Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2007/27 |
|
e-JEMMi edisi No. 27 Vol. 10/2007 (3-7-2007)
|
|
Juli 2007, Vol.10 No.27 ______________________________ e-JEMMi _____________________________ (Jurnal Elektronik Mingguan Misi) ______________________________________________________________________ SEKILAS ISI EDITORIAL ARTIKEL MISI : Penerjemahan dan Ilmu Bahasa: Alkitab pada Lidah Setiap Manusia SUMBER MISI : Sejarah Alkitab Indonesia (SAI) DOA BAGI MISI DUNIA: Benin, Vietnam, Papua Nugini DOA BAGI INDONESIA : Berdoa bagi Penerjemahan Alkitab di Pedalaman-Pedalaman Indonesia SURAT ANDA : Rekan Berjiwa Misi ______________________________________________________________________ IF YOU SERVE ONLY FOR THE APPLAUSE OF MEN YOU SACRIFICE THE APPROVAL OF GOD ______________________________________________________________________ EDITORIAL Salam dalam kasih Kristus, Bahasa merupakan salah satu bentuk peradaban manusia yang pertama dan menjadi alat yang sangat penting untuk komunikasi antarmanusia. Demikian pula Allah memakai bahasa menjadi alat untuk mengomunikasikan kasih dan kehendak-Nya bagi manusia. Maka lahirlah Alkitab yang ditulis dalam bahasa manusia sehingga manusia mengetahui misi keselamatan yang Allah rencanakan bagi umat manusia. Sejak itu, berbagai usaha penerjemahan dilakukan manusia untuk menghadirkan Alkitab yang dapat dimengerti oleh semua bangsa di dunia. Upaya ini dilakukan mengingat Alkitab pertama kali ditulis dalam bahasa Ibrani dan Yunani kuno. Sehubungan dengan hal itu, melalui sajian e-JEMMi bulan Juli yang bertemakan "Penerjemahan Alkitab" ini, kami berharap para pembaca akan mendapatkan lebih banyak informasi sehingga semakin dibuka wawasannya tentang pelayanan ini. Sebagai sajian pertama dari tema ini, kami mengangkat peranan ilmu bahasa dalam penerjemahan Alkitab. Tentu saja sumber-sumber informasi dan pokok-pokok doa yang terkait dengan topik penerjemahan Alkitab, turut kami sertakan. Nah, selamat belajar dan berdoa bagi pelayanan penerjemahan Alkitab di Indonesia dan di seluruh dunia. Redaksi tamu e-JEMMi, Kristina Dwi Lestari ______________________________________________________________________ ARTIKEL MISI PENERJEMAHAN DAN ILMU BAHASA: ALKITAB PADA LIDAH SETIAP MANUSIA ================================= Walaupun penerjemahan Alkitab, seperti halnya misi kesehatan, dapat dilihat dengan jelas sebagai spesialisasi dari misi-misi asing di abad dua puluh, sebenarnya penerjemahan Alkitab sudah dimulai sejak awal sejarah gereja. Saat Injil menyebar di seluruh dan di luar Mediterania, Kitab Injil muncul dalam bahasa Siria, Georgia, Koptik, Gotik, Slav, dan Latin. Pada pertengahan abad lima belas, ada lebih dari tiga puluh terjemahan Alkitab. Selama tiga abad berikutnya, terjemahan Alkitab berkembang pesat dan mendapat makna baru karena pengaruh dari Renaissance dan Reformasi. Terjemahan Alkitab kebanyakan muncul dalam bahasa-bahasa utama di Eropa. Dan pada awal abad ke-19, lebih dari 34 terjemahan Alkitab sudah diselesaikan. Tidaklah mengherankan jika yang mengubah seluruh corak hasil terjemahan Alkitab adalah pergerakan misionaris modern. Penerjemahan Alkitab tidak lagi dikerjakan sarjana-sarjana yang teliti di biara atau perpustakaan yang pengap. Sebaliknya, penerjemahan ini dikerjakan oleh para misionaris tak terlatih yang ditempatkan di seluruh dunia, yang menyelesaikan penerjemahannya di dalam gubuk beratap jerami bersama dengan para informan yang buta huruf. Penerjemahan ini menjadi pekerjaan sambilan yang harus dilakukan selain tugas-tugas lain sebagai seorang misionaris. William Carey dianggap sebagai misionaris penerjemah yang pertama dan yang paling produktif. Tapi lebih dari seabad sebelumnya, John Elliot yang berdedikasi dan energik, sudah menerjemahkan Alkitab untuk suku Indian Algonquin di Massachusetts. Namun, Careylah yang membuat penerjemahan Alkitab diterima sebagai bagian yang tak terpisahkan dari tugas seorang misionaris. Hampir semua misionaris pelopor "Great Century (Abad Termashyur)" seperti Robert Morrison, Adoniram Judson, Robert Moffat, Hudson Taylor, dan Henry Martyn mengikuti jejaknya sebagai penerjemah. Selama kurun abad sembilan belas saja, Alkitab sudah diterjemahkan ke dalam lebih dari lima ratus bahasa. Hal yang sama pentingnya dengan penerjemahan Alkitab adalah selama kurun "Great Century", tidak sampai abad dua puluh, penerjemahan mendapat gambaran baru dengan dikenalnya ilmu bahasa. Dengan semakin banyaknya penerjemahan Alkitab, para misionaris tidak perlu lagi berjuang untuk menerjemahkan sebelum mereka memulai pelayanan penginjilan. Tapi pada saat bersamaan, banyak misionaris yang memandang penerjemahan sebagai suatu pelayanan tersendiri dan merasa terdorong untuk menerjemahkan firman Tuhan dalam setiap bahasa. Sejak tahun 1900, sebagian besar dari Alkitab sudah diterjemahkan ke dalam sekitar seribu bahasa tambahan, setengahnya sejak tahun 1950. Hal itu terjadi sebagai dampak perkembangan ilmu bahasa bagi pelayanan penerjemahan Alkitab. Tetapi ilmu bahasa tidak akan memberi pengaruh yang terlalu besar pada karya penerjemahan Alkitab jika bukan karena usaha tak kenal lelah dari W. Cameron Townsend dan organisasi kembarnya, Summer Intitute of Linguistics (SIL) dan Wycliffe Bible Translators. SIL didirikan di sebuah rumah pertanian di Ozark pada tahun 1934 dengan nama Camp Wycliffe oleh Townsend dan L.L. Legters. Kedua orang inilah yang memiliki kepedulian pada pelatihan ilmu bahasa bagi para penerjemah Alkitab di masa depan. Walaupun bukan merupakan lembaga misionaris, mereka telah memberi sumbangan tak ternilai bagi kemajuan penginjilan. Melalui kursus pelatihan selama lebih dari setengah abad terakhir (dilaksanakan di University of Oklahoma dan universitas lain di Amerika dan negara lain), murid-murid belajar menulis bahasa asing secara fonetis, merumuskan abjad, menganalisa tata bahasa, menemukan idiom, membuat buku panduan, mengajar baca tulis, dan menerjemahkan Kitab Injil. Mereka sekaligus diuntungkan oleh pengalaman para senior dengan belajar dari keberhasilan dan kegagalan mereka. Hal lain yang sama pentingnya dengan SIL adalah pekerjaan menerjemahkan Alkitab, yang segera menjadi jelas bahwa dengan sifatnya yang duniawi (dengan tujuan supaya dapat menjalin hubungan yang lebih baik dengan pemerintah asing), organisasi itu tidak cocok sebagai organisasi pendukung misi. Jadi pada tahun 1942, Wycliffe Bible Translators (WBT, diambil dari nama John Wycliffe, penerjemah Alkitab abad empat belas yang dikenal sebagai "The Morning Star of the Reformation"), secara resmi dikelola dan dipimpin oleh pensiunan pengusaha, Bill Nyman. Tujuannya adalah untuk menerima dana bantuan bagi para misionaris penerjemah dan mengumumkan daerah yang akan dijangkau, seperti yang sudah dilakukan oleh pendahulunya, Pioneer Mission Agency. Meski terpisah, organisasi kembar, WBT/SIL mempunyai dewan pimpinan yang saling terkait dan tujuan serta filosofi yang sama, tapi tugas yang berbeda. Organisasi misi selain WBT sudah terlibat secara aktif dalam penerjemahan Alkitab. Tapi kebanyakan organisasi itu segera menemukan manfaat besar dari pelatihan ilmu bahasa bermutu dan mulai mengirim utusan ke SIL. Sekarang ini, New Tribes Mission dan Unevangelized Fields Mission adalah organisasi yang paling aktif dalam menerjemahkan Alkitab dibanding organisasi lain. Penerjemahan Alkitab juga mulai dilakukan oleh orang-orang Kristen yang bukan dari Barat. Murid-murid di SIL berasal dari seluruh dunia, seperti Meksiko, Cina, Jepang, dan negara-negara Afrika. Bahkan terkadang, para informan bahasa suku bisa menerjemahkan dengan sangat baik. Angel, seorang Mixtec Indian dari Meksiko yang hanya tamat sekolah dasar di Spanyol, menjadi penerjemah yang handal dalam menerjemahkan bahasanya sendiri, San Miguel Mixtec. Ia kemudian datang ke Amerika Serikat bersama dengan direktur SIL, Ken Pike, dan bekerja bersamanya dalam menerjemahkan, mengetik, dan mengoreksi cetakan kitab Perjanjian Baru. Karena perbedaan budaya yang sangat besar, tugas penerjemahan sangat membutuhkan bantuan warga negara yang cakap seperti Angel. Penerjemahan Alkitab bukanlah ilmu pasti dan tata bahasanya pun harus peka terhadap perbedaan budaya, tahu kapan harus dengan tepat mengikuti teks yang Alkitabiah dan kapan harus mengubah teks karena faktor budaya dalam menerjemahkan. Menurut Eugene Nida dari United Bible Societies, keluwesan adalah kuncinya. Seperti yang dikemukakan Harold Moulton, sering kali muncul pertanyaan-pertanyaan filosofis yang sulit untuk dijawab. "Seorang penerjemah Eskimo kesulitan mendapatkan referensi kata-kata di bidang pertanian. `Bread` (roti) adalah bahan pokok yang tidak dikenal di banyak negara tropis. Kebiasaan dalam menyapa pun berbeda. Istilah seperti `justification` (dasar kebenaran) tidak memiliki latar belakang yang sama dengan Paulus. Bahaya mengganti kata `bread` dengan kata lain adalah jika kata itu menyimpang dari teks asli. Bahaya dari mempertahankan kata dalam bahasa Yunani atau Inggris adalah tidak dapat dipahami. Penerjemah harus menggunakan kata yang paling dekat dan alami dengan yang akan diganti, tapi hal itu selalu sulit untuk dilakukan." Meski masalah seperti itu terus menyerang para penerjemah, teknologi modern sangat menolong dalam mengatasi masalah-masalah penerjemahan Alkitab. Sekarang, para penerjemah Alkitab menggunakan laptop bertenaga baterai di desa tempat mereka bekerja. Beberapa teknologi sangat berguna bagi perkembangan kamus, referensi silang, menyunting teks, dan penelitian bahasa secara umum. Meski penerjemahan Alkitab pada saat ini sudah sangat terbantu oleh teknologi, ilmu bahasa, dan dorongan yang diberikan oleh WBT/SIL, tapi pekerjaan masih jauh dari selesai. Menurut perkiraan, saat ini terdapat lebih dari lima ribu bahasa yang digunakan di dunia, tapi Alkitab atau Perjanjian Baru baru diterjemahkan dalam sepertiga dari bahasa-bahasa itu. Sekarang, WBT sendiri sedang menerjemahkan Alkitab ke dalam lebih dari tujuh ratus bahasa dan setiap tahun, terjemahan yang sudah selesai dikerjakan, diterbitkan ke dalam sekitar tiga puluh bahasa baru; tapi dengan keadaan yang seperti itu, semua penerjemahan baru akan selesai sekitar satu abad lagi. (t/Dian) Diterjemahkan dari: Judul buku: From Jerusalem To Irian Jaya Judul asli: Translation and Linguistic: The Bible in Every Man`s Tongue Penulis : Ruth A. Tucker Penerbit : Academie Books, Grand Rapid, Michigan 1983 Halaman : 349 -- 351 ______________________________________________________________________ SUMBER MISI SEJARAH ALKITAB INDONESIA (SAI) ==> http://www.sabda.org/sejarah/ Masyarakat Kristen Indonesia patut bersuka cita dengan hadirnya situs yang satu ini. Karena melalui situs inilah, Anda diajak untuk membuka wawasan tentang sejarah Alkitab yang kita miliki. Apa latar belakang dibuatnya situs ini? Pada umumnya, orang-orang Kristen Indonesia hanya mengetahui adanya satu atau dua versi/terjemahan Alkitab bahasa Indonesia. Padahal sejak awal abad ke-17 (tahun 1612 di Batavia) hingga saat ini, sudah ada paling sedikit 22 versi dan porsi Alkitab yang pernah diterjemahkan dan diterbitkan dalam bahasa Melayu-Indonesia (modern dan kuno, rendah dan tinggi). Situs Sejarah Alkitab Indonesia ini diharapkan dapat menolong masyarakat Kristen Indonesia untuk mengetahui banyaknya versi Alkitab yang telah ada -- kapan diterjemahkan, siapa penerjemahnya, mengapa dan bagaimana terjemahan Alkitab tersebut dilakukan, apa perbedaan dan bagaimana perkembangannya, dan apa manfaat melakukan studi sejarah Alkitab. Nah, bagi Anda yang rindu mengetahui informasi tentang sejarah penerjemahan Alkitab atau ingin melakukan studi lebih lanjut tentang sejarah Alkitab, sekarang Anda memiliki sumber informasi dan referensi yang lengkap. Bahan yang ada tersebut disajikan dengan sistematis sehingga Anda bisa menjelajahi isinya dengan mudah, bahkan untuk Anda yang bukan dari latar belakang studi teologia. Ayo lekas berburu pengetahuan tentang sejarah penerjemahan Alkitab melalui situs SAI. Diambil dan diedit seperlunya dari: Nama publikasi: ICW edisi 1013 Penulis : tidak dicantumkan URL : http://www.sabda.org/publikasi/icw/1013/ ______________________________________________________________________ DOA BAGI MISI DUNIA B E N I N Setelah tiga puluh tahun masa penerjemahan, pada akhir April 2007, delapan ratus orang suku Monkole merayakan selesainya kitab Perjanjian Baru dalam bahasa Monkole yang pertama. Terima kasih atas kerja sama penduduk lokal yang menjadi anggota SIM International sehingga dua ribu kopi kitab Perjanjian Baru itu dapat dicetak di Benin sebagai percobaan. Lima puluh kopi Kitab Perjanjian Baru terjual pada hari pertama peluncurannya. Raja Monkole percaya bahwa sekarang bahasa mereka akan dapat abadi karena sudah diwujudkan dalam bentuk tulisan. Doakan agar tersedianya firman Tuhan dalam bahasa mereka dapat memperbarui semangat dan visi di gereja Monkole. Diterjemahkan dari: Mission News, Maret 2007 Berita selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/9908 Pokok Doa --------- * Bersyukur untuk anugerah Tuhan bagi rakyat suku Monkole sehingga sekarang mereka bisa menikmati firman Tuhan dalam bahasa ibu mereka. Biarlah kebenaran Tuhan memancar di tengah-tengah masyarakat Monkole. * Berdoalah agar pendistribusian Alkitab dapat berjalan dengan baik dan banyak orang boleh memilikinya. Berdoalah agar Roh Kudus mengobarkan semangat mereka untuk mempelajari firman Tuhan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. V I E T N A M Banyak orang Kristen Vietnam menggunakan Alkitab yang diterjemahkan terakhir kalinya pada tahun 1926 oleh seorang misionaris Amerika. Pusat Penerjemahan Alkitab Dunia (World Bible Translation Center/ WBTC) sedang menyelesaikan penerjemahan Perjanjian Lama yang mudah dibaca (Easy-To-Read Old Testament). Artinya, Alkitab lengkap berbahasa Vietnam baru bisa diedarkan setahun kemudian. Tam, penyunting Alkitab ini, mengatakan, "Ada banyak perubahan bahasa sehingga beberapa pasal menjadi sulit untuk dipahami. Jadi, saya rasa terjemahan baru dengan format yang lebih mudah dipahami akan menjangkau lebih banyak orang untuk Kristus." Pimpinan WBTC, Gary, mengatakan bahwa sekarang adalah saatnya untuk bergerak karena pemerintah Vietnam tidak terlalu ketat dalam urusan pembatasan. Hal itu berarti dukungan yang lebih mendesak dan segera, sangat dibutuhkan. "WBTC berkomitmen untuk mengerjakan 20.000 Perjanjian Baru, 20.000 Alkitab lengkap, dan kemudian 20.000 Perjanjian Baru dalam bahasa Inggris-Vietnam. Jumlah ini hanyalah sedikit dari sekian banyak Alkitab yang dibutuhkan karena masih sangat banyak jumlah orang yang ingin dijangkau." Diterjemahkan dari: Mission News, Mei 2007 Berita selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/9871 Pokok Doa --------- * Doakan agar penyelesaian proyek penerjemahan Alkitab dalam bahasa Vietnam dapat berjalan dengan cepat supaya banyak jiwa dapat mendengar Injil dalam bahasanya sehingga dapat memahami Alkitab dengan lebih mudah. * Doakan juga agar kelonggaran yang diberikan pemerintah Vietnam dengan mengizinkan penerbitan Alkitab ini dapat dimanfaatkan dengan baik. P A P U A N U G I N I Sementara itu, penerjemahan Alkitab di Irlandia Baru, Papua Nugini, mulai mendapat dukungan. Bruce dari Wycliffe Associates mengatakan, "Wycliffe Associates baru saja memulai usaha kerja sama baru dalam rangka menerjemahkan Alkitab ke dalam kira-kira lima belas bahasa tambahan mereka dengan jangka waktu lima tahun ke depan." Irlandia Baru berada di pesisir Papua Nugini, di Pasifik Selatan. Di akhir tahun 1990-an, para misionaris menerjemahkan kitab Perjanjian Baru ke dalam satu bahasa, kemudian mulai membangun pusat pelatihan untuk membantu penduduk setempat belajar bagaimana menerjemahkannya. Namun, tahun lalu fasilitas itu habis terbakar. Bruce mengatakan bahwa Wycliffe Associates membantu membangunnya kembali. "Kami mempunyai tim yang ada di sana pada bulan Januari dan Februari. Selanjutnya, kami akan membangun tempat pelatihan yang lebih besar sehingga benar-benar dapat menampung kelompok besar tersebut." Wycliffe juga membantu di bidang yang lain. "Peran kami adalah menyediakan tenaga relawan teknik dan administratif untuk membantu kelompok-kelompok yang sedang berupaya menerjemahkan itu. Kami juga mendanai segala kebutuhan yang menyangkut proses penerjemahan tersebut. Diterjemahkan dari: Mission News, Mei 2007 Berita selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/9883 Pokok Doa --------- * Berdoalah agar rumah pelatihan dan fasilitas baru yang sudah disediakan Wycliffe Associates untuk proyek penerjemahan Alkitab di Papua Nugini bisa digunakan dengan maksimal. * Doakan juga agar proses penerjemahan Alkitab ke dalam lima belas bahasa Papua Nugini lainnya dapat dikerjakan dengan ketepatan dan ketelitian yang tinggi sehingga memudahkan orang dalam memahami Alkitab. ______________________________________________________________________ DOA BAGI INDONESIA BERDOA BAGI PENERJEMAHAN ALKITAB DI PEDALAMAN-PEDALAMAN INDONESIA ================================ Bahasa terkadang menjadi kendala para misionaris dalam menyampaikan kabar sukacita dari Allah bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia, khususnya masyarakat di daerah pedalaman karena firman Tuhan belum diterjemahkan ke banyak bahasa daerah. Peran para misionaris dan pekerja Tuhan lainnya dalam upaya penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa setempat merupakan kontribusi yang besar bagi proses pelaksanaan Amanat Agung Allah tersebut. Pokok Doa --------- 1. Mari berdoa bagi masyarakat di Indonesia yang belum terjangkau oleh firman Tuhan. Biarlah Roh Allah saja yang menggerakkan dan menuntun mereka kepada kebenaran pengenalan akan Allah. 2. Berdoalah bagi setiap orang dan yayasan/lembaga yang mengupayakan penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa-bahasa di Indonesia. Biarlah Tuhan memberi hikmat, ketelitian, dan semangat yang menyala-nyala dalam proses pengerjaannya. 3. Doakan pula agar Allah mencukupkan kebutuhan dana yang diperlukan untuk proses penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa-bahasa di Indonesia ini. 4. Satukan hati untuk berdoa bagi para misionaris yang juga berupaya memberikan kontribusi bagi penerjemahan Alkitab di beberapa wilayah pedalaman di Indonesia. Biarlah Roh Allah yang memberikan hikmat dan kesabaran dalam upaya penerjemahan tersebut. 5. Berdoalah agar segala usaha penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa-bahasa di pedalaman Indonesia semakin banyak yang terealisasi. Dengan demikian, semakin banyak pula jiwa-jiwa yang akan mengenal kebenaran firman Allah dalam bahasanya. ______________________________________________________________________ SURAT ANDA From: Nikodemus Rindin < nik_rind(at)xxxx > >Saya tamu baru dalam situs ini, senang sekali bisa menemukan situs >yang punya spirit untuk mengembangkan Amanat Agung. Terus terang >saya orang misi dan pengen sekali mendapatkan teman2 yang berhati >misi, dengan demikian saya bisa banyak bercerita dan berbagi >pengalaman tentang misi. Gbu all... Redaksi: Terima kasih untuk kunjungan Anda ke situs kami. Kami sangat senang bertemu dengan orang yang memiliki jiwa misi. Pastilah Anda orang yang mengasihi Tuhan. Jika Anda ingin berbagi pengalaman dan berita misi dengan mereka yang juga berjiwa misi, silakan bergabung dengan kami melalui cara-cara berikut. 1. Berlangganan publikasi e-JEMMi (Jurnal Elektronik Mingguan Misi). Silakan kirim e-mail kosong ke alamat: ==> < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >, 2. Berkunjung ke situs e-MISI (Menyebarkan Injil ke Seluruh Indonesia) dan mengirim artikel atau menulis blog di alamat: ==> http://misi.sabda.org/ 3. Berkunjung dan menulis blog di situs SABDA Space (topik Penginjilan) di alamat: ==> http://www.sabdaspace.org/ ______________________________________________________________________ Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi (sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Yulia Oeniyati Redaksi tamu: Kristina Dwi Lestari Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak. Copyright(c) 2007 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Staf e-MISI dan Staf Redaksi: < staf-misi(at)sabda.org > Untuk berlangganan : < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk berhenti : < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org > ______________________________________________________________________ Situs e-MISI dan e-JEMMi : http://misi.sabda.org/ Arsip e-JEMMi : http://www.sabda.org/publikasi/misi/ Situs YLSA : http://www.sabda.org/ylsa/ Situs SABDA Katalog : http://katalog.sabda.org/ ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |