 2. Compiled and Explained ==> http://misi.sabda.org/compiled_and_explained ______________________________________________________________________ SUMBER MISI WORLD IMPACT ==> http://www.worldimpact.org World Impact merupakan sebuah organisasi misi yang berdedikasi untuk menyatakan cinta kasih Tuhan di kota-kota besar Amerika. Tujuan organisasi ini adalah untuk memuliakan dan menyenangkan hati Tuhan. Pemuliaan Tuhan tersebut dilakukannya dengan melakukan penginjilan, tindak lanjut, pemuridan, dan pendirian gereja-gereja lokal. Secara garis besar, ada empat bidang pelayanan yang mereka tekankan. Pertama, inkarnasional, yakni dengan mengirim misionaris untuk tinggal dalam komunitas di mana mereka melayani. Kedua, evangelikal, yakni menceritakan Kristus kepada orang-orang tak percaya melalui klub Alkitab, kelas Alkitab, dan ibadah. Ketiga, pemuridan, yakni dengan mendewasakan orang-orang dalam Kristus dan melatih mereka untuk mengajar yang lainnya. Terakhir, belas kasih, yakni dengan menyediakan sekolah, makanan, minuman, pakaian, tempat perlidungan darurat, kamp Kristen, retreat, pelatihan kerja, program olahraga, rekreasi, serta klinik kesehatan dan gigi. Kunjungi situsnya untuk mendapatkan informasi lebih banyak tentang pelayanan World Impact. ______________________________________________________________________ DOA BAGI MISI DUNIA A M E R I K A S E R I K A T Bulan April ditetapkan sebagai Bulan Perlindungan Anak Nasional (National Child Abuse Prevention Month) dan Buckner Internasional membantu mempropagandakan program tersebut. Pada bulan ini dan sepanjang tahun ini, mereka berupaya membantu anak-anak keluar dari kesulitan dan memasukkan mereka dalam keluarga Kristen yang taat. Dengan tinggal bersama keluarga Kristen, anak-anak dapat melihat kasih Kristus dinyatakan setiap hari. Hal ini dapat mengubah hidup mereka selamanya. Buckner Internasional merupakan organisasi kemanusiaan nonprofit rohani terbesar di Amerika Serikat. Empat ribu anak telah ditempatkan di rumah-rumah permanen sejak mereka memulai pelayanan mereka pada tahun 1884. Mereka membantu anak-anak yang hidup dalam bahaya, baik di Amerika maupun seluruh dunia. Di negara-negara lain, anak-anak yatim piatu biasanya dikeluarkan dari panti asuhan saat mereka berusia enam belas tahun. Mereka tidak dibekali dengan pendidikan ataupun keahlian karena mereka telah menjadi yatim piatu selama hampir seumur hidupnya. Kadang-kadang anak-anak ditempatkan di asrama karena orang tua masih belum mampu mencukupi kebutuhan anak-anaknya. Dalam 78,4% kasus kekerasan terhadap anak, ternyata para orang tualah yang menjadi pelakunya. (t/Setyo) Diterjemahkan dari: Mission News Network, April 2008 Alamat URL: http://www.MNNonline.org/article/11077 Pokok Doa: * Doakan agar Buckner Internasional dapat menangani dan mengurangi tindak kekerasan yang dilakukan oleh orang tua maupun pihak-pihak lain terhadap anak-anak. Kiranya setiap anak dapat menikmati masa kanak-kanaknya dengan aman dan bahagia. * Berdoa bagi para orang tua asuh, khususnya para keluarga Kristen, agar Tuhan memampukan mereka untuk mendidik dan membimbing anak-anak yang mereka asuh. Sehingga setiap anak dapat menerima kasih Kristus yang terpancar dari orang tua asuh mereka. Z I M B A B W E Komisi pemilu Zimbabwe mengatakan bahwa Mugabe kehilangan kekuasaan dalam parlemen untuk pertama kalinya sejak negara ini merdeka pada tahun 1980. Di majelis rendah parlemen, Movement for Democratic Change (MDC) memenangkan 90 kursi, sementara Zanu-PF memenangkan 97 kursi, dan pecahan partai politik MDC, memenangkan 10 kursi. Satu kandidat independen memenangkan satu kursi. Desakan agar Presiden Mugabe lengser pun semakin memuncak. Di bawah pemerintahannya, bangsa yang dulunya makmur itu kini terjerembab dalam tingkat pengangguran yang semakin meningkat, tingkat inflasi 100% yang tidak dipublikasikan, serta kelangkaan bahan bakar dan bahan makanan. Meskipun banyak pemberitaan-pemberitaan miring, aksi diam presiden memekakkan telinga. Ada usulan diadakannya pemilu ulang karena si penantang, Morgan Tsvangirai, gagal memenangkan suara mayoritas. Kecemasan menyelimuti negeri seiring dengan banyaknya pertanyaan yang muncul, namun beberapa jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul itu telah diberikan untuk mengatasi kecemasan. Adanya potensi kericuhan membuat petugas polisi dengan senjata lengkap berjaga-jaga di jalan-jalan. Kegiatan bisnis pun ikut lumpuh dan jam malam membuat kota menjadi sunyi. DS dari Global Advance yakin bahwa pelajaran dari Frontline Shepherd`s Conference terdahulu telah mempersiapkan gereja untuk menghadapi situasi seperti ini. "Dalam keadaan yang labil ini, di mana ada perpaduan antara ketidakpastian yang luar biasa besar dan harapan yang besar, saya percaya bahwa gereja akan bangkit. Karakter gereja di Zimbabwe telah terbentuk. Saya yakin inilah waktunya Tuhan, melalui Roh Kudus-Nya mengerjakan sesuatu yang dramatis dan mengagumkan." S mendorong kita untuk berdoa bagi gereja sementara para pemimpinnya berupaya menjadi pendamai. "Melalui kesempatan ini, gereja di Zimbabwe akan bangkit sehingga mencegah terjadinya kekacauan. Kami percaya pada Allah dan yakin bahwa tak akan ada pertumpahan darah; yang ada hanyalah masa transisi yang penuh damai menuju pemerintahan Zimbabwe yang baru." (t/Setyo) Diterjemahkan dari: Mission News Network, April 2008 Alamat URL: http://www.MNNonline.org/article/11080 Pokok Doa: * Situasi politik di Zimbabwe saat ini kurang baik. Doakan agar Tuhan melawat dan memulihkan bangsa ini sehingga setiap orang yang terlibat dalam pemilu di Zimbabwe dapat menguasai diri mereka, bersikap lebih bijaksana, dan dapat menerima setiap keputusan yang terbaik untuk negara mereka. * Berdoa untuk setiap gereja Tuhan dan orang percaya di Zimbabwe, agar mereka tetap berdoa bagi bangsa ini dan dapat membawa damai Kristus di tengah pertikaian yang sedang terjadi. ______________________________________________________________________ DOA BAGI INDONESIA SEBUAH DESA KRISTEN DI MALUKU DIBAKAR Pada 3 Mei 2008, sekitar enam puluh rumah dan tiga gereja dibakar habis di Horale, sebuah desa Kristen di pulau Seram, Maluku. Menurut laporan kantor berita Antara, insiden ini menewaskan Edward Unwaru (84 tahun), Welmina Pattisiana (47 tahun), dan Yola Pattisiana (6 tahun). Kurang lebih 650 orang melarikan diri dari kekacauan ini. Gereja lokal telah meyalurkan bantuan kemanusiaan dalam jumlah yang terbatas. Sementara itu, pemerintah belum mengambil langkah untuk menolong pengungsi. Open Doors bersama Yayasan Parakletos saat ini sedang berupaya melayani para pengungsi dan keluarga-keluarga yang menjadi korban. Sumber: Buletin Open Doors, Edisi Juni-Agustus 2008, Volume 18, No. 4 Pokok Doa: 1. Mari satukan hati berdoa bagi sebagian penduduk Horale yang saat ini berada di pengungsian. Biarlah Tuhan menjaga, melindungi, dan mencukupi kebutuhan mereka selama berada di tenda-tenda pengungsian. 2. Mengucap syukur atas pelayanan Open Doors dan Yayasan Parakletos yang bersama-sama menolong para pengungsi. Doakan agar tim ini dapat melayani para pengungsi dengan kerinduan untuk menyalurkan kasih Allah untuk mereka. 3. Doakan pemerintah setempat agar segera mengambil tindakan dan langkah konkret untuk mengatasi konflik dan menjatuhkan sangsi yang tepat agar tidak terjadi lagi tindakan yang merusak keamanan dan ketenteraman masyarakat. 4. Berdoalah bagi gereja-gereja lokal yang berada di Seram, yang saat ini juga tengah melayani para pengungsi. Doakan agar Tuhan memampukan setiap gereja-Nya untuk terus bersaksi dan menjadi teladan bagi mereka yang membutuhkan pengharapan. 5. Doakan tokoh-tokoh masyarakat setempat agar ikut ambil bagian menjadi pendamai pihak-pihak yang bermusuhan dan menolong mereka untuk kembali hidup bersatu sebagai bangsa yang menjunjung tinggi cinta kasih. ______________________________________________________________________ Anda diizinkan mengcopy/memerbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak untuk tujuan komersil dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya. ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati, dan Dian Pradana Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) 2008 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org > Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org > ______________________________________________________________________ Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/ Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/ Situs YLSA: http://www.ylsa.org/ Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |